KEKUATAN
Masih berusia muda Lingkungan keluarga
sehingga masih dapat sangat mendukung klien.
berkembang banyak. Sehingga klien merasa
PPKS “ZK” memiliki aman dan nyaman ketika
keterampilan di bidang berada di sekitar
kesenian sehingga klien keluarganya.
cukup percaya diri ketika
LINGKUNGAN
sedang menggambar atau
PERSONAL
mewarnai.
PPKS “ZK” sulit PPKS “ZK” tidak percaya
menemukan kepercayaan diri ketika berada di
dirinya dan tidak bisa lingkungan rumah,
membangun relasi dengan sekolah, dan luar. Klien
teman sebaya merasa takut akan
komentar-komentar atau
pertanyaan yang
ditanyakan masyarakat
sekitar pada klien.
KELEMAHAN
5. Kebutuhan PPKS
Kebutuhan PPKS “ZK” saat ini adalah:
1) Kebutuhan PPKS “ZK” saat ini adalah mengatasi rasa
kurang percaya dirinya
2) Kebutuhan konseling dengan teknik Assertive Training
untuk meningkatkan Self-Esteem klien atas
permasalahan yang dialami
6. Sumber yang bisa dimanfaatkan PPKS
1) Sumber Internal
Kemauan dari PPKS “ZK” untuk meningkatkan
rasa percaya diri, dan membangun perilaku asertif di
dalam dirinya. Hal ini bertujuan untuk membantu PPKS
“ZK” untuk mengungkapkan apa yang dirasakan,
diinginkan kepada orang lain dengan mementingkan
hak-hak asasi pada PPKS dan orang lain.
2) Sumber Eksternal
Sumber eksternal yang dapat dimanfaatkan oleh
PPKS “ZK” yaitu keluarga untuk memberikan
dukungan dan perlindungan dan guru BK dari sekolah
untuk melaksanakan konseling rutin.
7. Fokus Masalah
Berdasarkan latar belakang dari PPKS, fokus masalah
yang dialami “ZK” adalah kurangnya rasa percaya diri, dan
perilaku asertif sehingga PPKS kesulitan untuk bersosialisasi.
8. Hasil :
1) Identitas dan Deksripsi Kasus PPKS
1 Nama ZK
TTL Cimahi, 15 Juli 2011
Usia 9 tahun
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Alamat RT 006/RW 003 Kelurahan Citeureup,
Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi
Pendidikan SD
Pekerjaan -
Permasalahan PPKS “ZK” merupakan seorang anak
perempuan berusia 9 tahun yang tinggal
di RW 03 Kelurahan Citeureup. ZK
dirawat oleh neneknya setelah ayah dan
ibunya memutuskan bercerai dan
meninggalkan ZK untuk mencari
pekerjaan. Nenek dari ZK adalah Ibu R
bekerja sebagai buruh cuci dan asisten
rumah tangga yang tidak tetap
penghasilannya. ZK memiliki masalah
kurang percaya diri dan kesulitan
mengekspresikan perilaku asertifnya.
2 Nama L
TTL Cimahi, 23 September 2012
Usia 8 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Alamat RT 008/RW 004 Kelurahan Citeureup,
Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi
Pendidikan SD
Pekerjaan -
Permasalahan PPKS “L” merupakan anak terlantar
yang tinggal dengan nenek dan
kakeknya. Ayah dari L telah meninggal
sekitar 4 tahun lalu karena sakit dan ibu
dari L tidak mau mengurusi anaknya.
Menurut informasi yang didapatkan
praktikan, Ibu dari L mengalami
gangguan mental sehingga tidak mau
mengurus anak dan memutuskan untuk
jarang di rumah karena pekerjaan sebagai
WTS (wanita tuna susila). Kakek dari L
bekerja sebagai buruh harian lepas
dengan penghasilan tidak tetap.
3 Nama TH
TTL Cimahi, 25 Mei 2014
Usia 6 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Alamat RT 006/RW 003 Kelurahan Citeureup,
Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi
Pendidikan Belum Sekolah
Pekerjaan -
Permasalahan PPKS “TH” merupakan anak terlantar
yang tinggal dengan tantenya (kakak dari
ayah). TH sempat dibawa ayahnya ke
Lampung saat berpisah dari ibunya 3
tahun yang lalu. Namun ayah dari TH
menitipkannya karena tidak bisa
mengawasi TH yang kakinya saat itu
terluka akibat kurang pengawasan.
Namun saat ini ayahnya tidak diketahui
dimana keberadaannya begitupun dengan
ibunya. Tante dari TH belum menikah
dan bekerja sebagai penjual donat
keliling. PPKS “TH” sering mendapat
rundungan karena tidak tinggal dengan
orang tuanya oleh teman-temannya.
4 Nama DR
TTL Cimahi, 12 Januari 2011
Usia 10 tahun
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Alamat RT 004/RW 002 Kelurahan Citeureup,
Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi
Pendidikan Tidak Sekolah
Pekerjaan -
Permasalahan PPKS “DR” merupakan seorang anak
perempuan yang suka ikut kakeknya
memulung di Pasar Atas Cimahi. DR
tinggal dengan kakek dan neneknya
sedangkan setiap pagi ia akan ikut
dengan ayahnya memulung. Ibu dari DR
menitipkan DR pada kedua orang tuanya
(kakek dan nenek) saat DR berusia 5
tahun setelah bercerai dengan ayahnya.
Ibunya hanya berpesan akan pergi untuk
mencari pekerjaan namun sampai saat ini
tidak pernah kembali dan memberikan
DR nafkah begitu pun dengan ayahnya.
