Anda di halaman 1dari 14

PENEMPATAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA (PMI) DI KOTA MADIUN

MOH. IBNU BAYU KUSUMOAJI


Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Merdeka Madiun

ABSTRAK

Pekerja Migran Indonesia (PMI) disebut sebagai pahlawan negara karena salah satu penyumbang
devisa negara. Permasalahan yang sering muncul mengenai penyaluran PMI melalui agen tenaga
kerja ilegal dan kurangnya keterampilan PMI.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimanakah peraturan hukum terhadap
penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kota Madiun dan Apakah yang menjadi faktor
pengharnbat terhadap penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Kota Madiun tersebut.
Metode penelitian yang penulis gunakan adalah yuridis normatif dan yuridis empiris dengan
data primer dan sekunder.

Hasil dari penelitian adalah peraturan hukum terhadap PMI di Kota Madiun diatur dalam
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia. Dinas
Tenaga Kerja Kota Madiun dalam penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) berkoordinasi
dengan BNP2TKI. Faktor penghambat terhadap penempatan PMI di Kota Madiun adalah
kurangnya informasi tentang hak dan kewajiban sebagai pekerja, informasi tentang deskripsi
kerja, serta kondisi umum negara tujuan dan tidak menjalani semua proses persiapan
pemberangkatan yang diperlukan.

Saran penelitian ini harusnya memperkuat hubungan bilateral antara pemerintah Indonesia
dengan pemerintah negara penerima PMI, menetapkan kebijakan pengiriman PMI yang
mempunyai skill, penetapan dan sosialisasi mengenai prosedur resmi pemberangkatan tenaga
kerja Indonesia dan penempatannya.

Kata Kunci: penempatan, pekerja migran Indonesia


ABSTRACT

Indonesian Migrant Workers (PMI) are referred to as national heroes because they are one of the
contributors to the country's foreign exchange. Problems that often arise regarding the distribution
of PMI through illegal labor agencies and the lack of PMI skills.

The purpose of this study is to find out how the legal regulations regarding the placement of
Indonesian Migrant Workers (PMI) in Madiun City and What are the obstacles to the placement
of Indonesian Migrant Workers (PMI) in Madiun City. The research methods that I use are
normative juridical and empirical juridical with primary and secondary data.

The results of the study are the legal regulations against PMI in Madiun City regulated in Act
Number 18 of 2017 concerning the Protection of Indonesian Migrant Workers. Madiun City
Manpower Office in the placement of Indonesian Migrant Workers (PMI) in coordination with
BNP2TKI. The inhibiting factors for placing PMI in Madiun City are the lack of information about
workers' rights and obligations, information about job descriptions, as well as general conditions
of the destination country and not undergoing all necessary preparatory processes for departure.

This research suggestion should strengthen bilateral relations between the government of
Indonesia and the governments of PMI recipient countries, establish policies for sending PMIs that
have the skills, determination and dissemination of official procedures for the departure of
Indonesian workers and their placement.

