Anda di halaman 1dari 7

RUMAH SAKIT UMUM

BIREUEN MEDICAL CENTER


Jl. Tgk. Chik Ditiro Km.1,6 Kecamatan Juli, Bireuen Kode Pos 24251
Telp. (0644) 323055/ HP. 085362968055Website : rsubmcbireuen.com
Email : rs_bmc250511@yahoo.com

KEPUTUSAN DIREKTUR RSU BIREUEN MEDICAL CENTER


NOMOR:

TENTANG

PENETAPAN PENGKAJIAN AWAL DAN PENGKAJIAN ULANG MEDIS DAN


KEPERAWATAN DI UNIT GAWAT DARURAT, RAWAT INAP, RAWAT JALAN
RSU BIREUEN MEDICAL CENTER

DIREKTUR RSU BIREUEN MEDICAL CENTER

Menimbang : a. bahwa proses pengkajian pasien yang efektif menghasilkan tentang


kebutuhan pasien untuk mendapatkan tatalaksana segera,
berkesinambungan dan dinamis yang dilakukan di unit gawat darurat,
rawat inap dan rawat jalan.
b. bahwa hasil pengkajian awal berperan penting untuk memahami
kebutuhan pelayanan medis dan keperawatan pasien untuk memulai
pengobatan yang kemudian dilakukan pengkajian ulang untuk
menentukan apakah keputusan pelayanan sudah tepat dan efektif.
b. bahwa sehubungan dengan butir a dan b di atas perlu ditetapkan surat
keputusan Direktur RSU Bireuen Medical Center tentang Penetapan
Pengkajian Awal dan Pengkajian Ulang Medis dan Keperawatan di
Unit Gawat Darurat, Rawat Inap dan Rawat Jalan di RSU Bireuen
Medical Center.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2015 tertanggal


18 Maret 2015 tentang Pemerintahan Daerah;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tertanggal
13 Oktober 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tertanggal
28 Oktober 2009 tentang Rumah Sakit;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014 tertanggal
17 Oktober 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12
tertanggal 08 Juni 2020 tentang Akreditasi Rumah Sakit;
RUMAH SAKIT UMUM
BIREUEN MEDICAL CENTER
Jl. Tgk. Chik Ditiro Km.1,6 Kecamatan Juli, Bireuen Kode Pos 24251
Telp. (0644) 323055/ HP. 085362968055Website : rsubmcbireuen.com
Email : rs_bmc250511@yahoo.com

6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 370/


MENKES/ SK/ XII/ 2007 tertanggal 27 Maret 2007 tentang Standar
Profesi Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan;
7. Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 432/ MENKES/ SK/
IV/ 2007 tertanggal 10 April 2007 tentang Pedoman Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 410/
MENKES/ SK/ III/ 2010 tertanggal 25 Maret 2010 tentang Perubahan
Atas Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1014/
MENKES/ SK/ XI / 2008 Standar Pelayanan Radiologi Diagnostik di
Sarana Pelayanan Kesehatan;
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1087/
MENKES/ SK/ VIII/ 2010 tertanggal 10 Agustus 2010 tentang
Standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit;
10. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor
HK.02.04/ I/ 2790/ 11 tertanggal 1 Januari 2012 tentang Standar
Akreditasi Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

Kesatu : KEPUTUSAN DIREKTUR RSU BIREUEN MEDICAL


CENTER TENTANG PENETAPAN PENGKAJIAN AWAL
DAN PENGKAJIAN ULANG MEDIS DAN KEPERAWATAN
DI UNIT GAWAT DARURAT, RAWAT INAP, RAWAT
JALAN RSU BIREUEN MEDICAL CENTER

Kedua : Kebijakan tentang Penetapan Pengkajian Awal dan Pengkajian


Ulang Medis dan Keperawatan di Unit Gawat Darurat, Rawat Inap
dan Rawat Jalan di RSU Bireuen Medical Center sebagaimana
tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila di


kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
RUMAH SAKIT UMUM
BIREUEN MEDICAL CENTER
Jl. Tgk. Chik Ditiro Km.1,6 Kecamatan Juli, Bireuen Kode Pos 24251
Telp. (0644) 323055/ HP. 085362968055Website : rsubmcbireuen.com
Email : rs_bmc250511@yahoo.com

Ditetapkan di Bireuen
Pada Tanggal
Direktur RSU
Bireuen Medical Center,

dr.Lili Yuliani Ridwan


NIK : 1402.0216.000
RUMAH SAKIT UMUM
BIREUEN MEDICAL CENTER
Jl. Tgk. Chik Ditiro Km.1,6 Kecamatan Juli, Bireuen Kode Pos 24251
Telp. (0644) 323055/ HP. 085362968055Website : rsubmcbireuen.com
Email : rs_bmc250511@yahoo.com

Daftar : Lampiran Keputusan Direktur


RSU Bireuen Medical Center
Nomor :
Tanggal :

