Anda di halaman 1dari 16

CARA PENGGUNAAN USG DP-20 MINDRAY

Nama Deskripsi Fungsi


No
Off: Ketika system dalam kedaan mati (off) Tekan
1 / Tombol power
tombol untuk on/off sistem
Status tampilan Hijau: Bekerja dalam status normal
2 /
indikator Orange: Tidak ada signal
Tekan tombol ESC untuk keluar atau kembali ke menu
3 Esc Exit
sebelumnya, selama pemerikdaan USG berlangsung
Tekan tombol untuk membuka dan menutup untuk menyertai
4 Help /
dokumen
5 Review / Untuk melihat kembali gambar yang tersimpan

6 Report / Tekan tombol untuk membuka dan menutup laporan dignosis

1 Applicants Specialist: Raditya Rangga B.P. | 0821-3566-4142


7 iStation / Tekan tombol untuk masuk dan keluar system informasi pasien

Tombol setting Anda dapat menggunakan fungsi dari tombol tersebut sebagai
8 F1–F4
penguna (shortcut) jalan pintasan yang anda inginkan. F4 untuk doppler
Tekan tombol untuk menampilkan dan menyembunyikan garis
9 Biopsy /
tuntunan biopsi

10 Setup Setting Tekan tombol untuk membuka dan menutup pengaturan menu

11 Del / Tekan tombol untuk menghapus tulisan atau ketikan


Tombol
12 / alphanumerik Papan ketik seperti komputer
(keyboard)
13 Arrow / Tekan tombol untuk masuk dan keluar dari penunjuk panah
Tekan tombol untuk menampilkan dan sembunyi menu
14 Menu /
parameter spesifik
15 Cine Cine review Tekant ombol untuk masuk dan keluar cine review status
Untuk menaikkan/menurunkan kecerahan dan kontras LED
16 / Tombol arahan
monitor
17 TGC / Geser untuk merubah kompesasi time gain
Tekan tombol untuk membuka dan menutup layar informasi
18 Patient Informasi pasien
pasien
19 Body Mark / Tekan tombol untukmasukdankeluar body mark status

20 Probe Pertukaran probe Tekan tombol untukmenukarfungsi probe dantipepemeriksaan

21 Comment / Tekan tombol untukmasukdankeluar status karakterkomentar

22 End Exam / Tekan tombol untuk mengakhiri pemeriksaan


Tekan tombol untuk menghapus karakter komentar dan segala
23 Clear /
pengukuran
24 Cursor / Tekan tombol untuk menampilkan kursor
Posisi Fokus/ Tekan: Untuk mengganti antara posisi fokus, frekuensi dan
F.pos/Freq./
25 Frekuensi/ perputaran Putar: Untuk naik dan turunkan koresponding
Rotation
Perputaran parameter
Mode non-quad: Tekan untuk masuk quad mode Mode
26 Quad Tampilan terbagi 4
quad: Tekan untuk berganti antara tampilan

2 Applicants Specialist: Raditya Rangga B.P. | 0821-3566-4142


Mode non-dual: Tekan untuk masuk dual mode
27 Dual Tampilan terbagi 2
Mode dual: Tekan untuk berganti antara tampilan
28 M / Tekan tombol untuk masuk M mode
29 B / Tekan tombol untuk masuk B mode
30 Measure / Tekan tombol untuk masuk aplikasi pengukuran
Measurement status: Tekan untuk menukar kepada caliper
31 Update / Multi-imaging mode: Tekan untuk mengganti window aktif
iScape: Tekan untuk memulai dan berhenti akusisi
32 Caliper / Tekan tombol untuk masuk dan keluar general pengukuran
Depth Tekan: Untukm engganti antara depth dan zoom Putar:
33 /
Zoom Untuk naik dan turun kan koresponding parameter
Tekan tombol untuk kembali pada pemeriksaan atau
34 Back /
menghapus item sebelumnya
35 / Trackball Gerakan trackball untuk merubah posisi kursor
36 Set / Sama seperti klik kiri pada mouse
Putar: Untuk menaik dan menurunkan gain Tekan: Untuk
37 Gain/iTouch /
iTouch
38 Save / Tombol untuk menyimpan gambar, (shourt cut pengguna)
39 Print / Tombol untuk menyetak gambar, (shourt cut pengguna)
40 Freeze / Tekan tombol untuk menghentikan gambar
41 / Indikator 1 Indikator AC
42 / Indikator 2 Indikator status batterai
43 / Indikator 3 Indikator penerima data
44 / Indikator 4 Indikator status HDD

