Anda di halaman 1dari 22

PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA

MENURUT AL QURAN KAJIAN SURAH LUQMAN


AYAT: 13-19
Artikel ini dibuat untuk melengkapi tugas UAS Ulmul-Quran

Disusun Oleh:
Yusufa Sidarta_20103050105

Dosen pengampu:
Mansur,S.H.,M.Ag.

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA
MENURUT AL-QURAN KAJIAN SURAH LUQMAN
AYAT: 13-19
Abstract:
Children are gifts from Allah SWT that should be guarded, nurtured, guided,
educated and also guarded, developed all their potential in accordance with the
nature of Islam, has recorded the history of education in life that how big the role
of the next generation in the success of a nation, children have got the most
important place. because education is a very important factor in changing a
civilization so that education cannot be separated from children. The analysis of
surah Lukman verses 13-18 produces several children's education in the family
environment, including the responsibility for fostering monotheism in children,
the responsibility for fostering morals in children, Responsibilities for Fostering
Attitudes in Children, Responsibilities for Fostering Children's Social Affairs,
Responsibilities for Fostering Prayer in Children. Hopefully this research can help
broaden the reader's horizons.

Abstrak:
Anak adalah pemberian Allah Swt yang patut dijaga,dipelihara,di bimbing,
dididik dan di kembangkan segala potensinya sesuai dengan fitrahnya. Islam telah
mencatat sejarah pendidikan di dalam kehidupan bahwa betapa besar peran
generasi penerus terhadap keberhasilan suatu bangsa. Anak harus mendapatkan
tempat paling utama terutama dalam aspek pendidikan, karena pendidikan adalah
faktor yang sangat penting dalam terbentuknya perubahan suatu peradaban.
Sehingga pendidikan tidak bisa di pisahkan dari anak-anak. Analisis surah luqman
ayat 13-19 berisi beberapa karakteristik aspek pendidikan anak terutama dalam
ruang lingkup keluarga, diantaranya: tanggung jawab pembinaan tauhid pada
anak, tanggung jawab pembinaan akhlak pada anak, tanggung jawab pembinaan
sikap pada anak, tanggung jawab pembinaan sosial anak, tanggung jawab
pembinaan sholat pada anak. Semoga dengan penelitian ini bisa membantu
menambah wawasan pembaca.
A. Pokok Pembahasan
Selain kisah-kisah Nabi, dalam Al-Quran disebutkan juga terkait kisah
inspiratif salah satunya pada Q.S. Luqman. Surat ini merupakan surah ke 31
dalam Al-Quran, terdiri dari 34 ayat. Surat Luqman menceritakan tentang
seorang Ayah yang menasehati anaknya tentang suatu ketauhidan, ia bernama
Luqman. Surah Luqman tergolong ke dalam surah Makiyyah karena diturunkan di
Mekah sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah. Luqman adalah
seorang budak belian semata yang memiliki badan hitam, hidung pesek, tetapi
dibalik itu semua, dia adalah sosok Ayah yang selalu berpegang teguh pada
tauhid. Sehingga kisahnya di abadikan dalam Alquran, adapun beberapa
nasehatnya dapat ditinjau dalam beberapa ayat didalamnya salah satunya pada
ayat ke 13-19 yang berbunyi:

‫هّٰللا‬
ِ ‫بِس ِْم ِ الرَّحْ مٰ ِن الر‬
‫َّحي ِْم‬
‫ك لَظُ ْل ٌم‬ َ ْ‫ر‬R‫الش‬ ِّ ‫ي اَل تُ ْش ِر ْك بِاهّٰلل ِ ۗاِ َّن‬ َّ َ‫ال لُ ْقمٰ ُن اِل ْبنِ ٖه َوهُ َو يَ ِعظُهٗ ٰيبُن‬ َ َ‫ذ ق‬Rْ ِ‫َوا‬
‫ا َع ٰلى َو ْه ٍن‬RRً‫هُ اُ ُّمهٗ َو ْهن‬RR‫ ۚ ِه َح َملَ ْت‬RRْ‫ان بِ َوالِ َدي‬ َ RR‫ ْينَا ااْل ِ ْن َس‬RR‫ص‬ َّ ‫ َو َو‬13 ‫َع ِظ ْي ٌم‬
‫ َواِ ْن‬14ُ‫يْر‬R ‫ص‬ ِ ‫ي ْال َم‬ َّ َ‫ْك اِل‬َ ۗ ‫ َدي‬R ِ‫ ُكرْ لِ ْي َولِ َوال‬R ‫اش‬ ْ ‫ا َمي ِْن اَ ِن‬RR‫الُهٗ فِ ْي َع‬R ‫ص‬ َ ِ‫َّوف‬
‫ا‬RRR‫ه ِع ْل ٌم فَاَل تُ ِط ْعهُ َم‬RRR ٖ ‫ك ِب‬RRR َ َ‫ْس ل‬ َ ‫ا لَي‬RRR‫ك بِ ْي َم‬ َ ‫ ِر‬RRR‫ك َع ٰلٓى اَ ْن تُ ْش‬ ٰ َ‫َجاه‬
َ ‫د‬RRR
‫ي‬َّ َ‫ي ثُ َّم اِل‬ َّ ۚ َ‫اب اِل‬R
َ Rَ‫بِي َْل َم ْن اَن‬R ‫ ْع َس‬R ِ‫ا ۖ َّواتَّب‬RRً‫ ُّد ْنيَا َم ْعر ُْوف‬R ‫اح ْبهُ َما ِفى ال‬ ِ R‫ص‬ َ ‫َو‬
‫ال َحبَّ ٍة‬R َ Rَ‫ك ِم ْثق‬ ُ Rَ‫ٓا اِ ْن ت‬RRَ‫ي اِنَّه‬ َّ َ‫ ٰيبُن‬15‫و َن‬Rْ Rُ‫ا ُك ْنتُ ْم تَ ْع َمل‬R‫َمرْ ِج ُع ُك ْم فَاُنَبُِّئ ُك ْم بِ َم‬
‫ت‬ِ ‫ْأ‬Rَ‫ض ي‬ ِ ْ‫ت اَ ْو فِى ااْل َر‬ ِ ‫مٰ ٰو‬R‫الس‬ َّ ‫ ْخ َر ٍة اَ ْو فِى‬R‫ص‬ َ ‫ رْ َد ٍل فَتَ ُك ْن فِ ْي‬R‫ِّم ْن َخ‬
‫ف‬ ِ ‫ال َم ْعر ُْو‬R ْ Rِ‫رْ ب‬RR‫ َوْأ ُم‬Rَ‫ ٰلوة‬R‫الص‬ َّ ‫ي اَقِ ِم‬ َّ َ‫ ٰيبُن‬16‫ ٌر‬R‫ف َخبِ ْي‬R ٌ R‫بِهَا هّٰللا ُ ۗاِ َّن هّٰللا َ لَ ِط ْي‬
‫و ِر‬RR ْ ‫ك ِم ْن َع ْز ِم ااْل ُ ُم‬ َ ِ‫ك اِ َّن ٰذل‬ َ َ‫َوا ْنهَ َع ِن ْال ُم ْن َك ِر َواصْ بِرْ َع ٰلى َمٓا ا‬
َ ۗ َ‫صاب‬
‫ا اِ َّن هّٰللا َ اَل‬Rۗ R‫ض َم َر ًح‬ ِ ْ‫ش فِى ااْل َر‬ ِ ‫اس َواَل تَ ْم‬ ِ َّ‫ك لِلن‬ َ ‫ َّد‬R‫ ِّعرْ َخ‬R‫ص‬ َ ُ‫ َواَل ت‬17
‫ضْ ِم ْن‬RR‫ض‬ ُ ‫ك َوا ْغ‬ َ ِ‫ي‬RR‫ ْد ِف ْي َم ْش‬RR‫ص‬ ِ ‫ َوا ْق‬18‫و ۚ ٍر‬RR ْ ‫ال فَ ُخ‬RRٍ َ‫ َّل ُم ْخت‬RR‫ي ُِحبُّ ُك‬
19 ‫ت ْال َح ِمي ِْر‬ ُ ‫ص ْو‬َ َ‫ت ل‬ ِ ‫ك اِ َّن اَ ْن َك َر ااْل َصْ َوا‬ َ ۗ ِ‫ص ْوت‬
َ
Artinya:
Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu:
"Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah),
maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang
tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".(13)
Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar”.(14) Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua
orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu
dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.(15) Dan
jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang
tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya,
dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang
kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka
Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.(16) (Luqman berkata):
"Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan
berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan
mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha
Mengetahui.(17). Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia)
mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan
bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu
termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).(18) Dan janganlah kamu
memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu
berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.(19) Dan sederhanalah kamu
dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara
ialah suara keledai1.

