Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

I. Rancangan penelitian

Rancangan penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam

penelitian, memungkinkan pengontrolan maksimal beberapa faktor

yang dapat mempengaruhi suatu hasil. Istilah rancangan penelitian

digunakan dalam dua hal yaitu, rancangan penelitian merupakan

suatu strategi penelitian dalam mengidentifikasi permasalahan

sebelum perencanaan akhir sebelum pengumpulan data, dan

digunakan untuk mengidentifikasi struktur penelitian yang akan

dilaksanakan (Nursalam, 2011).

Jenis penelitian ini adalah descriptive corelasional yaitu penelitian

yang diarahkan untuk menjelaskan hubungan antara dua variabel

yaitu variabel bebas dengan pendekatan cross sectional yaitu

penelitian yang dilakukan dengan mengambil waktu tertentu yang

relative pendek dan tempat tertentu. Dilakukan pada beberapa objek

yang berbeda taraf. (Sujarweni, 2014)

II. Tempat dan waktu penelitian

A. Tempat penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan di RSUD. I. A.

MOEIS SAMARINDA.

B. Waktu penelitian

Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Agustus sampai

dengan September 2019.

46
III. Populasi dan sampel

A. Populasi

Menurut Notoatmodjo (2012) populasi adalah keseluruhan obyek

penelitian atau obyek yang diteliti. Sedangkan menurut

Sugiyono(2010) populasi adalah wilayah secara umum yang

terdiri dari obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dalam penelitian ini adalah perawat ruang rawat inap di

RSUD. I. A. MOEIS SAMARINDA dengan jumlah 84 orang.

B. Sampel

Menurut Swarjana (2014) sampling adalah sebuah strategi yang

digunakan untuk memilih elemen atau bagian dari populasi untuk

diteliti. Sedangkan sampel adalah bagian dari elemen populasi

yang dihasilkan dari strategi sampling. Sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut dan

harus dengan benar representative (mewakili). (Sugiono, 2014)

Pada penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah total

sampling karena jumlah populasi yang diambil kurang dari 100.

(Arikunto, 2010)

Adapun kriteria sampel pada penelitian ini adalah:

1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum sebagai subyek

penelitian dari suatu populasi target dan terjangkau yang

47
diteliti (Nursalam, 2011). Adapun kriteria inklusinya adalah

semua perawat di ruang perawatan.

2. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan

subyek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena

berbagai sebab. (Nursalam, 2011)

a. Perawat poli

b. Perawat yang sedang sakit

c. Perawat yang sedang cuti

IV. Definisi operasional

Definisi operasional digunakan untuk mendefinisikan variabel secara

operasional berdasarkan karakteristik yang diamati, sehingga

memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi atau pengukuran

secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena. Definisi

operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan

ukuran dalam penelitian.

Sedangkan cara pengukuran merupakan cara dimana variabel dapat

diukur dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat, 2009)

No Variabel Definisi Cara Hasil Skala


Operasional ukur Ukur ukur
1 Variable Pengetahuan Kuesioner 1. Baik bila Ordinal
independen merupakan berisi ≥76%
pengetahuan domain yang pertanyaan 2. Kurang baik
sangat penting bila <76%
untuk
terbentuknya
tindakan

48
seseorang.
2 Variabel Mendefinisikan Kuesioner 1. Pernah: bila Ordinal
independen pelatihan berisi telah
pelatihan sebagai usaha pertanyaan mengikuti
sistematis pelatihan
untuk 2. Tidak pernah:
menguasai bila belum
keterampilan, pernah
peraturan, mengikuti
konsep, atau pelatihan
pun cara
berperilaku
yang
berdampak
pada
peningkatan
kinerja.
3 Variabel Interval waktu Kuesioner 1. Segera Ordinal
independen antara berisi 2. Lambat
waktu kejadian pertanyaan
pemanggilan kegawatdarura
tan sampai
meminta
pertolongan
tim code blue. .
4 Variabel Interval waktu Kuesioner 1. Tepat: waktu Ordinal
independen dari berisi tanggap ≤5
Respons pemanggilan pertanyaan menit
time code yang dilakukan 2. Terlambat:
blue ruang rawat waktu tanggap
sampai >5 menit
petugas tiba di
ruangan dan
melakukan
tindakan

