Abstrak
Catering & Bakery Cherry adalah sebuah Usaha Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM) yang
melayani jasa catering nasi kotak, serta menjual macam-macam kue dan roti, dengan kategori modern
dan tradisional. Permasalahan yang dihadapi adalah tidak memahami pentingnya membangun identitas
visual untuk brand-nya, terbukti dengan desain logo yang digunakan Cherry, berbeda antara logo
catering dengan logo bakery. Melalui analisis kebutuhan, diketahui bahwa selama ini Catering &
Bakery Cherry tidak memiliki konsep desain yang khusus, sehingga konsumen lebih mengenal nama
owner daripada nama brand-nya. Oleh karena itu, dibutuhkan perancangan desain identitas visual
yang meliputi warna, pattern, serta redesign logo. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang
bertujuan untuk mengumpulkan dan mengelola data secara sistematis, serta didukung dengan analisis
SWOT yang bertujuan mengetahui strategi yang tepat untuk digunakan dalam perancangan identitas
visual Catering & Bakery Cherry. Strategi tersebut dapat membantu Catering & Bakery Cherry dalam
meningkatkan loyalitas konsumen, mendapatkan lebih banyak konsumen, dapat lebih dikenal oleh
masyarakat secara luas, serta diharapkan akan berdampak pada peningkatan penghasilan Catering &
Bakery Cherry. Hasil dari perancangan identitas visual ini sesuai dengan yang dibutuhkan oleh
perusahaan, meliputi: logo, kartu nama, desain kemasan, desain menu, dan brosur.
Abstract
Catering & Bakery Cherry is a Micro, Small and Medium Enterprise (MSME) that provides catering
services for boxed rice, as well as selling various kinds of cakes and breads, with modern and
traditional categories. The problem faced is not understanding the importance of building a visual
identity for the brand, as evidenced by the logo design used by Cherry, which differs between the
catering logo and the bakery logo. Through needs analysis, it is known that so far Catering & Bakery
Cherry does not have a special design concept, so that consumers are more familiar with the owner's
name than the brand name. Therefore, it is necessary to design a visual identity design that includes
color, pattern, and logo redesign. This study uses a qualitative method that aims to collect and
manage data systematically, and is supported by a SWOT analysis that aims to find out the right
strategy to be used in designing the visual identity of Catering & Bakery Cherry. This strategy can
help Catering & Bakery Cherry increase consumer loyalty, get more consumers, can be better known
by the wider community, and is expected to have an impact on increasing the income of Catering &
Bakery Cherry. The results of this visual identity design are in accordance with what is needed by the
company, including: logos, business cards, packaging designs, menu designs, and brochures.
43
Chealza Nuansa de Riandra, Jurnal Barik, Vol. 2 No. 2, Tahun 2021, 43-56
44
“Perancangan Identitas Visual Catering & Bakery Cherry”
berbeda antara logo catering dengan logo bakery-nya. Di sisi lain, catering
dan bakery tersebut merupakan satu sudah ada sebelumnya agar memiliki konsistensi
UMKM yang sama. Selama ini desain yang dalam pengaplikasiannya, dan bagaimana
digunakan Catering & Bakery Cherry tidak merancang sebuah desain yang dapat
memiliki konsep khusus. Terkait hal ini, penulis membangun identitas visual Catering & Bakery
melakukan observasi produk kemudian Cherry. Dengan demikian, tujuan perancangan
berdiskusi dengan owner dan hasil yang didapat ini adalah merancang kembali logo Catering &
adalah diperlukan penguatan identitas apda Bakery Cherry agar serupa untuk produk-produk
Catering & Bakery Cherry supaya lebih mudah yang dimiliki Catering & Bakery Cherry dan
dikenal dan dapat diingat oleh konsumen. merancang konsep desain sebagai identitas
Identitas visual sendiri termasuk salah satu cara visual Catering & Bakery Cherry yang lebih
mengembangkan bisnis yang perlu dilakukan menarik dan mempunyai ciri khas. Perancangan
oleh pelaku usaha. Identitas visual tersebut identitas visual ini berupa logo utama untuk
berguna sebagai sarana pengenalan produk atau Catering & Bakery Cherry, sebagai UMKM jasa
perusahaan. Maka dari itu, dibuatnya identitas catering dan menjual berbagai kue yang mudah
visual ini dapat menjadi pertimbangan agar diingat oleh konsumen.
