Anda di halaman 1dari 76

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL


PENERAPAN METODE “KONSELOR TEMAN SEBAYA”
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
SMA N 1 SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH :
NURYAPATMAWATI, S.Pd.Si.
NO. PRESENSI : 30

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN I


PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DIY
YOGYAKARTA
2019

i
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Alamat Gunung Sempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul, DIY, 55183
Telepon: (0274) 417704 Faks: (0274) 411 801
Email: diklat@jogjaprov.go.id Website: http://diklat.jogjaprov.go.id

BERITA ACARA
SEMINAR LAPORAN AKTUALISASI

Pada hari ini Sabtu Tanggal Lima Belas Bulan Juni Tahun Dua Ribu Sembilan Belas
telah dilaksanakan SEMINAR LAPORAN AKTUALISASI bagi peserta Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan Tiga Angkatan Satu Tahun 2019 di Badan
Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta atas nama :

Nama : NURYAPATMAWATI, S.Pd.Si.


NIP : 19841119 201903 2 006
No. Presensi : 30
Jabatan : Guru IPA Ahli Pertama
Instansi : SMA N 1 Srandakan Dinas Dikpora DIY
Mentor : Ag. Suwondo, M. Pd. Si.
Coach : Eko Yayuk Winartiningsih, SKM, M.Pd.
Judul Laporan Aktualisasi : Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
Penerapan metode “Konselor Teman Sebaya” untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa SMA N 1 Srandakan
Bantul Yogyakarta Dinas Pendidikan Pemuda dan
Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta

Yogyakarta, 15 Juni 2019


Mentor, Peserta,

Ag. SUWONDO, M.Pd.Si. NURYAPATMAWATI, S.Pd.Si.

Penguji,

YUDI ISMONO, S.Sos., M. Acc.

Pengampu, Coach

DENI SURYANTO, B.Sc EKO YAYUK WINARTININGSIH, SKM, M.Pd

Petugas Nama Tanda Tanan

ii
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL
PENERAPAN METODE “KONSELOR TEMAN SEBAYA”
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
SMA N 1 SRANDAKAN BANTUL YOGYAKARTA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Oleh:
Nuryapatmawati, S.Pd. Si.
NIP. 19841119 201903 2 006

Abstrak

Laporan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS dengan penerapan metode “Konselor
Teman Sebaya” untuk meningkatkan motivasi belajar siswa SMA N 1 Srandakan Bantul
Yogyakarta Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta ini
mengangkat isu tentang kurangnya motivasi belajar siswa SMA N 1 Srandakan. Kegiatan
aktualisasi dan habituasi dilaksanakan selama 30 hari kerja yaitu mulai tanggal 28 April 2019
sampai dengan tanggal 12 Juni 2019, setelah sebelumnya peserta mengikuti kegiatan Pelatihan
Dasar on class selama 21 hari kerja mulai dari 4 April sampai dengan 27 April 2019.

Rangkaian kegiatan yang diagendakan oleh penulis untuk menindak lanjuti isu tentang
kurangnya motivasi belajar siswa SMA N 1 Srandakan adalah sebagai berikut : (1) Membuat RPP
( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang di dalamnya memuat penggunaan metode “Konselor
Teman Sebaya” untuk meningkatkan motivasi belajar siswa; (2) Melaksanakan kegiatan
pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat; (3) Menyelenggarakan kelas motivasi; dan (4)
Membuat media permainan ular tangga Fisika.

Selama proses aktualisasi dan habituasi selama kurang lebih satu bulan, penulis telah
menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah diagendakan dalam Rancangan Aktualisasi
dengan baik dan lancar. Kegiatan kegiatan tersebut akan terus dilanjutkan meskipun masa
aktualisasi dan habituasi telah berakhir dengan melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan keberkahan dan kemudahan,
sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
Profesi Pegawai Negeri Sipil dengan penerapan metode “Konselor Teman Sebaya” untuk
meningkatkan motivasi belajar siswa SMA N 1 Srandakan Bantul Yogyakarta Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta, dalam rangka memenuhi
persyaratan untuk menyelesaikan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan I Tahun
2019 yang diselenggarakan oleh Badan Pendidikan dan Pelatihan DIY.
Dalam penyusunan laporan aktualisasi ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang
ditemui oleh penulis. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak, akhirnya laporan aktualisasi
ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Drs. Witarso, selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Srandakan Bantul Yogyakarta
yang telah mendukung seluruh rangakian kegiatan aktualisasi dan habituasi di sekolah.
2. Bapak Ag. Suwondo, M.Pd.Si selaku mentor dari SMA N 1 Srandakan yang telah
berkenan meluangkan waktu untuk mendampingi penulis selama kegiatan aktualisasi
dan habituasi di sekolah, hingga penyusunan laporan aktualisasi ini.
3. Ibu Eko Yayuk Winartiningsih, SKM., M.Pd selaku coach yang telah banyak
memberikan bimbingan, arahan, dan masukan dalam proses penyusunan laporan
aktualisasi ini.
4. Seluruh Widya Iswara yang telah memberikan banyak ilmu, bimbingan, dan
pengarahan-pengarahan.
5. Seluruh panitia penyelenggara Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dari Badan
Pendidikan dan Pelatihan DIY yang telah mendukung dan memfasilitasi pelaksanaan
latsar dengan baik.
6. Seluruh rekan-rekan seperjuangan peserta Latsar CPNS golongan III angkatan I yang
telah memberi semangat dan bantuan dalam bentuk apapun, sehingga laporan
aktualisasi ini dapat terselesaikan.
7. Seluruh rekan kerja yang telah membantu dalam kegiatan aktualisasi dan habituasi
dari awal hingga akhir.
8. Seluruh keluarga yang telah memberikan semangat dan dukungan baik moril maupun
materiil.

iv
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan aktualisasi ini,
untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga Allah SWT
memberikan pahala yang berlipat kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya
laporan aktualisasi ini.