1
https://litequran.net/luqman.com
Berikut adalah potongan dari surrah Luqman ayat 13-19 dengan ini ada
beberpa teretorial nasehat-nasehat Luqman kepada anaknya. Luqman memberikan
suatu cercikan kata tentang tauhid karena disitulah hal yang sangat penting dalam
menjalani kehidupan, dengan tauhid suatu kehidupan di dunia akan terasa begitu
tentram. Hal ini dilatarbelakangi bahwasanya Islam sebagai agama rahmatan lil
‘alamin juga sebagai sohih fikulli makan wa zaman. Sehingga, nasehat yang
diberikan oleh Luqman terhadap anaknya sangat dianjurkan untuk diterapkan
khususnya pada era moderenisasi ini. Khususnya pendidikan dalam ruang lingkup
generasi Z ini, sehingga harus dilakukan pengimplementasian yang maksimal.

B. Penjelasan Kosa Kata


‫المفردت والمعن‬
Al-ma’na At-tarjim Al-Kalimah
Dia adalah seorang tukang kayu,
kulitnya hitam, dan dia termasuk
diantara penduduk Mesir yang
berkulit hitam, serta dia adalah Nama Orang
orang yang hidup serba luqman ‫لقمان‬
sederhana. Allah telah meberinya
hikmah dan menganugerahkan (luqman)
kenabian kepadanya

Kebijaksanaan dan kecerdikan,


banyak perkataan bijak yang
berasal dari Luqman, antara lain
perkataannya kepada anak
lelakinya, “Hai anakku,
sesungguhnya dunia itu adalah
‫الحكمه‬
laut yang dalam, dan Hikmah
sesungguhnya banyak manusia
yang tenggelam ke dalamnya
Maka jadikanlah perahumu di
dunia bertakwa kepada Allah swt,
muatannya iman dan lautannya
bertawakkal kepada Allah.
Barangkali saja kau dapat selamat
(tidak tenggelam ke dalamnya)
akan tetapi aku yakin kau dapat
selamat
Memuji kepada Allah, menjurus
kepada perkara yang hak, cinta
kebaikan untuk manusai, dan
mengarahkan seluruh anggota Memuji kepada ‫الشكر‬
tubuh serta semua nikmat yang Allah
diperoleh kepada ketaatan
kepadaNya. Dengan kesyukuran
menambah lapang hati serta
kekonaahan dalam kehidupan2
Mengingatkan dengan cara yang Mengingatkan Al-„Idzah
baik, hingga hati orang yang (‫)العظه‬
diingatkan menjadi lunak
karenanya.
Lemah lembut terhadap manusia Lemah Al-Wahn
ibu dan ayah (‫)الوهه‬
Meninggalkan agar tumbuh Menyapih Al-Fishal
mandiri (‫)الفصال‬
Keduanya menginginkan sekali Mengiginkan Jaahadak
kau mengikuti keduanya dalam (‫)جاهذك‬
kekafiran.
Berserah diri pada Allah semata Bertaubat Awaba
(‫اوب‬
Sesatu yang telah di takdirkan dan
harus benar-benar kita imani
standar timbangan, dan lafadz Sesuatu yang
Misqalu Habbatil Khardal dijadikan Al-Mitsqal
merupakan suatu peribahasa yang ‫المثقال‬
menunjukkan arti sesuatu yang
bentuknya sangat kecil.
Ilmu Allah meliputi yang samar Lembut Latifun
dan tidakkelihatan (‫)لطيف‬
Maha mengetahui eksistensi Mengetahui Khabirun (‫) خبير‬
segala sesuatu hakikat-hakikatnya
Termasuk diantara-perkara- Perkara yang Min „azmil Umur
perkara yang telah diwajibkan harus ‫عزماالمور مه‬
oleh Allah untuk dilaksanakan. dilaksanakan
Memalingkan muka dan
menampakkan bagian samping
muka (pipi), perbuatan seperti ini
merupakan sikap yang biasa Berpaling Tashirul khaldi
dilakukan oleh orang-orang yang (‫)الخلذ تص‬
sombong
Artinya seseorang yang Berpaling Al-As‟ar
memalingkan mukanya karena sombong
sombong.
Gembira yang dibarengi dengan Senang Marahan
rasa sombong (‫) مرحا‬
Orang yang bersikap angkuh Angkuh Al-Mukhtal
dalam berjalan ‫المخ‬

2
Berasal dari mashdar al-Fakhr,
artinya orang yang membangga-
banggakan harta dan kedudukan Membangkang Al-Fakhur
yang dimilikinya, serta (‫)الف‬
membanggakan hal-hal lainnya.
Bersikap pertengahlah atau Sederhana Aqsid‫اق‬
bersikap sederhanalah ‫صذ‬
Rendahkanlah dan kurangilah Merendah Ughdud
kekerasan suaramu (‫)اغض‬
Suara yang paling buruk dan tidak Ankarul Aswat
enak didengar oleh telinga. Kata Kata Sulit ( ‫) اوكار االصوات‬
itu berasal dari lafaz Nukr,
Nukarah, artinya sulit3

Berikut adalah beberapa kata kunci yang sangat sering di ulang dalam Q.S.
Luqman ayat 13-19. Kata kunci dalam Al Quran tidak hanya memiliki beberapa
makna tetapi memiliki lebih dari satu makna dan terkadang memiliki makna yang
berbeda dalam kaidah bahasa arab. Olehkarena itu, dengan adanya beberapa
kosakata tersebut dapat memudahkan para pembaca yang memiliki pemahaman
sangat mendasar terhadap ayat Al-Qur’an yang akan dibahas kali ini.

C. Asbabun Nuzul turunnya ayat


Di pandang dari sudut etimologi dan terminologis dapat di artikan bahwa
Asbabun nuzul adalah sebab-sebab serta akibat yang melatar belakangi turunnya
Al Qur’an. Hal tersebut sesuai turunnya ayat dalam Al Quran menurut beberapa
ulama mengatakan bahwa asbabunnuzul sebab turunya al-quran baik yang terjadi
pada 23 tahun yang sebelumnya dan yang sesudahnya.

Turunya suatu Surat atau ayat, bertujuan untuk memperbaiki akidah,


ibadah, akhlak dan pergaulan manusia yang sudah meyimpang dari kebenaran.
Karena itu dapat dikatakan bahwa terjadinya penyimpangan dan kerusakan dalam
tatanan manusia merupakan sebab turunnya Al-Qur’an. Asbaban-Nuzul (sebab-
sebab turunya ayat) disini dimaksudkan sebab-sebab secara khusus berkaitan
dengan turunanya ayat-ayat tertentu. Sedangkan menurut Manna’ Al-Qaththan
dan Subhi As-Salih, Asbab An-Nuzul adalah sesuatu yang karena sesuatu itu
meyebabkan sebagian atau beberapa ayat Al-Qur’an diturunkan4

3
Ibid h12
4
Nur aini Skripsi Literatur UIN Raden Intan Hal:43
Asbabun Nuzul ayat 13 adalah ketika ayat ke-82 dari surat Al-An‟am
diturunkan, para sahabat merasa keberatan. Kemudian mereka datang menghadap
Rasulullah saw seraya berkata, “Wahai Rasulullah, siapakah di antara kami yang
dapat membersihkan keimanannya dari perbuatan zalim?” Jawab beliau: “ Bukan
begitu. Bukankah kau telah mendengar wasiat Luqman Hakim kepada anaknya:
Hai anakku, janganlah kau mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar5

Sa‟ad bin Malik seorang lelaki yang sangat taat dan menghormati ibunya.
Ketika ia memeluk islam, ibunya berkata: “Wahai Saad mengapa kamu tega
meninggalkan agamamu yang lama, memeluk agama yang baru. Wahai anakku,
pilihlah salah satu kau kembali memeluk agama yang lama atau aku tidak makan
dan minum sampai mati.” Maka Sa’ad kebingungan, bahkan ia dikatakan tega
membunuh ibunya. Maka Sa‟ad berkata: “ Wahai ibu, jangan kau lakukan yang
demikian, aku memeluk agama baru tidak akan mendatangkan madharat, dan aku
tidak akan meninggalkannya”. Maka Umi Sa‟ad pun nekad tidak makan sampai
tiga hari tiga malam. Sa‟ad berkata: “Wahai ibu, seandainya kau memiliki seribu
jiwa kemudian satu per satu meninggal, tetap aku tidak akan meninggalkan
baruku (islam). karean itu terserah ibu mau makan atau tidak”. Maka ibu itupun
makan. Sehubungan dengan itu, maka Allah swt menurunkan ayat ke-15 sebagai
ketegasan bahwa kaum muslimin wajib taat dan tunduk kepada perintah orang tua
sepanjang bukan yang bertentangan dengan perintah-perintah Allah SWT6

Pada awalnya, Surat Luqman diturunkan berkaitan dengan permintaan


orang Quraisy yang menanyakan prihal kisah Luqman Hakim. Pada waktu itu,
orang Quraisy meminta Rasulullah untuk menjelaskan kisah Luqman Hakim
beserta anaknya. Kemudian turunlah Surat Luqman ayat 13-19 tersebut7.

Ada banyak fersi dalam asbabunnuzul surah alluqman dengan banyaknya


apa yang dicataatkan diatas dapat dipungkiri turunya ayat ini adalah sebagaimana
anjuran kepada umat islam untuk memberikan pendidikan kepada anak dalam hal
ketauhidan,juga bekal hidup kepada anak-anak nya guna memberikan dampak

5
Pengantar tafsir makalah mahasiswa UIN khas jember Hal: 63
6
Ibid 3hal:44
7
Www.Dutaislam.com
positi terhadap generasi muda penerus panji keagungan islam karena pemuda
yang baik lahir dari keluarga yang baik dalam memberikan pendidikan terhadap
anak usia dini serta memberikan edukasi dalam kehidupanya.

Isyarat dari ayat-ayat Al-Qur’ân yang diturunkan pada masa-masa awal


penurunannya, menyatakan bahwa tujuan terpenting diturunkannya Al-Qur’ân
adalah untuk mendidik manusia sepenuhnya. Teori Pendidikan Islam harus
berpijak pada Al-Qur’ân dan Al-Hadits agar bisa memberikan nilai tersendiri,
sebab ayat-ayat al-Qur’ân bukan hanya untuk dibaca, melainkan harus dikaji atau
dianalisis secara mendalam, karena dengan cara itulah kita dapat mengetahui
makna yang tersimpan didalamnya. masa depan anak dan perlu adanya kesadaran
setiap anggota dilingkungan keluarga. Bahwa pendidikan akan berhasil jika
pendidikan berlandaskan al-quran dan as-sunnah-Nya.

D. Munasabah

Menurut bahasa munasabah artinya keserasian dan kedekatan. Selanjutnya


Quraish Shihab mengatakan bahwa munasabah adalah adanya keserupaan dan
kedekatan diantara berbagai ayat, surah, dan kalimat yang mengakibatkan adanya
hubungan. Hubungan tersebut dapat berbentuk keterkaitan makna antar ayat dan
macam-macam hubungan, atau kemestian dalam pikiran.