brand dapat berkembang dan dikenal oleh
masyarakat (Akarapi, 2011). METODE PENELITIAN
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik (PERANCANGAN)
permasalahan bahwa, identitas visual Catering Metode yang digunakan dalam penelitian
& Bakery Cherry belum ada dan bagaimana ini adalah metode kualitatif, yaitu melihat secara
merancang identitas visual pada UMKM objektif pada pernyataan subjektif dari para
Catering & Bakery Cherry. Identitas yang subjek penelitian. Dilakukan dengan menyusun
dirancang berkaitan dengan karakteristik atau asumsi dasar yang nantinya akan digunakan
image yang dimiliki oleh perusahaan atau toko untuk mengumpulkan dan mengelola data secara
sebagai jembatan untuk menyatukan berbagai sistematis, sehingga dalam penelitian kualitatif
konteks perusahaan atau toko tersebut. Visual ini, data yang telah terkumpul haruslah bersifat
identity ini berfungsi untuk memindahkan objektif dan tidak berasal dari pendapat diri
identitas ini ke dalam bentuk grafis sehingga sendiri.
target audience yang melihatnya akan Menurut Bogdan dan Taylor (dalam
mendapatkan gambaran yang jelas mengenai Moleong, 2006) penelitian kualitatif adalah
identitas Catering & Bakery Cherry. Oleh penelitian yang menghasilkan data kualitatif
karena itu, perlu diadakannya perancangan berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang
desain yang serupa seperti warna, pattern, dan dan perilaku yang diamati. Dari metode ini
redesain logo yang telah ada sebelumnya diharapkan dapat memperoleh uraian yang
dengan menciptakan suatu konsep desain yang mendalam mengenai obyek yang sedang
baru akan menciptakan identitas visual dari dirancang. Selanjutnya, menurut Moleong
Catering & Bakery Cherry. Tujuan perancangan (2006) penelitian kualitatif mengarah pada segi
identitas visual supaya Catering & Bakery alamiah yang dipertentangkan dengan kuantum
Cherry lebih dikenal oleh masyarakat atau atau kuantitatif (jumlah). Atas dasar tersebut
konsumen dengan merancang visual identity maka penelitian kualitatif diartikan sebagai
berupa logo, brosur, kartu nama, serta desain penelitian yang mentiadakan perhitungan.
kemasan untuk roti dan nasinya. Maka dari itu, Dalam perancangan ini menggunakan
penulis merancang konsep desain dan metode kualitatif karena data yang digunakan
pengaplikasian pada media promosi Catering & dalam penelitian berupa kata-kata atau teks dan
Bakery Cherry yang konsisten dan dapat gambar. Data kualitatif didapatkan melalui
menjadi ciri khas produk tersebut. proses wawancara langsung terhadap pemilik
Adapun rumusan masalah dalam Catering & Bakery Cherry dan dokumentasi
perancangan ini adalah bagaimana merancang terhadap Catering & Bakery Cherry. Selain itu,
kembali logo Catering & Bakery Cherry yang untuk memperkuat landasan perancangan
45
Chealza Nuansa de Riandra, Jurnal Barik, Vol. 2 No. 2, Tahun 2021, 43-56
identitas visual Catering & Bakery Cherry desain untuk menjadi data pendukung
dibutuhkan data yang diperoleh dari dasar-dasar dalam perancangan ini.
teori melalui literatur yang didapatkan melalui b. Observasi (Observation)
jurnal dan buku sebagai pendukung untuk proses Observasi adalah pengamatan yang
penentuan perancangan ini. dilakukan oleh penulis dengan cara datang
Subjek dalam perancangan ini adalah Ibu secara langsung ke tempat untuk
Ismu selaku owner atau pemilik Catering & memperoleh gambaran lebih jelas terhadap
Bakery Cherry dan Mbak Dinda selaku anak Ibu kehidupan sosial, yang sukar diperoleh
Ismu. Objek dalam perancangan ini adalah dengan metode wawancara atau kuesioner.
