Anda di halaman 1dari 21

A.

Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar mengacu pada tujuan umum
pendidikan dasar yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,kepribadian,akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Sedangkan secara khusus sesuai dengan visi dan misi sekolah, serta tujuan SMP Negeri 1
Sruweng pada akhir tahun pelajaran 2020/2021 mengantarkan peserta didik untuk :

1. Meningkatan skor (GSA) + 0,1


2. Meningkatkan prestasi siswa SMP Negeri 1 Sruweng dalam bidang akademis nilai
UN + 0,1 sehingga SMP Negeri 1 Sruweng masuk dalam peringkat 35 besar
Kabupaten.
3. 97% siswa kelas kelas IX yang beragama islam mampu membaca Al-Quran dengan
fasih sehingga mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. 100% siswa SMP Negeri 1 Sruweng melaksanakan ibadah sesuai dengan agama
yang dianut dan selalu bersikap sopan santun di sekolah maupun luar sekolah.
5. 92 % siswa menguasai keterampilan komputer program windows dan excel beserta
aplikasinya.
6. SMP Negeri 1 Sruweng memiliki Tim Olah Raga yang handal dari cabang olah raga
futsal sehingga dapat meraih kejuaraan ditingkat Kabupaten

B. Visi SMP Negeri 1 Sruweng


Visi SMP Negeri 1 Sruweng ,Kebumen adalah
“Betaqwa,Berprestasi, Terampil Dan Berbudaya Lingkungan”

C. Misi SMP Negeri 1 Sruweng


Misi SMP Negeri 1 Sruweng, Kebumen adalah sebagai berikut.
1. Membiasakan siswa melaksanakan kewajiban ibadah
2. Pendalaman dan penghayatan pengetahuan agama
3. Membiasakan siswa bersikap dan berperilaku santun
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dan bimbingan secara efektif
dan efisien
5. Mendorong dan membimbing siswa agar mampu mengenali dan
mengembangkan potensi dirinya
6. Mendorong dan membimbing siswa untuk mengembangkan bakat
dan minat dalam bidang seni dan olah raga
7. Membimbing dan melatih dasar-dasar keterampilan dalam bidang
elektronika , informatika dan tata laksana rumah tangga
8. Menciptakan lingkungan yang “ ASRRI “
Aman
Sejuk
Rindang
Resik
Indah

D. Analisis SWOT : Terkait dengan 8 Standar Nasional Pendidikan /SNP


Untuk mencapai 8 standar nasional pendidikan, sekolah mengalami berbagai kesenjangan
yang nyata jika dibandingkan dengan kondisi yang diharapkan tersebut. Beberapa
masalah (kesenjangan) yang terindentifikasi tersebut disajikan sebagai berikut.
Standar Isi
Kurikulum
Umumnya kurikulum yang ditetapkan adalah KTSP.
Pengembangan kurikulum berdasarkan pedoman KTSP, walaupun belum pada
tataran sempurna
Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Semua guru sudah menggunakan lebih dari buku referensi dalam
mengembangkan,menyusun perangkat pembelajaran, maupun sebagai sumber belajar
Buku pegangan siswa , untuk masing masing siswa sudah mencapai 100 % ( Buku K
13 edisi Revisi )

Standar Proses
Kesiapan Guru
Kehadiran guru dalam kegiatan belajar mengajar belum selalu memenuhi capaian
100 %,pada setiap hari kerja , hal itu dikarenakan terjadi guru ijin karena kepentingan
pribadi/sosial dilingkungan masyarakat tempat tinggalnya.
Pengelolaan Kelas
Kondisi nyata di sekolah, kehadiran siswa mengikuti pelajaran tidak 100% (masih
berkisar 97 %)
Kondisi nyata di sekolah, pengelolaan kelas mendekati fleksibel, akan tetapi belum
semua guru mapel mengelola Kegiatan Belajar Mengajar sesuai kebutuhan, sebagian
besar kegiatan belajar mengajar hanya dikelas saja, kecuali untuk mata pelajaran
Olahraga dan sebagian kecil mapel yang lain juga sudah dilaksanakan di luar kelas.
Kondisi nyata di sekolah, guru yang menggunakan alat peraga hanya 94 %
Penggunaan Media Pembelajaran
1. Benda Model kurang lengkap, Laptop yang digunakan untuk KBM belum ada,
VCD belum lengkap, LCD ( sifatnya mobil ) 6 buah, Tape -1 buah , TV 2 buah
Implementasi Pendekatan Scientifik, Inquiry dan PBL
Kondisi nyata di sekolah, guru yang menerapkan yang menggunakan pendekatan
sebagaimana diharapkan dalam Kurikulum 2013 yang sudah direvisi, walaupun
semua guru mapel kelas VII sampai kelas IX sudah mengikuti pendidikan dan
pelatihan K 13
Kondisi nyata sekolah, guru yang mengikuti pelatihan K 13 sudah mencapai 100 %
( hanya guru mulok bahasa Jawa yang belum da kegiatan Bimtek k 13 )

