Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan instansi yang sangat kompleks dan berisiko tinggi
(high risk), terlebih dalam kondisi lingkungan regional dan global yang dinamis
perubahannya. Rumah Sakit adalah organisasi terpadu dari bidang sosial dan medis
yang berfungsi sebagai pusat pemberi pelayanan kesehatan, baik pencegahan
penyembuhan dan pusat latihan dan penelitian biologi-sosial. Rumah Sakit merupakan
suatu fasilitas umum (public facility) yang berfungsi sebagai pusat pelayanan
kesehatan meliputi pencegahan dan penyembuhan penyakit, serta pemeliharaan,
peningkatan dan pemulihan kesehatan secara paripurna.
Keberhasilan rumah sakit dalam mewujudkan pelayanan secara paripurna
didukung oleh penatausahaan dan rumah tangga, kepegawaian, hukum, organisasi
dan pemasaran. Keberadaan bagian umum di rumah sakit yaitu untuk merencanakan
kebutuhan tata usaha dan rumah tangga, mengkoordinasikan penyusunan regulasi
rumah sakit, melakukan pengawasan dan pembinaan kepegawaian, dan melakukan
pemantauan secara berkala untuk mengetahui hambatan yang terjadi dan mencari
alternatif pemecahannya.

Pedoman Pengorganisasian Bagian Umum 1


BAB II
GAMBARAN UMUM RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN

A. Deskripsi RSUD dr. Fauziah Bireuen


RSUD dr. Fauziah Bireuen merupakan rumah sakit umum milik Pemerintah
Provinsi Aceh yang memberikan pelayanan kesehatan mulai dari yang bersifat
umum, spesialistik sampai dengan sub spesialistik, yang dilengkapi dengan
pelayanan penunjang medis 24 jam.
RSUD dr. Fauziah Bireuen berlokasi di Jl. Mayjen T. Hamzah Bendahara No
13 Bireuen. Telp: (0644) 21228, Fax : (0644) 21228 dan alamat email
rsd_dr_fauziah@yahoo.co.id
Rumah Sakit Umum Bireuen mulai dibangun sejak tahun 1929 ( pada masa
Kolonial Belanda) di Kewedanaan Bireuen. Pada tanggal 1 Desember 1971 sesuai
Peraturan Menteri Kesehatan RI bahwa setiap Kecamatan seluruh Indonesia harus
memiliki 1 (satu) Puskesmas Induk, maka berubah status menjadi Puskesmas
Jeumpa, yaitu pada masa kepemimpinan Dr. Ali Yazir Hasibuan.
Berkat terobosan-terobosan yang dilakukan baik oleh Bupati Aceh Utara
(pada saat itu Bireuen masih dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara), maupun
Kepala Puskesmas Jeumpa berserta stafnya, maka status Puskesmas Jeumpa
berubah menjadi Rumah Sakit umum Daerah Bireuen sesuai dengan Keputusan
Bupati Aceh Utara Nomor 69 Tahun 1992 dan Persetujuan Direktorat Jenderal
Pelayanan Medik Nomor 283 YANMED/RS.UMDIK/YANKES/II/1992 tanggal 1
Maret 1992 kemudian disempurnakan dengan Keputusan Bupati Aceh Utara
Nomor II Tahun 1994 tanggal 16 Mei 1994 dengan status kelas D serta telah
mendapat persetujuan Menteri Dalam Negeri RI dengan Teleknya Nomor
061/1575/SJ/ tanggal 4 Mei 1995 dan Persetujuan Menpan RI Nomor 310/I/1996
tanggal 29 Maret 1996 serta surat Keputusan Menkes RI Nomor
514/Menkes/SK/IV/1996 tanggal 5 Juni 1996 tentang peningkatan kelas RSUD
Bireuen dari kelas D menjadi kelas C dan telah diperdakan dengan Nomor 12
Tahun 1996.
Kemudian sesuai dengan UU Nomor 48 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Bireuen dan Simeulu, maka RSUD Bireuen yang selama ini merupakan
milik Pemda Aceh Utara menjadi milik Pemda Bireuen dan telah dikeluarkan
Surat Keputusan Bupati Bireuen Nomor 44 Tahun 2000 tanggal 2 Mei 2000

