Anda di halaman 1dari 14

AZAS PERANCANGAN

NAMA : ALVIN SEPTIAN


NIM : 2270127004
AZAS PERANCANGAN
• Merancang adalah sebuah proses.  Bagi seorang perancang, asas perancangan
merupakan salah satu ‘senjata’ dalam proses tersebut. Asas menjadi semacam
landasan pemikiran bagi perancang dalam menentukan gagasan rancangannya, juga
sebagai pedoman dan pengarah bagi proses merancang. Asas-asas tersebut antara
lain Asas Estetika, Asas Fungsional, Asas Rasional, Asas Simbolik, Asas Psikologik.
• Dalam merancang, filosofi bangunan mempunyai unsur yang dipakai untuk
menganalisa aspek-aspek ke-arsitekturan, sehingga mendapatkan satu bentuk hasil
rancangan yang memenuhi kaidah-kaidah arsitektur agar mencapai targer atau
sasaran yang dituju.
AZAS PERANCANGAN DALAM MERANCANG
1. AZAS ESTETIKA
Kata estetika berasal dari bahasa Yunani yaitu aisthetica dan aesthesis. Aestheticca
adalah hal-hal yang dapat dipersepsi atau diserap oleh pancaindra, sedangan aesthesis
adalah penerapan indera atau persepsi inderawi. Estetika adalah bagian dari atau
termasuk ruang lingkup filsafat yaitu filsafat keindahan dan meliputi seni dan
pengalaman estesis dengan perkembangan seni. Estetika pada azas arsitektur sangatlah
erat hubungannya dengan aspek venustas dari arsitektur yang diungkapkan oleh
Vitruvius. Penekanan utama pada wujud sebagai rupa. Sebuah objek arsitektur dibuat
estetik melaluo penataan bentuk, warna/ tekstur, ukuran dan letak. Namun, tetap
memperhatikan prinsip-prinsip unity, order, dan coherence.
Contoh Arsitektur dalam Azas Estetika
Art Tower Mito
Terletak di Ibaraki, Japan. Menara ini didesain menggunakan bentuk
geometris segitiga sebagai bentuk penyusunan dan pengulangan bentuk
dengan skala yang sama beserta urutan (irama) penyusunan secara vertikal
keatas yang mempresentasikan hubungan yang mewadahi aktivitas.

Rumah Tinggal
Didesain modern dan memiliki nilai estetika
yang tinggi, dapat dilihat dari bentuk eksterior
pada rumah ini.
2. AZAS RASIONAL
Azas raisonal menekankan pada fungsi arsitektur sebagai sebuah wadah aktivitas
manusia serta mengedepankan prinsi-prinsip rasionalitas. Wadah yang dimaksud iala
sebuah wadah yang dapat menjadikan penyesuaian perilaku manusia saat beraktifitasdi
dalam bangunan. Pengolahan ruang juga dipengaruhi oleh pemikiran yang nantinya
dapat memenuhi kebutuhan ruang yang efektif dan efisien.
Contoh Arsitektur dalam Azas Rasional
Masjid
Bangunan masjid mempunyai wadah aktivitas manusia serta
mengedepankan prinsip-prinsip rasionalitas manusia kepada
Tuhan.

Stadion
Satdion merupakan wujud nyata azas rasional dengan
kegiatandalam tipe bentukan arsitektural hanya berfokus
mewadahi kegiatan berbasis olahraga.
3. AZAS FUNGSIONAL
Azas fungsional merupakan pemikiran mayall dengan mengedepankan fungsi dan peran
arsitektur, sebagaimana arsitektur bertugas mempunyai peran bagi manusia dan ddunia.
Azas fungsional sering dirancukan dengan azas utilitarianism yang mengedepankan
guna arsitektur. Azas fungsional mempunyai sepuluh prinsip perancangan yaitu
principle of totality, time, value, resources, synthesis, iteration, change, relationship,
competence, dan service.
Contoh Arsitektur dalam Azas Fungsional
RUMAH SAKIT BANK
4. AZAS SIMBOLIK
Azas simbolik merupakan azas yang menyertakan sejarah dalam proses merancangnya.
Sejarah yang dimaksud ialah sejarah yang berkaitan dengan peristiwa ataupun idntitas
local yang dibangkitkan lagi melalui karya-karya masa kini. Azas simbolik berhubungan
erat dengan fungsi arsitektur sebagai sebuah penyampaian pesan.
Contoh Arsitektur dalam Azas Simbolik
CANDI BOROBUDUR
Bangunan candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa
Tengah mempunyai 10 tingkat yang menggambarkan filsafat
Mahayana.

Ren Building
Ren Building terletak di Shanghai Cina dengan menggunakan
konsep tlisan Cina “ren” 人 yang berarti manusia.
Bangunan ini mengkombinasikan 2 gedung sehingga
membentuk tulisan “ren”. Bangunan ini sebagai simbol dari
kepekaan budaya
5. AZAS PSIKOLOGI
Azas psikologi yakni menggabungkan antara azas rasional dengan azas simbolik. Dalam
perancangan berpartisipasi yang berupaya menimbulkan respon dari pengguna
terhadap rangsangan fantasinya. Gubahan juga mempengaruhi pola perilaku manusia.
Contoh Arsitektur dalam Azas Psikologi
Bangunan sekolah Taman Kanak-Kanak (TK)
Bangunan Sekolah Taman Kanak-Kanak yang disesuaikan
dengan semua aspek pengguna, yaitu anak-anak. Mulai dari
desain yang berwarna lalu taman bermain yang asri sehingga
mengubah psikologi anak menjadi ceria.

Bangunan perkantoran
Bangunan yang diperuntukan sebagai pusat kegiatan bekerja,
yang disesuaikan dengan aspek penggunanya yaitu karyawan.
Bentuk bangunan yang umum cenderung kotak dengan aksen
garis yang tegas dan seragam.
DEKONTRUKSI DALAM TEORI ARSITEKTUR
Dekonstruksi mengacu pada zaman perkembangan setelah postmodern yang muncul
pada tahun 1980 an. Menurut filosofer Perancis dekonstruksi merupakan suatu bentuk
semiotika yang memandang sesuatu dengan cara yang baru dan tidak biasa. Bagi orang
awam dekontruksi mungkin dilihat sebagai sesuatu yang mustahil dan sulit diterima
logika.
Namun, dalam arsitektur karakteristik dekonstruksi muncul dengan adanya impresi
terhadap bentuk. Ditandai dengan absennya harmoni, kontinuitas atau simetri sehingga
sering juga menimbulkan bentuk yang impresif dan spektakuler. Selain fragmentasi
bentuk, hal yang sering muncul pada arsitektur dekonstruksi adalah adanya
clading/kulit bangunan dengan bentuk yang tidak beraturan dan kesan distorsi.
Karakteristik Arsitektur dekonstruksi dicirikan oleh manipulasi tampilan, fragmentasi, dan
bentuk-bentuk non-bujursangkar yang distorsi dan melanggar norma arsitektur
konvensional, terutama pada struktur dan tampilan bangunan. Gaya yang sengaja
menyandingkan elemen-elemen yang tampaknya saling bertentangan untuk menantang
gagasan tradisional tentang harmoni dan kontinuitas bahkan stabilitas. Namun, semua itu
sebenarnya tidak lebih dari serangkaian lonjakan postmodernis dan tidak menjadi gaya
desain yang konsisten.Misalnya material atap yang digunakan di bawah, bentuk lekukan
yang seakan tidak seimbang dll.

Contoh bangunan disamping ialah UFA-Palast di


Dresden, Germany, oleh Coop Himmelb

Anda mungkin juga menyukai