Standar Kompetensi Lulusan


Standar Kelulusan
Standar kompetensi lulusan 71
Rata-rata KBM (Kriteri Ketuntasan Belajar Minimal) 75.
Kondisi Siswa
Rasio Siswa dengan Rombel 1 : 32
Jumlah siswa per rombel tidak memenuhi < 24 (yaitu 32 siswa)
Prestasi Akademik
1. Rata-rata UN tahun 2019/2020 adalah 0 ,karena Ujian Nasional paa tahun
Pelajaran 2019/2020 dibatalkan berkenaan penyebaran Virus Corona ( Covid-19)
2. Tahun pelajaran 2019/2020 tidak ada penyusunan peringkat perolehan Nilai UN
murni
3. Kegiatan OSN maupun lomba lain banyak yang dipending atau dibatalkan karena
mewabahnya covid-19
Prestasi Non-Akademik
1. Jumlah kejuaraan tingkat internasional memperoleh medali Perak untuk kegiatan
lomba di Malaysia
2. Jumlah kejuaraan tingkat kabupaten / kota sudah mencapai 2.yaitu .cabang Footsal
dan Pencak silat

Standar Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Guru
1. Kualifikasi pendidikan guru : ada 1 orang guru di SMP Negeri 1 Sruweng tidak
berpendidikan sederajat S1/ D4 dari jumlah guru 41 orang , termasuk Kepala
Sekolah
2. Kesesuaian bidang keahlian dengan mata pelajaran sudah 95 %.

Karyawan
1. Rasio tenaga laboran IPA terhadap Rombel, tidak memenuhi rumus 1 : < 24 ,
sekolah tidak mempunyai laboran IPA masih dibantu oleh guru IPA,
2. Rasio laboran komputer terhadap rombel tidak memenuhi rumus 1 : 1 < 24 ,
sekolah tidak mempunyai laboran komputer, sekaligus diampu oleh guru TIK
3. Rasio tenaga tata usaha terhadap Rombel : 1 : 24
Kepala Sekolah
1. Masa Kerja Kepala Sekolah mencapai 4 tahun, memenuhi standar > 4 tahun.

Standar Sarana dan Prasarana


Ruang Kelas
1. Rasio ruang kelas terhadap Rombel adalah 1 : 1, sudah memenuhi rumus namun
perlu dimantapkan (dipertahankan)
2. Belum semua ruang kelas > 63 m2 (7 x 9 ) m = 15 ruang , dan 7 ruang ( 8 x 8 m2)
Laboratorium
1. Luas laboratorium >120 m2 (180 m2) = 2 gedung /bangunan
2. Kelengkapan peralatan praktikum sesuai dengan topik IPA – 100% terpenuhi
3. Luas ruang laboratorium komputer belum standar > 120 m2 (baru 8 x 9 m2)
4. Belum ada ruang multi guna
Perpustakaan
1. Luas ruang perpustakaan >120 m2 (180 m2), 1 unit
2. Rasio buku bacaan terhadap siswa mencapai perbandingan 1 : 3,
3. Rasio buku paket terhadap siswa mencapai perbandingan 1 : 1, untuk K 13 ,
selain mapel Mulok.
Ruang Guru
1. Luas ruang guru mencapai ukuran luas 7 X 17 = 119 m2, belum termasuk teras
dan selasar, namun masih perlu diperluas.
2. Kelengkapan fasilitas mebeler lengkap.

Ruang Keterampilan
1. Belum memiliki 1 ruang Ketrampilan, maka perlu penambahan sarana dan
prasarana guna menunjang kegiatan praktek siswa, terutama praktik Prakarya
Ruang Tata Usaha
1. Luas ruang TU ukuran luas 7,5 X 12 = 90 m2 (sehingga memenuhi standar),
2. Ada 2 komputer dan 3 laptop dalam kondisi baik.
Kamar Kecil
1. Rasio kamar kecil terhadap rombel tidak mencapai rasio 1 : 1, kondisi saat ini
rasio kamar kecil terhadap rombel 24 , 25 buah kamar kecil .
2. Jumlah kamar kecil untuk kepala Sekolah = 1 buah, untuk guru = 2 buah dan
untuk TU = 2 buah, untuk BK = 1 buah, untuk KOPSIS/Kantin = 1 buah
Lingkungan Sekolah
1. Lapangan olahraga cukup, sehingga untuk olahraga siswa memadahi
Fasilitas Pendukung
1. Ruang Komite dan R . BK 1 bangunan
2. Belum memiliki ruang OSIS yang memadai.
3. Ruang kantin kantin sudah memadahi
4. Memiliki ruang PMR / UKS dan gudang Kepramukaan,
5. Ruang /gedung pertemuan/Aula dalam kondisi baik
6. Memiliki Gudang, namum belum memadahi
7. Tidak memiliki fasilitas telekomunikasi yang lengkap, sarana IT kadang kurang
lancar dll.

