Anda di halaman 1dari 16

1.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1.1 Fenomena di Industri Kreatif
Industri kreatif merupakan suatu proses dengan menggunakan kreativitas, ide,
maupun gagasan untuk membuat atau memproduksi suatu benda maupun karya yang
bermanfaat. Saat ini diperlukan kreativitas yang cemerlang karena persaingan antar
industri semakin ketat. Dengan adanya kreativitas industri memiliki nilai lebih yang
membuatnya berbeda dengan industri lainnya.
Industri kreatif adalah sebuah industri yang mengandalkan suatu keterampilan,
talenta, dan kreativitas yang berpotensi dalam meningkatkan kesejahteraan hidup
(Simatupang, 2007). Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan
kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta
lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan memberdayakan daya kreasi dan daya
cipta individu tersebut (Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, 2007). Industri
kreatif adalah industri yang memiliki ciri keunggulan dalam sisi kreativitas untuk
menghasilkan dan menciptakan beragam desain kreatif, yang melekat pada suatu
produk barang atau jasa yang telah dihasilkan (Howkins, 2001). Sehingga industri
kreatif membutuhkan kreativitas dan unsur digital dalam memproduksi atau membuat
suatu produk atau barang.
1.1.2 Kondisi bisnis terkini, peluang/ informasi produk
Industri makanan dan minuman (mamin) di Indonesia mangalami peningkatan
pada tahun 2015 sampai dengan 2019 dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 8.16%.
Pada masa pandemi di tahun 2020, pertumbuhan dalam industri mamin mengalami
penurunan namun masih menunjukan tingkat pertumbuhan yang positif sebesar 1.58%
dibandingkan dengan industri lain. Industri ini memiliki peran yang sangat penting
dalam hal ekspor, pada tahun 2020 nilai ekspor industri mamin mencapai USD 31.17
miliar. Pada tahun 2021 industri mamin Indonesia menunjukkan pertumbuhan sebesar
2.54%. Kemudian pada tahun 2022 triwulan pertama industri mamin Indonesia
tumbuh sebesar 3.75% yang menjadikan angka pertumbuhan ini lebih tinggi
dibandingkan pada tahun 2020 (Kartasasmita, 2021) Oleh sebab itu industri mamin
menunjukan peluang yang besar untuk para bisnis berkecimpung. Terutama terdapat
peningkatan dan pertumbuhan setelah terjadinya pandemi Covid-19. Memang industri
mamin mudah untuk dimasuki sehingga membuat industri ini memiliki banyak

1
2

pesaing. Namun dengan memberikan value lebih dan target market yang tepat sasaran
dapat membuat sebuah brand berkembang pada industri ini.

Gambar 1.1 Data pertumbuhan industri makanan dan minuman


Dari gambar 1.1 dapat dilihat pertumbuhan industri makanan dan minuman
dari tahun 2010 sampai dengan 2022. Terlihat penurunan yang signifikan pada tahun
2020 yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Namun pada tahun 2020 sampai
dengan 2022 terlihat pertumbuhan yang positif dari industri makanan dan minuman.
Dengan adanya pandemi Covid-19 diterapkan beberapa kebijakan baru yang
berdampak kepada para pekerja, mahasiswa, dan pelajar. Kebijakan yang sekarang
dikenal sebagai Work From Office (WFO) dan Work From Home (WFH) melahirkan
kebiasaan baru dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Hal ini membuat para pebisnis
juga perlu melakukan adaptasi untuk menyeimbangkan dan mendukung kebiasaan
yang baru ini. Lebih banyak bentuk layanan dan produk baru yang lebih kreatif dan
juga unik, menjadikan salah satu point untuk bersaing di industri mamin Indonesia.
Selain itu, situasi pandemi yang mendorong orang untuk lebih banyak berkegiatan dari
rumah, membuat sistem pemasaran dari suatu bisnis juga harus beradaptasi. Dengan
memanfaatkan adanya teknologi digital, pertumbuhan bisnis dapat menjadi lebih baik
daripada sebelumnya.
Seperti Bittersweet by Najla yang bersaing di industri mamin yang selalu
berkembang dan terus berinovasi. Terutama saat ini seluruh bisnis sedang beradaptasi
kembali dengan kebiasaan kehidupan masyarakat yang baru. Dimana Bittersweet by
Najla harus menyesuaikan dan beradaptasi pada strategi pemasaran, operasional, dan
membaca pergerakan pesaing yang selalu berinovasi untuk memajukan industri mamin
di Indonesia. Bittersweet by Najla juga menjual produknya secara online maupun
offline dengan persebaran wilayah toko di berbagai kota-kota besar untuk
memudahkan para konsumennya dalam mendapatkan produk yang selalu mereka
3

