Anda di halaman 1dari 12

BENTUK SKEMA SIKSA NERAKA DALAM SYAIR BAYAN BUDIMAN:

Kajian Struktural Vladimir Propp

Yeni Apriani a,*, Yosi Wulandari b,*


a, b,*Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan

Jl. Ringroad Selatan, Tamanan, Kec. Banguntapan, Bantul, DIY, Indonesia


e-mail: yeni1800003113@webmail.uad.ac.id,
yosi.wulandari@pbsi.uad.ac.id

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk skema siksa neraka pada
syair “Bayan Budiman”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, kemudian subjek
penelitainnya adalah syair “Bayan Budiman. Sedangkan objek penelitian yang digunakan
berupa objek material dan objek formal. Objek materialnya adalah syair “Bayan Budiman”
dan objek formalnya adalah struktur naratif. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah teknik baca. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa didalam syair “Bayan Budiman”
ditemukan skema tentang siksa neraka dalam bait 221-231, dengan bentuk skema berupa ζ– ζ
– a – ζ – N – N – a – γ – N – a –N – ζ – a - β - Rs – γ – a – N – a – N.

Kata kunci: Struktur naratif, syair, Bayan Budiman, skema

Abstrak: This study aims to describe the form of the scheme hell torment in the poem "Bayan
Budiman". This type of research is descriptive qualitative, then the subject of the research is
the poem “Bayan Budiman. While the object of research used in the form of material objects
and formal objects. The material object is the verse “Bayan Budiman” and the formal object is
the narrative structure. The technique used for data collection in this research is reading
technique. The method used in this research is descriptive method. The results of this study
indicate that in the poem "Bayan Budiman" there is a schema about the torments of hell in
stanzas 221-231, with the schematic form of ζ– ζ – a – ζ – N – N – a – γ – N – a –N – ζ – a - β -
Rs – γ – a – N – a – N.

Keywords: Narrative structure, poetry, Bayan Budiman, schema

PENDAHULUAN maupun cerita yang dikemas secara


Karya sastra adalah karya manusia
menarik pembacanya (Faidah, 2018).
yang menggunakan bahasa sebagai
Pada periode karya sastra lama
utamanya dan berisi ungakapan suatu
terdiri dari pantun, puisi, gurindam,
perasaan. Selain itu, sastra diartikan
hikayat, dongeng, syair dan lain-lain.
sebgai hasil akhir dari bentuk
Syair adalah jenis puisi lama yang
ungkapan perasaan seseorang yang
setiap baitnya terdiri dari empat baris
dituangkan dalam sebuah tulisan
atau larik dan memiliki akhir bunyi

1
yang sama (Kamus Besar Bahasa merpati, burung dewata, burung
Indonesia dalam Nadya, 2017). Syair jentayu, burung kudidi, laying-layang,
merupakan karya sastra yang sangat rawa, unggas, dan lain-lain.
puitis, sarat makna, dan memuat nilai- Selanjutnya, burung-burung tersebut
nilai yang biasa diambil di dalamnya berprilaku menyerupai manusia.
dapat dikatakan bahwa penciptaan Syair “Bayan Budiman” berisi
syair bertujuan untuk menciptakan tentang nilai-nilai fikih, hukum cara
kepuitisan atau membentangkan beribadah umat Islam kepada Allah
imajinasi yang puitis dalam Swt. Selain itu, syair tersebut juga
menyampaikan pesan dan nilai-nilai memuat perintah dan larangan-
yang hendak diungkapkannya. larangan yang harus diikuti oleh umat
Puitis adalah sifat yang selalu muslim.
melekat pada syair dengan kadar Pada penelitian ini akan diteliti
tertentu. Artinya, ada syair yang tentang syair “Bayan Budiman”.
benar-benar puitis ada pula syair yang Pemilihan pada teks syair “Bayan
kurang puitis sesuai dengan Budiman” menjadi subjek kajian ini
kemampuan penyairnya. Kepuitisan karena syair tersebut berupa teks
syair identik dengan ketepatan kohesi narasi sehingga menarik untuk diteliti.
dan koherensi yang terdapat pada Selain itu, penelitian pada syair
syair tersebut. tersebut belum banyak dilakukan.
Syair memiliki ciri-ciri yaitu berisi Oleh karena itu, diharapkan penelitian
empat baris dalam setiap bait dan tiap ini akan memberikan pengetahuan
baris terdiri dari delapan sampai 12 baru pada bidang sastra.
suku kata. Salah satau syair yang ada di Selanjutnya, penelitian tentang
Indonesia yaitu syair “Bayan syair perlu dilakukan secara terus
Budiman”. menerus karena syair merupakan
Syair “Bayan Budiman” adalah hasil nyata kesusastraan yang hampir
karya sastra yang tokohnya berupa punah sehingga perlu dilestarikan
binatang, misalnya burung nuri, agar generasi berikutnya dapat
burung elang, burung merak, burung menikmatinya.
pekaka, burung murai, burung Selain itu, penelitian pada syair
rajawali, burung camar, burung perlu dilakukan agar dapat