Catering & Bakery Cherry. Adapun data yang Teknik ini dilakukan dengan cara
digunakan dalam menyusun perancangan pengamatan langsung ke lokasi Catering &
identitas visual Catering & Bakery Cherry ini Bakery Cherry. Dari observasi ini penulis
berasal dari sumber data primer dan sekunder. mendapatkan gambaran langsung mengenai
Pada dasarnya data tersebut dikelompokkan aktifitas dan lingkungan Catering & Bakery
menjadi dua bagian, di antaranya sebagai Cherry secara spesifik.
berikut. c. Dokumentasi (Documentation)
a. Data Primer Dokumentasi merupakan teknik
Data primer merupakan data pokok atau pengumpulan data tidak langsung yang
data yang paling utama yang digunakan ditujukan kepada subjek untuk
dalam perancangan ini. Data primer yang mendapatkan data atau bukti yang lebih
dimaksud disini adalah data yang didapat akurat dari pencatatan sumber-sumber
langsung dari pihak yang bersangkutan informasi. Dalam metode ini, dokumentasi
untuk perancangan identitas visual dilakukan dengan menggunakan gambar
Catering & Bakery Cherry melalui atau foto yang mendukung dalam proses
observasi dan wawancara yang dilakukan perancangan ini yang kemudian akan
secara langsung. dijadikan sebagai acuan perancangan.
b. Data Sekunder d. Studi Literatur (Literature Study)
Data sekunder adalah data yang telah Studi literatur adalah pengumpulan data
terpublikasi, yakni seperti dokumen, surat sekunder yang dilakukan untuk
kabar, majalah atau buku dan merupakan menyelesaikan persoalan dengan
data pendukung. Dalam perancangan ini menelusuri sumber-sumber yang pernah
penulis memperoleh data mengenai dibuat sebelumnya. Dalam metode ini
Catering & Bakery Cherry melalui data beberapa sumber-sumber yang ditelusuri
dokumentasi dan studi literatur. berupa referensi buku, jurnal, atau artikel
Pengumpulan data dalam perancangan ini, yang berkaitan dengan perancangan
menggunakan metode di antaranya sebagai identitas visual Catering & Bakery Cherry.
berikut. Adapun prosedur perancangan yang
a. Wawancara (Interview) dilakukan adalah sebagai berikut.
Wawancara merupakan salah satu cara
pengumpulan data untuk mendapatkan
informasi secara langsung dari narasumber
dan memperoleh banyak informasi dalam
waktu yang relatif singkat. Wawancara
yang dilakukan dalam perancangan ini
dilakukan secara langsung dengan pemilik
Catering & Bakery Cherry, yakni Ibu Ismu,
agar dapat mengetahui lebih detail tentang
produk, permasalahan yang terjadi dan
kendala apa yang dialami dalam bidang
46
“Perancangan Identitas Visual Catering & Bakery Cherry”
5. Desain Terpilih
Selanjutnya dilakukannya perbaikan
terhadap desain yang terpilih berdasarkan
saran dan pertimbangan dari pihak terkait.
6. Final Design
Tahap terakhir, seluruh desain yang telah
didapatkan hasil akhirnya akan
diaplikasikan ke media-media yang
dibutuhkan Catering & Bakery Cherry.
KERANGKA TEORETIK
Peran Identitas Visual dalam UMKM
Identitas visual merupakan wajah dari
Gambar 1. Prosedur penelitian. sebuah brand yang akan dikenali oleh audiens.
