Anda di halaman 1dari 4

FILSAFAT PANCASILA

M. WIRA ABI PRAMESTA


4117210089

Penerapan dan relasi Pancasila terhadap bidang


arsitektur

Pengertian Pancasila

Pancasila terdiri dari dua kata, yaitu Panca yang berarti lima dan Sila yang
berarti prinsip atau asas. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa
Pancasila secara bahasa berarti lima prinsip. Dan prinsip itu sendiri menurut
KBBI berarti kebenaran yg menjadi pokok dasar dalam berpikir maupun
bertindak.

Pengertian Arsitektur

Istilah arsitekrur seringkali diartikan secara sempit sebagai


ilmu perancangan bangunan. Yaitu perencanaan, merancang, dan mengawasi
konstruksi bangunan yang perannya untuk memandu keputusan yang
memengaruhi aspek bangunan tersebut dalam segi estetika, budaya, atau
masalah sosial.
Definisi tersebut kuranglah tepat karena lingkup pekerjaan seorang arsitek
sangat luas, mulai dari lingkup interior ruangan, lingkup bangunan, lingkup
kompleks bangunan, sampai dengan lingkup kota dan regional. Karenanya, lebih
tepat mendefinisikan arsitek sebagai seorang ahli di bidang Ilmu Arsitektur, ahli
rancang bangun atau lingkungan binaan. Arti lebih umum lagi, arsitek adalah
sebuah perancang skema atau rencana.
Dari segi bahasa, "Arsitek" berasal dari Latin “architectus” dan dari bahasa
Yunani “architekton”. Dimana “arkhi” berarti ketua dan “tekton” berarti
pembangun.

Hubungan antara Arsitektur dan Pancasila

Kedudukan Pancasila sebagai dasar falsafah Negara. Pancasila yang sah


terdapat dalam pembukaan UUD 1945 juga merupakan dasar hukum tertinggi
yang ada di Indonesia. Sehingga setiap hukum yang disusun dalam Undang-
Undang pasti berdasarkan dari Pancasila terlebih dahulu. Apabila tidak sesuai
dengan Pancasila, maka undang-undang tersebut tidak boleh disahkan. Begitu
pula dengan Arsitektur. Suatu arsitektur harus lah sesuai dengan Pancasila dan
tidak boleh melupakan nilai-nilai yang dikandungnya. Sebagai contoh dalam
mendesain sebuah bangunan niali-nilai Pancasila diterapkan dalam membuat
desain seperti bagian bangunan yang dibuat proporsional yang mengambil dari
nilai Pancasila berupa adil.
Dalam ilmu arsitektur sendiri dikenal istilah “Arsitektur Perilaku”. Yaitu
suatu lingkungan binaan yang diciptakan oleh manusia sebagai tempat untuk
melakukan aktivitasnya dengan mempertimbangkan segala aspek dari
tanggapan atau reaksi dari manusia itu sendiri menurut pola pikir, karakteristik,
ataupun persepsi manusia selaku pemakai. Dan perilaku seorang Indonesia
tidak bisa lepas dari Pancasila.

Peran Arsitektur terhadap Pancasila


Peran Arsitektur terhadap Pancasila dapat diwujudkan dalam dua bentuk.
Yang pertama ialah dalam wujud bangunan yang dapat membantu rakyat
Indonesia dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupannya. Yang kedua ialah dalam bentuk bangunan yang mencerminkan
nilai-nilai Pancasila itu sendiri.

Bangunan yang dapat membantu implementasi nilai-nilai Pancasila dalam


kehidupan bermasyarakat:

a. Masjid Al-Irsyad

struktur dalam tanpa tiang | tampak luar menyerupai kubus

Masjid Al-Irsyad dibangun oleh seorang Arsitek terkenal Indonesia yang


saat makalah ini dibuat menjabat sebagai walikota kota Bandung, yaitu Ridwan
Kamil. Secara Arsitektural, bangunan ini merupakan bangunan yang sangat baik.
Mulai dari segi strukturnya, sampai dengan estetikanya.
Dari segi struktur, apabila kita masuk kedalamnya, akan terlihat
pemandangan yang membedakannya dari masjid-masjid lain pada umumnya.
Yaitu tidak adanya tiang di dalam ruangan. Berdasarkan nilai filosofis, hal ini
melambangkan kedudukan manusia yang sama dimata Tuhan yang Maha Esa.
Tidak adanya tiang dalam ruangan ini mencerminkan sila kelima, yaitu “Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Dalam ruangan ini, tidak ada manusia
yang saat beribadah menghadap tiang. Semua Jemaah yang beribadah akan
menghadap kearah yang sama, yaitu kiblat tanpa adanya penghalang dalam
ruangan tersebut. Saat Jemaah menyadari adanya persamaan tersebut,
diharapkan Jemaah dapat mengingat bahwa keadilan sosial merupakan salah
satu nilai yang terkandung dalam Pancasila, dan nilai tersebut benar adanya
dalam kehidupan bermasyarakat.
Apabila dilihat dari luar, bangunan ini terlihat seperti sebuah kubus.
Dengan kata lain, atapnya terlihat datar seperti ka’bah. Interior juga dirancang
sedemikian rupa agar menimbulkan kesan syahdu. Hal ini membantu Jemaah
dalam merasakan kedekatan dengan Tuhan. Membantu implementasi sila
pertama “Ketuhanan yang Maha Esa.”

Kesimpulan
Arsitektur turut berperan dalam membantu pengimplementasian nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari melaluri perancangan lingkungb buatan
yang mendukung nilai-nilai Pancasila. Yaitu dengan mempertimbang--kan nilai-
nilai Pancasila dalam merancang bangunan. Dapat berupa menciptakan ruang
interaksi sosial antar golongan, menyinggung sisi psikologis, dan menciptakan
bangunan yang mencerminkan persamaan derajat manusia.
Selain dengan membantu implementasi nilai Pancasila, ada juga
bangunan yang bersifat monumental untuk menjaga keberadaan Pancasila
secara fisik berupa bangunan atau tugu yang memiliki nilai Pancasila sebagai
dasar filosofis perancangan bangunan.

Anda mungkin juga menyukai