Anda di halaman 1dari 118

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI GURU BAHASA


JEPANG DALAM UPAYA PEMBENTUKAN KELOMPOK BELAJAR BAHASA JEPANG
DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 CANGKRINGAN
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Nama Penulis : YANEKA HERMA RESTUTI, S.Pd.


No. Presensi : 40/LATSAR/Golongan III/Angkatan X/2019
NIP : 19880123 201903 2 004

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III ANGKATAN X
YOGYAKARTA
2019
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Gunung Sempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul Yogyakarta 55183
Telepon : (0274) 417704 Fax : (0274) 411801
Email : diklat@jogjaprov.go.id – Website : http://diklat.jogjaprov.go.id

BERITA ACARA
EVALUASI AKTUALISASI

Pada Hari ini Senin Tanggal Dua Puluh Dua Bulan Juli Tahun Dua Ribu Sembilan Belas telah
dilaksanakan EVALUASI LAPORAN AKTUALISASI bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS
Golongan Tiga Angkatan Sepuluh Tahun Dua Ribu Sembilan Belas di Badan Pendidikan dan
Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta atas nama:

Nama : Yaneka Herma Restuti, S. Pd.


NIP : 198801232019032004
No. Presensi : 40
Jabatan : Guru Bahasa Jepang Ahli Pertama
Instansi : Dinas Pendidikan dan Olahraga
Mentor : Dra. Anies Rachmania, S. S., M.Pd.
Coach : Pandita Pratyaksa, S.P., M.M.
Judul Aktualisasi : Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai
Guru Bahasa Jepang Dalam Upaya Pembentukan Kelompok
Belajar Bahasa Jepang Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1
Cangkringan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah
Istimewa Yogyakarta

Yogyakarta, 22 Juli 2019


Mentor, Peserta,

Dra. Anies Rachmania S.S, M.Pd. Yaneka Herma Restuti, S.Pd.

Penguji,

Tuty Amalia, SH. M.Si.

Pengampu, Coach,

Felix Kusyul Prabowo, SE. Pandita Pratyaksa, S.P., M.M.


Petugas Nama Tanda Tangan

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi dengan judul Laporan Aktualisasi Nilai-
Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai Guru Bahasa Jepang Dalam Upaya
Pembentukan Kelompok Belajar Bahasa Jepang Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1
Cangkringan yang diimplementasikan sudah dikonsultasikan dan di setujui oleh coach.

Yogyakarta. 20 Juli 2019

Coach Peserta Diklat

Pandita Pratyaksa, SP., MM Yaneka Herma Restuti, S.Pd.

iii
LAPORAN AKTUALISASI
Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai Guru Bahasa Jepang Dalam
Upaya Pembentukan Kelompok Belajar Bahasa Jepang
Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Cangkringan
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Daerah Istimewa Yogyakarta

ABSTRAK

Penyusunan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil


Sebagai Guru Bahasa Jepang Dalam Upaya Pembentukan Kelompok Belajar Bahasa
Jepang Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Cangkringan merupakan suatu upaya untuk
meningkatkan keterampilan siswa dalam berbahasa Asing, dengan mempertimbangkan
pesatnya kemajuan zaman pada era globalisasi dan perubahan tuntutan kurikulum yang
dihadapi oleh siswa dan instansi pendidikan.
Beberapa isu yang menarik perhatian penulis sebagai bahan penyusunan laporan
ini, adalah “Kurangnya sumber literasi berupa buku-buku bertemakan bahasa, sastra, dan
budaya Jepang di perpustakaan SMAN 1 Cangkringan”, “Rendahnya minat siswa terhadap
mata pelajaran Bahasa Jepang di SMAN 1 Cangkringan karena tidak adanya mata
pelajaran Bahasa Jepang”, dan “Kurangnya media pembelajaran audio-lingual untuk
peningkatan keterampilan mendengar siswa”. Dari ketiga isu tersebut dilihat tingkat prioritas
masalah dengan menggunakan metode USG (urgency/mendesak, seriousness/kegawatan,
growth/pertumbuhan). Hasil dari identifikasi tersebut digunakan sebagai dasar dalam
menentukan kegiatan-kegiatan aktualisasi dalam laporan ini. Berdasarkan hasil identifikasi
isu tersebut ditentukan satu isu yang paling mendesak sebagai bahan penulisan laporan
aktualisasi yaitu “Rendahnya minat siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Jepang di
SMAN 1 Cangkringan karena tidak adanya mata pelajaran Bahasa Jepang”.
Dari isu yang telah ditentukan dengan metode USG, disusunlah beberapa kegiatan
yang diharapkan dapat menanggulangi isu yang telah dipilih. Kegiatan-kegiatan ini adalah
wujud dari penerapan tugas dan fungsi penulis sebagai seorang guru sesuai dengan
Permenpan-RB No. 16 tahun 2009 tentang Rincian Kegiatan Guru Mata Pelajaran.
Kegiatan-kegiatan ini juga mengimplementasikan nilai-nilai dasar PNS dalam setiap
tahapan pelaksanaannya. Beberapa kegiatan yang sudah disusun dalam upaya
penanggulangan isu adalah: “mencari informasi mengenai minat dan pengetahuan siswa
dalam mempelajari Bahasa Jepang”, “merencanakan kegiatan kelompok belajar”,
“mempersiapkan rancangan e-modul pendamping kelompok belajar”, dan “menyusun e-
Modul pendamping kelompok belajar”.
Semua kegiatan di atas dirancang dengan tujuan untuk memberikan kesempatan
kepada siswa agar dapat mengembangkan bakat, minat, dan keterampilan dalam
berbahasa asing di luar jam pembelajaran di sekolah, sehingga tercapai output siswa
SMAN 1 Cangkringan yang berprestasi, memiliki keterampilan berbahasa asing, terutama
Bahasa Jepang, dan mampu bersaing di era globalisasi.

Kata kunci: bahasa asing, kelompok belajar, e-modul

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya serta hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan
Laporan Aktualisasi dengan judul “Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil Sebagai Guru Bahasa Jepang Dalam Upaya Pembentukan Kelompok Belajar
Bahasa Jepang Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Cangkringan”.
Dalam proses pembuatan dan penulisan hingga terselesaikannya Laporan
Aktualisasi ini, penulis menyadari banyak dukungan dan motivasi dari banyak pihak untuk
menyajikan karya ini lebih baik. Sehingga penulis berusaha semaksimal mungkin untuk
menyajikannya. Pada kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih kepada:
1. Dra. Anies Rachmania S.S., M.Pd. selaku Mentor sekaligus Kepala Sekolah SMA
Negeri 1 Cangkringan yang telah memberikan arahan, dukungan, serta bimbingan
dalam penulisan Laporan Aktualisasi ini.
2. Pandita Pratyaksa, S.P., M.M. selaku Coach dari Badan Diklat DIY yang senantiasa
membimbing dan memberi arahan kepada penulis selama proses penulisan Laporan
Aktualisasi.
3. Tuty Amalia, SH., M.Si. selaku penguji Laporan Aktualisasi.
4. Sucipto, SE., M. Acc. selaku wali kelas Golongan III Angkatan IX yang telah
memberikan dukungan dan arahan selama mengikuti Pelatihan Dasar.
5. Seluruh Widyaiswara dan staf Badan Diklat DIY yang telah membekali dan
menyalurkan ilmu kepada penulis.
6. Teman-teman Pelatihan Dasar Golongan III Angkatan IX yang telah bersama-sama
berjuang dan bekerja sama selama mengikuti Pelatihan Dasar.
7. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan, semangat, serta doa
dengan penuh keikhlasan tanpa henti.
8. Pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu demi
terselesaikannya Laporan Aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada Laporan
Aktualisasi ini. Oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak untuk memberikan
saran dan masukan yang membangun untuk penyempurnaan isi Laporan Aktualisasi ini.
Penulis juga berharap semoga Laporan Aktualisasi ini dapat digunakan sebagaimana
mestinya sehingga dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan
contoh tentang implementasi nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu Dan Anti Korupsi dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan masyarakat.

Yogyakarta, 19 Juli 2019

Penulis

v
DAFTAR ISI

LAPORAN AKTUALISASI ............................................................................................................. i


BERITA ACARA...............................................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................................iii
ABSTRAK ......................................................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................v
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................................ ix
DAFTAR ISTILAH ........................................................................................................................... xi
BAB I ................................................................................................................................................. 1
A. POSISI ORGANISASI DALAM LINGKUP NKRI ............................................................ 1
B. VISI, MISI, TUJUAN, DAN NILAI ORGANISASI ............................................................ 2
1. Visi SMAN 1 Cangkringan .............................................................................................. 2
2. Misi SMAN 1 Cangkringan.............................................................................................. 3
3. Tujuan SMAN 1 Cangkringan ........................................................................................ 3
4. Nilai Organisasi ................................................................................................................ 4
C. STRUKTUR ORGANISASI ................................................................................................. 4
D. TUGAS DAN FUNGSI.......................................................................................................... 5
1. Organisasi ......................................................................................................................... 5
2. Pegawai ............................................................................................................................. 6
E. KONDISI ORGANISASI ...................................................................................................... 6
1. Letak Organisasi .............................................................................................................. 6
2. Sarana Prasarana ............................................................................................................ 8
3. Sumber Daya Manusia .................................................................................................. 13
BAB II .............................................................................................................................................. 17
A. LATAR BELAKANG PEMILIHAN ISU DAN KEGIATAN ............................................ 17
1. Identifikasi Isu ................................................................................................................. 17
2. Penetapan Isu................................................................................................................. 20
3. Isu yang Diangkat .......................................................................................................... 23
4. Gagasan Pemecahan Isu ............................................................................................. 25
B. PROSES AKTUALISASI ................................................................................................... 26
vi
1. AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL
(KEGIATAN 1) ............................................................................................................... 26
2. AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL
(KEGIATAN 2) ............................................................................................................... 47
3. AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL
(KEGIATAN 3) ............................................................................................................... 65

4. AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL


(KEGIATAN 4) ............................................................................................................... 76
BAB III............................................................................................................................................. 99
A. Analisa Dampak Kegiatan 1 ........................................................................................... 99
B. Analisa Dampak Kegiatan 2 ........................................................................................... 99
C. Analisa Dampak Kegiatan 3 ......................................................................................... 100
D. Analisa Dampak Kegiatan 4 ......................................................................................... 101
BAB IV .......................................................................................................................................... 102
A. KESIMPULAN ................................................................................................................... 102
B. SARAN ............................................................................................................................... 103
C. TINDAK LANJUT AKSI ................................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 1
LAMPIRAN ....................................................................................................................................... 3

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pemetaan Guru dan TAS SMAN 1 Cangkringan......................................................... 14


Tabel 2 Daftar Nama Guru SMAN 1 Cangkringan .................................................................... 14
Tabel 3 Daftar Nama Tenaga Administrasi Sekolah SMAN 1 Cangkringan ............................ 16
Tabel 4 Pengelompokan Isu...................................................................................................... 19
Tabel 5 Penetapan Isu .............................................................................................................. 23

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Lingkungan SMAN 1 Cangkringan .................................................................................... 2


Gambar 2 Struktur Organisasi SMAN 1 Cangkringan ....................................................................... 5
Gambar 3 Peta Lokasi SMAN 1 Cangkringan .................................................................................... 8
Gambar 4 Sumber Belajar Bahasa Jepang ...................................................................................... 20
Gambar 5 Struktur Program Kurikulum Kelas XII IPA dan IPS Tahun Pelajaran 2018/2019 ... 21
Gambar 6 Struktur Program Kurikulum Kelas X dan XI MIPA dan IPS Tahun Pelajaran
2018/2019............................................................................................................................ 21
Gambar 7 Tangkapan Layar Media Tayang Dari BTP Bahasa Jepang ....................................... 22
Gambar 8 Peta Konsep Pemecahan Isu ........................................................................................... 24
Gambar 9 Hasil Analisis Pernyataan 1 .............................................................................................. 35
Gambar 10 Hasil Analisis Pernyataan 2 ............................................................................................ 36
Gambar 11 Hasil Analisis Pernyataan 3 ............................................................................................ 37
Gambar 12 Hasil Analisis Pernyataan 4 ............................................................................................ 37
Gambar 13 Hasil Analisis Pernyataan 5 ............................................................................................ 38
Gambar 14 Hasil Analisis Pernyataan 6 ............................................................................................ 39
Gambar 15 Hasil Analisis Pernyataan 7 ............................................................................................ 40
Gambar 16 Hasil Analisis Pernyataan 8 ............................................................................................ 40
Gambar 17 Hasil Analisis Pernyataan 9 ............................................................................................ 41
Gambar 18 Penyusunan Rancangan Angket ................................................................................... 43
Gambar 19 Hasil Tangkapan Layar Percakapan dengan Wali Kelas saat Kegiatan
Pengambilan Data ........................................................................................................... 44
Gambar 20 Menganalisis Data Survey .............................................................................................. 45
Gambar 21 Tangkapan Layar Lembar Spreadsheet Hasil Survey................................................ 45
Gambar 22 Tangkapan Layar Lembar Survey Pada Aplikasi Google Form ................................ 46
Gambar 23 Tangkapan Layar Juknis Pengembangan Diri Melalui Ekstrakurikuler.................... 61
Gambar 24 Tangkapan Layar Permendikbud No. 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan
Estrakurikuler.................................................................................................................... 61
Gambar 25 Membaca dasar hukum dan referensi penyusunan rancangan kegiatan kelompok
belajar ................................................................................................................................ 62
Gambar 26 Tangkapan Layar Rancangan Kegiatan Kelompok Belajar ....................................... 63
Gambar 27 Rancangan Kegiatan Kelompok Belajar Bahasa Jepang .......................................... 63
Gambar 28 Kegiatan Penyusunan Rancangan Kegiatan Kelompok Belajar ............................... 64
Gambar 29 Tangkapan Layar Pedoman Penyusunan e-modul .................................................... 74
Gambar 30 Tangkapan Layar Rancangan e-Modul ........................................................................ 74
Gambar 31 Mempelajari Pedoman Pengembangan e-Modul ........................................................ 75
Gambar 32 Penyusunan Rancangan e-modul ................................................................................. 75
Gambar 33 Penyusunan Materi Bahasa Jepang ............................................................................. 95
Gambar 34 Tangkapan Layar Materi Pada e-modul ....................................................................... 96
Gambar 35 Tampilan Perangkat Lunak Sigil .................................................................................... 97

ix
Gambar 36 Tampilan e-modul pada Google Chrome dengan menggunakan ekstensi ............. 97
Gambar 37 Tampilan e-modul pada aplikasi Lithium ...................................................................... 98
Gambar 38 Penyusunan e-modul dengan menggunakan Sigil ..................................................... 98

x
DAFTAR ISTILAH

NO ISTILAH PENGERTIAN

1 Audio-lingual Latihan mendengar dan berbicara (dalam


pengajaran bahasa)

2 Epub Jenis buku dengan format file standar untuk buku


digital.

3 Kurikulum perangkat mata pelajaran dan program pendidikan


yang diberikan oleh suatu lembaga
penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan
pelajaran yang akan diberikan kepada peserta
pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan

4 Literasi istilah umum yang merujuk kepada seperangkat


kemampuan dan keterampilan individu dalam
membaca, menulis, berbicara, menghitung dan
memecahkan masalah pada tingkat keahlian
tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-
hari. Sehingga, literasi tidak bisa dilepaskan dari
kemampuan berbahasa

5 Mobile Learning Model pembelajaran yang memanfaatkan


teknologi informasi dan komunikasi

xi
BAB I
PENDAHULUAN

A. POSISI ORGANISASI DALAM LINGKUP NKRI


Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional, yang dimaksud pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan
sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui
pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan
orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. Pendidikan di bawah bimbingan
orang lain, pada umumnya dilaksanakan pada suatu instansi Pendidikan atau sekolah.
Sekolah digunakan untuk kegiatan belajar bagi para pendidik dan peserta didik
serta menjadi tempat memberi dan juga menerima pelajaran yang sesuai dengan
bidangnya. Sekolah menjadi salah satu tempat untuk mencapai cita-cita bangsa seperti
yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa. Maka dari itu, sekolah melakukan kegiatan mendidik anak-anak
dengan maksud untuk memberikan ilmu yang diberikan supaya mereka mampu
menjadi manusia yang berguna bagi bangsa dan juga negara.
Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Pasal
1 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Sekolah Menengah Atas
yang selanjutnya disingkat SMA, adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal
yang menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan menengah
sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari
hasil belajar yang diakui sama/setara SMP atau MTs.
SMAN 1 Cangkringan adalah lembaga Pendidikan yang berada di bawah
naungan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Pemerintah Daerah Istimewa
Yogyakarta. SMAN 1 Cangkringan memiliki tiga program unggulan yaitu Sekolah
Adiwiyata Tingkat Nasional, Sekolah Berbasis Budaya, dan Sekolah Ramah Anak.
Program sekolah adiwiyata tingkat nasional, bertujuan untuk menciptakan
kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran

1
warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah dapat turut
bertanggungjawab dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup.
Selain prestasi pada program sekolah adiwiyata yang merupakan program dari
Kementerian Lingkungan Hidup, SMAN 1 Cangkringan telah melaksanakan program
sekolah berbasis budaya, dengan sasaran pembangunan karakter luhur siswa yang
jujur, disiplin, toleransi dan tanpa meninggalkan adat istiadat di Yogyakarta sesuai
dengan Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta No. 5 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Budaya.
Prestasi SMAN 1 Cangkringan berikutnya adalah Sekolah Ramah Anak.
Sekolah Ramah Anak (SRA) adalah satuan pendidikan formal, nonformal dan informal
yang aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mampu
menjamin, memenuhi, menghargai hak hak anak dan perlindungan anak dari
kekerasan, diskriminasi dan perlakuan salah lainya serta mendukung partisipasi anak
tertuma dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawasan dan mekanisme
pengaduan terkait pemenuhan hak dan perlindungan anak di pendidikan.

Gambar 1 Lingkungan SMAN 1 Cangkringan

B. VISI, MISI, TUJUAN, DAN NILAI ORGANISASI


1. Visi SMAN 1 Cangkringan
Sekolah unggul, dinamis, berdisiplin tinggi, berakhlak mulia, berbudaya, dan
berwawasan lingkungan.
2
2. Misi SMAN 1 Cangkringan
a. Membangun dan mengembangkan budaya belajar yang dinamis, berdisiplin
dan bertanggungjawab.
b. Meningkatkan prestasi akademis lulusan dengan memperoleh nilai Ujian
Nasional yang tinggi dan dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
c. Meningkatkan dan menumbuhkan semangat kreatifitas serta mendorong
peserta didik berprestasi dalam bidang olahraga, seni dan budaya.
d. Membantu dan mendorong peserta didik untuk mengenali potensi dirinya
sehingga dapat mempersiapkan diri agar mampu hidup mandiri di tengah
masyarakat.
e. Menumbuhkan penghayatan terhadap nilai-nilai budaya bangsa dan ajaran
agama yang dianut sehingga menjadi sumber kearifan dalam bertindak.
f. Menumbuhkan semangat keunggulan, keteladanan serta prestasi dalam
penguasaan ilmu pengetahuan.
g. Menumbuhkembangkan mental dan perilaku yang mencerminkan pribadi yang
bertanggungjawab terhadap kelestarian lingkungan hidup.
h. Mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan.

