Idoc - Pub Hipoparatiroid
Idoc - Pub Hipoparatiroid
Definisi Hipoparatiroidisme
B. Klasifikasi hipoparatiroid
E. Epidemiologi hipoparatiroid
H. Pemeriksaan Diagnostik
4. Foto Rontgen:
I. Penatalaksanaan hipoparatiroid
J. Komplikasi
1. Hipokalsemia
Keadaan klinis yang disebabkan oleh kadar kalsium serum kurang
dari 9 mg/100ml. Kedaan ini mungkin disebabkan oleh
terangkatnya kelenjar paratiroid waktu pembedahan atau sebagai
akibat destruksi autoimun dari kelenjar-kelenjar tersebut.
2. Insufisiensi ginjal kronik
Pada keadaan ini kalsium serum rendah, fosfor serum sangat
tinggi, karena retensi dari fosfor dan ureum kreatinin darah
meninggi. Hal ini disebabkan tidak adanya kerja hormon paratiroid.
- Riwayat Penyakit :
a. Keluhan Utama
Biasanya Klien merasa ada kelainan bentuk tulang ,
pendarahan yang sulit berhenti , kejang-kejang , kesemutan
dank lien merasa lemas / lemah .
Periksa juga terhadap temuan tanda Chvosteks atau
Trousseaus positif. Kaji pula manifestasi distress
pernapasan sekunder terhadap laringospasme. Pada klien
dengan hipoparatiroidisme akut, perlu dikaji terhadap
adanya tanda perubahan fisik nyata seperti kulit dan rambut
kering. Juga kaji terhadap sindrom seperti
Parkinson atau adanya katarak.
b. Riwayat penyakit saat ini
Tanyakan pada klien tentang manifestasi bekas atau
kesemutan disekitar mulut atau ujung jari tangan atau
ujung jari kaki .
c. Riwayat penyakit dahulu :
Tanyakan apakah klien pernah megalami tindakan operasi
khususnya pengangkatan kelenjar tiroid atau kelenjar
paratiroid. Tanyakan pada klien apakah ada riwayat
penyinaran pada leher .
d. Riwayat penyakit keluarga:
Adakah penyakit yang diderita oleh anggota keluarga yang
mungkin ada hubungannya dengan penyakit klien sekarang,
yaitu riwayat keluarga dengan Hipoparatiroid.
- Pemeriksaan Fisik :
a. B1 (Breathing) : amati bunyi suara nafas . pada klien
hipoparatiroid biasanya terdengar suara stridor, suara serak.
b. B2 (Blood) : amati adanya disritmia jantung, sianosis,
palpitasi
c. B3 (Brain) : amati adanya parestesis pada bibir, lidah, jari-
jari, kaki. Kesemutan, tremor, hiperefleksia, tanda
chvostek’s dan trousseau’s positif papil edema, labilitas
emosional, peka rangsang, ansietas, perubahan dalam
tingkat kesadaran, tetani kejang
d. B 4 (Bladder) : pembentukan kalkuli pada ginjal
e. B 5 (Bowel) : mual, muntah, nyeri abdomen
f. B 6 (Bone) : Amati tanda fisik, seperti; rambut tipis,
pertumbuhan kuku buruk yang deformitas dan gampang
patah, kulit kering. Amati apakah ada kelainan bentuk tulang
g. B 7 (Endokrin) : penurunan sekresi parathormon dari jumlah
normal
- Pemeriksaan diagnostik, termasuk :
b. Pemeriksaan radiologi.
c. Pemeriksaan EKG
2. Analisa data
↓
Impuls saraf ke otot
jantung↑
Aritmia dan
perubahan EKG
Penurunan curah
jantung
↓
Impuls saraf ke otot
pagal
↓
disfagia
DAFTAR PUSTAKA