Anda di halaman 1dari 5

1.

Macam-maca pengertian & contoh Azas dalam arsitektur


a. Azas Estetika
Kata estetika berasal dari bahasa Yunani aisthetica dan aisthesis. Aesthetica adalah hal-hal
yang dapat dipersepsi atau diserap oleh pancaindera, sementara aisthesis adalah pencerapan
indera atau persepsi inderawi. Estetika adalah bagian dari atau termasuk ruang lingkup filsafat,
yaitu filsafat keindahan. Tetapi pada saat ini, estetika tidak lagi semata-mata bercorak, tetapi
sudah meluas meliputi seni dan pengalaman estetis. Sejalan dengan berkembangnya seni,
estetika kemudian diartikan sebagai keindahan yang dihubungkan (terutama) dengan seni.

Estetika sebagai azas arsitektur, sangatlah erat hubungannya dengan aspek venustas dari
arsitektur yang diungkapkan oleh Vitruvius. Penekanannya terutama pada wujud arsitektur
sebagai objek rupa yang terkait dengan impresi visual. Sebuah objek arsitektur dibuat estetis
melalui penataan bentuk, bahan (warna/tekstur), ukuran, dan letak, dengan memperhatikan
prinsip-prinsip unity, order, dan coherence. Berikut adalah bangunan-bangunan yang ditinjau
dari segi estetika:

- Istana Alhambra

Terletak di bukit La Sabica, Alhambra ialahsebuah istana peninggalan dinasti Bani Ummayah
saat Spanyol masih dikenal sebagai Andalusia. Istilah Alhambra diambil dari bahasa Arab berarti
Istana Merah, dikarenakan hampir di seluruh bagian bangunan yang didirikan oleh Sultan
Muhammad bin Ahmar, raja bangsa Moor yang berasal dari Afrika Utara ini berwarna merah.
Yang khas dari bangunan ini adalah pahatan ornamen huruf Arab yang mewarnai di berbagai
dinding dalam, bertuliskan "Laa ghaliba illalah" (tiada kejayaan selain Allah). Alhambra
merupakan salah satu contoh bangunan lama yang bernilai estetika tinggi.
b. Azas Rasional

Asas rasional menekankan pada fungsi arsitektur sebagai sebuah wadah aktivitas manusia serta
mengedepankan prinsip-prinsip rasionalitas. Sebagai sebuah wadah, maka ia dapat menjadi
penyesuai perilaku manusia yang beraktifitas di dalamnya. Pengolahan ruang yang terjadi
banyak dipengaruhi pemikiran bagaimana nantinya ruang itu akan digunakan dan bagaimana
arsitektur memenuhi kebutuhan ruang tersebut dengan efektif dan efisien. Gambar-gambar
dibawah ini merupakan contoh bangunan yang termasuk kedalam azas rasional:

- Masjid

Masjid merupakan bangunan yang menggunakan azas rasional. karena ia adalah wadah
aktivitas manusia serta mengedepankan prinsip-prinsip rasionalitas manusia kepada Tuhan.
Masjid yang terdapat pada gambar diatas adalah Masjid Kul Sharif, yang merupakan pusat
peradaban umat muslim dan pusat kajian agama Islam di Rusia. Masjid ini termasuk salah satu
masjid terbesar dan terindah di Rusia.

c. Azas Simbolik

Asas simbolik merupakan asas yang menyertakan sejarah dalam proses merancangnya.
Namun, sejarah yang dimaksud di sini bukanlah sejarah yang terkait peristiwa maupun identitas
lokal, melainkan kenangan-kenangan akan arsitektur masa lalu yang dibangkitkan lagi melalui
karya karya masa kini. Asas simbolik ini erat hubungannya dengan fungsi arsitektur sebagai
sebuah penyampai pesan. Dan penyelesaiannya tentu tidak akan lepas dari upaya agar pesan
tersebut dapat ditangkap oleh orang yang mengapresiasinya. Dengan demikian, salah satu
penekanan pada asas ini adalah wujud objek, bukannya bentuk seperti pada asas rasional yang
mengedepankan keefektifan ruang terkait guna bangunan. Berikut merupakan contoh bangunan
yang mengedepankan azas simbolik dalam perancangannnya, contohya bangunan ang
menggunaan azas simbolik yaitu

- Candi Borobudur

Arsitektur Candi Borobudur di Jawa Tengah, terdapat 10 tingkat yang menggambarkan


filsafat Mahayana. Filsafat malayana merupakan sebuah contoh filsafat yang menggunakan
azas simbolik dalam sebuah bangunan, karena terdapat beberapa symbol yang ada dalam
candi bosobudur.

d. Azas Psikologi

Azas psikologi berusaha menggabungkan antara asas rasional dan simbolik. Dalam asas
ini, pemakai karya rancangan dapat berpartisipasi dalam rancangannya. Asas psikologik
berupaya menimbulkan respon dari pengguna dan merangsang fantasinya. Gubahan-
gubahan dalam asas ini akan turut mempengaruhi pola perilaku manusia.

Meskipun ada banyak asas dalam perancangan arsitektur yang kelihatannya terpisah,
dalam penerapannya, masing-masing asas tersebut tetap memiliki andil dalam membentuk
suatu karya arsitektur. Karena, penggunaan asas dalam merancang bukanlah suatu pilihan,
melainkan prioritas. Sehingga, bukan tidak mungkin suatu karya arsitektur melibatkan
masing-masing asas tersebut dalam proses perancangannya, hanya saja dalam porsi yang
berbeda-beda, yang satu mungkin lebih menonjol daripada yang lain. Sebagai contoh:
- Taman Kanak-kanak

Bangunan Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan sebuah contoh dari azas psikologi, karena
semua aspek telah disesuaikan pada penggunanya, yaitu anak-anak. Mulai dari bentuk bangunan,
cat dinding yang berwarna-warni, hingga taman bermain yang asri sangat diatur sedemikian rupa
hingga dapat mengubah psikologi anak menjadi lenih ceria di lingkungan sosial yang hidup.

2. Fungsi & Tujuan Rumah Sederhana


a. Fungsi & Tujuan rumah Sederhana

- Penunjang Identitas Keluarga, Hunian harus hadir dalam wujud hunian

berkualitas dan dapat melindungi keluarga dari segala cuaca.

- Penunjang Keluarga untuk Berkembang,Rumah harus hadir untuk memenuhi

kebutuhan sosial, budaya, dan ekonomi.Maka dari itu, hunian harus berjarak

dekat dengan tetangga, teman, dan tempat kerja.

- Penunjang Rasa aman,Sebuah hunian harus memberikan rasa aman kepada

keluarga dari berbagai ancaman keamanan dari luar tempat tinggal.


- Rumah Sebagai Identitas Pemilil,Selain sebagai tempat sebagai berlindung dan

melakukan aktivitas, rumah juga merupakan salah satu identitas bagi sang

pemiliknya. Identitas atau jati diri seseorang dapat terlihat bagaimana orang

tersebut mengatur rumahnya, bagaimana model rumah yang orang tersebut

bangun, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai