Anda di halaman 1dari 4

Nasihat Ibnu Qayyim: Jika Doa Lebih Kuat, Musibah Tertolak

Doa bisa mengantisipasi musibah yang telah turun maupun yang belum turun.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di saat virus corona atau covid-19 mewabah di negeri ini, kita
dianjurkan untuk banyak berdoa. Apalagi, wabah penyakit ini sudah ditetapkan menjadi bencana
nasional oleh Pemerintah Indonesia.

Mengenai anjuran berdoa ini, Ibnu Qayyim Al Jauziyyah menyebutkan dalam kitabnya yang
berjudul Terapi Penyakit Hati, doa merupakan obat yang paling banyak manfaatnya. Doa juga
menangkal bala dan cobaan, mencegah dan menghilangkan musibah.

Doa juga dapat meringangkan musibah yang datang. Doa merupakan senjata orang mukmin. Hal
ini sebagaimana diriwayatkan oleh Hakim dari Ali bin Abi Thalib RA, Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya doa itu adalah senjata bagi orang yang beriman, tiang agama, dan sinar langit
dan bumi."

Terdapat tiga kategori keterkaitan doa dengan musibah yang menimpa:

1. Apabila doa lebih kuat, musibah bisa ditolak

2. Apabila doa lebih lemah daripada musibah, seseorang akan terus dirundung musibah. Meskipun
demikian, walaupun lemah, doa masih bisa sedikit meringankan.

3. Apabila sama-sama kuat, musibah dan doa akan saling menolak.

Dalam Kitab Al Hakim, diriwayatkan sebuah hadits dari Aisyah RA, Rasulullah bersabda:

"Kewaspadaanmu tidak ada gunanya dalam menghadapi takdir. Doalah yang berguna untuk
mengantisipasi musibah yang turun maupun yang belum turun. Sesungguhnya musibah ketika
turun dihadapi oleh doa dan keduanya bertarung hingga Hari Kiamat."

Dalam kitab yang sama, diriwayatkan pula hadits dari Ibnu Umar. Rasulullah bersabda:

"Doa itu bermanfaat bagi musibah yang telah turun dan yang belum turun. Karena itu, wahai
hamba Allah, kalian harus berdoa."

Dalam kitab tersebut, juga diriwayatkan hadits dari Tsauban, di mana Rasulullah bersabda:

"Tidak ada yang menolak takdir kecuali doa. Dan tidak ada yang menambah amal pahalanya
kecuali kebaikan. Sesungguhnya seseorang tidak memperoleh rezeki, mungkin saja karena dosa
yang ia lakukan."
Dua Sikap Penyebab Doa Cepat Terkabul Menurut Imam Ibnu Qayyim

Ada kekuatan yang luar biasa yang membuat air laut bisa terbelah. Ada kekuatan yang sungguh luar
biasa yang membuat kobaran api menjadi dingin. Ada kekuatan yang sangat dahsyat yang membuat
bulan terbelah dua. Ada kekuatan luar biasa yang menyebabkan terjadinya berbagai peristiwa yang tak
terjangkau oleh akal pikiran manusia. Kekuatan apakah itu? Itulah kekuatan doa. (Baca: Keistimewaan
Orang yang Doanya Tak Langsung Diijabah)

Siapapun yang serius menggunakan menggapai kekuatan doa, inilah orang yang beruntung. Karena
kekuatan doa itu dahsyat sekali. Tak lain doa adalah kepingan permintaan yang dittujukan langsung
kepada  Dzat Yang Maha Kuasa. Dan barangsiapa yang bisa menggapai kekuatan doa tersebut, tentu
doanya telah dikabulkan oleh-Nya.

