Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN RESMI

OPERASI TEKNIK KIMIA

II. Sedimentasi

Disusun Oleh :
Nama

: Noni Ayu Rizka

No. Mhs

: 12521004

Hari / Kelompok / Jam

: Jumat / 1 / 08:00

Asisten

: Iffa

LABORATORIUM PTK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JOGJAKARTA
2014

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat dan rahmatNya saya dapat menyelesaikan praktikum serta laporan resmi Sedimentasi.
Saya juga tidak lupa untuk mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen, asisten
lab, laboran, dan teman teman yang telah membantu melaksanakan praktikum. Serta semua
pihak yang telah membantu pembuatan laporan akhir ini.
Laporan ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik serta saran
yang membangun masih saya harapkan untuk penyempurnaan laporan ini. Saya mohon maaf
atas segala kekurangan yang terdapat didalam laporan ini. Saya berharap laporan ini dapat
bermanfaat bagi banyak pihak.
Yogyakarta, 24 Oktober 2014
Noni Ayu Rizka
12521004

DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................I
Daftar Isi................................................................................................................II
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
VIII.
IX.

Tujuan Percobaan..........................................................................1
Analisis Data.................................................................................1
Alat dan Bahan..............................................................................4
Cara Kerja......................................................................................5
Data Percobaan..............................................................................6
Perhitungan....................................................................................7
Pembahasan...................................................................................8
Kesimpulan....................................................................................10
Daftar Pustaka...............................................................................11

Lampiran Laporan
1. Lampiran Grafik Hubungan ZL vs (menit) konsentrasi 140 gr/L
2. Lampiran Grafik Hubungan ZL vs (menit) konsentrasi 160 gr/L
3. Lampiran Grafik Hubungan VL vs (menit) konsentrasi 140 gr/L (free settling)
4. Lampiran Grafik Hubungan VL vs (menit) konsentrasi 140 gr/L (hindered settling)
5. Lampiran Grafik Hubungan VL vs (menit) konsentrasi 160 gr/L (free settling)
6. Lampiran Grafik Hubungan VL vs (menit) konsentrasi 160 gr/L (hindered settling)
7. Lampiran Grafik Hubungan CL vs (menit) konsentrasi 140 gr/L (free settling)
8. Lampiran Grafik Hubungan CL vs (menit) konsentrasi 140 gr/L (hindered settling)
9. Lampiran Grafik Hubungan CL vs (menit) konsentrasi 160 gr/L (free settling)
10. Lampiran Grafik Hubungan CL vs (menit) konsentrasi 160 gr/L (hindered settling)
Grafik Ms. Excel
1. Lampiran Grafik Hubungan ZL vs (menit) konsentrasi 140 gr/L
2. Lampiran Grafik Hubungan ZL vs (menit) konsentrasi 160 gr/L
3. Lampiran Grafik Hubungan ZL vs (menit) konsentrasi 140 gr/L (free settling)
4. Lampiran Grafik Hubungan ZL vs (menit) konsentrasi 160 gr/L (free settling)
5. Lampiran Grafik Hubungan ZL vs (menit) konsentrasi 140 gr/L (hindered settling)
6. Lampiran Grafik Hubungan ZL vs (menit) konsentrasi 160 gr/L (hindered settling)
7. Lampiran Grafik Hubungan VL vs (menit) konsentrasi 140 gr/L (free settling)
8. Lampiran Grafik Hubungan CL vs (menit) konsentrasi 140 gr/L (free settling)
9. Lampiran Grafik Hubungan VL vs (menit) konsentrasi 160 gr/L (free settling)
10. Lampiran Grafik Hubungan CL vs (menit) konsentrasi 160 gr/L (free settling)
11. Lampiran Grafik Hubungan VL vs (menit) konsentrasi 140 gr/L (hindered settling)
12. Lampiran Grafik Hubungan CL vs (menit) konsentrasi 140 gr/L (hindered settling)
13. Lampiran Grafik Hubungan VL vs (menit) konsentrasi 160 gr/L (hindered settling)
14. Lampiran Grafik Hubungan CL vs (menit) konsentrasi 160 gr/L (hindered settling)

II. SEDIMENTASI

I.

Tujuan Percobaan
1. Untuk mendapatkan kecepatan sedimentasi dari suatu suspense dengan
konsentrasi padatan atau kadar suspensi yang dapat divariasikan pada berbagai
waktu.
2. Hubungan VLvs dan CL vs .
3. Menentukan porositas endapan yang terjadi.

II.

Analisis Data
Sedimentasi adalah suatu proses pemisahan suspense menjadi bagian bening
(supernatant)dan slurry yang mengandung padatan dengan konsentrasi lebih besar
daripada konsentrasi suspensi mula mula, dengan menggunakan gaya gravitasi.
(Foust, 1980)Pada umumnya, sedimentasi digunakan pada pengolahan air minum,
pengolahan air limbah, dan pada pengolahan air limbah tingkat lanjutan.Sedimentasi
dipengaruhi oleh karakteristik cairan dan partikel-partikel padat dari dalam fluida
secara gravitasi.
Kecepatan sedimentasi dipengaruhi oleh ukuran partikel, konsentrasi partikel
yang mengalami sedimentasi. Partikel yang ukuran lebih besar akan mempunyai
kecepatan turun lebih besar. (Brown, 1950) Sedangkan konsentrasi suspensi sangat
dipengaruhi densitas partikel, sifat sifat fluida, dan gaya gaya yang bekerja. Pada
konsentrasi padatan yang cukup besar akan terjadi efek koagulasi yang mengakibatkan
tahanan yang dialami partikel semakin besar. (Foust, 1980)
Sedimentasi berdasarkan kecepatan jatuhnya terdiri dari dua tahap:
1. Free settling (pengendapan bebas)
Merupakan tahap dimana kecepatan jatuhnya relative konstan,
kecepatan sedimentasi akan linier hingga waktu tertentu. Pada saat
awal sedimentasi partikel yang jatuh dianggap hanya satu partikel,
tidak dipengaruhi oleh partikel lain. Free settling pada umumnya
berlangsung di awal proses sedimentasi dimana konsentrasi tumpukan
partikel masih rendah sekali dan jatuhnya partikel hanya dipengaruhi
gaya gravitasi.
2. Hindered settling (pengendapan terintangi)
Suatu keadaan dimana kecepatan jatuhnya semakin lambat karena ada
pengaruh dari partikel-partikel lain. Kecepatan sedimentasi akan
berkurang sejalan dengan waktu. Hindered settling mulai terjadi pada