49
5 Variabel Kejadian pada Kuesioner 1. Berhasil: Ordinal
dependen pasien gawat berisi apabila pasien
outcome darurat setelah pertanyaan yang
pelaksanaan dilakukan mendapatkan
code blue tindakan oleh penanganan
tim code blue code blue
di ruang berhasil
perawatan diselamatkan,
RSUD I. A. pasien
MOEIS dinyatakan
Samarinda. meninggal
dunia sebelum
mendapatkan
penanganan
dari code blue
tim dengan
waktu tanggap
tepat
2. Tidak berhasil:
apabila pasien
tidak dapat
diselamatkan
setelah
mendapatkan
penanganan
dari code blue
tim
Table 3.1 Definisi operasional

50
V. Instrument penelitian

Menurut Notoatmodjo (2012) instrumen penelitian adalah alat-alat

yang akan digunakan untuk pengumpulan data. Instrumen penelitian

ini dapat berupa kuesioner yang berisi pertanyaan tentang

pengetahuan terdiri dari 10 pertanyaan, pelatihan terdiri dari 1

pertanyaan, pemanggilan terdiri dari 1 pertanyaan, respon time terdiri

dari 1 pertanyaan, dan outcome terdiri dari 1 pertanyaan.

VI. Uji validitas dan reabilitas

A. Validitas

Menurut Notoatmodjo (2012), validitas adalah suatu indek yang

menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang

diukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan

untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur (Sugiyono, 2010). Uji validitas dilakukan hanya

pada kuesioner pengetahuan. Uji validitas menggunakan

koefisien point biserial.

r = koefisien korelasi point biserial

Mp = jumlah responden yang menjawab benar

Mq = jumlah responden yang menjawab salah

St = standar deviasi untuk semua item

p = proporsi responden yang menjawab benar

q = proporsi responden yang menjawab benar


51
Kesimpulan: jika nilai koefesien korelasi point biserial ≥0,6 maka

pertanyaan tersebut valid. Jika nilai koefisien <0,6 maka

pertanyaan tersebut tidak valid.

B. Reabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu

alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten

bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala

yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama

(Notoatmodjo, 2012). Uji reabilitas menggunakan Kuder

Richardson (KR 21), dengan rumus:

Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen

Vt = varians skor total 

k = banyaknya butir pertanyaan 

M = skor rata-rata 

Keputusan uji jika r11 ≥0,6 reliabel, jika r11 <0,6 tidak reliabel.

Uji validitas dan reabilitas akan dilakukan di RS Tentara dilakukan

terhadap 30 orang perawat.

52
VII. Teknik pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada

subjek penelitian dan proses pengumpulan karakteristik subjek

penelitian yang diperlukan dalam suatu penelitian (Nursalam, 2011).

Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan, yaitu sebagai

berikut:

1. Responden telah diberi penjelasan tentang tujuan dan manfaat

penelitian.

2. Peneliti telah mendapatkan lembar persetujuan sebagai

responden dan telah menjelaskan bahwa persetujuan tersebut

menjamin hak-hak dan kerahasiaan responden.

3. Peneliti mengobservasi responden dengan menggunakan

kuesioner dan lembar observasi code blue.

4. Waktu untuk mengisi lembar observasi code blue disesuaikan

dengan kebutuhan.

Menurut Azwar (2009) data penelitian digolongkan sebagai data

primer dan data sekunder.

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek

penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat

pengambilan data langsung pada subjek sebagai informasi yang

dicari.

Data primer dari penelitian ini adalah kuesioner pengetahuan dan

pelatihan code blue serta lembar observasi code blue.

53
2. Data sekunder

Data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh

peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder biasanya

berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia.

Data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari data RS.I.A. Moeis

mengenai pengetahuan,pelatihan,pemanggilan tim code blue,

respon time dan hasil pada pasien di RS.I.A. Moeis samarinda.

VIII. Teknik analisa data

A. Pengolahan data

Informasi yang diperoleh dari hasil pengumpulan data

dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama

dalam pengujian hipotesis. Pengolahan data merupakan salah

satu langkah yang penting, karena data yang diperoleh langsung

dari penelitian masih mentah, belum memberikan informasi apa-

apa, dan belum siap untuk disajikan. Kegiatan dalam pengolahan

data meliputi editing, coding, processing, dan cleaning

(Notoatmodjo, 2012).