Keywords: placement, Indonesian migrant workers


PENDAHULUAN menawarkan bantuan kemudahan proses
Latar Belakang Masalah dengan cara memalsukan dokumen demi
Tenaga kerja merupakan penduduk kelancaran proses, usia di dokumen
yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. dipalsukan. Pemalsuan tidak hanya usia, tetapi
13 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 ayat 2 disebutkan juga nama dan alamat. Selain hal tersebut
bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang rendahnya pendidikan menjadi salah satu
mampu melakukan pekerjaan guna faktor mengapa PMI sering mendapat
menghasilkan barang dan jasa baik untuk perlakuan kasar.
memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk Peranan pemerintah terhadap
1 perlindungan tenaga kerja, pengupahan dan
masyarakat.
jaminan sosial tenaga kerja sangat
Pekerja Migran Indonesia (PMI) sering
dipertanyakan, karena sudah banyak PMI yang
disebut sebagai pahlawan negara karena
terlibat dalam kasus penyiksaan. Tidak
mereka merupakan salah satu penyumbang
terdapat perubahan atas berbagai kasus
devisa terbesar untuk negara, karena gaji yang
sebelumnya yang terjadi, justru belakangan
mereka dapatkan adalah mata uang asing, maka
kasus penyiksaan PMI semakin meningkat.
ketika mereka kemabali ke Indonesia, uang
Pemerintah seolah tidak belajar atas kesalahan-
yang mereka dapatkan tentunya harus
kesalahan dimana terjadinya kasus yang sama
dikonversi dulu ke mata uang rupiah. Semakin
sebelumnya. Seakan sudah merupakan hal yang
banyak mata uang asing yang ditukarkan dalam
lumrah apabila terjadinya penyiksaan terhadap
bentuk rupiah, maka akan berakibat pada dua
PMI. Meskipun sudah terdapat regulasi yang
hal, yaitu bertambahnya mata uang asing di
mengatur mengenai perlindungan atas
kas negara, sehingga mata uang asing ini
penempatan PMI. Tetapi faktanya kasus - kasus
disebut sebagai sumber devisa dan kebutuhan
yang sama tetap terjadi grafiknya tidak
terhadap rupiah meningkat.
menurun justru meningkat.
Permasalahan yang sering muncul dan
Berdasarkan analisis situasi secara
menjadi sorotan antara lain permasalahan
Nasional, Kota Madiun menduduki peringkat
mengenai penyaluran PMI melalui agen tenaga
ke tiga puluh tujuh daerah termiskin se-jawa
kerja ilegal. Banyak PMI baru pertama kali ke
timur. Data tersebut menjadi gambaran bahwa
luar negeri, direkrut oleh makelar yang datang
jumlah masyarakat miskin di Kota Madiun
ke desanya,dengan janji upah tertentu, pilihan
akan terus meningkat. Oleh sebab itu,
pekerjaan yang banyak dan
kemiskinan menjadi salah satu faktor yang