Pedoman Pengorganisasian Bagian Umum 2


tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja RSUD Bireuen.
Pada tanggal 11 Juni 2001 RSUD Bireuen diresmikan namanya menjadi
RSUD dr. Fauziah Bireuen sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Bireuen Nomor
017 Tahun 2001 Tanggal 27 Januari 2001 Tentang Pemberian/ Pengukuhan Nama
RSUD Bireuen menjadi RSUD dr. Fauziah Bireuen.
Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 28 Tahun 2004 memberikan perubahan
kepada RSUD dr. Fauziah Bireuen, dari sebuah organisasi UPT Dinas Kabupaten
Bireuen menjadi sebuah organisasi berbentuk Badan dengan nama BLU RSD dr.
Fauziah Bireuen.
RSUD dr. Fauziah Bireuen memiliki berbagai macam pelayanan medis
antara lain Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Rawat Inap (I,
II, III & IV), RSUD dr. Fauziah Bireuen juga memiliki pelayanan penunjang medis
seperti Instalasi Radiologi, Pelayanan Laboratorium, Unit Transfusi Darah (UTD),
Instalasi Rehabilitasi Medik, Instalasi Farmasi dan Instalasi Gizi. Selain itu,
RSUD dr. Fauziah Bireuen juga memiliki pelayanan penunjang non medis seperti
pengelolaan limbah, pemeliharaan sarana alat medis dan non medis, laundry dan
sterilisasi sentral serta Instalasi Teknologi Informasi dan Komunikasi. Kapasitas
tempat tidur yang disediakan RSUD dr. Fauziah Bireuen sejumlah 334 tempat
tidur.
RSUD dr. Fauziah Bireuen berusaha keras mengembangkan pelayanan,
fasilitas, sarana maupun prasarana yang diperlukan sebagai institusi pelayanan
kesehatan. RSUD dr. Fauziah Bireuen memiliki beberapa pelayanan unggulan
yang akan dikembangkan antara lain Pelayanan Kegawatdaruratan Intensif dan
Terpadu, Pelayanan kidney Center, Pelayanan Ibu dan Anak (Mother and Child
Care) dan Pelayanan Stroke (Stroke Center). Dalam pelaksanaannya tentu tidak
sedikit tantangan yang dihadapi. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan
menambah jumlah sarana dan peralatan kedokteran yang canggih dan lengkap.
Hal ini berguna untuk kemudahan akses dan peningkatan pelayanan kesehatan
bagi masyarakat secara terpadu.

B. Sejarah RSUD dr. Fauziah Bireuen


Rumah Sakit Umum Bireuen mulai dibangun sejak tahun 1929 (pada masa
Kolonial Belanda) di Kewedanaan Bireuen. Pada tanggal 1 Desember 1971 sesuai
Peraturan Menteri Kesehatan RI bahwa setiap Kecamatan seluruh Indonesia harus

Pedoman Pengorganisasian Bagian Umum 3


memiliki 1 (satu) Puskesmas Induk, maka berubah status menjadi Puskesmas
Jeumpa, yaitu pada masa kepemimpinan Dr. Ali Yazir Hasibuan.
Berkat terobosan-terobosan yang dilakukan baik oleh Bupati Aceh Utara
(pada saat itu Bireuen masih dalam wilayah Kabupaten Aceh Utara), maupun
Kepala Puskesmas Jeumpa berserta stafnya, maka status Puskesmas Jeumpa
berubah menjadi Rumah Sakit umum Daerah Bireuen sesuai dengan Keputusan
Bupati Aceh Utara Nomor 69 Tahun 1992 dan Persetujuan Direktorat Jenderal
Pelayanan Medik Nomor 283 YANMED/RS.UMDIK/YANKES/II/1992 tanggal 1
Maret 1992 kemudian disempurnakan dengan Keputusan Bupati Aceh Utara
Nomor II Tahun 1994 tanggal 16 Mei 1994 dengan status kelas D serta telah
mendapat persetujuan Menteri Dalam Negeri RI dengan Teleknya Nomor
061/1575/SJ/ tanggal 4 Mei 1995 dan Persetujuan Menpan RI Nomor 310/I/1996
tanggal 29 Maret 1996 serta surat Keputusan Menkes RI Nomor
514/Menkes/SK/IV/ 1996 tanggal 5 Juni 1996 tentang peningkatan kelas RSUD
Bireuen dari kelas D menjadi kelas C dan telah diperdakan dengan Nomor 12
Tahun 1996.
Kemudian sesuai dengan UU Nomor 48 Tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Bireuen dan Simeulu, maka RSUD Bireuen yangselama ini merupakan
milik Pemda Aceh Utara menjadi milik Pemda Bireuen dan telah dikeluarkan
Surat Keputusan Bupati Bireuen Nomor 44 Tahun 2000 tanggal 2 Mei 2000
tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja RSUD Bireuen.
Pada tanggal 11 Juni 2001 RSUD Bireuen diresmikan namanya menjadi
RSUD dr. Fauziah Bireuen sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Bireuen Nomor
017 Tahun 2001 Tanggal 27 Januari 2001 Tentang Pemberian / Pengukuhan Nama
RSUD Bireuen menjadi RSUD dr. Fauziah Bireuen.
Qanun Kabupaten Bireuen Nomor 28 Tahun 2004 memberikan perubahan
kepada RSUD dr. Fauziah Bireuen, dari sebuah organisasi UPT Dinas Kabupaten
Bireuen menjadi sebuah organisasi berbentuk Badan dengan nama BLU RSUD dr.
Fauziah Bireuen.
Keputusan Bupati Bireuen Nomor 561 Tahun 2009 menyetujui penerapan
status Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) pada
Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen, sehingga rumah sakit dapat
mengelola keuangan secara mandiri.

Pedoman Pengorganisasian Bagian Umum 4


Keputusan Menteri Kesehatan nomor HK.02.03/I/2402/2014 Tahun 2014
menetapkan bahwa RSUD dr. Fauziah Bireuen sebagai Rumah Sakit Umum Kelas
B. Izin operasional tetap Rumah Sakit Umum Kelas B ditetapkan dalam Keputusan
Gubernur Aceh Nomor 445.1/BP2T/2836/2014. Selanjutnya perubahan Susunan
organisasi dari Kelas C ke Kelas B, diatur dalam Qanun Kabupaten Bireuen Nomor
1 Tahun 2015.

Pedoman Pengorganisasian Bagian Umum 5


BAB III
VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH DAN KEBIJAKAN MUTU
RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN

A. Visi
Visi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen adalah: “Menjadi Rumah
Sakit Rujukan Wilayah Utara Provinsi Aceh yang Berkualitas dengan Pelayanan
Prima, Profesionalisme dan Mandiri”.

B. Misi
Misi Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen adalah:
a. Memberikan pelayanan kesehatan bermutu, berorientasi pada kecepatan,
ketepatan dan keselamatan berdasarkan etika dan profesionalisme;
b. Menyediakan peralatan/fasilitas, sarana dan prasarana pendukung yang
mutakhir;
c. Menyediakan sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi di
bidangnya;
d. Meningkatkan aksesibilitas pelayanan penduduk miskin dan orang-orang
terlantar.

C. Motto
Motto Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen adalah : “Kepuasan
Pelanggan Adalah Kebahagiaan Kami Bekerja”.

D. Falsafah
Falsafah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Fauziah Bireuen adalah “Pelayanan
Kesehatan Diselenggarakan dengan Berdasarkan Etika dan Profesionalisme”.

E. Kebijakan Mutu
” Kepuasan Pelanggan Adalah Tujuan Kami Bekerja”, Mutu ini diupayakan untuk
dicapai dengan cara :
a. Bekerja dengan Motto “ BIREUEN” ( Bersih, Islami, Ramah Tamah, Efektif,
Unggul, Efisien, Nyaman).
b. Keberanian belajar dan berinovasi
c. Kerja sama Tim
d. Tulus Ikhlas, kasih sayang, bersemangat integritas yang tinggi dan profesional
dan bekerja.