3. Tujuan SMAN 1 Cangkringan


a. Mempersiapkan peserta didik yang bertaqwa kepada Allah, Tuhan Yang Maha
Esa.
b. Meningkatkan mutu pendidikan bidang akademik melalui pencapaian nilai akhir
semester, nilai ujian sekolah, serta nilai ujian nasional.
c. Meningkatkan prestasi peserta didik bidang non akademik melalui berbagai
macam kegiatan ekstra kurikuler.
d. Mewujudkan lulusan 100% bagi peserta didik dalam ujian akhir, baik ujian
sekolah maupun ujian nasional.
e. Meningkatkan jumlah peserta didik yang diterima di PTN melaui jalur SNMPTN,
SBMPTN, SM ataupun jalur lainnya
f. Menanamkan Jiwa wirausaha dengan membekali keterampilan hidup berbasis
budaya lokal (batik).
g. Mempersiapkan peserta didik agar menjadi manusia yang cerdas, berkualitas,
dan berkarakter.
h. Menyelenggarakan usaha yang mengarah pada pelestarian fungsi lingkungan
dengan cara merawat dan menanam kembali tanaman dan pepohonan.
3
i. Membuat drainase, saluran air hujan, dan pengelolaan sampah untuk
mencegah pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.

4. Nilai Organisasi
SMA Negeri 1 Cangkringan merupakan organisasi yang berada di bawah
naungan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dan ikut berkomitmen
menanamkan budaya pemerintahan SATRIYA, sebagaimana telah ditetapkan
dalam Peraturan Gubernur Nomor 72 Tahun 2008 tentang Budaya Pemerintahan di
Daerah Istimewa Yogyakarta. Berikut ini adalah makna dari budaya SATRIYA:
a. Selaras artinya : dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan keseimbangan
hubungan manusia dengan Tuhan, alam dan sesama manusia.
b. Akal Budi Luhur – Jati diri artinya: keluhuran jatidiri seseorang merupakan
pengejawantahan perikemanusiaannya.
c. Teladan – Keteladanan artinya: dapat dijadikan anutan/ sebagai teladan/contoh
oleh lingkungannya.
d. Rela Melayani artinya: Memberikan pelayanan yang lebih dari yang diharapkan
masyarakat.
e. Inovatif artinya: selalu melakukan pembaharuan yang bersifat positif ke arah
kemajuan individu dan kelompok.
f. Yakin dan Percaya Diri artinya: dalam menjalankan tugas selalu didasari atas
keyakinan dan penuh percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan membawa
kemajuan dan manfaat baik ke intern maupun ke ekstern.
g. Ahli – Profesional artinya: mempunyai kompetensi, komitmen dan prestasi pada
pekerjaannya.

C. STRUKTUR ORGANISASI
Struktur Organisasi adalah sebuah susunan komponen-komponen dalam
organisasi sekolah yang menunjukkan pembagian kerja dan juga peranan ataupun
kegiatan-kegiatan tersebut dikoordinasikan. Adapun struktur organisasi di SMA Negeri
1 Cangkringan adalah sebagai berikut:

4
Gambar 2 Struktur Organisasi SMAN 1 Cangkringan

D. TUGAS DAN FUNGSI


1. Organisasi
Berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 101
Tahun 2015 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan
Fungsi Serta Tatakerja Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga, Sekolah Menengah Atas Negeri memiliki tugas mengelola
penyelenggaraan pendidikan Sekolah Menengah Atas bertaraf internasional.
Selain itu Sekolah Menengah Atas Negeri juga memiliki fungsi sebagai berikut:
a. Penyusunan program kerja Sekolah Menengah Atas Negeri.
b. Penyiapan bahan kebijakan, bimbingan dan pembinaan serta petunjuk
teknis sesuai bidang tugasnya.
c. Penyelenggaraan proses pembelajaran sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
d. Pelaksanaan evaluasi hasil belajar peserta didik.
e. Pelaksanaan penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran.
f. Analisis dan pengembangan kinerja sekolah.
g. Pelaksanaan ketatausahaan sekolah.
h. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program sekolah.
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

5
2. Pegawai
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan
Angka Kredit, tugas guru mata pelajaran adalah sebagai berikut:
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan.
b. Menyusun silabus pembelajaran.
c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
e. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran.
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran
yang diampunya.
g. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran.
h. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi.
i. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
tingkat sekolah dan nasional.
j. Membimbing guru pemula dalam program induksi.
k. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran.
l. Melaksanakan pengembangan diri.
m. Melaksanakan publikasi ilmiah.
n. Membuat karya inovatif.

E. KONDISI ORGANISASI
1. Letak Organisasi
SMA Negeri 1 Cangkringan berdiri pada tanggal 29 Januari 1998
berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor
13a/O/1998. Keberadaan SMA Negeri 1 Cangkringan dilatarbelakangi oleh
keinginan masyarakat Cangkringan untuk memiliki sebuah Sekolah Menengah
Tingkat Atas Negeri, sehingga putra/putri daerah lulusan Sekolah Tingkat Pertama
tidak terlalu jauh untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya (SMA). Keinginan
tersebut direspon oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sleman
dengan mengalokasikan pendirian sebuah SMA di Kecamatan Cangkringan,
sehingga didirikanlah SMA tersebut di Dusun Bedoyo, Wukirsari, Cangkringan,
Sleman diatas tanah Milik Kasultanan Ngayogjokarto (Sultan Ground) atau tanah

6
milik Negara (RVO) seluas 8.000m2 dan 2.500 m2 tanah milik pemerintah daerah
Kabupaten Sleman berdasar:
a. Surat Perjanjian yang dikeluarkan oleh KANJENG GUSTI PANGERAN
HARYO HADIWINOTO Pangangeng Kawedanan Hageng Punokawan
Wahono Sarto Kriyo Kraton Ngayogjokarto bertindak atas nama Sri Sultan
Hamengku Buwono IX nomor:45/HT/KPK/2005.
b. Surat persetujuan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sleman nomor
503/000/12/Tapem/1997 tanggal 2 Januari 1997 tentang tanah RVO seluas
2500 m2 yang terletak disebelah barat Gedung SMA Negeri 1 Cangkringan.
Pada awal berdirinya SMA Negeri 1 Cangkringan baik guru dan karyawan
diampu oleh SMA Negeri 1 Pakem sampai pada tahun kedua sambil menunggu
terpenuhinya kebutuhan guru dan karyawan. Namun, sejak tahun pelajaran
1998/1999 SMA Negeri 1 Cangkringan sudah mampu mengelola administrasinya
sendiri. Dalam perjalanannya SMA Negeri 1 Cangkringan telah mengalami
pergantian kepemimpinan (Kepala sekolah):
a. Tahun 1997-1998 SMA Negeri 1 Cangkringan diampu oleh SMA Negeri 1
Pakem dibawah kepemimpinan Drs. Bashori sebagai YMT.
b. 22 September 1998 s/d 31 september 2006 SMA Negeri 1 Cangkringan
dibawah kepemimpinan Drs. Muhadi yang sekaligus sebagai kepala sekolah
difinitif yang pertama.
c. Untuk mengisi kevakuman kepemimpinan di SMA Negeri 1 Cangkringan
maka mulai tanggal 1 Oktober 2006 s/d 18 Desember 2006 SMA Negeri 1
Cangkringan diampu oleh Drs. Sukardi, kepala SMA Negeri 1 Pakem
sebagai YMT di SMA Negeri 1 Cangkringan.
d. Tanggal 19 Desember 2006 s/d 20 Desember 2010 SMA Negeri 1
Cangkringan dibawah kepemimpinan Drs. Shobariman.
e. Mulai tanggal 20 Desember 2010 sampai 27 Desember 2013 SMA Negeri 1
Cangkringan berada dibawah pimpinan Drs. Abdul Kasri.
f. Mulai tanggal 31 Desember 2019 sampai Bulan Oktober 2016 SMA Negeri
1 Cangkringan berada dibawah kepemimpinan Bapak Maryono,S.Pd,M.Pd.
g. Sejak Bulan Oktober 2017, SMA Negeri 1 Cangkringan berada dibawah
kepemimpinan Ibu Anies Rachmania M.M., S.Pd., M.Pd.

7
Gambar 3 Peta Lokasi SMAN 1 Cangkringan

Sumber : https://www.google.co.id/maps/place/SMA+Negeri+1+Cangkringan

2. Sarana Prasarana
a. Ruang Kelas
Ruang kelas sebanyak 12 ruang, masing-masing sebagai berikut:

Kelas X 4 Kelas : X MIA 1 , X MIA 2 , X IIS 1 , X IIS 2

Kelas XI 4 Kelas : XI IPA 1, XI IPA2, XI IPS 1, XI IPS 2

Kelas XII 4 Kelas : XII IPA 1 , XII IPA 2 , XII IPS 1,XII IPS 2
Sumber : https://sman1cangkringan.sch.id

Masing-masing kelas telah memiliki kelengkapan fasilitas yang


menunjang proses kegiatan belajar mengajar. Fasilitas yang tersedia di
setiap kelas diantaranya meja, kursi, papan tulis, whiteboard, dan LCD dapat
digunakan untuk menunjang pada saat KBM.
b. Perpustakaan
SMA Negeri 1 Cangkringan memiliki 1 Unit Perpustakaan, Ruangan
Perpustakaan ini cukup nyaman dan bersih tersedia meja, kursi (muatan bisa
mencapai 40 siswa), TV 24", LCD, DVD Player, serta kaset CD untuk
mendukung kegiatan Belajar mengajar seperti yang dibutuhkan dalam mata
pelajaran kimia, fisika, bahasa, sejarah, geografi, ekonomi, PKn, dan
Sosiologi.

8
Sehingga dengan fasilitas dan kondisi perpustakaan yang nyaman dan
memadai siswa dapat membaca buku dengan tenang. Perpustakaan ini
cukup minimalis, dan masih menggunakan sistem manual dalam sistem
pengaplikasiannya, namun perpustakaan ini mempunyai koleksi buku sekitar
12.000 buku dengan kategori 28 jenis buku pelajaran dan media
pembelajaran yang cukup. Media yang terdapat dalam perpustakaan ini
adalah koleksi yang lain yang tersedia antara lain buku paket, buku acuan
mata pelajaran atau referensi, majalah, koran, novel, maupun buku lain yang
dapat menambah pengetahuan.
c. Ruang Tata Usaha (TU)
Semua urusan administrasi yang meliputi kesiswaan, kepegawaian,
tata laksana kantor dan perlengkapan sekolah, dilaksanakan oleh petugas
tata usaha, diawasi oleh kepala sekolah dan dikoordinasikan dengan Wakil
Kepala Sekolah urusan sarana dan prasarana. Pendataan dan administrasi
guru, karyawan keadaan sekolah dan kesiswaan juga dilakukan oleh
petugas Tata Usaha. Ruangan TU terletak di sebelah ruang piket guru dan
ruang kepala sekolah.
d. Ruang Bimbingan Koseling
Kegiatan bimbingan dan konseling biasanya dilakukan di ruangan
bimbingan dan konseling SMA Negeri 1 Cangkringan dan dibimbing oleh
1orang guru. Timbul kerjasama yang baik antara guru pembimbing dengan
siswa. Keberadaan bimbingan konseling sangat membantu kemajuan siswa.
e. Ruang Kepala Sekolah
Ruang Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cangkringan, terdiri dari 2
bagian. Yaitu ruang tamu dan ruang kerja. Ruang tamu berfungsi untuk
menerima tamu dari pihak luar sekolah, sedangkan ruang kerja berfungsi
untuk menyelesaikan pekerjaan bapak Kepala Sekolah. Selain itu ruang
kerja juga digunakan untuk konsultasi antara bapak Kepala Sekolah dengan
seluruh pegawai sekolah.
f. Ruang Guru
Ruang guru digunakan sebagai ruang transit ketika guru akan pindah
jam mengajar maupun pada waktu istirahat. Di ruang guru terdapat sarana
dan prasarana seperti meja, kursi, almari, white board yang digunakan
sebagai papan pengumuman, papan jadwal mata pelajaran dan tugas

9
mengajar guru, dll. Meskipun ruang guru tidak terlalu luas, namun sudah
cukup untuk para guru mengerjakan tugas dan pekerjaannya.
g. Ruang OSIS
Ruang OSIS SMA N I Cangkringan berdampingan dengan ruang
perpustakaan. Ruang OSIS yang terdapat di SMA N I Cangkringan kurang
dimanfaatkan secara optimal.. Meskipun demikian kegiatan OSIS secara
umum berjalan baik, organisasi OSIS di sekolah cukup aktif dalam berbagai
kegiatan seperti MOS, perekrutan anggota baru, baksos, ekstrakurikuler dan
tonti.
h. Ruang UKS
Ruang UKS SMA Negeri 1 Cangkringan ini sudah sesuai dengan
standar dan cukup memadai mulai dari pengadaan obat-obatan dan alat
penunjang kesehatan lainnya.
i. Laboratorium Komputer
Di dalam laboratorium komputer terdapat 18 unit komputer dan untuk
ke depan akan ada penambahan. Suasana laboratorium cukup kondusif
sehingga mendukung proses belajar mengajar. Meskipun sekolah ini terletak
di pinggiran namun sudah memiliki jaringan internet yang memadai sehingga
mempermudah siswa maupun guru untuk mengakses informasi dari
berbagai sumber. Hal tersebut sangat memberi banyak manfat untuk
kelancaran kegiatan belajar mengajar.
j. Laboratorium Fisika
SMA Negeri 1 Cangkringan memiliki laboratorium Fisika yang cukup
memadai.Laboratorium ini terletak sebelah ruang guru. Di depan
laboratorium Fisika terdapat laboratorium biologi. Laboratorium Fisika ini
memiliki berbagai macam fasilitas yang mendukung praktikum siswa.
Kondisi ruangan laboratorium cukup kondusif sehingga siswa dapat
melaksanakan KBM dengan nyaman.. Dengan adanya laboratorium Fisika
diharapkan dapat tercipta suasana yang kondusif dan terfokus dalam mata
pelajaran keduanya.
k. Laboratorium Biologi
SMA Negeri 1 Cangkringan memiliki laboratorium Biologi yang cukup
memadai. Laboratorium ini terletak di depan laboratorium Fisika.
Laboratorium Biologi ini memiliki berbagai macam fasilitas yang mendukung
praktikum siswa. Kondisi ruangan laboratorium cukup kondusif sehingga
10
siswa dapat melaksanakan KBM dengan nyaman. Dengan adanya fasilitas
dalam laboratorium tersebut guru akan lebih mudah menyampaiakn materi
pelajaran. Dengan adanya laboratorium Biologi diharapkan dapat tercipta
suasana yang kondusif dan terfokus dalam mata pelajaran keduanya.
l. Laboratorium Kimia
Laboratorium Kimia di SMA Negeri 1 Cangkringan fasilitasnya sudah
cukup memadai untuk menunjang praktikum siswa jurusan MIPA di SMA
Negeri 1 Cangkringan. Laboratorium ini terletak di ujung timur dari gedung
sekolah, berhadapanan dengan sanggar karawitan.
m. Koperasi Siswa
Koperasi siswa SMA Negeri 1 Cangkringan mempunyai 1 unit koperasi
siswa yaitu Koperasi Widya Dharma. Pengelolanya pun oleh siswa yang aktif
di kelas X (sebagai anggota) dan kelas XI (pengurus inti) sehingga laporan
keuangannya pun di rekap oleh siswa. Ruangan koperasi ini tidak begitu
besar namun cukup lengkap menyediakan perlengkapan yang dibutuhkan
oleh siswa. Mulai dari alat tulis, atribut sekolah sampai dengan makanan
ringan dan minuman tersedia di Koperasi Widya Dharma ini. Koperasi ini
dibawah kepengurusan OSIS dengan bimbingan guru. Dengan adanya
koperasi ini diharapkan siswa dapat belajar lebih jauh mengenai manajemen
organisasi di sekolah sehingga memberi pengetahuan dan skill bagi siswa.
n. PIK KRR (Pusat Informasi & Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja)
PIK KRR SMA Negeri 1 Cangkringan sebagai kantor pusat PIK KRR
(Pusat Informasi & Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja) wilayah
Sleman timur. Fungsi dari PIK KRR ini adalah untuk memfasilitasi siswa
dalam bimbingan konseling selain itu dengan berkonsultasi dengan PIK KRR
siswa akan mendapatkan informasi masalah reproduksi remaja. Tujuan
diadakan PIK KR ini agar siswa dapat berkonsultasi mengenai hal-hal yang
membutuhkan dukungan dari guru dan pihak sekolah yang berkaitan dengan
masalah pribadi.
o. Tempat Ibadah (Mushola)
Mushola SMA Negeri 1 Cangkringan terletak di bagian selatan gedung
sekolah. Mushola ini cukup bersih dan cukup memadai adanya mukena dan
sajadah. Namun, Mushola ini terorganisir dengan baik dalam kegiatan
kerohanian dan karena sering digunakan untuk kegiatan keagamaan,

11
misalnya sholat berjamaah, pengajian peringatan, dan kegiatan yang
berkaitan dengan mata pelajaran PAI.
p. Ruang musik
Ruang musik terletak sudut barat daya lapangan upacara dengan pintu
dari sebelah selatan. Di ruang musik terdapat seperangakat alat band yaiu
1 buah dum set, 1 buah cajon, 2 gitar elektrik, 1 gitar akustik, 1 bas elekrik,
dan 1 buah keyboard.dengan dilengkapi 4 buah amplifier dan 1 microphone.
Dengan adanya ruang musik ini di harapkan siswa dapat mengekspresikan
bakat seni melalui KBM maupun ekstrakulikuler.
q. Sanggar Karawitan
Sanggar karawitan SMA Negeri 1 Cangkringan ini terletak di ujung
timur dari gedung sekolah, berhadapanan dengan Laboratorium kimia. Di
dalam sanggar karawitan ini terdapat seperangkat gamelan. Dengan
adannya sanggar karawitan ini di harapkan siswa dapat lebih mempelajari
budaya-budaya jawa khusus nya karawitan.
r. Sanggar membatik
Sanggar membatik SMA Negeri 1 Cangkringan ini terletak di belakang
sanggar karawitan. Di dalam sanggar membati ini terdapat alat-alat unuk
membatik. Dengan adannya sanggar membatik ini di harapkan siswa seni
kerajinan jawa khusus nya membatik.
s. Lapangan Upacara
Lapangan upacara SMA Negeri 1 Cangkringan terletak di tengah-
tengah sekolah. Lapangan ini mendapatkan perhatian ekstra dengan hanya
digunakan pada saat upacara dan kegiatan yang bersifat massal, seperti
syawalan, briefing dan apel. Rumput lapangan tidak boleh diinjak selain dari
kegiatan diatas.
t. Lapangan Basket
Lapangan Basket SMA Negeri 1 Cangkringan terletak di sebelah barat
sekolah. Lapangan basket ini cukup mendukung mata pelajaran Penjas
Orkes. Dengan adanya lapangan basket ini diharapkan siswa dapat
melaksanakan kegiatan olahraga basket dengan baik dan maksimal.
u. Lapangan voli
Lapangan voli SMA Negeri 1 Cangkringan terleak di ujung barat laut
sekolah. Dengan kondisi lapangan yang masih berupa tanah maka belum

12
bisa maksimal dalam penggunaannya. Akan tetapi sudah cukup mendukung
untuk KBM Penjas dan kegiatan ekstrakulikuler.
v. Kantin
Kantin SMA Negeri 1 Cangkringan mempunyai tiga unit kantin sekolah.
Suasana kantin cukup nyaman dan bersih sehingga siswa dapat menikmati
makanan yang tersedia. Kantin ini menyediakan berbagai macam makanan
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan siswa. Harga makan di kantin ini
cukup murah sehingga dapat terjangkau oleh semua siswa.
Dengan adanya kantin di dalam area sekolah siswa dapat dengan
mudah membeli makanan tanpa membeli di luar area sekolah dan untuk
menjaga juga kebersihan makanan yang terjamin dan tidak makan jajanan
sembarangan di luar.
w. Tempat Parkir
Tempat parkir di SMA Negeri 1 Cangkringan di buat terpisah antara
tempat parkir untuk siswa dan tempat parker untuk guru serta karyawan.
Tempat parkir guru dan karyawan terletak di belakang Laboratorium Fisika
dari pintu gerbang kearah timur.
Kondisi parkir guru dan karyawan cukup luas sehingga dapat
menampung dari seluruh guru dan karyawan. Sedangkan tempat parkir
untuk siswa terletak di ujung selatan di sebelah selatan kantin, dari pintu
gerbang ke arah barat lalu ke selatan. Kondisi tempat parkir untuk siswa
sangat luas dapat menampung kendaraan dari seluruh siswa.
x. Toilet
SMA Negeri 1 Cangkringan memiliki 3 lokasi toilet siswa, masing-
masing kelas memiliki satu toilet. Selain itu terdapat 1 toilet di Musholla dan
2 toilet guru. Secara umum, keadaan toilet baik namun agak kurang bersih.
Hal ini terjadi karena kurangnya karyawan yang mengurusi sekolah,
terutama bagian toilet.