2
mengembangkan studi tentang syair Poleng yaitu lingkungan tindakan
dan dapat sumber kajian yang relevan Laksito dan Bi Ojah sebagai helper
untuk masa yang akan datang. Dengan daan lingkungan tindakan Gusti
adanya penelitian tentang syair Kanjeng Bupati sebagai princes and
diharapkan akan berdampak baik bagi her father.
syair itu sendiri dan akan menambah Penelitian yang dilakukan oleh
wawasan pada bidang sastra, Robert Rizki Yono memiliki
menambah literatur, dan lestarinya persamaan dan perbedaan dengan
kesusastraan di Indonesia. penelitian ini. Persamaan yaitu sama-
Penelitian yang relevan dengan sama menggunakan struktur naratif
penelitian ini adalah penelitian Vladimir Propp objek penelitian,
dengan judul “Struktur Naratif sedangkan perbedaannya terletak
Vladimir Propp dalam Cerita Rakyat pada subjek penelitian. Penelitian
Kabupaten Brebes “Jaka Poleng” oleh yang dilakukan oleh Robert Rizki Yono
Robert Rizki Yono, Fakultas Keguruan menggunakan cerita rakyat yang
dan Ilmu Pendidikan, Universitas berjudul “Jaka Poleng” dari
Muhadi Setiabudi Brebes pada tahun masyarakat Brebes sebagai subjek
2020 (Yono, 2020). penelitian, sedangkan saya
Penelitian yang dilakukan oleh menggunakan syair yang berjudul
Robert Rizki Yono menggunakan jenis “Bayan Budiman” sebagai subjek
penelitian deskriptif kualitatif dan penelitian.
hasil penelitiannya adalah sebagai Penelitian relevan yang kedua
berikut: Pertama, pada cerita Jaka berjudul “Cerita Rakyat Tanjung
Poleng ditemukan 30 fungsi naratif Menangis Masyarakat Samawa: Kajian
yang diantaranya terdapat beberapa Struktur Naratif Vladimir Propp”.
perulangan fungsi. Jika merujuk jenis Penelitian tersebut dilakukan oleh
fungsi Vladimir Propp ada 21 jenis Methya Khairunnisa Manikam, Haris
fungsi yang terdapat dalam cerita Jaka Supratno, dan Kamidjan, Universitas
Poleng tidak semua cerita terdapat Negeri Surabaya pada tahun 2020
semua fungsi karena ada cerita yang (Manikam et al., 2020). Penelitian
berisi beberapa fungsi. Kedua, yang dilakukan oleh Methya
lingkungan tindakan dalam cerita Jaka Khairunnisa Manikam, Haris Supratno,