1. Editing

Editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan

isian formulir atau lembar observasi.

2. Coding

Coding atau kodean, adalah mengubah data berbentuk

kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan. Koding

atau pemberian sangat berguna dalam memasukkan data

54
(data entry). Adapun pengkodean untuk setiap variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Pengetahuan perawat tentang code blue

1 = Baik

0 = Kurang baik

b. Pelatihan perawat code blue

1 = Pernah

0 = Tidak pernah

c. Pemanggilan tim code blue

1 = Segera

0 = Lambat

d. Respon time code blue

1 = Tepat

0 = Terlambat

e. Out come pelaksanaan code blue

1 = Berhasil

0 = Tidak berhasil

3. Processing

Data, yakni jawaban-jawaban dari masing-masing responden

yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan ke

dalam program atau “software” komputer.

Dalam proses ini juga dituntut ketelitian dari orang yang

melakukan “data entry” ini. Apabila tidak maka akan terjadi

bias, meskipun hanya memasukkan data saja.

55
4. Cleaning

Cleaning adalah suatu program yang digunkan apabila semua

data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-

kemungkinan adanya kesalahan kode, kelengkapan data, dan

sebagainya. Kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

B. Analisa data

Setelah semua data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah

melakukan analisa data yang meliputi:

1. Analisa univariat

Menurut Notoatmodjo (2012) analisa univariat bertujuan untuk

menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap

variabel penelitian. Bentuk analisis univariat bergantung pada

jenis datanya. Untuk data numerik digunakan nilai mean atau

rata-rata, media dan standar deviasi. Pada umumnya dalam

analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan

persentase dari tiap variabel. Misalnya distribusi frekuensi

responden berdasarkan, umur, jenis kelamin, tingkat

pendidikan, dan sebagainya.

Tingkat kepercayaan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah 95% atau alfa = 0,05. Dengan rumus sebagai berikut:

F
P= ×100 %
n

56
Keterangan:

P= Persentase yang dicari

F= Frekuensi sampel untuk setiap pertanyaan

N= Jumlah keseluruhan sampel

2. Analisa bivariat

Analisa bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang

diduga berhubungan atau berkorelasi. Analisa bivariat pada

penelitian ini menggunakan uji Chi Square.

Rumus yang digunakan ialah uji Chi-Square, uji ini merupakan

uji yang digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan

dalam dua variabel yang dihubungkan. Dalam uji Chi-square

ini hanya dapat melihat ada tidaknya hubungan atau korelasi

dan tidak bisa melihat seberapa besar hubungannya. Uji Chi-

square ini digunakan pada variabel yang berskala kategorik

dan kategorik yang tidak berpasangan atau non parametrik

(Dahlan, 2014).

Uji chi–square ini dijelaskan sebagai uji hipotesis diantara

frekuensi sampel yang terjadi (disebut dengan variabel

observasi dengan lambang O) dengan frekuensi harapan

yang berdasarkan pada hipotesis tertentu (disebut frekuensi

harapan dengan lambang E). Rumus untuk uji chi-square

adalah sebagai berikut :

x =∑
2
[ ( fo−fh )2
fh ]
57
Keterangan :
x2 = nilai chi square

fo = frekuensi yang di observasi

fh = frekuensi yang diharapan

Untuk menguji hipotesa dapat dilihat melalui hasil dari nilai x 2

dengan hasil perhitungan yang kemudian dibandingkan

dengan x2 tabel. Sedangkan untuk nilai x2 kritis α dapat

diperoleh dari tabel chi-square kuadrat untuk taraf signifikansi

α 95 % dan derajat kebebasan (df) = (b-1)(k-1). Kesimpulan

hasilnya sebagai berikut :

a. Apabila P value <α 0,05 dan x2 hitung > x2 tabel, maka H0

ditolak.

b. Apabila P value >α 0,05 dan x2 hitung < x2 tabel, maka H0

diterima.