Pedoman Pengorganisasian Bagian Umum 6


BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSUD dr. FAUZIAH BIREUEN

Keterangan

1. Direktur
Direktur adalah kepala atau pejabat tertinggi di RSUD dr. Fauziah Bireuen.

2. Wakil direktur
Wakil direktur adalah pejabat yang membantu direktur dalam melaksanakan
tugas dan tanggung jawabnya sesuai bidang masing-masing.
a. Wakil direktur Pelayanan dan Penunjang: membantu direktur dalam bidang
pelayanan medis dan penunjang medis.
b. Wakil direktur administrasi umum dan keuangan: membantu direktur dalam
bidang umum dan keuangan.

Pedoman Pengorganisasian Bagian Umum 7


3. Dewan Pengawas
Dewan pengawas adalah unit non struktural pada rumah sakit yang melakukan
pembinaan dan pengawasan rumah sakit secara internal yang bersifat non teknis
perumahsakitan yang melibatkan unsur masyarakat.

4. Satuan Pengawas Internal (SPI)


SPI adalah wadah non struktural yang bertugas melaksanakan pemeriksaan
internal di RSUD dr. Fauziah Bireuen. Audit internal adalah kegiatan assurance dan
konsultasi yang independent dan objektif, yang dirancang untuk memberikan nilai
tambah dan meningkatkan kegiatan operasional organisasi. Audit internal membantu
organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan
teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan resiko,
pengendalian, dan proses governance.

5. Komite
Komite adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur dalam rangka
peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit. Komite yang ada di RSUD
dr. Fauziah adalah sebagai berikut.
a. Komite medik;
b. Komite keperawatan;
c. Komite keselamatan dan kesehatan kerja;
d. Komite peningkatan mutu dan keselamatan pasien;
e. Komite etik;
f. Komite pencegahan dan pengendalian infeksi.

6. Unit kerja
Unit kerja adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli atau profesi
dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rumah sakit,
baik berfungsi pelayanan maupun pendukung opersional rumah sakit. Unit kerja di
bawah wadir administrasi umum dan keuangan adalah:
a. Bagian umum;
b. Bagian keuangan, akuntansi, dan pelaporan;
c. Bagian perencanaan dan pengembangan.

Pedoman Pengorganisasian Bagian Umum 8


Unit kerja di bawah wadir pelayanan medis dan penunjang adalah:

a. Bidang pelayanan medis;


b. Bidang keperawatan;
c. Bidang penunjang
d. Instalasi bidang pelayanan medis;
e. Instalasi bidang penunjang medis;

7. Kelompok Staf Medis (KSM)


KSM berada di bawah koordinasi komite medik. KSM terdiri atas dokter
umum, dokter gigi, dan dokter spesialis dari semua disiplin yang ada di suatu rumah
sakit. KSM yang terdapat di RSUD dr. Fauziah Bireuen adalah sebagai barikut.
a. KSM Bedah (anastesi, orthopedi, urologi, bedah plastik);
b. KSM Penyakit Dalam (Paru, Patologi Klinik, Patologi Anatomi, Kulit dan
Kelamin);
c. KSM Kebidanan;
d. KSM Anak;
e. KSM THT-KL;
f. KSM Saraf;
g. KSM Mata;
h. KSM Psikiatri/ Psikologi;
i. KSM Radiologi;
j. KSM Umum;
k. KSM Gigi dan Mulut.

Pedoman Pengorganisasian Bagian Umum 9


BAB V
STRUKTUR ORGANISASI BAGIAN UMUM

Bagian Umum

Sub Bagian Tata Sub Bagian Sub Bagian


Usaha dan Rumah Kepegawaian Hukum,
Tangga Organisasi, dan
Pemasaran

Pedoman Pengorganisasian Bagian Umum 10


BAB VI
VISI, MISI DAN MOTTO BAGIAN UMUM

A. VISI
Terwujudnya layanan administrasi yang prima dan terintegrasi di lingkungan RSUD
dr. Fauziah Bireuen.

B. MISI
1. Meningkatan Sistem Pelayanan, dalam menenuhi tuntutan kemudahan akses
administrasi di bidang tata usaha, kepegawaian, dan hukum;
2. Meningkatan pemanfaatan teknologi informasi di bidang tata usaha,
kepegawaian, dan hukum;
3. Meningkatkan sistem layanan administrasi dalam pendayagunaan sarana dan
prasarana di lingkungan RSUD dr. Fauziah Bireuen;
4. Meningkatkan Kualitas dan kompetensi sumberdaya manusia di lingkungan
RSUD dr. Fauziah Bireuen.