1
mempengaruhi seseorang untuk menjadi PMI
UU No.13 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 ayat 2
agar mendapatkan kesejahteraan kehidupan
dan juga adanya perubahan hidup ke hal yang keputusan pejabat dan badan-badan
2
lebih baik. pemerintah.
Pemerintah daerah dalam hal ini adalah 3.2 Pengertian Tenaga Kerja
Dinas Tenaga Kerja Kota Madiun harus ikut Tenaga kerja adalah setiap orang laki-laki atau
mensosialisasi peraturan hukum terhadap wanita yang berumur 15 tahun keatas yang
penyaluran Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sedang dalam dan atau akan melakukan
Kota Madiun. Sesuai tugas dan fungsi pekerjaan, baik di dalam maupun di luar
pembantuan Pemerintah Daerah yang hubungan kerja guna menghasilkan barang atau
tercantum dalam UU Nomor 9 Tahun 2015. jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun
Berdasarkan latar belakang tersebut masyarakat.
diatas maka penulis tertarik untuk melakukan 3.3 Pengertian Pekerja Migran Indonesia
penelitian dengan judul “Penempatan Pekerja Pekerja Migran Indonesia (PMI) adalah setiap
Migran Indonesia (PMI) di Kota Madiun”. warga negara Indonesia yang akan, sedang,
Rumusan Masalah atau telah melakukan pekerjaan dengan
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah menerima upah di luar wilayah Republik
diuraikan diatas, maka permasalahan yang akan Indonesia. Namun demikian, istilah PMI
di bahas dalam penulisan ini adalah : seringkali dikonotasikan dengan pekerja
1. Bagaimanakah peraturan hukum terhadap kasar.
penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di PMI sering disebut sebagai pahlawan devisa
Kota Madiun? karena dalam setahun bisa menghasilkan devisa
2. Apakah yang menjadi faktor penghambat 160 triliyun rupiah (2020). Pada 9 Maret
terhadap penyaluran Pekerja Migran Indonesia 2007 kegiatan operasional di bidang
(PMI) di Kota Madiun? Penempatan dan Perlindungan PMI di luar
3. Kerangka Teori negeri dialihkan menjadi tanggung jawab
3.1 Pengertian Hukum Tenaga Kerja BNP2TKI.
Hukum ketenagakerjaan adalah hukum Sebelumnya seluruh kegiatan operasional di
ketenagakerjaan tertulis, peraturan tertulis yang bidang Penempatan dan Penempatan Tenaga
mengatur ketenagakerjaan antara lain undang- Kerja Luar Negeri (PPTKLN) Depnakertrans.
undang, peraturan pemerintah, peraturan
presiden, dan peraturan daerah. Hukum 2
Trijono, Rachmat, 2014 Pengantar Hukum
ketenagakerjaan tidak tertulis antara lain adat
Ketenagakerjaan, Papas Sinar Sinanti, Jakarta,
dan kebiasaan, yurisprudensi, peraturan kerja, hlm.1
kesepakatan kerja bersama, keputusan-
3.4 Perlindungan PMI Berdasarkan UU f.menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
Nomor 18 Tahun 2017 kerja kepada Calon Pekerja Migran Indonesia
Dalam Pasal 33 Undang-undang Nomor 18 yang dapat bekerja sama dengan lembaga
Tahun 2017 menyatakan bahwa: pendidikan dan lembaga pelatihan kerja milik
”Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah pemerintah dan/atau swasta yang terakreditasi;
memberikan pelindungan hukum terhadap g.Melakukan pembinaan dan pengawasan
pekerja Migran Indonesia sesuai dengan terhadap lembaga pendidikan dan lembaga
ketentuan peraturan perundang-undangan, pelatihan kerja di kabupaten/kota;
hukum negara tujuan penempatan, serta hukum h.Melakukan reintegrasi sosial dan ekonomi
dan kebiasaan internasional.”3 bagi Pekerja Migran Indonesia dan
Pada Pasal 41 Undang-undang nomor 1 8 keluarganya;
Tahun 2017 menyatakan bahwa Pemerintah i.Menyediakan dan memfasilitasi pelatihan
Daerah Kabupaten/Kota memiliki tugas dan Calon Pekerja Migran Indonesia melalui
tanggung jawab : pelatihan vokasi yang anggarannya berasal
a.mensosialisasikan informasi dan permintaan dari fungsi pendidikan;
PekerjaMigran Indonesia kepada masyarakat; j.Mengatur, membina, melaksanakan, dan
b.Membuat basis data Pekerja Migran mengawasi penyelenggaraan penempatan
Indonesia; Pekerja Migran Indonesia; dan
c.melaporkan hasil evaluasi terhadap k.Dapat membentuk layanan terpadu satu atap
Perusahaan Penempatan Pekerja Migran penempatan dan Pelindungan Pekerja
Indonesia secara periodik kepada Pemerintah Migran Indonesia di tingkat kabupaten/kota.4
Daerah provinsi; 3.5 Perlindungan Warga Negara Indonesia dan
d.Mengurus kepulangan Pekerja Migran Badan Hukum Indonesia
Indonesia dalam hal terjadi peperangan, Perlindungan Warga Negara Indonesia dan
bencana alam, wabah penyakit, deportasi, Badan Hukum Indonesia, hal ini menjadi bagian
dan Pekerja Migran Indonesia bermasalah dari program kerja dan menjadi tanggung jawab
sesuai dengan kewenangannya; Departemen Luar Negeri (Deplu) RI.
e. memberikan Pelindungan Pekerja Migran Perlindungan terhadap PMI dilakukan melalui :
Indonesia sebelum bekerja dan setelah bekerja