3
dan Kamidjan tersebut menggunakan Penelitian relevan yang ketiga
jenis penelitian kualitatif deskriptif. yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Hasil penelitiannya adalah pertama Nur Rohmat Ardhika Putra dan Sri
yaitu pengenalan, hingga berakhir di Wahyuningtyas dengan judul “Analisis
rangkaian keempat kembalinya sang Cerita Rakyat Jaka Tingkir: Kajian
pahlawan. Keempat lingkaran tersebut Struktural Naratif Vladimir Propp”,
teridentifikasi dari munculnya 9 Pendidikan Bahasa dan Sastra
fungsi yaitu kejahatan (villainy), reaksi Indonesia FKIP Universitas
pahlawan (hero’s reaction), penipuan Sarjanawiyata Tamansiswa
(trickery), fungsi bantuan pertama Yogyakarta pada tahun 2017 (Putra &
(first function of the donor), bimbingan Wahyuningtyas, 2017).
(guidance), kepulangan (return), Penelitian yang dilakukan oleh
perubahan penampilan Nur Rohmat Ardhika Putra dan Sri
(transfiguration), pencarian (pursuit) Wahyuningtyas adalah penelitian
dan penghukuman (punishment). kualitatif. Hasil penelitian ini sebagai
Penelitian yang dilakukan oleh berikut. 1) Terdapat 18 fungsi pelaku
Methya Khairunnisa Manikam, Haris diantara 31 fungsi pelaku, 18 fungsi
Supratno, Kamidjan memiliki tersebut adalah situasi awal (α),
persamaan dan perbedaan dengan kejahatan (A), cap (J), hukuman (U),
penelitian ini, persamaannya yaitu fungsi pertama donor (D), mediasi (B),
terletak pada objek kajian yang reaksi dari pahlawan (E), resep dari
berfokus pada struktur naratif dukun/paranormal (F),
Vladimir Propp, sedangkan keberangkatan (↑), tipu daya (η),
perbedaannya terletak pada subjek, di pemindahan (G), perjuangan (H),
mana Methya Khairunnisa Manikam, kemenangan (I), pembubaran (K),
Haris Supratno, dan Kamidjan kepulangan (↓), tugas berat (M), solusi
menggunakan cerita rakyat “Tanjung (N), pernikahan (W). 2) Terdapat 5
Menangis; Masyarakat Samawa” fungsi pelaku yang tidak dapat
sebagai subjek penelitian, sedangkan dimasukkan ke dalam tujuh
saya menggunakan syair yang lingkungan aksi, yaitu: kepulangan (↓),
berjudul “Bayan Budiman” sebagai kemenangan (I), pembubaran (K), cap
subjek penelitian. (J) dan tipu daya (η). 3) Bentuk skema

4
cerita adalah (α) A J U D B E F ↑ η G H I pada bidang ilmu sastra yang berkaitan
K ↓ M N W. Jika dikonstruksikan pada dengan kajian struktur naratif Vladimir
kerangka cerita, bentuk skema Propp.
tersebut menggambarkan suatu Selain itu, bagi pembaca
pergerakan yang satu mengikuti diharapkan penelitian ini dapat
pergerakan yang lain (1) A_________F meningkatkan minat membaca
dan (2) M________W*. masyarakat terhadap syair. Sedangkan,
Penelitian yang dilakukan oleh bagi peneliti lain penelitian ini
Nur Rohmat Ardhika Putra dan Sri diharapkan dapat acuan atau referensi

Wahyuningtyas memiliki persamaan bagi peneliti lain dalam mengembangkan

dan perbedaan dengan penelitian ini. penelitiannya dan menjadi pemantik

Persamaannya yaitu sama-sama belajar untuk mengembangkan penelitian

menggunakan struktur naratif yang dilakukan.

Vladimir Propp objek penelitian, Menurut Endraswara (dalam Putri

sedangkan perbedaannya terletak & Parnaningroem, 2018) struktur

pada subjek penelitian. Penelitian naratif adalah unsur satu kesatuan

yang dilakukan oleh Nur Rohmat yang terdapat didalam cerita rakyat

Ardhika Putra dan Sri Wahyuningtyas dan saling berhubungan. Jadi, struktur

menggunakan Cerita Rakyat Jaka naratif adalah unsur-unsur yang saling

Tingkir, sedangkan saya menggunakan berkaitan di dalam sebuah cerita.

syair yang berjudul “Bayan Budiman” Dalam analisisnya, sebuah cerita

sebagai subjek penelitian. dipotong-potong menjadi beberapa

Penelitian ini memiliki tujuan bagian, tetapi tidak mengubah

untuk mendeskripsikan bentuk skema keutuhan makna dari isi cerita

siksa neraka pada syair “Bayan tersebut.

Budiman”. Selanjutnya, penelitian ini Penelitian ini menggunakan teori

memiliki manfaat yaitu (a) untuk struktur naratif Vladimir Yakovlevich

mengembangkan studi tentang syair Propp. Dinyatakan oleh Propp bahwa

secara lebih lanjut, (b) penelitian ini sebuah dongeng paling banyak

dapat dijadikan sebagai sumber kajian mengandung 31 fungsi. Namun, tidak

yang relevan dengan penelitian yang selalu 31 fungsi tersebut dapat


sudah dilakukan di masa lampau, (c) dijumpai dalam satu dongeng. Ini
menambah referensi ilmu pengetahuan berarti bahwa absennya beberapa

