Anda di halaman 1dari 18

Surat Masuk

Sebelum surat masuk disimpan, Sekretaris Jenderal/Biro Kesekretariatan mencatat


pada buku agenda SURAT MASUK, kemudian menyimpannya ke dalam filling cabinet surat
masuk. Diakhir kepengurusan, seluruh catatan surat masuk, direkap kedalam file pengarsipan
di komputer.

Bentuk Buku Surat Masuk :


No Tanggal Tangga Nomor Surat Dari Perihal/Berita Ditujuka Keterangan
. Masuk l Surat n Kepada

Alamat Surat masuk


No Lembaga/Organisasi Alamat Telp/Fax E-mail Contact Person
.

Surat Keluar
Surat keluar bisa dibuat dengan berbagai macam cara antara lain :
a. Berdasarkan dikte dari ketua.
b. Ketua membuat dan menulis sendiri konsep surat.
Sekretaris Jenderal/Biro Kesekretariatan menambahkan bagian surat yang belum
dicantumkan seperti nomor surat, tanggal dan lain-lain.
c. Pokok surat ditentukan oleh ketua dan sekretaris yang membuat konsep surat,
kemudian ketua mengoreksi hasil konsep surat tersebut.
Sebelum surat keluar dibuat, perlu diketahui jenis surat tersebut, apakah
berbentuk undangan, mandat dan surat tugas atau jenis lainnya, karena setiap jenis
surat berbeda pula penomorannya. (lihat bagian sistem pembakuan surat).
Contohnya : SK nomor 001 maka dalam pembuatan surat mandat juga
menggunakan nomor 001. Demikian pula dalam pembuatan surat kepanitiaan
bersama, maka menggunakan nomor yang berbeda pula, sesuai dengan urutannya.
Dengan demikian penomoran jenis surat disesuaikan dengan urutan masing-masing,
setelah surat keluar dibuat, maka sekretaris jenderal/biro kesekretariatan mencatat
pada buku surat keluar, berdasarkan jenis surat.

Bentuk Buku Surat Keluar

No. Tanggal Nomor Perihal/Berita Ditujukan Dari Keterangan


Keluar Surat Kepada
MEKANISME PENGARSIPAN

Untuk merapikan surat masuk dari lembaga, organisasi dan instansi pemerintah
dibutuhkan mekanisme alur pengarsipan yang teratur. Adapun prosedur pengarsipan surat
masuk dilakukan oleh Kesatuan Aksi Mahasiwa Muslim Indonesia (KAMMI) adalah:

Petunjuk Teknis Mekanisme Administrasi Biro Kesekretariatan

A. Surat Masuk

Surat Pencatatan Sosialisasi Pengarsipan

Via Pos atau 1. Letakkan (ditempel) Filling, dalam binding file


1. Mencatat di buku rekap
fax dalam ‘SURAT (maksimal 1 hari setelah
surat masuk
MASUK’ orang bersangkutan
2. memasukkannya/mencatat
(stereoform) mengetahui)
kedalam agenda kegiatan
ketua umum/sekjen 2. Informasikan

- Form Surat Masuk


No, tanggal terima, tanggal surat, dari, tertuju, perihal, lampiran, keterangan.
- Agenda kegiatan, buku atau sheet apapun info kegiatan

B. Database
 Database yang dibuat oleh departemen/biro harus ditembuskan ke kestari.
 Data kader se-komsat via kaderisasi
 Data komsat-komsat, media dan tokoh via humas
 Lembaga dan cp tokoh via kebijkan publik ekonomi
C. Surat Keluar
Sekretaris Jenderal/Biro Administrasi hanya membuat surat yang diminta oleh
Ketua dan Sekretaris Jenderal. Sedangkan yang diminta oleh Bidang/Departemen/Biro
dibuat oleh sekretaris masing-masing.
SURAT

A. Format Surat
Format surat resmi di Indonesia versi lama Format setengah lurus a, sedangkan format surat
resmi versi baru adalah Format setengah lurus b.
Pada dasarnya, tidak ada format yang dibakukan, akan tetapi hendaknya kita, ormas
KAMMI, menggunakan format surat yang dianjukan oleh Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa agar lebih efisien dan menarik.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka KAMMI menggunakan format


surat resmi versi baru sesuai rekomendasai Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, yaitu: Format setengah lurus b
Contoh: Format setengah lurus b

Kepala Surat

Nomor : Tanggal
Lampiran :
Hal :

Yth.....................
....................