Surah Luqman memiliki munasabah dengan Surah sebelumnya yaitu


Surah Ar-Rum dan hubungan dengan Surah sesudahnya yaitu dengan Surah As-
Sajdah. Hubungan Surah Ar-Rum dengan Surah Luqman, yaitu pada bagian akhir
Surah Ar-Rum disebutkan bahwa keadaan orang kafir itu bila dibacakan kepada
mereka ayat-ayat AlQur’an mereka selalu membantah dan mendustakannya,
sedang pada bagian permulaan Surah Luqman diterangkan pula keadaan mereka
yaitu mereka selalu berpaling dan bersifat sombong terhadap ayat-ayat AL-Quran.
Selanjutnya, yaitu hubungan Surah Luqman dengan Surah As-Sajadah. Kedua
Surah ini sama-sama menerangkan dalil-dalil dan bukti-bukti tentang ke-Esaan
Allah.

Surat Luqman ayat 12-19 memiliki munasabah dengan ayat sebelumnya


dan sesudahnya. Dalam surat Luqman ayat 1-11 dijelaskan bahwa Al-Qur’an juga
disebut “al-kitab al-hakim” yang berarti Al-Kitab yang seluruh kandugannya
adalah hikmah belaka, Al-Qur’an merupakan petunjuk dan rahmat bagi orang-
orang yang berbuat kebajikan, perintah untuk mendirikan shalat karena shalat
hubungannya dengan Allah dan sebagai bukti keimanan kepada Allah8

Petunjuk yang telah disebutkan dalam Al-Kitab Al-Hakim diturunkan


kepada Rasul utusan Allah, apabila petunjuk Tuhan dituruti pastilah bahagia yang
akan diterima, dan setengah dari manusia adalah orang yang membeli permainan
kata-kata untuk meyesatkan dari jalan Allah, tidak dengan ilmu menrut Al-Hasan
Al-Bashri bahwa yang dimaksud dengan permainan kata-kata itu ialah nyayian-
nyayian dan peralatan pancaragam yang akan membawa orang lalai dari Agama

Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat kami, merekapun


berpaling dalam keadaan meyombongakan diri, maka beri kabar gembiralah
mereka dengan azab yang pedih sebagai sambutan yang sepadan atas
kesombongannya, berpaling muka berolok-olok dan bersikap menyumbat telingga
mendengar seruan Tuhan.Ssungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal
salih dan untuk merekalah surga-surga yang memikat dan mereka akan kekal
didalamnya9.

Kemudian dilanjutkan ayat 12-19 dijelaskan bahwa Allah telah


memberikan hikmah dan kearifan kepada Luqman, ia bersukur dan memanjatkan
puji padanya, bersukur kepada Allah bukan untuk kepentingannya tetapi
faedahnya akan diperoleh orang yang bersukur itu sendiri, karena Allah akan
menambah nikmat kepada setiap orang yang bersukur kepadanya.

Luqman mewasiatkan kepada anaknya untuk mengesakan Allah dan tidak


mempersekutukannya, berbakti kepada kedua orang tua sepanjang keduanya tidak
meyuruh berbuat maksiat kepada Allah, beramal shaleh mendirikan Shalat,
mengajak mausia berbuat Makruf dan mencegah dari perbuatan mungkar, tidak
sombong dan angkuh.

Surat ini ditutup dengan meyebutkan hal-hal yang disembuyikan Allah


bagi manusia, karena disana terdapat hikmah. Banyak kemaslahatan yang akan
terabaikan jika hal-hal itu terungakap. Ia akhiri dengan menetapkan pengetahuan
Allah yang meyeluruh dan rinci khususnya tentang kiamat. Awal surat ini
8
Ibid 2 h2 47
9
Ibid 2 h48
berbicara tentang kitabnya yang penuh hikmah, serta yang merupakan petunjuk
dan rahmat yang diterima baik oleh Al-Muhsinin yang meyakini adanya hari
kiamat. Demikian uraian awal surat bertemu dengan uraian akhirnya10

E. Tafsir Q.S Surah Luqman 13-19

Adapun Analisis dari pokok pembahasan di dalam penelitian penulis ini


menjelaskan tafsir Qs. Luqman Ayat 13-18 membahas ”Pemberian Pendidikan
Anak” di lingkungan Keluarga dari pandangan Mufassirin memberikan
pandanganya dalam kitab tafsirnya antara lain seperti berikut :

1. Mufassir Klasik
a. Ibnu Katsir Imam Ibnu katsir
Pada ayat 13-15 yang berbunyi:

‫ك لَظُ ْل ٌم‬ َ ْ‫ر‬R‫الش‬ ِّ ‫ي اَل تُ ْش ِر ْك بِاهّٰلل ِ ۗاِ َّن‬ َّ َ‫ال لُ ْقمٰ ُن اِل ْبنِ ٖه َوهُ َو يَ ِعظُهٗ ٰيبُن‬َ َ‫ذ ق‬Rْ ِ‫َوا‬
‫ا َع ٰلى َو ْه ٍن‬RRً‫هُ اُ ُّمهٗ َو ْهن‬RR‫ ۚ ِه َح َملَ ْت‬RRْ‫ان بِ َوالِ َدي‬ َ RR‫ ْينَا ااْل ِ ْن َس‬RR‫ص‬
َّ ‫ َو َو‬13‫َع ِظ ْي ٌم‬
‫ َواِ ْن‬14ُ‫يْر‬R ‫ص‬ ِ ‫ي ْال َم‬َّ َ‫ْك اِل‬َ ۗ ‫ َدي‬R ِ‫ ُكرْ لِ ْي َولِ َوال‬R ‫اش‬ْ ‫ا َمي ِْن اَ ِن‬RR‫الُهٗ فِ ْي َع‬R ‫ص‬ َ ِ‫َّوف‬
‫ا‬RRR‫ه ِع ْل ٌم فَاَل تُ ِط ْعهُ َم‬RRR ٖ ‫ك ِب‬RRR َ َ‫ْس ل‬ َ ‫ا لَي‬RRR‫ك بِ ْي َم‬ َ ‫ ِر‬RRR‫ك َع ٰلٓى اَ ْن تُ ْش‬ ٰ َ‫َجاه‬
َ ‫د‬RRR
‫ي‬ َّ ۚ َ‫اب اِل‬R
َّ َ‫ي ثُ َّم اِل‬ َ Rَ‫بِي َْل َم ْن اَن‬R ‫ ْع َس‬R ِ‫ا ۖ َّواتَّب‬RRً‫ ُّد ْنيَا َم ْعر ُْوف‬R ‫اح ْبهُ َما ِفى ال‬ ِ R‫ص‬ َ ‫َو‬
15‫َمرْ ِج ُع ُك ْم فَاُنَبُِّئ ُك ْم بِ َما ُك ْنتُ ْم تَ ْع َملُ ْو َن‬
Menurut pandangan Ibnu katsir Dalam tafsir ibnu katsir:2004, ayat ini
diabadikan di dalam alquran dengan kisah lukman dan putranya yang berupa -
pengetahuan Islam yang paling baik disepanjang sejarah. Ayat ini berisi larangan
seorang Ayah terhadap putranya jangan mempersekutukan Allah dengan sesuatu
apapun11.

