Analisis Best Practice

Menteri Erick Thohir

Ingin Terminal Kijing
Bantu Hilirisasi
Ekspor
OLE H : HE R M A NU S BA GA S GOM A N
K E LOM P OK : 2
Best Practice pada berita/artikel dengan judul Menteri Erick Thohir ingin terminal Kijing Bantu Hilirisasi Ekspor adalah
kedudukan dan peran Bapak Erick Thohir sebagai Menteri BUMN yang diatur dalam pasal 17 Undang-Undang 1945
adalah ingin memaksimalkan dan mempermudah akses Ekspor dengan cara baru guna mendorong pertumbuhan
ekonomi Indonesia yang lebih optimal melalui keberadaan Terminal Pelabuhan Terminal Kijing.
 Pelaksana Pelayanan Publik
Salah satu faktor pendukung
terwujudnya Smart ASN Governance
adalah WoG (Whole of Government)
yang merupakan sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintah yang
menyatukan upaya kolaboratif
pemerintah dari keseluruhan sector
Title Lorem
dalam ruang lingkup koordinasi yang
lebih luas guna mencapai tujuan
Ipsum
pembangunan kebijakan, manajemen
program dan pelayanan public. Pada
berita tersebut upaya kolaboratif
pemerintah ditunjukan dengan
Menteri BUMN yang menjelaskan
bahwa adanya pendanaan Mandiri
dari anggaran BUMN yang merupakan
hasil kolaborasi antara Pelindo dan
WIKA dalam pembangunan Pelabuhan
terminal Kijing tersebut.
Pelayanan Publik
Keterkaitan berita tersebut dengan
kedudukan dan peran asn untuk
mendukung terwujudnya SMART
Governance melalui pelayanan public
dengan indikator kemudahan akses.
Hal ini diperkuat dengan pernyataan
Menteri BUMN Bapak Erick Thohir
yang mengharapkan bahwa
keberadaan Terminal Kijing ini mampu
memaksimalkan ekspor dengan cara-
cara yang baru guna mendorong
pertumbuhan ekonomi Indonesia
Pelabuhan terminal ini juga
memperkuat ekosistem industry
Pelabuhan nasional yang dapat
menghubungkan belasan ribu pulau di
nusantara sehingga dapat menekan
biaya logistic
Perekat dan Pemersatu bangsa
Dari artikel diatas kedudukan dan
peran Menteri BUMN dalam
memperekat dan mempersatu bangsa
Bapak Erick Thohir ingin mendorong
pertumbuhan ekonomi Indonesia
khususnya Kalimantan Barat artinya
Menteri BUMN Bapak Erick Thohir
ingin Kalimantan Barat ada
pemerataan dan akselerasi
pertumbuhan ekonomi daerah dan
nasional melalui pembangunan
Pelabuhan serta Pelabuhan Terminal
itu juga akan memperkuat ekosistem
industri pelabuhan nasional, sekaligus
daya saing pelabuhan-pelabuhan
Indonesia sebagai jalur strategis
perdagangan di Asia Tenggara serta
internasional.
Analisis Bad Practice
Dengan Judul di
Duga Pungli, Pejabat
BPN di Tangkap