kembangkan. Konsep toko offline yang dikembangkan dengan konsep café


meningkatkan awareness dan semakin memperluas target market Bittersweet by Najla.
SweetZee yang bersaing pada industri mamin memiliki kendala dalam hal efisiensi
kegiatan operasional produksi, maka SweetZee harus mengetahui faktor apa saja yang
dapat mempengaruhi efisiensi operasional produksi, strategi apa yang perlu dilakukan
untuk meningkatkan efisiensi Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam proses
produksi, dan bagaimana kualitas produk setelah dilakukan efisiensi operasional
produksi. Hal ini dilakukan agar kegiatan operasional produksi dari SweetZee dapat
semakin efisien dan pengerjaan produksi pun dapat dilaksanakan secara lebih cepat
dengan hasil yang maksimal.
1.2 Company Profile
1.2.1 Profil Usaha
Profil usaha adalah gambaran umum mengenai diri suatu perusahaan yang
hendak melakukan serangkaian promosi terpadu melalui sebuah buku (Ridariono,
2017). SweetZee adalah bisnis yang bergerak pada industri mamin khususnya dessert.
SweetZee menawarkan produk dessert yang memiliki beragam varian dan dapat
dipilih oleh konsumen sesuai dengan seleranya masing-masing. Penulis menemukan
masalah yang dihadapi oleh orang-orang ketika pandemi. Masalahnya adalah orang-
orang merasa bosan dengan makanan dessert yang tersedia di pasaran dan karena
sedang pandemi juga orang-orang mulai peduli terhadap kebersihan dan kandungan
pada makanan yang dibeli, maka penulis menawarkan dessert yang dibuat secara
homemade dengan kandungan bahan terbaik dan terjamin kualitasnya. SweetZee
menjual produk ini dengan sistem pre-order agar menghindari stock produk yang tidak
terjual dan terbuang. Hal ini dikarenakan, produk dari SweetZee tidak menggunakan
bahan pengawet sehingga tidak bertahan lama. Untuk ketahanan dari produk
SweetZee, satu hari pada suhu ruangan dan dua minggu pada suhu dingin lemari es.
4

Gambar 1.2 Lookbook bisnis SweetZee


Dari gambar 1.2 dapat dilihat lookbook bisnis SweetZee yang berisikan
gambar dari produk-produk yang ditawarkan oleh SweetZee. Produk yang ditawarkan
adalah bread pudding dan banoffee pie. Produk bread pudding terbuat dari roti sebagai
bahan utamanya, dengan campuran susu, gula, telur dan margarin yang menghasilkan
dessert dengan tekstur yang lembut. Produk banoffee pie terbuat dari pisang, biskuit,
whip cream, karamel, gula, dan susu menghadirkan dessert dengan rasa yang unik dan
juga menyenangkan. SweetZee akan memasarkan produk bread pudding dan banoffee
pie dengan ukuran packaging sekitar 200ml dengan harga sekitar Rp 25.000.
1.2.2 Profil Founder
Brand SweetZee dihadirkan oleh tiga orang founder yang memiliki
pengalaman dalam merintis bisnis lain. Para founder ini sepakat untuk membangun
bisnis yang berfokus pada hidangan dessert. Zhorif Salawangi merupakan Chief
Executive Officer (CEO) dari SweetZee. Zhorif memiliki pengalaman pada usaha
Business to Business dan Business to Customer. Abhista Gavriela merupakan Chief
Marketing Officer (CMO) dari SweetZee. Abhista memiliki pengalaman usaha dengan
brand JunkArt, Outlaws Detailing, dan PT. Buana Arta Toolindo. Abhista memiliki
tanggung jawab dalam pemasaran, brand identity, brand image, brand awareness, dan
membuat konten-konten untuk kebutuhan media sosial. Giovanny Josephine
merupakan Chief Operating Officer (COO) dari SweetZee. Giovanny memiliki
pengalaman usaha dengan brand JunkArt, Outlaws Detailing, Indorartte Interior
Design, Firstop Barbershop, dan Sate Bang Eon. Dalam bisnis SweetZee Giovanny
memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan operasional produksi, operasional
rencana pengembangan bisnis, dan operasional dalam pelaksanaan event.
5