keadaan akhir proses sedimentasi dimana sudah mulai terbentuk zona


dengan tumpukan partikel yang mengendap (Geankoplis, 1983).
Alat sedimentasi di industri antara lain:
1. Simple batch settling
2. Continuous sedimentation
3. Tray thickener
4. Filter thickener
1. Menentukan VL dan CL
a. Cara Visual
Dalam keadaan tersebut berlaku nerasa massa padatan
b. Cara Excell
2. Menghitung Porositas

III.

Alat dan Bahan


Alat

:
Gelas Ukur
Piknometer

Bahan :

Air
Kapur halus

IV.

Cara Kerja

V.
Membuat suspensi padatan dalam air dengan konsentrasi kapur halus
VI.
VII.

VIII.

35 gram
250 mL air

dan

40 gram
. Untuk membuat suspensi yang homogeny
250 mL air

menuangkan padatan kedalam gelas ukur 250 mL yang berisi air kemudian
mengaduk

IX.
X.
XI.

XII.

Mencatat ketinggian batas suspensi dan cairan bening serta waktunya

Waktu pencatatan berakhir sampai dengan ketinggian suspensi tidak berkurang


lagi

XIII.

Data Percobaan

XIV.
Berat piknometer
: 13,6 gram
XV.
Berat piknometer + Akuades : 22,6 gram
XVI.
Berat piknometer + Air
: 22,7 gram
XVII.
Suhu percobaan
: 28 C
XVIII.
XIX. Daftar 1. Ketinggian sludge (ZL) sebagai fungsi waktu untuk konsentrasi
35 gram
250 mL air
XX.
No
XXV.
1
XXX.

XXI.
XXVI.

XXII.
ZL (cm)
22,5XXVII.

1 XXIII.
(menit)
0 XXVIII.

2XXIV.
(menit)
0 XXIX.

rata-rata
(menit)
0

XXXI.

21XXXII.

0,35
XXXIII.

0,37
XXXIV.

0,36

XXXVI.

20
XXXVII.

0,65
XXXVIII.

0,63
XXXIX.

0,64

XLI.

19 XLII.

0,95XLIII.

1,016
XLIV.

0,983

XLVI.

18XLVII.

1,23
XLVIII.

1,35XLIX.

1,29

17

LII.

1,567 LIII.

1,73 LIV.

1,64

LVI.

16 LVII.

1,783LVIII.

2,05 LIX.

1,91

LXI.

15 LXII.

2,03 LXIII.

2,3LXIV.

2,16

LXVI.

14LXVII.

2,383
LXVIII.

2,58LXIX.

2,48

LXXI.

13LXXII.

3,083
LXXIII.

2,93LXXIV.

LXXVI.

12
LXXVII.

3,47
LXXVIII.

3,25
LXXIX.

3,36

LXXXI.
12
LXXXV.
LXXXVI.
13
XC.
XCI.
14
XCV.
XCVI.
15
C.
CI.

11
LXXXII.

3,65
LXXXIII.

3,67
LXXXIV.

3,66

LXXXVII.
10

LXXXVIII.
3,98

LXXXIX.
3,95

3,965

9 XCII.

4,316XCIII.

4,27XCIV.

4,29

8XCVII.

4,683
XCVIII.

4,6XCIX.

4,64

4,95 CIII.

4,96 CIV.

4,95

2
XXXV.
3
XL.
4
XLV.
5
L.

6
LV.
7
LX.
8
LXV.
9
LXX.
10
LXXV.
11
LXXX.

LI.

CII.

16
CV.
17
CX.
18
CXV.
19
CXX.
20

CVI.

6 CVII.

5,26CVIII.

5,25 CIX.

5,25

CXI.

5 CXII.

5,53CXIII.

5,58CXIV.

5,5

CXVI.

4CXVII.

5,86
CXVIII.

5,93CXIX.

5,89

CXXI.

2,5 CXXII.

8 CXXIII.

8 CXXIV.

CXXV.
CXXVI.
CXXVII.
CXXVIII.
CXXIX. Daftar

2. Ketinggian sludge (ZL) sebagai fungsi waktu untuk konsentrasi

40 gram
250 mL air
CXXX.
CXXXI.
No
CXXXV.
CXXXVI.
1
CXL.
CXLI.
2
CXLV.
CXLVI.
3
CL.
CLI.
4
CLV.
CLVI.
5
CLX.
CLXI.
6
CLXV.
CLXVI.
7
CLXX.
CLXXI.
8
CLXXV.
CLXXVI.
9
CLXXX.
CLXXXI.
10
CLXXXV.
CLXXXVI.
11
CXC. CXCI.

CXXXII.
ZL (cm)
22,3
CXXXVII.

CXXXIII.
1
(menit)
CXXXVIII.
0

CXXXIV.
2
(menit)
C
0 XXXIX.

rata-rata
(menit)
0

21CXLII.