Jika sudah terlalu sering merangkai doa terbaik, namun belum juga mencapai pada titik kekuatan doa
dan terkabulnya doa, mungkin pesan Ibnu Qayyim di bawah ini bisa dijadikan cermin pribadi untuk
intropeksi diri. Dalam  kitab Ushul al-Wushul ila-llah, Ibnu Qayyim menjelaskan:

Berbaik sangka kepada Allah disertai merasa fakir dan butuh kepada-Nya (kau merasa tak ada yang
kuasa menolongmu selain Allah), gabungan dua hal tersebut akan membuahkan kemakbulan doa.
Siratan dari keterangan di atas adalah  dua hal yang bisa mengantarkan kita pada titik kekuatan doa dan
akhirnya doa tersebut dikabulkan oleh-Nya, yaitu berbaik sangka yang disertai sifat fakir kepada Allah
dan merasa bahwa tiada lagi menolong kecuali pertolongan dari Allah.

Poin pertama mengingatkan kita kembali akan ibadah hati yang kadang mulai sering dilupakan.
Bahkan jika doa tersebut masih belum terkabul, berbaik sangka kepada Allah akan mengantar
seseorang melakukan sebab keselamatan.

Namun pada keterangan tersebut berbaik sangka juga disertai dengan sifat kefakiran manusia, di mana
kita sebagai hamba menyadari bahwa kita tiada daya dan upaya, melainkan apa Allah yang beri. Dalam
berdoa, kita perlu menyelipkan rasa ini. Dengan begitu kita seutuhnya sadar dan menyerahkan setiap
kekuatan yang datang hanya dari Allah.

Sehingga jika digabungkan dengan point yang kedua, merasa bahwa hanya Allah yang bisa memberi
pertolongan, insya Allah akan membuahkan doa yang terkabul. Yang demikian diperkuat oleh hadis
Rasulullah dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Beliau  shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak
mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Tirmidzi)

Alhasil, berdoa tidak cukup dengan membacakan apa-apa yang diharapkan kepada Allah, melainkan
juga diperlukan adanya berpikiran positif kepada Allah serta yakin seyakinnya bahwa hanya Allah
yang bisa menjawab dan membantu apa yang kita doakan. Sebab dua hal tersebut adalah dua hal yang
disebut-sebut sebagai penyebab terkabulnya doa menurut Ibnu Qayyim.
Kata-kata Mutiara Ibnu Qayyim yang Memiliki Makna Mendalam
1. Dia yang senantiasa menjaga hatinya dekat dengan Tuhan akan menemukan kedamaian dan
ketentraman. Sementara dia yang senantiasa memberikan hatinya kepada manusia akan
menemukan kegelisahan dan ketakutan.

2. Bila seseorang menghabiskan waktunya untuk Allah, maka Allah akan mengurus semua
kebutuhannya dan menghapuskan segala kekhawatirannya. Allah akan mengosongkan hatinya
supaya hanya dipenuhi dengan kecintaan kepada-Nya.

3. Shalatnya orang-orang munafik itu shalat yang hanya sebatas raganya, bukan hatinya.

4. Wahai orang-orang yang menikmati kesenangan hidup yang pasti akan lenyap, jatuh cinta pada
bayangan yang memudar hanyalah sebuah kebodohan semata.

5. Membuang-buang waktu lebih buruk daripada kematian. Karena kematian memisahkan kamu
dari dunia ini, sedangkan membuang-buang waktu memisahkan kamu dari Allah.

6. Sepanjang kamu mengerjakan shalat, sejatinya kamu sedang mengetuk pintu Allah, dan siapa
saja yang mengetuk pintu Allah, maka Allah akan membukakan pintu itu untuknya.

7. Tidak ada sesuatu yang paling disukai oleh setan, melainkan melihat seorang mukmin yang
berhati murung.

8. Jangan rusak kebahagiaanmu dengan kekhawatiran, dan jangan rusak pikiranmu dengan
pesimisme. Jangan rusak kesuksesanmu dengan kecurangan, dan jangan rusak optimisme orang
lain dengan menghancurkannya. Jangan rusak harimu dengan melihat kembali hari kemarin.