1.2.3 Visi dan Misi


Yang menjadi Visi dari SweetZee adalah “Menjadi perusahaan dessert terbesar
di Indonesia”. Misi dari SweetZee adalah selalu berinovasi untuk menciptakan produk-
produk baru, memberikan pelayanan dan kualitas yang terbaik, dan menempatkan
konsumen sebagai prioritas.
1.2.4 Logo
Logo adalah penyingkatan dari logotype. Istilah logo baru muncul tahun 1937
dan kini istilah logo lebih populer daripada logotype. Logo bisa menggunakan elemen
apa saja, berupa tulisan, logogram, gambar, ilustrasi, dan lain-lain. Banyak juga yang
mengatakan logo adalah elemen gambar/simbol pada identitas visual (Rustan, 2013).
Logo merupakan suatu identitas dari bisnis untuk dikenali oleh banyak orang. Setiap
bisnis dapat membubuhkan makna dalam logo untuk menceritakan latar belakang dari
bisnis tersebut. Peran suatu logo dalam sebuah bisnis sangatlah penting karena akan
menjadi suatu ciri khas yang akan dikenali oleh banyak orang dan menjadi
pembedadari para pesaingnya. Desain visual logo yang baik dan unik juga bisa
meningkatkan ketertarikan dari para calon pembeli.

Gambar 1.3 Logo bisnis SweetZee


Dari gambar 1.3 dapat dilihat logo dari SweetZee. Logo yang digunakan
berbentuk tulisan yang sederhana dan memiliki kesan yang manis dan elegan. Tulisan
‘Sweet’ diberi garis bawah untuk menegaskan makna dari kata tersebut yaitu manis
yang merujuk kepada produk dessert manis yang SweetZee buat. Kemudian pada
tulisan ‘Zee’ diberi tarikan garis untuk menyeimbangi proporsi desain. SweetZee
memiliki dua warna yaitu hitam dan putih sebagai opsi untuk disesuaikan dengan
desain yang akan digunakan. Tagline dari SweetZee adalah “When life gets bitter, get
SweetZee” atau jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia adalah “Ketika hidup
6

menjadi pahit, dapatkan SweetZee”. Tagline tersebut digunakan karena ingin


memberikan kebahagiaan kepada konsumen ketika mereka merasakan atau memakan
produk-produk dari SweetZee.
1.3 Tujuan Analisis Bisnis dan Perumusan Masalah
1.3.1 Perumusan Masalah
1. Apa saja faktor yang menjadi peran efisiensi operasional SweetZee?
2. Apa saja strategi yang dilakukan untuk meningkatkan efisiensi Standar
Operasional Prosedur (SOP) dalam proses produksi SweetZee?
3. Bagaimana kualitas produk yang dihasilkan setelah dilakukan efisiensi
operasional produksi?
1.3.2 Tujuan Analisis Bisnis
1. Untuk mengetahui faktor yang menjadi peran dalam upaya meningkatkan efisiensi
operasional pada bisnis SweetZee.
2. Untuk mengetahui strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan efisiensi
SOP dari bisnis SweetZee.
3. Untuk mengetahui kualitas produk yang dihasilkan oleh bisnis SweetZee setelah
terdapat penyesuaian SOP untuk peningkatan efisiensi.
1.4 Value Proposition dan Business Model Canvas
1.4.1 Value Proposition
Dalam membangun suatu bisnis penulis harus bisa memberikan value lebih dan
memperkenalkan value tersebut kepada target market. Dengan begitu penulis harus
sangat mengenal produk yang ditawarkan. Terdapat suatu tools yang dapat membantu
penulis untuk mengetahui apa yang dibutuhkan oleh para target market, sehingga
produk yang ditawarkan dapat bermanfaat bagi para target market. Dengan
mengetahui apa yang dibutuhkan atau masalah apa yang dihadapi oleh target market
membuat penulis dapat memberikan nilai tambahan pada produk yang ditawarkan.
Value Proposition Canvas (VPC) merupakan sebuah alat yang bisa membuat value
propositions terlihat, nyata, dan menjadi lebih mudah untuk didiskusikan dan
dilaksanakan (Osterwalder, 2014).
7