3. Sumber Daya Manusia


SMA Negeri 1 Cangkringan memiliki 37 tenaga pendidik dan 12 tenaga
administrasi sekolah. Tenaga Pendidik terdiri dari 20 orang PNS, 11 orang CPNS,
dan 6 orang guru honorer. Tenaga admisitrasi sekolah terdiri dari 4 orang PNS dan
8 orang tenaga honorer. Berikut adalah data tenaga pendidik dan kependidikan
pada SMA Negeri 1 Cangkringan:
13
Tabel 1 Pemetaan Guru dan TAS SMAN 1 Cangkringan

TENAGA
PEMETAAN SDM TENAGA PENDIDIK
KEPENDIDIKAN
STATUS
PNS 20 4
CPNS 11
Guru/Tenaga Honorer 6 8
JUMLAH 37 12
GOLONGAN
I -
II -
III 22 3
IV 9 1
Jumlah 31 4
SERTIFIKASI 19 -
JUMLAH 19
IJAZAH
Kurang Dari S1 - 5
S1 Atau Lebih 37 7
Jumlah 37 12
JENIS KELAMIN
Laki-Laki 13 9
Perempuan 24 3
Jumlah 37 12
Sumber: http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index.php/chome/profil/

Tabel 2 Daftar Nama Guru SMAN 1 Cangkringan

NO NAMA GURU NIP MATA PELAJARAN KET

Dra. Anies Rachmania SS.,


1 19611112 198903 2 003 Kimia PNS
M.Pd

2 Dra. Calis Antanuri 19621116 198803 2 008 Bahasa Inggris PNS

3 Drs. Miharso Budi Santoso 19620901 199003 1 014 Fisika PNS

4 Ahmad Sujarta, S.Ag 19660218 199103 1 003 Pend. Agama Islam PNS

5 Yunan Helmi S. S.Pd 19701206 199403 1 007 Ekonomi PNS

6 Susi Juniatun, S.Pd 19720621 199802 2 006 Geografi PNS

7 Isti Martini, S.Pd 19690827 199802 2 001 Matematika PNS

8 Sumiyati, S.Pd 19660812 199211 2 002 Biologi PNS

9 Drs. Danang Supriyatna 19620824 200012 1 001 Kimia PNS

14
10 Dra. Sunarti, M.Si 19670812 200501 2 009 Bimbingan Konseling PNS

11 Yustina Murniatun, S.Pd 19680711 200701 2 011 Sosiologi PNS

12 Eka Mundiharta, S.Pd 19690303 200701 1 017 PKn PNS

13 Sumilah, S.Pd. 19700924 200801 2 007 Sejarah PNS

14 Sunarsih, S.Pd 19750106 200801 2 005 PKn PNS

15 Yudha Prasetyanti, S.Pd 19780927 200902 2 002 Bahasa Jawa PNS

16 Heni Wulan Sari, S.Pd. 19860317 200902 2 004 Seni Budaya PNS

17 Rahmad Budiyono, S.Pd 19721030 201406 1 001 Bahasa Indonesia PNS

18 Y. Sri Nurharjanti, S.Pd 19731127 201406 2 001 Ekonomi PNS

19 Marsiyam, S.Pd.Si 19780814 201406 2 001 Matematika PNS

Damar Pamungkas, 19820114 200903 1 002


20 Penjasorkes PNS
S.Pd.Jas.,M.Pd.

21 Nur Sahid, S. Pd 19860814 201903 1 003 Seni Budaya CPNS

22 Andhi Muttaqin, S. Pd 19860119 201903 1 002 Fisika CPNS

23 Sunartri, S. Pd 19861018 201903 2 010 Kimia CPNS

24 Arum Mustikawati, S. Pd 19900303 201903 2013 Bahasa Inggris CPNS

Yaneka Herma Restuti, S.


25 19880123 201903 2 004 Bahasa Jepang CPNS
Pd

26 Prastiwi Raharja, S. Pd 19861101 201903 2 014 Bahasa Jawa CPNS

Tiyas nur bekti wahyuni, S.


27 19940812 201903 2 015 Matematika CPNS
Pd
Karina Rahmaniar
28 19950928 201903 2 020 Seni Budaya CPNS
Maharani, S. Pd
Enggar Primadito Sukasno,
29 19950312 201903 1 006 Sejarah CPNS
S. Pd

30 Bagus Faqih Baihaqi, S. Pd 19940211 201903 1 005 Agama Islam CPNS

31 Indah Nurcahyati, S. Pd 19920723 201903 2 020 Bahasa Indonesia CPNS

Kristiono Karunia Hadi,


32 - Pend. Agama Kristen GTT
S.Th

33 Dra. C. Sri Hartiningsih - Pend. Agama Katholik GTT

Pettrylia Pujaningrum,
34 - Bahasa Inggris GTT
S.Pd.,M.Pd.

15
Prakarya dan
35 Ika Yeni Saraswati, S.Sn - GTT
Kewirausahaan
Fitrianingrum Munawaroh,
36 - Bimbingan Konseling GTT
S.Pd
Pendidikan Agama
37 Marnaka, S.Ag. - GTT
Hindu
Sumber: https://sman1cangkringan.sch.id

Tabel 3 Daftar Nama Tenaga Administrasi Sekolah SMAN 1 Cangkringan

NO NAMA PEGAWAI NIP KET


1 Dasimun 19650625 199702 1 002 PNS
2 Suparman 19670105 199702 1 002 PNS
3 Sihmiyati 19690227 199203 1 019 PNS
4 Tri Sugiyanti - K2
5 Atik Ekawati Nugraha, S.H - K2
6 Pramono,A.Md - PTT
7 Sardiyono - PTT
8 Rejo Ponijo - PTT
9 Tri Heri Purnomo - PTT
10 Marwanto - PTT
11 Ngadiyono - PTT
12 Arjun Naim - PTT
13 Sugiyarti - PTT
Sumber: https://sman1cangkringan.sch.id-

16
BAB II
AGENDA AKTUALISASI

A. LATAR BELAKANG PEMILIHAN ISU DAN KEGIATAN


1. Identifikasi Isu
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara yang menyatakan bahwa dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan
mewujudkan tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu dibangun aparatur
sipil negara yang memiliki integritas, professional, netral dan bebas dari intervensi
politik, bersih dan KKN. Berdasarkan Undang-Undang tersebut tugas Aparatur
Sipil Negara adalah:
1. Sebagai pelaksana kebijakan publik.
2. Sebagai pelayab publik.
3. Sebagai pemersatu bangsa.
Sebagai seorang Aparatur Sipil Negara yang professional, harus mampu
memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN. Ada lima nilai dasar profesi
ASN yang biasa disingkat ANEKA, yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan antikorupsi.
1. Akuntabilitas merupakan kesadaran adanya tanggung jawab dan kemauan
untuk bertanggung jawab. ASN memiliki tugas pokok fungsi yang wajib untuk
dijalankan. Setiap ASN hendaknya sadar akan tugasnya. Tidak hanya
sekedar sadar. Mereka juga harus bertanggung jawab atas apa yang telah
dilaksanakan.
2. Nasionalisme merupakan sikap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.
Setiap sila dalam Pancasila mengandung nilai-nilai kemuliaan. Lima sila ini
merupakan landasan dan pandangan hidup bangsa Indonesia.
3. Etika Publik merupakan pemberian pelayanan yang prima kepada
masyarakat. Seorang ASN harus mampu memberi pelayanan yang
professional selama menjalankan tugasnya.
4. Komitmen mutu merupakan sikap menjaga keefektifan dan efisiensi kerja.
Mutu ASN dalam menjalankan tugas hendaknya mengalami kemajuan dari
waktu ke waktu.

17
5. Antikorupsi merupakan sikap tegas memerangi korupsi. Memutus rantai
korupsi dapat diawali dari diri sendiri. Baik itu korupsi waktu, korupsi uang,
maupun korupsi tugas. Setiap individu hendaknya dapat menjadi pengingat
bagi dirinya masing-masing.
Kelima nilai tersebut harus dimiliki oleh setiap ASN sebagai modal awal
dalam melaksanakan tugasnya sebagai pelayan publik, terutama bagi guru dalam
menghadapi era dengan perkembangan teknologi yang demikian pesat.
Dewasa ini tengah berkembang sebuah era baru yang dikenal dengan era
Revolusi Industri 4.0 (RI 4.0). Era ini merupakan revolusi keempat dari dunia
perindustrian. Industri 1.0 ditandai dengan mekanisasi produksi untuk menunjang
efektivitas dan efisiensi aktivitas manusia, selanjutnya pada Revolusi Industri 2.0
ditandai dengan produksi massal dan standardisasi mutu. Revolusi Industri 3.0
ditandai dengan penyesuaian massal dan fleksibilitas manufaktur berbasis
otomasi dan robot. Revolusi Industri 4.0 selanjutnya hadir menggantikan Revolusi
industri 3.0 dengan ciri data yang besar, otomatisasi, komputasi awan, kecerdasan
buatan, dan sebagainya, dimana pada era tersebut segala sesuatu dalam
kehidupan terhubung dengan internet dan kecerdasan-kecerdasan buatan
bermunculan. Komputer dibuat bisa berpikir dan bertindak seperti halnya manusia,
Dalam era RI 4.0 saat ini, kerjasama antara beberapa pihak adalah hal yang
tidak dapat dihindari. Maka dari itu hal yang paling penting untuk dilakukan adalah
dengan mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Salah satu kunci penting yang dapat
menjamin keberhasilan suatu hubungan kerjasama antara dua pihak adalah
komunikasi.
Bahasa merupakan alat komunikasi yang dipergunakan manusia untuk
saling mengenal satu sama lain. Melalui bahasa, ide pemikiran manusia tentang
berbagai hal dapat tersampaikan. Sejak peradaban manusia dimulai, Bahasa pun
telah melekat mengiringi kehidupan manusia. Bahasa merupakan kekayaan yang
tak ternilai harganya.
Indonesia dikenal sebagai Negara yang memiliki Bahasa daerah yang
beragam. Untuk menyatukan berbagai Bahasa daerah di seluruh wilayah
Indonesia, dipergunakanlah Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia menjadi bahasa
persatuan yang dapat menjembatani perbedaan penggunaan bahasa di dalam
kehidupan bermasyarakat di Indonesia. Selain itu, Bahasa Indonesia digunakan
sebagai alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

18
Namun, apabila mengingat kemajuan zaman dan teknologi yang pesat,
dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan usaha keras dari generasi muda Indonesia
agar dapat mengimbangi kecepatan perubahan zaman tersebut. Di era industri
saat ini, kemampuan komunikasi, terutama penguasaan Bahasa asing sangat
dibutuhkan.
Salah satu cara untuk memperoleh keterampilan berbahasa asing tersebut
adalah melalui dunia pendidikan, baik melalui pendidikan formal maupun
pendidikan non formal. Misalnya saja, pemerintah telah mencanangkan
pembelajaran Bahasa Inggris sejak di bangku sekolah dasar dengan tujuan agar
generasi muda Indonesia memiliki keterampilan Bahasa Asing yang dapat
dibanggakan.
Selain pembelajaran Bahasa Inggris, dalam kurikulum pendidikan tingkat
menengah, juga difasilitasi kegiatan pembelajaran Bahasa asing untuk menambah
keterampilan peserta didik. Dalam hal ini, Bahasa asing yang dimaksud adalah
Bahasa Jepang, Bahasa Jerman, Bahasa Mandarin, dan sebagainya.
Tentu saja, dalam usaha peningkatan mutu dan kualitas berbahasa asing
siswa dan siswi di SMA Negeri 1 Cangkringan tersebut ada beberapa kendala
yang akan dihadapi. Beberapa masalah yang penulis jumpai tersebut kiranya akan
diangkat sebagai isu agar nantinya dapat menjadi perhatian untuk ditemukan jalan
keluarnya. Isu tersebut berasal dari hal-hal yang sudah menjadi sorotan. Isu
tersebut antara lain :
Tabel 4 Pengelompokan Isu

No Kondisi saat ini Kondisi yang Masalah Pengelompokan


diharapkan Isu
1 Kurangnya sumber Bertambahnya TIdak banyak Whole Of
literasi berupa buku- sumber literasi tersedia Government
buku bertemakan Bahasa, sastra, sumber literasi
bahasa, sastra, dan dan budaya dengan tema
budaya Jepang di Jepang di Bahasa,
perpustakaan SMAN perpustakaan sastra, dan
1 Cangkringan SMAN 1 budaya Jepang
Cangkringan untuk siswa

2 Rendahnya minat Tingginya minat Belum ada Whole Of


siswa terhadap mata siswa dalam wadah bagi Government
pelajaran Bahasa mempelajari siswa untuk
Jepang di SMAN 1 Bahasa Jepang mempelajari
Cangkringan karena Bahasa
tidak adanya mata Jepang di
sekolah

19
pelajaran Bahasa
Jepang
3 Kurangnya media Adanya media Media Pelayanan Publik
pembelajaran audio- pembelajaran pembelajaran
lingual untuk audio-lingual audio-lingual
peningkatan sebagai sumber sulit diakses
keterampilan belajar oleh siswa
mendengar siswa.

2. Penetapan Isu
Berdasarkan kondisi saat ini yang tertulis di tabel di atas dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Kurangnya sumber literasi berupa buku-buku bertemakan bahasa, sastra, dan
budaya Jepang di perpustakaan SMAN 1 Cangkringan
Pemerintah telah mencanangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
dengan harapan program tersebut dapat menumbuhkan minat baca siswa
serta untuk membangun iklim literasi di sekolah. SMA Negeri 1 Cangkringan
dalam upaya menumbuhkan minat baca siswa, juga ikut melaksanakan
Program GLS tersebut setiap pagi sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.
Namun, berdasarkan pengamatan selama satu bulan berada di instansi,
penulis mendapati bahwa sumber belajar, berupa buku teks pelajaran dan
buku pendamping kurang memadai sebagai sumber literasi. Berikut
dicantumkan bukti berupa dokumentasi, sumber literasi Bahasa Jepang yang
ditemukan pada perpustakaan SMAN 1 Cangkringan

Gambar 4 Sumber Belajar Bahasa Jepang

20
b. Rendahnya minat siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Jepang di SMAN 1
Cangkringan karena tidak adanya mata pelajaran Bahasa Jepang
Kurikulum merupakan salah satu komponen pendidikan yang penting.
Kurikulum merupakan muatan isi atau materi yang akan diberikan kepada
siswa selama menempuh pendidikan di jenjang tertentu. Kurikulum selalu
berkembang dan berubah seiring dengan kemajuan dan tuntutan zaman.
Perubahan kurikulum terbaru adalah perubahan dari Kurikulum 2006 atau
lebih dikenal sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi
Kurikulum 2013. Perubahan kurikulum tersebut juga berdampak pada
penyusunan struktur kurikulum di SMAN 1 Cangkringan.Salah satu mata
pelajaran yang terkena dampak perubahan kurikulum adalah mata pelajaran
Bahasa Jepang, yang pada awalnya diberikan pada siswa, kini tidak lagi
masuk ke dalam struktur kurikulum SMAN 1 Cangkringan. Akibat perubahan
kurikulum tersebut, kesempatan siswa untuk mengenal Bahasa Jepang
berkurang. Oleh karena itu, minat siswa untuk mempelajari Bahasa Jepang
menjadi rendah. Berikut dicantumkan dokumentasi struktur program kurikulum
di SMAN 1 Cangkringan.

Gambar 5 Struktur Program Kurikulum Gambar 6 Struktur Program


Kelas XII IPA dan IPS Tahun Kurikulum Kelas X dan XI MIPA dan
Pelajaran 2018/2019 IPS Tahun Pelajaran 2018/2019

c. Kurangnya media pembelajaran audio-lingual untuk peningkatan


keterampilan mendengar siswa.
Dalam kegiatan pembelajaran bahasa asing, ada empat unsur
keterampilan yang diharapkan dapat dikuasai oleh siswa, yaitu membaca,
menulis, mendengar, dan berbicara. Media pembelajaran untuk peningkatan

21
keterampilan membaca dan menulis, dengan mudah dapat ditemukan di toko-
toko buku atau mengunduh pada internet. Namun, media pembelajaran untuk
keterampilan mendengar sulit diakses secara bebas oleh siswa. Media
pembelajaran untuk keterampilan mendengar umumnya hanya dimiliki oleh
guru sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga peluang
siswa untuk dapat belajar secara mandiri berkurang.
Berikut adalah salah satu tangkapan layar dari media tayang yang
dilengkapi dengan media keterampilan mendengar, yang hanya didapatkan
oleh guru dari penerbit buku Erlangga yang bekerja sama dengan organisasi
Japan Foundation dalam penerbitan Buku Teks Pelajaran (BTP) Bahasa
Jepang berbasis kurikulum 2013.