Yogyakarta, 15 Juni 2019


Penulis,

Nuryapatmawati, S.Pd.Si

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i


BERITA ACARA ...................................................................................................... ii
ABSTRAK ................................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... iv
DAFTAR ISI ............................................................................................................. vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. ix

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................... 1


A. Posisi Organisasi dalam Lingkup NKRI / SANKRI ...................................... 1
B. Visi, Misi, Tujuan, dan Nilai Organisasi ........................................................ 4
C. Struktur Organisasi ......................................................................................... 5
D. Tugas dan Fungsi ............................................................................................ 6
E Kondisi Organisasi ......................................................................................... 8

BAB II AGENDA AKTUALISASI


A. Latar Belakang Pemilihan Isu dan Kegiatan .................................................. 13
B. Proses Aktualisasi 22
1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ......................................................... 22
2. Uraian Kegiatan
I. Kegiatan 1 ..................................................................................... 23
II. Kegiatan 2 ..................................................................................... 49
III. Kegiatan 3 .................................................................................... 60
IV. Kegiatan 4 .................................................................................... 69

BAB III ANALISIS DAMPAK ................................................................................. 76

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 84
B. Saran ................................................................................................................. 84
C. Rencana Aksi .................................................................................................... 84

vi
DAFTAR PUSTAKA 86
JADWAL PELAKSANAAN AKTUALISASI 87

LAMPIRAN
1. Lampiran 1: Lembar Konsultasi ..................................................................... 90
2. Lampiran 2: Undangan Mentor ...................................................................... 92
3. Lampiran 3: Surat Pernyataan Mentor ........................................................... 95
4. Lampiran 4: Lembar Evaluasi Perbaikan Seminar ........................................ 96
5. Lampiran 5: Lembar Komitmen Revisi .......................................................... 98
6. Hand Out Presentasi Seminar Rancangan Aktualisasi ................................... 100
7. Hand Out Presentasi Seminar Laporan Aktualisasi ........................................ 102
8. Presensi Kehadiran ......................................................................................... 106

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel Sarana dan Prasarana Sekolah ........................................................... 9


Tabel 2. Tabel Data Guru dan Karyawan SMA N 1 Srandakan ................................ 10
Tabel 3. Tabel Pengelompokan Isu ............................................................................ 15
Tabel 4. Tabel Analisis Isu dengan USG ................................................................... 16
Tabel 5. Tabel Jadwal Aktualisasi .............................................................................. 22
Tabel 6. Tabel Aktualisasi Kegiatan ke-1 .................................................................. 23
Tabel 7. Tabel Aktualisasi Kegiatan ke-2 .................................................................. 49
Tabel 8. Tabel Aktualisasi Kegiatan ke-3 .................................................................. 60
Tabel 9. Tabel Aktualisasi Kegiatan ke-4 .................................................................. 69
Tabel 10. Tabel Analisis Dampak ................................................................................ 76

DAFTAR GAMBAR

viii
Gambar 1. Gambar Struktur Organisasi ......................................................................... 5
Gambar 2. Gambar Analisis Fishbone ........................................................................... 18
Gambar 3. Screenshoot Data Silabus ............................................................................. 28
Gambar 4. Screenshoot Data KI-KD ............................................................................. 29
Gambar 5. Screenshoot Data Program Semester ........................................................... 30
Gambar 6. Screenshoot Jadwal Pelajaran ...................................................................... 31
Gambar 7. Screenshoot Data Kode Guru ....................................................................... 31
Gambar 8. Foto Guru Membuat RPP ............................................................................. 32
Gambar 9. Foto Guru Mengesahkan RPP kepada Kepala Sekolah ............................... 32
Gambar 10. Foto SK Beban Mengejar Guru .................................................................... 53
Gambar 11. Screenshoot Jadwal Pelajaran ...................................................................... 55
Gambar 12. Screenshoot Data Kode Guru ....................................................................... 55
Gambar 13. Screenshoot RPP .......................................................................................... 56
Gambar 14. Foto Daftar Kemajuan Kelas ........................................................................ 57
Gambar 15. Foto Lembar Konseling ................................................................................ 57
Gambar 16. Foto Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran ................................................... 58
Gambar 17. Foto Pelaksanaan Kegiatan Konseling ......................................................... 59
Gambar 18. Foto Daftar Hadir Kelas Motivasi ................................................................ 63
Gambar 19. Foto Guru Menyiapkan Materi Kelas Motivasi ........................................... 68
Gambar 20. Foto Pelaksnaan Kegiatan Kelas Motivasi ................................................... 68
Gambar 21. Foto Media Permainan Ular Tangga Fisika ................................................. 74
Gambar 22. Foto Guru Membuat Media Permainan Ular Tangga Fisika ........................ 75
Gambar 23. Foto Konsultasi dengan Mentor .................................................................. 75

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Posisi Organisasi dalam Lingkup NKRI / SANKRI


Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat di dunia.
Jumlah penduduk yang besar tersebut, apabila tidak diimbangi dengan kualitas sumber
daya manusia yang baik, maka lambat laun seiring dengan perkembangan era globalisasi,
sumber daya manusia Indonesia akan tersisih bahkan tertinggal dibandingkan dengan
negara-negara lain. Disinilah peran pendidikan sangatlah penting untuk mencetak sumber
daya manusia yang berkualitas dan bisa bersaing di era global.
Di Indonesia pelaksanaan pendidikan telah diatur dalam Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam pasal 3 Undang-Undang No. 20
Tahun 2003 tersebut menyatakan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Merujuk pada fungsi dan tujuan pendidikan di atas, maka peningkatan kualitas
sumber daya manusia di Indonesia harus terus diupayakan dan dikembangkan seiring
dengan perkembangan zaman yang semakin maju. Untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia tersebut perlu adanya peran aktif dari pihak-pihak yang terlibat dalam
penyelenggaraan pendidikan seperti Pemerintah Daerah, instansi pendidikan/sekolah,
guru, orang tua, dan masyarakat.
Salah satu instansi penyelenggara pendidikan yaitu sekolah. Di wilayah Bantul
terdapat sebuah Sekolah Menengah Atas yang menjadi satu-satunya Sekolah Menengah
Atas di Kecamatan Srandakan yaitu SMA N 1 Srandakan. Sekolah ini berada di bawah
naungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta.

1. Sejarah Singkat Berdirinya Sekolah


SMA Negeri 1 Srandakan secara resmi berdiri pada tanggal 17 Juli 2002
dengan SK Pendirian Sekolah No: 241 Tahun 2002. Awalnya SMA N Srandakan
adalah sekolah swasta dengan nama SMA PGRI yang berlamat di Jln. Srandakan,

1
Mangiran, Trimurti, Srandakan, Bantul. Setelah berganti nama menjadi SMA N 1
Srandakan lokasi sekolah yang awalnya di Jln. Srandakan pindah ke Jln.
Pandansimo Km.01, Dusun Gerso, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan,
Kabupaten Bantul. SMA N 1 Srandakan memiliki luas tanah 1800 m2 yang
berstatus di bawah Kementerian Pendidikan.