Gambar 1.4 Value Proposition Canvas bisnis SweetZee


Dari Gambar 1.4 terdapat dua bagian dari unsur penilaian Value Proposition
Canvas yang saling berhubungan yaitu bagian customer profile dan value proposition.
Dalam bagian customer profile terbagi menjadi, customer jobs yang ditargetkan oleh
SweetZee adalah pecinta dessert, pecinta camilan, dan suka mencoba dessert unik.
Kemudian pains yang dirasakan oleh target konsumen dari SweetZee adalah persepsi
akan makanan manis yang kurang sehat, value to money yang tidak sesuai, rasa yang
terlalu manis, dan tidak higienis. Terakhir yaitu gains yang diharapkan oleh target
konsumen dari SweetZee adalah kualitas yang terjaga, kemasan yang ramah
lingkungan, terjaga kebersihannya, dan tidak menggunakan bahan pengawet. Dalam
bagian Value Proposition terbagi menjadi gain creators yang diberikan oleh SweetZee
adalah bahan yang digunakan premium, terjamin kualitasnya, kemasan yang dapat
digunakan kembali, dan rasa yang dapat disesuaikan. Kemudian pain relievers yang
ditawarkan oleh SweetZee adalah harga yang terjangkau, preservative free, rasa yang
pas, dan homemade serta higienis. Terakhir yaitu product and service yang ditawarkan
oleh SweetZee adalah banoffee pie dan bread pudding.
1.4.2 Business Model Canvas
Business Model Canvas (BMC) merupakan salah satu alat strategi yang
digunakan digunakan untuk mendeskripsikan sebuah model bisnis dan
menggambarkan dasar pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan,
memberikan, dan menangkap nilai (Osterwalder & Pigneur, 2010). Dengan
menggambarkan fokus poin yang jelas, BMC banyak dimanfaatkan oleh perusahaan
besar maupun kecil untuk menunjukkan alur kerja dari bisnis. Untuk membuat sebuah
BMC, bisnis perlu menyusun poin pembahasan secara sistematis untuk memudahkan
8

pengerjaan dan membentuk pola pikir alur bisnis. Urutan pengerjaan BMC dimulai
dari Customer Segment, Value Propositions, Channels, Customer Relationship,
Revenue Streams, Key Resources, Key Activities, Key Partnership, dan terakhir Cost
Structure. Business Model Canvas dikerjakan dengan berfokus kepada penyampaian
value kepada konsumen, kemudian kepada inti dari kegiatan bisnis.

Gambar 1.5 Business Model Canvas bisnis SweetZee


Dari gambar 1.5 dijabarkan BMC dari bisnis SweetZee. Customer Segment,
SweetZee memiliki segmentasi konsumen yang terbagi dalam usia dan pendapatan.
Dilihat dari usia, segmentasi dari konsumen SweetZee memiliki rentang usia dari 18
tahun sampai dengan 54 tahun dan dilihat dari pendapatan, segmentasi dari konsumen
SweetZee adalah medium to high income. Value Proposition, Value dari SweetZee
sendiri adalah dessert yang tidak menggunakan bahan pengawet, dibuat secara
homemade, dan merupakan resep turun temurun dari keluarga. SweetZee memiliki 2
produk yang bernama banoffee pie dan bread pudding. Menu banoffee pie memiliki
resep yang dimodifikasi oleh penulis agar menjadi ala “SweetZee”. Lalu untuk menu
bread pudding memiliki beberapa varian rasa seperti original dengan kismis,
chocolate, dan cheese. Resep yang digunakan pada bread pudding merupakan resep
turun-temurun keluarga yang telah di modifikasi kembali agar menjadi resep yang
lebih fresh dan unik. Channels, SweetZee memiliki beberapa opsi untuk channel
distribusi untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Channel distribusi yang
SweetZee miliki saat ini ada kurir SweetZee, Ojek Online, Partner Konsinyasi,
GoFood, dan Grab Food. Dengan banyaknya opsi tersebut, konsumen dapat memilih
9