Gambar 7 Tangkapan Layar Media Tayang Dari BTP Bahasa Jepang

Dalam mengidentifikasikan masalah, ada beberapa hal yang menjadi


pertimbangan bagi penulis. Untuk itu dilakukan penilaian prioritas masalah dari
yang paling mendesak hingga tidak terlalu mendesak. Dalam menentukan prioritas
masalah, penulis menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Metode USG merupakan salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah
dengan menggunakan teknik skoring dan dengan mempertimbangkan tiga
komponen dalam metode USG, yaitu:

22
a. Urgency (U)
seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
b. Seriousness (S)
tingkat keseriusan dari masalah, yakni seberapa serius suatu isu harus
dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.
c. Growth (G)
tingkat perkembangan masalah yakni seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

Tiga metode yang disebutkan akan diberikan sebuah penilaian dengan skala
1 – 5 untuk menentukan besaran analisis setiap metode. Skor tertinggi akan
dijadikan isu utama strategis yang akan dikaji dan diberikan pemecahan masalah
serta menjadi bahan aktualisasi. Berikut analisis USG berdasarkan 3 pokok
analisis isu kontemporer.
Tabel 5 Penetapan Isu
Kriteria Penilaian Total
No Prioritas Masalah Peringkat
U S G Skor

1 Kurangnya sumber literasi berupa


buku-buku bertemakan Bahasa,
4 4 3 11 II
sastra, dan budaya Jepang di
perpustakaan SMAN 1 Cangkringan
2 Rendahnya minat siswa terhadap
mata pelajaran Bahasa Jepang di
SMAN 1 Cangkringan karena tidak 4 4 4 12 I
adanya mata pelajaran Bahasa
Jepang
3 Kurangnya media pembelajaran
audio-lingual untuk peningkatan 3 3 4 10 III
keterampilan mendengar siswa.
Ket :
5 = sangat besar; 4 =besar; 3 = sedang; 2 = kecil; 1 = sangat kecil

3. Isu yang Diangkat


Dari 3 isu yang menjadi sorotan di atas, sesuai dengan hasil penskoran pada
tabel penetapan isu, dapat dilihat bahwa isu “Kurangnya sumber literasi berupa
buku-buku bertemakan bahasa, sastra, dan budaya Jepang di perpustakaan
SMAN 1 Cangkringan” mendapatkan skor sebesar 11 poin. Isu “Rendahnya minat
siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Jepang di SMAN 1 Cangkringan karena

23
tidak adanya mata pelajaran Bahasa Jepang” mendapatkan skor sebesar 12 poin,
dan isu “Kurangnya media pembelajaran audio-lingual untuk peningkatan
keterampilan mendengar siswa” mendapatkan skor 10 poin.
Berdasarkan skala prioritas dari hasil analisis USG, dapat ditarik kesimpulan
bahwa isu yang memiliki nilai Urgent, Seriouness, dan Growth paling tinggi ada
pada poin nomor dua, yaitu “Rendahnya minat siswa terhadap mata pelajaran
Bahasa Jepang di SMAN 1 Cangkringan karena tidak adanya mata pelajaran
Bahasa Jepang”, dimana hal itu akan mengurangi kesempatan siswa untuk
mempelajari dan meningkatan keterampilan berBahasa asing.
Dengan mempertimbangkan isu yang terpilih berdasarkan metode USG,
maka dilakukan analisis yang lebih mendalam terhadap isu tersebut dan
menghasilkan kerangka berpikir seperti di bawah ini:

Gambar 8 Peta Konsep Pemecahan Isu

Siswa belum Peluang untuk


memiliki mendapatkan
keterampilan beasiswa
Bahasa Jepang berkurang

A
K
I Belum ada
B kelompok belajar
A bagi siswa untuk
T
mempelajari
Bahasa Jepang

Tidak ada mata Rendahnya minat siswa


pelajaran Bahasa ALAS KENDAL
terhadap Bahasa Jepang
Jepang di sekolah

Belum ada alat


S bantu belajar
O mandiri yang sesuai
L
dengan kebutuhan
U
S siswa
I

Membentuk kelompok Menyusun alat


belajar Bahasa belajar mandiri
Jepang di luar jam untuk siswa
pembelajaran di
sekolah

24
Berdasarkan kerangka berpikir sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa untuk
mengatasi isu yang telah dipilih untuk kegiatan penyusunan Rancangan
Aktualisasi ini, ada beberapa kendala yang harus diatasi. Melihat kendala yang
ada, disusun beberapa solusi sebagai rencana kegiatan selanjutnya.

4. Gagasan Pemecahan Isu


Sebagai upaya untuk mengatasi isu yang dipilih, serta sebagai uraian lebih
lanjut mengenai judul yang telah ditetapkan, dirancang beberapa kegiatan yang
akan dilakukan dalam tahapan aktualisasi. Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan
kegiatan yang secara realistis akan dilaksanakan selama masa habituasi di
lingkungan kerja penulis dengan atas persetujuan mentor, yaitu :
a. Mencari informasi mengenai minat dan pengetahuan siswa dalam
mempelajari Bahasa Jepang
Inovasi :
Pemanfaatan Google Form untuk menjaring informasi yang dibutuhkan
b. Merencanakan kegiatan kelompok belajar
Inovasi :
Pemanfaatan Microsoft Word untuk menyusun program kegiatan jangka
pendek dan jangka menengah
c. Mempersiapkan rancangan e-modul pendamping kelompok belajar
Inovasi :
Pemanfaatan Microsoft Word untuk membuat rancangan e-Modul
d. Menyusun e-Modul pendamping kelompok belajar
Inovasi :
Pemanfaatan perangkat lunak “SIGIL” dalam merubah rancangan e-Modul
dari bentuk dokumen ke bentuk epub.

Kegiatan diatas dirancang berdasarkan kondisi instansi kerja, dimana


bertepatan dengan libur akhir semester, sehingga interaksi dengan siswa tidak
dapat dilakukan secara maksimal.

25
B. PROSES AKTUALISASI
Dengan telah ditetapkannya isu yang menjadi dasar penyusunan laporan
aktualisasi ini, dan telah disusunnya tahapan-tahapan kegiatan yang diharapkan dapat
memberikan solusi dalam penanggulangan isu. Maka, dapat dilakukan tahapan
penyusunan laporan berikutnya, yaitu proses pelaksanaan kegiatan aktualisasi. Proses
kegiatan aktualisasi ini akan dijabarkan pada bagian berikut ini:

1. AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL


(KEGIATAN 1)

Kegiatan/Sub Kegiatan 1:
Kegiatan/Output
Mencari informasi mengenai minat dan pengetahuan siswa
dalam mempelajari Bahasa Jepang

Sub Kegiatan:

a. Menyusun angket minat dan pengetahuan siswa dalam


mempelajari Bahasa Jepang
b. Melakukan pengambilan data survey minat dan pengetahuan
siswa dalam mempelajari Bahasa Jepang
c. Melakukan analisis data survey minat dan pengetahuan siswa
dalam mempelajari Bahasa Jepang
Output Kegiatan 1:

Terlaksananya satu kali pencarian informasi data minat dan


pengetahuan siswa dalam mempelajari Bahasa Jepang

Tanggal Dilaksanakan mulai tanggal 14 sampai 20 Juni 2019.

Tingkat Capaian a. Menyusun angket minat dan pengetahuan siswa dalam


mempelajari Bahasa Jepang
Rancangan angket ini disusun lebih dahulu agar pernyataan-
pernyataan yang ada di dalam angket, tidak melenceng dari
tujuan dibuatnya angket. Kegiatan ini telah mencapai target
sebanyak 100 % dengan hasil berupa rancangan lembar
angket yang telah mendapat persetujuan dari Kepala
Sekolah.

26
b. Melakukan pengambilan data survey minat dan
pengetahuan siswa dalam mempelajari Bahasa Jepang
Kegiatan pengambilan data dilakukan untuk melihat tingkat
ketertarikan dan pengetahuan siswa dalam mempelajari
Bahasa Jepang. Kegiatan ini telah mencapai target sebanyak
100% dengan jumlah responden sebanyak 70 orang.
c. Melakukan analisis data survey minat dan pengetahuan
siswa dalam mempelajari Bahasa Jepang
Kegiatan analisis data angket minat dan pengetahuan siswa
dalam mempelajari Bahasa Jepang dapat tercapai sebanyak
100%, yaitu dengan terkumpulnya data dari siswa, yang
dapat dirubah ke dalam bentuk bagan.

Deskripsi Proses Penyusunan rancangan angket minat dan pengetahuan


siswa dalam mempelajari Bahasa Jepang dilakukan terlebih
dahulu dengan memanfaatkan perangkat lunak Microsoft Word.
Selanjutnya setelah rancangan angket selesai disusun,
rancangan tersebut ditunjukkan kepada Kepala Sekolah
sebagai mentor untuk mendapat persetujuan melaksanakan
kegiatan selanjutnya, dan masukan apabila diperlukan.
Dalam tahapan pengambilan data, rancangan angket yang
telah disusun, disalin ke dalam aplikasi Google Form, kemudian
penyebaran angket dilakukan dengan bantuan wali kelas dan
ketua kelas melalui grup percakapan yang telah ada. Setelah
jangka waktu yang telah ditentukan, angket ditutup dan penulis
mendapatkan data dari sejumlah responden yang telah mengisi
angket.
Analisis data dilakukan setelah data terkumpul, dari angket
dalam aplikasi Google Form diunduh menggunakan aplikasi
pengolahan data Spreadsheet kemudian dapat diolah kembali
dalam bentuk grafik, untuk melihat tingkat ketertarikan dan
pengetahuan siswa.

27
Hambatan Kegiatan pencarian informasi terhadap siswa ini dilaksanakan
setelah kegiatan penilaian akhir semester, akibatnya kegiatan
pembelajaran di dalam kelas telah selesai dilakukan, sehingga
pengambilan data melalui penyebaran angket dengan
menggunakan kertas sulit dilaksanakan.

Solusi a. Menggunakan aplikasi Google Form sebagai pengganti


media kertas dalam pengambilan data siswa.
b. Berkoordinasi dengan wali kelas dalam penyebaran tautan
angket kepada siswa
Daftar Lampiran a. Lembar Catatan Kegiatan
b. Rancangan Lembar Angket
c. Lembar Spreadsheet Hasil Angket
d. Dokumentasi Kegiatan
e. Tangkapan Layar Lembar Survey
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan:

Kegiatan 1:

Mencari informasi mengenai minat dan pengetahuan siswa dalam mempelajari Bahasa
Jepang

Kegiatan ini mengacu pada aspek Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of
Government sebagai berikut:

Manajemen ASN

Sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang, selama pelaksaan kegiatan pengumpulan data,
haruslah bertanggung jawab dan jujur. Dalam kaitannya dengan pengolahan data,
haruslah disampaikan data yang sebenar-benarnya tanpa mengurangi maupun
menambah data yang telah diperoleh, untuk kepentingan pribadi pencari data, sehingga
dapat diperoleh laporan yang akuntabel.

Pelayanan Publik

Survey minat dan kebutuhan siswa dilakukan oleh penulis sebagai CPNS Guru Bahasa
Jepang dengan menggunakan aplikasi berbasis web, untuk memudahkan penyebaran
dan akses responden, sehingga kegiatan pengumpulan data dapat dilakukan dengan
kondisi yang efektif dan efisien, juga mengurangi penggunaan kertas sebagai wujud dari
kepedulian lingkungan.

28
Whole of Government

Dalam kegiatan pengumpulan data, penulis sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang
senantiasa berkoordinasi dengan kepala sekolah, jajaran staf, dan wali kelas untuk
memudahkan sosialisasi dan komunikasi kepada responden yaitu siswa.

Keterkaitan nilai dasar PNS dalam pelaksanaan sub-kegiatan pada kegiatan 1 sebagai
berikut:

a. Menyusun angket minat dan pengetahuan siswa dalam mempelajari Bahasa


Jepang
AKUNTABILITAS

Tanggung jawab

Sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang senantiasa bertanggung jawab dalam


memberikan laporan kepada kepala sekolah mengenai angket yang telah disusun

Kejelasan

Seorang CPNS Guru Bahasa Jepang dalam menyusun pertanyaan-pertanyaan angket


harus jelas dan mudah dipahami oleh responden yang merupakan siswa dan siswi
SMAN 1 Cangkringan

NASIONALISME:

Dapat menerima pendapat

Dapat menerima pendapat yang membangun dari kepala sekolah dan rekan sejawat
merupakan cerminan nilai nasionalisme yang dimiliki oleh CPNS Guru Bahasa Jepang

ETIKA PUBLIK:

Cermat

Seorang CPNS Guru Bahasa Jepang dengan cermat membuat lembar angket yang
sesuai dengan kebutuhan pengumpulan data

KOMITMEN MUTU:

Efisien

Sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang dalam menerapkan nilai efisiensi memanfaatkan
aplikasi berbasis web dalam pembuatan angket

29
ANTI KORUPSI:

Jujur

Tidak melakukan plagiat terhadap angket yang sudah ada merupakan salah satu
penerapan nilai kejujuran yang dilakukan oleh CPNS Guru Bahasa Jepang

b. Melakukan pengambilan data survey minat dan pengetahuan siswa dalam


mempelajari Bahasa Jepang
AKUNTABILITAS

Kejelasan

Pengambilan data angket oleh CPNS Guru Bahasa Jepang untuk melihat minat dan
pengetahuan siswa harus dilakukan dengan jelas dan sesuai dengan tujuan kegiatan.

NASIONALISME

Demokrasi

Untuk mencerminkan nilai demokrasi yang dilakukan oleh CPNS Guru Bahasa
Jepang, dalam tahap pengambilan data, responden diminta untuk mengisi survey
sesuai dengan pendapat dan keinginan mereka.

Adil

Dalam tahap pengambilan data oleh CPNS Guru Bahasa Jepang, semua siswa dan
siswi SMAN 1 Cangkringan, diminta untuk mengisi lembar survey, sebagai bentuk
penerapan nilai adil dalam melakukan suatu kegiatan.

ETIKA PUBLIK

Profesional

Sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang harus bersikap profesional, sehingga dalam
proses pengambilan data, tidak boleh menyebarkan data-data pribadi responden yang
telah diperoleh

KOMITMEN MUTU

Efisien

Selaku CPNS Guru Bahasa Jepang dalam melakukan pengambilan data dapat
menyebarkan survey kepada responden melalui media sosial atau media komunikasi
lainnya, sebagai wujud penerapan nilai efisiensi.

30
ANTI KORUPSI
Jujur
Dalam proses penyebaran angket, CPNS Guru Bahasa Jepang, benar-benar tidak
memalsukan jumlah data dan responden yang ikut berpartisipasi dalam pengisian
survey sebagai bentuk tindakan yang jujur

c. Melakukan analisis data survey minat dan pengetahuan siswa dalam


mempelajari Bahasa Jepang
AKUNTABILITAS

Tanggung jawab

Sebagai bentuk tanggung jawab CPNS Guru Bahasa Jepang dalam melaksanakan
kegiatan, senantiasa melakukan pelaporan perkembangan kegiatan kepada kepala
sekolah mengenai hasil angket dari responden.

Transparan

Memberikan laporan hasil survey sesuai dengan data responden yang telah diterima,
merupakan salah satu bentuk perwujudan nilai transparansi.

NASIONALISME

Saling menghormati

Seorang CPNS Guru Bahasa Jepang, dalam mengaplikasikan nilai saling


menghormati dalam pelaksanaan tugasnya adalah menerima masukan dari kepala
sekolah berkaitan dengan hasil angket atau survey yang telah dilaporkan

ETIKA PUBLIK

Cermat

Sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang dalam mengolah data hasil survey, haruslah
cermat agar tidak terjadi kesalahan dalam pengolahan data

Profesional

Dalam mengolah dan menganalisis data, harus dilakukan secara obyektif oleh CPNS
Guru Bahasa Jepang, agar dapat menerima hasil angket secara profesional

31
KOMITMEN MUTU

Efisien

Untuk melihat dan mengolah hasil survey, dapat dilakukan dengan memanfaatkan
aplikasi Google Form atau aplikasi pengolah data lainnya, sehingga dapat menghemat
waktu, biaya dan tenaga sebagai perwujudan tindakan yang efisien oleh CPNS Guru
Bahasa Jepang.

ANTI KORUPSI.

Jujur

Dalam menganalisis data yang diperoleh dalam kegiatan ini, CPNS Guru Bahasa
Jepang tidak menambah maupun mengurangi hasil angket yang telah diperoleh
sebagai wujud tindakan jujur.

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:

Dalam kegiatan penyusunan angket, penulis dituntut untuk cermat dalam


menyusun sebuah angket yang sesuai dengan kebutuhan, namun tidak menggunakan
bahasa yang rumit, sehingga siswa dengan mudah memahami maksud dari pernyataan
angket.
Selama pelaksanaan kegiatan, penulis menyadari bahwa setiap kegiatan yang
melibatkan siswa di dalamnya, harus dilakukan kerjasama dan koordinasi antara Kepala
Sekolah, guru, dan siswa agar terjadi kelancaran kegiatan dan ketercapaian dari tujuan
kegiatan.

Yogyakarta, 21 Juni 2019

Disetujui oleh:

Dra. Anies Rachmania S.S., M.Pd.

Mentor

32
CATATAN HASIL KEGIATAN

Hari/Tanggal : 14 Juni 2019 s/d 20 Juni 2019


Kegiatan : Mencari informasi mengenai minat dan pengetahuan siswa dalam
mempelajari Bahasa Jepang

Selama kegiatan 1 dilaksanakan, diperoleh catatan sebagai berikut:


1. Dalam penyusunan rancangan angket yang digunakan untuk survey, harus
mempertimbangkan kesederhanaan kalimat, sehingga mudah dipahami oleh
responden.
2. Dalam menyalin rancangan angket ke aplikasi Google Form, tetap harus
mempertimbangkan segi tampilan angket, agar menumbuhkan rasa ketertarikan siswa
untuk mengisi angket.
3. Dalam pelaksanaan kegiatan pengambilan data, harus dilaksanakan koordinasi antara
peserta diklat, kepala sekolah atau mentor, wali kelas, dan siswa, sehingga kegiatan
yang dilakukan dapat terlaksana dengan baik dan lancar.

Yogyakarta, 20 Juni 2019

Mengetahui,
Mentor/Atasan Langsung Peserta Diklat

Dra. Anies Rachmania S.S., M.Pd. Yaneka Herma Restuti, S.Pd.

33
LAPORAN PELAKSANAAN SURVEY BAHASA JEPANG

Oleh :
YANEKA HERMA RESTUTI, S.Pd.

PENDAHULUAN
Kegiatan pengumpulan informasi tentang minat dan pengetahuan siswa dalam
mempelajari Bahasa Jepang dengan menggunakan media angket ini bertujuan untuk
mengetahui ketertarikan siswa terhadap Bahasa Jepang, serta keterampilan yang ingin
dikuasai oleh siswa. Hasil analisis data yang dilakukan setelah proses pengambilan data,
dapat digunakan sebagai acuan dalam penyusunan rencana kegiatan kelompok belajar
Bahasa Jepang di SMA Negeri 1 Cangkringan.

KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


Langkah pertama dalam kegiatan ini adalah merumuskan pernyataan yang akan
tercantum dalam angket. Dalam penyusunan rancangan angket, penulis harus cermat
dalam menyusun pernyataan-pernyataan yang akan dicantumkan, sehingga dalam
penyusunan pernyataan harus sederhana dan mudah dipahami oleh responden sesuai
dengan rentang usia mereka. Pada tahap ini, rancangan angket disusun dalam bentuk tabel
dengan memanfaatkan aplikasi Microsoft Office. Kemudian, rancangan angket tersebut
dikonsultasikan kepada Kepala Sekolah sekaligus mentor untuk mendapat masukan dan
persetujuan untuk melaksanakan sub kegiatan 2. Bukti berupa rancangan angket
dilampirkan.
Langkah berikutnya dalam kegiatan mencari informasi mengenai minat dan
pengetahuan siswa dalam berBahasa Jepang adalah menyalin pernyataan-pernyataan
yang sudah dirumuskan dalam rancangan ke dalam aplikasi Google Form. Tampilan dalam
34
aplikasi Google Form dibuat semenarik mungkin dan disertai gambar-gambar yang
mencerminkan budaya Jepang dan kegiatan belajar Bahasa Jepang, sehingga siswa akan
tertarik untuk mengisi survey tersebut.
Pengambilan data survey dilakukan dengan menyebarkan tautan angket daring
kepada siswa sebagai responden dengan bantuan wali kelas, melalui grup percakapan
ketua kelas, dengan harapan tautan tersebut dapat disampaikan kepada siswa yang lain
sehingga diperoleh data yang akurat dan sesuai dengan kondisi dan pendapat pribadi
masing-masing siswa. Kegiatan pengambilan data survey ditutup pada tanggal 20 Juni
2019, dengan jumlah responden sebanyak 70 siswa.
Pada tahap analisis data, kegiatan pengambilan data telah selesai dilaksanakan.
Data yang diperoleh sebanyak 70 tanggapan dari 70 responden yang telah mengisi
pernyataan angket. Data yang sudah terekam tersebut dapat dilihat menggunakan tampilan
web browser komputer maupun browser pada telepon genggam, dalam bentuk ringkasan
data dan data individual. Data yang sudah terekam dapat dilihat secara keseluruhan
dengan menggunakan aplikasi Spreadsheet yang sudah disediakan oleh aplikasi Google
Form.
Untuk memudahkan analisis data, data dilihat secara keseluruhan dengan
menggunakan aplikasi Spreadsheet. Dengan menggunakan aplikasi tersebut, data dirubah
dalam bentuk diagram, agar tanggapan siswa pada masing-masing pernyataan dalam
angket dapat disimpulkan dengan jelas. Berikut adalah hasil pengolahan data angket
dalam bentuk diagram:

Hasil analisis pernyataan 1: Saya pernah membaca artikel tentang budaya Jepang
melalui media cetak atau media massa

Gambar 9 Hasil Analisis Pernyataan 1

35
Diagram di atas adalah hasil dari pengolahan data pada aplikasi Spreadsheet
untuk pernyataan 1. Berdasarkan diagram di atas diperoleh data, yaitu 68,1% dari
responden menyatakan setuju pernah membaca artikel tentang budaya Jepang, 15,9%
menyatakan sangat setuju, 14,5% menyatakan tidak setuju, dan 1,4% menyatakan sangat
tidak setuju. Dari hasil pengolahan data di atas, dapat disimpulkan bahwa mayoritas siswa
pernah membaca artikel tentang budaya Jepang

Hasil analisis pernyataan 2: Saya pernah melihat liputan di media tayang tentang
budaya Jepang

Gambar 10 Hasil Analisis Pernyataan 2

Pada diagram di atas, jumlah responden yang menyatakan setuju pernah melihat liputan
tentang budaya Jepang pada media tayang sejumlah 63,8% atau 44 responden.
Responden yang menyatakan sangat setuju sejumlah 17 responden atau 24,6%.
Selebihnya responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju masing-
masing sejumlah 7,2% dan 4,3%, sehingga dapat disimpulkan bahwa responden yang
pernah melihat liputan tentang budaya Jepang di media tayang memiliki jumlah lebih besar
daripada yang belum pernah melihat.

36
Hasil analisis pernyataan 3: Saya pernah membaca atau melihat buku pedoman
belajar Bahasa Jepang

Gambar 11 Hasil Analisis Pernyataan 3

Berdasarkan diagram di atas, dapat dilihat bahwa 46,4% responden menyatakan


“setuju” pernah membaca atau melihat buku pedoman belajar Bahasa Jepang, 34,8%
menyatakan “tidak setuju”, 14,5 % menyatakan “sangat setuju” dan 4,3 % responden
menyatakan “sangat tidak setuju”, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lebih dari 50
responden sudah pernah membaca atau melihat buku pedoman belajar Bahasa Jepang

Hasil analisis pernyataan 4: Saya tertarik untuk belajar Bahasa Jepang

Gambar 12 Hasil Analisis Pernyataan 4

37
Berdasarkan pernyataan nomor 1 hingga nomor 3, disusun pernyataan nomor 4,
untuk melihat tingkat ketertarikan responden. Dari diagram di atas diperoleh data sebagai
berikut 53,6% responden menyatakan setuju dengan pernyataan ke-4, 34,8% menyatakan
sangat setuju, masing-masing 10,1% dan 1,4% menyatakan tidak setuju dan sangat tidak
setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dari 70 responden yang mengisi angket,
61 orang memiliki rasa tertarik untuk mempelajari Bahasa Jepang.

Hasil analisis pernyataan 5: Saya ingin mengenal budaya Jepang lebih jauh

Gambar 13 Hasil Analisis Pernyataan 5

Bagian ini menganalisis data yang diperoleh dari angket dengan pernyataan “Saya
ingin mengenal budaya Jepang lebih jauh”. Dari data yang telah diperoleh, dapat
disimpulkan bahwa 63 responden ingin mengenal budaya Jepang lebih jauh, dengan uraian
sebagai berikut, 1,4 % responden menyatakan “sangat tidak setuju”, 7,2% menyatakan
“tidak setuju”, 29% menyatakan “sangat setuju”, dan 62,3% menyatakan “setuju”.

38
Hasil analisis pernyataan 6: Saya ingin dapat membaca dan menulis dalam bahasa
Jepang

Gambar 14 Hasil Analisis Pernyataan 6

Berdasarkan hasil survey, diperoleh data sebagai berikut, 1,4% responden


menyatakan “sangat tidak setuju” pada pernyataan “saya ingin dapat membaca dan
menulis dalam Bahasa Jepang”, 7,2% responden menyatakan “tidak setuju”, 40,6%
responden menyatakan “sangat setuju”, dan 50,7% responden menyatakan “setuju”.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden memiliki keinginan untuk
dapat membaca dan menulis dalam Bahasa Jepang.

39
Hasil analisis pernyataan 7: Saya ingin dapat berbicara dalam Bahasa Jepang

Gambar 15 Hasil Analisis Pernyataan 7

Pada diagram di atas, jumlah responden yang menyatakan setuju pada pernyataan
“saya ingin dapat berbicara dalam Bahasa Jepang” sejumlah 53,6% atau 37 responden.
Responden yang menyatakan sangat setuju sejumlah 26 responden atau 37,7%.
Selebihnya responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju masing-
masing sejumlah 7,2% dan 1,4%, sehingga dapat disimpulkan bahwa responden ingin
dapat berbicara dalam Bahasa Jepang.

Hasil analisis pernyataan 8: Bila berkesempatan untuk belajar Bahasa Jepang, saya
lebih suka belajar secara mandiri

Gambar 16 Hasil Analisis Pernyataan 8

40
Dari diagram di atas diperoleh data, yaitu 4 orang responden menyatakan “sangat
setuju” pada pernyataan 8, 7 responden menyatakan “sangat tidak setuju”, 18 responden
menyatakan “setuju”, dan 40 responden menyatakan “tidak setuju”, sehingga dapat
disimpulkan bahwa 58% responden tidak memilih cara belajar secara mandiri.

Hasil analisis pernyataan 9: Bila berkesempatan untuk belajar Bahasa Jepang, saya
lebih suka belajar dengan teman dan didampingi tutor

Gambar 17 Hasil Analisis Pernyataan 9

Pada diagram di atas, jumlah responden yang menyatakan setuju pada pernyataan
“Bila berkesempatan untuk belajar Bahasa Jepang, saya lebih suka belajar dengan teman
dan didampingi tutor” sejumlah 37 orang. Responden yang menyatakan sangat setuju
sejumlah 27 orang. Selebihnya responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak
setuju masing-masing sejumlah 4 orang dan 2 orang, sehingga dapat disimpulkan bahwa
responden lebih suka belajar secara berkelompok.

KENDALA DAN SOLUSI


Kegiatan pengambilan data dilaksanakan setelah rancangan angket yang disusun
telah mendapat persetujuan dari Kepala Sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan bertepatan
dengan kegiatan class meeting, dimana siswa melaksanakan lomba olah raga antar kelas,
maka pengambilan data dengan media kertas kurang efektif untuk dilakukan.
Untuk mengatasi kendala yang telah disebut pada paragraf sebelumnya, maka
dipikirkan sebuah solusi yang dapat mengurangi penggunaan kertas yang berlebihan dan
41
juga hemat waktu dan tenaga. Solusi tersebut adalah pemanfaatan sebuah aplikasi
berbasis web yang disebut dengan Google Form. Aplikasi Google Form adalah aplikasi
yang dapat digunakan untuk membuat survey atau kuis secara daring.

PENUTUP
Kegiatan pencarian informasi mengenai minat dan pengetahuan siswa dalam
mempelajari Bahasa Jepang telah dilaksanakan dengan baik. Dari hasil survey yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa responden, dalam hal ini adalah siswa, memiliki minat
dan ketertarikan untuk mempelajari Bahasa Jepang untuk meningkatkan keterampilan
berbahasa asing mereka. Data yang telah diperoleh dapat dimanfaatkan sebagai dasar
penyusunan rencana kegiatan jangka pendek maupun menengah kegiatan kelompok
belajar Bahasa Jepang.

Peserta Diklatsar CPNS

Yaneka Herma Restuti, S.Pd.

42
DOKUMENTASI KEGIATAN 1

Sub Kegiatan 1: Menyusun angket minat dan pengetahuan siswa dalam mempelajari
Bahasa Jepang

Hari/Tanggal : Jumat/14 Juni 2019


Waktu : Jam 07.00 - selesai
Tempat : Ruang Guru SMA Negeri 1 Cangkringan
Kegiatan : Penyusunan rancangan angket

Gambar 18 Penyusunan Rancangan Angket

43
Sub Kegiatan 2: Melakukan pengambilan data survey minat dan pengetahuan siswa
dalam mempelajari Bahasa Jepang

Hari/Tanggal : Rabu/18 Juni 2019


Waktu : Jam 07.00 - selesai
Tempat : Ruang guru SMA Negeri 1 Cangkringan
Kegiatan : Pengambilan data survey

Gambar 19 Hasil Tangkapan Layar Percakapan dengan Wali Kelas saat Kegiatan
Pengambilan Data

44
Sub Kegiatan 3: Melakukan analisis data survey minat dan pengetahuan siswa dalam
mempelajari Bahasa Jepang

Hari/Tanggal : Kamis/20 Juni 2019


Waktu : Jam 07.00 - selesai
Tempat : Ruang guru SMA Negeri 1 Cangkringan
Kegiatan : Analisis data survey

Gambar 20 Menganalisis Data Survey

Gambar 21 Tangkapan Layar Lembar Spreadsheet Hasil Survey

45
Gambar 22 Tangkapan Layar Lembar Survey Pada Aplikasi Google Form

46
2. AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL
(KEGIATAN 2)
Kegiatan/Sub Kegiatan 2:
Kegiatan/Output sub
Merencanakan kegiatan kelompok belajar
kegiatan
Sub Kegiatan:

a. Menganalisis dasar hukum dan pedoman pelaksanaan


kelompok belajar di SMA Negeri 1 Cangkringan
b. Menyusun rencana program semester, bulanan, dan
mingguan

Output Kegiatan 2:

Tersusunnya rencana kegiatan kelompok belajar

Tanggal Dilaksanakan mulai tanggal 21 sampai 28 Juni 2019.

Tingkat Capaian Kegiatan perencanaan kegiatan kelompok belajar dapat


dilaksanakan dengan baik, dengan tingkat ketercapaian
100%. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator
sebagai berikut:
a. Adanya program kegiatan kelompok belajar yang sesuai
dengan Peraturan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014
Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar
dan Pendidikan Menengah, yaitu untuk mengembangkan
potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama,
dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka
mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
b. Tersusunnya rencana program semester, bulanan, dan
mingguan
Deskripsi Proses Kegiatan kelompok belajar Bahasa Jepang, dilaksanakan
di luar jam belajar siswa. Oleh karena itu, penyusunan
program kegiatan harus mengacu pada Peraturan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Di dalam

47
Permendikbud tersebut telah dicantumkan aturan dasar, jenis
ekstrakurikuler, tujuan dibuatnya ekstrakurikuler, dan
pemanfaatan sumber daya sekolah. Sebelum penyusunan
program kegiatan dimulai, penulis mencari permendikbud
tersebut dengan menggunakan layanan mesin pencari Google
Search, yang kemudian di unduh dan dipelajari dengan
seksama.
Penyusunan program kegiatan kelompok belajar Bahasa
Jepang diawali dengan menentukan latar belakang, tujuan,
dan sasaran peserta kelompok belajar. Kemudian, disusunlah
rencana kegiatan rutin mingguan, bulanan dan semester,
secara berurutan sehingga diperoleh suatu kesinambungan
kompetensi dan keterampilan yang akan diperoleh siswa
selama satu tahun pelaksanaan kegiatan kelompok belajar
Bahasa Jepang.
Kegiatan kelompok belajar ini diharapkan dapat
mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama, dan kemandirian siswa secara
optimal serta mendukung peningkatan prestasi siswa baik
dalam bidang akademik maupun non akademik.
Hambatan Siswa SMAN 1 Cangkringan belum pernah mendapatkan
pelajaran Bahasa Jepang secara formal, sehingga kegiatan
kelompok belajar Bahasa Jepang harus dimulai dari dasar.
Selain itu, sumber belajar yang sesuai dengan tingkat usia dan
pemahaman siswa masih sulit ditemukan di toko buku maupun
di perpustakaan sekolah.

Solusi Dari hambatan yang disebutkan sebelumnya, didapat solusi


sebagai berikut:
a. Menyusun kegiatan kelompok belajar Bahasa Jepang dari
penguasaan materi tingkat dasar.
b. Menyediakan sumber belajar untuk siswa
Daftar Lampiran a. Lembar Catatan Kegiatan
b. Dokumentasi Kegiatan
c. Rancangan Kegiatan Kelompok Belajar Bahasa Jepang

48
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata
Pelatihan:

Kegiatan 2:

Merencanakan Kegiatan Kelompok Belajar

Kegiatan ini mengacu pada aspek Manajemen ASN, Pelayanan Publik, dan Whole of
Government sebagai berikut:

Manajemen ASN
Dalam melaksanakan tugas sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang pada tahap
penyusunan rencana kegiatan kelompok belajar, harus membuat perencanaan yang
terstruktur sebagai bentuk tanggung jawab kepada siswa

Pelayanan Publik
Sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang memberikan kesempatan tanpa unsur
diskriminatif, kepada semua calon siswa, dalam hal ini siswa dan siswi SMAN 1
Cangkringan, untuk berpartisipasi dalam kegiatan kelompok belajar Bahasa Jepang.

Whole of Government
Melakukan koordinasi dengan kepala sekolah, wakasek, dan wali kelas berkaitan
dengan perencanaan kegiatan kelompok belajar Bahasa Jepang di SMAN 1
Cangkringan, sebagai wujud dari penerapan konsep WoG dalam lingkup instansi kerja.

Keterkaitan nilai dasar PNS dalam pelaksanaan sub-kegiatan pada kegiatan 2 sebagai
berikut:

a. Menganalisis dasar hukum dan pedoman pelaksanaan kelompok belajar di


SMA Negeri 1 Cangkringan

AKUNTABILITAS:

Konsistensi

Sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang dalam membuat tujuan dan konsep kegiatan
kelompok belajar Bahasa Jepang, tidak boleh menyimpang dari dasar hukum atau
Peraturan Pemerintah yang berlaku, sehingga tujuan dan konsep kegiatan kelompok
belajar konsisten dan sesuai target yang ditentukan

49
NASIONALISME:

Rela berkorban

Sebelum meyusun rencana kegiatan kelompok belajar, haruslah rela berkorban


untuk mencari tahu dan mempelajari dasar hukum dan peraturan yang berlaku dalam
wujud penerapan cinta tanah air sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang.

ETIKA PUBLIK:

Cermat

Dalam tahap ini, penulis sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang harus cermat dalam
mencari informasi terkait dasar hukum kegiatan kelompok belajar, termasuk
berkonsultasi dengan wakasek kurikulum, kesiswaan, serta sarana dan prasarana.

KOMITMEN MUTU:

Kualitas Mutu

Sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang dalam menentukan rencana kegiatan kelompok
belajar tetap mengedepankan kualitas mutu kegiatan, tanpa mengenyampingkan
dasar hukum yang berlaku.

ANTI KORUPSI:

Jujur

Sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang dalam menyusun rencana kegiatan kelompok
belajar harus bersikap jujur dan tidak bertentangan dengan aturan yang telah
tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar Dan
Pendidikan Menengah

b. Menyusun rencana program semester, bulanan, dan mingguan


AKUNTABILITAS:

Konsistensi

Sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang dalam penyusunan kegiatan kelompok belajar
harus ada konsistensi antara rencana program mingguan, bulanan dengan
semester, sehingga ada titik temu dalam pencapaian tujuan kegiatan

50
Kejelasan

Dalam penyusunan program kegiatan penulis sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang
harus jelas dalam membagi materi dan alokasi waktu yang dibutuhkan dalam
pencapaian tujuan kegiatan.

NASIONALISME:

Cinta Tanah Air

Penyusunan program kelompok belajar ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi


dan keterampilan berbahasa Jepang siswa, agar dapat bersaing di era global,
sebagai wujud rasa cinta tanah air penulis selaku CPNS Guru Bahasa Jepang di
SMAN 1 Cangkringan.

ETIKA PUBLIK:

Akurat

Untuk memastikan bahwa program kegiatan kelompok belajar telah akurat sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai, maka sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang harus
menyusun program kegiatan tersebut berdasarkan peraturan yang berlaku dan hasil
pengumpulan data yang telah dilakukan sebelumnyaa

KOMITMEN MUTU:

Kreatif

Untuk menghindari kegiatan kelompok belajar yang monoton maka sebagai CPNS
Guru Bahasa Jepang, menyusun program kegiatan yang bervariasi, sebagai bentuk
dari kegiatan yang kreatif demi menciptakan sebuah kegiatan belajar yang kondusif
dan menyenangkan.

ANTI KORUPSI:

Kepedulian

Dalam penyusunan program kegiatan kelompok belajar, harus menyusun program


yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, tanpa mengesampingkan
kompetensi yang diharapkan dicapai oleh siswa, sebagai bentuk dari rasa peduli
CPNS Guru Bahasa Jepang.

51
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini:

Dalam penyusunan rencana kegiatan kelompok belajar ini, penulis mendapatkan


kesimpulan bahwa perencanaan suatu kegiatan harus mengacu kepada dasar hukum
yang berlaku. Dimana dasar hukum sendiri merupakan seperangkat konsep dan aturan
dasar yang menjadi titik tolak pelaksanaan kegiatan agar tetap sesuai pada ranah
tujuan pendidikan nasional. Maka, penyusunan rencana program semester, bulanan,
dan mingguan yang sistematis, konsisten dan berkelanjutan harus dilakukan demi
menghindari pelaksanaan kegiatan kelompok belajar yang monoton. Penulis harus
kreatif dalam merencanakan variasi kegiatan yang dilakukan setiap minggu dengan
tetap mempertimbangkan tujuan dari program semester yang telah disusun dan
rencana target materi pada rencana program bulanan.

Yogyakarta, 28 Juni 2019

Disetujui oleh:

Dra. Anies Rachmania S.S., M.Pd.

