Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Barik, Vol.2 No.

2, Tahun 2021, 43-56


https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/JDKV/
e-ISSN: 2747-1195

PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL CATERING & BAKERY CHERRY

Chealza Nuansa de Riandra1, Muh Ariffudin Islam2


1
Jurusan Desain, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
chealza.17021264069@mhs.unesa.ac.id
2
Jurusan Desain, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Surabaya
muhariffudin@unesa.ac.id

Abstrak
Catering & Bakery Cherry adalah sebuah Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM) yang
melayani jasa catering nasi kotak, serta menjual macam-macam kue dan roti, dengan kategori modern
dan tradisional. Permasalahan yang dihadapi adalah tidak memahami pentingnya membangun identitas
visual untuk brand-nya, terbukti dengan desain logo yang digunakan Cherry, berbeda antara logo
catering dengan logo bakery. Melalui analisis kebutuhan, diketahui bahwa selama ini Catering &
Bakery Cherry tidak memiliki konsep desain yang khusus, sehingga konsumen lebih mengenal nama
owner daripada nama brand-nya. Oleh karena itu, dibutuhkan perancangan desain identitas visual
yang meliputi warna, pattern, serta redesign logo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang
bertujuan untuk mengumpulkan dan mengelola data secara sistematis, serta didukung dengan analisis
SWOT yang bertujuan mengetahui strategi yang tepat untuk digunakan dalam perancangan identitas
visual Catering & Bakery Cherry. Strategi tersebut dapat membantu Catering & Bakery Cherry dalam
meningkatkan loyalitas konsumen, mendapatkan lebih banyak konsumen, dapat lebih dikenal oleh
masyarakat secara luas, serta diharapkan akan berdampak pada peningkatan penghasilan Catering &
Bakery Cherry. Hasil dari perancangan identitas visual ini sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
perusahaan, meliputi: logo, kartu nama, desain kemasan, desain menu, dan brosur.

Keywords: Catering & Bakery Cherry, identitas visual, desain.

Abstract
Catering & Bakery Cherry is a Micro, Small and Medium Enterprise (MSME) that provides catering
services for boxed rice, as well as selling various kinds of cakes and breads, with modern and
traditional categories. The problem faced is not understanding the importance of building a visual
identity for the brand, as evidenced by the logo design used by Cherry, which differs between the
catering logo and the bakery logo. Through needs analysis, it is known that so far Catering & Bakery
Cherry does not have a special design concept, so that consumers are more familiar with the owner's
name than the brand name. Therefore, it is necessary to design a visual identity design that includes
color, pattern, and logo redesign. This study uses a qualitative method that aims to collect and
manage data systematically, and is supported by a SWOT analysis that aims to find out the right
strategy to be used in designing the visual identity of Catering & Bakery Cherry. This strategy can
help Catering & Bakery Cherry increase consumer loyalty, get more consumers, can be better known
by the wider community, and is expected to have an impact on increasing the income of Catering &
Bakery Cherry. The results of this visual identity design are in accordance with what is needed by the
company, including: logos, business cards, packaging designs, menu designs, and brochures.

Keywords: Catering & Bakery Cherry, visual identity, design.

43
Chealza Nuansa de Riandra, Jurnal Barik, Vol. 2 No. 2, Tahun 2021, 43-56

PENDAHULUAN macam-macam kuliner untuk dicicipi dan


Perkembangan dalam dunia bisnis di Indonesia dibagikan ke sosial media melalui foto atau
pada saat ini semakin meningkat dan terus video yang diunggah. Tidak heran bahwa
bertambah dari hari ke hari. Tidak heran bahwa sekarang membuka bisnis di bidang kuliner
masyarakat ikut terjun ke dunia bisnis dengan sangat diminati masyarakat, sehingga banyak
berbagai bidang bisnis yang banyak seperti UMKM yang telah ada dengan berbagai macam
bisnis jasa, transportasi, finansial, pendidikan, dan jenis produk makanan maupun minuman
properti, agribisnis, dan banyak lagi. Salah satu yang baru dan berbeda. Salah satunya seperti
bidang bisnis yang paling populer dan diminati UMKM yang ada di Kota Surabaya, tepatnya di
oleh masyarakat Indonesia ialah bisnis di bidang Jalan Griya Kebraon Barat CD/24. UMKM
kuliner. Salah satu bisnis kuliner yang memiliki bernama “Catering & Bakery Cherry” adalah
peluang besar untuk dapat berkembang dengan sebuah UMKM yang melayani jasa catering nasi
pesat di Indonesia adalah roti. Di tahun 2021 ini, kotak dan menjual macam-macam kue dan roti
target potensi bisnis roti dan kue bernilai dengan kategori modern yang memiliki rasa
mencapai Rp 20,5 triliun. Jumlah pelaku di manis dan asin, hingga kue tradisional.
industri roti Indonesia ada 60% tradisional Konsumen yang dimiliki Catering & Bakery
UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), Cherry ialah menengah kebawah dan berasal
sedangkan 20% produsen besar, sisanya 12% dari semua kalangan, mulai dari anak-anak,
ialah produsen roti artisan (Hidayat, 2017). remaja, hingga dewasa. Harga produk-produk
Dalam lima tahun terakhir, jumlah toko roti yang dimiliki Catering & Bakery Cherry tidak
kelas atas juga meningkat seiring dengan jauh berbeda dengan yang ada di pasaran.
perkembangan mall dan department store di Pesanan yang diterima pun untuk berbagai acara
kota-kota besar di seluruh Indonesia. Seperti formal maupun non-formal, seperti acara ulang
yang disebutkan di Pusat Data dan Sistem tahun, arisan, meeting, dan lain-lain.
Informasi Pertanian, rata-rata konsumsi untuk Berdasarkan pada hasil wawancara dengan
roti manis mencapai 0,72% dan kue basah Bu Ismu selaku pemilik dari Catering & Bakery
sebanyak 17,78% sejak 2011 hingga 2015. Hal Cherry, disampaikan bahwa terkait dengan
ini membuat peluang usaha bakery semakin visual, permasalahan yang dihadapi adalah
menjanjikan dan menjadikan skala usaha bakery kesulitan dalam merancang identitas yang tepat
beragam, di dalam negeri ataupun di luar negeri. karena adanya keterbatasan kemampuan dan
Usaha bakery tidak hanya dari perusahaan kurangnya pemahaman akan pentingnya
berskala besar saja, namun juga ada perusahaan membangun identitas visual untuk brand. Selain
roti berskala kecil atau bersifat Home Industry. itu, penjualan di masa pandemi menurun drastis
Maulana Wahyu Jumantara, selaku anggota Sub dan lebih banyak menerima pesanan roti
Sektor Bakery Gabungan Pengusaha Makanan dibandingkan catering. Hal ini sesuai dengan
Minuman atau Gapmmi mengatakan bahwa yang pernah disampaikan oleh Menko
pertumbuhan rata-rata bisnis roti dan kue di Perekonomian Airlangga Hartarto, bahwa
Indonesia mencapai 14% selama periode 2010- pandemi Covid-19 membuat omzet atau
2014, sedangkan proyeksi pertumbuhan bisnis pendapatan UMKM turun hingga 30%.
roti dan kue di Indonesia periode 2014-2020 Sebanyak 64 juta UMKM yang ada di Indonesia,
mencapai 10%, dan telah menempati urutan hanya 16% saja yang mampu memasarkan
ketiga sebagai makanan pokok masyarakat produknya secara online (Putri, 2020).
Indonesia, sehingga, dapat dikatakan bahwa Catering & Bakery Cherry sudah berdiri
industri bakery di Indonesia saat ini dan dalam 5 sejak tahun 2000, namun sejak saat itu pula
tahun ke depan dapat berkembang dengan cepat belum memiliki identitas visual yang konsisten
(Hidayat, 2017). untuk brand-nya selama 21 tahun lamanya. Hal
Rumusan di bidang kuliner saat ini bukan ini disebabkan karena pemilik usaha ini tidak
hanya sebagai kebutuhan pokok saja, namun terlalu memperhatikan tentang pentingnya
menjadi sebuah hal yang penting dalam gaya identitas visual. Terbukti dengan desain logo
hidup seseorang. Karena banyak yang berburu yang digunakan Catering & Bakery Cherry

