Disusun Oleh:
Agung Budi Sulaksono(03)
Muhammad Rifai(21)
Rahma Nurhidayat(28)
1. Dapat mengetahui bagaimana Prinsip dasar suatu alat yang digunakan untuk
pengukuran suatu level yaitu Dip stick.
Crude oil merupakan campuran yang kompleks, terdiri dari banyak senyawa
kimia, sehingga lebih sering digambarkan dengan karakteristik keseluruhan atau rata-
rata, misalnya densitas (API), kurva distilasi (rentang titik didih), dan lainnya,
dibandingkan dengan fraksi mol atau fraksi berat masing-masing komponennya.
Komponen crude oil bervariasi, sangat lebar. Mulai dari minyak berat
(mendekati padatan) yang tenggelam dalam air hingga material yang penampilannya
menyerupai minyak tanah atau bensin. Lebarnya rentang variasi ini menyebabkan proses
pengolahannya pun lebih kompleks.
Crude oil dari kepala sumur umumnya mengandung air terproduksi. Crude oil
merupakan emulsi, yaitu adanya tetesan air terproduksi yang terdispersi dalam fasa
crude oil walaupun sudah melewati tahap oilfield processing. Air terproduksi
menyebabkan kelebihan pressure drop pada pipa (gathering line) dan korosi pada
peralatan proses yang terbuat dari baja karbon. Air terproduksi juga meningkatkan biaya
pengaliran minyak akitbat meningkatnya pressure drop dan korosi. Air terproduksi mesti
dipisahkan dari crude oil. Sehingga dalam suatu industry perlu juga pengukuran level
dari suatu cairan yang terdapat dalam crude oil untuk lebih memudahkan dalam proses
pemisahan air dalam crude oil.
Komponen utama crude oil adalah hidrokarbon. Crude oil juga mengandung
komponen-komponen lain, yaitu sulfur, nitrogen, oksigen, dan logam. Selain itu crude
oil mengandung partikel koloid, basic sediment and water (BS & W), dan padatan.
Level adalah Tinggi suatu permukaan cairan .Selain itu Level merupakan salah
satu variable yang banyak dijumpai di industry seperti halnya temperature,Tekanan
(Pressure),dan Aliran (Flow).Oleh karena itu pengukuran level merupakan salah satu hal
yang penting dalam kaitannya dengan kelangsungan proses secara keseluruhan di dalam
industri.
Oleh karena itu pengukuran level sangat penting dalam suatu proses, sehingga
dengan melakukan pengukuran level dapat dipastikan proses tersebut aman,tetapi
kegagalan dalam pengukuran level dapat berakibat pada kegagalan suatu proses atau
bahkan menimbulkan faktor yang berbahaya bagi keselamatan.
Dalam Pengukuran Level suatu cairan terdapat dua cara pengukuran yaitu
pengukuran dengan Cara Langsung atau dengan Cara Tidak Langsung
(Inferential).Pengukuran secara langsung ini dilakukan dengan cara instrumennya
berkontak secara langsung dengan elemen sensor. Dan sebuah gerakan level diukur
secara langsung oleh instrumen. Sebagai contohnya, pengukuran level secara langsung
adalah sistem pengukuran level dengan pelampung.Dalam sistem ini. Pelampung akan
mengapung dibagian atas cairan dalam vesel. Pelampung diikat oleh kabel atau benang.
Dan diujung yang lain diikat dengan jarum penunjuk. Perubahan level akan ditunjukkan
oleh skala disebelah luar.
Pada pabrik kimia. Kebanyakan tangki serta tabung dipakai untuk menyimpan
bahan baku dan produk berupa cairan. Penyimpanan perlu diketahui volume dan
inventarisnya. Proses fluida dalam fase cair terus-menerus ditampung. Atau bahkan
dialirkan ke tangki atau tabung penyimpanan.Permukaan cairan dalam tangki harus
dibuat setabil agar operasi dalam pabrik dapat stabil. Banyaknya cairan yang terdapat di
dalam tangki tersebut dapat diketahui dengan mendeteksi tinggi dari permukaan cairan
dalam tangki proses.