0,32
CXLIII.

0,25
CXLIV.

0,285

20
CXLVII.

0,57
CXLVIII.

0,47
CXLIX.

0,52

19 CLII.

0,72CLIII.

0,77CLIV.

0,745

18CLVII.

0,85
CLVIII.

1,05CLIX.

0,95

17CLXII.

1,17
CLXIII.

1,32
CLXIV.

1,245

16
CLXVII.

1,33
CLXVIII.

1,72
CLXIX.

1,525

15
CLXXII.

1,63
CLXXIII.

CLXXIV.
1,88

1,755

CLXXVII.
14

CLXXVIII.
1,83

2,23
CLXXIX.

2,03

CLXXXII.
13

CLXXXIII.
2,17

CLXXXIV.
2,47

2,32

CLXXXVII.
12

CLXXXVIII.
2,28

CLXXXIX.
2,82

2,55

11CXCII.

2,68
CXCIII.

3,08
CXCIV.

2,88

12
CXCV.

CXCVI.

10
CXCVII.

2,9
CXCVIII.

3,4
CXCIX.

3,15

CCI.

9 CCII.

3,17CCIII.

3,73CCIV.

3,45

CCVI.

8 CCVII.

3,37
CCVIII.

3,98CCIX.

3,67

CCXI.

7 CCXII.

3,57
CCXIII.

4,37
CCXIV.

3,97

CCXVI.

CCXVII.
6

3,72
CCXVIII.

4,63
CCXIX.

4,2

CCXXI.
18
CCXXV.
CCXXVI.
19
CCXXX.
CCXXXI.
20
CCXXXV.

CCXXII.
5

4,08
CCXXIII.

CCXXIV.
4,95

4,515

CCXXVII.
4

CCXXVIII.
4,4

CCXXIX.
5,25

4,825

13
CC.

14
CCV.
15
CCX.
16
CCXV.
17
CCXX.

CCXXXII.
3

CCXXXIII.
8

CCXXXIV.
8

CCXXXVI.

Perhitungan

1. Menentukan air suhu 28 C


(22,713,6)gram
gram
air =
=0,364
CCXXXVII.
25 mL
mL
CCXXXVIII.
2. Menentukan VL dan CL
Untuk konsentrasi 140 gram/L
1. Free Settling
CCXXXIX. Tabel 1. Hubungan Zi, ZL, L, dan CLuntuk konsentrasi 140 gr/l
CCXL.
No

CCXLI.

CCXLVI.
CCXLVII.
1
CCLII.
CCLIII.
2
CCLVIII.
CCLIX.
3
CCLXIV.
CCLXV.
CCLXVI.

ZL
(cm)

CCXLII.

21
CCXLVIII.
20 CCLIV.
19 CCLX.

CCXLIV. VL
L
CCXLIII.
Zi
(cm/ CCXLV. CL
(meni
(cm)
menit
(gr/l)
t)
)
CCLI.
143.8
0.36
CCXLIX.
21.9 CCL.
2.5
4
CCLVII.
143.8
0.64 CCLV. 21.9CCLVI.
2.97
4
CCLXIII.
143.8
0.983CCLXI.
21.9CCLXII.
2.95
4

21,921
cm
=2,5
0,36
menit
140.22,5
gram
C L=
=143,84
21,9
liter
V L=

CCLXVII.
2. Hindered Settling
CCLXVIII.
Konsentrasi = 140 gram/l
CCLXIX. Tabel 2. Hubungan Zi, ZL, L, dan CLuntuk konsentrasi 140 gr/l
CCLXX.
CCLXXI.
No

CCLXXII.

ZL
(cm)

CCLXXVI.
CCLXXVII. CCLXXVIII.
8
1
CCLXXXII.
CCLXXXIII. CCLXXXIV.
7
2
CCLXXXVIII.
CCLXXXIX.
6 CCXC.
CCXCIV.
CCXCV.
CCXCVI.
CCXCVII.

CCLXXIV. VL
L
CCLXXIII.
Zi
(cm/
CCLXXV. CL
(meni
(cm)
menit
(gr/l)
t)
)
CCLXXXI.
135.7
4.64
CCLXXIX.
23.2
CCLXXX.
3.28
8
CCLXXXVII.
135.7
4.95
CCLXXXV. CCLXXXVI.
23.2
3.273
8
CCXCIII.
135.7
5.25CCXCI.
23.2
CCXCII.
3.276
8

23,28
cm
=3,28
4,64
menit
160.22,5
gram
C L=
=135,78
23,2
liter
V L=

Untuk konsentrasi 160 gram/L


1. Free Settling
Tabel 3. Hubungan Zi, ZL, L, dan CLuntuk konsentrasi 160 gr/l

22,520
cm
=4,81
0,52
menit
160.22,3
gram
C L=
=158,58
22,5
liter
V L=

2. Hindered Settling

Konsentrasi = 160 gram/l


Tabel 4. Hubungan Zi, ZL, L, dan CLuntuk konsentrasi 160 gr/l

208
cm
=3,27
3,67
menit
160. 22,3
gram
C L=
=178,40
20
liter
V L=

3. Menghitung Least Square untuk Menghitung Kesalahan Relatif


a. Konsentrasi 140 gr/L pada kondisi free settling
4. Tabel 5. Menentukan y persamaan pada daerah free settling konsentrasi 140 gr/L
6. Z
7.

5.
No

=
x

8. x.
y

9. x
2

y
11. 2
1

12. 0
.
3
6

13. 7.
6

15.
2

16. 2
0

17. 0
.
6
4

18. 1
2.
8

20.
3

21. 1
9

22. 0
.
9
8

23. 1
8.
7

26. 6
0

27. 1
.
9
8

28. 3
9

10.
1

25.