Standar Pengelolaan
Implementasi Program
1. Efektivitas penyelesian program-program sekolah tidak mencapai tuntas 100%,
melainkan baru mencapai sekitar 90%
Standar Pembiayaan
Sumber Dana
1. Total Anggaran sekolah mencapai 4,8 milyar lebih.
2. Jumlah sumber pendanaan 3 sumber. (Bos, Rutin, Sumbangan suka rela Orangtua
Wali Murid)
Akuntabilitas Dana
1. Laporan disampaikan dalam rapat ke Orang tua Siswa

Standar Penilaian
Pelaksaan Penilaian
Setiap Semester, tidak semua guru melaksanakan pengembangan/ membahas
instrumen, setiap mapel, sekurangnya 4 kali
Kegiatan Penialaian Tengah Semester ( PTS )., kegiatan Penilaian Akhir Semester
( PAS) kegiatan Ujian Sekolah/UN dan kegiatan Penilaian Akhir Tahun/ PAT dapat
berjalan dengan baik

E. ANALISIS AKAR PENYEBAB

Standar Isi
Kurikulum
1. Perlu pemahaman lebih lanjut tentang KTSP dengan melaksanakan program IHT
2 hari.
2. Pengembangan kurikulum 90% berdasarkan pedoman KTSP, lebih banyak
disebabkan oleh karena kekurangan pengetahuan, diperlukan IHT berbasis
praktik.
3. Dokumen sistem penilaian sudah ada, namun masih diperlukan pendampingan
oleh teman sejawat/ guru senior mapel dan kepala sekolah.
4. Dokumen RPP sudah ada, namun masih perlu pendampingan oleh kepala sekolah
maupun pengawas dikarenakan motivasi guru yang masih fluktuatif.
Pengembangan Perangkat Pembelajaran
1. Masih 2 guru SMP Negeri 1 Sruweng (.5%) yang tidak menggunakan 3 buku
sebagai referensi, lebih banyak disebabkan oleh keterbatasan jumlah buku
referensi, maka solusi yang ditetapkan adalah program subsidi buku bagi guru
berbasis kebutuhan.
2. Rata-rata guru baru memiliki 1 atau 2 buku sebagai sumber pengembangan RPP,
disebabkan minat /motivasi pembelian buku rendah, sehingga solusi yang dipilih
menyelenggarakan MGMP Guru Rumpun dalam satu sekolah (mengadakan
sharing).
3. Rata-rata siswa tidak memiliki buku pegangan selain buku tek yang telah
disediakan oleh Sekolah melalui dana BOS, hal ini disebabkan latar belakang
sosial ekonomi orang tua yang lemah, solusi yang dipilih sekolah menganggarkan
pembelian buku pegangan siswa, selain buku tek wajib untuk 2 mata pelajaran
setiap tahun..

Standar Proses
Kesiapan Guru
1. Kehadiran guru dalam mengajar sudah mencapai 99 %., adapun ketidakhadiranya
lebih banyak disebabkan kepentingan keluarga, kepentingan sosial masyarakat
dan pelatihan, solusi yang dipilih dengan pendampingan oleh kepala sekolah.
Pengelolaan Kelas
1. Kehadiran siswa telah mencapai 97 %, lebih banyak disebabkan oleh motivasi
siswa yang masih labil, solusi yang dipilih adalah pendampingan/ pengawasan
siswa oleh guru piket dan guru BP.
2. Kondisi nyata di sekolah, pengelolaan kelas mendekati fleksibel, tidak semua
mapel dikelola diruang kelas dan luar kelas, solusi yang dipilih penambahan
pengadaan sarana dan prasarana berupa laptop.maupun LCD
3. Kondisi nyata sekolah, hanya 70% guru yang menggunakan alat peraga, yang
disebabkan kurangnya alat peraga untuk pembelajaran, solusi yang dipilih adalah
penambahan /pengadaan alat peraga.
Penggunaan Media Pembelajaran
Media pembelajaran belum lengkap (VCD belum lengkap dengan CD pembelajaran),
lebih disebabkan oleh jumlahnya media melalui pembelian.
Penggunaan media pembelajaran masih sedang, yang disebabkan oleh penguasaan
tehnik penggunaan dan keterbatasan media yang ada, solusi yang dipilih adalah
pemantapan untuk media yang sudah ada dan penambahan pada media yang belum
dimiliki.
Implementasi pembelajaran Scientifik, Inquiry dan PBL
1. Kondisi nyata sekolah, Guru baru 70% yang menerapkan dalam KBM, yang
disebabkan belum semua guru mengikuti pelatihan CTL, solusi yang dipilih
mengadakan workshop CTL selama 2 hari.
2. Kondisi nyata sekolah, Guru umumnya (70%) mengikuti pelatihan CTL,
mengingat pendekatan pembelajaran CTL merupakan pendekatan yang dianjurkan
untuk peningkatan mutu pembelajaran, solusi penularan melalui MGMP sekolah.