4
di daerah kabupaten/kota yang menjadi tugas UU No.18 tahun 2017 Pasal 41
dan kewenangannya;
a. Pendekatan politis, melakukan dan
3
UU No.18 tahun 2017 Pasal 33 membuat perjanjian kerjasama antar
pemerintah dari negara penerima PMI, peraturan perundang-undangan atau antara
sesama negara pengirim tenaga kerja. hukum yang berkaitan dengan penegakan
b. Pemberian bantuan kemanusian, hal ini hukum, serta melakukan wawancara dengan
lebih banyak diberikan kepada PMI yang beberapa responden yang dianggap dapat
sedang menjalani proses peradilan di negara memberikan informasi mengenai pelaksanaan
setempat karena dituduh melakukan tindak penegakan hukum tersebut.
pidana. Perlindungan ini dilakukan dengan Penggunaan kedua macam pendekatan
mengunjungi secara periodik, pemantauan tersebut dimaksudkan untuk memperoleh
serta memberikan dukungan moril gambaran dan pemahaman yang jelas dan benar
kepadanya. Selain itu juga memenuhi terhadap permasalahan yang akan dibahas
kebutuhan pokok sehari-hari selama dalam dalam penelitian guna penulisan jurnal ini.
proses peradilan, menyediakan rohaniawan PEMBAHASAN
dan pelayanan kesehatan/psiko sosial, serta 1. Peraturan Penempatan Tenaga Kerja
membantu pemulangan ke tanah air. Indonesia di Provinsi Jawa Timur.
c. Bantuan hukum (pendampingan; Di dalam Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang
konsultasi hukum; bertindak sebagai Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan
monitor dalam menyelesaikan perselisihan Pekerja Migran Indonesia disebutkan bahwa:
perburuhan antara PMI dengan pengguna; “Pekerja Migran Indonesia adalah setiap warga
menyediakan advokat). negara Indonesia yang akan , sedang, atau telah
Metode Penelitian melakukan pekerjaan dengan menerima upah di
Peneliti menggunakan pendekatan luar wilayah Republik Indonesia “6
masalah dengan cara normatif empiris. Suatu Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat
penelitian hukum normatif adalah pendekatan diketahui bahwa PMI merupakan tenaga kerja
yang dilakkukan berdasarkan bahan hukum Indonesia yang berada di luar negeri atau
utama, menelaah hal yang bersifat teoritis yang ditempatkan di luar negeri untuk suatu
menyangkut asas-asas hukum, konsepsi hukum, pekerjaan.
pandangan dan doktrin-doktrin hukum,
peraturan dan system hukum. 5 6
UU No.18 tahun 2017 Pasal 1
Selanjutnya Pasal 50 UU No. 18/2017
5
Abdulkadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian menyebutkan :
Hukum, Citra Aditya Bakti, Bandung, hlm.135 (1) Penempatan Pekerja Migran Indonesia oleh
Penelitian hukum empiris dilakukan
Badan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49
dengan meneliti secara langsung ke lapangan
huruf a, dilakukan atas dasar perjanjian secara
untuk melihat secara langsung penerapan
tertulis antara pemerintah dengan pemerintah dengan permintaan pasar kerja di luar negeri
negara Pemberi Kerja Pekerja Migran Indonesia dengan menggunaan mekanisme antar kerja”.8
atau Pemberi Kerja berbadan hukum di negara Kegiatan penempatan PMI merupakan
tujuan penempatan. kegiatan pengiriman PMI yang telah memenuhi
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara persyaratan fisik, mental, dan administratif
penempatan Pekerja Migran Indonesia oleh untuk bekerja di luar negeri melalui prosedur
Badan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) perekrutan dan penempatan yang telah diatur
diatur dengan Peraturan Pemerintah.7 dan ditetapkan oleh negara melalui aturan
Berdasarkan uraian pasal tersebut di hukum yang sah.
atas, dapat di ketahui bahwa PMI ditempatkan Berdasarkan hasil wawancara dengan
di luar negeri untuk melakukan suatu pekerjaan Varda Yuniarti, SH Kepala Bidang Tenaga
tertentu. Dalam melaksanakan penempatan Kerja Dinas Tenaga Kerja Kota Madiun,
PMI di luar negeri oleh Pemerintah, harus peraturan hukum terhadap penempatan PMI di
ada perjanjian secara tertulis antara pemerintah Kota Madiun diatur dalam Peraturan Menteri
dengan pemerintah Negara pengguna PMI di Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 22
Negara tujuan. Penempatan PMI di luar negeri Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Penempatan
hanya dapat dilakukan ke Negara tujuan yang dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di
pemerintahnya telah membuat perjanjian Luar Negeri. Dinas Tenaga Kerja Kota Madiun
tertulis dengan Pemerintah Republik Indonesia. dalam penempatan Tenaga Kerja Indonesia di
Untuk pelaksana penempatan PMI swasta Kota Madiun melakukan verifikasi
harus mendapatkan izin tertulis berupa Surat kelengkapan dokumen, input data calon PMI
Izin Pelaksana Penempatan Pekerja Migran sesuai daerah asal, membuatkan ID PMI,
Indonesia (SIP3MI) dari Menteri. menerbitkan berita acara

