Anda di halaman 1dari 8

BAB

6
OBAT TRADISIONAL

KOMPETENSI TUJUAN
INDIKATOR
DASAR PEMBELAJARAN
3.9. Menganalisis sediaan 31. Menjelaskan pengertian Setelah diskusi dan kerja kelompok,
obat tradisional obat tradisional peserta didik diharapkan mampu :
32. Menjelaskan macam- 1. Menjelaskan pengertian obat
macam obat tradisional tradisional dengan tepat
33. Menjelaskan cara 2. Menyebutkan dan menjelaskan
pembuatan sediaan obat macam-macam sediaan obat
tradisional tradisional dengan tepat
3. Menjelaskan cara pembuatan
sediaan obat tradisional dengan
baik
4.9. Membuat sediaan 4.9.1. Membuat sediaan obat Setelah diskusi dan praktik, peserta
obat tradisional tradisional didik diharapkan mampu :
4.9.2. Menganalisis sediaan 1. Membuat sediaan obat tradisional
obat tradisional dengan baik
2. Menganalisis sediaan obat
tradisional sesuai persyaratan
obat tradisional dengan baik

Obat Tradisional 41
PETA KONSEP
OBAT TRADISIONAL

Pengertian dan Obat Bahan Alam : Jenis-jenis Sediaan Pembuatan Obat


Sejarah Obat Jamu Obat Tradisional Tradisional
Tradisonal Obat Herba Terstandar
Fitofarmaka

 PENGERTIAN DAN SEJARAH OBAT TRADISIONAL


Menurut Permenkes RI No 246/Men.Kes/Per/V/1990, obat tradisional adalah bahan atau
ramuan bahan yang berupa tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik, atau
campuran dari bahan-bahan tersebut, yang secara tradisional telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman. Sediaan galenik yang disebutkan dalam pengertian di atas adalah hasil
ekstraksi bahan atau campuran bahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau hewan.
Berdasarkan pengertian obat tradisional di atas, tidak diperkenankan jika di dalam obat
tradisional ditambahkan bahan obat (zat aktif). Misalnya, jamu pegal linu yang di dalamnya
terdapat metampiron atau deksametason.
Mengingat obat tradisional adalah obat yang menggunakan bahan alam maka dengan
sendirinya sejarah obat tradisional adalah sejarah farmakognosi itu sendiri sebagaimana yang
telah dibahas pada bab awal buku Farmakognosi untuk kelas X.
Di seluruh penjuru dunia selalu ditemukan cara-cara pengobatan tradisional dengan
menggunakan bahan-bahan alam yang ada di lingkungan sekitarnya. Oleh sebab itu, pengobatan
dengan basis bahan alam tidak akan pernah kehilangan sumber bahan berkhasiatnya karena
bahan-bahan tersebut berada di lingkungan sekitar tradisi tersebut berada. Bahkan dari
pengobatan tradisional ini lahir obat-obat sintetik maupun zat aktif dari hasil isolasi bahan alam
(isolat) setelah dilakukan penelitian secara ilmiah.
Lebih jauh, dapat dikatakan bahwa semua pengobatan modern berasal dari tradisi herbal
kuno. Hal ini telah berkembang menghasilkan obat konvensional yang dikenal di negara Barat
yang menggunakan obat-obat sintetis dan senyawa alam yang diisolasi. Ekstrak tumbuhan
jarang digunakan oleh dokter atau pengobatan di rumah sakit, tetapi masyarakat tetap
menggunakannya.
Namun, saat ini karena adanya ketidakpuasan terhadap pengobatan konvensional dan
didorong juga oleh minat masyarakat yang makin besar terhadap hal-hal yang bersifat alami,
ramah lingkungan, dan dapat terurai secara hayati, tren pengobatan berbasis obat alam kembali
menguat. Jenis pengobatan yang lebih kuno ini dilakukan dengan dasar filosofis tertentu dan
bersifat holistik (menyeluruh) untuk mengobati pasien secara keseluruhan dan bukan hanya
penyakit atau organ yang malfungsi saja. Sistem pengobatan tradisional yang besar di dunia,
yaitu pengobatan tradisional Cina, Ayurveda (India), dan pengobatan tradisional Afrika.