opsi yang paling terjangkau. Beberapa channel yang dimiliki dapat memberikan
promosi yang menarik dan membantu untuk menarik konsumen.
Customer Relationship, SweetZee berkomunikasi dan menjalin relasi dengan
konsumen melalui konten-konten sosial media yang dibuat pada platform instagram
serta melakukan kontak secara langsung melalui whatsapp dan line agar terjalin relasi
yang lebih erat kepada konsumen. Hal ini perlu dilakukan karena SweetZee ingin
memberikan service yang terbaik kepada para konsumennya. Revenue Streams, Dalam
menjalankan bisnisnya, SweetZee memiliki sumber keuntungan dari hasil laba
penjualan, laba pengiriman produk, dan penghasilan digital melalui sosial media yaitu
instagram dan tiktok. Pendapatan tersebut menjadi sumber utama untuk SweetZee
mengembangkan bisnisnya. Key Resources, SweetZee memiliki key resources yang
sangat penting yaitu chef, resep produk, brand image, dan tempat produksi. Tentunya
SweetZee memerlukan tenaga ahli seperti seorang chef untuk membantu
mengembangkan resep produk yang diturunkan dari keluarga sesuai dengan trend
terbaru. Tempat produksi dengan kelengkapan peralatan dan perlengkapan yang
mendukung juga menjadi salah satu resources SweetZee karena menjadi sumber
utama untuk membuat produknya.
Key Activities, aktifitas yang dilakukan selama ini adalah menjual produk
seperti banoffee pie dan bread pudding. Lalu SweetZee juga membangun brand
identity dan brand awareness agar brand SweetZee semakin kuat dan dikenal oleh
masyarakat luas. Key Partners, terdapat beberapa partner yang membantu SweetZee
dalam melakukan kegiatannya yaitu, partner konsinyasi yang membantu dalam
pendistribusian produk SweetZee menjadi lebih luas lagi, supplier bahan kue yang
menyediakan bahan-bahan kebutuhan untuk melakukan produksi, supplier packaging
yang menyediakan packaging yang dibutuhkan SweetZee, supplier buah-buahan
terutama pisang untuk bahan dasar banoffee pie, chef sebagai penasehat dan memberi
masukan untuk menu-menu SweetZee, serta GoFood dan Grab Food untuk
menjangkau konsumen lebih luas lagi. Cost Structure, SweetZee memiliki
pengeluaran biaya yang utama adalah untuk membeli bahan-bahan kue, keperluan
packaging, promosi pemasaran, dan biaya untuk operasional produksi. Pengeluaran
biaya tersebut adalah pengeluaran utama SweetZee dalam menjalankan dan
mengembangkan bisnisnya. Promosi pemasaran memerlukan biaya seperti dalam
pembuatan konten, memberikan promosi seperti potongan harga atau harga spesial di
10

