Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL

BUDIDAYA TANAMAN PORANG ATAU ILES-ILES

Oleh :
KELOMPOK TANI
PORANG BERKAH DESA TOVIA
KELOMPOK TANI
PORANG BERKAH DESA TOVIA
Desa Tovia Kecamatan Balaesang Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah

Nomor : 05/KTPB/XI/2020
Perihal : Permohonan Bantuan Bibit Porang

Kepada Yth,
KEPALA DINSA PERTANIAN KABUPATEN DONGGALA
Di-
Tempat

Assalamualaikum War. Wab


Bersama ini kami mengajukan permohonan bantuan Bibit Porang yang akan
dikelola secara berkelompok, sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami
melampirkan sebagai berikut:
1. Proposal Bantuan Bibit Porang
2. Surat Keputusan Kelompok Tani Porang Berkah
3. Struktur/daftar pengurus kelompo tani berkah
Demikianlah permohonan ini dibuat, besar harapan kami atas agar permohonan
dapat di indahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tovia, ….. November 2020


Hormat Kami:
Ketua Sekretaris

(……………………………….) (……………………………….)

Mengetahui:
Kepala Desa UPTD

(……………………………….) (……………………………….)
A. Pendahuluan
Porang atau dikenal juga dengan nama iles-iles adalah tanaman umbi-umbian
dari spesies Amorphophallus muelleri. Manfaat porang ini banyak digunakan untuk
bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, selain juga untuk pembuatan lem dan
"jelly" yang beberapa tahun terakhir kerap diekspor ke negeri Jepang. Umbi porang
banyak mengandung glucomannan berbentuk tepung.
Glucomannan merupakan serat alami yang larut dalam air biasa digunakan
sebagai aditif makanan sebagai emulsifier dan pengental, bahkan dapat digunakan
sebagai bahan pembuatan lem ramah lingkungan dan pembuatan komponen pesawat
terbang, demikian dilansir laman resmi Kementerian Pertanian.
Porang adalah tanaman yang toleran dengan naungan hingga 60%. Porang dapat
tumbuh pada jenis tanah apa saja di ketinggian 0 sampai 700 mdpl. Bahkan, sifat
tanaman tersebut dapat memungkinkan dibudidayakan di lahan hutan di bawah naungan
tegakan tanaman lain. Untuk bibitnya biasa digunakan dari potongan umbi batang
maupun umbinya yang telah memiliki titik tumbuh atau umbi katak (bubil) yang
ditanam secara langsung.
Tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan, karena punya
peluang yang cukup besar untuk diekspor. Catatan Badan Karantina Pertanian
menyebutkan, ekspor porang pada tahun 2018 tercatat sebanyak 254 ton, dengan nilai
ekspor yang mencapai Rp 11,31 miliar ke negara Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia
dan lain sebagainya.

A. Syarat Tumbuh
Tanaman porang yang dibudidayakan harus punya kualitas yang baik, untuk itu
perlu diketahui syarat-syarat tumbuh tanaman porang, antara lain:
1. Keadaan iklim
 Intensitas cahaya 60 – 70%
 Ketinggian 0 – 700 m dpl. Namun yang paling bagus pada daerah dengan
ketinggian 100 – 600 m dpl.
2. Keadaan tanah
 Dibutuhkan tanah yang gembur/subur dan tidak becek.
 Tanah dengan tekstur lempung berpasir dan bersih dari alang-alang.
 Derajat keasaman tanah ideal antara pH 6 – 7.
3. Kondisi lingkungan
 Naungan yang ideal: Jati, Mahoni Sono, dan lain-lain.
 Tingkat kerapatan naungan minimal 40% maksimal 60%. Semakin rapat
semakin baik.

B. Penanaman Porang
Porang sangat baik ditanam ketika musim hujan, yaitu sekitar bulan November-
Desember. Tahap penanaman porang adalah sebagai berikut:
1. Bibit yang sehat satu per satu dimasukkan ke dalam lubang tanam dengan letak
bakal tunas menghadap ke atas.
2. Tiap lubang tanaman diisi 1 bibit porang dengan jarak tanam sesuai kebutuhan.
3. Tutup bibit dengan tanah halus / tanah olahan setebal ±3 cm.
D. Pemeliharaan Tanaman Porang
Tanaman porang merupakan tanaman yang memerlukan pemeliharaan secara
khusus. Namun untuk mendapatkan hasil pertumbuhan dan produksi yang maksimal,
dapat dilakukan perawatan yang intensif dengan cara:
1. Penyiangan
 Dilakukan dengan membersihkan gulma yang berupa rumput liar yang
dapat menjadi pesaing tanaman porang dalam hal kebutuhan air dan
unsur hara.
 Sebaiknya dilakukan sebulan setelah umbi porang ditanam. Penyiangan
berikutnya dapat dilakukan saat gulma muncul.
 Gulma yang terkumpul ditimbun dalam sebuah lubang agar membusuk
dan menjadi kompos.
2. Pemupukan
Pada saat pertama kali ditanam, dilakukan pemupukan dasar. Untuk
pemupukan berikutnya dapat dilakukan setahun sekali (awal musim hujan).
Jenis pupuk adalah pupuk urea 10 g/lubang dan SP 36,5 g/lubang. Pemberian
pupuk dilakukan dengan cara ditanam disekitar batang porang.
3. Pengamanan pohon pelindung
Porang merupakan tanaman yang butuh naungan. Oleh karena itu perlu
dilakukan pemeliharaan terhadap pohon pelindung agar pohon pelindung dan

E. Pertumbuhan dan Masa Panen Tanaman Porang


1. Tanaman porang dapat dipanen untuk pertama kali setelah umur tanaman
mencapai 3 tahun. Setelah itu, tanaman dapat dipanen setahun sekali tanpa harus
menanam kembali umbinya.
2. Tanaman porang hanya mengalami pertumbuhan selama 5 – 6 bulan tiap
tahunnya (pada musim penghujan). Di luar masa itu, tanaman mengalami masa
istirahat /dorman dan daunnya akan layu sehingga tampak seolah-olah mati.
3. Waktu panen tanaman porang dilakukan pada bulan April – Juli (masa dorma).
4. Umbi yang dipanen adalah umbi besar yang beratnya lebih dari 2 kg/umbi,
sedangkan umbi yang masih kecil ditinggalkan untuk dipanen pada tahun
berikutnya.
5. Rata-rata produksi umbi porang berkisar 80 ton per hektar.

F. Analisa Finansial
TABEL HARGA BIBIT PORANG KATAK UMBI / UMBI

Jenis Bibit Kebutuhan Kebutuhan Total


Bibit Poranf 800 KG Rp. 230.000 Rp.184,000,000
Kebutuhan Lainnya Rp. 16,000,000
(Cangkul, Dll)
Jumlah Rp. 200,000,000
Terbilang : Dua Ratus Juta Rupiah
KELOMPOK TANI PORANG BERKAH

NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN

10

Hormat Kami:
Ketua Sekretaris

(……………………………….) (……………………………….)

Anda mungkin juga menyukai