Standar Kompetensi Lulusan


Standar Kelulusan
1. Standar kompetensi lulusan untuk setiap mapel tidak sama, akan tetapi rata rata
seluruh mapel lebih kurang diatas 71.
2. Rata-rata KBM ( Ketuntasan Belajar Minimal) 75 lebih disebabkan oleh input
siswa yang masih kurang dan keraguan tentang kompetensi siswa, solusi yang
dipilih adalah mengadakan pendampingan pada siswa terhadap semua pelajaran.
Kondisi Siswa
1. Rasio siswa dengan rombel 1 : 32 yang disebabkan adanya program wajib belajar
9 tahun, solusi yang dipilih adalah mengikuti atuaran yang diberlakukan.
2. Jumlah siswa per rombel 32 siswa sehingga tidak memenuhi rumus 1 : < 24,
disebabkan adanya program wajib belajar 9 tahun, solusi yang dipilih mengikuti
aturan yang diberlakukan.
Prestasi Akademik
1. Rata-rata UN th 2019/2020 tidak ada, karena UN dibatalkan pandemi Covid-19
adalah Lomba OSN belum mencapai peringkat 20 untuk tingkat kabupaten, yang
disebabkan kurangnya pembekalan pada siswa, solusi yang dipilih mengadakan
pembekalan sejak awal tahun pelajaran.
2. Pada semester 2 tahun pelajaran 2019/2020 , sebagian besar jadwal kegiatan
Lomba banyak yang di batalkan karena mewabahnya Pandemi Covid-19
Prestasi Non-Akademik
1. Jumlah kejuaraan tingkat internasional/nasional mendapat mendali perak di
Malaysia
2. Jumlah kejuaraan tingkat kabupaten / kota belum mencapai 3. Selama ini belum
tercapai, maka programnya adalah Pemantapan Lomba-lomba di sekolah dan
pengadaan TC untuk Olah Raga, Atletik dan MTQ dan semacamnya di sekolah.

Kepribadian
Etika Sopan Santun Siswa sangat baik, yang disebabkan lingkungan siswa dirumah
dan sekolah, solusi yang dipilih adalah memelihara dan mengembangkan pembinaan
etika sopan santun oleh semua unsur sekolah, diantara lain melalui gerakan sambut
siswa dan pengembangan pendidikan karakter ( PPK ).

Standar Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Guru
1. Kualifikasi pendidikan guru : 2,44 % guru-guru di SMP Negeri 1 Sruweng belum
berderajat S1, mengingat akar masalahnya adalah keterbatasan waktu dan tempat
pendidikan , maka solusi yang ditetapkan adalah memberi kesempatan para guru
untuk melanjutkan Studi lanjut jenjang S1 (jika mungkin dengan bantuan
Pendidikan / Beasiswa, program belajar melalui UT).
2. Kesuaian bidang keahlian dengan mata pelajaran 95 %.
Karyawan
1. Rasio tenaga laboran IPA terhadap Rombel, tidak memenuhi rumus 1 : < 24 ,
sekolah tidak mempunyai laboran IPA masih dibantu oleh guru IPA,
2. Rasio Laboran Komputer terhadap rombel tidak memenuhi rumus 1 : < 9, karena
sekolah tidak punya tenaga laboran komputer, oleh sebab itu program yang
ditetapkan adalah memberdayakan guru TIK.
3. Rasio tenaga tata usaha terhadap Rombel 7 : 24 , oleh sebab itu program yang
ditetapkan adalah peningkatan pelayanan.
Kepala Sekolah
1. Masa Kerja Kepala Sekolah tidak mencapai 4 tahun, program yang tepat adalah
mengusulkan kepala sekolah minimal 4 tahun.dalam satu tempat

Standar Sarana dan Prasarana


Ruang Kelas
1. Rasio ruang kelas terhadap rombel adalah 1 : 1, sudah memenuhi rumus namun
perlu dimantapkan (dipertahankan). Program yang diputuskan adalah perawatan
ruang kelas.

Laboratorium
1. Luas Lab > 120 m2 (180 m2) sudah memenuhi standar, oleh sebab itu program
yang ditetapkan adalah perawatan ruang laboratorium (pengecatan, kebersihan,
manajemen lab).
2. Kelengkapan peralatan praktikum 90% masih ada beberapa peralatan praktikum
yang belum dimiliki, program yang dipilih penambahan alat sebesar 10%.
3. Luas ruang lab komputer 8 x 9 m2, hanya memanfaatkan ruang kelas, program
yang dipilih panataan alat yang efektif.
4. Belum ada ruang multimedia , oleh sebab itu program yang diadakan adalah
Program Pengadaan Peralatan Ruang Multi Media.

Perpustakaan
1. Luas ruang perpustakaan 84 m2, jadi memenuhi ukuran >84 m2 (7x12), oleh
karena itu perlu optimalisasi pemanfaatan perpustakaan
2. Rasio buku bacaan terhadap siswa mencapai perbandingan 1 : 3. program yang
ditetapkan adalah peningkatan pelayanan
3. Rasio buku paket tehadap siswa dengan perbandingan 1 : 1, khususnya buku paket
K 13, kecuali muatan lokal ( Mulok ).
Ruang Kepala Sekolah
1. Luas ruang kepala sekolah mencapai ukuran 32 m2, jadi ruang kepala sekolah
memenuhi standar ukuran > 21 m2, sehingga program yang dipilih adalah
perawatan (pengecatan) ruang kepala sekolah.
Ruang Guru
1. Luas ruang guru mencapai ukuran luas 119 m2, mengingat sekolah ini termasuk
tipe A, maka program yang ditetapkan adalah Perawatan Ruang Guru (renovasi
kecil dan pengecatan)
2. Kelengkapan fasilitas mebeler lengkap, masih ada mebel yang sudah tidak layak
pakai. Program yang ditetapkan adalah perawatan dan penggantian yang tidak
layak lagi.
Ruang Ketrampilan
1. Ruang ketrampilan tidak memiliki, sehingga program yang diterapkan adalah
membangun ruang ketrampilan