Salam Pembuka,
..................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................
..........................................

Salam Penutup,
Nama Jabatan

Tanda tangan

Nama Jelas
NIK
Tembusan
B. Bagian-bagian Surat Dinas
1. Kepala Surat
PENGURUS DAERAH KAMMI KOTA JAMBI
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(The Unity Action of Indonesian Moslem Students)

PENGURUS KOMISARIAT SULTAN THAHA


Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(The Unity Action of Indonesian Moslem Students)

PENGURUS KOMISARIAT AT-TAHRIR


Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(The Unity Action of Indonesian Moslem Students)

PENGURUS KOMISARIAT SIGINJAI


Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(The Unity Action of Indonesian Moslem Students)
PENGURUS KOMISARIAT RANGKAYO HITAM
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(The Unity Action of Indonesian Moslem Students)

PENGURUS KOMISARIAT TUNGKAL


Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia
(The Unity Action of Indonesian Moslem Students)

Catatan:
Berdasarkan pertimbangan untuk font kop surat sebagai berikut: pengurus pengurus pusat dan
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia font Tahoma, font size 16 (Bold) untuk alamat,
telepon dan email menggunakan font size 10.
Ukuran logo pada kop surat yaitu 2x3.
Khusus penulisan nama dan alamat komisariat, gunakan font yang lebih kecil daripada font
diatasnya.

Surat dinas yang dikeluarkan oleh KAMMI dibuat dalam surat berukuran A4, margin normal,
huruf Cambria, font 12pt, spasi 1.15.

1. Tanggal Surat
Tanggal surat berfungsi untuk memberitahukan kepada penerima surat, kapan surat itu
ditulis. Tanggal surat dinas tidak perlu didahului nama kota, karena nama kota tersebut telah
tercantum pada kepala surat
2. Nomor Surat
Nomor surat berguna untuk memudahkan mengatur penyimpanan surat, memudahkan
mencari surat itu kembali jika diperlukan dan mengetahui setiap waktu banyaknya surat yang
keluar.
3. Lampiran
Penulisan lampiran berguna agar penerima surat dapat meneliti dan melihat kembali
banyaknya sesuatu yang dilampirakan. Yang dilampirkan tersebut dapat berupa buku, fotocopy,
surat keterangan yang diperlukan, brosur, kwitansi, dan sebagainya.
4. Hal Surat
Penulisan Hal setelah lampiran berguna agar pembaca dengan cepat mengetahui hal yang
dibicarakan dalam surat tersebut sebelum membaca isi surat selengkapnya.
5. Alamat (Dalam) Surat
Alamat (bagian dalam) surat digunakan sebagai petunjuk langsung siapa yang harus
menerima surat. Alamat yang dituju ini, sebenarnya tercantum pula dalam sampul surat. Atau,
alamat dalam sekaligus berfungsi sebagai alamat luar jika digunakan sampul berjendela.
Alamat (bagian dalam) surat digunakan sebagai petunjuk langsung siapa yang harus
menerima surat. Atau, alamat yang dituju ini, sebenarnya tercantum pula dalam sampul surat. Atau,
alamat suraty dalam sekaligus berfungsi sebagai alamat luar jika digunakan sampul berjendela.
Penulisan alamat (dalam) surat diatur sebagai:
1. Alamat yang dituju ditulis disebelah kiri surat pada jarak tengah antara Hal surat dan Salam
pembuka.
2. Alamat surat tidak diawali kata kepada, karena kata tersebut berfungsi sebagai penhubung
intrakalimat yang menyatakan arah alamat pengirim pun tidak didahului kata dari yang
berfungsi sebagai kata penghubung intrakalimat, yang menyatakan asal.
3. Alamat yang dituju diawali dengan Ykh. (diikuti titik) atau Yang kami hormati (tidak diikuti
titik).
4. Sebelum mencantumkan nama orang yang dituju, biasanya dicantumkan sapaan Ibu, Bapak,
Saudara atau sdr. (dengan titik).
5. Jika nama orang yang dituju tersebut bergelar akademik yang ditulis didepan namanya, seperti
Drs, Ir., Drg; maka kata sapaan seperti tersebut pada no.4, tidak digunakan demikian pula
dengan pangkat, seperti Sersan atau Kapten; dan jabatan, seperti Direktur PT atau Kepala
Instansi; tidak menggunakan kata sapaan.