3 Applicants Specialist: Raditya Rangga B.P. | 0821-3566-4142


1. MENGHIDUPKAN ALAT
- Tekan tombol ON/OFF pada bagian atas dari control panel

2. MEMATIKAN ALAT
- Pastikan sudah tidak ada Exam / Pasien yang aktif. Apabila masih ada exam/pasien aktif,
maka tekan End Exam terlebih dahulu lalu tekan Cancel pada layar input data pasien.
- Tekan tombol Freeze
- Tekan tombol On/off, akan muncul tampilan :
Shutdown : Untuk mematikan alat
Cancel : Untuk membatalkan operasi sistem
- Pilih Shutdown untuk mematikan alat

3. MENGGUNAKAN FITUR DOPPLER UNTUK MENGETAHUI DETAK JANTUNG


JANIN
- Cari letak jantung janin.
- Setelah jantung janin ditemukan, Tekan tombol F4.
- Setelah muncul garis warna hijau, letakkan/pastikan garis hijau berada di tengah-tengah
jantung janin.
- Tekan tombol F4.
- Akan muncul grafik detak jantung doppler dari detak jantung janin.
- Tekan FREEZE.
- Akan muncul menu pada pojok kiri layar USG, pilih FHR / Fetal HR.
- Akan muncul garis putus-putus warna hijau. Arahkan pada gelombang doppler
PERTAMA dan KETIGA dengan menekan tombol SET.

4. PENGATURAN AGAR GAMBAR TERANG / REDUP

a) Cara 1, menggunakan TGC:


- Terdapat 8 buah tombol TGC pada keyboard. Geser ke kanan untuk lebih terang dan
geser ke kiri untuk lebih gelap. TGC tersebut merupakan pengaturan kecerahan
gambar per bagian.

b) Cara 2, memutar tombol GAIN:


- Cari tombol GAIN. Putar ke kiri / kanan untuk mengatur kecerahan layar secara
menyeluruh.

4 Applicants Specialist: Raditya Rangga B.P. | 0821-3566-4142


5. PENGUKURAN
- Setiap akan melakukan pengukuran tekan tombol FREEZE lalu tekan tombol
MEASURE
- Pilih menu yang akan diukur, contoh: ukur BPD / AC / FL, Dll.
- Tekan Set pada pilihan pengukuran tersebut lalu ukur jarak berdasarkan subjek, dengan
menekan Set untuk titik pertama lalu tekan Set untuk titik yang kedua
- Pengukuran general (biasa) langsung menekan tombol Caliper
- Tekan Set untuk titik pertama lalu tekan Set untuk titik yang kedua, maka hasil
pengukuran akan tampil pada sisi kanan monitor

5 Applicants Specialist: Raditya Rangga B.P. | 0821-3566-4142


PEMERIKSAAN USG OBSTETRI DASAR :
Pemeriksaan Trimester I
1. GESTATIONAL SAC (GS)