44
“Perancangan Identitas Visual Catering & Bakery Cherry”

berbeda antara logo catering dengan logo bakery-nya. Di sisi lain, catering
dan bakery tersebut merupakan satu sudah ada sebelumnya agar memiliki konsistensi
UMKM yang sama. Selama ini desain yang dalam pengaplikasiannya, dan bagaimana
digunakan Catering & Bakery Cherry tidak merancang sebuah desain yang dapat
memiliki konsep khusus. Terkait hal ini, penulis membangun identitas visual Catering & Bakery
melakukan observasi produk kemudian Cherry. Dengan demikian, tujuan perancangan
berdiskusi dengan owner dan hasil yang didapat ini adalah merancang kembali logo Catering &
adalah diperlukan penguatan identitas apda Bakery Cherry agar serupa untuk produk-produk
Catering & Bakery Cherry supaya lebih mudah yang dimiliki Catering & Bakery Cherry dan
dikenal dan dapat diingat oleh konsumen. merancang konsep desain sebagai identitas
Identitas visual sendiri termasuk salah satu cara visual Catering & Bakery Cherry yang lebih
mengembangkan bisnis yang perlu dilakukan menarik dan mempunyai ciri khas. Perancangan
oleh pelaku usaha. Identitas visual tersebut identitas visual ini berupa logo utama untuk
berguna sebagai sarana pengenalan produk atau Catering & Bakery Cherry, sebagai UMKM jasa
perusahaan. Maka dari itu, dibuatnya identitas catering dan menjual berbagai kue yang mudah
visual ini dapat menjadi pertimbangan agar diingat oleh konsumen.
brand dapat berkembang dan dikenal oleh
masyarakat (Akarapi, 2011). METODE PENELITIAN
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik (PERANCANGAN)
permasalahan bahwa, identitas visual Catering Metode yang digunakan dalam penelitian
& Bakery Cherry belum ada dan bagaimana ini adalah metode kualitatif, yaitu melihat secara
merancang identitas visual pada UMKM objektif pada pernyataan subjektif dari para
Catering & Bakery Cherry. Identitas yang subjek penelitian. Dilakukan dengan menyusun
dirancang berkaitan dengan karakteristik atau asumsi dasar yang nantinya akan digunakan
image yang dimiliki oleh perusahaan atau toko untuk mengumpulkan dan mengelola data secara
sebagai jembatan untuk menyatukan berbagai sistematis, sehingga dalam penelitian kualitatif
konteks perusahaan atau toko tersebut. Visual ini, data yang telah terkumpul haruslah bersifat
identity ini berfungsi untuk memindahkan objektif dan tidak berasal dari pendapat diri
identitas ini ke dalam bentuk grafis sehingga sendiri.
target audience yang melihatnya akan Menurut Bogdan dan Taylor (dalam
mendapatkan gambaran yang jelas mengenai Moleong, 2006) penelitian kualitatif adalah
identitas Catering & Bakery Cherry. Oleh penelitian yang menghasilkan data kualitatif
karena itu, perlu diadakannya perancangan berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang
desain yang serupa seperti warna, pattern, dan dan perilaku yang diamati. Dari metode ini
redesain logo yang telah ada sebelumnya diharapkan dapat memperoleh uraian yang
dengan menciptakan suatu konsep desain yang mendalam mengenai obyek yang sedang
baru akan menciptakan identitas visual dari dirancang. Selanjutnya, menurut Moleong
Catering & Bakery Cherry. Tujuan perancangan (2006) penelitian kualitatif mengarah pada segi
identitas visual supaya Catering & Bakery alamiah yang dipertentangkan dengan kuantum
Cherry lebih dikenal oleh masyarakat atau atau kuantitatif (jumlah). Atas dasar tersebut
konsumen dengan merancang visual identity maka penelitian kualitatif diartikan sebagai
berupa logo, brosur, kartu nama, serta desain penelitian yang mentiadakan perhitungan.
kemasan untuk roti dan nasinya. Maka dari itu, Dalam perancangan ini menggunakan
penulis merancang konsep desain dan metode kualitatif karena data yang digunakan
pengaplikasian pada media promosi Catering & dalam penelitian berupa kata-kata atau teks dan
Bakery Cherry yang konsisten dan dapat gambar. Data kualitatif didapatkan melalui
menjadi ciri khas produk tersebut. proses wawancara langsung terhadap pemilik
Adapun rumusan masalah dalam Catering & Bakery Cherry dan dokumentasi
perancangan ini adalah bagaimana merancang terhadap Catering & Bakery Cherry. Selain itu,
kembali logo Catering & Bakery Cherry yang untuk memperkuat landasan perancangan