C. MOTTO
“ Kami siap melayani dengan HEBAT”.
H : Hormat dan Sopan
E : Efisien dan Efektif
B : Bersih
A : Amanah
T : Tulus

Pedoman Pengorganisasian Bagian Umum 11


BAB VII
URAIAN JABATAN

A. Kepala Bagian Umum


1. Nama Jabatan : Kepala Bagian Umum
2. Unit Kerja : Wakil Direktur Administrasi Umum dan Keuangan
RSUD dr. Fauziah Bireuen
3. Tujuan Jabatan : Melaksanakan penatausahaan, pengelola asset dan urusan
rumah tangga.
4. Jalur Pelaporan :
a. Langsung : Wakil Direktur Administrasi Umum dan Keuangan
b. Tidak Langsung :-
5. Sifat Jabatan : Jabatan struktural yang dikerjakan pada jam kerja
rumah sakit, yaitu : Senin – Jumat, jam 08.00 - 14.30.
6. Uraian Tugas :
a. Membuat rencana kerja berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk
pedoman pelaksanaan tugas;
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang masing-masing agar
memahami tugasnya;
c. Memberi petunjuk kepada bawahan berdasarkan pembagian tugas agar
pelaksanaannya dapat berjalan lancar;
d. Mengkordinasikan untuk mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan bawahan dan
mengecek hasilnya secara langsung atau melalui laporan untuk mengetahui
kelancaran dan hambatan yang terjadi;
e. Membina dan memotivasi bawahan dalam upaya peningkatan kinerja dan
kaderisasi;
f. Menyusun dan Melaksanakan system dan Standar Operasional Prosedur
(SOP)
g. Melaksanakan Ketatausahaan, rumah tangga, kepegawaian, hokum,
organisasi dan pemasaran;
h. Merencanakan kebutuhan tata usaha dan rumah tangga;
i. Mengkoordinasi Pelaksanaan Tugas dengan atasan dan bagian lainnya;
j. Menkoordinasi penyusunan regulasi rumah sakit;
k. Melakukan pengawasan dan pembinaan kepegawaian;

Pedoman Pengorganisasian Bagian Umum 12


l. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait sesuai bidang tugasnya
untuk sinkronisasi pelaksanaan kegiatan;
m. Melakukan pemantauan secara berkala untuk mengetahui hambatan yang
terjadi dan mencari alternatif pemecahannya;
n. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan;
o. Membuat laporan hasil pelaksanan tugas kepada atasan sebagai bahan
masukan dalam penyusunan program selanjutnya.
7. Syarat Jabatan :
Jenis Pendidikan PELATIHAN PENGALAMAN
S1 Kesehatan 1. Diklat Pim tingkat III Memiliki pengalaman
2. Diklat mutu jabatan paling singkat
3. Telah mengikuti pelatihan, 3 tahun dalam bidang
meliputi: administrasi umum.
- Kepemimpinan
- Kewirausahaan
- Rencana strategi bisnis
- Rencana aksi strategis
- Rencana implementasi
- Rencana tahunan
- Sistem rekuitmen pegawai
- Sistem remunerasi

B. Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga


1. Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga
2. Unit Kerja : Bagian Umum
3. Tujuan Jabatan : Melaksanakan penatausahaan, pengelolaan aset, dan
urusan rumah tangga
4. Jalur Pelaporan :
a. Langsung : Kepala Bagian Umum
b. Tidak Langsung :-
5. Sifat Jabatan : Jabatan struktural yang dikerjakan pada jam kerja
rumah sakit, yaitu : Senin – Jumat, jam 08.00 - 14.30.
6. Uraian Tugas :
a. Membuat rencana kerja berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk
pedoman pelaksanaan tugas;
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang masing-masing agar
memahami tugasnya;

