Anda di halaman 1dari 5

Nama : Aji Prasetia Nugroho

NPP : 31.0296
Kelas : E4
Tata Naskah Dinas

1) Surat berfungsi sebagai alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan atau informasi dari
satu pihak kepada pihak lain karena surat berfungsi mencerminkan citra atau wibawa pihak
pengirim.
2) Syarat-syarat surat yang baik
1. Surat disusun dengan teknik penyusunan surat yang benar. (Penyusunan letak bagian-bagian
surat (bentuk) yang tepat sesuai dengan aturan atau pedoman yang telah ditentukan.
2. Pengertian yang betul, jelas, bersih, dan rapi
3. Pemakaian kertas yang sesuai dengan
4. Ukuran : Kuarto berukuran 21 x 29 cm.
5. Jenis : HVS untuk lembar asli (sebaiknya kertas Onion) dan kertas tembus (doorslag) untuk
tembusan.
6. Warna : Putih HVS untuk lembar asli, kuning kertas tembus untuk perbal, biru muda kertas
tembus untuk tembusan intern, dan merah muda HVS untuk surat rahasia.)
7. Isi surat dinyatakan secara ringkas, jelas, dan eksplisit.
Isi surat yang ringkas, jelas, dan mengandung makna eksplisit akan menguntungkan kedua pihak,
yaiut penerima dapat memahami isinya dengan tepat dan tidak ragu-ragu, dan pengirim
memperoleh jawaban secara cepat apa yang dikehendakinya.
Pengunaan bahasa yang benar dan baku
Bahasa yang benar/baku sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, baik tentang ejaan, pemilihan
kata, bentuk kata, maupun kalimatnya akan memudahkan komunikasi atau penyampaian pesan.
Selain itu, bahasa surat haruslah efektif. Untuk itu, bahasa surat haruslah logis, wajar, hemat,
cermat, sopan, dan menarik. Sedapat mungkin dihindari pemakaian kata-kata asing yang sudah
ada padanannya dalam bahasa Indonesia. Juga harus dihindari gaya yang keasing-asingan atau
kedaerah-daerahan.

4) Surat dinas lebih lengkap nota dinas secara singkat. Surat dinas lebih resmi daripada nota dinas.
Surat dinas menggunakan sistematika resmi, nota dinas lebih subjektif. Surat dinas
menggunakan sistematika resmi, nota dinas lebih subjektif.
5) a.n.
Merupakan jenis pelimpahan wewenang secara mandat. Atas nama (a.n.)digunakan jika yang
menandatangani surat telah diberi wewenang oleh pejabat yang bertanggung jawab
berdasarkan bidang tugas, wewenang dan tanggung jawab pejabat yang bersangkutan.
Pejabat yang bertanggung jawab melimpahkan wewenang kepada pejabat di bawahnya, paling
banyak hanya 2 (dua) rentang jabatan struktural di bawahnya. Persyaratan pelimpahan
wewenang ini adalah:
pelimpahan wewenang harus dituangkan dalam bentuk tertulis yaitu dalam bentuk Instruksi
Dinas atau Surat Kuasa;
materi yang dilimpahkan harus merupakan tugas dan tanggung jawab pejabat yang
melimpahkan;
pada dasarnya wewenang penandatanganan meliputi surat-surat untuk kepentingan ke luar
maupun di dalam lingkungan Lembaga Negara tersebut;
penggunaan wewenang hanya sebatas kewenangan yang dilimpahkan kepadanya dan materi
kewenangan tersebut harus dipertanggungjawabkan oleh yang dilimpahkan kepada yang
melimpahkan;
tanggung jawab sebagai akibat penandatanganan surat berada pada pejabat yang
diatasnamakan.
u.b
Merupakan jenis pelimpahan wewenang secara delegasi. Untuk beliau (u.b.) digunakan jika yang
diberikan kuasa memberi kuasa lagi kepada pejabat satu tingkat di bawahnya. Untuk beliau (u.b)
digunakan setelah atas nama (a.n). Pelimpahan wewenang ini mengikuti urutan sampai 2(dua)
tingkat struktural di bawahnya, dan pelimpahan ini bersifat fungsional. Persyaratan yang harus
dipenuhi:

materi yang ditangani merupakan tugas dan tanggung jawab pejabat yang melimpahkan;
dapat digunakan oleh pejabat yang ditunjuk sebagai pemangku jabatan sementara atau yang
mewakili;
pada dasarnya wewenang penandatanganan meliputi surat-surat untuk kepentingan internal
dalam lingkungan lembaga Negara yang melampaui batas lingkup jabatan pejabat yang
menandatangani surat;
tanggung jawab berada pada pejabat yang dilimpahkan wewenang.
Pelaksana Tugas Harian (Plh.)
Penunjukan Plh. Dilakukan apabila pejabat yang memimpin suatu satuan kerja untuk waktu
tertentu tidak dapat melaksanakan tugas secara optimal atau berhalangan antara lain karena
pensiun, melakukan perjalanan dinas, tugas belajar mengikuti pendidikan dan pelatihan/kursus,
menunaikan Ibadah Haji, cuti dan sakit serta alasan lain yang serupa dengan itu, atau tidak
dapat melaksanakan tugasnya sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari kerja. Penunjukan Plh.
dilakukan oleh:

Sekretaris Jenderal untuk Pejabat Eselon I dengan menunjuk Pejabat Eselon II di lingkungan
pejabat yang berhalangan;
Pejabat Eselon I untuk Pejabat Eselon II dengan menunjuk Pejabat Eselon III di lingkungan
pejabat yang berhalangan;

Pejabat Eselon II untuk Pejabat Eselon …

Untuk menjaga kelancaran tugas dan kelangsungan tanggung jawab dalam


menyelenggarakan pemerintahan di lingkungan Kementerian Keuangan, apabila terjadi
kekosongan jabatan, maka dilakukan penunjukan Pelaksana Tugas (Plt.) atau Pelaksana

Harian (Plh.).
Ketentuan dan tata cara penunjukan seorang pejabat sebagai Plt. dan Plh. telah diatur
tersendiri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
1. Pelaksana Tugas (Plt.)
a. Pelaksana Tugas (Plt.) digunakan apabila pejabat yang berwenang
menandatangani naskah dinas belum ditetapkan karena menunggu ketentuan
bidang kepegawaian lebih lanjut.

b. Pelimpahan wewenang bersifat sementara, sampai dengan pejabat yang definitif

ditetapkan.

Contoh penulisan sebutan Plt. dalam penandatanganan naskah dinas.

Plt. Kepala Biro Umum

tanda tangan

Nama Lengkap

NIP

u.p merupakan singkatan dari “Untuk Perhatian”. Singkatan u.p. dikhususkan kepada seseorang
yang dimaksud dalam surat.

Misalnya, dibagian perusahaan ada bagian keuangan, bagian personalia, dan bagian operasional.
Jika Anda ingin mengkhususnya kepada bagian yang dituju, maka dapat meletakkan singkatan
u.p. dalam alamar surat.
(1) Penjabat yang disingkat Pj. merupakan pejabat sementara untuk jabatan
bupati.
(2) Penjabat sebagaimana pada ayat (1) melaksanakan tugas pemerintahan
pada daerah tertentu sampai dengan pelantikan pejabat definitif.
7) Surat naskah dinas yang akan dibuat adalah surat perintah, katena kepada badan
memerintahkan kepada kepala subbagian TU

KEMENTERIAN DALAM NEGERI


REPUBLIK INDONESIA
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
Jalan Merdeka Utara Nomor 7 Jakarta 10110 Telepon (021) 3458542 Fax : (62-21)
3831193 http://www.depdagri.go.id, E-mail : biro_kepegawaian@kemendagri.go.id

SURAT PERINTAH
NOMOR…………

Nama : Dr.Drs. H.Subroto, MM

Jabatan : Kepala Badan Kepegawaian IPDN

MEMERINTAHKAN :

Kepada :

a. Nama : Muhajirin, S,STP


b. Jabatan : Kepala Subbagian Tata Usaha

Untuk : Melakukan perjalanan dinas ke luar kota dalam rangka koordinasi.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 18 Juli 2022

Kepala Badan Kepegawaian IPDN

Dr.Drs. H.Subroto, MM
8)

BADAN KEPEGAWAIAN PROVINSI LAMPUNG

Jalan Z.A. Pagar Alam NO.14, Teluk betung, Bandar Lampung, 35143
Telepon (021) 6658690. Laman www.dinkesprovlampung.go.id

NOTA DINAS

Kepada : Seluruh kepala satuan kerja Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Lampung
Dari : Kepala Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Lampung
Tanggal : 25 Agustus 2022
Nomor :
Sifat : Penting
Lampiran :
Perihal : Penginventarisasian pegawai satuan kerja untuk kenaikan pangkat

Sehubungan dengan Surat Keputusan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Lampung tentang
kenaikan pangkat sejumlah pegawai di lingkungan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Lampung yang
dikeluarkan pada tanggal 25 Agustus 2012, maka diberitahukan kepada seluruh kepala satuan kerja di
lingkungan untuk membuat surat terkait urusan inventarisasi pegawai yang akan dinaikpangkatkan pada
periode 1 Oktober 2012 yang kemudian berkas tersebut diserahkan kepada Bagian Mutasi Pegawai .

Demikian agar menjadi perhatian. Mohon untuk ditindaklanjuti. Atas perhatiannya diucapkan
terima kasih.

KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH


PROVINSI LAMPUNG

Aji Prasetia Nugroho, S.Tr.IP, M.M.


Pembina Utama Madya/IVd

Anda mungkin juga menyukai