30.
31.

a=

3 391,98 60
=3
2
3 1,5051,98

b=

60(3 1,98)
=22
3

14. 0
.
1
3
0
19. 0
.
4
1
0
24. 0
.
9
6
6
29. 1
.
5
0
5

32.
33.

34.
35. Jadi, ZLpersamaan = y = -3x + 22
36.
Tabel 6. Kesalahan Relatif pada daerah free settling

37.

42. %

40. Z
L

39.
L

38.
=
x

p
e
r
c
o
b
a
a
n

41. Z
L

p
er
sa
m
aa
n

K
e
s
a
l
a
h
a
n

44. 0
.
3
6
49. 0
.
6
4
54. 0
.
9
8

43.

48.

53.

46. 2
0.
9
2
51. 2
0.
0
8
56. 1
9.
0
5

45. 2
1
50. 2
0
55. 1
9

47. 0
.
3
8
52. 0
.
4
57. 0
.
2
7

58.
59.

|2120,92
|100 =0,38
21

Kesalahan Relatif =

60.
61.
62.

Kesalahan Relatif =

( 0,38+ 0,4+0,27 )
=0,35
3

b. Konsentrasi 160 gr/L pada kondisi free settling


c. Tabel 7. Menentukan y persamaan pada daerah free settling konsentrasi 160 gr/L
d.

e.
Z

f.

g.
x

h.
x

j.
2

k.
0

l.
1

m.
0

o.
1

p.
0

q.
1

r.
0

t.
1

u.
0

v.
1

w.
0

y.
5

z.
2

aa.
4

ab.
1

ac.
ad.

a=

3 422,22 57
=5
3 1,7282,222

b=

57(3 2,22)
=22
3

ae.
af.

ag.
ah.
Jadi, ZLpersamaan = y = -5x + 22
ai.
aj. Tabel 8. Kesalahan Relatif pada daerah free settling
ak.

al.

am.
Z

an.
Z

ao.
%

aq.
0

ar.
2

as.
1

at.
3

av.
0

aw.
1

ax.
1

ay.
3

ba.
0

bb.
1

bc.
1

bd.
4

be.
bf.

100 =3
|2019,4
20 |

Kesalahan Relatif =

bg.
bh.
bi.

Kesalahan Relatif =

( 3+3,82+ 4,17 )
=3,66
3

bk.

bj. Konsentrasi 140 gr/L pada kondisi hindered settling


Tabel 9. Menentukan y persamaan pada daerah hindered settling konsentrasi

140 gr/L
bm.
Z

bl.

bs.
8
by.
7
ce.
6
ck.
2
cp.
cq.

bn.

bo.
x

bp.
x

bq.
x

bt.
4

bu.
1

bv.
1

bw.
2

bz.
4

ca.
1

cb.
1

cc.
2

cf.
5

cg.
1

ch.
9

ci.
2

cl.

cm.
4

cn.
1

co.
2

a=

3 100,64,79 21
=4
2
3 22,9664,79

b=

21(4 4,79)
=0,61
3

cr.
cs.

ct.
cu.
Jadi, ZL persamaan = y = 4x + 0,61
cv.
Tabel 10. Kesalahan Relatif pada daerah hindered settling

cw.

cy.
l

cx.

dd.
1
di.
1
dn.
1

cz.
Z
de.
8
dj.
7
do.
6

da.
Z

db.
%

df.
6

dg.
1

dk.
7

dl.
0

dp.
7

dq.
2

dr.
ds.

100 =15,64
|86,75
8 |

Kesalahan Relatif =

dt.
du.
dv.
dw.

Kesalahan Relatif =

( 15,64+ 0,11+20,72 )
=12,15
3

dx. Konsentrasi 160 gr/L pada kondisi hindered settling


dy.Tabel 11. Menentukan y persamaan pada daerah hindered settling konsentrasi 160 gr/L
ea.
Z

dz.

eg.
8
em.
7
es.
6
ey.
2

eb.

ec.
x

ed.
x

ee.
x

eh.
3

ei.
1

ej.
1

ek.
1

en.
3

eo.
1

ep.
9

eq.
1

et.
4

eu.
1

ev.
8

ew.
2

ez.

fa.
4

fb.
8

fc.
1

fd.
fe.

a=

3 86,44,11 21
=5
3 16,94,11 2

b=

21(5 4,11)
=1,1
3

ff.
fg.
fi.
fj.

fh.
Jadi, ZL persamaan = y = 5x + 1,1

fk. Tabel 12. Kesalahan Relatif pada daerah hindered settling


fm.
l

fl.

fn.
Z

fr.
1

fs.
8

fw.
1

fx.
7

gb.
1

gc.
6

fo.
Z

fp.
%

ft.
8

fu.
0

fy.
8

fz.
2

gd.
8

ge.
4

gf.
gg.

100 =0,14
|88,01
8 |

Kesalahan Relatif =

gh.
gi.

Kesalahan Relatif =
gj.
gk.