2. Landasan hukum SMA N 1 Srandakan


SMA N 1 Srandakan sebagai sekolah menengah atas di lingkungan Pemerintah
Daerah Istimewa Yogyakarta didirikan berdasarkan pada :
a. UUD 1945
Dalam pembukaan UUD 1945 terdapat tujuan Nasional yang harus dicapai
salah satunya yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk mewujudkan
tujuan Nasional tersebut dapat ditempuh dengan penyelenggaraan
pendidikan.
b. UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 18
Sekolah Menengah Atas (SMA) merupakan salah satu bentuk satuan
pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan pada jenjang
Pendidikan Menengah Atas sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk
lain yang sederajat. Sekolah di jenjang pendidikan Menengah Atas dapat
berbentuk Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK), atau
bentuk lain yang sederajat.
c. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 56 tahun 2016,
tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta
Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olah Raga. Bab II Pasal 3 ayat (1) berisi tentang pembentukan UPT
pada Dinas yang terdiri dari:
 Balai Latihan Pendidikan Teknik;
 Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan;
 Balai Pemuda dan Olahraga;
 Balai Pendidikan Menengah Kota Yogyakarta;
 Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Sleman;
 Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Bantul;

2
 Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Gunungkidul;
 Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Kulon Progo;
 SMAN, terdiri dari:
1. SMAN 1 Yogyakarta; 36. SMAN 2 Banguntapan;
2. SMAN 2 Yogyakarta; 37. SMAN 1 Piyungan;
3. SMAN 3 Yogyakarta; 38. SMAN 1 Pleret;
4. SMAN 4 Yogyakarta; 39. SMAN 1 Dlingo;
5. SMAN 5 Yogyakarta; 40. SMAN 1 Imogiri;
6. SMAN 6 Yogyakarta; 41. SMAN 1 Jetis;
7. SMAN 7 Yogyakarta; 42. SMAN 1 Pundong;
8. SMAN 8 Yogyakarta; 43. SMAN 1 Kretek;
9. SMAN 9 Yogyakarta; 44. SMAN 1 Sanden;
10. SMAN 10 Yogyakarta; 45. SMAN 1 Bambanglipuro;
11. SMAN 11 Yogyakarta; 46. SMAN 1 Pajangan;
12. SMAN 1 Cangkringan; 47. SMAN 1 Srandakan;
13. SMAN 1 Depok; 48. SMAN 1 Wonosari;
14. SMAN 1 Gamping; 49. SMAN 2 Wonosari;
15. SMAN 1 Godean; 50. SMAN 1 Playen;
16. SMAN 1 Kalasan; 51. SMAN 2 Playen;
17. SMAN 1 Minggir; 52. SMAN 1 Semin;
18. SMAN 1 Mlati; 53. SMAN 1 Karangmojo;
19. SMAN 1 Ngaglik; 54. SMAN 1 Panggang;
20. SMAN 2 Ngaglik; 55. SMAN 1 Rongkop;
21. SMAN 1 Ngemplak; 56. SMAN 1 Semanu;
22. SMAN 1 Pakem; 57. SMAN 1 Patuk;
23. SMAN 1 Prambanan; 58. SMAN 1 Tanjungsari;
24. SMAN 1 Seyegan; 59. SMAN 2 Wates;
25. SMAN 1 Sleman; 60. SMAN 1 Wates;
26. SMAN 2 Sleman; 61. SMAN 1 Pengasih;
27. SMAN 1 Tempel; 62. SMAN 1 Lendah;
28. SMAN 1 Turi; 63. SMAN 1 Galur;
29. SMAN 1 Bantul; 64. SMAN 1 Temon;
30. SMAN 2 Bantul; 65. SMAN 1 Kokap;
31. SMAN 3 Bantul; 66. SMAN 1 Sentolo;
32. SMAN 1 Sewon; 67. SMAN 1 Girimulyo;
33. SMAN 1 Kasihan; 68. SMAN 1 Kalibawang;
34. SMAN 1 Sedayu; 69. SMAN 1 Samigaluh.
35. SMAN 1 Banguntapan;

3
B. Visi, Misi, Tujuan, dan Nilai Organisasi
1. Visi SMA N 1 Srandakan
SMA Negeri 1 Srandakan mempunyai visi sebagai berikut:
Mendidik siswa “Cerdas, Terampil, Kompetitif, Berkepribadian Indonesia Dan
Berakhlak Mulia”
2. Misi SMA Negeri 1 Srandakan
Berdasarkan Visi di atas, SMA Negeri 1 Srandakan memiliki misi sebagai berikut:
 Melaksanakan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.
 Melaksanakan pembelajaran yang berbasis ilmu pengetahuan, teknologi dan
ketakwaan.
 Melaksanakan pembelajaran keterampilan hidup ( life skill ) sebagai bekal
hidup di masyarakat.
 Melaksanakan pendidikan yang kompetitif tingkat lokal, nasional dan
internasional .
 Melaksanakan pendidikan berakhlak mulia, percaya diri, tertib, disiplin, jujur,
dan bertanggung jawab.
 Melaksanakan pendidikan berbasis budaya dan kepribadian bangsa Indonesia
3. Tujuan SMA Negeri 1 Srandakan
Berdasarkan Visi dan Misi di atas, maka tujuan pendidikan SMA Negeri 1 Srandakan
dirumuskan sebagai berikut :
 Terwujudnya semua lulusan peserta didik yang bertakwa kepada Allah Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
 Terwujudnya semua lulusan peserta didik menjadi manusia yang berkepribadian,
cerdas, berkualitas, dan berprestasi dalam bidang ilmu pengetahuan, olahraga
dan seni.
 Terwujudnya semua lulusan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan yang
lebih tinggi.
 Terlaksananya semua pembelajaran yang berbasis teknologi informatika dan
komputer.
 Terlaksananya pendidikan life skill agar semua peserta didik memiliki sikap
kompetitif, sportif, adaptif tingkat lokal, nasional dan international.