momen-momen tertentu. Hal ini berguna untuk meningkatkan awareness dari pasar
dan juga sebagai bentuk service terhadap konsumen yang setia.
1.5 Ringkasan Perencanaan Bisnis (Business Plan)
1.5.1 Ringkasan Rencana Pemasaran
Rencana pemasaran adalah proses manajemen yang mengarah pada
perencanaan pemasaran (Prawiro, 2018). Pada awal pengembangan bisnis akan sulit
bersaing dengan kompetitor. Namun SweetZee akan berkembang dengan berbagai
inovasi dan mampu menarik perhatian para konsumen dengan keunikan produk yang
ditawarkan dan rasa yang enak. Target market SweetZee yaitu wanita dan pria berumur
18 tahun sampai dengan 54 tahun yang gemar mengkonsumsi makanan manis namun
sehat. SweetZee berencana untuk berjualan di Provinsi Jawa Barat, tepatnya di Kota
Bandung.
SweetZee menawarkan makanan dessert yang dibuat secara homemade dan
menggunakan bahan-bahan yang berkualitas dan terjamin. Bisnis ini ingin
memberikan suatu makanan dessert yang sehat dan terjamin mutunya. Sehingga orang
tidak perlu khawatir dengan kebersihan dan kandungan dari dessert SweetZee. Dessert
SweetZee juga tidak menggunakan bahan pengawet agar orang-orang dapat menikmati
produknya secara fresh. Yang membedakan SweetZee dengan kompetitor adalah
SweetZee menawarkan beberapa pilihan varian topping sesuai selera konsumen, selain
itu juga produk yang ditawarkan belum banyak pesaingnya terutama di Kota Bandung.
Dalam melakukan rencana pemasaran, SweetZee menggunakan Segmenting,
Targeting, dan Positioning. Proses ini dilakukan untuk membantu bisnis dalam
membuat strategi bisnis.
Market segmentation/segmentasi pasar adalah proses pengelompokan pasar
keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok-kelompok atau segmen-segmen yang
memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku, dan/atau respon
terhadap program pemasaran spesifik (Tjiptono & Chandra, 2012). SweetZee
mengelompokan calon konsumen berdasarkan geographic, demographic,
psychographic, dan behavioral.
11

Tabel 1.1 Market segmentation bisnis SweetZee

Geographic Demographic Psychographic Behavioral

Berdomisili di - Usia 18-54 - Tertarik dengan - Menyukai jalan-


kota-kota besar tahun makanan penutup/ jalan
seperti - Status dessert - Menyukai hal baru
Bandung, ekonomi - Menyukai - Support produk
Jakarta, menengah makanan manis lokal
Surabaya, dan hingga atas - Memilih makanan - Senang mencoba
Jogjakarta (medium yang enak namun makanan baru dan
income – high tetap sehat. unik
income) - Menyukai
camilan

Dapat dilihat dari tabel 1.1 ini yang menunjukkan market segmentation bisnis
SweetZee. Geographic pasar yang dipilih adalah berdomisili di kota-kota besar seperti
Bandung, Jakarta, Surabaya, dan Jogjakarta. Demographic pasar yang dipilih adalah
memiliki usia 18 sampai dengan 54 tahun dan berstatus ekonomi menengah sampai
dengan atas. Psychographic pasar yang dipilih adalah tertarik dengan dessert,
menyukai makanan manis, memilih makanan yang enak namun memiliki kandungan
yang sehat, dan menyukai camilan. Behavioral pasar yang dipilih adalah menyukai
jalan-jalan, menyukai hal baru, mendukung produk lokal, dan senang mencoba
makanan baru dan unik. Dengan segmentasi pasar yang sudah ditentukan, SweetZee
dapat dengan mudah menentukan target pasar.
Target Market adalah proses mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa
segmen pasar yang dinilai paling menarik untuk dilayani dengan program pemasaran
spesifik perusahaan (Tjiptono & Chandra, 2012). Target pasar dibutuhkan SweetZee
untuk mempermudah kegiatan pemasaran yang akan dilakukan. Target pasar dari
SweetZee adalah sebagai berikut:
12

Tabel 1.2 Target market bisnis SweetZee

Geographic Demographic Psychographic Behavioral

Berdomisili di - Usia 18-54 - Tertarik dengan - Senang mencoba


Kota Bandung tahun makanan makanan yang
- Status ekonomi penutup/ baru dan unik
menengah dessert - Support produk
(medium - Memilih lokal
income) makanan yang
enak namun
tetap sehat.