Beberapa alat pengukuran level (ketinggian) benda padat dan cair menggunakan
metode mekanis langsung dan tidak langsung diantarannya adalah :
1.Dipstick
2.Hook Gauge
3.Sight Glass
Dalam Contoh diatas merupakan beberapa alat Pengukuran level dengan metode
mekanis langsung dan tidak langsung tetapi dalam Praktikum kali ini kami akan
menggunakan salah satu alat dari contoh tersebut,yaitu dipstick .Dipstick adalah salah
satu dari beberapa perangkat pengukuran level cairan.Dipstick biasannya digunakan
pada tangki yang relative kecil .Batas praktis adalah ketinggian maksimak hingga 3
meter .Dibeberapa negara juga disebut alat pengukur “ Slip tube” yang digunakan pada
tanker.
III. PELAKSANAAN PERCOBAAN
A. Alat:
1. Dipstick (1 buah)
2. Drum (1 buah)
B. Bahan
1. Crude oil
2. Pasta air
3. Pasta minyak
C. Rangkaian Alat
D. Cara Percobaan
h 2: Tinngi Minyak
Tinggi minyak (h2) = Tinggi crude oil(h3)- Tinggi Air dalam Crude oil (h1)
V.LAMPIRAN
Faktor –faktor penyebab terjadinnya bahaya dan kecelakaan kerja sebagai berikut:
1.Manusia
2.Peralatan
4.Lingkungan
Bahaya memiliki beberapa jenis atau kategorinnya .seperti yang dikatankan Ramli (2010)
dalam Socrates(2013) .Jenis jenis bahaya diklasifikasiakan dalam beberapa jenis ,yaitu
mekanis(proses),Listrik ,Kimia dan Fisik.
1.bahaya kimia
Bahaya kimia ini meliputi semua bentuk materi kimiawi. Bahan kimia jika tidak
digunakan dengan semestinnya akan dapat meimbulkan insiden ,kecelakaan,hingga
kerusakan lingkungan.
2.Bahaya Proses
Bahaya proses ini meliputi semua bentuk bahaya yang berkaitan dengan proses
berjalannya praktikum mulai dari bahaya bahan kimia hingga keseluruhannya .
Didalam Praktikum kali ini ada beberapa bahaya kimia maupun bahaya proses
diantarannya adalah
a.Bahaya kimia
1.Bila kulit terkena langsung crude oil berkemungkinan dapat menyebabkan iritasi pada
kulit.
2.Bila crude oil terkena mata maka akan mengakibatkan mata perih ,hingga iritasi atau
bahkan terjadi hal yang tak terduga.
3.Bila terlalu banyak menghirup aroma crude oil secara langsung dapat menyebabkan
gangguan otak dan saraf.
4.Bila Crude oil sampai tertekan dapat menimbulkan keracunan sistemik atau bahkan
seluruh tubuh.
b.Bahaya Proses
1.apabila crude oil sampai tumpah dapat menyebabkan lantai licin dan akan
mengakibatkan praktikan terpeleset hingga cidera.
2.Crude Oil dapat mudah terbakar atau bahkan meledak apabila terkena Api .
1. Jas laboratorium (lab coat): berfungsi melindungi badan dari percikan bahan kimia
berbahaya.
2. Kaos tangan (glove): untuk melindungi tangan dari ceceran larutan kimia yang bisa
membuat kulit gatal atau melepuh.
3. Sepatu : Melindung kaki dari Tumpahan dan juga percikan bahan kimia atau sesuatu
yang dapat melukai kaki.
4. Masker: Dapat berfungsi sebagai pelindung hidung dan penyaring udara dari debu
maupun bahan kimia yang menguap didalam lab .
5.Kaca Mata Keselamatan : Menjaga mata dari percikan larutan kimia atau panas yang
dapat membahayakan mata orang yang bekerja di laboratotium.
Identifikasi Hazard
A.Bahaya Kimia
1.Bila kulit terkena langsung dengan crude oil berkemungkinan menyebabkan iritasi
2.Bila mata terkena crude oil dapat menyebabkan cedera dan iritasi pada mata
3.Bila terlalu banyak menghirup aroma crude oil secara langsung tanpa masker dapat
menyebabkan gangguan pada otak dan saraf
4.Bila crude oil sampai tertelan dapat menimbulkan keracunan sistemik/seluruh tubuh
B.Bahaya Proses
1.Bila crude oil sampai tumpah dapat menyebabkan lantai menjadi licin dan dapat
membuat orang terjatuh
C. Manajemen Limbah
Dalam Percobaan atau Praktikum ini hasil dari percobaan kami tidak menghasilkan
sebuah limbah ataupun zat yang berbahaya ,oleh karena itu crude oil ataupun cairan
yang digunakan dalam praktikum ini dapat digunakan kembali dengan aman.
D. Data Percobaan
Tinggi Minyak :
1.
2.
3.