Contoh: Ykh. Bapak Hamdan, M.Hum


Ykh. Ibu Halimah
Ykh. Ir. Latif
Ykh. Direktur PT. Yupharin Pharmaceuticals
Ykh. Kapten Budiman
6. Penulisan kata Jalan pada alamat, tidak disingkat. Kemudian, nama gang, nomor, RT, dan RW;
juga ditulis lengkap dengan huruf kapital setiap awal kata.
7. Nama kota dan propinsi dituliskan dengan huruf awal kapital dan tidak perlu digarisbawahi atau
diberi tanda baca apapun.
8. Jika kota tersebut memiliki kode pos, maka kode pos perlu dicantumkan untuk memperlancar
dan mempermudah penyampaian surat kealamat yang dituju.
6. Salam Pembuka
Salam pembuka merupakan tanda hormat penulis surat sebelum penulis surat berkomunikasi.
Salam pembuka dalam surat-surat resmi dipertahankan karena bagaian ini merupakan salah satu
penanda surat yang sopan dan simpatik.
Salam pembuka dicantumkan disebelah kiri (satu garis dengan nomor, lampiran, hal dan
alamat surat). Huruf pertama awal kata dituliskan dengan huruf kapital, sedangkan dengan kata yang
lain dituliskan dengan huruf kecil, kemudian diakhiri dengan tanda koma.

Berdasarkan berbagai pertimbangan, maka KAMMI menggunakan salam


pembuka: Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, dalam
penulisan surat dinas

7. Isi Surat
Isi surat disebut juga tubuh surat. Bagian ini merupakan bagian yang paling menentukan.
Tercapai atau tidaknya maksud penulis surat sesuai dengan keinginan penulis surat, bergantung pada
jelas atau tidaknya bagian ini. Isi surat terbagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Paragraf pembuka surat,
2. Paragraf isi surat (isi surat yang sesungguhnya),
3. Paragraf penutup surat
8. Paragraf pembuka surat
Paragraf pembuka surat adalah pengantar isi surat yang mengajak pembaca surat
menyesuaikan perhatiannya kepada pokok surat yang sebenarnya.
Kaliamat pengantar yang lazim digunakan untuk mengawali pembuka pada surat dinas,
adalah sebagai berikut:
1. Dalam rangka perapihan administrasi kesekretariatan PD KAMMI Kota Jambi, kami akan
menerbitkan buku panduan kesekretariatan .....
2. Sehubungan dengan surat saudara tanggal 10 Januari 2019, No.003/PH/B/KU-i/K-SGJ/28.PD-
1/KAMMI/I/2019, tentang permohonan pelantikan, dengan ini kami beritahukan bahwa ......
Catatan:
Kata kami digunakan, jika penulis surat mengatasnamakan suatu organisasi atau instansi,
akan tetapi, jika atas nama sendiri, kata ganti yang tepat adalah saya.
9. Paragraf Isi Surat
Paragraf isi surat merupakan pokok surat yang memuat sesuatu yang diberitahukan, yang
dikemukakan atau yang dikehendaki oleh pengirim surat. Sesuatu yang disampaikan inilah yang
diharapkan memperoleh tanggapan, jawaban, atau reaksi dari penerima surat. Oleh karena itu, agar
pesan tersebut sampai kepada penerima sesuai dengan keinginan pengirim, maka penggunaan
singkatan atau istilah yang tidak lazim hendaklah dihindari. Selaain itu, setiap paragraf isi surat
hanya berbicara tenatang suatu masalah; jika ada masalah lain, hal tersebut dituangkan dalam
paragaraf yang berbeda. Terakhir, kalimat-kalimat dalam paragraf isi hendaknya pendek, tetapi jelas.
Rumusan isi surat harus menarik, tidak membosankan tetapi tetap hormat dan sopan. Penulis
surat harus benar-benar mengakui dan menghormati hak penerima surat. Oleh karena itu, penulis
hendaknya menghindari sikap menganggap remeh terhadap orang lain, apalgi menghina atau
mempermainkannya.
10. Paragraf Penutup Surat
Paragraf penutup berfungsi sebagai kunci isi surat atau penegasan isi surat, selain dapat pula
mengandung harapan pengirim surat atau ucapan terima kasih kepada penerima surat. Paragraf
penutup ini berfungsi untuk mengakhiri pembicaraan dalam surat.
Contoh paragraf penutup surat:
1. Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.
2. Atas perhatian dan kerjasama Saudara selama ini, kami ucapkan terima kasih.
3. Mudah-mudahan jawaban kami bermanfaat bagi saudara.

