Anda di halaman 1dari 8

Kisi-kisi ekonomi kelas XI semester genap :

- Perpajakan ( menghitung pbb,pph, tarif perhitungan pajak, fungsi2 pajak


seperti alokasi,distribusi dll)
- Perbedaan pajak dengan pungutan resmi
- Pajak langsung dan tak langsung
- Sistem perpajakan di Indonesia
- Pertanyaan-pertanyaan siswa saat online learning tentang pajak ( di essai )
- Klasifikasi antara mana pajak pusat dan daerah
- Soal hitung2an nilainya lebih besar >> Menghitung pph
- Kerja sama ekonomi internasional ( bila teral , multilateral dll m,ada di essai
juga)
- Dampak negatif dan positif kerjasama internasional
- Contoh2 kerjasama internasioan ( world bank, wto,emf dsb )
- Tentang kurs valuta asing > menghitung nilai pertukaran mata uang— hafali
berapa nominal kurs jual dan beli (ada di modul)
- Apa itu kurs jual dan beli
- Faktor2 timbulnya perdaganan internasional
- Perdagangan internasional

—------------------------------------------------------------------------------
--------
MATERI PERPAJAKAN

PAJAK :
>> Merupakan iuran rakyat kepada negara berdasarkan undang-undang
(dapat dipaksakan) dengan tidak mendapatkan jasa timbal
(kontraprestasi) secara langsung.
>> Menurut UU No 28 tahun 2007 , Pajak merupakan konstribusi wajib
kepada negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung
FUNGSI PAJAK :
● Fungsi Anggaran >> Sebagai anggaran negara atau pendapatan kas
negara.
● Fungsi Regulasi >> Sebagai alat pengatur dan melaksanakan
kebijakan dibidang ekonomi dan sosial seperti perlindungan produk
dalam negeri, Penghambat terjadinya inflasi, pendorong ekspor
dan mengatur investasi
● Fungsi Distribsi >> untuk memeratakan dan menyeimbangkan
kesejahteraan rakyat
● Fungsi Alokasi >> Mendanai atau menyediakan barang atau jasa
atau fasilitas yang mendukung kehidupan masyarakat
● Fungsi Stabilitas >> Untuk menstabilkan keadaan ekonomi negara

SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK DI INDONESIA


A. Self Assesment System = Wajib pajak, menentukan, menghitung
dan melaporkan besarnya pajak yang terutang ke pihak perpajakan
. Misal :PPh dan PPN
B. Official Assessment System = Dalam hal ini pihak petugas pajak
atau fiskus KPP (Kantor Pelayanan Pajak) yang berperan dalam
menghitung dan menentukan besarnya pajak terutang. Misal PBB
C. With Holding System = Pihak ketiga yang menghitung dan
menentukan besarnya pajak yang terutang. Misal : Pemotongan
gaji karyawan untuk pajak oleh bendahara perusahaan, jadi
karyawan tidak perlu lagi ke KPP

PPh → Pajak Penghasilan 21


Pajak Penghasilan menurut pasal 21 adalah pajak atas penghasilan
berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan dan pembayaran lain dengan
nama dan dalam bentuk apa pun sehubungan dengan pekerjaan atau
jabatan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh orang pribadi subjek
pajak dalam negeri.

“Kuncinya adalah, penghasilan yang dihitung merupakan


penghasilan bersih / neto dari orang yang akan dihitung PPh
21nya.”

** Wajib pajak yang tidak membayar pajak akan dikenakan sanksi tertentu. Sanksi
bagi wajib pajak yang tidak membayar pajak terdiri atas sanksi denda, sanksi bunga,
dan sanksi pidana.

NETTO :
-> Saeroyi memiliki gaji sebesar Rp10.000.000/bulan, maka untuk
menghitung gaji neto dalam satu tahunnya adalah..
10.000.000 x 12 = 120.000.000

-> Soo-Ah memiliki gaji sebesar Rp10.000.000/bulan. Namun, Soo-Ah


perlu membayar biaya jabatan sebesar 5%. Maka gaji netto Soo-Ah
dalam satu tahunnya adalah..
PTKP = Penghasilan Tidak Kena Pajak >> PTKP adalah pengurangan
terhadap penghasilan neto untuk menentukan jumlah penghasilan kena
pajak.
=> Wajib Pajak : Rp54.000.000
=> Penghasilan digabung dengan istri : Rp54.000.000
=> Kawin (khusus untuk laki-laki) : Rp4.500.000
=> Tanggungan (maksimal 3 orang) : Rp4.500.000/orang