( 0,14 +20,05+44,76 )
=21,65
3

63. Menghitung Porositas

35 gram
250 mL air
64. Co
= 35 gram/250mL = 0,14 gram/mL
65. Volume Pikno = 25 mL
66. s
= 2,7062 gr/cm3
67. Zo
= 22,5 cm
68. ZL
= 2,5 cm
69.
0,14 25
x S=
=0,288
0,14 25
70.
25
0,364 +0,14 25
2,7062
71.
( 2,7072 2,5 )( 0,288 2,7072) 0,364 ( 22,52,5 ) 0,288
=0,433
72. x=
( 0,288 2,7072 2,5 ) + ( 2,5 2,7072 ) + ( 0,288 0,364 2,5 )
73.
40 gram
a. Pada konsentrasi 250 mL air
74.Co
= 40 gram/250mL = 0,16 gram/mL
75.Volume Pikno = 25 mL
76.s
= 2,7062 gr/cm3
77.Zo
= 22,3 cm
78.ZL
=3
cm
a. Pada konsentrasi

79.
80.

x S=

0,16 25
=0,318
0,16 25
25
0,364+ 0,16 25
2,7062

81.
82.

x=

( 2,7072 3 )( 0,318 2,7072 )0,364 ( 22,33 ) 0,318


=0,0007
( 0,318 2,7072 3 ) + ( 3 2,7072 ) + ( 0,318 0,364 3 )

83.

CCXCVIII.

Pembahasan
CCXCIX.

Sedimentasi adalah suatu proses pemisahan suspense menjadi bagian

bening (supernatant) dan slurry yang mengandung padatan dengan konsentrasi lebih
besar daripada konsentrasi suspensi mula mula, dengan menggunakan gaya
gravitasi. (Foust, 1980). Kecepatan sedimentasi dipengaruhi oleh ukuran partikel,
konsentrasi partikel yang mengalami sedimentasi. Sedangkan konsentrasi suspensi
sangat dipengaruhi densitas partikel, sifat sifat fluida, dan gaya gaya yang bekerja.
CCC.
Percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan kecepatan sedimentasi dari
suatu suspense dengan konsentrasi padatan atau kadar suspensi yang dapat
divariasikan pada berbagai waktu, mencari hubungan VLvs dan CL vs , dan
menentukan porositas endapan yang terjadi. Pada percobaan digunakan kapur halus
dan air. Percobaan dilakukan dengan menggunakan dua variasi konsentrasi suspensi,
yaitu yang pertama konsentrasi 35 gram kapur halus / 250 mL air, dan 40 gram kapur
halus / 250 mL air.
CCCI.
Dalam percobaan diperlukan waktu 8 menit untuk kedua suspensi
untuk benar benar turun. Kedua suspensi memiliki tinggi awal dan tinggi akhir yang
berbeda. Untuk konsentrasi 140 gram/l memiliki tinggi awal sebesar 22,5 cm dan
tinggi akhir sebesar 2,5. Sementara untuk konsentrasi 160 gram/l adalah sebesar 23,5
cm dan 3 cm. Perbedaan ketinggian ini terjadi karena perbedaan konsentrasi dari
suspensi, semakin tinggi ketinggian akhir sedimentasi maka semakin pekat pula
suspensi tersebut.
CCCII.
Dari percobaan yang dilakukan diketahui bahwa semakin lama waktu
dari sedimentasi maka semakin rendah atau jatuh pasir halus pada suspensi. Hal ini
dikarenakan konsentrasi sludge yang tinggi sehingga sulit untuk pasir halus yang
masih turun untuk turun lebih cepat lagi. Dari hasil penggambaran grafik Z L vs yang
dibuat, diambil tiga titik yang membuat garis lurus pada bagian atas dan bawah kurva.
CCCIII.
Pengambilan titik ini bertujuan untuk menentukan free settling dan
hindered settling. Pada grafik, free settling berada pada bagian atas kurva, sementara
hindered settling berada pada bagian bawah kurva. Hal ini dikarenakan kondisi free
settling terjadi pada awal percobaan, sementara hindered settling terjadi pada akhir
dari percobaan.
CCCIV.
Free settling adalah tahap dimana kecepatan jatuhnya partikel relatif
konstan, dimana jatuhnya partikel hanya dipengaruhi gaya gravitasi.Hindered settling
suatu keadaan dimana kecepatan jatuhnya semakin lambat karena ada pengaruh dari
partikel-partikel lain. Kecepatan sedimentasi akan berkurang sejalan dengan waktu.
Hindered settling mulai terjadi pada keadaan akhir proses sedimentasi dimana sudah
mulai terbentuk zona dengan tumpukan partikel yang mengendap (Geankoplis, 1983).

CCCV.

Titik free settling dan hindered settling cenderung berada pada posisi yang

sama untuk konsentrasi yang berbeda. Pada konsentrasi 140 gr/l tiga titik yang digunakan
sebagai acuan untuk free settling adalah pada ketinggian 21, 20, 19 cm. Sementara itu,
pada konsentrasi 160 gr/l adalah pada posisi ketinggian 20, 19, 18 cm. Dari data yang
diperoleh diketahui bahwa konsentrasi mempengaruhi posisi free settling.Untuk hindered
settlinguntuk konsentrasi 140 gr/l berada pada titik 8, 7, 6 cm. Untuk konsentrasi 160 gr/l
juga berada pada ketiggian 8, 7, 6 cm.
CCCVI.

Dari tiga titik yang ditentukan sebagai free settling dan hindered settlingditarik

garis lurus ke arah ZLuntuk ditentukan Zi pada free settling dan hindered settling. Dari
titik tersebut dapat dihitung VL, dan CL. VLyang diperoleh dari perhitungan untuk
konsentrasi 140 gram/l adalah pada free settling diperoleh VL sebesar 2,5 ; 2,97; 2,95.
Sementara untuk CL pada konsentrasi yang sama dan free settling diperoleh 143,84.
Dengan kesalahan relatif 0,35%.
CCCVII.