Ruang Tata Usaha


1. Luas ruang TU mencapai ukuran luas 42 m2 (untuk sekolah tipe A), bangunannya
sudah standar , solusi yang dipilih perawatan dan perbaikan ringan ruang TU
2. Mebeler lengkap, Ada 3 komputer dan 3 laptop dalam kondisi baik.
Program yang diterapkan adalah perawatan terhadap fasilitas yang ada.
Kamar Kecil
1. Rasio kamar kecil tehadap rombel mencapai rasio 1 : 1, kondisi saat ini rasio
kamar kecil terhadap rombel 25 : 24. Jumlah kamar kecil untuk siswa memang
sudah mencukupi.
2. Jumlah kamar kecil untuk guru 2 untuk kepala sekolah 1, untuk TU 2, R. BK 2 , ,
Ruang KOPSIS /kantin 1 , program yang ditetapakan adalah perawatan.
Lingkungan Sekolah
1. Lingkungan sekolah memenuhi unsur 6 K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban,
Keindahan, Kekeluargaan, Kerindangan).
2. Memiliki lapangan Olahraga, program yang diterapkan adalah perawatan dan
penambahan fasilitas pendukung
Fasilitas Pendukung
1. Ruang BK sudah memiliki dengan ukuran 7 X 12 m, program yang dipilih
sekolah adalah menata tata ruang dengan efisien.
2. Memiliki ruang OSIS dan ruang komite sekolah, namun belum representatif,
untuk itu program yang dipilih adalah renovasi/rtehabilitasi ruang - ruang
tersebut.
3. Sekolah sudah mempunyai ruang kantin, program yang dipilih adalah merawat
dan memperbaiki ruang kantin yang ada.
4. Memiliki ruang PMR / Kepramukaan, program yang telah dipilih adalah perwatan
dan penambahan fasilitas pendukung
5. Memiliki ruang pertemuan/Aula( dalam proses pembangunan ), program yang
dipilih realisasi pembangunan dengan dukungan dana dari orang tua/wali siswa
6. Tidak memiliki fasilitas telekomunikasi yang lengkap, sekolah tidak memiliki
faximile dan jaringan pada komputer. Program yang dipilih sekolah adalah
pengadaan faximile dan jaringan komputer yang memadahi
7. Memiliki gudang penyimpanan,namun belum standar, solusi yang dipilih
merencanakan perluasan pembangunan gudang.

Standar Pengelolaan
Perencanaan
1. Ketertiban guru dalam penyusunan RPS sudah baik, karena adanya penerapan
open manajemen, program yang dipilih adalah peningkatan kerjasama antar
komponen sekolah.
Implementasi Program
1. Program rata-rata tercapai 80%. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
implementasi monitoring dan evaluasi oleh sekolah, jadi program yang ditetapkan
adalah peningkatan koordinasi antar guru dengan kepala sekolah dan unsur
sekolah yang lainnya yang terkait.

Pengawasan
1. Supervisi kelas sudah ada, namun belum nampak umpan balik, yang disebabkan
keterbatasan waktu. Program yang ditetapkan adalah pemantapan pelaksaan
supervisi kelas.
Kepemimpinan
1. Keterbukaan Kepala Sekolah terhadap guru sudah sangat baik, karena kepala
sekolah selalu melibatkan semua unsur dalam suatu kegiatan. Program yang
dipilih adalah pemantapan setiap kegiatan.

Standar Pembiayaan
Sumber Dana
1. Total anggaran sekolah tidak mencapai .5 milyar ( 4.839.032.000 ) termasuk gaji
pegawai. Mengingat latar belakang sosial ekonomi orang tua siswa yang pada
umumnya sebagai buruh. Program yang dipilih adalah menggali dana dari sumber
lain.
2. Jumlah sumber pendanaan mencapai 3 sumber, oleh sebab itu program yang
dipilih adalah mengoptimalkan penggalian dana dari sumber lain
Penggunaan Dana
1. Sudah ada alokasi dana dalam RAPBS untuk pencapaian standar isi, hal ini
dikarenakan diharapkan semua program kegiatan dapat berjalan sehingga program
yang dipilih adalah pemanfaatan dana secara efektif dan efisien untuk pencapaian
standar isi.
2. Sudah ada dana dalam RAPBS untuk pencapaian standar proses, hal ini
dikarenakan diharapkan semua program kegiatan dapat berjalan sehingga program
yang dipilih adalah pemanfaatan dana secara efektif dan efisien untuk pencapaian
standar proses.
3. Sudah ada dalam RAPBS untuk pencapaian standar pendidik dan tenaga
kependidikan, hal ini dikarenakan diharapkan semua program kegiatan dapat
berjalan sehingga program yang dipilih adalah pemanfaatan dana secara efektif
dan efisien untuk pencapaian standar pendidik dan tenaga kependidikan.
4. Sudah ada dalam RAPBS untuk pencapaian standar penilaian, hal ini dikarenakan
diharapkan semua program kegiatan dapat berjalan sehingga program yang dipilih
adalah pemanfaatan dana secara efektif dan efisien untuk pencapaian standar
penilaian
5. Ada alokasi dana dalam RAPBS untuk pencapaian standar sarana pendidikan, hal
ini dikarenakan diharapkan semua program kegiatan dapat berjalan sehingga
program yang dipilih adalah pemanfaatan dana secara efektif dan efisien untuk
pencapaian standar sarana dan prasarana.
6. Ada alokasi dana dalam RAPBS untuk pencapaian standar kelulusan, hal ini
dikarenakan diharapkan semua program kegiatan dapat berjalan sehingga program
yang dipilih adalah pemanfaatan dana secara efektif dan efisien untuk pencapaian
standar kelulusan.
7. Ada alokasi dana dalam RAPBS untuk pencapaian standar pengelolaan, hal ini
dikarenakan diharapkan semua program kegiatan dapat berjalan sehingga program
yang dipilih adalah pemanfaatan dana secara efektif dan efisien untuk pencapaian
standar pengelolaan.
8. Ada alokasi dana dalam RAPBS untuk pencapaian standar pembiayaan, hal ini
dikarenakan diharapkan semua program kegiatan dapat berjalan sehingga program
yang dipilih adalah pemanfaatan dana secara efektif dan efisien untuk pencapaian
standar pembiayaan.
9. Ada alokasi dana dalam RAPBS untuk pencapaian standar penilaian, hal ini
dikarenakan diharapkan semua program kegiatan dapat berjalan sehingga program
yang dipilih adalah pemanfaatan dana secara efektif dan efisien untuk pencapaian
standar penilaian.
Akuntabilitas Data
Laporan disampaikan ke orang tua dan siswa dalam rapat akhir tahun mengingat
selama ini ketidak tahuan tim sekolah, maka program yang dipilih adalah program
konsolidasi pembuatan laporan keuangan (dana) bagi orang tua dan siswa.