45
Chealza Nuansa de Riandra, Jurnal Barik, Vol. 2 No. 2, Tahun 2021, 43-56

identitas visual Catering & Bakery Cherry desain untuk menjadi data pendukung
dibutuhkan data yang diperoleh dari dasar-dasar dalam perancangan ini.
teori melalui literatur yang didapatkan melalui b. Observasi (Observation)
jurnal dan buku sebagai pendukung untuk proses Observasi adalah pengamatan yang
penentuan perancangan ini. dilakukan oleh penulis dengan cara datang
Subjek dalam perancangan ini adalah Ibu secara langsung ke tempat untuk
Ismu selaku owner atau pemilik Catering & memperoleh gambaran lebih jelas terhadap
Bakery Cherry dan Mbak Dinda selaku anak Ibu kehidupan sosial, yang sukar diperoleh
Ismu. Objek dalam perancangan ini adalah dengan metode wawancara atau kuesioner.
Catering & Bakery Cherry. Adapun data yang Teknik ini dilakukan dengan cara
digunakan dalam menyusun perancangan pengamatan langsung ke lokasi Catering &
identitas visual Catering & Bakery Cherry ini Bakery Cherry. Dari observasi ini penulis
berasal dari sumber data primer dan sekunder. mendapatkan gambaran langsung mengenai
Pada dasarnya data tersebut dikelompokkan aktifitas dan lingkungan Catering & Bakery
menjadi dua bagian, di antaranya sebagai Cherry secara spesifik.
berikut. c. Dokumentasi (Documentation)
a. Data Primer Dokumentasi merupakan teknik
Data primer merupakan data pokok atau pengumpulan data tidak langsung yang
data yang paling utama yang digunakan ditujukan kepada subjek untuk
dalam perancangan ini. Data primer yang mendapatkan data atau bukti yang lebih
dimaksud disini adalah data yang didapat akurat dari pencatatan sumber-sumber
langsung dari pihak yang bersangkutan informasi. Dalam metode ini, dokumentasi
untuk perancangan identitas visual dilakukan dengan menggunakan gambar
Catering & Bakery Cherry melalui atau foto yang mendukung dalam proses
observasi dan wawancara yang dilakukan perancangan ini yang kemudian akan
secara langsung. dijadikan sebagai acuan perancangan.
b. Data Sekunder d. Studi Literatur (Literature Study)
Data sekunder adalah data yang telah Studi literatur adalah pengumpulan data
terpublikasi, yakni seperti dokumen, surat sekunder yang dilakukan untuk
kabar, majalah atau buku dan merupakan menyelesaikan persoalan dengan
data pendukung. Dalam perancangan ini menelusuri sumber-sumber yang pernah
penulis memperoleh data mengenai dibuat sebelumnya. Dalam metode ini
Catering & Bakery Cherry melalui data beberapa sumber-sumber yang ditelusuri
dokumentasi dan studi literatur. berupa referensi buku, jurnal, atau artikel
Pengumpulan data dalam perancangan ini, yang berkaitan dengan perancangan
menggunakan metode di antaranya sebagai identitas visual Catering & Bakery Cherry.
berikut. Adapun prosedur perancangan yang
a. Wawancara (Interview) dilakukan adalah sebagai berikut.
Wawancara merupakan salah satu cara
pengumpulan data untuk mendapatkan
informasi secara langsung dari narasumber
dan memperoleh banyak informasi dalam
waktu yang relatif singkat. Wawancara
yang dilakukan dalam perancangan ini
dilakukan secara langsung dengan pemilik
Catering & Bakery Cherry, yakni Ibu Ismu,
agar dapat mengetahui lebih detail tentang
produk, permasalahan yang terjadi dan
kendala apa yang dialami dalam bidang

46
“Perancangan Identitas Visual Catering & Bakery Cherry”

5. Desain Terpilih
Selanjutnya dilakukannya perbaikan
terhadap desain yang terpilih berdasarkan
saran dan pertimbangan dari pihak terkait.
6. Final Design
Tahap terakhir, seluruh desain yang telah
didapatkan hasil akhirnya akan
diaplikasikan ke media-media yang
dibutuhkan Catering & Bakery Cherry.