seleksi dan rekomendasi paspor calon PMI

7
8
UU No.18 tahun 2017 Pasal 50 Kepmenakertrans No. 104 tahun 2002 Pasal 1 Ayat 1
Di dalam Kepmenakertrans No. 104
berdasarkan daftar nominasi.
Tahun 2002 Pasal 1 ayat 1 ditetapkan
1. Verifikasi kelengkapan Dokumen
bahwa:“pengertian penempatan Tenaga Kerja
Beberapa dokumen yang harus dipersiapkan:
di Indonesia ke Luar Negeri yang selanjutnya
a. surat keterangan status perkawinan, bagi
disebut penempatan PMI adalah kegiatan
yang telah menikah melampirkan fotokopi
penempatan tenaga kerja yang dilakukan dalam
buku nikah;
rangka mempertemukan persedian PMI
b. surat keterangan izin suami atau istri, izin 4. terdaftar dan memiliki nomor kepesertaan
orang tua, atau izin wali yang diketahui oleh Jaminan Sosial; dan
kepala desa atau lurah; 5. memiliki dokumen lengkap yang
c. sertifikat Kompetensi Kerja; dipersyaratkan.
d. surat keterangan sehat berdasarkan hasil 4. Prosedur Menjadi PMI Formal
pemeriksaan kesehatan dan psikologi; Prosedur untuk menjadi PMI di
e. paspor yang diterbitkan oleh kantor imigrasi sektor formal yang dilakukan melalui agen PMI
setempat; bersama, dilakukan melalui beberapa tahap:
f. visa kerja; 1. Pengumpulan data tahap ini dilakukan
g. Perjanjian Penempatan Pekerja Migran baik secara on line melalui internet maupun
Indonesia; dan melalui beberapa media masa lokal maupun
h. Perjanjian Kerja. nasional.
Seluruh persyaratan tersebut harus a. Bertujuan untuk mengumpulkan data-
dipenuhi oleh calon PMI sebelum melakukan data mereka yang berminat bekerja ke
Medical check up. Masih ada beberapa luar negeri. Pengolahan data-data
persyaratan lain yang akan diminta tergantung peminat kerja ke luar negeri di
pada negara tujuan dan perusahaan yang akan kelompokan sesuai daerah asal dan
menggunakan.Persyaratan-persyaratan tersebut negara tujuan yang diminati.
akan diberitahukan oleh P3MI yang b. Bertujuan untuk memudahkan
bersangkutan. penyaluran calon PMI ke P3MI
2. Syarat Formal yang lokasinya berdekatan dengan
Syarat formal Tenaga Kerja alamat asal calon PMI. Penyaluran dan
Indonesia, formal yang dimaksud yaitu Tenaga konfirmasi Merupakan tahap
kerja yang akan bekerja pada sektor-sektor penyaluran data-data calon PMI ke
formal di perusahaan-perusahaan di negara P3MI terdekat.
tujuan PMI bukan bekerja untuk perorangan. 2. Proses penyaluran tersebut akan di
konfirmasikan kepada calon PMI untuk
mengetahui P3MI mana yang akan
3. Syarat Umum PMI menangani keberangkatan calon PMI
Beberapa persyaratan umum untuk tersebut.
bekerja menjadi PMI di sektor formal : Tugas agen PMI hanya sampai tahap
1. berusia minimal 18 (delapan belas) tahun; ini, untuk tahap selanjutnya sepenuhnya
2. memiliki kompetensi; merupakan kewenangan P3MI yang
3. sehat jasmani dan rohani bersangkutan. Namun demikian tetap
bertanggung jawab atas keberangkatan calon P3MI juga memiliki peran yang sangat
PMI ke luar negeri. Penyelesaian persyaratan penting dalam mencegah adanya PMI ilegal
awal pihak P3MI yang akan menangani serta tindak-tindak pelecehan terhadap calon
keberangkatan calon PMI akan memberikan PMI yang biasa terjadi di tempat penampungan.
beberapa dokumen yang merupakan bagian dan Banyaknya kasus pelacuran yang terjadi pada
persyaratan awal yang harus dipenuhi calon PMI adalah karena mereka tidak
sebelum melakukan medical check up. disalurkan sebagaimana mestinya oleh P3MI
Medical check up Setelah persyaratan liar. Oleh karena itu, P3MI harus benar-benar
awal dipenuhi pihak P3MI akan meminta untuk melakukan prosedur resmi pemberangkatan
melakukan MCU di laboratorium ataupun klimk PMI, meliputi:
kesehatan yang telah di tunjuk oleh pemerintah. 1. Melaksanakan proses pemberangkatan dan
Biaya MCU ini sepenuhnya harus ditanggung penempatan PMI sesuai prosedur dan
oleh calon PMI, dengan besarnya bervaniasi mekanisme yang telah digariskan oleh
tergantung negara tujuan. Penyelesaian Undang-Undang Ketenagakerjaan, yaitu
persyaratan akhir Setelah calon PMI dinyatakan antara lain:
lulus tes kesehatan maka semua calon PMI hams a. Pengurusan surat ijin pengerahan
menyelesaikan seluruh persyaratan yang telah b. Perekrutan dan seleksi
di tetapkan, baik pengadaan dokumen- dokumen c. Pendidikan dan pelatthan kerja
yang diminta maupun penyelesaian d. Pemeriksaan kesehatan dan psikologi