9. Andai kamu mendengar suara pena malaikat yang tengah mencatatkan namamu dalam daftar
orang-orang yang rajin berdzikir, niscaya kamu akan (memilih) mati dalam keadaan penuh
kerinduan (kepada-Nya).

10. Ketika kamu tidak memiliki pengetahuan, seseorang bisa saja membawakan kotoran kepadamu
dan kamu akan mempercayai itu bisa menjadi emas.

11. Waspadalah terhadap setiap jam dan bagaimana ia berlalu, dan hanya habiskanlah waktu itu
dengan cara sebaik mungkin. Jangan mengabaikan dirimu sendiri, tetapi buatlah dirimu terbiasa
dengan amalan yang paling mulia dan terbaik, dan kirimkan ke kuburanmu sesuatu yang kelak
akan menyenangkan kamu ketika tiba di sana.

12. Perbuatan dosa itu memiliki banyak efek samping. Salah satunya adalah bahwa dosa-dosa itu
mencuri ilmu pengetahuan dari dirimu.

13. Siapa yang ingin menyucikan hatinya, maka jadikan Allah sebagai tujuan yang diinginkannya.

14. Obat paling bermanfaat adalah kamu menyibukkan diri dengan berpikir tentang apa yang
seharusnya menjadi perhatianmu, dan bukan kepada hal-hal yang seharusnya bukan urusanmu.

15. Dunia ini ibarat bayangan. Kejar dia dan engkau tak akan pernah bisa menangkapnya. Balikkan
badanmu darinya dan dia tak punya pilihan lain kecuali mengikutimu.
16. Ikhlaslah dalam usaha menggapai tujuan, maka kamu akan mendapati bantuan Allah di
sekelilingmu.

17. Siapa yang menyadari akan kebesaran Allah tidak akan pernah merasa nyaman dalam
melakukan perbuatan maksiat.

18. Orang yang benar-benar jujur tidak akan peduli dengan statusnya di mata makhluk.

19. Lelaki sejati adalah ia yang takut pada matinya hati, bukan matinya raga.

20. Semakin kecil suatu dosa dalam pandanganmu, semakin besar dosa itu di sisi Allah. Dan
semakin besar suatu dosa dalam pandanganmu, semakin kecil dosa itu di sisi Allah.

Kata-kata Mutiara Ibnu Qayyim yang Menyejukkan Hati


21. Tidak ada kegembiraan bagi seorang yang tidak menanggung kesedihan, tidak ada kenikmatan
bagi seorang yang tidak memiliki kesabaran, tidak ada kesenangan bagi orang yang tidak
mengalami penderitaan, dan tidak ada istirahat bagi orang yang tidak tahan kelelahan.

22. Sabar adalah ketika hati tidak meratap dan mulut tidak mengeluh. Ketika Allah memberi
cobaan kepadamu, itu tidak dimaksudkan untuk menghancurkanmu. Saat Dia menghapus sesuatu
yang menjadi milikmu, itu hanya mengosongkan tanganmu untuk menerima suatu pemberian yang
lebih besar.

23. Betapa anehnya! Engkau kehilangan sedikit saja dan engkau menangis. Sementara seluruh
hidupmu yang terbuang sia-sia dan kau malah tertawa.

24. Kebahagiaan itu dicapai dengan tiga hal: Bersabar ketika mendapat cobaan, Bersyukur ketika
mendapat kenikmatan, Bertaubat ketika melakukan kesalahan.

25. Adakah kebahagiaan yang lebih besar dari kebahagiaan hati, dan adakah siksaan yang lebih
pedih dari siksaan hati?

26. Hijrah kepada Allah itu mencakup: meninggalkan segala yang Dia benci, melakukan segala
yang Dia cintai, dan menerima semua itu.

27. Tangisan taubat seorang pendosa lebih Allah cintai daripada tasbihnya seorang yang sombong.

Anda mungkin juga menyukai