Catatan: tidak boleh menggunakan kata ganti-nya Misal: atas perhatiaannya, atas kerjasamanya.
Tetapi harus menggunakan kata sapaan.

11. Salam penutup


Salam penutup berfungsi untuk menunjukkan rasa hormat penulis setelah penulis
berkomunikasi dengan pembaca surat. Salam penutup dicantumkan diantara paragraf penutup dan
tanda tangan pengirim, dengan diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda koma.

Berdasarkan berbagai pertimbangan, maka KAMMI menggunakan salam penutup:


Wassalamu’alaikum warahmatulllahi wabarakatuh, dalam pebulisan surat dinas
12. Tanda Tangan, Jabatan, Nama Jelas dan NIK
Surat dinas dianggap sah jika ditandatangani oleh pejabat yang berwenang, yaitu pemegang
pimpinan suatu instansi, lembaga atau organisasi.
Nama jelas penanda tangan dicantumkan dibawah tanda tangan dengan hanya huruf awal
setiap kata ditulis kapital, tanpa diberi kurung dan tanpa diberi tanda baca apapun.
Dibawah nama penanda tangan dicantumkan nama jabatan sebagai identitas penanda tangan
tersebut.

Mengetahui,
TTD
Indra Jaya
Ketua Umum

13. Tembusan
Tembusan berfungsi untuk memberitahukan kepada pembaca bahwa surat tersebut
dikirimkan juga kepada pihak lain yang perlu ikut mengetahui isi surat tersebut. Jadi, tembusan ini
dicantumkan hanya jika memang ada pihak lain yang harus mengetahui maksud surat.
Contoh:

Tembusan:
1. Ketua Umum
2. Sekretaris Jenderal

C. Nomor Surat
Nomor surat berguna untuk memudahkan dalam mengatur penyimpanan surat, memudahkan
mencari surat itu kembali jika diperlukan dan mengetahui setiap waktu banyaknya surat yang keluar.
Dalam penomoran surat terdapat beberapa kode yang mesti diketahui, meliputi:

1. Kode Jenis Surat

No JENIS SURAT KODE SURAT


.
1 Permohonan (peminjaman, tempat, ruangan, barang dan lain-lain) PH
2 Undangan (rapat, pembicara, audiensi, hearing dan lain-lain) U
3 Pemberitahuan (kunjungan dan lain-lain) B
4 Pengumuman P
5 Mandat/kuasa M/K
6 Rekomendasi REK
7 Keterangan KET
8 Penugasan T
9 Ucapan UP
10 Memo MO
11 Nota NT
12 Pernyataan PN
13 Kerjasama KS
14 Balasan SB
15 Keputusan SK
16 Perintah PRINT
17 peringatan PER

Catatan: Surat yang kodenya berbeda, penomorannya dimulai dari 1. Sedangkan yang kodenya
sama, penomorannya diurutkan.