Standar Penilaian
Kesiapan Guru Melaksanakan Penilaian
1. Semua guru sudah memiliki administrasi penilaian, hal ini dikarenakan
merupakan salah satu tugas guru. Program yang dipilih adalah pemantapan
pengadministrasian hasil penilaian dari siswa oleh guru.
Pelaksanaan Penilaian
1. Setiap semerter para guru belum mengembangkan instrumen penilaian, selama ini
masih ada guru yang tidak paham tentang instrumen maka program yang dipilih
adalah workshop dan pendampingan guru dalam mengembangkan instrumen
penilaian.

F. SOLUSI PROGRAM YANG DITERAPKAN


Setelah dilakukan analisis tentang akar penyebab dari masing-masing masalah
(kesenjangan), beberapa program (solusi) dapat ditetapkan. Program-program berikut ini
adalah program sekolah dalam rangka memenuhi kriteria sekolah mandiri

1. Standar Isi
1. In-house Trining (Diklat) di sekolah dalam rangka pemantapan pemahaman
tentang KTSP. Diklat KTSP dirancang sebagai sebuah pelatihan yang berbasis
teori dan praktik.
2. Program pendampingan terhadap guru oleh guru sejawat/ senior dan kepala
sekolah untuk pengembangan penilaian dan pengembangan RPP.
3. Program subsidi buku referensi bagi guru berbasis kebutuhan.
4. Penyelenggaraan MGMP guru serumpun dalam satu sekolah
5. Guru menyusun diktat untuk siswa.

2. Standar Proses
1. Program pemdampingan guru untuk mempertahankan kehadiran dikelas oleh
kepala sekolah.
2. Pendampingan/ pengawasan siswa oleh guru piket dan guru BK.
3. Program penambahan pengadaan sarana dan prasarana
4. Penambahan alat peraga
5. Penambahan jumlah media melalui pembelian
6. Program pemantapan pemanfaatan media yang sudah ada dan penambahan media
yang belum dimiliki
7. Program penilaian melalui MGMP sekolah