Dapat dilihat dari tabel 1.2 yang menunjukkan target pasar bisnis SweetZee.
Bisnis ini menargetkan kelompok usia 18 sampai dengan 54 tahun, memiliki status
ekonomi menengah, berdomisili di Kota Bandung, tertarik dengan dessert, memilih
makanan yang enak namun memiliki kandungan yang sehat, senang mencoba
makanan baru dan unik, serta mendukung produk lokal. SweetZee memilih target
pasar tersebut karena sesuai dengan produk yang ditawarkan dan menurut SweetZee
pasar tersebut memiliki peluang yang baik untuk diperkenalkan produk dari SweetZee.
Brand Positioning adalah cara produk, merek, atau organisasi perusahaan
dipersepsikan secara relatif dibandingkan dengan produk, merek, dan organisasi
pesaing oleh pelanggan saat ini maupun oleh calon pelanggan (Tjiptono & Chandra,
2012). SweetZee melakukan penjualan produk dessertnya di Kota Bandung, Jawa
Barat. Kota tersebut menjadi salah satu destinasi wisata kuliner Warga Indonesia untuk
mencicipi berbagai jenis makanan. Dalam bidang makanan dessert, SweetZee
memiliki beberapa pesaing yang menjual produk serupa dengan harga dan kualitas
rasa yang berbeda. Brand Positioning SweetZee dapat dilihat pada gambar 1.6 yang
membandingkan posisi SweetZee dengan brand pesaing pada indusri yang sama.
13

Gambar 1.6 Brand positioning bisnis SweetZee


Dari gambar 1.6 terdapat perbandingan posisi antara SweetZee dengan
kompetitor yang menjual produk dessert serupa di Kota Bandung. Poin yang dijadikan
pembanding dalam brand positioning yaitu, harga jual produk dan rasa produk. Harga
jual produk dilihat dari yang termahal sampai dengan terjangkau. Rasa produk dilihat
dari rasa yang ternikmat sampai dengan biasa saja. Pada kuadran satu yang memiliki
harga jual produk terjangkau dan memiliki rasa nikmat terdapat SweetZee. Pada
kuadran dua yang memiliki harga terjangkau dan memiliki rasa biasa saja terdapat
Mosa Coffee House dan Larei Dessert. Pada kuadran tiga yang memiliki harga mahal
dan memiliki rasa biasa saja terdapat Imah Kopi. Pada kuadran empat yang memiliki
harga mahal dan memiliki rasa nikmat terdapat Anava Dessert dan Bittersweet by
Najla.
Rencana pemasaran yang akan dilakukan oleh SweetZee selanjutnya adalah
mengikuti bazaar mamin dan diliput oleh media atau influencer, ketika mengikuti
bazaar, SweetZee dapat berinteraksi langsung dengan konsumen dan mendapatkan
feedback lebih jelas. Selanjutnya SweetZee akan melakukan promosi melalui iklan
berbayar di media sosial dan juga melakukan promosi pada GoFood dan Grab Food.
Pemasaran yang akan dilakukan selanjutnya adalah melakukan konsinyasi dengan
bisnis lain serta membuka toko offline. Rencana tersebut dilakukan untuk
meningkatkan brand awareness dan meningkatkan brand image dari SweetZee.
1.5.2 Ringkasan Rencana Operasional/Produksi
Rencana Operasional adalah rencana yang sangat spesifik dan berorientasi
pada detail dengan jelas dan mendefinisikan bagaimana departemen atau tim
14

berkontribusi untuk mencapai tujuan perusahaan. Ini menguraikan tugas dan tanggung
jawab harian setiap karyawan dan manajer (Anggi, 2022)
Kegiatan operasional produksi yang dilakukan oleh SweetZee dilakukan secara
Home Industry dan dilaksanakan oleh seluruh anggota bisnis. Hal ini dilakukan karena
penulis masih mengembangkan rasa dari produk dengan menjaga orisinalitas resep
turun temurun keluarga. Sehingga diperlukan Standar Operasional Prosedur (SOP)
sebagai pedoman penulis dalam melakukan produksi dan untuk meningkatkan
efisiensi waktu pembuatan. SOP untuk kegiatan produksi harus memperhatikan hal
lain seperti kapan produk akan sampai ke tangan konsumen, karena penulis ingin
produk yang dijual memiliki kualitas yang terbaik. Sehingga dalam SOP tersebut
diawali dari pembelian dan persiapan bahan baku buah-buahan sebelum pelaksanaan
produksi. Kemudian pada saat hari pembuatan produk, setiap anggota memiliki
tanggung jawab dan tugas sesuai dengan keahlian masing-masing. Dari hasil
penerapan SOP ini juga penulis telah mencatat waktu pengerjaan yang semakin
efisien. SOP untuk kegiatan produksi SweetZee akan selalu dikembangkan dari waktu
ke waktu, hingga tercapai efisiensi waktu dan tenaga kerja.
Kegiatan operasional dalam melaksanakan event seperti bazaar perlu
dipersiapkan oleh SweetZee untuk mempersiapkan produk yang akan dipasarkan,
pelaksanaan penjualan, dan pemasaran yang akan dilaksanakan. Selain itu, SweetZee
perlu menentukan target penjualan dan mempersiapkan promosi untuk meningkatkan
penjualan dan brand awareness. SOP dalam pelaksanaan event diperlukan oleh
SweetZee untuk memastikan event dapat berjalan dengan lancar. SOP pelaksanaan
kegiatan meliputi prosedur dalam melaksanakan penjualan, penyimpanan barang,
pengaturan sistem pembayaran, hingga menyajikan produk tester untuk keperluan
pemasaran.
Dalam memenuhi kebutuhan penjualan yang dilakukan secara Pre-Order, saat
ini SweetZee melaksanakan kegiatan operasional produksi dua kali setiap bulannya.
SweetZee harus dapat memenuhi jumlah sesuai dengan pesanan yang diterima. Dalam
setiap kegiatan produksi yang dilakukan, SweetZee selalu berusaha untuk dapat
memunculkan insiatif baru dalam prosedur pengerjaan untuk membantu meningkatkan
efisiensi dan hasil yang didapatkan. SweetZee berencana untuk terus meningkatkan
kegiatan produksi menjadi seminggu sekali bersamaan dengan peningkatan penjualan
yang akan dilaksanakan.
15

1.5.3 Ringkasan Rencana Keuangan


Rencana keuangan merupakan proses pengembangan strategi untuk membantu
orang mengelola urusan keuangan mereka untuk memenuhi tujuan hidup (Snowdon,
2015). Perencanaan keuangan diperlukan oleh sebuah bisnis untuk mengurangi resiko
kesalahan pengeluaran kas dan proyeksi alokasi dana yang dibutuhkan kedepannya.
Dalam bisnis SweetZee, sumber keuangan utama didapatkan dari hasil
penjualan produk dan dana tersebut akan dialokasikan untuk keperluan pembelian
peralatan dan perlengkapan, pembelian bahan baku, kegiatan promosi, kegiatan
operasional, dan beban utilitas. Rencana keuangan bisnis SweetZee dituangkan dalam
financial projection yang memperlihatkan target penjualan produk dan alokasi
pengeluaran kas untuk kegiatan pemasaran dan operasional.

Gambar 1.7 Financial projection SweetZee


Dari gambar 1.7 dapat dilihat kegiatan operasional SweetZee dimulai sejak
Maret 2022 dan launching pada bulan April 2022. Kemudian dapat dilihat Financial
Projection untuk bulan Januari sampai dengan Februari 2023 SweetZee
memproyeksikan adanya peningkatan penjualan produk yang signifikan.
Bisnis SweetZee akan melakukan peningkatan penjualan dan brand awareness
dengan menggunakan fitur iklan pada media sosial dan promosi pada GoFood dan
Grab Food pada bulan Januari 2023. Selain itu, SweetZee juga berencana untuk
melaksanakan kolaborasi dengan bisnis lain untuk menciptakan produk yang baru,
sehingga diperlukan alokasi pengeluaran dana untuk tahap pengembangan produk. Hal
ini menyebabkan adanya peningkatan pengeluaran bisnis untuk keperluan kegiatan
rencana pemasaran dan rencana operasional.
16

Anda mungkin juga menyukai