2. Kode Tujuan Surat

No NAMA KODE SURAT


.
1. Internal pengurus Komisariat, Daerah dan Wilayah A
2. Antar Komisariat, Daerah dan Wilayah B
3. Organisasi diluar KAMMI C
4. Pihal lain (Mis: Instansi Pemerintahan, Kabag. Perlengkapan dll.) D

3. Kode Organisasi

No ITEM KODE
.
1 Ketua Umum KU
2 Sekretaris Jenderal SJ
3 Bendahara Umum BU
4 Biro Administrasi Umum BAU
5 Biro Rumah Tangga BRT
6 Bidang Pembinaan Kader BPK
7 Departemen Kaderisasi DK
8 Departemen Instruktur DI
9 Departemen Pemandu DP
10 Bidang Perempuan BP
11 Departemen Pengembangan Perempuan DPP
12 Departemen Advokasi Perempuan DAP
13 Bidang Pengembangan SDM Strategis BPSDMS
14 Departemen Lokus Kompetensi dan Pengkaryaan DLKP
15 Bidang Pengembangan Komisariat BPKOM
16 Bidang Kajian Publik BKP
17 Departemen Kajian dan Strategi DKS
18 Bidang Humas BHUM
19 Bidang Ekonomi dan Sosial Masyarakat BESM
20 Departemen Sosial Masyarakat DSM
21 Departemen Ekonomi DE
22 LSO L
23 Panitia Bersama PBM

4. Kode Komisariat

No. Nama Komisariat Kode


1 PK KAMMI Sultan Thaha K-STH
2 PK KAMMI At-Tahrir K-ATH
3 PK KAMMI Al-Mizan K-AMZ
4 PK KAMMI Siginjai K-SGJ
5 PK KAMMI Rangkayo Hitam K-RKH
6 PK KAMMI Tungkal K-TKL

1. Surat yang diterbitkan oleh PD KAMMI Kota jambi


Contoh: surat yang dikeluarkan oleh Ketua Umum
001/PH/KU-e/28.PD-1/KAMMI/I/2019

001 PH KU-e 28.PD-1 KAMMI I 2019


Pejabat
yang Kode Organisasi
Nomor Hal
menerbitkan Wilayah dan yang Bulan Tahun
surat Surat
dan sifat Daerah menerbitkan
surat

Contoh: surat yang diterbitkan oleh Sekretaris Jenderal


001/REK/SJ-i/28.PD-1/KAMMI/I/2019

001 REK SJ-i 28.PD-1 KAMMI I 2019


Pejabat
yang Kode Organisasi
Nomor Hal
menerbitkan Wilayah dan yang Bulan Tahun
surat Surat
dan sifat Daerah menerbitkan
surat
Catatan: i (interna)l dan e (eksternal) hanya digunakan apabila surat diterbitkan oleh
Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal

i = internal (ke dalam organisasi KAMMI)


e = eksternal (ke luar organisasi KAMMI)

Surat yang dikeluarkan oleh Bidang/Departemen/Biro


Contoh: Surat yang dikeluarkan Departemen Kaderisasi
001/PH/B/DK/28.PD-1/KAMMI/III/2019
001 PH B DK 28.PD-1 KAMMI III 2019
Kode Organisasi
Nomor Hal Tujuan Pejabat yang Bula
Wilayah yang Tahun
surat Surat Surat menerbitkan n
dan Daerah menerbitkan

Surat yang dikeluarkan oleh kepanitiaan (dibawah Bidang/Departemen/Biro)


Contoh: Kepanitiaan Dauroh Pemandu Madrasah KAMMI
001/U/B/DPMK/DP/28.PD-1/KAMMI/II/2019
Surat yang dikeluarkan oleh kepanitiaan bersama (non-Bidang/Departemen/Biro)
Contoh: Kepanitiaan MUSDA
001/U/A/PBM/28.PD-1/KAMMI/XII/2019
2. Contoh surat yang dikeluarkan oleh PK KAMMI
Contoh: surat yang dikeluarkan oleh Ketua Umum
001/PH/KU-e/28.PD-1/K-STH/KAMMI/I/2019

001 PH KU-e 28.PD-1 K-STH KAMMI I 2019


Pejabat
yang Kode Organisasi
Nomor Hal Kode
menerbitkan Wilayah yang Bulan Tahun
surat Surat Komisariat
dan sifat dan Daerah menerbitkan
surat