Sementara itu untuk konsentrasi 140 gram/lpadafree settling diperoleh VL

sebesar 3,28; 3,273; 3,276. Dan untuk CL pada konsentrasi yang sama dan hindered
settling diperoleh 135,78. Dengan kesalahan relatif 12,15%. Dan pada konsentrasi 160
gram/l pada free settling diperoleh VL sebesar 4,81; 4,70; 4,74.CL untuk konsentrasi 160
gram/L free settling diperoleh sebesar 158,58 dengan persen kesalahan relatif sebesar
15,64%. Dan pada hindered settling diperoleh VL sebesar 3,27; 3,27; 3,33. Dengan
CLsebesar 178,40; dan persen kesalahan relatif sebesar 21,65%.
CCCVIII.

Data VLyang telah diperoleh dari perhitungan lalu di plot dengan . Dari grafik

yang dihasilkan dapat dilihat bahwa grafik cenderung naik. Dan untuk grafik C L vs
konstan di tiap tiap menit.Dari hasil perhitungan, nilai V L semakin tinggi dengan
tingginya konsentrasi. Nilai VL berubah terhadap waktu dan nilai CL adalah konstan.
CCCIX.

Dari perhitungan diketahui bahwa semakin besar konsentrasi maka semakin

kecil porositas. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan pada konsentrasi yang
berbeda beda.Porositas konsentrasi 140 gram/L adalah 0,433. Sementara untuk
konsentrasi 160 gram/L adalah 0,0007.

CCCX.
CCCXI.

Kesimpulan
Kualitatif
1. Semakin lama waktu dari sedimentasi maka semakin rendah atau jatuh pasir
2.
3.
4.
5.

halus.
Grafik VL vs cenderung naik.
Nilai CLadalah konstan di tiap tiap menit.
Free settling terjadi pada awal sedimentasi.
Hindered settling terjadi pada akhir sedimentasi dimana sebagian besar padatan

telah mengendap.
6. Titik free settling dan hindered settling cenderung berada pada posisi yang
sama untuk konsentrasi yang berbeda.
7. Semakin besar konsentrasi maka semakin kecil porositas.

CCCXII.
CCCXIII.

Kuantitatif
1. ZLuntuk konsentrasi 140 gram/L free settling adalah 21, 20, 19 dalam satuan
cm.
2. Untuk konsentrasi 140 gram/L free settling diperoleh VL sebesar 2,5 ; 2,97;
2,95.
3. CL untuk konsentrasi 140 gram/L free settling diperoleh sebesar 143,84.
4. Dengan persen kesalahan relatif sebesar 0,35%
5. ZLuntuk konsentrasi 140 gram/L hindered settling adalah 8, 7, 6 dalam satuan
cm.
6. Untuk konsentrasi 140 gram/L hindered settling diperoleh VL sebesar 3,28;
3,273; 3,276.
7. CL untuk konsentrasi 140 gram/L hindered settling diperoleh sebesar 135,78.
8. Dengan persen kesalahan relatif sebesar 12,15%
9. ZLuntuk konsentrasi 160 gram/L free settling adalah 20, 19, 18 dalam satuan
cm.
10. Untuk konsentrasi 160 gram/L free settling diperoleh VL sebesar 4,81; 4,70;
4,74.
11. CL untuk konsentrasi 160 gram/L free settling diperoleh sebesar 158,58.
12. Dengan persen kesalahan relatif sebesar 15,64%
13. ZLuntuk konsentrasi 160 gram/L hindered settling adalah 8, 7, 6 dalam satuan
cm.
14. Untuk konsentrasi 160 gram/L hindered settling diperoleh VL sebesar 3,27;
3,27; 3,33.
15. CL untuk konsentrasi 160 gram/L hindered settling diperoleh sebesar 178,40.
16. Dengan persen kesalahan relatif sebesar 21,65%.
17. Porositas konsentrasi 140 gram/L adalah 0,433.
18. Porositas konsentrasi 160 gram/L adalah 0,0007.

CCCXIV.
CCCXV.
CCCXVI.
CCCXVII.
CCCXVIII.

Daftar Pustaka
Sedimentasi. Diakses 25 Oktober 2014 16:36
http://oncomkreatip.blogspot.com/2012/02/sedimentasi.html

CCCXIX.
CCCXX.
CCCXXI.

Sedimentasi. Diakses 25 Oktober 2014 16:33


http://bhupalaka.files.wordpress.com/2010/12/sedimentasi.pdf

CCCXXII.

Lampiran Grafik Hubungan ZL vs (menit) konsentrasi 140 gr/L


CCCXXIV.

CCCXXIII.

No

CCCXXVI. CCCXXVII.
1
CCCXXIX. CCCXXX.
2
CCCXXXII.CCCXXXIII.
3
CCCXXXV.CCCXXXVI.
4
CCCXXXVIII.CCCXXXIX.
5
CCCXLI. CCCXLII.
6
CCCXLIV. CCCXLV.
7
CCCXLVII. CCCXLVIII.
8
CCCL.
9 CCCLI.
CCCLIII.
10CCCLIV.
CCCLVI. CCCLVII.
11
CCCLIX.
12CCCLX.
CCCLXII. CCCLXIII.
13
CCCLXV. CCCLXVI.
14
CCCLXVIII. CCCLXIX.
15
CCCLXXI. CCCLXXII.
16
CCCLXXIV. CCCLXXV.
17
CCCLXXVII.CCCLXXVIII.
18
CCCLXXX. CCCLXXXI.
19
CCCLXXXIII. CCCLXXXIV.
20
CCCLXXXVI.
CCCLXXXVII.

rata ZL
rataCCCXXV.
(meni
(cm)
t)
CCCXXVIII.
0
22.5
0.36
CCCXXXI.
21
0.64
CCCXXXIV. 20
CCCXXXVII.
0.983
19
1.29CCCXL.
18
1.64
CCCXLIII.
17
1.91
CCCXLVI.
16
2.16
CCCXLIX.
15
2.48 CCCLII.
14
3 CCCLV. 13
3.36
CCCLVIII.
12
3.66CCCLXI.
11
3.965
CCCLXIV. 10
4.29
CCCLXVII.
9
4.64CCCLXX.
8
4.95
CCCLXXIII.
7
5.25
CCCLXXVI.
6
5.5
CCCLXXIX.
5
CCCLXXXII.
5.89
4
CCCLXXXV.
8
2.5

Grafik Hubungan ZL dan pada konsentrasi 140 gr/l


25
20
15
ZL (cm)

10
5
0
0

rata - rata (menit)

CCCLXXXVIII.

