NIM : 040983595 MATA KULIAH : HUBUNGAN MASYARAKAT/ SKOM4103 PROGRAM STUDI : ILMU KOMUNIKASI (S1)
1. Jika Anda adalah seorang manajer Humas, peranan apa yang
dapat Anda jalankan saat perusahaan mengalami krisis reputasi di mata publik akibat diterpa berita bohong? Jelaskan alasan Anda! Jawaban : Adapun langkah langkah yang akan daya jalankan ketika perusahaan mengalami krisis reputasi dimata publik, antara lain : 1. Menjadi komunikator yang kredibel. Maksudnya adalah pesan yang diorganisasikan dan disampaikan dengan baik belum tentu cukup untuk memengaruhi komunikan sehingga diperlukan juga sosok komunikator yang kredibel dan terpercaya untuk menyampaikan pesan tersebut karena pesan yang telah dirancang sedemikian rupa sempurnanya belum tentu atau bahkan bisa jadi tidak dapat membawa perubahan perilaku jika khalayak atau komunikan tidak memercayai komunikatornya. Kredibilitas komunikator merupakan hal yang harus diperhatikan agar ia bisa menjadi pembawa dan penyampai pesan yang tepercaya. Kredibilitas merupakan persepsi yang dimiliki khalayak (komunikan) tentang komunikator dan bukan merupakan karakteristik komunikator itu sendiri. Karena itu, kredibilitas yang dimiliki komunikator harus disesuaikan dengan khalayak yang akan dituju. 2. Mengemas pesan sesuai dengan keyakinan khalayak. Maksudnya adalah pesan akan berpengaruh besar untuk mengubah perilaku khalayak jika dikemas sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan yang ada pada diri khalayak. 3. Memunculkan kekuatan pada diri khalayak. Maksudnya, hal itu dapat membuat perubahan yang sifatnya permanen pada diri khalayak sehingga salah satu hal yang harus dilakukan adalah meyakinkan bahwa mereka secara personal isu yang beredar tersebut adalah tidak benar adanya. Keyakinan bahwa seseorang secara personal mempunyai kemampuan untuk mengubah perilaku yang direkomendasikan disebut dengan persepsi kemampuan diri (selfefficacy perception). 4. Mengajak khalayak untuk berpikir. Maksudnya adalah sebuah pesan dapat membawa perubahan jika dapat memunculkan pemikiran positif dalam diri khalayak. Pemikiran positif dapat diperoleh dengan menyampaikan keuntungan-keuntungan dan menunjukkan bahwa pemikiran-pemikiran negatif khalayak tidaklah benar adanya. Menyajikan bukti-bukti berupa data-data statistik dan temuan-temuan penelitian yang relevan, menayangkan alasan khalayak melakukan sesuatu, atau sekadar memberikan argumentasi yang masuk akal adalah beberapa cara yang dapat mendorong khalayak berpikir. 5. Menggunakan strategi pelibatan emosional Maksudnya adalah dapat memengaruhi khalayak (komunikannya) sehingga pesan komunikasi hendaknya juga disampaikan dengan melibatkan emosi komunikannya. 6. Menggunakan strategi pembangunan inkonsistensi. Maksudnya adalah berdasarkan teori disonansi kognitif, muncul sebuah pesan yang akan disonan karena tidak cocok dengan apa yang selama ini mereka percayai. Ketidakcocokan tersebut pada akhirnya akan membawa khalayak berkeinginan untuk melakukan tindakan membawanya pada kondisi yang aman dan seimbang. Kondisi inilah yang dapat digunakan dengan baik untuk membimbing khalayak agar melakukan perubahan perilaku sesuai dengan apa yang diinginkan oleh komunikator. 7. Membangun resistensi khalayak terhadap pesan negatif. Maksudnya adalah salah satu cara yang dapat ditempuh agar khalayak mengikuti keinginan komunikator dengan memunculkan resistensi (kekebalan) khalayak terhadap pesan negatif yang berlawanan dengan pesan komunikasi yang sedang disampaikan. Strategi ini berguna untuk membuat khalayak memiliki kekebalan terhadap tindakan yang ingin dicegah atau ditanggulangi melalui komunikasi tersebut. 2. Dalam kasus ini, fungsi apa yang dapat dijalankan oleh Humas perusahaan? Jelaskan alasan Anda! Jawaban : Berdasarkan kasus tersebut diatas fungsi yang dijalankan oleh Humas adalah Fungsi Persuasi. Persuasi sebagai salah satu teknik komunikasi memiliki komponen yang tidak jauh berbeda dengan komunikasi yang menggunakan teknik lain, seperti teknik informatif, koersif, persuasif, instruktif, dan human relations. Yang menjadi perbedaan adalah teknik persuasif lebih bertujuan pada terjadinya perubahan pada komunikan, baik secara kognitif, afektif, maupun behavioral, sehingga seluruh komponennya pun harus mendukung tujuan tersebut. Persuasi merupakan sebuah bentuk komunikasi yang digunakan untuk mengajak, membujuk, atau menyuruh. Dengan kata lain, bentuk tuturan atau karangan yang digunakan untuk mengajak atau memengaruhi orang lain inilah yang disebut persuasi. Melalui persuasi ini, seseorang mencoba untuk mempengaruhi kepercayaan dan harapan orang lain atau dari yang mempercayai isu hoaks berubah menjadi mempercayai perusahaan tersebut sepenuhnya.