KERANGKA TEORETIK
Peran Identitas Visual dalam UMKM
Identitas visual merupakan wajah dari
Gambar 1. Prosedur penelitian. sebuah brand yang akan dikenali oleh audiens.
(Sumber: Ilustrasi Riandra, 2021) Identitas visual memiliki makna yang
membentuk identitas sebuah produk atau
1. Riset Lapangan perusahaan sehingga lebih mudah diingat dan
Pada tahap awal ini, mencari dan dikenali oleh masyarakat. Identitas visual
mengumpulkan berbagai informasi memiliki peran penting untuk UMKM dalam
mengenai Catering & Bakery Cherry berkompetisi di era industri kreatif ini dengan
dengan cara melakukan observasi secara berinvestasi pada dibangunnya identitas visual
langsung. Selain itu, juga dilakukan untuk brand-nya. Peran identitas visual dalam
wawancara terhadap pemilik Catering & UMKM ialah dapat membangun citra sebuah
Bakery Cherry mengenai profil, target produk, dapat memudahkan konsumen dalam
market, keunggulan produk, dan kendala memahami dan mengingat sebuah produk atau
yang terjadi. brand, dan juga dapat membangun loyalitas
2. Analisis konsumen (Widyokusumo, 2014).
Pada tahap selanjutnya, dilakukan analisis Rosyida (2015) juga mengatakan bahwa
data dari hasil pengumpulan data melalui masyarakat umum menganggap identitas visual
teknik SWOT untuk menemukan sama dengan logo, merek, atau nama entitas
permasalahan apa saja yang dihadapi oleh yang bersifat grafis. Padahal sebenarnya
Catering & Bakery Cherry yang berguna identitas visual merupakan rangkuman
untuk menemukan solusi dari masalah yang pengalaman dan asosiasi suatu produk, sehingga
terjadi. lebih dari hanya sekedar grafis saja. Identitas
3. Gagasan Desain visual adalah kegiatan membangun sebuah
Pada tahap ini, berdasarkan data yang telah brand, membuat identitas brand yang termasuk
dianalisis dikembangkan menjadi suatu logo merupakan salah satu kegiatan membangun
konsep perancangan identitas visual identitas visual.
Catering & Bakery Cherry. Identitas visual UMKM yang ada tidak begitu
akan meliputi logo, warna, font, dan memperdulikan membangun identitas visual
pattern. Selain itu, juga akan dirancang untuk brand-nya karena dapat membuat adanya
beberapa alternatif desain. tambahan biaya. Seperti yang dikatakan oleh
4. Konsultasi Oscario (2013), bahwa kesadaran akan
Ditahap ini dilakukan konsultasi terkait pentingnya logo untuk sebuah bisnis di
beberapa alternatif desain yang telah dibuat Indonesia belum terbangun. Pelaku UMKM
sebelumnya untuk mendapatkan hasil tidak menyadari bahwa brand adalah aset
desain yang terpilih. Tahap ini juga penting dan paling berharga dalam membangun
berguna untuk memperoleh saran dan sebuah usaha bisnis. Adanya brand yang kuat,
pertimbangan dari pihak terkait untuk dapat membuat pemasaran pelaku usaha UMKM
menghasilkan desain yang baik. menjadi lebih mudah dalam memasarkan

47
Chealza Nuansa de Riandra, Jurnal Barik, Vol. 2 No. 2, Tahun 2021, 43-56

produk. Dengan membangun identitas visual, berdasarkan target audience, agar konsumen
diharapkan dapat meningkatkan penjualan. dapat mengerti positioning dari brand tersebut.
Sudarwati & Satya (2013) juga mengatakan Selain itu, adapun manfaat identitas visual untuk
bahwa salah satu hal yang membuat UMKM UMKM menurut Prasetyo (2019), adalah
mengalami kesulitan dalam memasarkan sebagai berikut.
produknya adalah tidak adanya brand atau 1. Memberikan informasi agar produk mudah
merek pada produk tersebut. Adanya identitas diingat konsumen
visual untuk UMKM dapat menjadi strategi 2. Menarik minat konsumen untuk
pemasaran dan dapat mengembangkan suatu mendapatkan loyalitas konsumen
bisnis yang dikelola. Oleh karena itu, syarat- 3. Bentuk strategi yang efektif untuk
syarat yang harus dipenuhi untuk menciptakan menstabilkan dan meningkatkan penjualan
brand atau merek, adalah sebagai berikut. 4. Memberikan citra yang baik untuk
a. Ketersediaan, artinya nama brand atau konsumen
merek yang dipilih belum digunakan Adapun manfaat lain yaitu dapat
produk lain dan secara hukum belum meningkatkan penjualan, memberikan
terikat oleh perusahaan atau institusi lain. keuntungan yang besar karena memiliki identitas
b. Perlindungan, artinya saat nama brand atau visual, dan dapat menjadi pembeda produknya
merek telah ditetapkan, sebaiknya segera dengan produk pesaing. Hal ini menandakan
didaftarkan demi perlindungan brand atau bahwa identitas visual sangat penting dan
merek tersebut. dibutuhkan oleh UMKM (Madden, Fehle, &
c. Penerimaan, artinya nama brand atau Fournier, 2006).
merek harus mempertimbangkan budaya
dan bahasa masyarakat yang menjadi target Pentingnya Logo bagi UMKM
marketnya. Dalam artikel yang ditulis oleh Aldo,
d. Keunikan, artinya nama brand atau merek Natadjaja, & Febriani (2018), logo merupakan
yang dipilih memiliki keunikan sebagai sebuah tulisan, sketsa, atau gambar yang
pembeda produknya dengan produk lain. memiliki makna atau arti tertentu dari sebuah
e. Menarik dan bermakna brand. Selain memiliki makna atau arti, logo
f. Kredibilitas, artinya nama brand atau dibutuhkan untuk mewakili atau
merek harus memberikan gambaran bahwa menggambarkan image dari brand tersebut yang
produk yang ditawarkan atau yang dijual dianggap membutuhkan visual yang singkat dan
adalah produk terpercaya. mudah diingat sebagai pengganti dari nama
g. Mudah dibaca, diucapkan, dan didengar brand. Sehingga, logo yang dimiliki haruslah
Mudah direproduksi, artinya sebisa unik dan dapat mendeskripsikan mengenai
mungkin brand atau merek tertera disemua brand message-nya.
atribut seperti kartu nama, kemasan, dan Dalam memulai bisnis yang perlu
lain-lain diperhatikan tidak hanya mengenai rangkaian
promosi saja, namun pelaku UMKM juga harus
Manfaat Identitas Visual bagi UMKM melakukan riset untuk brand-nya agar logo yang
UMKM butuh untuk membangun identitas dihasilkan dapat mevisualisasikan dan sesuai
visual bagi produknya, karena dari identitas dengan bisnis yang dikelola serta dapat
visual tersebut dapat memberikan manfaat bagi membangun brand experience konsumen
bisnisnya dan dapat juga menjadi modal untuk (Raden, Sidhartani, Qeis, & Pratama, 2021).
mengembangkan bisnisnya. Menurut Hadinata, Selain menjadi identitas brandnya, logo juga
Adib, & Wahyudi (2016) dalam artikelnya, menjadi visi dan misi dalam menyampaikan
perancangan identitas visual berguna agar image yang positif bagi sebuah brand. Adapun
memudahkan konsumen dalam mengingat brand manfaat dan kegunaan logo menurut Anam,
tersebut hanya dengan melihat logo dan warna Rochman, Fauzi, Nindyapuspa, & Khadafi
yang digunakan pada media-media yang dipakai. (2019), yaitu:
Sehingga, merancang identitas visual haruslah 1. Membuat lebih mudah dikenal konsumen.