Untuk melakukan uji menggunakan rumus Chi Square harus

memenuhi syarat uji Chi Square. Syarat untuk uji Chi-Square

adalah sebagai berikut :

a. Tidak boleh ada sel yang memiliki harapan atau nilai

ekspektasi ( nilai E yang kurang dari 1).

b. Untuk sel yang mempunyai nilai ekspektasi kurang dari 5,

maksimal hanya 20% dari jumlah sel.

c. Tabel kontigensi 2 x 2, dalam penggunaaan uji Chi Square

disarankan sebagai berikut :

58
1) Untuk n > 40 menggunakan x2 dengan koreksi kontigensi

(Yate’s Correction) rumus untuk tabel kontigensi 2 x 2.

2) Untuk n yang berada antar 20 hingga 40, menggunakan

uji Chi Square dengan rumus Yate’s correction bila

semua frekuensi diharapkan (E) = lima atau lebih.

Apabila frekuensi diharapkan kurang dari lima

menggunakan uji Fisher Exact.

Alternatif uji apabila syarat untuk uji Chi Square tidak

terpenuhi, sebagi berikut :

a. Alternatif uji Chi-Square yang digunakan untuk tabel 2 x 2

ialah uji Fisher.

b. Alternatif uji Chi-Squaer yang digunakan untuk tabel 2 x K

ialah uji Kol-mogrov-Smirnov.

Alternatif uji Chi-Square yang digunakan untuk tabel selain

dua tabel diatas ialah dengan penggabungan sel (Dahlan,

2014).

IX. Etika penelitian

Menurut Notoatmodjo (2012) etika penelitian adalah suatu pedoman

etika yang berlaku untuk setiap kegiatan penelitian yang melibatkan

antara pihak peneliti, pihak yang diteliti (subjek penelitian) dan

masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil penelitian

tersebut. Secara garis besar, dalam melaksanakan sebuah penelitian

ada empat prinsip yang harus dipegang teguh, yaitu:

59
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human

dignity). Peneliti perlu mempertimbangkan hak-hak subjek

penelitian untuk mendapatkan informasi tentang tujuan peneliti

melakukan penelitian tersebut. Sebagai ungkapan peneliti

menghormati harkat dan martabat subjek penelitian, peneliti

hendaknya mempersiapkan formulir persetujuan subjek (inform

concent).

2. Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian (respect

for privacy and confidentiality). Setiap orang mempunyai hak-hak

dasar individu termasuk privasi dan kebebasan individu dalam

memberikan informasi. Setiap orang berhak untuk tidak

memberikan apa yang diketahuinya kepada orang lain. Oleh

sebab itu, peneliti tidak boleh menampilkan informasi mengenai

identitas dan kerahasiaan identitas subjek.

3. Keadilan dan inklusivitas/keterbukaan (respect for justice an

inclusiveness). Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh

peneliti dengan kejujuran, keterbukaan, dan kehati-hatian. Untuk

itu, lingkungan penelitian perlu dikondisikan sehingga memenuhi

prinsip keterbukaan, yakni dengan menjelaskan prosedur

penelitian. Prinsip keadilan ini menjamin bahwa semua subjek

penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang sama,

tanpa membedakan jenis kelamin, etnis, agama, dan sebagainya.

4. Memperhitungkan manfaat dan kerugian yang ditimbulkan

(balancing harms and benefits). Sebuah penelitian hendaknya

60
memperoleh manfaat semaksimal mungkin bagi masyarakat pada

umumnya, dan subjek penelitian pada khususnya. Peneliti

hendaknya berusaha meminimalisasi dampak yang merugikan

bagi subjek. Oleh sebab itu pelaksanaan penelitian harus dapat

mencegah atau paling tidak mengurangi rasa sakit, cidera, stres,

maupun kematian subjek penelitian.

X. Jalannya penelitian

1. Menentukan judul penelitian melalui dosen pembimbing mata ajar

skripsi sebagai judul proposal penelitian dan dikonsulkan ke

pembimbing pada bulan April 2019.

2. Menyusun proposal penelitian yang terdiri dari bab-bab

berdasarkan literatur dari berbagai sumber, studi pendahuluan

dan penelitian lain yang terkait dengan proposal penelitian pada

bulan Mei 2019.

3. Sidang proposal penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2019

setelah penyusunan materi penelitian disetujui untuk disidangkan

oleh para pembimbing.

61

Anda mungkin juga menyukai