Lukman berkata kepada sang anak dia berkata seraya memberi peringatan
kepadanya, “sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar
kezhaliman yang besar (13) yaitu syirik adalah kezhaliman yang paling besar.
Selanjutnya Ibnu Katsir menyandingkan wasiat kepada anaknya agar menyembah
Allah Ta‟ala semata dengan berbakti kepada kedua orang tua (14). Seorang anak
harus patuh dan berbuat baik kepada orangtua, selama mereka tidak
10
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-misbah...kelompok IXX, h. 347
11
Ta’dibi ISSN 2442-4994 Volume 5 Nomor 2, Oktober 2016 hal 93
memerintahkan untuk menggadaikan atau menjual agama demi kecintaan anak
terhadap orangtua(15)12

Pada ayat selanjutnya yaitu ayat 16-19 terdapat beberapa wasiat yang telah
di pituturkan oleh luqmanul hakim yang didalamnya terdapat sebuah nasehat
penting untuk di teladani oleh umat manusia dalam hal itu dapat di pandang dalam
bunyi ayatnya

‫ ْخ َر ٍة اَ ْو فِى‬R ‫ص‬ َ ‫ رْ َد ٍل فَتَ ُك ْن فِ ْي‬R‫ال َحبَّ ٍة ِّم ْن َخ‬R َ Rَ‫ك ِم ْثق‬ ُ R َ‫ٓا اِ ْن ت‬RRَ‫ي اِنَّه‬ َّ َ‫ٰيبُن‬
‫ي‬ َّ َ‫ ٰيبُن‬16‫ ٌر‬R‫ف َخبِ ْي‬R ٌ R‫ا هّٰللا ُ ۗاِ َّن هّٰللا َ لَ ِط ْي‬RRَ‫ت بِه‬ ِ ‫ْأ‬R َ‫ض ي‬ِ ْ‫ت اَ ْو فِى ااْل َر‬ ِ ‫السَّمٰ ٰو‬
‫ٓا‬RR‫بِرْ َع ٰلى َم‬R‫اص‬ ْ ‫ر َو‬R ِ R‫هَ َع ِن ْال ُم ْن َك‬R‫ف َوا ْن‬ ْ Rِ‫رْ ب‬RR‫ ٰلوةَ َوْأ ُم‬R‫الص‬
ِ ‫ال َم ْعر ُْو‬R َّ ‫اَقِ ِم‬
‫اس َواَل‬ِ َّ‫ك لِلن‬
َ ‫ َّد‬R‫ ِّعرْ َخ‬R‫ص‬ َ ُ‫ َواَل ت‬17‫و ِر‬R ْ R‫ز ِم ااْل ُ ُم‬Rْ R‫ك ِم ْن َع‬R َ Rِ‫ك اِ َّن ٰذل‬ َ ۗ َ‫صاب‬ َ َ‫ا‬
‫تَمش فى ااْل َرْ ض مرح ۗ هّٰللا‬
‫و ۚ ٍر‬RRRR ٍ َ‫ َّل ُم ْخت‬RRRR‫ا اِ َّن َ اَل ي ُِحبُّ ُك‬RRRRً
ْ ‫ال فَ ُخ‬RRRR َ َ ِ ِ ِ ْ
‫ت‬ ِ ‫ َوا‬R ‫ص‬ ْ َ ‫ر ااْل‬Rَ R‫ك اِ َّن اَ ْن َك‬َ ۗ ِ‫ ْوت‬R ‫ص‬
َ ‫ضْ ِم ْن‬R‫ض‬ ُ ‫ك َوا ْغ‬ َ ِ‫ص ْد فِ ْي َم ْشي‬ ِ ‫ َوا ْق‬18
19‫ت ْال َح ِمي ِْر‬ ُ ‫ص ْو‬ َ َ‫ل‬
Ayat tersebut memberikan definisi untuk kita bahwa segala apayang kita
perbuat didalam muka bumi ini akan memeberikan dampak yang bergitu berarti di
dalam kehidupan akhirat kelak jika kita berbuat kebaikan walaupun seberat biji
zarrah maka akan kita dapatkan itu pula di akhirat kelak dan apabila kita berbuat
keburukan maka akan kita dapatkan hasil yang setimpalnya. Ayat tersebut juga di
perkuat oleh sebuah hadist yang telah di riwayatkan oleh imama ahmad yang
berbunyi:

“Dari Abi Sa‟id al khudhori Dari Rasulullah SAW bersabda: seandainya


seseorang diantara kalian melakukan amal perbuatan di dalam batu besar tidak
ada pintu dan lubangnya, niscaya amal perbuatannya akan di tampakkan kepada
manusia seperti apa adanya”. (H.R. Ahmad)13

Dengan di perkuatkanya ayat tersebut dengan salah satu hadist rosulullah


dapat di tafsirkan bahwa bukanhanya perintah untuk menegakkkan solat tetapi
memiliki kewajiban bagi kita semua untuk mendidik anak kita dalam segi

12
Abil fida Isma‟il bin katsir Addamasyqiy, Tafsir Al-Qur‟anul Adhim Ibnu Katsir, Juz
3, (Singapura: kutanahazu pinag, tt), h. 443-444 di terjemahkan menggunakan google
translate
13
digilib.uinsby.ac.id
perbuatan ammar ma’ruf nahi munggkar menjalankan apa yang telah di syriatkan
danjuga menjahui segala apa yang telah menjadi laranganya.Juga selain
memeberikan ntoh kepeada anaknya untuk selalu berbuat sabar karena hanya
dengan sabar dan solatlah sebagai benteng pertahanan kehidupan bagi manusia.

Ibnu Katsir lebih lanjut menjelaskan tentang apa yang dinasihatkan


Luqman kepada anaknya yang merupakan buah hatinya yang paling ia sayangi
dengan nasihat agar anaknya mempunyai akhlak yang baik, dalam firman-Nya
surat 31:18-19.

‫ا ا َّن هّٰللا‬Rۗ R‫ك للنَّاس واَل تَمش فى ااْل َرْ ض مر ًح‬


َ ِ َ َ ِ ِ ِ ْ َ ِ ِ َ ‫ َّد‬R‫ص ِّعرْ َخ‬ َ ُ‫َواَل ت‬
ْ‫ض‬R‫ض‬ ُ ‫ك َوا ْغ‬ ِ ‫ َوا ْق‬18‫ال فَ ُخ ْو ۚ ٍر‬
َ ِ‫ي‬R‫ص ْد فِ ْي َم ْش‬ ٍ َ‫اَل ي ُِحبُّ ُك َّل ُم ْخت‬
19‫ت ْال َح ِمي ِْر‬ ُ ‫ص ْو‬َ َ‫ت ل‬ َ ۗ ِ‫ص ْوت‬
ِ ‫ك اِ َّن اَ ْن َك َر ااْل َصْ َوا‬ َ ‫ِم ْن‬
Ibnu Katsir menyebutkan kriteria akhlak baik dalam bergaul dengan
masyarakat dalam surat Luqman ayat 18 yakni Luqman menasihati dan mendidik
anaknya agar jangan memalingkan muka di saat berbicara dengan orang lain atau
saat mereka berbicara kepadamu, jangan pernah menganggap mereka remeh dan
bersikap sombong kepada mereka. Luqman juga menasihati anaknya dengan
anjuran untuk selalu bersikap lemah lembut, berwajah ceria ketika bertemu,
bergaul, berkomunikasi dengan mereka.