48
“Perancangan Identitas Visual Catering & Bakery Cherry”

2. Dapat menjadi hak milik agar tidak ditiru. Logo harus memiliki sifat yang timeless
3. Membedakan produknya dengan produk sehingga dalam waktu yang lama pun tidak
competitor. terlihat kuno dan tidak perlu mendesain
4. Membantu meningkatkan variasi produk. ulang logo karena beda jaman.
5. Sebagai identitas dari produk. 4. Enak Dipandang
Saat membuat logo untuk UMKM, ada Logo yang terlihat acak-acakan atau kurang
beberapa aspek yang perlu dihindari agar rapi akan menimbulkan kesan masyarakat
UMKM tidak terkesan kurang profesional, terhadap brand tersebut bahwa brand
menurut situs Niagahoster, yaitu: tersebut tidak profesional.
1. Menggunakan Logo UMKM yang Asal- 5. Sesuai Fungsi
Asalan Logo harus sesuai dengan makna dan
Logo bukan sekedar simbol untuk penanda, produk yang ditawarkan agar orang yang
namun logo akan mampu mencerminkan melihat dapat mengerti. Sehingga, logo
kepribadian atau karakteristik dari sebuah harus sesuai dengan fungsi brand tersebut.
UMKM. 6. Tepat
2. Logo UMKM Kontras dengan Bisnis atau Pemilihan elemen-elemen desain dalam
Usaha logo seperti warna, font, dan lain-lain
Elemen-elemen yang ada dalam logo haruslah tepat dengan brand.
seperti warna, font, maupun bidang 7. Menarik dan Unik
haruslah dapat membawa personal atau Logo yang menarik dan unik dapat memiliki
image UMKM. daya tarik tertentu yang dapat menjadi ciri
3. Menggunakan Clipart dari Internet khas dari brand tersebut.
Tidak jarang pelaku usaha baru, mencari
gambar referensi dari internet dan HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakannya secara mentah-mentang Catering & Bakery Cherry adalah sebuah
sebagai logo bisnisnya. UMKM yang berada di Kota Surabaya dan telah
4. Tidak Menggunakan Software Desain berdiri sejak tahun 2000. Catering & Bakery
Bagi pelaku UMKM membuat logo akan Cherry melayani jasa catering nasi kotak dan
menambah modal usaha, sehingga menjual macam-macam kue dan roti. Konsumen
menggunakan jalan pintas dengan membuat yang dimiliki Catering & Bakery Cherry berasal
logo sendiri melalui Microsoft Word. dari kalangan menengah kebawah, mulai dari
5. Menjiplak Logo yang Sudah Ada anak-anak hingga dewasa. Pesanan yang
Jangan mencoba untuk menjiplak logo diterima pun untuk berbagai acara. Selama
yang sudah ada untuk digunakan sebagai berdirinya Catering & Bakery Cherry belum
logo UMKM, karena dapat dituntut atas memiliki identitas visual yang konsisten, hal ini
menggunakan merek tanpa izin. terbukti dengan desain logo yang berbeda antara
Adapun aspek-aspek yang perlu logo catering dengan logo bakery yang
diperhatikan saat membuat logo, diantaranya digunakan sejak 21 tahun lamanya.
sebagai berikut:
1. Sederhana
Logo yang sederhana dapat lebih mudah
dicerna, namun tetaplah harus memiliki
daya tarik tersendiri agar tidak cenderung
membosankan.
2. Mudah Diingat dan Dipahami Gambar 1. Logo Catering yang berbedan dengan logo
Dalam sekali lihat, logo dapat dipahami Bakery.
makna atau pesan serta identitas dari (Sumber: Dokumen Catering & Bakery Cherry).
sebuah brand tersebut.
3. Tahan Lama

49
Chealza Nuansa de Riandra, Jurnal Barik, Vol. 2 No. 2, Tahun 2021, 43-56

peluangnya adalah sudah memiliki


konsumen tetap dan terus memperbarui
manajemen bisnisnya.
yang bekerja kurang bisa dipercaya.
d. Threat (Ancaman)
Threat merupakan hal yang harus dihadapi
oleh suatu brand dalam menghadapi
berbagai faktor-faktor yang merugikan dan
dapat menjadi penghalang kedepannya.
Ancaman yang selama ini dihadapi oleh
Catering & Bakery Cherry adalah belum
membangun identitas visual untuk brand-
nya dan konsumen lebih mengingat nama
Gambar 2. Logo Bakery yang berbedan dengan logo pemilik daripada nama brand-nya,
Catering.
(Sumber: Dokumen Catering & Bakery Cherry). sehingga nama Catering & Bakery Cherry
tidak begitu dikenal.
Perancangan ini telah dilakukan sejak
tanggal 20 Oktober 2020 di rumah owner
Catering & Bakery Cherry. Adapun kegiatan Tabel 2. Matriks SWOT
Strength : Weakness :
perancangan ini meliputi tahap wawancara,
1. Memiliki rasa 1. Belum
observasi, dan dokumentasi. Internal yang memiliki
Teknik analisis data yang digunakan dalam konsisten harga paten
perancangan adalah SWOT, dengan penjelasan 2. Rasa yang 2. Takaran pada
sebagai berikut. enak dan bahan juga
disukai belum
a. Strength (Kekuatan) konsumen menentu
Strength merupakan kekuatan yang dimiliki Eksternal 3. Harga 3. Pegawai yang
oleh suatu brand. Dalam hal ini, Catering terjangkau kurang
& Bakery Cherry memiliki rasa yang terpercaya
konsisten sejak awal berdirinya hingga saat
Opportunity: Strategi S-O : Strategi W-O:
ini. Selain itu, produk-produk yang dijual 1. Memiliki 1. Konsistensi 1. Memiliki
pun memiliki rasa yang enak dan harga konsumen rasa dapat harga paten
yang terjangkau. tetap meningkatkan untuk
b. Weakness (Kelemahan) 2. Terus loyalitas meningkatkan
Weakness merupakan kelemahan yang memperbarui konsumen (S1, penghasilan
manajemen O1) (W1, O2)
dimiliki oleh suatu brand, untuk bisnisnya 2. Dengan rasa 2. Membuat
mengetahui kondisi atau suatu hal yang yang enak dan catatan
nantinya dapat merugikan diperlukan harga yang takaran bahan
analisis weakness ini. Jika sudah terjangkau agar rasa
dapat menjadi tetap
melakukan analisis, tentu harus diwaspadai daya tarik konsisten saat
dan segera dievaluasi. Kelemahan yang konsumen (S2, dibuat oleh
dimiliki Catering & Bakery Cherry adalah S3, O1) pegawai (W2,
belum mempunyai harga paten serta 3. Pembelian O1)
takaran pada produknya dan pegawai yang dalam jumlah
banyak lebih
bekerja kurang bisa dipercaya. menguntungka
c. Opportunity (Peluang) n konsumen
Opportunity merupakan suatu hal penting (S3, O2)
yang menguntungkan untuk brand itu Threat : Strategi S-T : Strategi W-T :
sendiri karena dapat mengetahui kemajuan 1. Belum 1. Melakukan 1. Melakukan
memiliki promosi di seleksi dalam
atau perkembangan dari brand tersebut. identitas media sosial memilih pegawai
Pada Catering & Bakery Cherry, brand untuk untuk