2. CROWN TO RUMP LENGHT (CRL)

6 Applicants Specialist: Raditya Rangga B.P. | 0821-3566-4142


7 Applicants Specialist: Raditya Rangga B.P. | 0821-3566-4142
Pemeriksaan Trimester II dan III
Pemeriksaan pada trimester kedua dan ketiga berbeda dengan pemeriksaan trimester pertama,
pada pemeriksaan ini , janin sudah terbentuk, dimana hal-hal yang harus diperhatikan pada
trimester ke II dan III adalah:
1. Keadaan Janin
2. Usia gestasi
3. Cairan Ketuban
4. Plasenta
1. Keadaan Janin
Yang harus diperhatikan dalam memeriksa keadaan janin adalah:
• Janin hidup / mati , dengan cara kita mencari pulsasi jantung janin
• Jumlah Janin , kita perhatikan apakah tunggal/multipel , jika lebih dari satu janin, harus
ditentukan khorionitas dan amnionitas
• Kelainan kongenital Mayor : lebih jelas dapat di lihat pemeriksaan USG trimester I
• Presentasi dan letak janin , jika usia gestasi sudah memasuki trimester III, harus diperhatikan
letak janin, apakah memanjang / melintang, oblique , dan presentasi / bagian terbawahnya,
apakah presentasi kepala , atau presentasi bokong.
2. Usia Gestasi
Menentukan usia gestasi pada usia gestasi trimester II dan III berbeda dengan trimester I,
beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah:
• Diameter biparietal (Biparietal Diameter / BPD)
• Diameter Oksipito Frontalis (Occipito Frontal Diameter / OFD)
• Lingkar Kepala (Head Circumference / HC)
• Panjang Humerus (Humerus Length / HL)
• Lingkar perut (Abdominal Circumference / AC)
• Panjang Femur (Femur Length / FL)

8 Applicants Specialist: Raditya Rangga B.P. | 0821-3566-4142


Banyak sekali cara menentukan usia gestasi pada trimester II dan III, namun yang essensial /
wajib dalam pemeriksaan adalah:
a. Diameter Biparietal (Biparietal Diameter/ BPD)
Sebelum mengukur diameter biparietal , kita harus mendapatkan gambaran potongan melintang
kepala, adapun syarat-syaratnya adalah:
- Gambaran seperti bola rugby
– Echo garis tengah terletak simetris dari anterior ke posterior kepala dan berjalan sepanjang
kepala
– Cavum Septum Pellucidum membelah echo garis tengah pada sepertiga anterior kepala --
Diameter Biparietal diukur dari parietal yg satu ke parietal yg lain, dari Outer-Inner, atau Inner-
Outer

Tampilan potongan melintang kepala yang baik untuk mengukur BPD, HC dan APD. Kepala
berbentuk seperti bola rugby, terlihat echo garis tengah dan septum pelusidum yang memotong
di sepertiga, dan terlihat thalamus.

9 Applicants Specialist: Raditya Rangga B.P. | 0821-3566-4142


b. Mengukur lingkar perut (Abdominal Circumference / AC)
Sebelum mengukur lingkar perut, kita harus bisa dulu menampilkan potongan melintang perut
yang benar, caranya adalah:
• Ambil potongan longitudinal tubuh janin sehingga tampak gambaran vertebra, dan jantung ,
• setelah tampak jantung, putar transducer 90 derajat hingga tampak gambaran transversal
jantung,
• lalu gerakkan transducer beberapa milimeter ke inferior hingga tampak gambaran vertebra,
gaster, dan vena umbilikal dalam satu bidang potong
Setelah mendapatkan potongan melintang abdomen yang baik, maka dapat diukur diameter
abdomen, yang diukur dari sisi luar kulit.

Gambar diatas adalah gambaran potongan melintang abdomen yang baik, dimana terlihat
vertebrate, gaster dan vena umbilical.

10 Applicants Specialist: Raditya Rangga B.P. | 0821-3566-4142


e. Mengukur Panjang Femur (femur length / FL)
• Pertama tentukan letak kepala
• Lakukan rotasi sampai tampak vertebra sampai daerah lumbal atau sakrum
• Lakukan rotasi 45 derajat ke kiri atau ke kanan untuk mencari gambaran femur yang baik
• Untuk mendapatkan femur yg baik, transduser harus sejajar dengan femur.
Panjang femur diukur dari ujung ke ujung

Gambaran diatas adalah contoh gambaran femur yang baik, dan femur sejajar transduser,
panjang femur diukur dari ujung-ujung.