4
 Tercapainya pendidikan yang berbasis budaya dan kepribadian bangsa.
4. Nilai Organisasi SMA N 1 Srandakan
Nilai organisasi dari SMA N 1 Srandakan yaitu “Citaka Smasra Satata Mulya”
Citaka atinya satu cita-cita, Smasra adalah SMA N 1 Srandakan, Satata artinya
sederajat, dan Muya adalah kemuliaan. Jika digabungkan, maknanya menjadi satu
harapan ketercapaian yang sederajat dengan kemuliaan.
“Satata, Sederajat, Setara” menunjukkan kerendahan hati yang tidak sombong,
karena kesempurnaan hakiki adalah milik Allah SWT. Satata adalah harapan hidup
manusia yang utuh dan seimbang antara lahir dan batin.
Kemuliaan lahiriah adalah kemampuan mandiri secara materi baik kognitifitas
maupun skill terpenuhi karena hasil usaha. Kemuliaan batin jika terpenuhi
perkembangan ranah cipta, rasa, karsa, serta mampu beradaptasi dengan keluhuran
budi yang dimiliki untuk mengabdikan diri pada sesama dan lingkungan secara
ikhlas sebagai syukur nikmat karena oleh-Nya.

C. STRUKTUR ORGANISASI

Gambar : 1. Gambar Struktur Organisasi Sekolah

5
D. Tugas dan Fungsi
1. Tugas dan Fungsi Organisasi
Berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No.56 Tahun
2015 tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga
pada pasal 21 menyebutkan bahwa Seksi Sekolah Menengah Atas mempunyai tugas
mengembangkan dan memfasilitasi penyelenggaraan pendidikan Sekolah Menengah
Atas. Sedangkan fungsi dari seksi Sekolah Menengah Atas yaitu sebagai berikut :
a. Penyusunan program kerja.
b. Penyiapan bahan kebijakan teknis penyelenggara Sekolah Menengah Atas.
c. fasilitasi pengembangan dan pemberian penghargaan tenaga pendidik
Sekolah Menengah Atas.
d. fasilitasi pengelolaan sekolah layanan pendidikan cerdas istimewa dan bakat
istimewa pada jenjang Sekolah Menengah Atas.
e. fasilitasi penjaminan mutu Sekolah Menengah Atas.
f. fasilitasi pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada Sekolah
Menengah Atas.
g. fasilitasi pelaksanaan tugas pengawas Sekolah Menengah Atas.
h. sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum Sekolah Menengah Atas.
i. penyelenggaraan, fasilitasi implementasi dan pengawasan pelaksanaan
kurikulum pada Sekolah Menengah Atas.
j. fasilitasi program pembinaan kesiswaan Sekolah Menengah Atas.
k. pengawasan pemenuhan standar nasional dan pendayagunaan sarana dan
prasarana Sekolah Menengah Atas.
l. pengawasan penggunaan buku pelajaran Sekolah Menengah Atas.
m. fasilitasi pengembangan pendidikan muatan lokal pada Sekolah Menengah
Atas.
n. penelitian terhadap keabsahan dokumen hasil belajar siswa Sekolah
Menengah Atas.
o. pembinaan Sekolah Menengah atas dalam rangka Akreditasi.
p. penyiapan bahan pertimbangan teknis, pemberian ijin penyelenggaraan
pendidikan Sekolah Menengah Atas.
q. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program Seksi
Sekolah Menengah Atas.

6
r. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
2. Tugas dan Fungsi Unit Kerja
Berdasarkan Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No. 56 Tahun
2016 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi, serta
Tatakerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga pada
bab ke IV pasal 45 SMAN mempunyai tugas mengelola penyelenggaraan pendidikan
Sekolah Menengah Atas. Untuk melaksanakan tugas tersebut SMAN mempunyai
fungsi sebagai berikut :
a. penyusunan program kerja Sekolah.
b. penyiapan bahan kebijakan, bimbingan, dan pembinaan serta petunjukteknis
sesuai bidang tugasnya.
c. penyelenggaraan proses pembelajaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d. pelaksanaan evaluasi hasil belajar peserta didik.
e. pelaksanaan penyediaan sarana dan prasarana pembelajaran.
f. analisis dan pengembangan kinerja sekolah.
g. pelaksanaan ketatausahaan sekolah.
h. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan laporan program sekolah.
i. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
3. Tugas dan Fungsi Pegawai
Berdasarkan Permen PAN dan RB No.16 tahun 2009 tentang Jabatan
Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, rincian kegiatan tugas utama Guru adalah
sebagai berikut :
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan.
b. Menyusun silabus pembelajaran.
c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
e. Menyusun alat ukur / soal sesuai mata pelajaran.
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran yang
diampunya.
g. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran.

7
h. Melaksanakan pembelajaran / perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan
hasil penilaian dan evaluasi.
i. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar
tingkat sekolah dan nasional.
j. Membimbing guru pemula dalam program induksi.
k. Membimbing peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran.
l. Melaksanakan pengembangan diri.
m. Melaksanakan publikasi ilmiah.
n. Membuat karya inovatif.

E. Kondisi Organisasi
1. Letak
SMA N 1 Srandakan terletak di Jln. Pandan Simo Km.01 Dusun Gerso, Desa
Trimurti, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta. Sekolah ini merupakan satu-satunya Sekolah Menengah Atas di
Kecamatan Srandakan dengan luas tanah 1800 m2 yang berstatus di bawah
Kementrian Pendidikan.
Secara Geografis, SMA N 1 Srandakan terletak di daerah pinggiran Kabupaten
Bantul yang berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo. Batas-batas wilayah SMA
N 1 Srandakan adalah sebagai berikut :
 Sebelah barat : Sungai Progo
 Sebelah timur : Dusun Gerso (pemukiman penduduk)
 Sebelah utara : Lapangan Sepak Bola
 Sebelah selatan : Dusun Gerso (pemukiman penduduk)
Letak SMA N 1 Srandakan bisa dikatakan cukup strategis, karena letaknya
yang dekat dengan jalan raya sehingga mudah dijangkau baik oleh kendaraan pribadi
maupun kendaraan umum. Lingkungan sekitar sekolah merupakan daerah
perkampungan yang masih alami serta teduh dengan suasana pedesaan. Kondisi
inilah yang menciptakan lingkungan belajar yang cukup nyaman.
2. Sarana Prasarana
Untuk mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar, maupun kegiatan non
akademik SMA N 1 Srandakan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang,
diantaranya adalah sebagai berikut:

8
Tabel: 1. Tabel Sarana dan Prasarana Sekolah
No Nama Ruang Jumlah
1. Aula 1
2. Ruang Kepala Sekolah 1
3. Ruang Tamu Kepala Sekolah 1
4. Ruang Guru 1
5. Ruang Wakil Kepala Sekolah 1
6. Ruang Bimbingan Konseling 1
7. Ruang UKS 1
8. Ruang Osis 1
9. Ruang Kelas 12
10. Ruang Pertemuan / rapat 1
11 Ruang Perpustakaan 1
12. Ruang Sirkulasi Buku 1
13. Ruang Keterampilan 1
14. Ruang Laboratorium Fisika 1
15. Ruang Laboratorium Biologi 1
16. Ruang Laboratorium Kimia 1
17. Ruang Gulat 1
18. Masjid 1
19. Tempat Wudzu 2
20. Lapangan Upacara 1
21. Lapangan Volly 1
22. Lapangna Basket 1
23. Lapngan Lompat Jauh 1
24. Pos Satpam 1
25. Kantin 2
26. Gudang 2
27. Dapur 1
28. Kamar Mandi Guru dan Karyawan 2
29. Kamar Mandi Siswa 6
30. Tempat Parkir Guru dan Karyawan 1
31. Tempat Parkir Tamu 1
32. Tempat Parkir Siswa 1

9
3. Sumber Daya manusia
Jumlah seluruh guru dan karyawan di SMAN 1 Srandakan yaitu sebanyak 53 orang terdiri dari 41 orang guru, dan 12 orang
karyawan. Untuk tenaga guru, terdiri dari 31 orang guru PNS dan CPNS, 1 orang guru tenaga honorer K-2, 3 orang guru kontrak,
dan 4 orang GTT. Sedangkan untuk karyawan, terdiri dari 4 orang PNS, 8 orang PTT, dan 2 orang tenaga outsourcing. Seluruh data
guru dan karyawan SMA N 1 Srandakan disajikan dalam tabel di bawah ini :

Tabel: 2. Tabel data Guru dan karyawan


JENJANG
NO NAMA GOL NIP JABATAN
JABATAN
1 DRS. WITARSO IV a 195910051985031016 Kepala Sekolah /Ekonomi Ahli Madya
2 Dra. NANIK HARIYATI IV a 196103251986022005 Guru BK Ahli Madya
3 Dra. ZETIK WIDAYATI RAHAYU IV a 196201181989032003 Guru PKn Ahli Madya
4 DRA. SUHARMINI, M.Pd IV a 196204091989032005 Guru Ekonomi Ahli Madya
5 Drs. SAPARDI IV a 196211031994121001 Guru Agama Islam Ahli Madya
6 Ag. SUWONDO, M.Pd.Si IV a 196603021988111002 Guru Fisika Ahli Madya
7 DRA. ISMI NURYATI IV a 196612261997122002 Guru Geografi Ahli Madya
8 BADRIAH, S.Pd IV a 196807031999032005 Guru Matematika Ahli Madya
9 DRA. SRI HASTUTI IV a 196810051990032006 Guru Bahasa Indonesia dan Sastra Ahli Madya
10 SUHARTI IVa 197204261999032002 Guru Matematika Ahli Madya
11 PURNA SUPRIYATI, S.Pd IV a 197210102000122004 Guru Bahasa Inggris Ahli Madya
12 NGADIMIN, S.Pd III d 19600626198601002 Guru Seni Budaya Ahli Muda
13 ENNY TRISNAWATI, S.Pd III c 197508052006042025 Guru Biologi Ahli Muda

10
JENJANG
NO NAMA GOL NIP JABATAN
JABATAN
14 RUJINEM, S.Pd III c 197804252006042024 Guru Kimia Ahli Muda
15 IIS ROCHMIYATI S.Pd III c 198111192006042009 Guru BK Ahli Muda
16 DRA. SRI SUHARNI III c 196607092007012007 Guru Bahasa Indonesia Ahli Muda
17 ELFIANA NURJANNAH,S.Ant III c 197707192008012008 Guru Sosiologi Ahli Muda
18 ANNA SURYANINGSIH, M.Pd III c 198201012008012016 Guru Ekonomi Ahli Muda
19 IS ENDRI AKHZAN, S.Pd III c 197703072008011009 Guru Bahasa Inggris Ahli Muda
20 FITRIYANI PURWANINGSIH, S.Pd III b 198307152009032012 Guru Bahasa Jawa Ahli Pertama
21 TRITIS SUKMADANI, S.Pd.K. IIIa 198403112019032009 Guru Pendidikan Agama Kristen CNPS
22 NURYAPATMAWATI, S.Pd. Si IIIa 198411192019032006 Guru Fisika CNPS
23 ARTHYAS FRESTY ARCHASANTY, S.Pd IIIa 198906152019032009 Guru Seni Budaya CNPS
24 FRANSISCA YULI ESTININGSIH, S.Pd IIIa 199007042019032020 Guru Sejarah CNPS
25 HASTIN LESTARI, S. Pd. IIIa 199011152019032017 Guru TIK CNPS
26 NURYANTI, S. Pd. IIIa 199101032019032011 Guru Prakarya dan Kewirausahaan CNPS
27 YUSTINUS TYASMANTO, S. Pd. IIIa 199206262019031016 Guru Pendidikan Agama Katholik CNPS
28 AMMI MUNAWAROH, S. Pd. I. IIIa 199304212019032020 Guru endidikan Agama Islam CNPS
29 DEDI NURHARTANTO, S. Pd IIIa 199412272019031012 Guru Seni Budaya CNPS
30 UMI ARISMAWATI, S. Pd. IIIa 199503302019032017 Guru Matematika CNPS
31 MELYSA AMBARWATI, S. Pd. IIIa 199605252019032017 Guru Geografi CNPS
32 RASYID UMARDANI, S. Pd. - - Guru Seni Budaya K2
33 TIWI YULISTYARINI, S. Pd. - - Guru Matematika Tenaga Kontrak

11
JENJANG
NO NAMA GOL NIP JABATAN
JABATAN
34 FARID NUR HIDAYAT, S. Pd. - - Guru PJOK Tenaga Kontrak
35 KHOIRU ILLANINA, S Pd. - - Guru BK Tenaga Kontrak
36 AURI YUNIANTA PRASETYA, S. Pd - - Matematika GTT
37 EKO SUYANTO, S.Pd. - - Keterampilan GTT
38 GANDHI RAMADHAN, S.Pd. - - Sejarah GTT
39 ANDI AHMAD ANGGONO, S.Pd. - - GTT
40 KASINEM, S.Pd IIId 196603261989032008 Kepala Tata Usaha Penata Tk 1
41 ABADI WIYONO II/b 196405302014061001 Teknisi Sarana dan Prasarana Pengatur Muda Tk 1
42 SUGENG RIYANTA II/b 197104242014061002 Pengadministrasi Kesiswaan Pengatur Muda Tk 1
43 MEYLASARI SUSANPUR II/b 198205212014062004 Pengelola Kepegawaian Pengatur Muda Tk 1
44 SUPI WINARSIH - - Pengelola Perpustakaan PTT
45 SUGENG WIDODO - - Penjaga Sekolah PTT
46 GUNTUR - - PTT
47 SAGI - - PTT
48 MUSTOFA LUTFI - - Keamanan / Satpam PTT
49 REDI RIRDIANSYAH - - Keamanan / Satpam PTT
50 SAPARI - - Penjaga Malam PTT
51 SUGENG WIDODO (PM) - - Penjaga Malam PTT
52 MARWANTO - - Cleaning Service Outsourcing
53 AMIR - - Cleaning Service Outsourcing

12
BAB II
AGENDA AKTUALISASI

A. LATAR BELAKANG PEMILIHAN ISU DAN KEGIATAN


1. Identifikasi isu Kontemporer
Secara umum isu diartikan sebagai suatu fenomena atau kejadian atau masalah.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah masalah yang
dikedepankan untuk ditanggapi. Isu dipandang sebagai topik yang berhubungan dengan
masalah-masalah sumber daya yang memerlukan pemecahan disertai dengan adanya
kesadaran publik akan isu tersebut.
SMA N 1 Srandakan merupakan salah satu instansi penyelenggara pendidikan di
wilayah Bantul yang menjadi satu-satunya SMA di Kecamatan Srandakan. Sekolah ini
berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa
Yogyakarta. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai lembaga pendidikan, SMA N 1
Srandakan memiliki visi dan misi sebagai berikut :
1. Visi
Mendidik siswa “Cerdas, Terampil, Kompetitif, Berkepribadian Indonesia Dan
Berakhlak Mulia”
2. Misi
a. Melaksanakankan proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan.
b. Melaksanakan pembelajaran yang berbasis ilmu pengetahuan, teknologi dan
ketakwaan.
c. Melaksanakan pembelajaran keterampilan hidup ( life skill ) sebagai bekal
hidup di masyarakat.
d. Melaksanakan pendidikan yang kompetitif baik di tingkat lokal, nasional dan
internasional .
e. Melaksanakan pendidikan berakhlak mulia, percaya diri, tertib, disiplin, jujur,
dan bertanggung jawab.
f. Melaksanakan pendidikan berbasis budaya dan berkepribadian bangsa
Indonesia

13
Dalam pelaksanaan visi dan misi sekolah tersebut, ternyata ada beberapa hal yang
belum bisa dicapai secara maksimal sehingga timbul permasalahan-permasalahan dalam
pelaksanaan pembelajaran khususnya untuk mata pelajaran Fisika, diantaranya adalah:
1. Belum terwujudnya poses pembelajaran yang aktif.
Berdasarkan pengamatan awal dan informasi yang diperoleh dari mentor,
proses belajar mengajar di SMA N 1 Srandakan belum bisa mewujudkan proses
pembelajaran yang aktif. Hal ini dapat dilihat dari sikap siswa yang cuek saat guru
masuk kelas, masih banyak siswa yang ramai saat guru menjelaskan materi di depan
kelas, siswa malas untuk mengerjakan soal maupun pekerjaan rumah yang diberikan
oleh guru, serta ketika siswa diberi kesempatan untuk bertanya tidak ada siswa yang
memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bertanya kepada guru tentang materi yang
belum dipahami.
Jika hal tersebut tidak segera ditangani, maka akan berdampak pada proses
kegiatan belajar mengajar yang kurang kondusif yang pada akhirnya akan
mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa. Selain itu apabila hal ini dibiarkan,
dalam jangka panjang akan menjadi karakter yang susah dihilangkan.
2. Kurangnya motivasi belajar siswa SMA N 1 Srandakan.
Latar belakang penulis mengangkat isu tentang “Kurangnya motivasi belajar
siswa di SMA N 1 Srandakan”, berdasarkan informasi yang diperoleh dari mentor
bahwa siswa masih sering menunjukkan sikap-sikap yang mencerminkan rendahnya
motivasi belajar diantaranya :
a. Siswa sering tidak membawa buku mata pelajaran, baik buku catatan maupun
LKS saat kegiatan belajar mengajar.
b. Siswa asik main game dengan gadget.
c. Siswa sering keluar masuk kelas saat kegiatan belajar mengajar walaupun sudah
ditegur.
Motivasi memegang peranan penting dalam proses belajar mengajar di kelas.
Tidak setiap siswa memiliki motivasi yang sama terhadap materi yang diajarkan.
Motivasi mempunyai peranan untuk menumbuhkan gairah, merasa senang dan
semangat untuk belajar. Siswa yang mempunyai motivasi kuat akan mempunyai
banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Apabila kurangnya motivasi belajar
siswa ini tidak segera ditangani maka akan berdampak pada kurangnya semangat dan

14
kemauan siswa untuk mengikuti kegiatan belajar di kelas yang akan berdampak pada
rendahnya prestasi belajar siswa pada khusunya dan prestasi sekolah pada umumnya.
3. Pengelolaan Laboratorium Fisika belum optimal dikarenakan belum adanya tenaga
laboran.
SMA N 1 Srandakan sudah memiliki ruang laboratorium IPA yang terpisah
untuk mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi. Namun karena belum adanya
adanya tenaga laboran, pengelolaan ketiga ruang laboratorium IPA tersebut
khususnya ruang laboratorium Fisika masih belum optimal. Hal ini dapat dilihat
dari belum lengkapnya administrasi laboratorium, dan perawatan alat-alat
laboratorium yang belum optimal.
Apabila permasalahn ini tidak ditangani maka akan berdampak pada
pemanfaatan laboratorium yang kurang baik. Guru dan siswa akan kesulitan dalam
mencari alat yang dibutuhkan dikarenakan inventarisasi dan penataan alat-alat
laboratorium yang belum optimal. Selain itu juga alat-alat akan cepat rusak apabila
tidak diadakan perawatan secara berkala dan kontinyu.

Dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh penulis di instansi tersebut,


maka dapat dilakukan pengelompokan isu sebagai berikut :
Tabel : 3. Pengelompokan Isu
Pengelompokan
No Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Diharapkan
Isu
1 Belum terwujudnya Peserta didik terlibat aktif selama Pelayanan Publik
proses pembelajaran proses belajar mengajar baik fisik, WoG
yang aktif. psikis maupun emosinya sehingga
terjalin interaksi yang aktif antara
siswa dan guru, siswa aktif dalam
mengakses informasi dari berbagai
sumber.
2 Kurangnya motivasi Peserta didik memiliki motivasi Pelayanan Publik
belajar siswa SMA yang tinggi untuk mengikuti WoG
N 1 Srandakan. seluruh rangkaian kegiatan belajar
mengajar di kelas sehingga dapat
menguasai kompetensi yang

15
Pengelompokan
No Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Diharapkan
Isu
diharapkan yang akan berdampak
pada meningkatnya prestasi belajar
siswa.
3 Pengelolaan Administrasi laboratorium yang Managemen ASN
Laboratorium Fisika lengkap, inventarisasi dan
belum optimal perawatan alat-alat laboratorium
dikarenakan belum secara rutin, penataan alat-alat
adanya tenaga sesuai kriterianya sehingga akan
laboran. memudahkan stakeholder dalam
memanfaatkan laboratorium fisika.

2. Penetapan Isu
Dari isu-isu yang ditemukan di SMA N 1 Srandakan tersebut di atas, selanjutnya
penulis akan menganalisis isu-isu tersebut dengan menggunakan metode USG ( Urgency,
Seriousness, dan Growth ). Metode ini digunakan untuk menentukan urutan prioritas isu
yang harus segera diselesaikan dengan teknik scoring. Caranya dengan menentukan
tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu tersebut dengan skala nilai 1-5. Yang
memiliki total skor tertinggi akan menjadi isu prioritas. Secara lebih rinci dapat
dijelaskan sebagai berikut :
 Urgency, yaitu seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas, dianalisa, dan
ditindaklanjuti.
 Seriousness, yaitu seberapa serius isu tersebut dengan akibat yang akan
ditimbulkan.
 Growth, yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
segera ditangani.

Tabel : 4. Analisis isu dengan menggunakan metode USG

Kriteria Urutan
No Isu Kontemporer Jumlah
U S G Prioritas
1. Belum terwujudnya poses 4 4 3 11 2
pembelajaran yang aktif.

16
Kriteria Urutan
No Isu Kontemporer Jumlah
U S G Prioritas
2. Kurangnya motivasi 4 4 4 12 1
belajar siswa SMA N 1
Srandakan.
3. Pengelolaan 3 3 3 9 3
Laboratorium Fisika
belum optimal
dikarenakan belum
adanya tenaga laboran.

Keterangan :
U (Urgency) : S (Seriousness): G (Growth):
5 = Sangat Penting 5 = Sangat Serius 5 = Sangat Cepat
4 = Penting 4 = Serius 4 = Cepat
3 = Cukup Penting 3 = Cukup Serius 3 = Cukup Cepat
2 = Kurang Penting 2 = Kurang Serius 2 = Kurang Cepat
1 = Tidak Penting 1 = Tidak Serius 1 = Tidak Cepat

3. Isu yang Diangkat


Setelah penulis melakukan analisis isu dengan metode USG, ternyata isu yang
memperoleh skor tertinggi adalah “ Kurangnya motivasi belajar siswa SMA N 1
Srandakan”, yaitu dengan total skor sebesar 12. Dengan demikian penulis mengangkat
isu tersebut untuk ditindak lanjuti, sebagai upaya untuk membantu sekolah mewujudkan
visi misi yang telah ditetapkan sesuai dengan tugas dan fungsinya sebagai seorang guru.
. Namun sebelum menetapkan kegiatan aktualisasi, penulis terlebih dahulu
mengidentifikasi kemungkinan penyebab isu tersebut bisa terjadi. Metode yang
digunakan adalah dengan diagram fishbone. Diagram fishbone digunakan untuk
mengidentifikasi penyebab suatu masalah. Apabila masalah dan akar penyebab masalah
sudah diketahui maka tindakan akan mudah dilakukan. Masalah akan dibagi menjadi
sejumlah kategori yang berkaitan mencakup manusia, lingkungan, metode, media, sarana
dan waktu.

17
Gambar: 2. Analisis Fishbone

Metode Lingkungan Manusia

Pengaruh
teman Malas
Perlu penggunaan
metode baru
Orang tua
Fisika itu
tdk suport
sulit Kurangnya
n Motivasi
ia
Kurangnya Belajar
Waktu pembelajaran ia literasi Siswa
Kurang Kondusif Peralatan
Praktikum Perlu
belum pembuatan
Waktu terbatas mencukupi media yang
variatif

Waktu Sarana Media

4. Gagasan Pemecahan Isu


Setelah mengidentifikasi penyebab masalah dengan diagram fishbone, maka
penulis menentukan rencana kegiatan yang akan dilakukan dalam tahapan aktualisasi dan
habituasi di sekolah yang disesuaikan dengan tugas dan fungsinya sebagai seorang guru
yaitu :
ia
1. Membuat RPP ( Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), yang di dalamnya memuat
penggunaan metode “Konselor Teman Sebaya” untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa.
2. Membuat media permainan ular tangga Fisika.
3. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat.
4. Menyelenggarakan kelas motivasi.

