Capaian Pembelajaran : 3.1 Peserta didik mampu membaca Al-Qur’an dengan baik dan
benar serta menjelaskan beberapa surat pendek yang dihafalnya
dengan sederhana
Kompetensi Awal : Membaca Al-qur’an Surat Al-Alaq dengan baik dan benar
Profil Pelajar Pancasila : Beriman ,Bertakwa, Berakhlak Mulia ,Bernalar Kritis dan
Bergotong Royong
Sarana dan Prasarana : Lingkungan sekitar dan Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti
Target Peserta Didik : 1.1 Peserta didik dapat membaca Al-qur’an surat al-alaq dengan
baik dan benar
1.2 Peserta didik dapat memberikan contoh hukum qolqolah
Pemahaman Bermakna : - Meningkatkan keterampilan membaca dengan baik dan benar
Pertanyaan Pemantik : - Mengapa kita harus membaca al-qur’an dengan baik dan benar ?
- Bacaan Memantul dalam Ilmu Tajwid, Sebutannya Apa Ya?
MATERI AJAR
Dalam cara membaca Alquran ada banyak sekali isyarat tanda baca, misalnya qolqolah.
Qolqolah terbagi menjadi 2 bagian, yaitu qolqolah Syugro dan qolqolah kubro. Huruf Qalqalah
ada 5.
ba ()ب,
jim ()ج,
dal ()د,
ta ()ط, dan
qaf ()ق.
Kelima huruf tersebut jika dimatikan maka akan menimbulkan getaran bila dibaca. Begitu pula
ketika diwaqafkan pada akhir kata atau kalimat. Pantulan bunyi yang ditimbulkan akan
terdengar jelas.
Syogro adalah Qalqalah dengan pantulan (Kecil). Qalqalah sugra apabila dalam satu lafal
terdapat huruf qalqalah berharakat sukun asli, bukan karena waqaf.
Sedangkan Qalqalah Kubro dengan pantulan (Besar) adalah apabila dalam satu lafal terdapat
huruf qalqalah yang berharakat hidup atau tasydid lalu diwaqafkan diakhir kalimat.
QOLQOLAH SYOGRO
Dari ayat tersebut, dapat diketahui ada huruf ba ( )بyang diwaqafkan di tengah kalimat.
Dari ayat tersebut, dapat diketahui ada huruf jim ( )جyang diwaqafkan di tengah kalimat.
Dari ayat tersebut, dapat diketahui ada huruf dal ( )دyang diwaqafkan di tengah kalimat.
QS. Al-Adiyat Ayat 5
ْ فَ َو َس
طنَ بِ ِهۦ َج ْمعًا
Arab-Latin: Fa wasaṭna bihī jam'ā
Dari ayat tersebut, dapat diketahui ada huruf ta ( )طyang diwaqafkan di tengah kalimat.
Dari ayat tersebut, dapat diketahui ada huruf qaf ( )قyang diwaqafkan di tengah kalimat.
QOLQOLAH KUBRO
Dari ayat tersebut, dapat diketahui terdapat huruf ba ( )بyang diwaqafkan di akhir
kalimat.
ِ ت ْٱلبُر
ُوج ِ َوٱل َّس َمٓا ِء َذا
Arab-Latin: Was-samā`i żātil-burụj
Dari ayat tersebut, dapat diketahui terdapat huruf jim ( )جyang diwaqafkan di akhir
kalimat.
Dari ayat tersebut dapat diketahui terdapat huruf ta ( )طyang diwaqafkan di akhir
kalimat.
Dari ayat tersebut dapat diketahui terdapat huruf qaf ( )قyang diwaqafkan di akhir
kalimat.
Kinerja
a. Rabu 3 Agustus 2022
Jawablah pertanyaan dibawah ini !
1. Bagian Mana dari Materi yang kalian rasa paling sulit ?
2. Apa yang kalian lakukan untuk dapat memahami materi ini ?
3. Apakah kalian memiliki cara sendiri untuk memahami materi ini ?
4. Kepada siapa kalian meminta bantuan untuk Memahami materi ini ?
5. Jika kalian diminta memberikan bintang dari 1 sampai 5 berapa bintang yang akan
kalian berikan pada usaha yang kalian lakukan untuk memahami materi ini ?
Capaian Pembelajaran : 4.1 Peserta didik dapat mengemukakan pesan pokok Q.S. al-
Hujurat/49:13tentang keragaman sebagai sunnatullah
Kompetensi Awal : Memahami Keanekaragaman Sebagai Sunatullah
Profil Pelajar Pancasila : Beriman ,Bertakwa, Berakhlak Mulia ,Bernalar Kritis dan
Bergotong Royong
Sarana dan Prasarana : Lingkungan sekitar dan Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti
Target Peserta Didik : 4.1 Peserta didik dapat menguraikan pesan-pesan Pokok Q.S. al-
Hujurat,Tentang keanekaragaman
Pemahaman Bermakna : - Meningkatkan Peserta didik dalam Memahami Makna
keberagaman
Pertanyaan Pemantik : - Surat dan ayat berapa yang menjelaskan tentang keberagaman ?
