Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mita Lailatussyfa m

Nim : 12021017
UAS FISIKA FARMASI

1. C
2. B
3. B
4. B
5. D
6. C
7. C
8. D
9. D
10. D
11. B
12. D
13. A
14. D
15. B
16. C
17. D
18. A
19.
20. A
21. A
22. C
23. A
24. D
25. B
26. C
27.
28. A
29. D
30. C

Esay jawab !
1. Hal ini memastikan agar sediaan tersebut dapat bertahan lama dalam jangka waktu
tertentu, tanpa mengubah keefektifan efek zat tersebut.
2. Piknometer adalah alat yang digunakan untuk menentukan massa jenis dari suatu cairan.
3.1.Metode ayakan(Analisis saringan)
2.Difraksi Laser (LAS)
3.Metode sedimentasi
4.Penginderaan Zona Elektronik (EZS)
5. Analisa gambar (mikrografi)
6. Metode kromatografi
7. Ukuran aerosol submikron dan perhitungan
8.dll
4.Menurut Dalla Valle, ilmu partikel dituangkan dalam mikromeritik yaitu suatu ilmu dan
teknologi yang mempelajari tentang partikel kecil terutama mengenai ukuran partikel. Ukuran
partikel dalam bidang farmasi sangat penting karena berhubungan dengan kestabilan suatu
sediaan.
5. Tegangan antar muka adalah tegangan antara dua fase yang berbeda . Pada fenomena ini
diketahui bahwa gaya kohesi lebih besar dibandingkan dengan gaya adhesi. Dikarenakan lebih
besarnya gaya kohesi maka menyebabkan sangat sulitnya atau bahkan tidak dapat bersatu antara
dua fase yang berbeda.
6. antarmuka adalah komponen sistem operasi yang bersentuhan langsung dengan pengguna.
Terdapat dua jenis antarmuka yaitu Command Line Interface (CLI) dan Grafikal User Interface
(GUI)
7. Tegangan permukaan :
1. Metode kenaikan kapiler adalah tegangan permukaan diukur dengan melihat ketinggian air
atau cairan yang naik melalui suatu kapiler
2. Metode kilometer Du-Nouy adalah metode bikin Du-Nouy bisa digunakan untuk mengubah
tegangan permukaan ataupun dengan antarmuka.
8. ∆h= 2i.cosθ/ρf.g.r
i= ∆h.ρf.g.r/2.cos0°
= 3,67×10-².1476.9,8.10-⁴/2
=4,9.3,67.1476×10'-6
=26542,908×10'-6 N/m
9. maka tega ga ga zat cair tersebut adalah 0,15cm
10. Penggunaan zat pembasah dan pembuatan sediaan emulsi
11. Menurut Farmakope Indonesia (Anonim, 1995) pernyataan kelarutan adalah zat dalam
bagian tertentu pelarut, kecuali dinyatakan lain menunjukkan bahwa 1 bagian bobot zat padat
atau 1 bagian volume zat cair larut dalam bagian volume tertentu pelarut.
12. Pelarut non polar tidak dapat mengurangi gaya tarik menarik antara ion-ion elektrolit karena
tetapan dieletriknya rendah. Pelarut non polar juga tidak bisa memecahkan ikatan kovalen dan
tidak dapat mengionisasi elektrolit lemah karena pelarut nonpolar termasuk dalam golongan
pelarut aprotik
13. ●tidak ada perubahan sifat dari komponen (selain dari pengenceran) ketika zat bercampur
● tidak ada panas yang diserap dan di lepaskan
●tidak ada penyusutan volume
●mengikuti hukum raoult
14.Suhu pemanasan pelarut dapat mempercepat larutnya zat terlarut. Pelarut dengan suhu yang
lebih tinggi akan lebih cepat melarutkan zat terlarut dibandingkan pelarut dengan suhu lebih
rendah. Ketika pemanasan dilakukan, partikel pada suhu tinggi bergerak lebih cepat dibandingkan
pada suhu rendah. Akibatnya, kontak antara zat terlarut dengan zat pelarut menjadi lebih efektif.
Hal ini menyebabkan zat terlarut menjadi lebih mudah larut pada suhu tinggi. Kebanyakan benda
padat sulit larut bila suhu pelarutnya rendah. Sebaliknya, benda padat lebih mudah larut bila
suhu pelarutnya tinggi. Sifat ini membantu kita ketika membuat minuman. Bila ingin membuat
minuman dingin, kita harus melarutkan gula pasir terlebih dahulu kedalam air panas, baru
kemudian ditambahkan air dingin.
Ukuran zat terlarut dengan ukuran kecil (serbuk) lebih mudah melarut dibandingkan dengan zat
terlarut yang berukuran besar. Pada zat terlarut berbentuk serbuk, permukaan sentuh antara zat
terlarut dengan pelarut semakin banyak. Akibatnya, zat terlarut berbentuk serbuk lebih cepat
larut daripada zat terlarut berukuran besar.
Volume pelarut yang besar akan lebih mudah melarutkan zat terlarut.
Pengadukan menyebabkan partikel-partikel antara zat terlarut dengan pelarut akan semakin
sering untuk bertabrakan. Hal ini menyebabkan proses pelarutan menjadi semakin cepat.
15. Bagaimanakah interaksi yang terjadi pada Zat Pelarut dengan Zat Terlarut dalam sebuah
larutan? Kelarutan zat dalam pelarutnya berdasarkan prinsip like dissolves like yaitu zat akan larut
dalam pelarut yang sesuai atau sama

Anda mungkin juga menyukai