(Sumber: Ilustrasi Riandra, 2021) Identitas visual memiliki makna yang
membentuk identitas sebuah produk atau
1. Riset Lapangan perusahaan sehingga lebih mudah diingat dan
Pada tahap awal ini, mencari dan dikenali oleh masyarakat. Identitas visual
mengumpulkan berbagai informasi memiliki peran penting untuk UMKM dalam
mengenai Catering & Bakery Cherry berkompetisi di era industri kreatif ini dengan
dengan cara melakukan observasi secara berinvestasi pada dibangunnya identitas visual
langsung. Selain itu, juga dilakukan untuk brand-nya. Peran identitas visual dalam
wawancara terhadap pemilik Catering & UMKM ialah dapat membangun citra sebuah
Bakery Cherry mengenai profil, target produk, dapat memudahkan konsumen dalam
market, keunggulan produk, dan kendala memahami dan mengingat sebuah produk atau
yang terjadi. brand, dan juga dapat membangun loyalitas
2. Analisis konsumen (Widyokusumo, 2014).
Pada tahap selanjutnya, dilakukan analisis Rosyida (2015) juga mengatakan bahwa
data dari hasil pengumpulan data melalui masyarakat umum menganggap identitas visual
teknik SWOT untuk menemukan sama dengan logo, merek, atau nama entitas
permasalahan apa saja yang dihadapi oleh yang bersifat grafis. Padahal sebenarnya
Catering & Bakery Cherry yang berguna identitas visual merupakan rangkuman
untuk menemukan solusi dari masalah yang pengalaman dan asosiasi suatu produk, sehingga
terjadi. lebih dari hanya sekedar grafis saja. Identitas
3. Gagasan Desain visual adalah kegiatan membangun sebuah
Pada tahap ini, berdasarkan data yang telah brand, membuat identitas brand yang termasuk
dianalisis dikembangkan menjadi suatu logo merupakan salah satu kegiatan membangun
konsep perancangan identitas visual identitas visual.
Catering & Bakery Cherry. Identitas visual UMKM yang ada tidak begitu
akan meliputi logo, warna, font, dan memperdulikan membangun identitas visual
pattern. Selain itu, juga akan dirancang untuk brand-nya karena dapat membuat adanya
beberapa alternatif desain. tambahan biaya. Seperti yang dikatakan oleh
4. Konsultasi Oscario (2013), bahwa kesadaran akan
Ditahap ini dilakukan konsultasi terkait pentingnya logo untuk sebuah bisnis di
beberapa alternatif desain yang telah dibuat Indonesia belum terbangun. Pelaku UMKM
sebelumnya untuk mendapatkan hasil tidak menyadari bahwa brand adalah aset
desain yang terpilih. Tahap ini juga penting dan paling berharga dalam membangun
berguna untuk memperoleh saran dan sebuah usaha bisnis. Adanya brand yang kuat,
pertimbangan dari pihak terkait untuk dapat membuat pemasaran pelaku usaha UMKM
menghasilkan desain yang baik. menjadi lebih mudah dalam memasarkan
47
Chealza Nuansa de Riandra, Jurnal Barik, Vol. 2 No. 2, Tahun 2021, 43-56
produk. Dengan membangun identitas visual, berdasarkan target audience, agar konsumen
diharapkan dapat meningkatkan penjualan. dapat mengerti positioning dari brand tersebut.
Sudarwati & Satya (2013) juga mengatakan Selain itu, adapun manfaat identitas visual untuk
bahwa salah satu hal yang membuat UMKM UMKM menurut Prasetyo (2019), adalah
mengalami kesulitan dalam memasarkan sebagai berikut.
produknya adalah tidak adanya brand atau 1. Memberikan informasi agar produk mudah
merek pada produk tersebut. Adanya identitas diingat konsumen
visual untuk UMKM dapat menjadi strategi 2. Menarik minat konsumen untuk
pemasaran dan dapat mengembangkan suatu mendapatkan loyalitas konsumen
bisnis yang dikelola. Oleh karena itu, syarat- 3. Bentuk strategi yang efektif untuk
syarat yang harus dipenuhi untuk menciptakan menstabilkan dan meningkatkan penjualan
brand atau merek, adalah sebagai berikut. 4. Memberikan citra yang baik untuk
a. Ketersediaan, artinya nama brand atau konsumen
merek yang dipilih belum digunakan Adapun manfaat lain yaitu dapat
produk lain dan secara hukum belum meningkatkan penjualan, memberikan
terikat oleh perusahaan atau institusi lain. keuntungan yang besar karena memiliki identitas
b. Perlindungan, artinya saat nama brand atau visual, dan dapat menjadi pembeda produknya
merek telah ditetapkan, sebaiknya segera dengan produk pesaing. Hal ini menandakan
didaftarkan demi perlindungan brand atau bahwa identitas visual sangat penting dan
merek tersebut. dibutuhkan oleh UMKM (Madden, Fehle, &
c. Penerimaan, artinya nama brand atau Fournier, 2006).