3. Standar Kompetensi Kelulusan


1. Program pendampingan terhadap semua mata pelajaran (bimbingan belajar) oleh
sekolah.
2. Program sosialisasi kepada siswa tentang KBM > 75, yang dilanjutkan dengan
pendampingan pada siswa terhadap semua pelajaran.
3. Rasio siswa dengan Rombel 1 : < 32 sudah tercapai, mengikuti atuaran yang
berlaku.
4. Jumlah siswa per rombel memenuhi rumus 1 : < 32, selama ini tidak tercapai
maka programnya adalah mengikuti aturan yang diberlakukan.
5. Pendampingan siswa terhadap mata pelajaran yang di US kan bagi kelas IX guna
peningkatan peningkatan perolehan nilai Ujian Sekolah yang akan digunakan
untuk kelulusan
6. Program pembekalan sejak awal tahun pelajaran untuk menghadapi pelaksanaan
lomba-lomba MIPA
7. Pemantapan Lomba-lomba Porseni di sekolah dan pengadaan TC untuk Olahraga,
Atletik dan semacamnya di sekolah.
8. Mengadakan latihan dan pembekalan yang cukup untuk menghadapi lomba-lomba
UKS, Olahraga, Kesenian
9. Etika sopan santun sudah baik sehingga yang diperlukan adalah memelihara dan
mengembangkan pembinaan etika sopan santun oleh semua unsur sekolah dan
pembiasaan gerakan Sambut Siswa
4. Standar Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Memberi kesempatan kepada guru untuk melanjutnya studi hingga sederajat S1
(jika dimungkinkan melalui program bantuan pendidikan/ beasiswa).Karena ada
satu guru yang belum S1
2. Program peningkatan kompetensi masing-masing guru sehingga sesuai dengan
keahliannya.
3. Memberdayakan guru IPA untuk menjadi laboran laboratorium IPA dan
memberdayakan guru TIK untuk menjadi laboran laboratorium komputer.
4. Rasio tenaga tata usaha terhadap Rombel 7 : 24 oleh sebab itu program yang
diterapkan adalah peningkatan pelayanan. Dengan sumberdaya yang ada
5. Program mempertahankan KS di sekolah agar tejadi kesinambungan program
apabila adanya roling/mutasi Kepala Sekolah
5. Standar Sarana dan Prasarana
1. Perawatan terhadap ruang kelas yang telah ada.
2. Program pengadaan alat-alat laboratorium IPA.
3. Program penataan terhadap alat secara efektif dan efisien pada ruang komputer
yang ada.
4. Program pengadaan peralatan ruang multi media.
5. Program penataan buku-buku pada perpustakaan secara efektif dan efisien.
6. Program peningkatan pelayanan terhadap semua warga sekolah.
7. Program pengadaan buku paket yang masih kurang
8. Program perawatan ruang kepala sekolah (penataan dan pengecatan ruang kepala
sekolah).
9. Program perawatan dan penggantian mebeler yang sudah tidak layak.
10. Program perawatan ruang guru ( penataan dan pengecatan ).
11. Perawatan terhadap fasilitas yang ada di ruang TU seperti perawatan komputer
dan laptop.
12. Perawatan dan pengecatan kamar kecil yang lama.
13. Perawatan dan penataan ruang BP.
14. Program perawatan ruang untuk ruang OSIS dengan segala kelengkapannya.
15. Program perawatan ruang untuk ruang PMR / Kepramukaan dengan
kelengkapannya.
16. Pengadaan Fax dan jaringan komputer sekolah, web site sudah ada namun belum
maksimal/optimal
6. Standar Pengelolaan
1. Meningkatkan kerjasama antar komponen sekolah dalam penyusunan RPS.
2. Program peningkatan koordinasi antar guru dengan kepala sekolah dan unsur
sekolah lainnya dalam pencapaian program.
3. Program pemantapan pelaksanaan supervisi kelas.

7. Standar Pembiayaan
1. Penggalian dana melalui sumber lain sehingga total anggaran sekolah dapat
memenuhi semua kebutuhan
2. Self-money (money mandiri) pada dokumen RPS aspek dana bagi pencapaian 8
standar nasional pendidikan seperti : standar isi, proses, kompetensi kelulusan,
pendidik dan tenaga kependidikan, pembiayaan, pengelolaan, sarana dan
prasarana pendidikan dan penilaian.
3. Program self-money pada aspek implementasi untuk pencapaian dana secara
efektif dan efisien guna pencapaian standar isi, standar proses, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar penilaian, standar sarana dan prasarana, standar
kelulusan, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian.
4. Program konsolidasi pembuatan laporan keuangan (dana) bagi orang tua dan
siswa

8. Standar Penilaian
1. Program Pemantapan peng-administrasian hasil penilaian dari siswa oleh guru
2. Program pendampingan guru dalam pengembangan instrumen pembelajaran

TUJUAN
Tujuan Sekolah yang akan dicapai dalam kurun waktu 1 tahun (tahun pelajaran
2019/2020) adalah peningkatan status sekolah dari sekolah potensial menjadi sekolah
mandiri dan berprestasi.
Selambat-lambatnya pada thun pelajaran 2020/2021, terjadi peningkatan prestasi sekolah
baik dalam bidang akademik maupun non akademik untuk SMP Negeri sekabupaten
kebumen sebagaimana ditunjukkan dengan kemampuan sekolah dalam memenuhi 8
standar nasional pendidikan: standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana pendidikan, standar kompetensi lulusan, standar
pengelolaan, standar pembiayaan dan standar penilaian pendidikan.

TUJUAN KHUSUS
Selambat-lambatnya pada tahun pelajaran 2019/2020, terjadi peningkatan prestasi sekolah
dari peringkat 37 di tahun 2018/2019 dari SMP Negeri se Kabupaten Kebumen menjadi
peringkat 35 sebagaimana ditunjukkan dengan indikator keberhasilan berikut ini :