PKP = Penghasilan Kena Pajak >> PKP bisa didapatkan dari hasil
perhitungan penghasilan neto dikurangi PTKP. Setelah PKP udah didapat,
baru hasil PKP dikali dengan yang namanya Tarif Progresif.
Tarif PKP :
5% ≤ Rp50.000.000
15% Rp50.000.000 – Rp250.000.000
25% Rp250.000.000 – Rp500.000.000
30% > Rp500.000.000

Rumus Menghitung Pajak Penghasilan >>>>

PPh dari Gaji = Penghasilan Bruto – PTKP x Tarif Pajak

Contoh Soal : Song Jongki memiliki gaji Rp30.000.000/bulan (neto)


dengan status yang sudah menikah dan memiliki dua orang anak. Maka
PPh terutang Song Jongki adalah…

Menentutkan PTKP dan PKP


Kalau PKP berada di Tarif Progresif 30%, maka perhitungan PPh-nya dimulai dari 5%,
15%, 25%, dan 30%. Kalau PKP berada di Tarif Progresif 5%, maka perhitungan PPh-nya
cuma 5% aja, dan seterusnya.

Jadi, PPh 21 yang harus dibayarkan Song Jongki adalah Rp43.125.000/tahun.

PAJAK BUMI BANGUNAN

Untuk menghitung PBB dibutuhkan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP). NJOP bisa
dikatakan sebagai acuan atau referensi untuk mengetahui harga pasar atau
harga rata-rata ketika ingin menjual atau membeli bumi atau bangunan.

Hal yang perlu diperhatikan ketika menghitung besaran PBB yang wajib dibayar:

Nilai Objek Pajak (NJOP), Nilai Jual Objek Tidak Kena Pajak (NJOTKP), dan Nilai
Jual Kena Pajak (NJKP). >>> NJKP bisa diperoleh dari 20% dikali NJOP. Setelah
mendapatkan NJKP, langkah selanjutnya adalah memakai rumus yang biasa
digunakan untuk menghitung PBB adalah NJKP dikali 0,5%
CONTOH : Pak Bagyo ingin membayar PBB dan ia mempunyai bangunan 100 meter
persegi dan luas tanah sebesar 150 meter persegi. Harga tanah di daerah Pak Bagyo
berkisar 4.000.000 per meter, sementara harga bangunannya berkisar 5.000.000.
Berikut cara menghitung PBB.

a) Tanah >> 150 x 4.000.000 = 600.000.000

b) Bangunan >> 100 x 5.000.000 = 500.000.000

Setelah mendapatkan nilai total tanah dan bangunan, selanjutnya mencari NJOP

c) NJOP >> 600.000.000 + 500.000.000 = 1.100.000.000

d) NJKP>> 20% x 1.100.000.000 = 220.000.000

e) PBB >> 0,5% x 220.000.000 = 1.100.000

Maka PBB yang harus dibayarkan Pak Bagyo ialah 1.100.000

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI

Pengusaha Kena Pajak (PKP) & Barang Kena Pajak (BKP)

>>> Pajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan pajak yang dikenakan atas
setiap barang dan jasa yang memiliki pertambahan nilai dalam peredarannya
dari konsumen dan produsen.

1. Tarif umum 10% untuk penyerahan dalam negeri


2. Tarif khusus 0% diterapkan atas ekspor Barang Kena Pajak (BKP)
berwujud maupun tidak berwujud, dan ekspor Jasa Kena Pajak (JKP).
3. Tarif Pajak sebesar 10% dapat berubah menjadi lebih rendah, yaitu 5%
dan paling tinggi 15% sebagaimana diatur oleh Peraturan Pemerintah.
Rumus : Tarif PPN x Dasar Pengenaan Pajak (DPP) atau 10% x DPP

KURS ( NILAI TUKAR)

1. Kurs jual merupakan kurs yang dikeluarkan oleh bursa valas untuk
menjual satu unit mata uang asing tertentu. kurs beli merupakan nilai
kurs yang digunakan ketika ingin menukarkan mata uang asing ke dalam
mata uang negara tempat orang tersebut berada.
2. Kurs beli merupakan kurs yang dikeluarkan oleh bursa valas untuk
membeli satu unit mata uang asing tertentu.
3. Kurs tengah merupakan rata-rata dari harga (kurs) jual dan harga beli.
Kegunaan kurs tengah adalah untuk menganalisa naik-turunnya harga
valas di bursa.

Anda mungkin juga menyukai