5
fungsi tersebut tidak mengubah terjemahan yang dilakukan oleh
urutan yang ada dan mampu Proyek Pengembangan Media dan
membentuk kerangka pokok cerita Kebudayaan yang dikelola oleh Ditjen
(Putri & Parnaningroem, 2018). Jadi, Kebudayaan Departemen Pendidikan
penggunaan fungsi pada setiap cerita dan Kebudayaan RI (Rumadi et al.,
berbeda-beda hal ini tergantung pada 2019).
isi dan alur dari cerita itu sendiri. Selanjutnya, objek penelitian yang
Setelah mengetahui fungsi pada digunakan dala penelitian ini adalah
suatu cerita, maka dapat dilakukan objek material dan objek formal. Objek
pembentukan skema. Skema dibentuk materialnya adalah syair “Bayan
berdasarkan isi atau pembahasan Budiman” dan objek formalnya adalah
suatu cerita. Tetapi pada penelitian ini struktur naratif.
menggunakan syair “Bayan Budiman” Metode pengumpulan data
sehingga pembentukan skema merupakan suatu cara yang dilakukan
didasarkan oleh kategori sesuai oleh peneliti untuk mengumpulkan
dengan pembahasan atau isi pada data penelitian (Arikunto, 2010).
syair tersebut. Teknik yang digunakan untuk
pengumpulan data dalam penelitian
METODE ini adalah teknik baca dan catat.
Jenis penelitian adalah deskriptif Instrumen penelitian dalam penelitian
kualitatif. Subjek yang digunakan ini adalah human instrument atau
dalam penelitian ini adalah syair peneliti sendiri dengan bantuan kartu
“Bayan Budiman”. Syair Bayan data. Metode yang digunakan adalah
Budiman merupakan salah satu syair metode deskriptif. Teknik analisis
yang terdapat dalam Antologi Syair merupakan proses menggelompokkan
Simbolik dalam Sastra Lama Indonesia dan mengurutkan data ke dalam suatu
yang diterbitkan oleh Ditjen pola, kategori dan satuan uraian dasar
Kebudayaan Departemen Pendidikan sehingga nantinya dapat ditemukan
dan Kebudayaan RI pada tahun 1980. tema dan dapat ditarik kesimpulan
Naskah asli syair Bayan Budiman ada hipotesis kerja, seperti yang
di Perpustakaan Nasional di Jakarta. disarankan oleh data (Moleong, 2010).
Syair tersebut merupakan hasil

6
HASIL DAN PEMBAHASAN Bait 223
Selaras dengan tujuan penelitian, Inilah tanda orang yang sesat
dalam syair “Bayan Budiman” Menuntut ilmu tiada dengan
ditemukan bentuk skema kategori nasehat
tentang gambaran siksa neraka. Siksa neraka tiadakah dahsat
Berikut hasil analisis bentuk skema Lidahmu terjulur sampai ke pusat
dalam syair “Bayan Budiman”. (Mardiono, 2013)
Bait 221 Bait tersebut menjelaskan bahwa
Jikalau badan tidaklah suci seseorang yang sesat ditandai dengan
Negeri akhirat sangatlah keji menuntut ilmu tanpa nasihat. Oleh
Mukanya hitam bagai jeruji karena itu, kelak diakhirat akan
Segala yang memandang sangatlah mendapatkan siksa neraka yang
keji dahsyat berupa lidah yang menjulur
(Mardiono, 2013) sampai ke pusat.
Pada bait tersebut menjelaskan
bahwa negeri akhirat sangatlah keji Bait 224
digambarkan dengan muka akan Lidahmu idak memuja Allah
berubah menjadi hitam bagaikan Negeri akhirat engkau rasalah
jeruji dan semua orang yang Di sanalah tentu benar dan salah
memandang sangatlah keji. Habislah akal tipu dan alah
(Mardiono, 2013)
Data tersebut menjelaskan bahwa
Bait 222
Jikalau tidaklah amal dan ilmu lidah seseorang yang tidak digunakan

Selang di dunia sangatlah hianatmu untuk memuja Allah, maka kelak akan

Tambahan di akhirat tiada gunamu mendapatkan negeri akhirat yang

Tiada yakin kepada hatimu menyiksanya. Disanalah tempat

(Mardiono, 2013) penilaian tindakan yang benar dan

Bait tersebut menjelaskan bahwa salah serta dirimu tidak dapat

jika bukan karena amal dan ilmu, membela diri atau menyangkal karena

maka akhirat dan keyakinan pada hati akan tipumu sudah hilang.

seseorang sudah hilang.