50
“Perancangan Identitas Visual Catering & Bakery Cherry”

2. Nama brand menjangkau menghindari 2. How to Say (Bentuk Pesan)


kurang masyarakat kerugian (W3, Bentuk pesan akan disampaikan dalam
diingat oleh yang lebih T1)
konsumen luas (S1, S2, 2. Memperbaiki bentuk visual yang mencakup logo, kartu
S3, T2) harga dan takaran nama, brosur, desain menu, dan desain
2. Membangun bahan untuk kemasan yang sesuai dengan target market
identitas menjaga image Catering & Bakery Cherry. Target
visual dengan (W1, W2, T2)
marketnya ialah semua kalangan dengan
ciri khas yang
dimiliki (S1, kriteria konsumen kelas menengah ke
T1) bawah. Pesanan yang diterima oleh
Catering & Bakery Cherry pun dapat untuk
Dari matriks SWOT di atas, dipilih salah acara formal maupun non-formal seperti
satu hasil matriks yaitu S1, T1 (Membangun acara ulang tahun, arisan, meeting, dan
identitas visual dengan ciri khas yang dimiliki). lain-lain.
Hasil matriks tersebut menjadi strategi yang 3. Big Idea (Tema Pesan)
dipilih, yaitu: dengan adanya perancangan Tema pesan yang disampaikan dalam
identitas visual, dapat membangun image serta perancangan ini adalah Catering & Bakery
diharapkan dapat meningkatkan penjualan Cherry merupakan UMKM dibidang
Catering & Bakery Cherry sebagai UMKM kuliner dengan citarasa yang tetap
yang terpercaya. Adanya strategi pemasaran konsisten sejak awal berdirinya, maka
juga dapat membantu Catering & Bakery Cherry diperolehlah tagline “Brings Back the
dalam meningkatkan loyalitas konsumen, Original Taste”.
mendapatkan lebih banyak konsumen, dapat
lebih dikenal oleh masyarakat secara luas, serta Konsep Kreatif
meningkatkan penghasilan Catering & Bakery Sebagai upaya dalam merancang identitas
Cherry dengan cara melakukan promosi di visual Catering & Bakery Cherry diperlukan
media sosial dengan mempertahankan konsep kreatif untuk memvisualisasikan image
keunggulan yang dimiliki dan memperbaiki Catering & Bakery Cherry. Konsep visual utama
manajemen bisnisnya. yang diangkat dalam perancangan ini adalah
Berdasarkan proses pengumpulan data dan “simple design” dengan tujuan menampilkan
analisis data yang telah dilakukan, didapatkan karakteristik dari Catering & Bakery Cherry.
kesimpulan bahwa identitas visual merupakan Selain itu, pemilihan tema perancangan ini
hal yang penting bagi UMKM Catering & disesuaikan dengan target market, dan memiliki
Bakery Cherry supaya lebih dikenal dan diingat konsistensi secara visual.
oleh konsumen. Sehingga, tujuan dari Hasil perancangan identitas visual Catering
perancangan ini ialah membangun identitas & Bakery Cherry, dapat dijelaskan dalam
visual Catering & Bakery Cherry yang meliputi beberapa aspek berikut.
logo utama, kartu nama, brosur, desain menu, 1. Logo
dan desain kemasan untuk membangun image Pembuatan logo pada perancangan ini
Catering & Bakery Cherry dan mendapat dilakukan pada tahap paling dasar, karena
loyalitas konsumen. Selain itu, melalui logo Catering & Bakery Cherry
perancangan ini diharapkan Catering & Bakery sebelumnya tidak memiliki konsep yang
Cherry dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas. khusus dan konsisten. Tahap awal dalam
Oleh karena itu, dibentuklah What to Say dan pembuatan logo ialah membuat sketsa,
How to Say yang efektif sebagai berikut: pada perancangan ini logo dibuat dengan
1. What to Say (Isi Pesan) menggunakan teori gestalt.
Isi pesan yang ingin disampaikan dalam
perancangan ini adalah Catering & Bakery
Cherry merupakan UMKM yang memiliki
citarasa yang konsisten, dan menawarkan
produk dengan harga terjangkau.

51
Chealza Nuansa de Riandra, Jurnal Barik, Vol. 2 No. 2, Tahun 2021, 43-56

Gambar 5. Logo
(Sumber: Riandra, 2021).

Selanjutnya dilakukan pemilihan logotype


dan penempatannya. Ditahap ini dibuat 2
alternatif logo yang sesuai, yakni primary
Gambar 3. Sketsa Alternatif Logo
(Sumber: Riandra, 2021). logo dan secondary logo. Secondary logo
memungkinkan digunakan saat harus
Dalam sketsa di atas terdapat logo terpilih. mengubah ukuran logo dalam format kecil.
Logo yang terpilih tersebut dibuat dari
gabungan chef hat dengan sendok garpu.
Chef hat atau topi koki menggambarkan
bahwa owner sebagai pembuat makanan di
Catering & Bakery Cherry, mulai dari nasi
hingga kuenya. Kemudian ditambahkan
buah ceri sebagai visualisasi nama brand
yakni “Cherry”. Gambar 6. Alternatif Logo
(Sumber: Riandra, 2021).