- Mengapa kita harus memiliki sikap toleransi terhadap
keberagaman
MATERI AJAR
Surat Al Hujurat (راتœœ )الحجmerupakan surat ke-49 dalam Al Quran. Ia merupakan surat
Madaniyah. Apa saja isi kandungan surat Al Hujurat ayat 13. Melalui Surat Al Hujurat ayat 13
ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala memberitahukan bahwa manusia seluruhnya merupakan satu
keturunan. Berasal dari kakek dan nenek moyang yang sama; yaitu Adam dan Hawa.
Dari keturunan yang sama, manusia kemudian Allah jadikan berkembang menjadi sangat
banyak. Berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Dengan keragaman itu, Allah menghendaki agar
manusia saling mengenal. Semakin dekat pengenalan kepada selainnya, semakin terbuka
peluang kerja sama dan saling memberi manfaat.
Manusia yang beragam itu sesungguhnya setara di hadapan Allah. Yang membedakan mereka
adalah ketaqwaannya. Kemuliaan manusia di sisi Allah ditentukan tingkat ketaqwaan mereka.
Surat Al Hujurat ayat 13 inilah yang digunakan Rasulullah untuk menghapuskan fanatisme
jahiliyah dan diskriminasi.
Imam Suyuthi dalam kitab tafsirnya Al-Durr Al-Mantsur fi Tafsir Bil-Ma'tsur menyebutkan
terdapat dua kisah turunnya surat Al Hujurat ayat 13 ini. Kisah pertama adalah pada saat
Rasulullah SAW memasuki kota Mekkah dalam peristiwa Fathu Makkah. Bilal bin Rabah naik
ke atas Ka'bah dan menyerukan azan. Maka sebagian penduduk Mekkah terkaget-kaget.
Ada yang berkata: "Budak hitam inikah yang azan di atas Ka‘bah?" Yang lain berkata, "Jika
Allah membencinya, tentu akan menggantinya". Lalu turunlah surat Al Hujurat ayat 13 ini.
Selain itu, terdapat kisah kedua yang disebutkan dalam kitab tafsirnya. Kisah kedua ini
menceritakan Abu Daud meriwayatkan tentang alasan diturunkannya surat Al Hujurat ayat 13.
Ayat ini turun berkenaan dengan profesi Abu Hind sebagai seorang pembekam.
Rasulullah SAW kemudian meminta kepada Bani Bayadhah untuk menikahkan putri mereka
dengan Abu Hind. Akan tetapi, mereka enggan melakukannya dan memberikan alasan jika Abu
Hind merupakan bekas budak mereka.
Sikap mereka sungguh keliru dan dikecam Al-Quran dengan turunnya ayat ini. Bahwa
kemuliaan di sisi Allah SWT bukan karena keturunan atau garis kebangsawanan. Melainkan
karena ketakwaannya.
Ayat ini memberitahukan bahwa manusia berasal dari satu keturunan yakni Nabi Adam
dan Hawa. Sehingga pada hakikatnya mereka setara.
Keragaman adalah sunnatullah karena Allah menjadikan manusia berkembang demikian
banyak sehingga menjadi berbangsa-bangsa dan bersuku-suku.
Keragaman itu bukanlah untuk saling memusuhi melainkan untuk saling mengenal,
saling bekerja sama dan saling memberikan manfaat.
Seluruh manusia sama kedudukannya di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yang
membedakan adalah ketaqwaannya. Manusia yang paling mulia di sisi Allah adalah yang
paling bertaqwa.
Allah Maha Mengetahui segala hal yang dilakukan oleh manusia termasuk bagaimana
tingkat ketaqwaan mereka dan bagaimana sikap mereka terhadap manusia lainnya
khususnya terkait keragaman.
Ayat ini mengajarkan kesetaraan, toleransi dan kerjasama serta menghapus diskriminasi.
Melalui ayat dalam surat ini, ditegaskan jika keberagaman manusia sesungguhnya akan tetap
setara di hadapan Allah SWT. Pembedanya hanya terletak pada ketakwaan masing-masing dari
mereka. Sebab, kemuliaan manusia di sisi Allah SWT berbanding lurus dengan tingkat
ketakwaannya.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak memandang rupa dan harta kalian,
tetapi Dia memandang hati dan amal perbuatan kalian." (HR. Muslim).
Kinerja
c. Rabu 17 Agustus 2022
Jawablah pertanyaan dibawah ini !
1. Bagian Mana dari Materi yang kalian rasa paling sulit ?
2. Apa yang kalian lakukan untuk dapat memahami materi ini ?
3. Apakah kalian memiliki cara sendiri untuk memahami materi ini ?
4. Kepada siapa kalian meminta bantuan untuk Memahami materi ini ?
5. Jika kalian diminta memberikan bintang dari 1 sampai 5 berapa bintang yang akan
kalian berikan pada usaha yang kalian lakukan untuk memahami materi ini ?