pembiayaan, kecuali jika biaya keberangkatan e. Pengurusan dokunien
ditanggung P3MI. f. Uji Kompetensi
Proses selanjutnya Setelah seluruh g. Pembekalan akhir pemberangkatan
persyaratan dipenuhi oleh calon PMI, maka h. Pemberangkatan
proses selanjutnya akan meliputi pendidikan 2. Melakukan kerjasama dengan NGO
dan latihan, pembuatan paspor, menunggu visa, dalam memberikan penyuluhan, sosialisasi
serta pembekalan akhir pra pemberangkatan. dan perlindungan terhadap PMI.
Pemberangkatan dilakukan setelah seluruh Berdasarkan hasil wawancara dengan
persyaratan dan dokumen-dokumen yang Varda Yuniarti, SH Kepala Bidang Tenaga
diperlukan telah selesai dan visa telah turun. Kerja Dinas Tenaga Kerja Kota Madiun diatur
Lamanya proses rekruitmen hingga dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan
keberangkatan bisa memakan waktu antara 1 Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2014
sampai 6 bulan, tergantung cepat tidaknya tentang Pelaksanaan Penempatan dan
pengurusan persyaratan dan turunnya visa. Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar
Negeri. Prosedur pengiriman PMI ke Luar
Negeri terdiri dan berbagai tahap, yakni tahap sehingga menghindarkan PMI dapat terkena
perijinan, tahap penyediaan, latihan dan seleksi, masalah di tempat kerja.
tahap pemberangkatan, tahap pembinaan di Program PAP sebagaiman
tempat kerja, perlindungan dan pemulangan diselenggarakan oleh BNP2TKI dan difasilitasi
Tenaga Kerja. oleh Dinas Tenaga Kerja Kota Madiun. Biaya
Birokrasi dalam seluruh proses pelaksanaan PAP dibebankan kepada anggaran
pengiriman calon Tenaga Kerja Indonesia ke Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah. P3MI
Luar Negeri paling sedikit meliputi 3 hal wajib mendaftarkan setiap calon PMI yang
penting, yaitu pendaftaran, perekrutan dan telah memenuhi persyaratan administrasi dan
seleksi. Pendidikan dan latihan merupakan memiliki dokumen untuk mengikuti PAP
salah satu faktor yang penting dalam kepada penyelenggara dan atau pelaksana PAP.
pengembangan sumber daya manusia. Pendaftaran sebagaimana dimaksud, harus
Pendidikan dan pelatihan tidak hanya melampirkan rancangan perjanjian kerja,
menambah pengetahuan, akan tetapi juga paspor, dan visa kerja calon PMI. Selambat-
meningkatkan keterampilan bekerja, dengan lambatnya 2 (dua) hari sebelum berangkat ke
demikian meningkatkan produktivitas kerja luar negeri, calon PMI telah selesai mengikuti
Prosedur perekrutan yang dilakukan PAP.
BNP2TKI harus sesuai dengan teori PAP dimaksudkan untuk memberikan
penempatan PMI ke Luar Negeri. pemahaman dan pendalaman terhadap:
BNP2TKI melakukan tata cara 1. Peraturan perundang-undangan di Negara
penempatan tenaga kerja ke Luar Negeri sesuai penempatan, yang meliputi materi:
dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan a. Peraturan keimigrasian;
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2014 b. Peraturan ketenagakerjaan;dan
tentang Pelaksanaan Penempatan dan c. Peraturan yang berkaitan dengan
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar ketentuan pidana di negara penempatan.
Negeri, dengan demikian BNP2TKI bisa 2. Materi perjanjian kerja, yang meliputi:
mempertanggung jawabkan perannya. a. nama, profil, dan alamat lengkap Pemberi
Pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh Kerja;
P3MI dengan BNP2TKI adalah peran dan b. nama dan alamat lengkap Pekerja
tanggungjawab Perusahaan Jasa dalam Migran Indonesia;
menyiapkan Tenaga Kerja Indonesia yang c. jabatan atau jenis pekerjaan Pekerja
terampil. PMI dibekali dengan pendidikan dan Migran Indonesia;
pelatihan di Balai Latihan Kerja Luar Negeri, d. hak dan kewajiban para pihak;
e. kondisi dan syarat kerja yang meliputi jam dengan peraturan perundang-undangan.
kerja, upah dan tata cara pembayaran, hak Koordinasi pelaksanaan layanan satu atap
cuti dan waktu istirahat, serta fasilitas dan dilakukan oleh Gubernur sebagai wakil
Jaminan Sosial dan/atau asuransi; Pemerintah dengan melibatkan BNP2TKI,
f. jangka waktu Perjanjian Kerja; dan dinas provinsi, dinas kabupaten/kota, dan
g. jaminan keamanan dan keselamatan instansi pemerintah terkait sesuai tugas masing-
Pekerja Migran Indonesia selama bekerja. masing.9
PAP dapat mengikutsertakan 2. Faktor Penghambat Terhadap