Berikut logo utama terpilih yang telah


ditambahkan logotype dan tagline dari
Catering & Bakery Cherry.

Gambar 4. Logo Terpilih


(Sumber: Riandra, 2021).

Pada tahap selanjutnya memperbaiki logo


Gambar 7. Logo Catering & Bakery Cherry
yang terpilih agar terkesan lebih sederhana (Sumber: Riandra, 2021).
dan simpel.
2. Tipografi
Jenis tipografi dalam perancangan ini
menggunakan kesan yang simpel dengan
mempertimbangkan karakter huruf, dan
tingkat keterbacaan. Maka dipilihlah font

52
“Perancangan Identitas Visual Catering & Bakery Cherry”

“Friendly Schoolmates” sebagai primary yaitu melalui usia dan pesanan yang
font, yang merupakan jenis font script. diterima untuk acara, dirancangnya pattern
Jenis font script memiliki kesan yang memikirkan kesan yang formal, namun
eksklusif, dan personality yang kuat. tidak terlalu formal. Sehingga, pattern ini
Kemudian font “Poppins” sebagai dapat menyesuaikan target market Catering
secondary font, yang merupakan jenis font & Bakery Cherry yang memiliki konsumen
sans serif. Jenis font sans serif ini memiliki dari semua usia. Selain itu, pattern ini juga
kesan modern dan minimalis. dirancang menyesuaikan bentuk logo yang
juga terbuat dari line art. Pattern ini akan
diberi pada setiap latar di media yang ada.

Gambar 8. Font Friendly Schoolmates dan Font Poppins


(Sumber: Riandra, 2021).

3. Warna Gambar 10. Pattern


(Sumber: Riandra, 2021).
Warna yang digunakan dalam perancangan
ini ada 3 yaitu warna maroon, dark red, dan
Aplikasi Media
putih. Warna maroon merupakan turunan
Desain pada media yang digunakan dalam
warna dari warna merah yang dapat
perancangan ini untuk membentuk konsistensi
meningkatkan nafsu makan, sehingga biasa
desain dalam media yang ada. Pilihan media
digunakan dalam bisnis kuliner. Sama
juga didasarkan pada kebutuhan dari Catering &
halnya dengan warna dark red yang juga
Bakery Cherry.
merupakan turunan warna merah. Selain
1. Kartu Nama
itu, kedua warna ini juga mewakili warna
Berisi informasi umum mengenai Catering
Catering & Bakery Cherry, yang nama
& Bakery Cherry seperti kontak dan alamat
“Cherry” sendiri berasal dari nama buah
dalam bentuk kecil agar mudah disimpan.
ceri yang bewarna merah. Sedangkan,
Kartu nama ini dicetak dengan kertas art
warna putih digunakan untuk memberikan
paper ukuran 9 x 5,5 cm.
kesan clean. Gabungan dari warna-warna
tersebut cukup memberikan kesan yang
simpel dan modern.

Gambar 9. Palet Warna


(Sumber: Riandra, 2021).
Gambar 11. Kartu Nama
4. Pattern (Sumber: Riandra, 2021).
Pada perancangan ini juga terdapat pattern.
Pattern ini terdiri dari line art yang berliku
dan juga disusun sedemikian rupa agar
mendapat kesan casual dan simpel. Dalam
perancangan pattern ini menyesuaikan dari
target market Catering & Bakery Cherry

53
Chealza Nuansa de Riandra, Jurnal Barik, Vol. 2 No. 2, Tahun 2021, 43-56

2. Packaging
Desain kemasan untuk roti dan nasi kotak
Catering & Bakery Cherry. Pada desain
kemasan untuk roti berjumlah 3 macam
ukuran, dengan ukuran terkecil untuk roti
isi 2 yang berukuran 13,5 x 9 cm, ukuran
sedang untuk roti isi 3 yang berukuran 16 x
10 cm, dan ukuran besar untuk isi 4 sampai
5 roti yang berukuran 16 x 16 cm. Ketiga
ukuran tersebut memiliki ukuran tinggi 7
cm. Sedangkan pada desain kemasan nasi
kotak berjumlah 2 macam, yaitu ukuran Gambar 14. Menu
sedang yang berukuran 18 x 18 cm, dan (Sumber: Riandra, 2021).
ukuran besar yang berukuran 20 x 20 cm
dengan tinggi 7 cm. 4. Trifold Brochure
Brosur trifold berfungsi sebagai media
pengenalan produk Catering & Bakery
Cherry kepada konsumen. Sehingga, pada
brosur terdapat unsur foto dan informasi
dari produk yang ditawarkan seperti nama,
dan jenis produk.

Gambar 12. Packaging Bakery


(Sumber: Riandra, 2021).

Gambar 15. Trifold Brochure Bagian Depan


(Sumber: Riandra, 2021).
Gambar 13. Packaging Catering
(Sumber: Riandra, 2021).

3. Desain Menu
Desain menu ini dibuat untuk memudahkan
konsumen dalam memilih produk apa saja
yang tersedia dan dapat dipesan. Memiliki
ukuran 29,7 x 21 cm, desain menu ini
dicetak pada kertas art paper.

Gambar 16. Trifold Brochure Bagian Belakang


(Sumber: Riandra, 2021).

54
“Perancangan Identitas Visual Catering & Bakery Cherry”

SIMPULAN DAN SARAN keperluan data dengan efektif, terlebih bila


Identitas visual merupakan elemen penting tempat yang dituju berada di luar kota atau luar
dalam membangun citra perusahaan atau produk pulau. Dan diharapkan mampu memahami akan
dan salah satu cara mengembangkan bisnis. permasalahan yang ada terkait bisnis yang
Identitas visual dapat memberikan dampak baik diangkat serta mengerti akan kelebihan dan
seperti memudahkan konsumen mengingat dan kekurangan usaha tersebut agar dapat
mengenal produk, juga dapat membangun menentukan konsep desain yang tepat. Selain
loyalitas konsumen. Oleh karena itu, itu, bisa mencari referensi yang lebih banyak
dilakukannya perancangan identitas visual untuk lagi mengenai logo dan juga usaha yang akan
Catering & Bakery Cherry yang merupakan dibangun identitas visualnya agar mendapatkan
UMKM yang bergerak di bidang kuliner yaitu, hasil yang lebih maksimal.
melayani jasa catering nasi kotak, dan menjual
aneka kue dan roti dengan kategori modern REFERENSI
hingga tradisional. Aldo, L. P., Natadjaja, L., & Febriani, R. (2018).
Perancangan ini bertujuan untuk Perancangan Visual Branding dan
merancang kembali logo Catering & Bakery Promosi Che’s Bakery di
Cherry agar serupa pada tiap produknya, dan Samarinda. Jurnal DKV
merancang identitas visual Catering & Bakery Adiwarna, 1(12), 9.
Cherry dengan konsep desain yang menarik dan Anam, C., Rochman, A. N., Fauzi, A.,
mempunyai ciri khas agar dapat membangun Nindyapuspa, A., & Khadafi, S. (2019).
image Catering & Bakery Cherry. Dalam Perancangan Desain Logo ‘R3-
mewujudkan hal tersebut, dibuatlah identitas Viora’sebagai Identitas Baru UKM
visual yang meliputi logo, kartu nama, desain Viora Collection, Tanggulangin,
kemasan untuk catering dan bakery, desain Sidoarjo. JAST J. Apl. Sains Dan
menu, dan brosur. Keseluruhan desain Teknol, 3(1), 50-59.
menggunakan warna dark red, maroon, dan Badan Pusat Statistik. (2017). Jumlah Produk
putih yang cukup memberikan kesan yang Roti di Indonesia tahun 2009-2017. hal.
simpel dan modern. Warna maroon merupakan https://www.bps.go.id/
turunan warna merah yang juga menjadi warna Febri, B. (2016, Agustus 2016). Mengapa
kesukaan owner Catering & Bakery Cherry. UMKM Memerlukan Desain Logo
Warna merah dari segi psikologi, memiliki arti Profesional? Diakses dari Niagahoster:
dapat meningkatkan nafsu makan. Sama halnya https://www.niagahoster.co.id/blog/desa
dengan warna dark red yang juga merupakan in-logo-profesional-ukm/
turunan warna merah. Fungsi Corporate Identity Penting Bagi
Elemen-elemen yang telah dibuat berguna Perusahaan. (2011, Juni 3). Diakses
untuk membantu Catering & Bakery Cherry pada Maret 22, 2021, Akarapi: dari
mendapatkan imagenya. Konsistensi visual https://desainlogodesign.com/paket-
merupakan hal penting dalam perancangan ini, design-corporate-identity/fungsi-
karena Catering & Bakery Cherry sebelumnya pentingnya-corporate-identity-bagi-
belum memiliki konsistensi visual. Diharapkan perusahaan
dengan adanya perancangan identitas visual ini, Hadinata, A., Adib, A., & Wahyudi, A. T.
Catering & Bakery Cherry dapat lebih mudah (2016). Perancangan Identitas Visual
dikenal dan diingat oleh masyarakat dan dapat Dan Promosi Ayam Goreng" Queen
mempertahankan konsistensinya, serta Wings" Di Kota Surabaya. Jurnal DKV
diharapkan Catering & Bakery Cherry terus Adiwarna, 1(8), 9
berinovasi dengan produk-produknya agar
konsumen tidak bosan. Hidayat, A. (2017, Oktober 30). Bisnis roti dan
Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan kue Indonesia bertumbuh 10%. Diakses
melakukan perancangan identitas visual yang dari
serupa, diharapkan dapat mempersiapkan segala

55
Chealza Nuansa de Riandra, Jurnal Barik, Vol. 2 No. 2, Tahun 2021, 43-56

https://industri.kontan.co.id/news/bisnis- omzet-umkm-turun-30-di-masa-
roti-dan-kue-indonesia-bertumbuh-10 pandemi-covid-19
Madden, T. J., Fehle, F., & Fournier, S. (2006). Raden, A. Z. M., Sidhartani, S., Qeis, M. I., &
Brands matter: An empirical Pratama, D. (2021, February).
demonstration of the creation of Perancangan Identitas Visual UMKM
shareholder value through Wayang Golek Desa Tegalwaru sebagai
branding. Journal of the Academy of Upaya Penguatan UMKM Pasca
Marketing Science, 34(2), 224-235. Pandemi COVID-19. In Prosiding
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Seminar Nasional Pengabdian
Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Rosda. Masyarakat LPPM UMJ (Vol. 1, No. 1).
Oscario, A. (2013). Pentingnya Peran Logo Rosyida, K. (2015). TA: Perancangan Branding
dalam Membangun LAXMI Cake and Bakery sebagai Upaya
Brand. Humaniora, 4(1), 191-202. Peningkatan Brand Loyalty (Doctoral
Prasetyo, R. H. (2019). Perancangan Identitas dissertation, Institut Bisnis dan
Visual Dan Aplikasinya Pada Media Informatika Stikom Surabaya).
Promosi Produk Umkm Pizza Laila Sudarwati, Y. dan V.E. Satya. 2013. Strategi
Pati (Doctoral dissertation, UNNES). Perkembangan Merek Usaha Mikro,
Pusat Data dan Informasi Pertanian. (2015). Kecil, dan Menengah. Jurnal Ekonomi
Statistik Konsumsi Pangan (hlm 105). dan Kebijakan Publik 4 (1).89-101.
Putri, C. A. (2020, Desember 15). Sedihnya, Widyokusumo, L. 2014. Meningkatkan Citra
Omzet UMKM Turun 30% di Masa UKM Melalui Perancangan Ulang
Pandemi Covid-19. Diakses dari Identitas Visual. Humaniora 5 (1), 163-
https://www.cnbcindonesia.com/news/2 171.
0201215131853-4-209208/sedihnya-

56

Anda mungkin juga menyukai