Anda di halaman 1dari 4

BAB II PEMBAHASAN

PANCASILA PEMERSATU BANGSA Istilah dan susunan persatuan, kesatuan daripada Pancasila dalam
keadaannya sebagaimana terdapat pada dirinya sendiri.

Di dalam istilah Pancasila tidak tersimpul isi daripada dasar filsafat negara, melainkan hanya menunjukkan bahwa
dasar filsafat negara Indonesia tersusun atas lima hal, yang masing-masing merupakan suatu sila, suatu asas
peradaban, suatu asas keadaban. Kelima sila tersebut merupakan bagian-bagian dalam kesatuan dasar. Bangsa
Indonesia hanya memiliki satu dasar yang susunannya tidak tunggal, akan tetapi majemuk tunggal.

Pancasila adalah asas persatuan, kesatuan, damai, kerjasama, hidup bersama dari bangsa Indonesia yang warga-
warganya sebagai manusia yang memiliki bawaan kesamaan dan perbedaan.

Hendaknya warga Indonesia menempatkan perbedaan-perbedaan dan pertentengan-pertentangan dalam kedudukan


dan arti yang tidak mempengaruhi kesamaan serta kesatuan bangsa Indonesia. Adanya perbedaan-perbedaan itu,
disadari sebagai suatu hal yang memang menjadi bawaan sebagai manusia pribadi dan makhluk. Bangsa Indonesia
adalah bangsa yang beridiologi. Asas-asas dalam Pancasila meresap dan hidup terpelihara dalam sanubari bangsa
Indonesia sebagai pembangun hidup yang telah lama dimiliki oleh bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesiaberasasdalam triprakara yang saling memperkuat dan memperkembangkan.

Bangsa Indonesia berPancasila dalam tiga jenis yang bersama-sama dimiliki, maka tidak ada pertentangan antara
Negara,adat kebudayaan, religius. Ketiganya saling memperkuat. Negara berPancasila berarti memperkuat dan
memperkembangkan bangsa Indonesia beragama dan berkebudayaan, bangsa Indonesia

beragama

dan

berkebudayaan

berarti

memperkuat

dan

memperkembangkan Pancasila Negara dan Negara, juga bangsa Indonesia sendiri.

Tempat

terdapatnya

Pancasila

ialah

dalam

Pembukaan

UUD
1945.Pancasila dalam mukadimah baik dari konstitusi RIS maupun dari UUD Sementara merupakan suatu dasar
dalam arti dasar dari organisasi susunan dan penyelenggaraan negara Indonesia bukan bukan sebagai dasar filsafat
negara. Pancasila sebagai dasar filsafat negara RI menjadi ada baru dengan adanya Pembukaan UUD 1945.
Terbentuknya UUD 1945 sesudah pembukaan itu ada.

Rumus persatuan, kesatuan Pancasila. Pancasila terdiri atas lima rumusan yang merupakan kesatuan. Bagian-bagian
itu tidak saling bertentangan. Tiap-tiap bagian merupakan bagian yang mutlak, apabila dihilangkan satu bagian saja
hilanglah juga hal yang lainnya. Sebaliknya terlepas darihalnya bagian-bagiannya kehilangan kedudukan dan
fungsinya.

Sila-sila Pancasila merupakan persatuan dan kesatuan.Di dalam tiap sila tersimpul sila-sila yang lainnya, yaitu :

1. Sila Ketuhanan YME adalah Ketuhanan YME yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan
Indonesia, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dan
yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab adalah ber-Ketuhanan YME, yang berpersatuan Indonesia, yang
berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan dan yang berkeadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

3.

Sila

persatuan Indonesia

adalah

yang

ber-Ketuhanan YME,

yang

berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan, yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

4.

Sila

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

permusyawaratan

/perwakilan

adalah

yang

kebijaksanaan dalam
ber-Ketuhanan

YME,

yang

berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

5. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia adalah yang ber-Ketuhanan YME, yang berkemanusiaan yang
adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia dan yang berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan / perwakilan.

Pancasila mempunyai sifat dasar kesatuan yang mutlak, berupa sifat kodrat manusia dalam kenyataan yang
sewajarnya, ialah sifat perseorangan (individu)

dan makhluk sosial dalam kesatuan yang bulat dan harmonis (kedua tunggalan, monodualis)

Manusia menjadi pendukung atau subjek daripada sila-sila Pancasila sehingga di dalam Pancasila tersimpul hal-hal
yang mutlak daripada manusia yaitu susunan diri manusia atas tubuh dan jiwa sebagai kesatuan, sifat perseorangan
dan makhluk sosial sebagai kesatuan serta kedudukan kodrat pribadi berdiri sendiri dan makhluk Tuhan sebagai satu
kesatuan. Oleh karena itu dengan kata lain Pancasila mempunyai sifat dasar kesatuan berupa dua sifat kodrat
manusia yang merupakan kesatuan, suatu keduatunggalan atau monodualis. Sifat kodrat monodualis kemanusiaan
itu mempunyai arti menentukan dalam hal-hal pokok mengenai kenegaraan. Oleh karena itu negara Indonesia
merupakan negara monodualis dalam segala sesuatunya. Karena sifatnya mutlak monodualis kemanusiaan, negara
Indonesia adalah negara hukum kebudayaan yaitu negara yang terdiri atas perseorangan yang bersama-sama hidup
baik dalam kelahiran maupun kebatinan yang keduanya memiliki kepentingan dan kebutuhan perseorangan dan
bersama, namun keduanya diselenggarakan tidak saling mengganggu melainkan dalam kerjasama.

Asal mula Pancasila sebagai dasar filsafat Negara dalam Pembukaan UUD 1945. Pancasila sebagai dasar filsafat
negara pada waktu ditetapkan Pembukaan UUD 1945 pada tanggal 18 Agustus 1945.Pancasila lebih dahulu
diusulkan sebagai dasar filsafat Negara Indonesia Merdeka yaitu pada tanggal 1 Juni 1945 dalam rapat Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Unsur-unsur Pancasila telah ada dalam adat kebiasaan,
kebudayaan, agama-agama

bangsa Indonesia sebelumnya. Oleh karena itu sila-sila Pancasila bukan hasil ciptaan belaka, akan tetapi
diketemukan oleh bangsa Indonesia sendiri.

BAB III KESIMPULAN

Bangsa

yang

belajaradalahbangsa
yang

setiapwaktuberbenahdiri,

menjagapersatuandankesatuanbangsanyasaendiri. Hidupbersamadalamberbangsaperluditingkatkan

di

nnegarakita,

mengingatmasihbanyakperpecahandimana-mana.

PENUTUP

Demikian yang bias sayasampaikandalammakalahini, bilaadakesalahan kata atauejaansayamohonmaaf.


Sayaberharappembacamau member kritikdanssran yang membangun demi kesempurnaanmakalahini

Anda mungkin juga menyukai