1. Standar Isi
1. Kurikulum yang ditetapkan adalah Kurikulum 2013.
2. Pengembangan kurikulum sudah 100% berdasarkan pedoman Kurikulum 2013.
3. Semua mapel (100%) memiliki silabus.
4. Semua mapel memiliki sistem penilaian.
5. Semua mapel mempunyai RPP.
6. Minimal 3 buku referensi dimanfaatkan oleh guru
7. 3 buku pegangan dimanfaatkan oleh guru sebagai sumber pengembangan RPP
2. Standar Proses
1. Kehadiran guru dalam mengajar mencapai 98%
2. RPP dikembangkan (dimiliki) oleh guru setiap awal pembelajaran
3. Kehadiran siswa mengikuti pelajaran 97%
4. Pengelolaan kelas fleksibel, dikelola sesuai kebutuhan
5. Alat peraga dimanfaatkan dalam PBM untuk peningkatan pemahaman
6. Strategi pembelajaran yang diterapkan variatif (bervariasi)
7. Jumlah buku pegangan yang dimanfaatkan oleh guru lebih dari 3 buah buku
8. Media pembelajaran yang lengkap (Wall Chart, Clip Chart, LCD, dll)
9. Media pembelajaran dimanfaatkan oleh guru dan siswa selama proses
pembelajaran.
3. Standar Kompetensi Kelulusan
1. Standar kompetensi lulusan > 75
2. Rata-rata KKM ( Kritria Ketuntasan Minimal ) > 75
3. Rasio Siswa dengan Rombel 1 : < 35
4. Rata-rata UN adalah > 70
5. Menjadi peringkat 30 di kabupaten dalam pencapaian UN
6. Jumlah kejuaraan tingkat kabupaten/ kota mencapai > 2.
7. Rata-rata peringkat 1 pada lomba Olah Raga.
8. Etika Sopan Santun Siswa baik.( 5 S )
9. Semua siswa berdisiplin .
4. Standar Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Rasio Guru terhadap rombongan belajar memenuhi rumus > 1,5 : 1
2. Kualifikasi pendidikan guru : guru di SMP Negeri 1 Sruweng yang berpendidikan
S1 menjadi 98,6 %.
3. Kesesuaian bidang keahlian dengan mata pelajaran 100% sesuai.
4. Rasio tenaga perpustakaan terhadap siswa memenuhi rumus 1 : < 360
5. Sekolah punya tenaga perpustakaan
6. Rasio tenaga tata usaha terhadap rombel 1 : <13
7. Tingkat pendidikan kepala sekolah sudah S1
8. Masa kerja kepala sekolah 4 tahun
5. Standar Sarana dan Prasarana
1. Rasio Ruang kelas terhadap rombel adalah 1 : 1
2. Rata-rata ruang kelas > 63 m2 (7 x 9) sesuai standar
3. Keadaan ruang kelas (kebersihan, pencahayaan, sirkulasi udara) terjaga
4. Jumlah meja kursi terhadap jumlah siswa memadai
5. Luas laboratorium > 120 m2 (8 x 15) sudah memenuhi standar
6. Kelengkapan peralatan praktikum sesuai dengan topik IPA-97 % terpenuhi
7. Terdapat ruang multimedia di sekolah
8. Peningkatan pelayanan perpustakaan
9. Rasio buku paket terhadap siswa sudah mencapai perbandingan 1 : 1
10. Luas ruang kepala sekolah sesuai standar
11. Kelengkapan fasilitas mebeler lengkap
12. Luas ruang guru mencapai ukuran luas 119 m2
13. Kelengkapan fasilitas mebeler cukup
14. Kebersihan, cahaya, sirkulasi udara dari setiap ruangan baik
15. Luas ruang TU mencapai ukuran luas m2
16. Jumlah komputer untuk ruang TU memadai
17. Rasio kamar kecil terhadap rombel mencapai rasio 1 : 1
18. Jumlah kamar kecil untuk guru , ruang TU dan kepala sekolah mencapai jumlah 5
19. Kebersihan, cahaya, sirkulasi udara dari ruang terpenuhi
20. Lingkungan sekolah memenuhi semua unsur 6 K
21. Ada ruang bimbingan konseling yang layak
22. Memiliki ruang OSIS ( perlu perluasan )
23. Ada ruang koperasi
24. Ada ruang kantin yang , dan sudah cukup untuk memberi pelayanan pada siswa
25. Ada ruang ibadah yang layak
26. Ada fasilitas telekomunikasi yang lengkap dan website
6. Standar Pengelolaan
1. Guru terlibat dalam penyusunan RKS
2. Komite terlibat dalam penyusunan RKAS
3. Efektivitas penyelesain program-program sekolah mencapai ketuntasan 90%
4. Transparasi keuangan maksimal
5. Pertanggungjawaban keuangan yang baik
6. Ada supervisi kelas oleh KS atau tim yang efektif
7. Evaluasi program dapat dilaksanakan dengan baik
8. Kerjasama Sekolah dengan warga sekolah optimal
9. Keterbukaan Kepala Sekolah terhadap guru semakin meningkat
10. Sistem komunikasi antar warga sekolah dapat optimal
7. Standar Pembiayaan
1. Jumlah sumber pendanaan mencapai > 5 sumber
2. Ada alokasi dana dalam APBS untuk pencapaian standar isi
3. Ada dana dalam RKAS untuk pencapaian standar proses
4. Ada dana dalam RKAS untuk pencapaian standar pendidik dan tenaga
kependidikan
5. Ada dana dalam RKAS untuk pencapaian standar penilaian, mengingat selama ini
kesadaran warga sekolah kurang optimal
6. Ada alokasi dana dalam RKAS untuk pencapaian standar sarana pendidikan
7. Ada alokasi dana dalam RKAS untuk pencapaian standar kelulusan
8. Ada alokasi dana dalam RKAS untuk pencapaian standar pengelolaan
9. Ada alokasi dana dalam RKAS untuk pencapaian standar Pembiayaan
10. Administrasi pertanggujawaban keuangan lengkap
11. Laporan dikirim ke dinas, komite, guru, orangtua, siswa dan warga sekolah
8. Standar Penilaian
1. Umumnya guru (100%) mempunyai administrasi hasil penilaian
2. Guru mengembangkan KKM pada 11 mapel.
3. Semua guru menerapkan berbagai model penilaian

Anda mungkin juga menyukai