narasumber lain yang diperlukan dalam Penyaluran PMI di Kota Madiun
penempatan dan perlindungan PMI. Calon PMI Jumlah penduduk Kota Madiun yang
yang telah mengikuti PAP diberikan surat mencapai angka tiga belas ribu dua ratus tiga
keterangan telah mengikuti PAP yang puluh orang, dapat menjadi peluang ataupun
diterbitkan oleh BNP2TKI. Dalam hal calon tantangan bagi ketenagakerjaan Kota Madiun.10
PMI akan bekerja kembali di negara yang Tingkat pengangguran yang cukup tinggi
sama dan telah memiliki surat keterangan mengakibatkan pemerintah dan masyarakat
mengikuti PAP tidak diwajibkan mengikuti kewalahan menghadapi pengangguran tersebut.
PAP dengan ketentuan tidak lebih dan 2 (dua) Penyaluran tenaga kerja yang cukup besar yang
tahun sejak kepulangan PMI yang bersangkutan berasal dari lulusan Sekolah Dasar sampai
ke Indonesia. Perguruan Tinggi, tidak dapat ditampung oleh
Berdasarkan hasil wawancara dengan permintaan tenaga kerja dalam negeri, seperti:
Varda Yuniarti, SH Kepala Bidang Tenaga tenaga kerja pegawai negeri sipil ataupun
Kerja Dinas Tenaga Kerja Kota Madiun, tenaga kerja di swasta. Sebagaian besar
koordinasi pelayanan penempatan dan pengangguran berpendidikan sekolah dasar.
perlindungan PMI di daerah, Dinas Tenaga
9 Permendagri No. 24 Tahun 2006
Kota Madiun berkoordinasi dengan BNP2TKI,
10
Dinas Kabupaten/Kota dan Instansi pemerintah http://dashboard.madiunkota.go.id, (diakses 10
Desember 2020, 08.10 WIB).
terkait dalam memberikan pelayanan Akibat kesulitan mendapatkan pekerjaan di
penempatan dan perlindungan PMI sesuai tugas dalam negeri, mereka melirik bekerja
masing-masing. keluar negeri. Permintaan tenaga kerja di
Guna memberikan pelayanan terbaik luar negeri cukup tinggi, terutama untuk sektor-
dalam penempatan dan perlindungan PMI., sektor industi, kontruksi, properti, perkebunan,
Gubemur sebagai wakil Pemerintah dapat maupun pekerjaan rumah tangga. Biasanya
menyelenggarakan layanan satu atap sesuai untuk pekerjaan tersebut tidak membutuhkan
kualifikasi pendidikan tinggi. Dengan
pendidikan yang rendah, dan pengalaman kerja 2. Kontrak kerja yang jelas dan mempunyai
yang sedikit, menyebabkan banyak PMI di luar dasar hukum kuat antara PMI dengan
negeri mengalami kesulitan dalam pekerjaan. majikan, dan ada sanksi-sanksi berat bagi
Untuk bekerja di luar negeri faktor yang harus majikan yang melanggar ketentuan-
diperhatikan oleh para PMI; faktor komunikasi, ketentuan dalam surat kontrak.
budaya, agama dan banyak lainnya. Setiap Beberapa treatment di atas, perlu
negara, mempunyai perbedaan dengan negara diperkuat kembali dengan peran dari calon PMI
lain. sendiri. Peran dari dalam diri calon PMI ini juga
Para PMI khususnya yang bekerja di sangat menentukan agar setelah bekerja di luar
sektor nonformal pada umumnya tidak negeri PMI tidak mengalami diskriminasi.
memiliki keahlian khusus, sehingga mereka Beberapa hal yang menjadi faktor penghambat
hanya menjadi tenaga kerja kasar atau buruh, terhadap penyaluran PMI di Kota Madiun :
atau pembantu rumah tangga. Kualitas sumber 1. Kurangnya informasi tentang hak dan
daya manusia yang terbatas dan pendidikan kewajiban sebagai pekerja, informasi
yang masih rendah serta keahlian dalam tentang deskripsi kerja, serta kondisi umum
penguasaan bahasa, kadang menjadi suatu negara tujuan.
hambatan dalam pekerjaan. 2. Tidak menjalani semua proses persiapan
Banyak kasus diskriminasi terhadap pemberangkatan yang diperlukan.
PMI Indonesia adalah karena tidak adanya 3. Tidak mempelajari dengan cermat surat
aturan hukum di negara penerima yang kontrak kerja sebelum menandatanganinya.
melindungi tenaga kerja dari luar negeri.
4. Mendaftar dan memilih penyelenggara
Diplomasi dan surat kontrak kerja seolah
yang tidak diakreditasi oleh pemerintah
menjadi polesan dan formalitas belaka, karena
dengan alasan mempermudah proses
temyata masih banyak pelanggaran oleh
keberangkatan dan mendaftar pada
majikan di negara penerima yang tidak ditindak
penyelenggara penempatan tenaga kerja ke
tegas oleh hukum di negara bersangkutan.
luar negeri yang bersifat individual.
Sehingga para PMI lah yang pada akhirnya
menjadi korban. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan oleh negara penerima: KESIMPULAN