Di ayat selanjutnya di tafsirkan pula untuk berjalan dengan sederhana saja


dalam artian tidak semena-mena dalam berjalan serta tidak memalingkan
wajahnya saat berbicara dengan orang Ibnu Katsir menafsirkan makna sederhana
dalam berjalan, maksudnya berjalanlah seseorang dengan langkah yang biasa dan
wajar, jangan pula mengeraskan suara terhadap hal yang tidak ada faedahnya.
Suara yang paling buruk adalah suara keledai, yakni suara yang keras dan
berlebihan itu diserupakan dengan suara keledai dalam hal keras memiliki
perumpamaan dengan seekor keledai maka dengan hal inilah mengeraskan suara
sangatlah benar-benar diharamkan.14

Jadi, kesimpulan tafsir Ibnu Katsir surat Luqman ayat 12-19 sebagai
berikut: ayat 12 berisi tentang anjuran bersyukur, ayat 13 larangan berbuat syirik,

14
Ibid., h. 446
ayat 14 perintah berbakti kepada orangtua, ayat 15 berbuat baik terhadap orangtua
kecuali dalam hal keimanan, ayat 16 manusia mempertanggungjawabkan segala
yang diperbuat kepada Allah, ayat 17 perintah menegakkan shalat dan amar
ma‟ruf nahi munkar, ayat 18 larangan bertingkah sombong, ayat 19 bersikap
sopan dalam berkomunikasi.

b. Al maraghiy (Ahmad mustofa al-maraghiy)


Didalam bukunya almaraghiy memberikan penjelasan akan pandanganya
yaitu menekankan dalam perbuatan syirik ataupun menyekutukan alloh adalah
benar-benar perbuatan syirik yang sangat dibenci oleh alllah dan menjadi
salahsatu sifat dari ke zaliman.

Diawali Pada ayat 13, Luqman menjelaskan kepada anaknya, bahwa


perbuatan syirik merupakan kezhaliman yang besar. Dikatakan dosa besar karena
perbuatan itu berarti menyamakan kedudukan Tuhan yang hanya dari Dialah
segala nikmat.DanPada ayat 14, merupakan perintah supaya berbakti kepada
kedua orangtua.. ibu telah mengandungnya sedang ia dalam keadaan lemah yang
kian bertambah disebabkan semakin membesarnya kandungan. Dan menyapihnya
dari persusuan sesudah ia dilahirkan dalam jangka waktu dua tahun.

Dilanjutkan Pada ayat ke-15, Allah menyebutkan pesan dan perintah-Nya,


yaitu berkaitan dengan berbakti kepada orangtua, dan setelah mengukuhkan hak
hak keduanya yang harus ditaati. Terkecuali memenuhi hak-hak orangtua yang
akan membuat murka Allah. Kemudian pada ayat ke-16, Allah kembali
menyebutkan kelanjutan wasiat Luqman kepada anaknya, yang pada pemukaanya
Luqmanmelarang anaknya berbuat syirik. Hai anakku, sesungguhnya perbuatan
baik dan perbuatan buruk itu sekalipun beratnya hanya sebiji sawi. Para pelaku
amal perbuatan akan mendapat balasan kelak di akhirat.15

Seterusnya pada ayat ke-17, Hai anakku, dirikanlah shalat, yakni


kerjakanlah shalat dengan sempurna sesuai cara yang diridhai Rabb, sebab orang
yag mengerjakan nya berarti menghadap dan tunduk kepada Nya. Dan di dalam
shalat terkandung pula hikmat lainnya, yaitu dapat mencegah orang yang
bersangkutan dari perbuatan keji dan mungkar. Maka apabila seseorang

15
digilib.uinsby.ac.id hal 82
menunaikan hal itu dengan sempurna, niscaya bersihlah jiwanya dari berserah diri
kepada Rabnya,baik dalam keadaan suka maupun duka. Selanjutnya pada ayat ke-
18, Luqman menasihati anaknya agar tidak memalingkan muka karena sombong,
lebih baik untuk menampakkah muka yang berseri, lalu pada ayat ke-19 larangan
agar tidak berjalan dimuka bumi dengan sombong dan bersuara keras layaknya
suara keledai.16

Jadi, kesimpulan dari tafsir Maraghi surat Luqman ayat 12-19 sebagai
berikut: pertama, perintah syukur, akidah yang menyangkut masalah keimanan
kepada Allah, hal ini sudah tercakup iman kepada malaikat, kitab-kitabNya, para
nabi, hari kiamat, dan qadha qadar. Materi ini terdapat pada ayat 13, dan 16.
Kedua, syariat, yakni satusistem norma Ilahi yang mengatur hubungan manusia
dengan Tuhan, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia
dengan alam. Kaidah syariat ini terbagi menjadi dua, yang pertama ibadah dan
yang kedua muamalah. Aspek syariat ini terdapat pada ayat 14, 15, dan 17.
Ketiga, akhlak, ini mencakup akhlak manusia terhadap khliqnya dan akhlak
manusia terhadap makhluk. Aspek ini terdapat pada ayat 14, 15, 18, dan 19. Baik
ibadah, muamalah, dan akhlak pada hakikatnya bertitik pada akidah.

F. Qiraah Almuntijah
Tafsir ayat 13 yaitu nasihat mengandung pengikraran terhadap persoalan
tauhid dan penyinggungan tentang persoalan akhirat. Sesungguhnya nasihat
seperti ini tidak menggurui dan tidak mengundang tuduhan. Karena, orang tua
tidak menginginkan bagi anaknya melainkan kebaikan, dan orang tua hanya
menjadi penasihat bagi anaknya. Luqman melarang anaknya dari berbuat syirik.

Jadi, maksudnya nasihat seorang ayah kepada anaknya adalah bebas dari
segala syubhat dan jauh dari segala prasangka. Sesungguhnya perkara tauhid dan
larangan berbuat syirik merupakan perkara lama yang selalu diserukan oleh
orang-orang yang dianugerahkan hikmah oleh Allah diantara manusia.

Maksud dari gambaran yang mengisyaratkan itu fitrah saja sudah cukup
sebagai wasiat bagi orang tua untuk menjalin kehidupan anak-anaknya tanpa
memerlukan wasiat-wasiat lain. Sedangkan, anakanak membutuhkan wasiat yang

16
Ibid hal 83
berulang-ulang agar menoleh dan mengingat generasi yang telah berkorban ,
berlalu dan telah hilang dari lembaran kehidupan setelah menghabiskan umurnya,
ruhnya, dan kekuatan untuk generasi yang sedang mengahadapi masa depan
dalam kehidupan. Seorang anak akan tidak mungkin dapat dan tidak akan sampai
mampu membalas budi kedua orang tuanya, walaupun anak tersebut mewakafkan
seluruh umurnya bagi keduanya. Ayat ini menggabarkan nuansa pengorbanan
yang agung dan dahsyat. Seorang ibu dengan tabiatnya harus menanggung beban
yang lebih berat dan kompleks. Namun, luar biasa ia tetap menanggungnya
dengan senang hati dan cinta yang lebih dalam, lembut, dan halus. Diriwayatkan
oleh Hafidz Abu Bakar al- Bazzar dalam musnadnya dari sanadnya Buraid dari
ayahnya bahwa seorang sedang dalam barisan tawaf menggendong ibunya untuk
membawanya bertawaf. Kemudian dia bertanya kepada Nabi Muhammad saw,
“apakah aku telah menunaikan haknya?” Rasulullah menjawab, “Tidak, walaupun
satu tarikan napas.” Demikianlah walaupun satu tarikan napas baik dalam proses
kehamilan dan kelahirannyam tetap tidak dapat dibalas oleh seorang anak.
Pasalnya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah
lemah.17

Dari sela-sela nuansa gambaran yang diliputi dengan kasih sayang itu, Al-
Qur‟an mengarahkan agar bersyukur kepada Allah sebagai Pemberi nikmat yang
pertama. Kemudian berterimak kasih kepada kedua orang tua sebagai dua orang
yang menjadi sarana nikmat itu pada urutan berikutnya.

Tafsir ayat 17 yaitu, mengesakan Allah, merasakan pengawasanNya,


mengharapkan apa yang ada di sisi-Nya, yakin kepada keadilanNya, dan takut
terhadap pembalasan dari-Nya. Kemudian ia beralih kepada dakwah untuk
menyeru manusia agar memperbaiki keadaan mereka, serta menyuruh mereka
kepada yang makruf dan mencegah mereka dari yang mungkar. Juga bersiap-siap
sebelum itu untuk menghadapi peperangan melawan kemungkaran, dengan bekal
yang pokok dan utama yaitu bekal ibadah dan menghadap kepadaNya( dengan
mendirikan shalat, serta bersabar atas segala yang menimpa dai di jalan Allah).
Azmil umur adalah melewati rintangna dan meyakinkan diri untuk menempuh
jalan setelah membulatkan tekad dan keinginan.

17
Skripsi literatu UIN Khas Jember hal 85
Tafsir ayat 18-19 yaitu Luqman meneruskan secara panjang lebar tentang
wasiatnya yang diceritakan oleh Al-Qur’an di sisni hingga sampai kepada bahasa
tentang adab seorang dai kepada Allah. Mendakwahi manusia kepada kebaikan
tidaklah membolehkan dan mengizinkan seseorang berbusung dada atas manusia
dan bersombong diri atas nama pemimpin bagi mereka kepada kebaikan. Apalagi
bila ketinggian hati dan kesombongan itu dilakukan oleh orang yang tidak
mengajak kepada kebaikan , maka hal itu adalah lebih buruk dan lebih hina.18

Dari sisi redaksi, secara keseluruhan nasihat Luqman berisi Sembilan


perintah, tiga larangan dan tujuh argumentasi. Delapan perintah tersebut sebagai
berikut:
 Bersyukur kepada Allah,Berbuat baik kepada orangtua
 Berbuat kebajikan
 Menegakkan solat
 Amar ma’ruf Nahi Mungkar
 Bersabar dalam menghadapi cobaan
 Sederhana dalam kehidupan
 Bersikap sopan dalam berkomunikasi.

Sedangkan ketujuh argument tersebut adalah:

 Barangsiapa bersyukur, sungguh syukurnya itu untuk dirinya sendiri, dan


barangsiapa kufur, sesungguhnya Allah maha kaya dan maha terpuji
 Sesungguhnya syirik itu ialah kezaliman yang sangat besar
 Berbakti kepada orangtua, kecuali dalam hal keimanan
 Kepada Allah manusia dikembalikan, untuk mempertanggungjawabkan
apa yang telah diperbuatnya selama hidup di dunia
 Sesungguhnya Allah maha mengetahui segala sesuatu
 Nasihat untuk beramal shaleh seperti shalat, amar ma‟ruf nahi munkar,
dan bersabar
 Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong.19

18
Ibid h.86
19
Ibid 87
Dapat diambil kesimpulan analisis ayat qiroah jika diterapkan pada
masakini dalam Implementasinya di era zaman generasi milenial yangmana serba
baru dari zaman sebelumya sebagai Orangtua kita sepatutnya untuk lebih sering
memberikan edukasi dalam aplikasi permainan ganget karena disetiap harinya
anak kita dalam ber sosmed sering lebih lama menghabiskan waktunya didalam
ganget untuk terus menegur dalam hal melakukan komentar kritik karena didalam
perkembangan nya bukan lagi ‘’Mulutmu Hari maumu’’ melainkan ‘’Jarimu Hari
maumu’’

Pendidikan akhlak dalam kehidupan sehari-hari juga perlu ditanamkan


pada anak karena melihat begitu maraknya anak dalam berbuat semena-mena
terhadap orang tuanya bahkan belumlama ini kita mendengar beberapa berita akan
penelantaran anak terhadap ibunya akhlak kepada orangtua adalah benar-benar
akhlak yang mulia bahkan orangtualah sosok penghubung seorang anak untuk
masuk kedalam surga benar kata pepatah dlam syairnya bahwa seorang ibu
mampu memberikan pendidikan untuk sepuluh anak ataupun lebih tetapi sepuluh
anak tidak bisa untuk merawat seorang ibu saja.

Peran orang tua dalam membimbing anak dapat berpengaruh besar bagi
perkembangan kepribadian dan akhlak anak-anaknya dimasa depan. Karena itu
penulis berharap penelitian ini dapat menjadi panduan bagi orang tua dalam
membimbing anak-anaknya agar menjadi insan yang berakhlakulkarimah.

Bimbingan orang tua terhadap anak berdasarkan Surah Luqman ayat 13-19
masih banyak kekurangan yang perlu dibenahi. Karena itu penulis berharap
pembaca membenahi apabila menemukan kesalahan dalam skripsi ini agar sesuai
dengan hasil yang diinginkan oleh penulis, yaitu dapat memberi manfaat baik
secara teoritis kepada dunia pendidikan dan secara praktis kepada para pendidik
dan orang tua yang berperan dalam membentuk akhlak yang mulia kepada anak.
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil yakni pendidikan yang berlangsung di


lingkungan keluarga seyogyanya tidak keluar dari apa yang telah diajarkan di
dalam Al-Quran. Al-Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia
yang tidak akan pernah salah sedikitpun. Implikasi pedagogis yang terkandung
dalam Q.S. Luqman ayat 13-19 tentang materi dasar Pendidikan Agama Islam
diantaranya: larangan berbuat syirik kepada Allah yang berdasar pada keyakinan
bahwa segala gerak-gerik yang dilakukan ada dalam pengetahuan dan
pengawasannya, perintah berbuat baik terhadap orang tua, perintah berbuat baik
terhadap orang lain, perintah mendirikan salat dengan sempurna, perintah beramar
makruf nahi munkar, larangan untuk tidak bersikap angkuh dan perintah untuk
senantiasa bersabar dalam menjalani kehidupan.

SARAN

Hasil dari penelitian tentang bimbingan orang tua terhadap anak


berdasarkan Surah Luqman ayat 13-19 masih banyak kekurangan yang perlu
dibenahi. Karena itu penulis berharap pembaca membenahi apabila menemukan
kesalahan dalam artikel ini agar sesuai dengan hasil yang diinginkan oleh penulis.
Semoga artikel ini dapat memberi manfaat baik secara teoritis kepada dunia
pendidikan dan secara praktis kepada para pendidik dan orang tua yang berperan
dalam membentuk akhlak yang mulia kepada anak.
DAFTAR PUSTAKA

Abdulkadir Muhamad, 1992. Ilmu Budaya Dasar, Jakarta: Fajar Agung.

Abdurrahman A Nahlawi, 1996. Pendidikan Agama Islam di Rumah, Sekolah,


dan Masyarakat, Jakarta: Gema Insani Press.

Abdurrahman Madjrie, 2003. Meluruskan Aqidah, Jakarta: Khairul Bayan.

Abu Ahmdi, 2009. Ilmu Sosial Dasar. Psikologi Sosial, Jakarta: Rineka Cipta.

Abu Anwar, 2009. Ulumul Qur’an Sebuah Pengantar:Amzah.

Suhid, Asmawati, dkk. 2012. Gagasan Pemikiran Falsafah Dalam Pendidikan


Islam : Hala Tuju Dan Cabaran.” Journal of Islamic and Arabic Education.

Suryadi, Rudi Ahmad, 2013. Asbab Al-Nuzul Dalam Tafsir Pendidikan. Jurnal
Pendidikan Agama Islam at-Ta’lim.

Sutikno, 2013. Pola Pendidikan Islam Dalam Surah luqman Ayat 12-19 (Pattern
of Islamic Education in Surah Luqman Verses 12- 19). Jurnal Pendidikan
Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies).

Mamat, Arifin, and Adnan Abd Rashid, 2013. “Aplikasi Nilai-Nilai Murni
Berlandaskan Tema Luqman Al-Hakim Di Dalam Al-Qur’an Sebagai Asas
Pendidikan.” Sosiohumanika: Jurnal Pendidikan Sains Sosial Dan
Kemanusiaan.

Marlina, Dina, 2012. “Telaah Nilai Pendidikan Karakter Dalam Konsep


Pendidikan Akhlak (Kajian Pendidikan Akhlak Di Madrasah).” El-
HIKMAH.

Meerangani, Khairul Azhar, 2018. “Kaedah Pembentukan Karakter Anak-Anak


Menurut Islam .” Seminar Antarabangsa Pembangunan Insan 2017.
KAEDAH: Kolej Universiti Islam Melaka.

Mukodi, Mukodi, 2011. “NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM SURAH


LUQMAN.” Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan.

N. Hula, Ibnu Rawandhy . “Tafsir Tarbawi: Analisis Bahasa Dan Sastra Al-
Qur’an Dalam Surah Luqman.” Jurnal Ilmiah AL-Jauhari: Jurnal Studi
Islam Dan Interdisipliner.2020.
https://doi.org/https://doi.org/10.30603/jiaj.v5i1.1355.

Suhid, Asmawati, and Fathiyah Mohd Fakhruddin, 2012. “Gagasan Pemikiran


Falsafah Dalam Pendidikan Islam : Hala Tuju Dan Cabaran.” Journal of
Islamic and Arabic Education.

Suryadi , Rudi Ahmad. “Asbab Al-Nuzul Dalam Tafsir Pendidikan.” Jurnal


Pendidikan Agama Islam at-Ta’lim, 2013.

Sutikno. “Pola Pendidikan Islam Dalam Surah luqman Ayat 12-19 (Pattern of
Islamic Education in Surah Luqman Verses 12-19).” Jurnal Pendidikan
Agama Islam (Journal of Islamic Education Studies), 2013.

Chabib Thoha, Kapita Selekta Pendidikan Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar


Offset, 1996

Cholid Narbuko, Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara,


2015 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1995.

Dewa Ketut Sukardi, Desak P. E. Nila Kusmawati, Peroses Bimbingan dan


Konseling di Sekolah, Jakarta: Rineka Cipta, 2008

Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak jilid 2 , Jakarta: Erlangga

HalimahTusa’diah, “Pendidikan Akhlak Dalam Al-Qur’an Surah Luqman Ayat


12-19 Studi Tafsir Al-Misbah”. Skripsi Program Sarjana S1 Fakultas
Tarbiyah UIN Raden Intan Lampung, 2017

Hartono, Amicun Aziz, MKDU: Ilmu Sosial Dasar, Jakarta: Bumi Aksara, 2011

Hasan Basri, Keluarga Sakinah Tinjawan Psikologi dan Agama, Yogyakarta:


Pustaka Pelajar, 2002

Hasan Sadily, Ensiklopedia, Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoeva, 1980

Horriyah, Kisah-kisah Sangat Misterius Super Ispiratif Dalam Al-Qur’an,


Jogjakarta: Bening, 2011

Jalaludin, Psikologi Agama, Jakarta: Rajawali Press, 2012


Jamaludin Mahfuzh, Psikologi Anak dan Remaja Islam, Jakarta: Pustaka al-
Kautsar, 2001

Hamim, Khairul. “Konsep Pendidikan Anak Dalam Al-Qur’an Surah luqman


(Concept of Child Education in Holy Quran Surah Luqman).” Jurnal
Penelitian Keislaman, 2013.

Hendriadi. Tafsir Al-Qur’an. Kajian Singkat Atas Metode Ijmali . 1397.

Iqbal, Muhammad. “KONSEP PEMBELAJARAN PAI DALAM AL-QUR’AN


SURAH LUQMAN AYAT 12-19.” Inspiratif Pendidikan. 2019.
https://doi.org/10.24252/ip.v8i1.7814.

Anda mungkin juga menyukai