Pedoman Pengorganisasian Bagian Umum 13


c. Memberi petunjuk kepada bawahan berdasarkan pembagian tugas agar
pelaksanaannya dapat berjalan lancar;
d. Mengkordinasikan untuk mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan bawahan dan
mengecek hasilnya secara langsung atau melalui laporan untuk mengetahui
kelancaran dan hambatan yang terjadi;
e. Membina dan memotivasi bawahan dalam upaya peningkatan kinerja dan
kaderisasi;
f. Melaksanakan urusan surat-menyurat, penggandaan dan tata kearsipan;
g. Menyiapkan penyelenggaraan rapat dinas;
h. Melaksanakan tugas keprotokolan;
i. Menyusun tata tertib administrasi umum dan rumah tangga;
j. Pengelola perparkiran, sarana dan prasarana umum;
k. Melaksanakan pengendalian administrasi pengelolaan barang;
l. Mengelola, memelihara dan pengurusan surat kendaraan bermotor;
m. Melaksanakan inventarisasi asset, penyusutan, penghapusan dan
pemeliharaan aset,
n. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait sesuai bidang tugasnya;
o. Melakukan pemantauan secara berkala untuk mengetahui hambatan yang
terjadi dan mencari alternatif pemecahannya;
p. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan;
q. Membuat laporan hasil pelaksanan tugas kepada atasan sebagai bahan
masukan dalam penyusunan program selanjutnya.
7. Syarat Jabatan :
Jenis Pendidikan PELATIHAN PENGALAMAN
S1 Kesehatan 1. Diklat Pim tingkat IV Memiliki pengalaman
2. Diklat mutu paling singkat 3 tahun
3. Telah mengikuti pelatihan, dalam bidang tata
meliputi: usaha dan rumah
- Kepemimpinan tangga
- Kewirausahaan
- Rencana strategi bisnis
- Rencana aksi strategis
- Rencana implementasi
- Rencana tahunan
- Sistem rekuitmen pegawai
- Sistem remunerasi

Pedoman Pengorganisasian Bagian Umum 14


C. Kepala Sub Bagian Kepegawaian
1. Nama Jabatan : Kepala Sub Bagian Kepegawaian
2. Unit Kerja : Bagian Umum
3. Tujuan Jabatan : Melaksanakan penyelenggaraan pengelolaan administrasi
dan urusan kepegawaian.
4. Jalur Pelaporan :
a. Langsung : Kepala Bagian Umum
b. Tidak Langsung :
5. Sifat Jabatan : Jabatan struktural yang dikerjakan pada jam kerja
rumah sakit, yaitu : Senin – Jumat, jam 08.00 - 14.30.
6. Uraian Tugas :
a. Membuat rencana kerja berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk
pedoman pelaksanaan tugas;
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang masing-masing agar
memahami tugasnya;
c. Memberi petunjuk kepada bawahan berdasarkan pembagian tuga agar
pelaksanaannya dapat berjalan lancar;
d. Mengkordinasikan untuk mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan bawahan dan
mengecek hasilnya secara langsung atau melalui laporan untuk mengetahui
kelancaran dan hambatan yang terjadi;
e. Membina dan memotivasi bawahan dalam upaya peningkatan kinerja dan
kaderisasi;
f. Melaksanakan urusan kepegawaian;
g. Melaksanakan kebijakan teknis dibidang mutasi, kepangkatan dan
pembinaan pegawai;
h. Merumuskan kebijakna untuk kesejahteraan pegawai;
i. Memeriksa dan membuat laporan administrasi kepegawaian;
j. Mengelola arsip kepegawaian;
k. Merencanakan kebutuhan pegawai;
l. Mengelola administrasi pendidikan dan pelatihan pegawai;
m. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait sesuai bidang tugasnya
untuk sinkronisasi pelaksanaan kegiatan;
n. Melakukan pemantauan secara berkala untuk mengetahui hambatan yang
terjadi dan mencari alternatif pemecahannya ;