3. Pemeriksaan Cairan Amnion


Pengukuran volume cairan amnion telah menjadi suatu komponen integral dari pemeriksaan
kehamilan untuk melihat adanya resiko kematian janin. Hal ini didasarkan bahwa penurunan
perfusi uteroplasenta dapat mengakibatkan gangguan aliran darah ginjal dari janin ,
menurunkan volume miksi dan menyebabkan terjadinya oligohidroamnion
Pemeriksaan cairan amnion dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu: pemeriksaan secara
subjektif, pemeriksaan dengan vertical deep single pocket, dan dengan metode AFI (Amniotic
Fluid Indeks) yang diperkenalkan oleh Phelan.
Secara Subjektif (Pengamatan Visual) :
– Membutuhkan pengalaman yang cukup
– Secara subjektif dikatakan normal bila: tampak sebagian tubuh janin melekat pada dinding
uterus, dan sebagian lagi tidak menempel ,diantara tubuh janin dan dinding uterus masih
terdapat cairan amnion

11 Applicants Specialist: Raditya Rangga B.P. | 0821-3566-4142


Secara Single Deepest Pocket Measurement
1. Berdasarkan satu kuadran saja
2. Diambil kantong terbesar yang terletak antara dinding uterus dan tubuh janin
3. Tidak boleh ada bagian janin yang terletak di dalam area pengukuran tersebut

Gambar di atas adalah contoh pengukuran secara single deepest pocket measurement, dimana
yang diukur adalah jarak vertical terjauh antara bagian janin dan dinding uterus, dan tidak ada
bagian janin yang terletak dalam area pengukuran tersebut
Interpretasi pengukuran cairan amnion berdasarkan Single Deepest Pocket Measurement :
Hasil Pengukuran Interpretasi
Hasil Pengukuran Interpretasi
2-8 cm Volume cairan amnion normal
> 8 cm polihidramnion
 8 cm – 12 cm Polihidramnion ringan
 12 cm – 16 cm Polihidramnion sedang
 > 16 cm Polihgidramnion berat
> 1 cm , < 2 cm Borderline, evaluasi ulang
< 1 cm oligohidramnion
Pengukuran Amnion dengan metode Phelan (4 kuadran / AFI)
• Abdomen dibagi atas 4 kuadran
• Setiap kuadran diukur indeks cairan amnionnya
• Pengukuran harus tegak lurus dengan bidang horizontal dan tidak ada boleh ada bagian janin
Diantaranya

12 Applicants Specialist: Raditya Rangga B.P. | 0821-3566-4142


Pemeriksaan cairan amnion menurut Phelan, abdomen dibagi atas 4 kuadran, dan setiap
kuadran diukur indeks cairan amnionnya

Gambar di atas menunjukkan cara meletakkan probe yang benar pada perut pasien.
Interpretasi Pengukuran cairan amnion dengan metode AFI
Hasil Pengukuran Interpretasi
Hasil Pengukuran Interpretasi
5 – 15 cm Volume cairan amnion normal
> 15 cm polihidramnion
< 5 cm oligohidramnion

4. Pemeriksaan Placenta
Placenta merupakan sumber makanan untuk janin. Berdiameter 15 – 20 cm dan tebal + 2,5 cm.
Beratnya rata-rata 500 gr.
Umumnya Placenta terbentuk lengkap pada kehamilan 16 minggu dengan ruang Amnion
membesar sehingga Amnion tertekan ke arah korion.

13 Applicants Specialist: Raditya Rangga B.P. | 0821-3566-4142


Cara awal yang paling mudah untuk menentukan lokasi plasenta adalah dengan melihat keseluruhan
badan janin. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara Mengatur jauh/dekatnya tampilan janin dengan
cara memutar tombol DEPTH / ZOOM dibawah tombol TGC pada alat USG.
Pada pemeriksaan plasenta hal-hal penting yang harus diperhatikan adalah:

• Menentukan letak plasenta : untuk menentukan apakah letak plasenta normal (di fundus /
corpus uteri, atau abnormal (plasenta previa/plasenta marginal/plasenta letak rendah)

Plasenta

BPD/Kepala

Gambar 1 : Placenta Previa Gambar 2: Placenta kondisi normal

14 Applicants Specialist: Raditya Rangga B.P. | 0821-3566-4142


• Menentukan grade maturasi plasenta : untuk menentukan apakah kehamilan tersebut cukup
bulan (aterm) atau tidak.

Grade0

Grade 2

• Menentukan kelainan plasenta


• Menentukan adanya lilitan tali pusat

15 Applicants Specialist: Raditya Rangga B.P. | 0821-3566-4142


5. JENIS KELAMIN
MALE

FEMALE

16 Applicants Specialist: Raditya Rangga B.P. | 0821-3566-4142

Anda mungkin juga menyukai