1. Harus ada peraturan hukum yang jelas Kebijakan menghentikan pengiriman

yang melidungi tenaga kerja/migrant dari PMI menjadi tidak bijaksana ketika kita

negara lain. Dengan tetap memperhatikan mencoba menelaah kembali akar pennasalahan

aspek kesamaan perlindungan HAM dan faktor pendorong banyaknya perempuan

diantara majikan dan PMI. Indonesia yang ingin bekerja ke luar negeri.
Selama pemerintah masih belum bisa mengatasi
kemiskinan, dan mensejahterakan warganya,
maka jangan harap kebijakan penghentian PMI
akan mampu meredam masalah. Ini justru akan
menimbulkan dampak lebih besar di Indonesia,
karena penganggguran jelas akan semakin
bertambah.

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, Abdulkadir. 2004. Hukum


dan Penelitian Hukum. Citra Aditya Bakti,
Bandung.

Trijono, Rachmat. 2014. Pengantar


Hukum Ketenagakerjaan. Papas Sinar
Sinanti, Jakarta.

Syafrudin, Ateng. 2000. Menuju


Penyelenggaraan Pemerintahan Negara yang
Bersih dan Bertanggung Jawab, Jurnal Pro
Justisia Edisi W. Bandung.

Yudoyono, Bambang. 2001. Otonomi Daerah.


Pustaka Sinar Harapan. Jakarta

Undang-Undang nomor 18 tahun 2017 tentang


Perlindungan Pekerja Migran Indonesia

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia


Tahun 1945

Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2003


tentang Ketenagakerjaan

Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2014


tentang Pemerintahan Daerah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24


Tahun 2006 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu

Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 2007


Tentang Pembagian Urusan Pemerintah
PENEMPATAN PEKERJA MIGRAN INDONESIA (PMI)
DI KOTA MADIUN

JURNAL HUKUM INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH


SOSIOLOGI HUKUM

DEKA PURNAMA PUTRA, S.H., M.Hum.


DOSEN FAKULTAS HUKUM

MOH. IBNU BAYU KUSUMOAJI (1911010005)

UNIVERSITAS MERDEKA MADIUN


FAKULTAS HUKUM
TAHUN 2020

Anda mungkin juga menyukai