Priamanaya Group yang didirikan pada April 1982 di Jakarta. Pada awalnya,
dan jalan raya dalam kerjasamanya dengan pihak pemerintah maupun swasta.
buatan luar negeri. Seperti kabel daya, kabel komunikasi, pompa dan
EPC pembangkit listrik yang pertama kali ditangani adalah PLTA Tulung
satu-satunya perusahaan lokal yang mendapat kontrak besar dari PLN untuk
prestisius diluncurkan pada 2005, yaitu Blok A Pasar Tanah Abang. Dinilai
minyak dan gas bumi, serta semen. Telah dirancang pula untuk berinvestasi
pada proyek instalasi air bersih, pipanisasi dan transportasi untuk migas serta
Blok A Tanah Abang pada tahun 2003. Walaupun sektor properti sebenarnya
bukan hal yang begitu asing. Mengingat pada awalnya kelompok usaha ini
(mixed use property). Seperti halnya pusat perbelanjaan, apartemen dan hotel.
Dalam mengembangkan proyeknya Priamanaya banyak menjalin
sebuah basis Bangun, Kelola, Serah (BOT atau Build – Operate - Transfer).
swasta lainnya. Seperti proyek Seasons City yang dilakukan bersama Agung
ibukota, saat ini pun Priamanaya sudah mulai memindai lokasi-lokasi baru.
Dengan melihat peluang yang ada, perencanaan untuk ekspansi ke luar kota,
bahkan luar negeri sudah dilakukan. Dengan segenap sumber daya yang
bisnis yang telah dimiliki dan mengembangkan bisnis baru yang menjanjikan
lainnya.
bergerak dibidang pemasaran jasa. Dimana ada dua jenis jasa yang
ditawarkan yaitu :
Gambar 4. 1
Struktur Organisasi
Direktur
General
Manager
Manager
Supervisor
Devisi
Devisi Devisi Devisi
keamanan
Administrasi housekeeping finance
(security)
organisasi ini juga berfungsi untuk memberdakan tugas antara satu dengan
Abang adalah :
Visi :
Misi :
sangat penting. Hal ini dikarenakan perbedaan umur pada setiap pengunjung
Table 4.1
Kategori Umur Responden
No. Umur Jumlah Presentase
1. <20 tahun 11 11%
2. 20 – 25 tahun 22 22%
3. 25,5 – 30 tahun 23 23%
4. 35,5 – 40 tahun 15 15%
5. >40 tahun 7 7%
Total 78 100%
(Sumber: Data Sekunder, diolah)
demikian menunjukan bahwa umur yang reative tua. Hal ini disebabkan
karena oada umur tersebut biasanya seseorang memiliki pilihan yang cukup
lebih muda.
satu hal yang penting juga karena dapat berpengaruh pada pilihan dalam
Tabel 4. 1
Kategori Jenis Kelamin Responden
Jumlah
No Jenis Kelamin Presentase
Responden
1. Laki-Laki 69 69%
2. Perempuan 9 9%
Total 78 100%
(Sumber: Data Primer, diolah 2021)
orang dengan persentase 69%, yang lebih banyak dibandingkan jenis kelamin
persentase 22%. Hal ini mengartikan bahwasanya pemilik usaha lebih banyak
dibandingkan karyawan.
Tabel 4. 4
Kategori Berdasarkan Pekerjaan
kinerja usahanya.
Bila r hitung lebih besar darir tabel maka nilai butir pernyataan tersebut dikatakan
valid. Untuk menentukan data yang diperoleh dari hasil penelitian dapat
alat bantu IBM SPSS Statistics 24. Pengujian validitas selengkapnya dengan
Tabel 4. 5
Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Konsumen Y
Indikator Nilai Nilai
Keputusan
Produk X1.1 r hitung r tabel
- Butir Pertanyaan (1) 0,689 0,227 Valid
- Butir Pertanyaan (2) 0,689 0,227 Valid
(Sumber: Data Primer, diolah 2021)
Gambar 4. 2
Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Konsumen Y (Lanjutan)
Indikator Nilai Nilai
r hitung r tabel Keputusan
Jasa X1.2
- Butir Pertanyaan (3) 0,757 0,227 Valid
- Butir Pertanyaan (4) 0 ,715 0,227 Valid
Indikator Nilai Nilai
r hitung r tabel Keputusan
Evaluasi X1.3
- Butir Pertanyaan (5) 0 ,784 0,227 Valid
- Butir Pertanyaan (6) 0 ,761 0,227 Valid
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)
Tabel 4. 6
Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan X1
Indikator Nilai Nilai
Keputusan
Produk X2.1 r hitung r tabel
- Butir Pertanyaan (1) 0,646 0,227 Valid
- Butir Pertanyaan (2) 0,731 0,227 Valid
Indikator Nilai Nilai
Keputusan
Jasa X2.2 r hitung r tabel
Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Konsumen Y, Tabel 4.8 ke Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Pelayanan X 1, dan Tabel 4.10 Hasil Uji
mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r tabel untuk sampel
sebanyak 78 orang yaitu 0,227. Nilai r hitung disajikan pada Lampiran D Uji
Validitas ouput dari program IBM SPSS Statistics 24. Dari hasil tersebut
kuesioner yang digunakan dapat dipercaya atau handal sebagai alat ukur
variabel. Reliabilitas suatu indikator atau kuesioner dapat dilihat dari nilai
reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one shot atau
pengukuran sekali saja. Suatu variabel dikatakan reliable jika nilai Cronbach
Alpha (a) > 0,6. Pengujian reliabilitas selengkapnya dengan ringkas dapat
Tabel 4. 8
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha Keterangan