Mentor

52
CATATAN HASIL KEGIATAN

Hari/Tanggal : 21 Juni 2019 s/d 28 Juni 2019


Kegiatan : Merencanakan Kegiatan Kelompok Belajar

Selama kegiatan 2 dilaksanakan, diperoleh catatan sebagai berikut:


1. Dasar hukum dan jurnal teknis yang digunakan sebagai acuan dalam penyusunan
rencana kegiatan kelompok belajar Bahasa Jepang telah mencakup, jenis, tujuan, dan
pelaksanaan program kegiatan kelompok belajar.
2. Untuk menghindari kegiatan kelompok belajar yang monoton, harus disusun kegiatan
yang bervariasi, tanpa mengesampingkan target keterampilan yang dituju.
3. Penyusunan rencana kegiatan rutin mingguan dan bulanan harus selaras dengan
target keterampilan yang telah direncanakan pada rencana kegiatan semester.

Yogyakarta, 28 Juni 2019

Mengetahui,
Mentor/Atasan Langsung Peserta Diklat

Dra. Anies Rachmania S.S., M.Pd. Yaneka Herma Restuti, S.Pd.

53
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN
Jalan Merapi Golf, Bedoyo Wukirsari, Cangkringan Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta
Kode Pos 55583 Telpon (0274) 896273 faksimile (0274) 896131
Website: www.sman1cangkringan.sch.id Email: sma1cangkringan@gmail.com

RANCANGAN KEGIATAN
KELOMPOK BELAJAR BAHASA JEPANG

TAHUN 2019

I. LATAR BELAKANG
Dalam rangka pengembangan diri seluruh siswa SMA Negeri 1 Cangkringan
khususnya siswa kelas X dan XI dalam bidang Bahasa Jepang, maka perlu diadakan
kegiatan kelompok belajar Bahasa Jepang sebagai salah satu wujud kegiatan
ekstrakurikuler yang diharapkan mendukung peningkatan prestasi dan kemampuan
siswa SMA Negeri 1 Cangkringan dalam keterampilan berbahasa asing. Kegiatan
kelompok belajar ini dilaksanakan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat
dan keterampilan siswa di luar kegiatan pembelajaran. Kegiatan kelompok belajar ini
diharapkan bisa menjadi sarana untuk setiap siswa agar dapat mempelajari Bahasa
Jepang dan menambah wawasan budaya serta kompetensi siswa dalam berbahasa
asing. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pemberian pelatihan mengenai
struktur kalimat dalam Bahasa Jepang dan penggunaannya dalam kegiatan sehari-
hari, dan melibatkan siswa pada kegiatan-kegiatn lomba baik akademis maupun non
akademis. Kegiatan kelompok belajar Bahasa Jepang tersebut akan diadakan
seminggu sekali dan selama 90 menit.

II. NAMA PROGRAM


Nama program kegiatan yang akan dilaksanakan ini adalah:

Kelompok Belajar Bahasa Jepang “Nihongo Kurabu”

III. WAKTU KEGIATAN


Kegiatan ekstrakurikuler debat Bahasa Inggris akan dilaksanakan pada :

Hari/ Tanggal : Jumat , Agustus 2019 s/d Mei 2019

Jadwal kegiatan : terlampir

54
IV. TEMA KEGIATAN
“KELOMPOK BELAJAR NIHONGO KURABU SEBAGAI SARANA
PENGEMBANGAN DIRI DAN KREATIFITAS SISWA SMAN 1 CANGKRINGAN”

V. BENTUK KEGIATAN
Peningkatan keterampilan berbahasa asing, khususnya bahasa Jepang dalam
bentuk kelompok belajar siswa

VI. PESERTA
Peserta yang mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler adalah peserta didik kelas X dan XI
yang berminat.

VII. TUJUAN
Tujuan Pelaksanaan kegiatan ektrakurikuler debat Bahasa Inggris ini adalah:

- Mengembangkan Kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan siswa di luar


bidang akademik khususnya keterampilan berbahasa Jepang
- Menyediakan sebuah sarana belajar bahasa Jepang yang lebih menyenangkan
bagi siswa dalam menggunakan dan mempraktekkan Bahasa Jepang.
- Membangun semangat siswa untuk terus belajar dan mengembangkan
keterampilan komunikasi siswa dalam berbahasa Jepang.
- Mendukung predikat SMAN 1 Cangkringan sebagai sekolah Adiwiyata dan
sekolah Budaya.
- Mengoptimalkan pembinaan lomba akademik dan non akademik peserta didik
SMA Negeri 1 Cangkringan.

VIII. ANGGARAN
Terlampir

55
IX. PENUTUP
Demikian rancangan kegiatan Kelompok Belajar Bahasa Jepang di SMA Negeri 1
Cangkringan Tahun 2019/2020. Diharapkan akan terwujud kegiatan yang dapat
berjalan dengan lancar dan sesuai dengan rencana yang telah disusun. “Tak ada
gading yang tak retak”, tidak ada yang sempurna di dunia ini, pasti walaupun sedikit
ada cacatnya atau kurangnya.

Cangkringan, 27 Juni 2019

Mengetahui

Kepala Sekolah, Yang mengajukan,

Dra. Anies Rachmania S.S., M.Pd. Yaneka Herma Restuti, S.Pd

NIP. 19611112 198903 2 003 NIP. 19880123 201903 2 004

56
RENCANA JADWAL KEGIATAN

KEGIATAN KELOMPOK BELAJAR “NIHONGO KURABU”

I. Perhitungan Alokasi Waktu Tiap Semester

No Nama Bulan Banyak Pekan Semester 1 Jumlah


Seluruhnya Tidak efektif efektif (jampel)
1 Juli 4 4 0 0
2 Agustus 4 0 4 8
3 September 5 1 4 8
4 Oktober 4 0 4 8
5 November 4 0 4 8
6 Desember 5 5 0 0
Jumlah 26 10 16 48

No Nama Bulan Banyak Pekan Semester 2 Jumlah


Seluruhnya Tidak efektif efektif (jampel)
1 Januari 4 4 0 0
2 Februari 4 0 4 8
3 Maret 5 1 4 8
4 April 4 0 4 8
5 Mei 4 0 4 8
6 Juni 4 4 0 0
Jumlah 25 9 16 48

II. Rencana Kegiatan Kelompok Belajar “Nihongo Kurabu”


A. Rencana Kegiatan Rutin Mingguan
No Minggu ke- Kegiatan
1 1 “Kaki”, pengenalan dan latihan menulis kana
(Hiragana, Katakana, dan Kanji)
2 2 “Yomu”, berlatih membaca kalimat dalam
huruf kana
3 3 “Hanasu”, berlatih melafalkan kalimat dalam
bahasa Jepang, individu maupun
berpasangan

57
No Minggu ke- Kegiatan
4 4 “Bunka”, mengenal dan memahami budaya
Jepang tradisional maupun pop-culture

B. Rencana Kegiatan Bulanan

No Bulan Kegiatan
1 Juli -
2 Agustus ▪ Mempelajari huruf Hiragana A-To
▪ Mempelajari cara berkenalan dalam
bahasa Jepang
▪ Latihan percakapan

3 September ▪ Mempelajari huruf Hiragana Na-Yo


▪ Mempelajari salam sapaan dalam bahasa
Jepang
▪ Latihan percakapan

4 Oktober ▪ Mempelajari huruf Hiragana Ra-N


▪ Mempelajari bunyi panjang
▪ Mempelajari cara menyebutkan waktu
(hari, bulan, tanggal) dalam bahasa Jepang
▪ Latihan percakapan

5 November ▪ Mempelajari bunyi dakuten, handakuten,


dan youten
▪ Mempelajari cara mengungkapkan rasa
suka dan keterampilan dengan bahasa
Jepang
▪ Latihan percakapan

6 Desember -
7 Januari -
8 Februari ▪ Mempelajari huruf Katakana A-To
▪ Mempelajari cara menyebutkan anggota
keluarga dalam bahasa Jepang
▪ Latihan percakapan

58
No Bulan Kegiatan
9 Maret ▪ Mempelajari huruf Katakana Na-Yo
▪ Mempelajari cara mendeskripsikan
anggota keluarga
▪ Latihan percakapan

10 April ▪ Mempelajari huruf Katakana Ra-N


▪ Mempelajari cara menyebutkan nama dan
letak barang
▪ Latihan percakapan
11 Mei ▪ Mempelajari aturan penulisan huruf
Katakana
▪ Mempelajari cara menyebutkan letak
ruangan di sekolah
▪ Latihan percakapan

12 Juni -

C. Rencana Kegiatan Jangka Menengah (Semester)


Penguasaan keterampilan yang direncanakan untuk program jangka
menengah adalah:

Jangka Bentuk Uraian


Waktu Kegiatan
Semester 1 Shoudo Keterampilan menulis kana dalam seni kaligrafi
Roudoku Keterampilan membaca teks bahasa Jepang
secara nyaring dan tepat sesuai dengan hatsuon
dan intonasi
Semester 2 Kakikikitori Kakikikitori berasal dari kata Kakimasu 書きます
(Menulis) dan kikimasu 聞きます(mendengar).
Jadi Kakikikitori berarti keterampilan mendengar
dan menulis.
Kuizu Taikai Penyampaian materi yang sering muncul pada
(cerdas lomba-lomba cerdas cermat
cermat)

59
ANGGARAN KEGIATAN KELOMPOK BELAJAR
“NIHONGO KURABU”

Jumlah Alokasi Sumber


NO Uraian Kegiatan/ Jenis Kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran Kegiatan Alokasi Dana
Dana Dana
1 Bidang Kegiatan dan Latihan Peserta Didik
Meningkatkan
Siswa, Pembina,
1 Kegiatan Latihan Mingguan minat, bakat, dan 32 kali x 1 org @ Rp. 0 Rp. 0 BOS
Pelatih
kompetensi siswa
Meningkatkan
Kegiatan lomba kompetensi 16 kali x 1 org @Rp.
2 Siswa Rp. 800.000 Komite
akademik/non akademik keterampilan 25.000
siswa
2 Bidang Administrasi
Menunjang
12 kali x @
1 Alat Tulis Kantor kegiatan Organisasi Rp. 1.200.000 RKAS
Rp. 100.000
kelompok belajar
Penyusunan Program Merencanakan
2 Organisasi 1 kali x @ Rp. 250.000 Rp. 250.000 RKAS
Kegiatan program kegiatan
3 Bidang Sarana dan Administrasi
Meningkatkan
5 buah x @ Rp.
1 Set Buku “Sakura” Jilid 1-3 kelengkapan Organisasi Rp. 720.000 RKAS
120.000
sarana kegiatan
Meningkatkan
Set Buku Nihongo “Kira-kira” 5 buah x @ Rp.
2 kelengkapan Organisasi Rp. 1.300.000 RKAS
Jilid 1-3 260.000
sarana kegiatan
Meningkatkan
2 buah x @ Rp.
3 Set Perlengkapan Shodo kelengkapan Organisasi Rp. 300.000 RKAS
150.000
sarana kegiatan
Jumlah Anggaran Rp. 4.570.000

60
DOKUMENTASI KEGIATAN 2

Sub Kegiatan 1: Menganalisis dasar hukum dan pedoman pelaksanaan kelompok


belajar di SMA Negeri 1 Cangkringan

Hari/Tanggal : Senin/ 24 Juni 2019


Waktu : Jam
Tempat : Ruang guru SMA Negeri 1 Cangkringan
Kegiatan : Analisis dasar hukum dan pedoman pelaksanaan kelompok belajar

Gambar 23 Tangkapan Layar Juknis Pengembangan Diri Melalui Ekstrakurikuler

Gambar 24 Tangkapan Layar Permendikbud No. 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan


Estrakurikuler

61
Gambar 25 Membaca dasar hukum dan referensi penyusunan rancangan kegiatan
kelompok belajar

62
Sub Kegiatan 2: Menyusun rencana program semester, bulanan, dan mingguan

Hari/Tanggal : Kamis/27 Juni 2019


Waktu : Jam 07.00 - selesai
Tempat : Ruang guru SMA Negeri 1 Cangkringan
Kegiatan : Penyusunan rencana program kegiatan kelompok belajar Bahasa Jepang

Gambar 26 Tangkapan Layar Rancangan Kegiatan Kelompok Belajar

Gambar 27 Rancangan Kegiatan Kelompok Belajar Bahasa Jepang

63
Gambar 28 Kegiatan Penyusunan Rancangan Kegiatan Kelompok Belajar

64
3. AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL
(KEGIATAN 3)

Kegiatan/Sub Kegiatan 3:
Kegiatan/Output sub
Mempersiapkan rancangan e-modul pendamping kelompok
kegiatan
belajar

Sub Kegiatan:

a. Mempelajari panduan pengembangan e-modul


b. Menyusun rancangan e-modul

Output Kegiatan 3:

Tersusunnya konsep e-modul yang akan digunakan sebagai


alat belajar mandiri siswa

Tanggal Dilaksanakan mulai tanggal 1 Juli sampai 9 Juli 2019

Tingkat Capaian Kegiatan penyusunan rancangan e-modul sebagai


pendamping kelompok belajar dapat dilaksanakan dengan
baik, dengan tingkat ketercapaian 100%. Hal tersebut dapat
dilihat dengan tersusunnya konsep e-modul yang akan
digunakan sebagai alat belajar mandiri siswa.
Deskripsi Proses Kegiatan ini diawali dengan mencari dan mempelajari
panduan pengembangan e-modul. Pengembangan e-modul
yang digunakan sebagai alat belajar mandiri siswa dalam
kegiatan kelompok belajar mengacu pada pengembangan e-
UKBM. Pada panduan pengembangan e-modul terdapat
langkah-langkah penyusunan e-modul, mulai dari tahap
persiapan hingga bagaimana membuat tampilan e-modul lebih
rapi dan menarik.
Kegiatan berikutnya adalah menyusun rancangan e-
modul dengan memanfaatkan aplikasi perkantoran Microsoft
Office. Rancangan e-modul ini disusun berdasarkan standar
penyusunan Unit Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM) dimana
siswa didorong untuk berpikir kritis, bertindak kreatif, dan
menumbuhkan budaya literasi.

65
Pada tahapan penyusunan rancangan e-modul ini,
disusun komponen-komponen e-modul sesuai dengan buku
panduan, dan juga penggunaan fitur Styles untuk menjaga
agar format dokumen tetap konsisten serta memudahkan
pelaksanaan kegiatan ke-4.
Hambatan Kurangnya pemahaman penulis tentang penerapan fitur Styles
pada aplikasi Microsoft Office.

Solusi Penulis mempelajari fungsi fitur Style melalui media internet,


dan melakukan praktek fitur Style pada dokumen praktek
Daftar Lampiran a. Lembar Catatan Kegiatan
b. Dokumentasi Kegiatan
c. Rancangan e-modul pendamping Kelompok Belajar
Bahasa Jepang
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata
Pelatihan:

Kegiatan 3:

Mempersiapkan rancangan e-modul pendamping kelompok belajar

Manajemen ASN

Dalam tahapan kegiatan persiapan penyusunan e-modul, harus diawali dengan


mempelajari panduan penyusunan e-modul, sehingga didapatkan pemahaman
mengenai tata cara penyusunan format e-modul yang terpadu. Hal itu dilaksanakan
agar tidak terjadi salah konsep dan kekeliruan dalam pembuatan format e-modul

Pelayanan Publik

Sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang, harus dapat memfasilitasi siswa untuk dapat
memperoleh sumber belajar yang dapat mendukung kegiatan belajar mandiri. Dalam
hal ini, maka dikembangkan sebuah modul berbasis buku elektronik, yang efisien dari
pemanfaatan sumber daya, biaya dan waktu.

Whole Of Government

Sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang, senantiasa berkoordinasi dengan jajaran staf di
SMAN 1 Cangkringan pada setiap tahapan kegiatan pelaksanaan aktualisasi.

66
Keterkaitan nilai dasar PNS dalam pelaksanaan sub-kegiatan pada kegiatan 2 sebagai
berikut:

a. Mempelajari panduan pengembangan e-Modul

AKUNTABILITAS:

Tanggung jawab

Dalam tahapan kegiatan persiapan penyusunan e-modul ini, CPNS Guru Bahasa
Jepang wajib mempelajari panduan pengembangan e-modul sebagai salah satu
bentuk tanggung jawab dalam melaksanakan kegiatan. Dengan harapan setelah
mempelajari buku panduan, dapat menghasilkan suatu format e-modul yang dapat
digunakan dalam penyampaian bahan ajar.

NASIONALISME:

Rela Berkorban

Sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang harus rela berkorban untuk mempelajari
panduan pengembangan e-modul, dalam upaya mendukung pelaksanaan kegiatan
kelompok belajar Bahasa Jepang, dan memudahkan siswa dalam belajar secara
mandiri.

ETIKA PUBLIK:

Cermat

Dalam mempelajari panduan pengembangan e-modul, CPNS Guru Bahasa Jepang,


harus cermat untuk meminimalisir kesalahan prosedur dalam proses penyusunan
rancangan e-modul.

KOMITMEN MUTU:

Kreatif

Sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang, mempelajari cara memasukkan gambar, audio,
video maupun pranalar dalam panduan pengembangan e-modul, sebagai
perwujudan nilai kreatif dalam penyusunan alat belajar mandiri, sehingga mendorong
motivasi untuk belajar.

67
ANTI KORUPSI:

Kemandirian

Dalam bekerja sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang tentunya harus memiliki sikap
kemandirian dalam bersikap dan bertindak, karena kemandirian dalam bekerja akan
menjauhkan kita dari hal-hal yang akan mempengaruhi kita dalam bertindak.
Bersikap mandiri dalam mempelajari panduan pengembangan e-modul, dapat
mengurangi resiko kita untuk bergantung pada bantuan orang lain.

b. Menyusun rancangan e-Modul

AKUNTABILITAS:

Kejelasan

Untuk menciptakan dan mempertahankan elemen akuntabilitas dalam suatu


kegiatan, CPNS Guru Bahasa Jepang harus memahami tugas dan wewenangnya
dengan baik. Dalam kaitannya dengan penyusunan rancangan e-modul, maka harus
jelas tentang apa yang menjadi tujuan dibuatnya e-modul tersebut, sehingga dapat
tercapai hasil yang diharapkan .

NASIONALISME:

Rela berkorban

Sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang harus siap rela berkorban, untuk menyusun
rancangan e-modul demi kelancaran kegiatan kelompok belajar Bahasa Jepang,
sehingga mendukung perkembangan siswa menjadi insan yang kreatif dan
berkompeten.

ETIKA PUBLIK:

Tanggung jawab

Dalam kegiatan penyusunan rancangan e-modul ini, CPNS Guru Bahasa Jepang
harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional sebagai bentuk
tanggung jawab, sehingga dapat tersusun suatu rancangan e-modul yang dapat
dimanfaatkan secara berkelanjutan, dan sesuai dengan kebutuhan kegiatan
kelompok belajar Bahasa Jepang

68
KOMITMEN MUTU:

Kreatif

Rasa jenuh akan menjadi penyebab kemalasan dalam belajar. Untuk menghindari
hal tersebut perlu diciptakan hal-hal baru sebagai bentuk kreatifitas. Dalam
penyusunan rancangan e-modul ini, CPNS Guru Bahasa Jepang harus mampu
membuat suatu rancangan yang inovatif, menarik, serta unik, tanpa mengabaikan
tujuan dibuatnya rancangan e-modul dan tetap berpatokan pada panduan
penyusunannya.