Bait 225
Bermadah pula si burung Merak

7
Suadara jangan melalui syara’ Data tersebut menjelaskan bahwa
Badan nan tidak dapat bergerak burung dewata bersyair bahwa siksa
Dengan nerraka ia diarak neraka sangatlah nyata, mereka yang
(Mardiono, 2013) didalamnya melata tampak seperti
Data tersebut menjelaskan bahwa orang yang tidak memiliki mata
burung merak bermadah, janganlah (buta).
menjadi seseorang yang syara’
(tuntutan dari Allah yang Bait 228
berhubungan dengan perbuatan- Ingat orang dan dayang
perbuatan bagi tiap-tiap orang Hidup kita seumpama wayang
mukallaf). Badan tidak dapat Sementara belum nyawa melayang
bergerak dan kelak di neraka dirinya Tuntutlah ilmu jangan kepalang
diarak. (Mardiono, 2013)
Data tersebut menjelaskan bahwa
Bait 226 hidup seseorang itu seumpama
Badan nan arak masuk neraka wayang, menunggu nyawa melayang.
Siksanya tidak berseketika Maka, tuntutlah ilmu jangan sampai
Serta dengan lapar dan dahaga tidak cukup atau kurang.
Inilah tanda orang celaka
(Mardiono, 2013) Bait 229
Data tersebut menjelaskan bahwa Bersyair pula si Burung Rawa
badan seseorang diarak masuk ke Ia berkata sambil tertawa
neraka dan siksa neraka tiada henti, Ilmu dan amal baik dibawa
rasanya lapar dan dahaga . Hal Di dalam akhirat jangan kecewa
tersebut merupakan tanda orang (Mardiono, 2013)
celaka. Bait tersebut menjelaskan bahwa
burung rawa bersyair, ia berkata
Bait 227 bahwa ilmu dan amal baik harus
Bersyair bagi burung Dewata dibawa agar didalam akhirat tidak
Siksa neraka yang amatlah nyata kecewa.
Segala mereka itu terlata-lata
Seperti orang tidak bermata Bait 230
(Mardiono, 2013)

8
Bermadah pula si burug Pipit kekurangan atau lack
Kuburnya itu terlalu sempit 3 Tanda ζ sebagai simbol
Datanglah malaikat membawa penyampaian informasi
atau delivery
semangat
4 Tanda N sebagai simbol
Besi hangat lidah diapit
penyelesaian atau
(Mardiono, 2013) solution.

Data tersebut menjelaskan bahwa 5 Tanda N sebagai simbol


burung pipit bermadah, kuburannya penyelesaian atau
solution.
terlalu sempit dan datanglah malaikat 224
6 Tanda a sebagai simbol
yang membawa semangat untuk kekurangan atau lack
mengapit lidah seseorang dengan besi
7 Tanda γ sebagai simbol
hangat. larangan atau
interdiction.
225
Bait 231 8 Tanda N sebagai simbol
penyelesaian atau
Badan tergoyong seperti bangkai solution.
Datanglah siksa berbagai-bagai
9 Tanda a sebagai simbol
Dengan neraka badan disoraki kekurangan atau lack
Sesal pun tidak lagi terpakai 226
10 Tanda N sebagai simbol
(Mardiono, 2013) penyelesaian atau
solution.
Data tersebut menjelaskan bahwa
badan seseorang tergoyong bagaikan 11 Tanda ζ sebagai simbol
penyampaian informasi 226,
bangkai dan datanglah siksa neraka atau delivery 227

yang beragam. Selanjutnya, badan


12 Tanda a sebagai simbol
kekurangan atau lack 227
disoraki oleh neraka dan penyesalan
sudah tidak terpakai lagi. 13 Tanda β sebagai simbol
ketiadaan atau 228
Tabel 1 absentation
Jenis Fungsi Skema Siksa Neraka pada
Syair Bayan Budiman 14 Tanda Rs sebagai simbol
penyelamatan atau
rescue.
No Jenis Fungsi Bait
229
1 Tanda ζ sebagai simbol 15 Tanda γ sebagai simbol
penyampaian informasi 221, larangan atau
atau delivery 222 interdiction.