Obat Tradisional 42
Indonesia, obat tradisional dikenal dengan istilah jamu. Jamu adalah obat tradisional
Indonesia yang diwariskan dari para leluhur secara turun-temurun. Resep-resep jamu
diwariskan, baik secara lisan maupun tulisan. Beberapa jamu yang dikenal di masyarakat adalah
jamu yang diminum setelah bersalin, jamu beras kencur, jamu kunyit asam, jamu pegal linu,
jamu tolak angin , dan lain-lain.

TUGAS 6.1
Carilah 5 obat tradisional yang beredar di Indonesia selain dari yang telah disebutkan di atas.
Catatlah komposisinya, nomor registrasinya, industri yang memproduksinya, serta
penggunaannya.

 OBAT BAHAN ALAM


Obat bahan alam di Indonesia telah mengalami perkembangan. Semula hanya berbentuk jamu
yang dikenal dengan logonya yang terkenal, yaitu lingkaran dengan tulisan “jamu” di
dalamnya. Saat ini telah dikembangkan juga Obat Herbal Terstandar (OHT) dan fitofarmaka.
Hal-hal penting yang berkaitan dengan obat bahan alam dapat dilihat pada Keputusan
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI No: HK.00.05.4.2411 tentang
Ketentuan Pokok Pengelompokkan dan Penandaan Obat Bahan Alam Indonesia, yaitu:
1. Obat Bahan Alam Indonesia adalah Obat Bahan Alam yang diproduksi di Indonesia.
2. Berdasarkan cara pembuatan serta jenis klaim penggunaan dan tingkat pembuktian khasiat,
Obat Bahan Alam Indonesia dikelompokkan menjadi:
a. Jamu
b. Obat Herbal Terstandar
c. Fitofarmaka
3. Jamu harus memenuhi kriteria:
a. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
b. Klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris.
c. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku.
d. Jenis klaim penggunaan sesuai dengan jenis pembuktian tradisional dan tingkat
pembuktiannya yaitu tingkat pembuktian umum dan medium.
4. Obat Herbal Terstandar
a. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
b. Klaim khasiat dibuktikan secara ilmiah/praklinik.
c. Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi.
d. Memenuhi persyaratan mutu berlaku.
e. Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian umum dan medium.
5. Fitofarmaka harus memenuhi kriteria:
a. Aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
b. Klaim khasiat harus dibuktikan terhadap uji klinik.
c. Telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi.
d. Memenuhi persyaratan mutu yang berlaku
e. Jenis klaim penggunaan sesuai dengan tingkat pembuktian medium dan tinggi.

Obat Tradisional 43
Logo dan filosofi logo untuk jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka disajikan dalam tabel
berikut ini:

Tabel 6.1 Logo dan Filosofi jamu, Obat Herbal Terstandar, dan Fitofarmaka.
Logo Filosofi Logo
a. Bentuk lingkaran melambangkan sebuah proses, juga
sebuah tanda untuk menyatakan aman.
b. Warna hijau dan kuning merupakan perwujudan
kekayaan sumber daya alam Indonesia (keanekaragaman
hayati).
c. Ranting daun melambangkan serangkaian proses yang
sederhana yang merupakan visualisasi proses pembuatan
jamu.
a. Bentuk lingkaran melambangkan sebuah proses, juga
sebuah tanda untuk menyatakan aman.
b. Warna hijau dan kuning merupakan perwujudan
kekayaan sumber daya alam Indonesia (keanekaragaman
hayati).
c. Jari-jari daun (3 pasang) melambangkan serangkaian
proses pembuatan ekstrak tumbuhan obat (uji
laboratorium, uji toksisitas, dan uji praklinik).
a. Bentuk lingkaran melambangkan sebuah proses, juga
sebuah tanda untuk menyatakan aman.
b. Warna hijau dan kuning merupakan perwujudan
kekayaan sumber daya alam Indonesia (keanekaragaman
hayati).
c. Jari-jari daun (yang kemudian membentuk bintang)
melambangkan serangkaian proses yang cukup
kompleks dalam pembuatan fitofarmaka (uji
laboratorium, uji praklinik, dan uji klinik).