ANTI KORUPSI:

Kerja Keras

Sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang, harus siap dalam bekerja keras, bekerja cerdas
dan bekerja ikhlas. Dalam kaitannya dengan penyusunan rancangan e-modul,
bekerja keras dalam menyusun suatu rancangan yang sederhana, menarik, dan
bersikap ikhlas demi tercapainya suatu alat bantu belajar mandiri bagi peningkatan
keterampilan siswa.

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini:

Seiring dengan berkembangnya kemajuan teknologi dan komunikasi di era


globalisasi, peran guru kini tidak hanya bertugas mentransfer ilmu di depan kelas,
namun juga mempersiapkan para siswa untuk menghadapi tantangan pada era
komputerisasi dan digital ini. Mempertimbangkan hal tersebut, rancangan e-modul ini
disusun dengan memperhatikan tujuan pendidikan saat ini, yaitu mendorong siswa
untuk berpikir kreatif, bersikap kritis, berkolaborasi, menguatkan pendidikan karakter,
serta mendukung gerakan literasi sekolah, sehingga melalui kegiatan di sekolah akan
muncul siswa-siswa yang terus menjadi ‘manusia pembelajar’.
Namun, untuk memperoleh siswa-siswa yang mampu menjadi ‘manusia
pembelajar’ tersebut, guru sebagai tenaga pendidik juga dituntut untuk senantiasa
bekerja keras, belajar dan mengikuti perkembangan jaman. Sebagai contoh, pada
pelaksanaan kegiatan 3 ini, penulis merasakan kesulitan dalam mengaplikasikan fitur
Styles pada aplikasi Microsoft Office, dengan pertimbangan bahwa fitur tersebut
69
bermanfaat dalam penyusunan sebuah dokumen, dan mengingat bahwa guru juga
dituntut untuk menjadi seorang ‘manusia pembelajar’, maka sudah menjadi tanggung
jawab bagi penulis untuk menambah keterampilan dalam memaksimalkan fitur yang
telah disediakan oleh aplikasi Microsoft Office.

Yogyakarta, 9 Juli 2019

Disetujui oleh:

Dra. Anies Rachmania S.S., M.Pd.

Mentor

70
CATATAN HASIL KEGIATAN

Hari/Tanggal : 1 Juli 2019 s/d 9 Juli 2019


Kegiatan : Mempersiapkan rancangan e-modul pendamping kelompok belajar

Selama kegiatan 3 dilaksanakan, diperoleh catatan sebagai berikut:


1. Modul yang disusun sebaiknya dapat digunakan siswa secara mandiri, mendukung
pembelajaran aktif, dan dapat mengembangkan karakter serta keterampilan berpikir
tingkat tinggi.
2. Untuk merubah format dokumen menjadi epub menggunakan perangkat lunak Sigil.
3. Berkas video dan audio yang dapat dibaca oleh aplikasi Sigil harus dalam format:
Video : mp4, webm
Audio : mp3, wav, ogg
Berkas video yang belum dalam format di atas harus dirubah dengan perangkat lunak
Format Factory.
4. Gambar yang dapat dibaca oleh aplikasi Sigil harus dalam format Picture, dan diatur
dalam mode In Line with Text.
5. Bila ingin memasukkan tabel dalam buku, tabel harus diatur dengan prosentase 100%
6. Rancangan modul yang telah dibuat, sebaiknya diatur dengan fitur Styling agar
pembuatan daftar isi dalam proses pembuatan buku lebih mudah.

Yogyakarta, 9 Juli 2019

Mengetahui,
Mentor/Atasan Langsung Peserta Diklat

Dra. Anies Rachmania S.S., M.Pd. Yaneka Herma Restuti, S.Pd.

71
Format e-Modul

JUDUL

Identitas

Kompetensi Dasar

Tujuan Pembelajaran

Peta Konsep

Proses Belajar
Petunjuk Umum Penggunaan e-Modul

Pendahuluan

Kegiatan Inti

72
Kegiatan Belajar 1

Ayo Berlatih!!!

Kegiatan Belajar 2

Ayo Berlatih!!!

Kegiatan Belajar 3

Penutup

Evaluasi :
Soal pilihan ganda
Refleksi :
Penghargaan :

Dimana posisi kalian?


Tindak Lanjut :

DAFTAR PUSTAKA :

73
DOKUMENTASI KEGIATAN 3

Sub Kegiatan 1: Mempelajari Panduan Pengembangan e-modul

Hari/Tanggal : Senin/1 Juli 2019


Waktu : Jam 07.00 - selesai
Tempat : Ruang guru SMA Negeri 1 Cangkringan
Kegiatan : Mempelajari panduan pengembangan e-modul

Gambar 29 Tangkapan Layar Pedoman Penyusunan e-modul

Gambar 30 Tangkapan Layar Rancangan e-Modul

74
Gambar 31 Mempelajari Pedoman Pengembangan e-Modul

Gambar 32 Penyusunan Rancangan e-modul

75
4. AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL
(KEGIATAN 4)

Kegiatan/Sub Kegiatan 4:
Kegiatan/Output sub
Menyusun e-Modul pendamping kelompok belajar
kegiatan
Sub Kegiatan:

a. Menentukan materi yang akan disampaikan pada siswa


sesuai rencana mingguan yang telah disusun
b. Menyusun e-Modul berdasarkan rancangan yang telah
disusun.

Output Kegiatan 4:

Tersusunnya e-Modul yang akan digunakan sebagai alat


belajar mandiri siswa

Tanggal Dilaksanakan mulai tanggal 10 Juli sampai 18 Juli 2019

Tingkat Capaian Kegiatan penyusunan rancangan e-modul sebagai


pendamping kelompok belajar dapat dilaksanakan dengan
baik, dengan tingkat ketercapaian 100%. Hal tersebut dapat
dilihat dengan tersusunnya e-Modul yang akan digunakan
sebagai alat belajar mandiri siswa
Deskripsi Proses Tahap awal dari kegiatan 4 ini adalah menyusun handout
materi yang akan disampaikan kepada siswa. Materi terdiri
dari kosakata dan pola kalimat yang berhubungan dengan
materi Perkenalan Diri (Jikoshoukai). Setelah handout selesai
disusun, materi yang telah ditentukan dimasukkan ke dalam
format e-modul yang telah disiapkan pada kegiatan 3, dan
disimpan dalam bentuk dokumen.
Langkah selanjutnya, sesuai dengan petunjuk dari
pedoman penyusunan e-modul adalah mengunduh aplikasi-
aplikasi yang digunakan sebagai alat bantu pengembangan
e-modul. Aplikasi tersebut antara lain:
a. Sigil, perangkat lunak ini digunakan untuk merubah format
e-modul dari bentuk dokumen menjadi e-pub.

76
b. Lithium dan Readium, aplikasi yang digunakan untuk
membuka file e-pub. Lithium dapat diunduh pada aplikasi
Play Store pada ponsel android, sedangkan Readium
adalah ekstensi yang dapat ditambahkan pada Google
Chrome.
c. Format Factory, perangkat lunak yang digunakan untuk
merubah format file video maupun audio agar dapat terbaca
oleh aplikasi Sigil
Setelah semua perangkat lunak selesai diunduh dan
dipasang pada laptop, langkah berikutnya adalah merubah
rancangan e-modul dari format .doc menjadi format .html, yang
kemudian dibuka melalui perangkat lunak Sigil. Dengan
menggunakan perangkat lunak ini, penulis dapat
menambahkan cover, daftar isi, merapikan tata letak gambar,
menambahkan video dan menambahkan evaluasi untuk
siswa. Kemudian, dokumen yang telah siap dapat disimpan
dalam format e-pub, dan bisa dibaca menggunakan aplikasi
Lithium, Readium atau aplikasi pembaca e-pub yang lainnya.
Hambatan Dalam kegiatan menyusun e-modul ini, ada beberapa kendala
yang penulis temukan, yaitu:

a. Kurangnya pemahaman penulis dalam menggunakan


perangkat lunak Sigil
b. Hasil pengunggahan video, apabila dilihat dengan
menggunakan aplikasi Lithium, belum dapat ditampilkan
dengan baik.

Solusi a. Mempelajari panduan pengembangan e-modul dengan


seksama
b. Berkonsultasi dengan teman yang lebih memahami
penyusunan e-modul

Daftar Lampiran a. Lembar Catatan Kegiatan


b. Dokumentasi Kegiatan
c. e-modul pendamping Kelompok Belajar Bahasa Jepang

77
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata
Pelatihan:

Kegiatan 4:

Menyusun e-Modul pendamping kelompok belajar

Manajemen ASN

Dalam menentukan bahan ajar yang akan diberikan kepada siswa, haruslah imbang
dan proporsional sehingga tidak terjadi ketimpangan dalam penguasaan pengetahuan
dan keterampilan berbahasa.

Pelayanan Publik

Sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang, harus dapat memfasilitasi siswa untuk dapat
memperoleh sumber belajar yang dapat mendukung kegiatan belajar mandiri. Dalam
hal ini, maka dikembangkan sebuah modul berbasis buku elektronik, yang efisien dari
pemanfaatan sumber daya, biaya dan waktu.

Whole of Government

Sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang, senantiasa berkoordinasi dengan jajaran staf di
SMAN 1 Cangkringan pada setiap tahapan kegiatan aktualisasi.

Keterkaitan nilai dasar PNS dalam pelaksanaan sub-kegiatan pada kegiatan 2 sebagai
berikut:

a. Menentukan materi yang akan disampaikan pada siswa sesuai rencana


mingguan yang telah disusun

AKUNTABILITAS:

Konsistensi

Dalam penentuan bahan ajar yang diberikan kepada siswa haruslah ada keterkaitan
antara tujuan kegiatan, bahan ajar yang disampaikan, dan akhirnya keterampilan
yang diharapkan dikuasai oleh siswa di akhir kegiatan. Hal tersebut merupakan salah
satu implementasi nilai konsistensi sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang.

78
NASIONALISME:

Demokrasi

Sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang selalu mengedepankan asas demokrasi dalam
setiap kegiatan kelompok belajar Bahasa Jepang, agar kegiatan yang dilaksanakan
selalu kondusif dan menyenangkan.

ETIKA PUBLIK:

Akurat

Dalam penentuan bahan ajar yang akan disampaikan kepada siswa, sebagai CPNS
Guru Bahasa Jepang harus memastikan materi tersebut akurat, mudah dimengerti,
sederhana, namun sesuai dengan kebutuhan siswa. Penentuan materi tersebut
harus disesuaikan dengan rencana kegiatan yang telah disusun, dan dilatarbelakangi
oleh analisis survey.

KOMITMEN MUTU:

Berkualitas

Sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang, agar dapat menyusun suatu bahan ajar yang
berkualitas, tidak bisa hanya menggunakan satu jenis sumber belajar, namun juga
dapat memanfaatkan situs-situs forum Bahasa Jepang maupun situs resmi yang
disediakan oleh Pemerintah Jepang yang ada di internet, sehingga dapat dilakukan
perbandingan teknik, teori, dan media pembelajaran.

ANTI KORUPSI:

Tanggung jawab

Dalam penyusunan bahan ajar dibutuhkan waktu, pikiran, dan tenaga. Namun dalam
pelaksanaannya tidak diperkenankan bagi penyusun materi untuk mengambil
keuntungan pribadi, dan tentu saja kegiatan penyusunan materi ini harus
dilaksanakan dengan ikhlas. Hal di atas adalah suatu bentuk pelaksanaan nilai
tanggung jawab sebagai CPNS Guru Bahasa Jepang.

79
b. Menyusun e-Modul berdasarkan rancangan yang telah disusun.

AKUNTABILITAS:

Kejelasan

Seorang CPNS Guru Bahasa Jepang dalam kegiatan pengembangan e-Modul, harus
jelas sesuai dengan tujuan awal yang telah ditentukan dalam program kegiatan
kelompok belajar, dan berpatokan pada konsep materi yang telah dipilih.

NASIONALISME:

Kepentingan Bersama

Dalam mengembangkan e-Modul harus berorientasi kepada kepentingan bersama,


dalam hal ini adalah kebutuhan siswa dalam meningkatkan kompetensi dan
keterampilan berbahasa asing agar mampu bersaing di era global. Pengembangan
e-Modul ini merupakan salah satu bentuk rasa cinta tanah air yang dimiliki oleh
seorang CPNS Guru Bahasa Jepang demi kemajuan bangsa.

ETIKA PUBLIK:

Tepat

Seorang CPNS Guru Bahasa Jepang, dalam mengembangkan e-Modul, harus tepat
sesuai dengan kebutuhan siswa berdasarkan hasil pengumpulan data yang telah
dilakukan sebelumnya. Selain itu e-Modul yang dikembangkan harus memiliki bahasa
yang komunikatif, sehingga menimbulkan rasa tertarik untuk mengikuti instruksi-
instruksi yang ada dalam e-Modul tersebut.

KOMITMEN MUTU:

Efektif dan Efisien

Pengembangan e-Modul adalah salah satu cara yang dilakukan CPNS Guru Bahasa
Jepang agar kegiatan belajar siswa dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien
baik di sekolah maupun di rumah, hingga tujuan dari kegiatan kelompok belajar, yaitu
pencapaian keterampilan berbahasa asing dapat tercapai.

Inovatif

Untuk memudahkan kegiatan belajar, maka CPNS Guru Bahasa Jepang,


mengembangkan suatu alat belajar berupa e-Modul yang praktis dan inovatif, serta
mengurangi konsumsi penggunaan kertas.

80
ANTI KORUPSI:

Jujur

Bahwa dalam pengembangan e-Modul ini, seorang CPNS Guru Bahasa Jepang,
sebagai wujud sikap jujur, benar-benar menyusun e-Modul sesuai dengan hasil
pengumpulan data yang telah dilakukan, tujuan yang telah disepakati, tanpa
mengurangi maupun menambah data yang diperoleh.

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini:

Dalam pelaksanaan kegiatan 4 ini, penulis merasakan beberapa hambatan yang


berkaitan dengan proses pembuatan e-modul. Pada saat menemui hambatan ini,
penulis merasakan bahwa kemampuan penulis dalam keterampilan komputer masih
kurang memadai. Namun, penulis menyadari, agar dapat mengembangkan sebuah e-
modul yang layak, penulis sebagai guru diharuskan untuk selalu beradaptasi, kreatif,
dan inovatif, serta hambatan ini adalah kesempatan bagi penulis untuk
mengembangkan keterampilan diri. Ilmu yang penulis peroleh selama pelaksanaan
kegiatan ini, dapat dimanfaatkan untuk pengembangan e-modul selanjutnya.

Yogyakarta, 18 Juli 2019

Disetujui oleh:

Dra. Anies Rachmania S.S., M.Pd.

Mentor

81
CATATAN HASIL KEGIATAN

Hari/Tanggal : 10 Juli 2019 s/d 18 Juli 2019


Kegiatan : Menyusun e-Modul pendamping kelompok belajar

Selama kegiatan 4 dilaksanakan, diperoleh catatan sebagai berikut:


1. Gambar yang digunakan dalam e-modul, sebaiknya menarik dan sesuai dengan materi
yang disampaikan.
2. Kalimat yang digunakan dalam memberikan instruksi, sebaiknya sederhana dan tidak
terlalu panjang, agar mudah dipahami siswa.
3. Tampilan berkas video yang dunggah pada buku, belum bisa disesuaikan dengan
tampilan layar ponsel.
4. Pengaturan posisi gambar, tabel, dan video sebaiknya dilakukan pada perangkat lunak
Sigil, bukan pada saat menyusun modul dalam bentuk dokumen.
5. Untuk membuat soal evaluasi, dapat menambahkan baris data yang ada pada
pedoman pengembangan e-modul.

Yogyakarta, 18 Juli 2019

Mengetahui,
Mentor/Atasan Langsung Peserta Diklat

Dra. Anies Rachmania S.S., M.Pd. Yaneka Herma Restuti, S.Pd.

82
BUKTI FISIK MATERI “PERKENALAN DIRI [JIKOSHOUKAI]” YANG TELAH DISUSUN
DALAM BENTUK DOKUMEN

なんねんせいですか。

Identitas

Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 CANGKRINGAN

Mata Pelajaran : Bahasa Jepang

Semester : 1

Materi Pokok : じこしょうかい (Perkenalan Diri)

Alokasi Waktu : 3 JP ( 1 x Pertemuan)

Kompetensi Dasar

3.2 Menunjukkan ungkapan memberi dan meminta informasi terkait perkenalan diri
(jikoshoukai) dan identitas diri, serta meresponnya pada teks interaksi transaksional
lisan dan tulis, dengan memperhatikan unsur kebahasaan dan struktur teks yang sesuai
konteks penggunaannya

4.2 Mengemukakan ungkapan terkait perkenalan diri (jikoshoukai) dan identitas diri, serta
meresponnya pada teks interaksi transaksional lisan dan tulis, dengan memperhatikan
unsur kebahasaan dan struktur teks yang sesuai konteks penggunaannya

83
Tujuan Pembelajaran

Melalui diskusi, tanya jawab, penugasan, presentasi dan analisis, peserta didik dapat menggambarkan
tentang perkenalan diri (jikoshoukai) sesuai dengan konteks penggunaannya pada teks transaksional
lisan dan tulis, terampil menggunakan ungkapan yang menggambarkan tentang perkenalan diri
(jikoshoukai) sesuai dengan konteks penggunaannya pada teks transaksional lisan dan tulis dengan
memperhatikan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan sehingga peserta didik dapat
menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya, mengembangkan sikap jujur, peduli, dan
bertanggung jawab.

Peta Konsep

Proses Belajar

Petunjuk Umum Penggunaan e-Modul

1. Siapkan buku teks pelajaran kalian (Buku Teks Pelajaran Bahasa Jepang 1 “Sakura” hal. 8-
10).

2. Bacalah pada BTP tersebut mengenai perkenalan diri dalam Bahasa Jepang.

3. Setelah memahami materi yang kalian baca pada BTP bahasa Jepang di atas, berlatihlah
dengan cara mengerjakan tugas-tugas yang terdapat pada UKBM ini, baik bekerja sendiri
maupun berdiskusi dengan teman.

84
4. Kerjakan UKBM ini di buku kerja maupun langsung pada UKBM di tempat yang telah
disediakan.

5. Kalian dapat belajar dan berlatih secara bertahap melalui kegiatan belajar yang telah
disediakan.

6. Apabila kalian yakin sudah memahami dan mampu menyelesaikan permasalahan-


permasalahan yang kalian temukan di dalam UKBM ini, maka kalian bisa mengikuti ujian
formatif sendirian maupun bersama dengan teman kalian.

Pendahuluan

Sebelum belajar pada materi ini, silahkan lihat video di bawah ini.

Nah, setelah melihat video di atas, menurut kalian materi apakah yang akan kalian pelajari pada modul
ini? Apakah kalian sudah bisa memperkenalkan diri dalam Bahasa Jepang?

Agar kalian bisa memperkenalkan diri dalam Bahasa Jepang, silahkan kalian lanjutkan ke kegiatan
belajar berikut dan ikuti petunjuk yang ada dalam modul ini.

Kegiatan Inti

Setelah kalian memikirkan uraian yang ada di pendahuluan, sekarang kalian akan memulai Kegiatan
Belajar 1.

