Tugas 3 Muntiatun Nisa
Tugas 3 Muntiatun Nisa
SOAL
1. PK menekankan learning by doing dan hand on experience seperti apa aplikasinya dalam
pembelajaran dan beri contoh pelaksanaan pada mata pelajaran tertentu
2. Apa makna bahwa PK harus responsive dan antisipastif terhadap kemajuan teknologi.
Beri penjelasan dan contoh pada mata pelajaran praktek. Gambarkan juga perubahan
teknologi dari masa ke masa
3. PK adalah pendidikan ekonomi. Bagaimana penjelasannya?. Beri ulasan penerapannya
pada mapel yang berbasis kewirausahaan (temukan mapel di SMK dan pelajari isinya dan
beri ulasannya)
4. Mengapa SMK membutuhkan biaya investasi dan operasional yang lebih tinggi dari
sekolah umum. Beri ulasan dan ada rujukannnya
5. Pentingnya soft skills bagi siswa SMK. Beri contoh penerpannya dalam pembelajaran
praktek Seperti apa keadaan pasar kerja siswa SMK fashion, temukan peluang kerja yang
sesuai dengan kompetensi mereka beri ulasan
JAWABAN
1. Model belajar Learning By Doing (belajar dengan melakukan) dan Hand On Experience
(melalui pengalaman langsung) merupakan belajar sambil melakukan dan belajar tidak
hanya secara teoritis, tetapi langsung dalam praktik agar memperoleh pengalaman secara
langsung. Misalnya, sistem pendidikan dan kurikulum sekolah menengah kejuruan di
Indonesia sangat menekankan pada praktik kerja lapangan pada dunia usaha/ industri
untuk memberikan pengalaman dan pengetahuan yang lebih sesuai dengan kondisi kerja
kepada siswa.
Contoh : Siswa SMK dengan program keahlian Tata Busana melakukan praktik kerja
lapangan di Butik Gavrilla dalam jangka waktu tertentu. Hal ini dilakukan untuk
memberikan pengalaman dan pelatihan nyata yang lebih sesuai dengan kondisi dunia
kerja.
2. Makna bahwa Pendidikan Kejuruan harus responsive dan antisipastif terhadap kemajuan
teknologi adalah model pembelajaran yang diterapkan pada siswa harus sesuai dengan
kemajuan teknologi yang berkembang dari masa ke masa, salah satu contohnya yakni
pada mata pelajaran praktek bordir pada beberapa SMK yang sudah menggunakan mesin
highspeed yang tentunya lebih praktis dan efisien dengan hasil yang lebih rapi
dibandingkan dengan mesin bordir manual. Contoh lainnya yakni sekarang lebih banyak
SMK yang menggunakan mesin jahit highspeed/ protable dari pada mesin manual.
5. Aspek soft skill mempunyai peranan penting dalam pendidikan SMK. Di dalamnya
banyak terkandung aspek karakter kerja yang diperlukan sebagai pelengkap kompetensi
yang harus dikuasai oleh siswa. Nilai-nilai yang terdapat pada soft skills tersebut meliputi
kejujuran, tanggung jawab, berlaku adil, kemampuan bekerja sama, kemampuan
beradaptasi, kemampuan berkomunikasi. Juga toleran, hormat terhadap sesama,
kemampuan mengambil keputusan, kemampuan memecahkan masalah, etika atau
integritas. Kemudian komitmen, motivasi, bersemangat, kreatif, percaya diri, manajemen
diri, kedisiplinan, inisiatif, mental kerja, sikap kerja, motivasi kerja, dan sejenisnya.
Contoh penerapannya : siswa SMK dari program keahlian Tata Busana/ Busana Butik
yang mampu beradaptasi dengan aturan yang harus mereka penuhi di lingkungan kerja
pada saat melakukan praktek kerja lapangan di salah satu butik yang mereka tempati.