merek harus mempertimbangkan budaya
dan bahasa masyarakat yang menjadi target Pentingnya Logo bagi UMKM
marketnya. Dalam artikel yang ditulis oleh Aldo,
d. Keunikan, artinya nama brand atau merek Natadjaja, & Febriani (2018), logo merupakan
yang dipilih memiliki keunikan sebagai sebuah tulisan, sketsa, atau gambar yang
pembeda produknya dengan produk lain. memiliki makna atau arti tertentu dari sebuah
e. Menarik dan bermakna brand. Selain memiliki makna atau arti, logo
f. Kredibilitas, artinya nama brand atau dibutuhkan untuk mewakili atau
merek harus memberikan gambaran bahwa menggambarkan image dari brand tersebut yang
produk yang ditawarkan atau yang dijual dianggap membutuhkan visual yang singkat dan
adalah produk terpercaya. mudah diingat sebagai pengganti dari nama
g. Mudah dibaca, diucapkan, dan didengar brand. Sehingga, logo yang dimiliki haruslah
Mudah direproduksi, artinya sebisa unik dan dapat mendeskripsikan mengenai
mungkin brand atau merek tertera disemua brand message-nya.
atribut seperti kartu nama, kemasan, dan Dalam memulai bisnis yang perlu
lain-lain diperhatikan tidak hanya mengenai rangkaian
promosi saja, namun pelaku UMKM juga harus
Manfaat Identitas Visual bagi UMKM melakukan riset untuk brand-nya agar logo yang
UMKM butuh untuk membangun identitas dihasilkan dapat mevisualisasikan dan sesuai
visual bagi produknya, karena dari identitas dengan bisnis yang dikelola serta dapat
visual tersebut dapat memberikan manfaat bagi membangun brand experience konsumen
bisnisnya dan dapat juga menjadi modal untuk (Raden, Sidhartani, Qeis, & Pratama, 2021).
mengembangkan bisnisnya. Menurut Hadinata, Selain menjadi identitas brandnya, logo juga
Adib, & Wahyudi (2016) dalam artikelnya, menjadi visi dan misi dalam menyampaikan
perancangan identitas visual berguna agar image yang positif bagi sebuah brand. Adapun
memudahkan konsumen dalam mengingat brand manfaat dan kegunaan logo menurut Anam,
tersebut hanya dengan melihat logo dan warna Rochman, Fauzi, Nindyapuspa, & Khadafi
yang digunakan pada media-media yang dipakai. (2019), yaitu:
Sehingga, merancang identitas visual haruslah 1. Membuat lebih mudah dikenal konsumen.
48
“Perancangan Identitas Visual Catering & Bakery Cherry”
2. Dapat menjadi hak milik agar tidak ditiru. Logo harus memiliki sifat yang timeless
3. Membedakan produknya dengan produk sehingga dalam waktu yang lama pun tidak
competitor. terlihat kuno dan tidak perlu mendesain
4. Membantu meningkatkan variasi produk. ulang logo karena beda jaman.
5. Sebagai identitas dari produk. 4. Enak Dipandang
Saat membuat logo untuk UMKM, ada Logo yang terlihat acak-acakan atau kurang
beberapa aspek yang perlu dihindari agar rapi akan menimbulkan kesan masyarakat
UMKM tidak terkesan kurang profesional, terhadap brand tersebut bahwa brand
menurut situs Niagahoster, yaitu: tersebut tidak profesional.