2 Tanda a sebagai simbol 223 16 Tanda a sebagai simbol 230

9
kekurangan atau lack penyampaian informasi atau deliver

17 Tanda N sebagai simbol (bait 221, 222), tanda a sebagai simbol


penyelesaian atau kekurangan atau lack, tanda ζ sebagai
solution.
simbol penyampaian informasi atau
18 Tanda a sebagai simbol
deliver, tanda N sebagai simbol
kekurangan atau lack
penyelesaian atau solution (bait 223,
19 Tanda N sebagai simbol 231
penyelesaian atau 224), tanda a sebagai simbol
solution. kekurangan atau lack. Kemudian,
tanda γ sebagai simbol larangan atau
interdiction, a sebagai simbol
kekurangan atau lack, dan diakhiri
Bentuk skema dibentuk dari bait tanda N sebagai simbol penyelesaian
221-231. Pengkategorian skema atau solution.
tersebut karena pada bait 221-131 Dari penjabaran tersebut diketahui
membahas tentang gambaran siksa bahwa syair “Bayan Budiman”
neraka kelak. Bait yang dimaksud membahas tentang gambaran siksa
yaitu 221 terdapat negeri akhirat api neraka yang termuat pada bait
sangatlah keji, bait 223 terdapat kata 221-231. Diharapkan dengan adanya
siksa neraka dan lidahmu terjulur gambaran siksa api neraka yang ada di
sampai ke pusat. Bait 225 terdapat syair “Bayan Budiman” akan membuat
kata diarak. Bait 226 terdapat kata umat Islam lebih tunduk kepada Allah
badan nan arak masuk neraka, dengan mengikuti perintah-Nya dan
siksanya tidak berseketika serta lapar menjauhi larangan-Nya.
dan dahaga. Bait 227 terdapat kata
siksa neraka dan orang tidak bermata. SIMPULAN
Bait 230 terdapat kata sempit dan besi Syair “Bayan Budiman” juga dapat
hangat hangat lidah diapit. Bait 231 ditentukan skema yang dibentuk
terdapat kata bangkai. Jadi, skema berdasarkan isi syair. Namun,
yang terbentuk dari bait tersebut penentuan skema tidak didasarkan
berupa ζ – ζ – a – ζ – N – N – a – γ – N – kepada alur karena syair tidak
a –N – ζ - ζ – a - β - Rs – γ – a – N – a – memiliki alur tetapi dapat
N. dikategorikan berdasarkan isi atau hal
Diawali tanda ζ sebagai simbol

10
yang diceritakan dalam syair Moleong, L. J. (2010). Metodologi
tersebut. Jadi, bentuk skema struktur Penelitian Kualitatif. PT Remaja
naratif Vladimir Propp tidak hanya Rosdakarya.
diterapkan pada suatu cerita, cerita Nadya, N. L. (2017). Pengenalan Syair
pendek atau novel. Melainkan bisa “Sultan Abdul Muluk”:
diterapkan pada syair, tetapi syair Interpretasi Melalui Budaya
berupa narasi. Literasi. Seminar Nasional
Pendidikan Bahasa Indonesia,
DAFTAR PUSTAKA 1(1), 176–185.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Putra, N. R. A., & Wahyuningtyas, S.
Penelitian: suatu pendekatan (2017). Analisis Cerita Rakyat
praktik. Rineka Cipta. Jaka Tingkir: Kajian Struktural
Faidah, C. N. (2018). Dekonstruksi Naratif Vladimir Propp. CARAKA,
Sastra Anak: Mengubah 4(1).
Paradigma Kekerasan Dan Putri, K. P. I., & Parnaningroem, R. D.
Seksualitas pada Karya Sastra W. (2018). Struktur Naratif
Anak Indonesia. Kredo: Jurnal Vladimir Yakovlevich Propp
Ilmiah Bahasa dan Sastra, 2(1). Dalam Dongeng Die Zertanzten
https://doi.org/10.24176/kredo. Schuhe Karya Bruder Grimm.
v2i1.2458 Identitaet, 7(2).
Manikam, M. K., Supratno, H., & Rumadi, H., Syafrial, & Hidayat, R.
Kamidjan. (2020). Cerita Rakyat (2019). Struktur fisik teks syair
Tanjung Menangis Masyarakat Bayan Budiman. Seminar
Samawa: Kajian Struktur Naratif Internasional Riksa Bahasa XIII,
Vladimir Propp. Diglosia: Jurnal 1811–1820.
Pendidikan, Kebahasaan, dan Yono, R. R. (2020). Struktur Naratif
Kesusastraan Indonesia, 241–255. Vladimir Propp dalam Cerita
http://www.jurnal.unma.ac.id/in Rakyat Kabupaten Brebess “Jaka
dex.php/dl/article/view/2095 Poleng.” Syntax Literate: Jurnal
Mardiono. (2013). Antologi Syair Ilmiah Indonesia, 5(2), 100.
Keagamaan Dalam Satra Melayu https://doi.org/10.36418/syntax
Klasik. Perpustakaan Nasional RI. -literate.v5i2.928

11
12

Anda mungkin juga menyukai