Lampiran
Grafik Hubungan ZL vs (menit) konsentrasi 160 gr/L
CCCXC.

rata ZL
rata CCCXCI.
CCCLXXXIX.
No
(meni
(cm)
t)
CCCXCII. CCCXCIII.
1
CCCXCIV.
0
22.3
CCCXCV. CCCXCVI.
2
0.285
CCCXCVII.
21
CCCXCVIII. CCCXCIX.
3
0.52
CD.
20
CDI.
4 CDII.
0.745 CDIII.
19
CDIV. 5 CDV. 0.95 CDVI.
18
CDVII.
6CDVIII.
1.245 CDIX.
17
CDX.
7 CDXI.
1.525 CDXII.
16
CDXIII.
8CDXIV. 1.755 CDXV. 15
CDXVI.
9CDXVII.
2.03CDXVIII.
14
CDXIX.
10CDXX.
2.32 CDXXI.
13
CDXXII. CDXXIII.
11
2.55CDXXIV. 12
CDXXV. CDXXVI.
12
2.88
CDXXVII.
11
CDXXVIII. CDXXIX.
13
3.15CDXXX.
10
CDXXXI. CDXXXII.
14
3.45
CDXXXIII.
9
CDXXXIV. CDXXXV.
15
3.67
CDXXXVI.
8
CDXXXVII. CDXXXVIII.
16
3.97
CDXXXIX.
7
CDXL.
17CDXLI.
4.2 CDXLII.
6
CDXLIII. CDXLIV.
18
4.515 CDXLV. 5
CDXLVI. CDXLVII.
19
4.825
CDXLVIII.
4
CDXLIX.
20 CDL.
8
CDLI.
3
CDLII.
CDLIII.

Grafik Hubungan ZL dan pada konsentrasi 160 gr/l


25
20
15

ZL (cm)

10
5
0
0

rata - rata (menit)

CDLIV.

Lampiran
Grafik Hubungan ZL vs (menit) konsentrasi 140 gr/L (free settling)
CDLVI.

CDLV.
CDLVIII.
CDLXI.
CDLXIV.
CDLXVII.

No
1CDLIX.
2CDLXII.
3CDLXV.

rata rata CDLVII.


(meni
t)
0.285 CDLX.
0.52CDLXIII.
0.745
CDLXVI.

ZL
(cm)
21
20
19

Grafik Hubungan ZL dan pada konsentrasi 140 gr/l


(free settling)
21.5
21
20.5
20
ZL (cm) 19.5
19
18.5
18
0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

rata - rata (menit)

CDLXVIII.
CDLXIX.
CDLXX.

Lampiran Grafik Hubungan ZL vs (menit) konsentrasi 160 gr/L (free settling)


CDLXXII.

CDLXXI.

No

CDLXXIV. CDLXXV.
1
CDLXXVII.CDLXXVIII.
2

rata CDLXXIII.
rata
(meni
t)
0.52
CDLXXVI.
0.745
CDLXXIX.

ZL
(cm)
20
19

CDLXXX. CDLXXXI.
3
CDLXXXIII.

0.95
CDLXXXII.

18

Grafik Hubungan ZL dan pada konsentrasi 160 gr/l


(free settling)
20.5
20
19.5
19
ZL (cm) 18.5
18
17.5
17
0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

rata - rata (menit)

CDLXXXIV.
CDLXXXV.
CDLXXXVI.

Lampiran Grafik Hubungan ZL vs (menit) konsentrasi 140 gr/L (hindered settling)


CDLXXXVIII.

CDLXXXVII.

rata CDLXXXIX.
ZL
rata
(meni
(cm)
t)
4.64 CDXCII.
8
4.95 CDXCV. 7
5.25
CDXCVIII.
6

No

CDXC.
1CDXCI.
CDXCIII. CDXCIV.
2
CDXCVI. CDXCVII.
3
CDXCIX.

Grafik Hubungan ZL dan pada konsentrasi 140 gr/l


(hindered settling)
10
8
6

ZL (cm)

4
2
0
4.6

4.7

4.8

4.9

5.1

5.2

5.3

rata - rata (menit)

D.
DI.
DII.
DIII.

Lampiran Grafik Hubungan ZL vs (menit) konsentrasi 160 gr/L (hindered settling)


No

DIV.

rata rata

DV.

ZL
(cm)

DVI.
DIX.
DXII.
DXV.

(meni
t)
1 DVII.
3.67 DVIII.
2
DX.
3.97
DXI.
3 DXIII.
4.2
DXIV.

8
7
6

Grafik Hubungan ZL dan pada konsentrasi 160 gr/l


(hindered settling)
10
8
6

ZL (cm)

4
2
0
3.60 3.70 3.80 3.90 4.00 4.10 4.20 4.30
rata - rata (menit)

DXVI.
DXVII.
DXVIII.

Lampiran Grafik Hubungan VL vs (menit) konsentrasi 140 gr/L (free settling)

DXIX.
Free Settling
DXXI.
L
DXX.
DXXII.
VL
(menit
No
(cm/menit)
)
DXXIII.
DXXIV. 0.36
DXXV. 2.5
1
DXXVI.
DXXVII.
0.64 DXXVIII.
2.97
2
DXXIX.
DXXX.
0.983 DXXXI.
2.95
3
DXXXII.

Grafik Hubungan VL dan pada konsentrasi 140 gr/l


(free settling)

VL

3.1
3
2.9
2.8
2.7
2.6
2.5
2.4
2.3
2.2
0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

1.1

DXXXIII.
DXXXIV.
DXXXV.

Lampiran Grafik Hubungan CL vs (menit) konsentrasi 140 gr/L (free settling)


DXXXVI.

DXXXVII.
DXXXVIII.
No
DXL.
DXLI.
1
DXLIII.
DXLIV.
2
DXLVI.
DXLVII.
3
DXLIX.

Free Settling
DXXXIX.
L (menit)

CL
(gr/l)

0.36

DXLII.

143.84

0.64

DXLV.

143.84

0.983DXLVIII.

143.84

Grafik Hubungan CL dan pada konsentrasi 140 gr/l


(free settling)

CL

160.00
140.00
120.00
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

1.1

DL.
DLI.
DLII.

Lampiran Grafik Hubungan VL vs (menit) konsentrasi 160 gr/L (free settling)

DLIV.
No

DLIII.
Free Settling
DLV. L
DLVI.
VL
(menit
(cm/menit)

)
DLVII.
DLVIII.
1
DLX.
DLXI.
2
DLXIII.
DLXIV.
3
DLXVI.

0.52

DLIX.

4.81

0.745

DLXII.

4.70

0.95

DLXV.

4.74

Grafik Hubungan VL dan pada konsentrasi 160 gr/l


(free settling)

VL

4.82
4.8
4.78
4.76
4.74
4.72
4.7
4.68
4.66
4.64
0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

DLXVII.
DLXVIII.
DLXIX.

Lampiran Grafik Hubungan CL vs (menit) konsentrasi 160 gr/L (free settling)


DLXX.

DLXXI.
DLXXII.
No
DLXXIV.
DLXXV.
1
DLXXVII.
DLXXVIII.
2
DLXXX.
DLXXXI.
3
DLXXXIII.

Free Settling
DLXXIII.
L (menit)

CL
(gr/l)

0.52DLXXVI.

158.58

0.745DLXXIX.

158.58

0.95DLXXXII.

158.58

Grafik Hubungan CL dan pada konsentrasi 160 gr/l


(free settling)

CL

180.00
160.00
140.00
120.00
100.00
80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

DLXXXIV.
DLXXXV.
DLXXXVI.

Lampiran Grafik Hubungan VL vs (menit) konsentrasi 140 gr/L (hindered settling)

DLXXXVII.
Hindered Settling
DLXXXIX.
L
DLXXXVIII.
DXC.
VL
(menit
No
(cm/menit)
)
DXCI.
DXCII.
4.64
DXCIII.
3.28
1
DXCIV.
DXCV. 4.95 DXCVI.
3.27
2
DXCVII.
DXCVIII.
5.25 DXCIX.
3.28
3
DC.
Grafik Hubungan VL dan pada konsentrasi 140 gr/l
(hindered settling)

VL

3.28
3.28
3.28
3.28
3.27
3.27
3.27
3.27
3.27
3.26
4.6

4.7

4.8

4.9

5.1

5.2

5.3

DCI.
DCII.
DCIII.

Lampiran Grafik Hubungan CL vs (menit) konsentrasi 140 gr/L (hindered settling)


DCIV.

Hindered Settling

DCV.
DCVII.
DCVI.
L (menit)
No
DCVIII.
DCIX.
4.64
DCX.
1
DCXI.
DCXII.
4.95 DCXIII.
2
DCXIV.
DCXV. 5.25 DCXVI.
3
DCXVII.

CL
(gr/l)
135.78
135.78
135.78

Grafik Hubungan CL dan pada konsentrasi 140 gr/l


(hindered settling)
160.00
140.00
120.00
100.00
CL 80.00
60.00
40.00
20.00
0.00
4.6

4.7

4.8

4.9

5.1

5.2

5.3

DCXVIII.
DCXIX.
DCXX.

Lampiran Grafik Hubungan VL vs (menit) konsentrasi 160 gr/L (hindered settling)

DCXXI.
Hindered Settling
DCXXIII.
L
DCXXII.
DCXXIV. VL
(menit
No
(cm/menit)
)
DCXXV.
DCXXVI.
3.67 DCXXVII.
3.27
1
DCXXVIII.
DCXXIX.
3.97 DCXXX.
3.27
2
DCXXXI.
DCXXXII.
4.2 DCXXXIII.
3.33
3
DCXXXIV.

Grafik Hubungan VL dan pada konsentrasi 160 gr/l


(hindered settling)

VL

3.6

3.7

3.8

3.9

4.1

4.2

4.3

DCXXXV.
DCXXXVI.
DCXXXVII.

Lampiran Grafik Hubungan CL vs (menit) konsentrasi 160 gr/L (hindered settling)

DCXXXVIII.
Hindered Settling
DCXXXIX.
DCXLI.
DCXL.
L (menit)
No
DCXLII.
DCXLIII.
3.67 DCXLIV.
1
DCXLV.
DCXLVI.
3.97DCXLVII.
2
DCXLVIII.
DCXLIX.
4.2
DCL.
3
DCLI.

CL
(gr/l)
178.40
178.40
178.40

Grafik Hubungan CL dan pada konsentrasi 160 gr/l


(hindered settling)
200.00
150.00
CL 100.00
50.00
0.00
3.6

3.7

3.8

3.9
L

DCLII.

4.1

4.2

4.3

Anda mungkin juga menyukai