1. Menggunakan Logo UMKM yang Asal- 5. Sesuai Fungsi
Asalan Logo harus sesuai dengan makna dan
Logo bukan sekedar simbol untuk penanda, produk yang ditawarkan agar orang yang
namun logo akan mampu mencerminkan melihat dapat mengerti. Sehingga, logo
kepribadian atau karakteristik dari sebuah harus sesuai dengan fungsi brand tersebut.
UMKM. 6. Tepat
2. Logo UMKM Kontras dengan Bisnis atau Pemilihan elemen-elemen desain dalam
Usaha logo seperti warna, font, dan lain-lain
Elemen-elemen yang ada dalam logo haruslah tepat dengan brand.
seperti warna, font, maupun bidang 7. Menarik dan Unik
haruslah dapat membawa personal atau Logo yang menarik dan unik dapat memiliki
image UMKM. daya tarik tertentu yang dapat menjadi ciri
3. Menggunakan Clipart dari Internet khas dari brand tersebut.
Tidak jarang pelaku usaha baru, mencari
gambar referensi dari internet dan HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakannya secara mentah-mentang Catering & Bakery Cherry adalah sebuah
sebagai logo bisnisnya. UMKM yang berada di Kota Surabaya dan telah
4. Tidak Menggunakan Software Desain berdiri sejak tahun 2000. Catering & Bakery
Bagi pelaku UMKM membuat logo akan Cherry melayani jasa catering nasi kotak dan
menambah modal usaha, sehingga menjual macam-macam kue dan roti. Konsumen
menggunakan jalan pintas dengan membuat yang dimiliki Catering & Bakery Cherry berasal
logo sendiri melalui Microsoft Word. dari kalangan menengah kebawah, mulai dari
5. Menjiplak Logo yang Sudah Ada anak-anak hingga dewasa. Pesanan yang
Jangan mencoba untuk menjiplak logo diterima pun untuk berbagai acara. Selama
yang sudah ada untuk digunakan sebagai berdirinya Catering & Bakery Cherry belum
logo UMKM, karena dapat dituntut atas memiliki identitas visual yang konsisten, hal ini
menggunakan merek tanpa izin. terbukti dengan desain logo yang berbeda antara
Adapun aspek-aspek yang perlu logo catering dengan logo bakery yang
diperhatikan saat membuat logo, diantaranya digunakan sejak 21 tahun lamanya.
sebagai berikut:
1. Sederhana
Logo yang sederhana dapat lebih mudah
dicerna, namun tetaplah harus memiliki
daya tarik tersendiri agar tidak cenderung
membosankan.
2. Mudah Diingat dan Dipahami Gambar 1. Logo Catering yang berbedan dengan logo
Dalam sekali lihat, logo dapat dipahami Bakery.
makna atau pesan serta identitas dari (Sumber: Dokumen Catering & Bakery Cherry).
sebuah brand tersebut.
3. Tahan Lama
49
Chealza Nuansa de Riandra, Jurnal Barik, Vol. 2 No. 2, Tahun 2021, 43-56
50
“Perancangan Identitas Visual Catering & Bakery Cherry”
51
Chealza Nuansa de Riandra, Jurnal Barik, Vol. 2 No. 2, Tahun 2021, 43-56
Gambar 5. Logo
(Sumber: Riandra, 2021).
52
“Perancangan Identitas Visual Catering & Bakery Cherry”
“Friendly Schoolmates” sebagai primary yaitu melalui usia dan pesanan yang
font, yang merupakan jenis font script. diterima untuk acara, dirancangnya pattern
Jenis font script memiliki kesan yang memikirkan kesan yang formal, namun
eksklusif, dan personality yang kuat. tidak terlalu formal. Sehingga, pattern ini
Kemudian font “Poppins” sebagai dapat menyesuaikan target market Catering
secondary font, yang merupakan jenis font & Bakery Cherry yang memiliki konsumen
sans serif. Jenis font sans serif ini memiliki dari semua usia. Selain itu, pattern ini juga
kesan modern dan minimalis. dirancang menyesuaikan bentuk logo yang
juga terbuat dari line art. Pattern ini akan
diberi pada setiap latar di media yang ada.