TUGAS 6.2
Carilah 5 OHT yang beredar di Indonesia. Catatlah komposisinya, nomor registrasinya, industri
yang memproduksinya, serta penggunaannya.

 PENGELOMPOKKAN OBAT TRADISIONAL


Jenis-jenis obat tradisional adalah obat tradisional dalam negeri, obat tradisional lisensi, obat
tradisional kontrak, dan obat tradisional impor. Hal ini dapat dilihat pada Peraturan Kepala

Obat Tradisional 44
BPOM RI No.HK.00.05.41.1384 tentang Kriteria dan Tata Laksana Pendaftaran Obat
Tradisional, Obat Herbal Terstandar, dan Fitofarmaka.
Obat tradisional dalam negeri adalah obat tradisional yang dibuat dan dikemas oleh
industri obat di dalam negeri, meliputi obat tradisional tanpa lisensi, obat tradisional lisensi, dan
obat tradisional kontrak. Obat tradisional lisensi adalah obat tradisional yang dibuat di
Indonesia atas dasar lisensi.
Obat tradisional kontrak adalah produk obat tradisional yang pembuatannya dilimpahkan
kepada industri obat tradisional lain berdasarkan kontrak. Obat tradisional impor adalah obat
tradisional yang dibuat oleh industri di luar negeri yang dimasukkan dan diedarkan di wilayah
Indonesia.
Jenis-jenis sediaan obat tradisional di Indonesia, yaitu ranjangan, serbuk, pil, dodol atau
jenang, pastiles, kapsul, tablet, cairan obat dalam, sari jamu, parem, pilis, tapel, koyok, cairan
obat luar, dan salep/krim. Berikut ini adalah penjelasan mengenai bentuk-bentuk sediaan obat
tradisional tersebut.
Ranjangan adalah sediaan obat tradisional berupa potongan simplisia, campuran simplisia,
atau campuran simplisia dengan sediaan galenik, yang penggunaannya dilakukan dengan
pendidihan atau penyeduhan dengan air panas.
Serbuk adalah sediaan obat tradisional berupa butiran homogen dengan derajat halus yang
cocok. Bahan bakunya berupa simplisia, sediaan galenik, atau campurannya.
Pil adalah sediaan padat obat tradisional berupa massa bulat. Bahan bakunya berupa
simplisia, sediaan galenik, atau campurannya.
Dodol atau jenang adalah sediaan padat obat tradisional. Bahan bakunya berupa simplisia,
sediaan galenik, atau campurannya.
Pastiles adalah sediaan padat obat tradisional berupa lempengan pipih umumnya berbentuk
segi empat. Bahan bakunya berupa simplisia, sediaan galenik, atau campurannya.
Kapsul adalah sediaan obat tradisional yang terbungkus cangkang keras atau lunak. Bahan
bakunya terbuat dari sediaan galenik dengan atau tanpa bahan tambahan.
Tablet adalah sediaan obat tradisional padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam
bentuk tabung pipih, silindris, atau bentuk lain, kedua permukaannya rata atau cembung, terbuat
dari sediaan galenik dengan atau tanpa bahan tambahan.
Cairan obat dalam adalah sediaan obat tradisional berupa larutan atau suspensi dalam air.
Bahan bakunya berasal dari serbuk simplisia atau sediaan galenik dan digunakan sebagai obat
dalam.
Sari jamu adalah sediaan obat tradisional berupa cairan obat dalam dengan tujuan tertentu
diperbolehkan mengandung etanol.
Parem, pilis, dan tapel adalah sediaan obat tradisional. Bahan bakunya berupa serbuk
simplisia, sediaan galenik, atau campurannya dan digunakan sebagai obat luar.
Koyok adalah sediaan obat tradisional berupa pita kain yang cocok dan tahan air yang
dilapisi dengan serbuk simplisia dan atau sediaan galenik, digunakan sebagai obat luar dan
pemakaiannya ditempelkan pada kulit.
Cairan obat luar adalah sediaan obat tradisional berupa larutan, suspensi, atau emulsi.
Bahan bakunya berupa simplisia, sediaan galenik, dan digunakan sebagai obat luar.