3) Potensi Kelompok
1. Memiliki keiginan kuat untuk keluar dari masalahnya
2. Antusias dalam berpartisipasi
3. Memiliki ketertarikan di bidang kesenian
4) PSKS yang tersedia
1. PSM
2. Karang Taruna
3. PKK
5) Harapan Kelompok
1. Menyadari kondisi yang sedang dialami dan menguatkan
niat serta usaha untuk hidup lebih sejahtera
2. Mampu mengembalikan rasa percaya diri
3. Mampu mengatasi rasa trauma terhadap lingkungan
masyarakat dan sosialnya
4. Mampu berinteraksi dengan orang lain
5. Menyadari potensi yang dimiliki
10.00- yaitu:
9) Peralatan
Peralatan yang akan digunakan untuk mendukung
terlaksananya intervensi diantaranya adalah:
1. Buku Gambar
2. Crayon
3. Pensil Warna
4. Alat Tulis
5. Buku Catatan
6. Alat perekam
7. Handphone untuk dokumentasi
8. Laptop
10) Rencana Anggaran Biaya Program
No. Barang Vol. Harga Jumlah
1 Buku Gambar 4 Rp 4.000 Rp16.000
2 Crayon 1 Rp 27.000 Rp 27.000
3 Pensil Warna 1 Rp 20.000 Rp 20.000
4 Buku Tulis 1 Rp 2.500 Rp 2.500
5 Pensil 4 Rp 2.000 Rp 8.000
6 Air Mineral 1 1 Rp 30.000 Rp 30.000
Dus
7 Snack 8 Rp 5.000 Rp 40.000
Total Rp143.500
Pukul yaitu:
b) Tempat.
c) Tenaga/personal.
d) Peralatan.
7. Merumuskan tujuan, sasaran,
materi/pesan yang ingin
disampaikan, media, tempat,
dan waktu penyuluhan.
8. Menyusun rencana kegiatan
penyuluhan secara rinci
berdasarkan identifikasi
masalah dan kebutuhan yang
memuat: tujuan, sasaran,
materi/pesan, media, waktu
dan tempat, peralatan, dana
serta tenaga pelaksana dalam
kerangka kegiatan yang
memiliki ukuran keberhasilan
dan batas waktu.
Assement (MPA)
Rabu, 07 10.00-12.00 Gedung
Praktik April 2021 Pertemuan
Penyuluhan RW 03
“Pola Asuh
Anak
Terlantar”
Kamis, 08 09.00-11.00 Gedung
Evaluasi dan April 2021 Pertemuan
penutupan RW 03
7. Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk mendukung
terlaksananya intervensi diantaranya adalah:
1) Ruangan pertemuan yang tenang
2) Kursi
3) Laptop
4) In-focus
5) Konsumsi (snack-box)
6) Alat Tulis
7) Buku Catatan
8) Handphone (keperluan dokumentasi)
8. Rancangan Anggaran Biaya
Assement (MPA)
Rabu, 07 10.00-12.00 Gedung
Praktik April 2021 Pertemuan RW
Penyuluhan 03
“Pola Asuh
Anak
Terlantar”
Kamis, 08 09.00-11.00 Gedung
Evaluasi dan April 2021 Pertemuan RW
penutupan 03
3) Teknis Pelaksanaan
Pelaksanaan program secara teknis adalah sebagai berikut:
1. Melakukan penelusuran kondisi geografis Kelurahan Citeureup
khususnya RW 03 dan batasan – batasan wilayah RT 06. Dalam
kegiatan ini, pekerja sosial menerapkan teknik Transect Walk
dengan melakukan penelusuran kondisi geografis Kelurahan
Citeureup khususnya RW 03 bersama Ketua Karang Taruna dan
seorang pengurus lainnya. Kegiatan ini dilakukan untuk meminta
persetujuan stakeholders untuk berpartisipasi dalam kegiatan
program.
2. Melakukan kegiatan Methodology Participatory Assement
(MPA) untuk meminta partisipasi masyarakat serta stakeholders
di RW 03. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan penggalian
masalah dan pengidentifikasian kebutuhan serta potensi
kesejahteraan sosial yang ada di RW 03. Dari hasil diskusi
partisipasi maka terbentuklah fokus masalah yang akan dijadikan
bahan penanggulangan dan program untuk masalah yang terjadi.
3. Melakukan kegiatan penyuluhan “Pola Asuh Anak Terlantar”
sesuai dengan fokus masalah terpilih di RW 03. Kegiatan ini
bertujuan untuk menggali informasi dan merubah stigma negatif
masyarakat pada anak-anak khususnya anak-anak terlantar yang
tinggal di wilayah RW 03.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi pada kegiatan penyuluhan
setelah acara selesai. Kegiatan ini ditujukan untuk melakukan
refleksi pada anggota diskusi forum.
5. Melakukan terminasi pada masyarakat yang menjadi sasaran
program penyuluhan.
3.4. Refleksi
3.4.1. Capaian Tujuan dan Manfaat yang Dirasakan Praktikan
Dalam proses praktikum laboratorium ini semua tujuan
praktikum telah tercapai. Hal ini dikarenakan praktikan merasakan
sendiri bahwa pemahaman mengenai setiap metode, teknik dan juga
teknologi di dalam proses pertolongan pekerjaan sosial sangat
meningkat. Selain itu manfaat praktiikum laboratorium ini juga
meningkatkan kemampuan praktikan dalam mengaplikasikan
pengetahuan, nilai, dan etika serta keterampilan praktik pekerjaan sosial
dalam menangani masalah baik mikro, mezzo maupun makro, serta
kemampuan dalam melakukan penyuluhan sosial, analisis masalah
sosial, analisis sumber daya sosial dan analisis pemberdayaan sosial juga
meningkat.