53
Chealza Nuansa de Riandra, Jurnal Barik, Vol. 2 No. 2, Tahun 2021, 43-56
2. Packaging
Desain kemasan untuk roti dan nasi kotak
Catering & Bakery Cherry. Pada desain
kemasan untuk roti berjumlah 3 macam
ukuran, dengan ukuran terkecil untuk roti
isi 2 yang berukuran 13,5 x 9 cm, ukuran
sedang untuk roti isi 3 yang berukuran 16 x
10 cm, dan ukuran besar untuk isi 4 sampai
5 roti yang berukuran 16 x 16 cm. Ketiga
ukuran tersebut memiliki ukuran tinggi 7
cm. Sedangkan pada desain kemasan nasi
kotak berjumlah 2 macam, yaitu ukuran Gambar 14. Menu
sedang yang berukuran 18 x 18 cm, dan (Sumber: Riandra, 2021).
ukuran besar yang berukuran 20 x 20 cm
dengan tinggi 7 cm. 4. Trifold Brochure
Brosur trifold berfungsi sebagai media
pengenalan produk Catering & Bakery
Cherry kepada konsumen. Sehingga, pada
brosur terdapat unsur foto dan informasi
dari produk yang ditawarkan seperti nama,
dan jenis produk.
3. Desain Menu
Desain menu ini dibuat untuk memudahkan
konsumen dalam memilih produk apa saja
yang tersedia dan dapat dipesan. Memiliki
ukuran 29,7 x 21 cm, desain menu ini
dicetak pada kertas art paper.
54
“Perancangan Identitas Visual Catering & Bakery Cherry”
55
Chealza Nuansa de Riandra, Jurnal Barik, Vol. 2 No. 2, Tahun 2021, 43-56
https://industri.kontan.co.id/news/bisnis- omzet-umkm-turun-30-di-masa-
roti-dan-kue-indonesia-bertumbuh-10 pandemi-covid-19
Madden, T. J., Fehle, F., & Fournier, S. (2006). Raden, A. Z. M., Sidhartani, S., Qeis, M. I., &
Brands matter: An empirical Pratama, D. (2021, February).
demonstration of the creation of Perancangan Identitas Visual UMKM
shareholder value through Wayang Golek Desa Tegalwaru sebagai
branding. Journal of the Academy of Upaya Penguatan UMKM Pasca
Marketing Science, 34(2), 224-235. Pandemi COVID-19. In Prosiding
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Seminar Nasional Pengabdian
Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Rosda. Masyarakat LPPM UMJ (Vol. 1, No. 1).
Oscario, A. (2013). Pentingnya Peran Logo Rosyida, K. (2015). TA: Perancangan Branding
dalam Membangun LAXMI Cake and Bakery sebagai Upaya
Brand. Humaniora, 4(1), 191-202. Peningkatan Brand Loyalty (Doctoral
Prasetyo, R. H. (2019). Perancangan Identitas dissertation, Institut Bisnis dan
Visual Dan Aplikasinya Pada Media Informatika Stikom Surabaya).
Promosi Produk Umkm Pizza Laila Sudarwati, Y. dan V.E. Satya. 2013. Strategi
Pati (Doctoral dissertation, UNNES). Perkembangan Merek Usaha Mikro,
Pusat Data dan Informasi Pertanian. (2015). Kecil, dan Menengah. Jurnal Ekonomi
Statistik Konsumsi Pangan (hlm 105). dan Kebijakan Publik 4 (1).89-101.
Putri, C. A. (2020, Desember 15). Sedihnya, Widyokusumo, L. 2014. Meningkatkan Citra
Omzet UMKM Turun 30% di Masa UKM Melalui Perancangan Ulang
Pandemi Covid-19. Diakses dari Identitas Visual. Humaniora 5 (1), 163-
https://www.cnbcindonesia.com/news/2 171.
0201215131853-4-209208/sedihnya-
56