Salep/krim adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan. Bahan bakunya berupa
sediaan galenik yang larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep/krim yang cocok dan
digunakan sebagai obat luar.

TUGAS 6.3 Obat Tradisional 45


Carilah contoh sediaan obat tradisional di atas dari internet atauu sumber lain masing-masing
sebanyak 2 contoh. Berikan nama produk, produsen, penggunaan, beserta gambarnya.
 CARA PEMBUATAN OBAT TRADISIONAL
Cara pembuatan obat tradisional tergantung pada jenis sediaanya. Cara pembuatan obat
tradisional bentuk serbuk berbeda dengan bentuk sediaan pil atau bentuk sediaan lainnya.
Bahan baku obat tradisional yang digunakan sesuai dengan pengertian yang telah diuraikan
sebelumnya. Misalnya, untuk membuat sediaan obat tradisional bentuk kapsul maka bahan baku
yang digunakan adalah sediaan galenik. Jadi, bentuknya bisa berupa ekstrak, tingtur, atau
sediaan galenik lain, tetapi tidak berupa simplisia yang telah diserbuk. Jika sediaan kapsul
berupa kapsul keras, bahan yang dimasukkan harus berupa serbuk sehingga ekstrak atau tingtur
tersebut harus dalam bentuk kering. Oleh sebab itu, diperlukan bahan tambahan seperti
laktosum atau amilum. Bahan baku tersebut harus memenuhi standar sebagaimana monografi
bahan yang digunakan baik yang tercantum dalam Farmakope Indonesia, Materia Medika
Indonesia, ataupun Farmakope Herbal Indonesia.
Dalam keputusan Menteri Kesehatan RI No 661/Menkes/SK/VII/1994 tertuang persyaratan
obat tradisional sesuai dengan bentuk sediaannya. Tiap-tiap bentuk sediaan mempunyai
persyaratan tersendiri yang bisa berbeda dengan bentuk sediaan lain. Misalnya pada simplisia
ranjangan dipersyaratkan kadar air tidak lebih dari 10%, angka lempeng total (ALT) tidak lebih
dari 106, angka kapang dan khamir tidak lebih dari 10 4, mikroba pathogen negatif, aflatoksin
tidak lebih dari 20 bjp, dan disimpan dalam wadah tertutup baik dalam suhu kamar dan di
tempat kering yang terlindungi dari sinar matahari. Untuk sediaan serbuk, selain persyaratan di
atas yang besarnya sama, juga ditambah persyaratan keseragaman bobot, dan kadar air kapsul.
Berdasarkan uraian di atas, hal yang terpenting untuk dicatat dalam pembuatan obat
tradisional adalah mutu bahan baku, bahan baku harus sesuai jenis sediaan, dan cara pembuatan
yang sesuai bentuk sediaan, serta produk obat tradisional yang dihasilkannya memenuhi
persyaratan yang telah ditetapkan.

TUGAS 6.4
Carilah video atau tulisan tentang cara pembuatan jamu beras kencur, jamu pahitan, dan
jamu kunyit asam dengan memanfaatkan informasi dari internet.