Ayo kalian ikuti kegiatan belajar ini dengan penuh kesabaran, semangat, dan penuh konsentrasi!

Kegiatan Belajar 1

Bacalah uraian singkat materi dan contoh berikut dengan penuh konsentrasi !

85
CONTOH :

Salam Kenal. Saya Doraemon.

Hajimemashite. Watashi wa Rudi desu.

Setelah memperhatikan pola kalimat dan contoh kalimat di atas, kalian bisa berlatih dengan
menggunakan latihan substitusi di bawah ini!

Gantilah kata yang digaris bawah dengan kata yang tersedia di bawahnya.

1) Watashi wa Arya desu.

a. Doni Yumiko Jon

2) Watashi wa koukousei desu. 9-nensei desu.

a 10-nensei 11-nensei 12-nensei

3) Watashi wa (a)MAN 1 no seito no (b)Joko desu.

a. SMAN 1 SMA Duta SMA 3

b. Arya Nyoman Edo

86
4) Watashi wa (a)Joko desu. (b)MAN 1 no (c)seito desu.

a. Arya Nyoman Edo

b. SMAN 1 SMA Duta SMA 3

c. 10-nensei Seito 12-nensei

Setelah berlatih dengan menggunakan latihan substitusi di atas, sudahkah kalian memahami
penggunaan dari pola kalimat pada kegiatan belajar 1? Cukup mudah bukan? Agar kalian semakin
mahir dalam menggunakan pola kalimat tersebut, mari mengerjakan soal latihan di bawah ini.

Ayo Berlatih!!!

Jawablah kalimat berikut ini!

Apabila kalian sudah berhasil menyelesaikan permasalahan di atas, maka kalian bisa melanjutkan ke
Kegiatan Belajar 2 berikut ini.

Kegiatan Belajar 2

87
Contoh:

Kochira wa Anton-san desu. Indoneshia-jin desu

(Ini adalah Saudara Anton. Saudara Anton orang Indonesia)

Setelah memperhatikan pola kalimat dan contoh kalimat di atas, kalian bisa berlatih dengan
menggunakan latihan substitusi di bawah ini!

Gantilah kata yang digaris bawah dengan kata yang tersedia di bawahnya.

1) Kochira wa Tono-san desu.

Ari-san Nyoman-san Maria-san

2) Kochira wa (a)10-nensei no (b)Tono-san desu.

a 10-nensei 11-nensei 11-nensei

b Ari-san Nyoman-san Maria-san

88
3) (a)Arya-san wa (b)SMAN 1 no seito desu.

a Joko-san Nyoman-san Edo-san

b MAN 1 SMA Duta SMAN 3

4) (a)Tono-san wa (b)10-nensei desu.

a Ani-san Nyoman-san Edo-san

b 10-nensei 11-nensei 12-nensei

Naahh, Apakah kalian sudah memahami penggunaan pola kalimat pada kegiatan belajar 2, setelah
berlatih dengan menggunakan latihan subtitusi di atas? Agar kalian semakin mahir dalam
menggunakan pola kalimat tersebut, mari mengerjakan soal latihan di bawah ini.

Ayo Berlatih!!!

Jawablah kalimat berikut ini!

Agar kalian semakin memahami cara menerapkan pola kalimat yang sudah kalian pelajari pada
Kegiatan Belajar 1 dan 2, silahkan melanjutkan ke Kegiatan Belajar 3 berikut ini:

Kegiatan Belajar 3

Bacalah percakapan di bawah ini.

89
Setelah mempelajari percakapan di atas, apa yang kalian temukan? Sekarang cobalah untuk membuat
sebuah percakapan sederhana berdasarkan gambar yang ada di bawah ini.

1.

90
2.

3.

91
Setelah kalian menyelesaikan latihan pemahaman di atas, dapatkah kalian memperkenalkan diri
sendiri dan orang lain dalam bahasa Jepang? Diskusikanlah bersama teman kalian. Periksakan seluruh
pekerjaan kalian kepada Guru agar dapat diketahui penguasaan materi sebelum kalian diperbolehkan
belajar ke modul berikutnya.

Penutup

Dari serangkaian kegiatan belajar 1 sampai kegiatan belajar 3, tentu kalian dapat merasakan
pemahaman terhadap materi “ Jikoshoukai”. Untuk dapat melanjutkan ke modul selanjutnya tentu
kalian harus melalui tahapan dibawah ini, ikutilah dengan penuh semangat.

Evaluasi :

Setelah kalian menuliskan penguasaanmu terhadap materi Jikoshoukai lanjutkan kegiatan berikut
untuk mengevaluasi penguasaan kalian!

Soal pilihan ganda

92
Refleksi :

Hmm..,

sudah paham kan dengan materi Jikoshoukai

Setelah kalian belajar bertahap dan berlanjut melalui kegiatan belajar 1-2, berikut diberikan Tabel
untuk mengukur diri kalian terhadap materi yang sudah kalian pelajari.

Jawablah dengan jujur sesuai keadaan kalian sendiri !.

Beri tanda “ ” pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan kondisi kalian !

REFLEKSI

No Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah Kalian telah dapat menunjukkan kata kerja yang berkaitan


dengan kehidupan sehari-hari?

2. Dapatkah Kalian menunjukkan kalimat yang menunjukkan suatu


kegiatan dalam bahasa Jepang?

3. Dapatkah Kalian menyusun kalimat secara tertulis berdasarkan


gambar benda?

4. Dapatkah Kalian membuat karangan sederhana tentang kegiatan di


pagi hari?

Jika jawaban kalian masih terdapat “ ” pada kolom “Tidak”, maka pelajarilah kembali materi tersebut
dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang kegiatan belajar 1 sampai dengan kegiatan belajar
3 dengan penuh kesabaran. Hanya kalian sendiri yang tahu kondisi masing-masing.

Penghargaan :

Dimana posisi kalian?

Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi JIKOSHOUKAI dalam rentang 0 – 100, tuliskan ke dalam
tempat yang tersedia.

93
Tindak Lanjut :

Peserta didik yang telah memenuhi semua checklist pada kolom “sudah”, maka peserta didik tersebut
direkomendasikan dapat mengikuti Tes Formatif yang telah disiapkan.

DAFTAR PUSTAKA :

(1) Japan Foundation Jakarta. 2009. Buku Pelajaran Bahasa Jepang Sakura 1. Jakarta: Japan Foundation
Jakarta.

(2) Japan Foundation Jakarta. 2017. Nihongo Kira-kira buku 1. Jakarta: Erlangga.

94
DOKUMENTASI KEGIATAN 4

Sub Kegiatan 1: Menentukan materi yang akan disampaikan pada siswa sesuai
rencana mingguan yang telah disusun

Hari/Tanggal : Senin/15 Juli 2019


Waktu : Jam 07.00 - selesai
Tempat : Ruang guru SMA Negeri 1 Cangkringan
Kegiatan : Menyusun materi sesuai rencana mingguan

Gambar 33 Penyusunan Materi Bahasa Jepang

95
Gambar 34 Tangkapan Layar Materi Pada e-modul

96
Sub Kegiatan 2: Menyusun e-modul berdasarkan rancangan yang telah disusun

Hari/Tanggal : Kamis/18 Juli 2019


Waktu : Jam 07.00 - selesai
Tempat : Ruang guru SMA Negeri 1 Cangkringan
Kegiatan : Menyusun e-modul

Gambar 35 Tampilan Perangkat Lunak Sigil

Gambar 36 Tampilan e-modul pada Google Chrome dengan menggunakan ekstensi Readium

97
Gambar 37 Tampilan e-modul pada aplikasi Lithium

Gambar 38 Penyusunan e-modul dengan menggunakan Sigil

98
BAB III
ANALISA DAMPAK

A. Analisa Dampak Kegiatan 1


a. Bagi Organisasi
Kegiatan pencarian informasi tentang minat dan pengetahuan siswa dalam
mempelajari Bahasa Jepang ini merupakan langkah awal dalam proses
penyusunan laporan aktualisasi. Kegiatan ini dilaksanakan dengan menyebarkan
angket secara daring, melalui aplikasi Google Form , sehingga memberikan
kebebasan kepada responden, dalam hal ini adalah siswa SMA Negeri 1
Cangkringan untuk menyampaikan pendapatnya dengan bebas dan demokratis.
Informasi yang didapatkan dari kegiatan ini digunakan sebagai dasar penyusunan
rencana kegiatan. Apabila kegiatan pencarian informasi ini tidak dilakukan,
dikhawatirkan bahwa kegiatan kelompok belajar yang akan dilakukan nantinya
kurang sesuai dengan karakter dan kebutuhan siswa, sehingga tujuan yang
ditargetkan tidak dapat tercapai dengan maksimal.

b. Bagi Diri Sendiri


Apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan maka pembina kelompok belajar,
kurang paham terhadap karakter dan kebutuhan siswa akan Bahasa asing,
terutama Bahasa Jepang, sehingga saat penyusunan rencana kegiatan dan
pelaksanaan kegiatan kelompok belajar, penulis sebagai pembina tidak dapat
membuat rencana kegiatan yang sesuai.

B. Analisa Dampak Kegiatan 2


a. Bagi Organisasi
Sebuah kegiatan harus direncanakan dan ditentukan tujuannya. Demikian
halnya dengan kelompok belajar Bahasa Jepang, penyusunan program kelompok
belajar untuk jangka pendek dan menengah ini diperlukan agar kegiatan kelompok
belajar dapat terarah dan terstruktur, sehingga pemanfaatan sarana dan
prasarana dapat dilakukan secara maksimal dan sesuai dengan tujuan awal
dibentuknya kelompok belajar. Apabila penyusunan program jangka pendek
maupun menengah ini tidak dilaksanakan, akan berakibat pada kurang
tercapainya tujuan instansi dalam membentuk kegiatan kelompok belajar Bahasa
Jepang.

99
b. Bagi Diri Sendiri
Apabila rancangan kegiatan tidak disusun, maka penulis sebagai
pembina kelompok belajar, tidak akan bisa menyampaikan materi secara
terstruktur, sehingga keterampilan yang diharapkan dikuasai oleh siswa tidak
akan bias dicapai dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

C. Analisa Dampak Kegiatan 3


a. Bagi Organisasi
Sumber belajar pada perpustakaan SMAN 1 Cangkringan yang dapat
dimanfaatkan oleh siswa untuk mempelajari Bahasa Jepang jumlahnya
kurang mencukupi. Oleh karena itu, dibuat sebuah sumber belajar yang dapat
digunakan untuk mendukung kegiatan kelompok belajar di SMAN 1
Cangkringan. Sumber belajar tersebut berbentuk modul yang berbasis mobile
learning (e-modul). Apabila kegiatan ini tidak dilakukan, dapat berakibat pada
kurang terpenuhinya sumber belajar bagi siswa.

b. Bagi Diri Sendiri


Sebelum sebuah e-modul disusun dan disampaikan kepada siswa,
langkah pertama yang dilakukan adalah mempersiapkan e-Modul. Kegiatan
ini diperlukan agar penulis dapat mempelajari panduan pengembangan e-
Modul dan bagaimana mengaplikasikannya pengetahuan tersebut dalam
sebuah rancangan e-Modul, yang dapat dimanfaatkan untuk semua mata
pelajaran selain Bahasa Jepang. Apabila persiapan ini tidak dilaksanakan,
dikhawatirkan rancangan modul tidak sesuai dengan panduan, sehingga
penyusunan e-modul dengan perangkat lunak oleh penulis akan terkendala.

100
D. Analisa Dampak Kegiatan 4
a. Bagi Organisasi
Penggunaan media dan sumber belajar merupakan salah satu komponen
dalam kegiatan belajar, yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Pemanfaatan alat bantu belajar untuk menunjang kegiatan kelompok belajar,
bukan hanya untuk meningkatkan kualitas dan efektifitas kegiatan belajar,
namun juga untuk meningkatkan penguasaan materi oleh pengampu dan siswa.
Oleh karena itu dikembangkan suatu alat bantu belajar berupa e-Modul yang
dapat menimbulkan daya tarik siswa dalam penyerapan materi. Apabila
kegiatan ini tidak dilaksanakan dapat berakibat pada kurang berkembangnya
keterampilan guru dalam membuat media yang kreatif dan inovatif.

b. Bagi Diri Sendiri


Kegiatan ini adalah kelanjutan dari kegiatan 3, yaitu persiapan penyusunan
e-modul. Setelah kegiatan 3 selesai dilaksanakan proses penyusunan e-modul
mulai dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Sigil. Pengembangan
alat bantu belajar ini, apabila tidak dilaksanakan akan berakibat pada lambatnya
penyerapan materi oleh siswa, dan berkurangnya kesempatan bagi penulis
pribadi untuk dapat menyusun sebuah sumber belajar yang berbasis mobile
learning.

101
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Penulisan laporan ini adalah sebagai tindak lanjut dari penulisan rancangan
aktualisasi yang telah penulis seminarkan pada Rabu, 12 Juni 2019. Semua
kegiatan yang direncanakan dalam rancangan aktualisasi telah dilaksanakan
penulis selama masa aktualisasi. Adapun kesimpulan yang dapat dipetik selama
aktualisasi, antara lain:

1. Kondisi Sebelum Dan Sesudah Aktualisasi


Sebelum kegiatan aktualisasi dilaksanakan, siswa di SMAN 1 Cangkringan
belum memiliki kesempatan untuk mengasah minat, bakat, dan keterampilan
mereka dalam berbahasa Jepang. Setelah pelaksanaan kegiatan aktualisasi,
akhirnya siswa memiliki kesempatan untuk menyalurkan ketertarikan dalam
belajar Bahasa Jepang, melalui media kelompok belajar Bahasa Jepang.

2. Hambatan Dan Solusi Secara Umum


Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi ini, kendala yang umumnya ditemui
oleh penulis berkaitan dengan penyusunan e-modul, karena penulis belum dapat
secara optimal memanfaatkan perangkat lunak Sigil, dalam prosesnya, sehingga
untuk mengatasi hal tersebut, penulis mempelajari pedoman dengan seksama,
dan sering bertukar pendapat dengan rekan yang lebih menguasai perangkat
lunak Sigil.

3. Nilai Yang Didapatkan Selama Aktualisasi


Selama masa habituasi penulis menyadari dalam setiap kegiatan yang
dilakukan, nilai-nilai ANEKA yang sudah penulis pelajari sangat membantu
kelancaran setiap kegiatan. Kegiatan yang penulis susun, merupakan suatu
wujud dari keinginan instansi dan penulis secara pribadi untuk memfasilitasi
siswa di SMAN 1 Cangkringan untuk menyalurkan minat dan bakat, serta
meningkatkan keterampilan dalam berbahasa asing, utamanya Bahasa Jepang.

102
B. SARAN
Berikut saran yang dapat diberikan penulis, antara lain kepada:
1. Bandiklat DIY
Kepada BANDIKLAT DIY agar tetap menjaga kualitas pelayanan kepada setiap
peserta diklat agar tidak terjadi keluhan dari peserta diklat
2. Kepala SMA N 1 Cangkringan
Dengan adanya kegiatan akualisasi ini penulis berharap agar Kepala SMA N 1
Cangkringan senantiasa memberikan contoh yang baik serta membimbing guru
dan tenaga pendidik agar bertanggung jawab dan amanah.
3. Calon ASN
Kepada teman-teman calon ASN agar nilai-nilai ANEKA tetap diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari baik di lingkungan instansi maupun di rumah.

C. TINDAK LANJUT AKSI


Setelah melakukan kegiatan aktualisasi selama kurang lebih 30 hari dengan
menerapkan nilai-nilai dasar PNS, penulis memahami pentingnya mengaplikasikan
nilai-nilai ANEKA dalam menjalankan tugasnya di SMA Negeri 1 Cangkringan.
Pelaksanaan nilai-nilai dasar tersebut diperlukan proses pembiasaan dan pelaksanaan
yang konsisten. Untuk itu penulis sebagai seorang CPNS memiliki gagasan berupa
rencana aksi penyempurnaan aktualisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang guru yang
memenuhi standar kompetensi jabatan sehingga mampu menjalankan tugas dengan
baik.

No. Nilai Dasar Teknik


1 Akuntabilitas Menjalankan dengan penuh tanggungjawab
semua tugas yang diberikan. Bersikap
transparan terhadap pelaksanaan kegiatan dan
melaporkan kepada atasan.
2 Nasionalisme Meningkatkan kerjasama dan bersikap
demokratis, terbuka dalam menerima saran
yang membangun kualitas kinerja dari guru dan
kepala sekolah.
3 Etika Publik Bersikap ramah, sopan, dan santun serta
tanggap dalam menjalankan tugas yang
diberikan atasan.
4 Komitmen Mutu Mengutamakan kepentingan umum serta terus
mengasah kreatifitas dalam mengembangkan
ide-ide untuk kemanjuan diri dan sekolah.
5 Anti korupsi Bersikap jujur, disiplin, dan berani
mengemukakan pendapat dalam menjalankan
tugas yang diberikan.

103
6 Manajemen ASN Konsisten dalam menjalankan tugas dan fungsi
sesuai dengan peraturan.
7 Whole of Government Membangun kerjasama yang baik dengan
seluruh warga sekolah dan melaksanakan
tugas dengan sebaik-baiknya.
8 Pelayanan Publik Mengedapankan pelayanan yang akurat,
ramah, dan tepat waktu.

Adapun rencana aksi sebagai tindak lanjut aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS
jabatan guru Bahasa Jepang ahli pertama di SMA negeri 1 Cangkringan adalah
sebagai berikut:
1. Menyaring siswa yang memiliki potensi dalam bidang Bahasa Jepang untuk
mengikuti perlombaan-perlombaan akademik dan non akademik.
2. Mendampingi kegiatan kelompok belajar Bahasa Jepang secara rutin dan
penuh kesungguhan.
3. Selalu menyesuaikan kegiatan kelompok belajar sesuai dengan kebutuhan
siswa.
4. Tetap membuat sumber belajar berupa e-modul untuk mendampingi kegiatan
kelompok belajar.

104
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Pemerintah
Republik Indonesia.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:


Pemerintah Republik Indonesia.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 1 tentang


Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Pemerintah Republik
Indonesia.

Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014
Tentang Kegiatan Kelompok belajar Pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta No. 5 Tahun 2011 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Budaya. Yogyakarta: Pemerintah Daerah
Istimewa Yogyakarta.

Peraturan Gubernur Nomor 72 Tahun 2008 tentang Budaya Pemerintahan di Daerah


Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 101 Tahun 2015 tentang
Pembentukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi Serta Tatakerja Unit
Pelaksana Teknis Pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga. Yogyakarta:
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta.

Fatimah, Elly dan Erna Irawati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Manajemen
Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Idris, Irfan, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Analisis Isu Kontemporer.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Kumorotomo, Wahyudi, dkk. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan
III, Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Kusumasari, Bevaola, dkk. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III,
Akuntabilitas. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Latief, Yudi, dkk. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III,
Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.

Purwanto, Erwan Agus, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Pelayanan Publik.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Suwarno, Yogi dan Tri Atmojo Sejati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Whole of
Government. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
.
Tim Penulis Komisi Pemberantasan Korupsi. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan I/II dan III, Antikorupsi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

Yuniarsih, Tjutju dan Muhammad Taufik. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan I/II dan III, Komitmen Mutu. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia.

2
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai