Anda di halaman 1dari 2

Rehabilitasi adiktif didefinisikan sebagai proses komprehensif yang ditujukan untuk

pemulihan pecandu, penyalahguna, dan korban penyalahgunaan dari ketergantungan


terhadap NAPZA1 Proses yang dilaksanakan mencakup pemulihan fisik, mental, dan
sosial agar pecandu, penyalahguna, dan korban penyalahgunaan NAPZA dapat kembali
menjalankan fungsi sosialnya dalam masyarakat. 1 Umumnya, proses rehabilitasi
dilaksanakan dalam kurun waktu 90 hari hingga 6 bulan. Studi menunjukkan bahwa
proses rehabilitasi yang dilaksanakan dalam kurun waktu kurang dari 90 hari dinilai
tidak efektif serta proses rehabilitasi yang menetap dan bertahan lama sangat
direkomendasikan untuk tercapainya hasil yang optimal.2

Pada dasarnya, kurun waktu yang diperlukan dalam proses rehabilitasi NAPZA hingga
fungsi sosial pecandu, penyalahguna, dan korban penyalahgunaan pulih sangat
bervariasi.3 Tidak ada jangka waktu tertentu yang ditetapkan mengenai durasi proses
rehabilitasi NAPZA.3 Namun, penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan rehabilitasi
berkorelasi positif dengan panjangnya durasi.4 Prinsipnya, proses rehabilitasi NAPZA
harus dilaksanakan dalam kurun waktu yang cukup lama.3 Tujuan utama dilakukannya
proses rehabilitasi jangka panjang adalah untuk menjamin tersedianya situasi yanh
kondusif agar pasien mampu mengasah kemampuan coping, menyediakan komunitas
yang supportif, membantu individu menjadi lebih mandiri, serta memberikan
kesempatan kepada pasien untuk terhubung kepada masyarakat.5

Durasi rehabilitasi yang panjang memberikan manfaat kepada kepada pecandu,


penyalahguna, dan korban penyalahgunaan NAPZA oleh karena proses yang
dilaksanakan tidak hanya ditujukan untuk mengatasi ketergantungan terhadap NAPZA,
melainkan juga untuk mengatasi masalah kesehatan mental dan kondisi medis lainnya
yang diakibatkan oleh penggunaan NAPZA.3 Selain itu, studi menunjukkan bahwa
proses penyembuhan jangka panjang dibutuhkan pada kondisi medis yang bersifat
intense, chronic, dan relapsing; seperti halnya pada keadaan ketergentungan terhadap
NAPZA.2 Hal tersebut dikarenakan rehabilitasi jangka panjang memungkinkan hadirnya
perawatan yang terencana dan terstruktur dalam menyikapi berbagai perubahan yang
mungkin terjadi pada individu selama proses rehabilitasi berlangsung.2
Referensi

1. Penyelenggara layanan rehabilitasi bagi pecandu, penyalahguna dan korban


penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA).
Badan Standardisasi Nasional; 2020. 3 p.

2. Principles of drug addiction treatment: A research-based guide. 3rd ed. National


Institute on Drug Abuse; 2012.

3. Treatment Approaches for Drug Addiction DrugFacts. National Institute on Drug


Abuse; 2019.

4. Administration SA and MHS. National Survey of Substance Abuse Treatment


Services (N-SSATS): 2017. 2017.

5. Overview of Substance Use Disorder (SUD) Care Clinical Guidelines: A


Resource for States Developing SUD Delivery System Reforms. Medicaid
Innovation Acceleration Program; 2017.

Anda mungkin juga menyukai