OLE H : HE R M A NU S BA GA S GOM A N
K E LOM P OK : 2
Bad practice pada berita/artikel diatas dengan judul diduga pungli, pejabat BPN cimahi Ditangkap
 Pelaksana Pelayanan Publik
Dari artikel diatas bahwa kedudukan dan
peran pejabat tersebut melakukan
pelanggaran tindak pidana pemungutan
liar dalam penerbitan sertifikat tanah
kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis
Lengkap (PTSL) tindakan tersebut bentuk
dari pelanggaran kode etik dan kode
prilaku ASN yaitu penyalahgunakan
Title Lorem
wewenang yang telah diamanatkan serta
memanfaatkan data/informasi kedinasan
Ipsum
untuk memperoleh keuntungan pribadi.
Disini pejabat tersebut sebagai pelaksana
pelayanan publik menyalahgunakan
wewenangnya sebagai pelaksana
pelayanan publik, dimana sebagai
pelayanan public harus memegang teguh
nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan Integritas ASN.
Pelayanan Publik Perekat dan Pemersatu bangsa
Dari artikel diatas bahwa melakukan pungli Dari artikel diatas jelas bahwa nanti
yang dilakukan oleh pejabat tersebut sudah masyarakat berpikiran negative tentang
tidak sesuai dengan arahan Presiden Joko kinerja dan integritas pegawai BPN tersebut
Widodo, penerbitan PTSL sama sekali tidak sehingga masyarakat tidak percaya lagi
dipungut biaya sepeserpun. Sedangkan dengan pemerintahan. Sehingga antara
oknum pegawai BPN ini menjadikan Pemerintah dan Masyarakat mulai ada
program itu untuk mencari keuntungan kesenjangan dan bisa menghancurkan
pribadi. Bangsa.
Dalam kode etik dan kode prilaku, pejabat
tersebut dalam melakukan pelayan public
tidak jujur, tidak bertanggung jawab dan
tidak berintegritas tinggi. Sedangkan
didalam kode etik dan kode prilaku sebagai
ASN harus melaksanakan tugasnya sesuai
ketentuan Perundang-Undangan yang
berlaku.
 RENDAHNYA
KAPATUHAN PASIEN
HIPERTENSI UNTUK
MINUM OBAT
SECARA TERATUR
OLE H : HE R M A NU S BA GA S GOM A N
K E LOM P OK : 2
HIPERTENSI
Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah berada di angka 140/90 mmHg atau lebih. Di
Indonesia, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mendapati bahwa hanya separuh (54%)
penderita hipertensi yang rutin minum obat antihipertensi. Sebanyak 32,27% mengatakan tidak
rutin minum obat dan 13,33% malah mengaku tidak pernah minum obat sama sekali.
Banyak faktor yang memengaruhi kepatuhan minum obat. Beberapa alasan penderita hipertensi
tidak minum obat antara lain karena penderita hipertensi merasa sehat, lupa minum obat, penderita
memilih obat tradisional dan selain itu takut efek samping obat. Oleh sebab itu diperlukan beberapa
strategi supaya penderita hipertensi menjadi patuh minum obat," ujar dr. Devie dalam webinar
WHD 2022 pada Jumat (20/5).
SUMBER ISU
Sumber isu yang diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Isu-isu yang
menjadi dasar rangcangan aktualisasi ini bersumber tiga dari aspek, yaitu:
◦ Whole of Goverment (WoG)
◦ Pelayanan Publik
◦ Manajemen ASN
Telah dipetakan beberapa isu atau problematika, antara lain sebagai berikut :
◦ Penderita hipertensi merasa sehat
◦ Lupa minum obat
◦ Penderita memilih obat tradisional
◦ Takut efek samping obat
RUMUSAN ISU
KEPATUHAN PASIEN MINUM OBAT DAPAT MENURUNKAN ANGKA HIPERTENSI
FAKTA DAN DATA JULI 2022

JUMLAH PASIEN DARI BULAN JANUARI- JULI : 3328 PASIEN

JUMLAH PASIEN BULAN JULI : 629 PASIEN

JUMLAH PASIEN TEKANAN DARAH ≤ 140/90 : 156 PASIEN

 PENYEBAB ISU
ANALISIS USG
KRITERIA RAN
PRINSIP ASN IDENTIFIKASI ISU
U S G ∑ K
PELAYANAN Penderita Hipertensi Merasa Sehat 5 5 5 15 1
PUBLIK
PELAYANAN Lupa Minum Obat 4 5 5 14 2
PUBLIK
PELAYANAN Penderita Memilih Obat Tradisional 3 3 3 9 4
PUBLIK
PELAYANAN Takut Efek Samping Obat 4 4 5 13 3
PUBLIK
HASIL ANALISIS
Dari hasil Analisis USG didapatkan hasil bahwa rendahnya kepatuhan pasien minum obat
disebabkan karena pasien penderita Hipertensi merasa sehat.
 GAGASAN KEGIATAN
Meningkatnya Kepatuhan Pasien Untuk Minum Obat Pada Pasien Hipertensi yang Merasa Sehat.