PENETAPAN PENGKAJIAN AWAL DAN PENGKAJIAN ULANG MEDIS DAN


KEPERAWATAN DI UNIT GAWAT DARURAT, RAWAT INAP, RAWAT JALAN
RSU BIREUEN MEDICAL CENTER

A. PENETAPAN PENGKAJIAN AWAL PASIEN

1. Rumah sakit melakukan identifikasi kebutuhan pelayanan semua pasien di unit


gawat darurat, rawat inap dan rawat jalan yang dilayaninya melalui suatu proses
asesmen pasien yang baku yaitu IAR (informasi dikumpulkan berupa anamnesa,
pemeriksaan, pemeriksaan lain/ penunjang, dan sebagainya-analisis informasi
berupa menetapkan diagnosis/ masalah/ kondisi untuk mengidentifikasi kebutuhan
pelayanan pasien-rencana asuhan/ plan of care berupa merumuskan rencana dan
sasaran terukur untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pasien) dan selanjutnya
dilakukan pemberian pelayanan/ implementasi-rencana monitoring.
2. Rumah sakit menetapkan isi minimal asesmen awal oleh setiap disiplin klinis
(medis, keperawatan, dan disiplin klinis lainnya) untuk unit gawat darurat, rawat
inap dan rawat jalan:
a. Keluhan saat ini;
b. Status fisik;
c. Psiko-sosio-spiritual;
d. Ekonomi;
e. Riwayat kesehatan pasien;
f. Riwayat alergi;
g. Riwayat penggunaan obat
h. Pengkajian nyeri;
i. Risiko jatuh
j. Pengkajian fungsional
k. Risiko nutrisional
l. Kebutuhan edukasi
m. Perencanaan pemulangan pasien (discharge planning)
RUMAH SAKIT UMUM
BIREUEN MEDICAL CENTER
Jl. Tgk. Chik Ditiro Km.1,6 Kecamatan Juli, Bireuen Kode Pos 24251
Telp. (0644) 323055/ HP. 085362968055Website : rsubmcbireuen.com
Email : rs_bmc250511@yahoo.com

3. Rumah sakit menetapkan kebutuhan pelayanan medis dan keperawatan untuk


pasien unit gawat darurat, rawat inap dan rawat jalan berdasarkan pengkajian awal
medis, keperawatan, dan disiplin klinis lainnya harus dicatat pada catatan
klinisnya.
4. Rumah sakit menetapkan bahwa untuk pasien gawat darurat, pengkajian medis dan
keperawatan harus berdasarkan kebutuhan dan keadaan pasien pada saat diterima
di unit gawat darurat.
5. Rumah sakit menetapkan bahwa Pasien di IGD mendapatkan pengkajian dalam
waktu 5 menit pertama setelah pasien tiba di IGD (respon time) dan dapat
diselesaikan dalam waktu maksimal 2 jam.
6. Penyelesaian pengkajian awal medis dan keperawatan untuk pasien gawat darurat
dapat dibatasi pada kebutuhan dan kondisi yang nyata, apabila tidak ada waktu
untuk mencatat riwayat dan melakukan pemeriksaan fisik lengkap bagi pasien
gawat darurat yang membutuhkan pembedahan, maka harus dibuat catatan singkat
dan diagnosis pra operasi dicatat sebelum pembedahan.
7. Rumah sakit menetapkan pengkajian awal medis, keperawatan, dan disiplin klinis
lainnya harus dilengkapi dalam waktu 24 jam setelah pasien masuk rawat inap atau
lebih cepat tergantung kondisi pasien.
8. Rumah sakit menetapkan kerangka waktu pengkajian awal pasien rawat jalan
diselesaikan dalam waktu minimal 8 menit.
9. Rumah sakit menetapkan pelaksanaan pengkajian awal medis dan keperawatan
rawat jalan dengan penyakit akut / non kronis diperbaharui setelah 1 (satu) bulan
dan penyakit kronis diperbaharui setelah 3 (tiga) bulan.
10. Rumah sakit menetapkan temuan pada pengkajian awal harus didokumentasikan
dalam rekam medis pasien dan siap tersedia bagi para penanggung jawab asuhan
pasien untuk kebutuhan pengkajian ulang.
11. Rumah sakit menetapkan penilaian awal medis harus didokumentasikan sebelum
tindakan anestesi atau bedah untuk kasus operasi elektif.
12. Rumah sakit menetapkan pasien harus diskrining untuk status gizi dan kebutuhan
fungsional serta dikonsul untuk pengkajian lebih lanjut dan pengobatan apabila
dibutuhkan.
13. Rumah sakit menetapkan semua pasien rawat inap dan rawat jalan diskrining untuk
rasa sakit dan dilakukan pengkajian apabila ada rasa yang nyeri.
14. Rumah sakit melaksanakan pengkajian tambahan untuk populasi tertentu yang
dilayani rumah sakit.
15. Rumah sakit menetapkan DPJP melakukan pengkajian ulang terhadap pasien akut
sekurang-kurangnya setiap hari, termasuk di akhir minggu/ libur dan jika ada
perubahan penting kondisi pasien. Apalabila DPJP berhalangan hadir untuk
melakukan pengkajian ulang maka akan didelegasikan kepada dokter spesialis di
bagian tersebut atau kepada dokter jaga ruangan dan diverifikasi oleh DPJP.
RUMAH SAKIT UMUM
BIREUEN MEDICAL CENTER
Jl. Tgk. Chik Ditiro Km.1,6 Kecamatan Juli, Bireuen Kode Pos 24251
Telp. (0644) 323055/ HP. 085362968055Website : rsubmcbireuen.com
Email : rs_bmc250511@yahoo.com