Contoh: surat yang diterbitkan oleh Sekretaris Jenderal


001/REK/SJ-i/28.PD-1/K-STH/KAMMI/I/2019

001 REK SJ-i 28.PD-1 K-STH KAMMI I 2019


Pejabat
yang Kode Organisasi
Nomor Hal Kode
menerbitkan Wilayah dan yang Bulan Tahun
surat Surat Komisariat
dan sifat Daerah menerbitkan
surat
Catatan: i (interna)l dan e (eksternal) hanya digunakan apabila surat diterbitkan oleh
Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal

i = internal (ke dalam organisasi KAMMI)

e = eksternal (ke luar organisasi KAMMI)


Surat yang dikeluarkan oleh Bidang/Departemen/Biro
Contoh: Surat yang dikeluarkan Departemen Kaderisasi
001/PH/B/DK/28.PD-1/K-STH/KAMMI/III/2019
001 PH B DK 28.PD-1 K-STH KAMMI III 2019
Kode
Organisasi
Nomor Hal Tujuan Pejabat yang Wilayah Kode Bula
yang Tahun
surat Surat Surat menerbitkan dan Komisariat n
menerbitkan
Daerah

Surat yang dikeluarkan oleh kepanitiaan (dibawah Bidang/Departemen/Biro)


Contoh: Kepanitiaan Bedah Buku Kaderisasi
001/U/B/BB/DK/28.PD-1/K-STH/KAMMI/II/2019
Surat yang dikeluarkan oleh kepanitiaan bersama (non-Bidang/Departemen/Biro)
Contoh: Kepanitiaan MUSKOM
001/U/A/PBM/28.PD-1/K-STH/KAMMI/XII/2019

A. Surat yang dikeluarkan PD KAMMI Kota Jambi


1. Diterbitkan atas nama ketua umum
TTD TTD
Indra Jaya, S.Pd Zainudin Alamsyah, S.Si
Ketua Umum Sekretaris Jenderal
2. Diterbitkan atas nama Bidang

TTD
Indra Jaya, S.Pd
Ketua Umum Ketua Bidang
Atau seperti ini :

Ketua Bidang Sekretaris Bidang

Mengetahui,

Indra Jaya, S.Pd


Ketua Umum

3. Diterbitkan atas nama Biro

TTD
Indra Jaya, S.Pd
Ketua Umum Ketua Biro
Atau seperti ini :

TTD TTD
Zainudin Alamsyah,S.Si
Sekretaris Jenderal Ketua Biro

Mengetahui,

Indra Jaya, S.Pd


Ketua Umum
4. Diterbitkan mengatasnamakan

a.n.Ketua Umum

Zainudin Alamsyah,S.Si
Sekretaris Jenderal

B. Surat yang diterbitkan PK KAMMI Kota Jambi


1. Diterbitkan atas nama ketua umum

TTD TTD
Agus Mustawa
Ketua Umum Sekretaris Umum
2. Diterbitkan atas nama Bidang

TTD
Agus Mustawa
Ketua Umum Ketua Bidang
Atau seperti ini :

Ketua Bidang Sekretaris Bidang


Mengetahui,

Agus Mustawa
Ketua Umum

3. Diterbitkan atas nama Biro

TTD
Agus Mustawa
Ketua Umum Ketua Biro
Atau seperti ini :