Pedoman Pengorganisasian Bagian Umum 15


o. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan;
p. Membuat laporn hasil pelaksanan tugas kepada atsan sebagai bahan masukan
dalam penyusunan program selanjutnya.
7. Syarat Jabatan :
Jenis Pendidikan PELATIHAN PENGALAMAN
S1 Kesehatan 1. Diklat Pim tingkat IV Memiliki
2. Diklat mutu pengalaman paling
3. Telah mengikuti pelatihan, singkat 3 tahun
meliputi: dalam bidang
- Kepemimpinan kepegawaian
- Kewirausahaan
- Rencana strategi bisnis
- Rencana aksi strategis
- Rencana implementasi
- Rencana tahunan
- Sistem rekuitmen pegawai
- Sistem remunerasi

D. Kepala Sub Bagian Hukum, Organisasi, dan Pemasaran


1. Nama Jabatan : Kepala Sub.Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga
2. Unit Kerja : Bagian Umum
3. Tujuan Jabatan : Melaksanakan penyelenggaraan pengelolaan administrasi
hukum, organisasi, dan pemasaran.
4. Jalur Pelaporan :
a. Langsung : Kepala Bagian Umum
b. Tidak Langsung :-
5. Sifat Jabatan : Jabatan struktural yang dikerjakan pada jam kerja
rumah sakit, yaitu : Senin – Jumat, jam 08.00 - 14.30.
6. Uraian Tugas :
a. Membuat rencana kerja berdasarkan peraturan perundang-undangan untuk
pedoman pelaksanaan tugas;
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang masing-masing agar
memahami tugasnya;
c. Memberi petunjuk kepada bawahan berdasarkan pembagian tugas agar
pelaksanaannya dapat berjalan lancar;

Pedoman Pengorganisasian Bagian Umum 16


d. Mengkordinasikan untuk mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan bawahan dan
mengecek hasilnya secara langsung atau melalui laporan untuk mengetahui
kelancaran dan hambatan yang terjadi;
e. Membina dan memotivasi bawahan dalam upaya peningkatan kinerja dan
kaderisasi;
f. Mengkaji permasalahan hokum pada RSUD dr. Fauziah Bireuen;
g. Mendampingi pegawai RSUD dr. Fauziah Bireuen yang menjalani proses
hukum;
h. Menyusun draf regulasi yang berhubungan dengan pengelolaan Badan
Layanan Umum Daerah RSUD dr. Fauziah Bireuen;
i. Mewakili RSUD dr. Fauziah Bireuen di pengadilan dan di luar pengadilan;
j. Menyelenggarakan urusan informasi publik;
k. Menerima dan menelaagh keluhan pelanggan RSUD dr. Fauziah Bireuen;
l. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait sesuai bidang tugasnya
untuk sinkronisasi pelaksanaan kegiatan;
m. Melakukan pemantauan secara berkala untuk mengetahui hambatan yang
terjadi dan mencari alternatif pemecahannya;
n. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan;
o. Membuat laporan hasil pelaksanan tugas kepada atasan sebagai bahan
masukan dalam penyusunan program selanjutnya.
7. Syarat Jabatan :
Jenis Pendidikan PELATIHAN PENGALAMAN
S1 Hukum 1. Diklat Pim tingkat IV Memiliki
2. Diklat teknis penyusunan pengalaman
produk hokum daerah paling singkat 3
3. Diklat mutu tahun dalam
4. Telah mengikuti pelatihan, bidang hukum
meliputi:
- Kepemimpinan
- Kewirausahaan
- Rencana strategi bisnis
- Rencana aksi strategis
- Rencana implementasi
- Rencana tahunan
- Sistem rekuitmen pegawai
- Sistem remunerasi

Pedoman Pengorganisasian Bagian Umum 17


I
P
S
u
m
U
in
g
a
B BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Pedoman Pengorganisasian Bagian Umum 18


BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Tenaga
Kualifikasi Tenaga
Nama Yang
Yang Evaluasi
Jabatan Formal Informal sudah
dibutuhkan
ada
Wakil
Pelatihan
Administrasi
(terlampir 100 % Sudah
umum dan S2 Kesehatan 1 1
pada uraian terpenuhi
keuangan
Job Des)

Wakil Pelatihan
Administrasi (terlampir 100 % Sudah
S2 Kesehatan 1 1
Umum dan pada uraian terpenuhi
Keuangan Job Des)

Pelatihan
Kepala Bagian (terlampir 100 % Sudah
S1 Kesehatan 1 1
Umum pada uraian terpenuhi
Job Des)

Kepala Sub Pelatihan


Bagian Tata (terlampir 100 % Sudah
S1 Kesehatan 1 1
Usaha dan pada uraian terpenuhi
Rumah Tangga Job Des)

Pelatihan
Kepala Sub
(terlampir 100 % Sudah
Bagian S1 Kesehatan 1 1
pada uraian terpenuhi
Kepegawaian
Job Des)

Kepala Sub Pelatihan


hukum, (terlampir 100 % Sudah
S1 Hukum 1 1
organisasi, dan pada uraian terpenuhi
pemasaran Job DesS)

Pedoman Pengorganisasian Bagian Umum 19


BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Tidak ada kegiatan orientasi di Bagian Umum.

Pedoman Pengorganisasian Bagian Umum 20


BAB X
PERTEMUAN/ RAPAT

Pertemuan Bagian Umum terdiri dari:


1. Pertemuan Rutin
a. Bagian Umum menyelenggarakan rapat rutin 1 bulan sekali pada waktu dan
tempat yang ditetapkan oleh Kepala Bagian Umum.
b. Rapat rutin bersama semua Kepala Sub Bagian dan staf dilakukan paling sedikit 1
(satu) kali setiap bulan.
c. Kepala Bagian Umum menunjuk salah satu staf bagian umum sebagai notulen
rapat.
d. Notulen rapat menyampaikan pemberitahuan rapat rutin beserta agenda rapat
kepada kepala sub bagian dan staf paling lambat 3 hari kerja sebelum rapat
tersebut dilaksanakan.
e. Notulen rapat menyiapkan absensi rapat dan wajib ditandatangani peserta rapat.

2. Rapat Khusus
Rapat khusus diselenggarakan apabila:
a. Diperintahkan oleh Wakil Direktur administrasi umum dan keuangan;
b. Diperintahkan oleh kepala bagian umum;
c. Ada keadaan atau situasi tertentu yang sifatnya mendesak untuk segera ditangani
oleh Bagian Umum.

3. Rapat Tahunan
a. Rapat tahunan Bagian Umum diselenggarakan 1 (satu) kali dalam satu tahun;
b. Rapat tahunan dihadiri oleh seluruh staf bagian umum;
c. Agenda rapat tahunan paling tidak memuat laporan kegiatan yang telah
dilaksanakan, rencana kegiatan yang akan dilaksanakan, dan agenda lainnya yang
ditetapkan oleh kepala bagian umum;
d. Setiap rapat tahunan wajib dihadiri oleh Direktur, Wakil Direktur bagian
Administrasi Umum dan Keuangan, dan Kepala Bag Umum.

Pedoman Pengorganisasian Bagian Umum 21


BAB XI
PELAPORAN

Semua Kegiatan Bagian Umum dibuat laporan untuk arsip dan data evaluasi kegiatan.
Jenis Laporan adalah adalah laporan bulanan dan laporan tahunan.
1. Laporan Bulanan
Laporan bulanan untuk rapat kerja/ rapat koordinasi dengan Wakil direktur
administrasi umum dan keuangan. Isi laporan bulanan adalah:
a. Hasil kegiatan Bagian Umum selama bulan berjalan;
b. Hasil keputusan rapat Bagian umum.

2. Laporan Tahunan
Laporan tahunan adalah hasil evaluasi kegiatan / evaluasi kerangka acuan kerja
selama satu tahun. Laporan dibuat dalam bentuk buku, dan dilaporkan dalam
rapat evaluasi di akhir tahun kerja.

Pedoman Pengorganisasian Bagian Umum 22

Anda mungkin juga menyukai