16. Rumah sakit menetapkan perawat melakukan pengkajian ulang terhadap pasien
minimal 1 (satu) kali per shift atau sesuai dengan perubahan kondisi pasien.
17. Rumah sakit menetapkan pengkajian awal dan ulang pasien sesuai dengan
kebutuhan individual pasien termasuk pasien tahap terminal.
18. Rumah sakit menetapkan pengkajian awal termasuk menentukan kebutuhan
rencana pemulangan pasien (discharge).
19. Rumah sakit menetapkan dilakukan pengkajian ulang terhadap semua pasien pada
interval tertentu atas dasar kondisi dan pengobatan untuk menetapkan respons
terhadap pengobatan dan untuk merencanakan pengobatan atau untuk pemulangan
pasien.
20. Rumah sakit menetapkan hanya staf yang kompeten dan telah mendapatkan SPK
dan RKK diizinkan melaksanakan pengkajian awal dan ulang pasien.
21. Rumah sakit menetapkan staf medis, keperawatan dan staf lain yang bertanggung
jawab atas pelayanan pasien, harus bekerjasama dalam menganalisis dan
mengintegrasikan pengkajian pasien.
22. Rumah sakit menetapkan identifikasi kebutuhan pelayanan paling urgent atau
penting berdasarkan skala prioritas yang telah dilakukan oleh Profesional Pemberi
Asuhan (PPA).
23. Pada unit rawat jalan, pengkajian awal medis dan keperawatan dilakukan pada
pasien baru, pasien dengan diagnosis baru, pasien dengan diagnosis yang sama
pada kunjungan kedua yang jarak waktunya lama, satu bulan pada pasien dengan
penyakit akut dan tiga bulan pada pasien dengan penyakit kronis.

B. PENETAPAN PENGKAJIAN ULANG PASIEN


1. Semua pasien yang dilayani di rumah sakit dilakukan pengkajian ulang pada
interval waktu tertentu berdasarkan kondisi dan untuk menetapkan respon terhadap
pengobatan dan untuk merencanakan pengobatan atau untuk pemulangan pasien.
2. DPJP melakukan pengkajian ulang terhadap pasien akut sekurang-kurangnya setiap
hari, termasuk di akhir minggu/ libur dan jika ada perubahan penting kondisi
pasien. Apabila DPJP berhalangan hadir untuk melakukan pengkajian ulang maka
akan didelegasikan kepada dokter spesialis di bagiannya atau kepada dokter
ruangan dan di verifikasi oleh DPJP.
3. Perawat melakukan pengkajian ulang terhadap pasien minimal 1 (satu) kali per
shift atau sesuai dengan perubahan kondisi pasien.
4. Asesmen ulang pasien rawat inap dan rawat jalan dilakukan dengan:
I. Berbasi IAR dan metode SOAP dan ADIME untuk gizi.
a. Informasi dikumpulkan berupa anamnesa, pemeriksaan, pemeriksaan lain/
penunjang, dan sebagainya.
RUMAH SAKIT UMUM
BIREUEN MEDICAL CENTER
Jl. Tgk. Chik Ditiro Km.1,6 Kecamatan Juli, Bireuen Kode Pos 24251
Telp. (0644) 323055/ HP. 085362968055Website : rsubmcbireuen.com
Email : rs_bmc250511@yahoo.com

b. Analisis informasi berupa menetapkan diagnosis/ masalah/ kondisi untuk


mengidentifikasi kebutuhan pelayanan pasien.
c. Rencana asuhan/ plan of care berupa merumuskan rencana dan sasaran
terukur untuk memenuhi kebutuhan pelayanan pasien.
II. Selanjutnya dilakukan pemberian pelayanan/ asuhan pelaksanaan rencana,
beserta monitoringnya untuk memenuhi semua kebutuhan pasien yang telah
teridentifikasi.
5. Hanya Profesional Pemberi Asuhan (PPA) yang kompeten diizinkan melaksanakan
pengkajian ulang pasien rawat inap dan rawat jalan.
6. Pengkajian ulang medis dan keperawatan didokumentasikan dalam rekam medis
dengan menggunakan tulisan jelas yang dapat dibaca minimal oleh 3 (tiga) orang.

Ditetapkan di Bireuen
Pada Tanggal
Direktur RSU
Bireuen Medical Center,

dr. Lili Yuliani Ridwan


NIK : 1402.0216.000

Anda mungkin juga menyukai