TTD TTD

Sekretaris Umum Ketua Biro

Mengetahui,

Agus Mustawa
Ketua Umum
4. Diterbitkan mengatasnamakan

a.n.Ketua Umum

Sekretaris Umum

PROSEDUR TETAP PELANTIKAN PD KAMMI KOTA JAMBI

A. Aturan Pelantikan
Pelantikan pengurus KAMMI Kota Jambi dilakukan oleh Ketua Umum Pengurus Pusat
KAMMI,atau yang mewakili ditingkat Pengurus Pusat KAMMI, atau Pengurus Wilayah
KAMMI Jambi, berdasarkan surat keputusan Ketua Umum PP KAMMI. Pelantikan Pengurus
Komisariat dilakukan oleh Ketua Umum PD KAMMI Kota Jambi.
B. Perangkat Pelantikan
1. Naskah Ikrar KAMMI.
2. Naskah Pelantikan, yang meliputi: SK Ketua Umum PD KAMMI Kota Jambi dan Daftar
Nama Pengurus.
3. Teks Kredo Gerakan KAMMI
4. Teks Mars KAMMI (KAMMI Berjuang).
5. Teks Hymne KAMMI
6. Naskah Pidato Politik Ketua Umum PK KAMMI Terpilih.
C. Pelaksanaan Pelantikan
1. Susunan Acara Pelantikan:
a. Pembukaan (dipandu oleh MC).
b. Pembacaaan Al-Qur’an (dibacakan oleh Petugas yang ditunjuk).
c. Menyanyian lagu Indonesia Raya (aba-aba oleh dirigen).
d. Menyanyikan lagu Mars KAMMI berjuang (aba-aba oleh dirigen).
e. Menyanyikan lagu Hymne KAMMI
f. Laopran Panitia (disampaikan Ketua Panitia).
g. Pembacaan Kredo Gerakan KAMMI
h. Proses pelantikan:
 Proses pelantian dilakukan oleh Pengurus Daerah KAMMI Kota Jambi.
 Pemanggilan nama-nama Pengurus baru (satu-persatu) ke depan/podium oleh
perwakilan PD KAMMI Kota Jambi.
 Pembacaan Surat Keputusan oleh perwakilan PD KAMMI Kota Jambi.
 Pembacaaan ikrar.
i. Serah terima jabatan dari pengurus lama (Ketua Umum Lama) kepada pengurus baru
(Ketua Umum Terpilih) secara simbolis dengan memberikan panji/atribut PK KAMMI.
j. Sambutan-sambutan:
 Sambutan perwakilan PD KAMMI Jambi.
 Sambutan Perwakilan PP/PW KAMMI
k. Orasi Ketua Umum PK KAMMI terpilih.
l. Acara tambahan (hiburan)
m. Do’a
n. penutup
STANDARISASI PENGAJUAN SK
A. PD KAMMI Kota Jambi
Untuk merapikan administrasi organisasi KAMMI diperlukan mekanisme pengajuan
penerbitan Surat Keputusan tentang penetapan Pengurus Daerah KAMMI Kota Jambi.syarat-
syarat untuk pengajuan SK yaitu:
1. Mengajukan Surat Permohonan penerbitan SK (Surat Keputusan) ke PP KAMMI.
2. Surat Permohonan Penerbitan SK (Surat Keputusan) dikirimkan paling lambat H-10
sebelum pelantikan dan pnerbitan SK.
3. Melampirkan Surat Ketetapan (Konsideran) Musyawarah Daerah tentang pengangkatan
Ketua Umum PD Kammi Kota Jambi terpilih.
4. Melampirkan lembar daftar nama-nama Pengurus Daerah KAMMI Kota Jambi.
5. Mencantumkan lamanya masa kepengurusan PD KAMMI Kota Jambi yang akan dijalani
berdasarkan hasil Musyawarah Daerah, satu atau dua tahun (lihat konstitusi).
B. PK KAMMI se-Kota Jambi
Untuk merapikan administrasi organisasi PD KAMMI Kota Jambi diperlukan
mekanisme pengajuan penerbitan Surat Keputusan tentang penetapan Pengurus Daerah
KAMMI Kota Jambi.syarat-syarat untuk pengajuan SK yaitu:
1. Mengajukan Surat Permohonan penerbitan SK (Surat Keputusan) ke PD KAMMI Kota
Jambi.
2. Surat Permohonan Penerbitan SK (Surat Keputusan) dikirimkan paling lambat H-10
sebelum pelantikan dan pnerbitan SK.
3. Melampirkan Surat Ketetapan (Konsideran) Musyawarah Daerah tentang pengangkatan
Ketua Umum PK Kammi terpilih.
4. Melampirkan lembar daftar nama-nama Pengurus Komisariat KAMMI Kota Jambi.

Anda mungkin juga menyukai