 RANGKUMAN
1. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa tumbuhan, bahan hewan,
bahan mineral, sediaan galenik, atau campuran dari bahan-bahan tersebut, yang secara
tradisional telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
2. Obat bahan alam di Indonesia berupa jamu, obat herbal terstandar, dan fitofarmaka
3. Jenis-jenis obat tradisional adalah obat tradisional dalam negeri, obat tradisional lisensi, obat
tradisional kontrak, dan obat tradisional impor.
4. Bentuk sediaan obat tradisional yang beredar di Indonesia adalah ranjangan, serbuk, pil,
dodol atau jenang, pastilles, kapsul, tablet, cairan obat dalam, sari jamu, parem, pilis, tapel,
koyok, cairan luar, dan salep/krim.
5. Produk obat tradisional harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan. Persyaratan yang
umum adalah kadar air, angka lempeng total, angka kapang dan khamir, mikroba pathogen,
aflatoksin, serta wadah dan penyimpanan. Persyaratan lainnya sesuai dengan jenis sediaanya.

Obat Tradisional 46
 SOAL LATIHAN
Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu dari jawaban a, b, c, d, atau e yang kalian anggap paling benar!
1. Obat tradisional Indonesia disebut…..
a. Fitomedisin
b. Fitofarmaka
c. Jamu
d. Obat herbal terstandar
e. Obat homeopati
2. Klaim khasiat pada jamu dibuktikan berdasarkan…..
a. Data empiris
b. Uji praklinik
c. Uji klinik
d. Uji toksisitas
e. Uji farmakologi
3. Klaim khasiat pada fitofarmaka dibuktikan berdasarkan…..
a. Data empiris
b. Uji praklinik
c. Uji klinik
d. Uji toksisitas
e. Uji farmakologi
4. Logo fitofarmaka berupa jari-jari daun (yang kemudian membentuk bintang) mempunyai
arti…..
a. Rasa aman
b. Sebagai perwujudan kekayaan sumber daya alam Indonesia
c. Melambangkan serangkaian proses pembuatan ekstrak tumbuhan obat
d. Melambangkan serangkaian proses sederhana
e. Melambangkan serangkaian proses yang cukup kompleks
5. Bentuk sediaan obat tradisional berikut ini tidak diperkenankan untuk diproduksi, yaitu…..
a. Tablet
b. Pil
c. Krim
d. Injeksi
e. Pastiles
6. Logo obat herbal terstandar berupa jari-jari daun (tiga pasang) mempunyai arti…..
a. Rasa aman
b. Sebagai perwujudan kekayaan sumber daya alam Indonesia
c. Melambangkan serangkaian proses pembuatan ekstrak tumbuhan obat
d. Melambangkan serangkaian proses sederhana
e. Melambangkan serangkaian proses yang cukup kompleks
7. Hal yang bukan merupakan persyaratan obat tradisional ranjangan adalah…..
a. ALT
b. Keseragaman bobot
c. AKK
d. Aflatoksin
e. Waktu hancur

Obat Tradisional 47
8. Logo jamu berupa ranting daun mempunyai…..
a. Rasa aman
b. Sebagai perwujudan kekayaan sumber daya alam Indonesia
c. Melambangkan serangkaian proses pembuatan ekstrak tumbuhan obat
d. Melambangkan serangkaian proses yang sederhana
e. Melambangkan serangkaian proses yang cukup kompleks
9. Obat tradisional disimpan dalam…..
a. Wadah tertutup baik
b. Wadah tertutup rapat
c. Wadah tertutup kedap
d. Wadah dosis tunggal
e. Wadah satuan tunggal
10. Sistem pengobatan obat tradisional Ayurveda berasal dari…..
a. Amerika Selatan
b. Afrika
c. Cina
d. Timur Tengah
e. India

Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas!
1. Berikan pengertian obat tradisional!
2. Berikan pengertian obat tradisional impor!
3. Tuliskan persyaratan jamu!
4. Tuliskan persyaratan fitofarmaka!
5. Uraikan arti logo jamu!

Obat Tradisional 48

Anda mungkin juga menyukai