Kualitas Pelayanan (X1) 0,794 Reliabel
Keamanan (X2) 0,833 Reliabel
Kepuasan Konsumen (Y) 0,827 Reliabel
(Sumber: Data primer yang diolah, 2021)
mempunyai nilai Cronbach's Alpha (a) > 0,6 yang cukup besar yaitu diatas
bantuan program komputer IBM SPSS Statistics Versi 24. Hasil pengolahan data
dengan menggunakan program SPSS selengkapnya ada pada lampiran dan
Tabel 4. 9
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std. Toleranc
Model B Error Beta t Sig. e VIF
1 (Constant) 4,242 2,165 1,960 0,054
KUALITAS 0,231 0,079 0,222 2,916 0,005 0,906 1,103
PELAYANA
N (X1)
KEMANAN 0,668 0,075 0,681 8,950 0,000 0,906 1,103
(X2)
a. Dependent Variable: KEPUASAN KONSUMEN (Y1)
(Sumber: Output, IBM SPSS Statistics 24)
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 4.13 maka diperoleh persamaan
Keamanan, atau dengan kata lain jika skor Kualitas Pelayanan dan
Suatu model regresi yang baik harus bebas dari masalah penyimpangan
terhadap asumsi klasik. Penelitian ini menggunakan model analisis jalur dengan
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonalnya. Pada
Gambar 4. 3
Hasil Uji Normalitas P-P Plot
Gambar 4. 4
Histogram Hasil Uji Normalitas P-P Plot (HISTOGRAM)
suatu model regresi dan nilai tolerance yang rendah. Nilai VIF yang lebih
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
KUALITAS PELAYANAN (X1) 0,906 1,103
KEAMANAN (X2) 0,906 1,103
a. Dependent Variable: KEPUASAN KONSUMEN (Y1)
(Sumber: Output, IBM SPSS Statistics 24)
tolerance di atas 0,1. Dengan tanda pada tabel 4.9 di atas, terlihat bahwa nilai
tolerance mendekati 1 dan nilai VIF disekitar angka 1, dan masing- masing
variabel ditunjukan dengan tolerance sebesar 0,906 dan nilai VIF sebesar
1,103. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel bebas yang digunakan dalam
pengamatan lain. Ada atau tidaknya heteroskedesitas dapat dilihat dari ada
atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu
heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi
Statistics Versi 24 :
Gambar 4. 5
Hasil Uji Heteroskedastisitas
titik-titik menyebar secara acak baik di atas maupun di bawah angka 0 (nol)
pada sumbu Y dan tidak terdapt suatu pola yang jelas pada penyebaran data
Uji Parsial (uji t) pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
1. Jika nilai signifikansi > 0.05, maka H0 diterima, jadi variabel bebas
2. Jika nilai signifikansi < 0.05, maka H0 ditolak, jadi variabel bebas
Tabel 4. 11
Hasil Uji t (Parsial)
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std. Toleranc
Model B Error Beta T Sig. e VIF
1 (Constant) 4,242 2,165 1,960 0,054
KUALITAS 0,231 0,079 0,222 2,916 0,005 0,906 1,103
PELAYANA
N (X1)
KEAMANAN 0,668 0,075 0,681 8,950 0,000 0,906 1,103
(X2)
a. Dependent Variable: KEPUASAN KONSUMEN (Y1)
(Sumber: Output, IBM SPSS Statistics 24)
Berdasarkan hasil Uji Parsial (Uji t) pada tabel 4.14, maka variabel
0.005. Untuk menentukan t tabeldapat dicari dengan 0,1/2= 0,05 (uji 2 sisi)
dengan derajat kebebasan df= n-k–1 atau df = 78 – 2 – 1= 75 (nilai k
t tabel= sebesar 1,992. Di mana nilai t hitung> dari t tabel (2,916> 1,992). Karena
Konsumen Y.
Berdasarkan hasil Uji Parsial (Uji t) pada tabel 4.14. maka variabel
Untuk menentukan t tabeldapat dicari dengan 0,1/2= 0,05 (uji 2 sisi) dengan
1,992. Di mana nilai t hitung> dari t tabel (8,950> 1,992). Karena nilai signifikansi
<0.05 maka H0 ditolak, hal ini menunjukkan bahwa H2 diterima, artinya ada
1. Jika nilai signifikansi > 0.05 maka H0 diterima, jadi variabel bebas dari
2. Jika nilai signifikansi < 0.05 maka H0 ditolak, jadi variabel bebas dari
model regresi linear mampu menjelaskan variabel terikat.
Tabel 4. 12
Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.
1 Regression 379,890 2 189,945 57,677 ,000b
Residual 246,994 75 3,293
Total 626,885 77
a. Dependent Variable: KEPUASAN KONSUMEN (Y1)
b. Predictors: (Constant), KEAMANAN (X2), KUALITAS PELAYANAN (X1)
(Sumber: Output, IBM SPSS Statistics 24)
mencari F tabel dapat dilakukan dengan melihat tabel statistik dengan tingkat
78 – 2 – 1 = 75. Maka akan didapat nilai F tabel sebesar 3.12 dimana F hitung>
F tabel (57,677>3.12) dengan nilai signifikasi lebih kecil dari 0,000 (0,000 <
Tabel 4. 13
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Std. Error
Adjusted R of the
Model R R Square Square Estimate
1 ,778a 0,606 0,595 1,815
a. Predictors: (Constant), KEAMANAN (X2), KUALITAS PELAYANAN (X1)
b. Dependent Variable: KEPUASAN KONSUMEN (Y1)
(Adjusted R Square) yang diperoleh sebesar 0,595. Hal ini berarti 59,5%
perusahaan.
Pelanggaan
hal yang menyatakan puas atau tidak puasnya pelanggan adalah mutu produk,
1
Muradi. Penataan Kebijakan Keamanan Nasional (2018:11).