5. Konsep Konselor Teman Sebaya


Ada kalanya seorang siswa lebih mudah menerima keterangan yang diberikan oleh
kawannya daripada keterangan yang diberikan oleh seorang guru, karena siswa akan
dengan leluasa menyanggah atau bertanya kembali apabila keterangan yang diberikan
kepadanya kurang jelas. Metode pembelajaran dengan siswa sebagai pengajarnya seperti

18
ini disebut sebagai konselor teman sebaya yang dalam beberapa buku disebutkan sebagai
tutor sebaya.
Menurut Anita Lie (2004:31), alur proses belajar tidak harus berasal dari guru
menuju ke siswa. Siswa juga bisa saling mengajar sesama siswa yang lainnya. Bahkan
beberapa penelitian menunjukkan bahwa pengajaran oleh rekan sebaya (peer theaching)
ternyata lebih efektif daripada pengajaran oleh guru. Hal ini disebabkan oleh latar
belakang pengalaman dan pengetahuan para siswa yang lebih mirip satu dengan yang
lainnya dibandingkan dengan guru.
Konselor teman sebaya adalah bagaimana mengoptimalkan kemampuan siswa
untuk mengajarkan atau menularkan pengetahuan yang dimilikinya kepada temannya.
Metode belajar ini merupakan bagian dari model pembelajaran kooperatif, dimana siswa
berperan sebagai pengajar atau penyampai informasi dalam kelompok-kelompok kecil
yang telah dibentuk. Suasan belajar tidak didominasi oleh guru, melainkan sebagian besar
diperankan oleh siswa itu sendiri, sehingga suasana belajar menjadi lebih santai dan para
siswa menjadi lebih terdorong untuk berani menyampaikan sanggahan atau pendapat,
serta berdiskusi secara aktif.
Dalam kelompok tersebut seorang konselor mempunyai tanggung jawab tidak
hanya pada dirinya sendiri untuk memahami materi yang sedang dipelajari, tetapi juga
bertanggung jawab untuk membantu teman dalam kelompoknya agar dapat memahami
materi. Dengan mengajarkan kepada orang lain maka seorang siswa akan lebih
menguasai konsep yang sedang dipelajari, hal ini sesuai dengan paham belajar aktif
sebagai berikut:
1. Apa yang saya dengar saya lupa.
2. Apa yang saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat.
3. Apa yang saya dengar, lihat, dan diskusikan dengan orang lain, saya mulai pahami.
4. Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan dengan orang lain, dan lakukan, saya dapatkan
pengetahuan dan ketrampilan.
5. Apa yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai.
Sistem ini dipilih antara lain dengan pertimbangan bahwa seorang siswa biasanya
jauh lebih mudah berkomunikasi dan akan lebih terbuka dengan rekan sebayanya
daripada dengan gurunya. Dengan kata lain, dengan cara dan bahasa yang paling mudah
dipahami oleh rekan-rekan sebayanya, seorang siswa bisa memberi penjelasan secara
lebih intensif dengan siswa lainnya. Sebaliknya, dengan caranya dan keterbukaannya,

19
siswa lainnya akan lebih mudah mengkomunikasikan kesulitan yang dihadapi terhadap
materi.
Menurut Syaiful Bahri dan Aswan Zein (1995:31) ada beberapa manfaat dari
penerapan metode pembelajaran dengan konselor teman sebaya ini, yaitu:
1. Ada kalanya hasilnya lebih baik bagi beberapa anak yang merasa takut dan enggan
untuk bertanya kepada gurunya.
2. Mempererat hubungan antara sesama siswa sehingga mempertebal rasa sosial.
3. Bagi konselor, dapat memperkuat konsep yang sedang dibahas dan merupakan
kesempatan untuk melatih diri mengemban tugas dan tanggung jawab, serta melatih
kesabaran.
Dalam pembelajaran dengan metode konselor teman sebaya ini, setelah kelas
dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil, maka akan ditunjuk seorang ketua kelompok
yang bertanggung jawab terhadap anggota kelompoknya apabila mengalami kesulitan
belajar. Yang harus dilakukan oleh ketua kelompok adalah memotivasi dan
menyemangati siswa dalam satu kelompoknya untuk bisa mengikuti proses belajar
mengajar dengan baik, yang pada akhirnya akan meningkatkan tingkat pemahaman siswa
terhadap materi yang sedang dipelajari.

6. Media Pembelajaran Ular Tangga Fisika


Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi yang berlangsung dalam suatu
sistem. Media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu
komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses
pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal.
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong
terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Tujuan penggunaan media
pembelajaran adalah:
1. Mempermudah proses belajar mengajar.
2. Meningkatkan efisiensi belajar mengajar.
3. Menjaga relevansi dengan tujuan belajar.
4. Membantu konsentrasi.
Ular tangga Fisika merupakan media pembelajaran yang pada prinsipnya sama
dengan permainan ular tangga pada umumnya, terdiri dari papan permainan, dadu, dan

20
pion. Namun dalam permainan ular tangga fisika ini papan permainannya didesain
dengan gambar yang berkaitan dengan konsep-konsep fisika. Selain membuat papan
permainan, guru juga harus membuat kartu soal, berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus
dijawab oleh siswa.
Media ini dimaksudkan untuk mengajak siswa bermain sambil belajar. Cara
bermainnya adalah, siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap perwakilan kelompok
maju untuk bermain melawan perwakilan dari kelompok yang lainya. Perwakilan
kelompok dapat berdiskusi dengan teman satu kelompoknya untuk menjawab pertanyaan
yang tertera pada kartu soal.
Setelah semua instrumen siap, maka hal pertama yang dilakukan adalah melakukan
switch untuk menentukan kelompok mana yang akan bermain terlebih dahulu. Setelah
dadu dilempar, maka:
1. Peserta memindahkan pion sejumlah angka yang tertera pada dadu.
2. Peserta harus menjawab pertanyaan pada setiap kolom yang dilewati.
3. Untuk jawaban benar maka berhak mendapat skor 10, sedangkan jika salah
maka poin dikurangi 2.
4. Pada awal permainan masing-masing peserta mendapat modal skor masing-
masing sebesar 20 poin.
5. Setiap peserta yang mendapat tangga maka dia berhak untuk naik, dan
mendapat tambahan skor 5.
6. Pada saat peserta mendapat ekor, maka dia harus turun tanpa pengurangan nilai.
7. Jika kotak sudah pernah dilalui oleh peserta lain dan dijawab dengan benar,
maka pertanyaan diberikan oleh peserta yang sudah menjawab pertanyaan pada
kotak itu.
8. Peserta yang sudah sampai pada posisi posisi puncak, akan mendapat poin
bonus sebesar 20.
Permainan ini digunakan dalam batas waktu tertentu yang disesuaikan dengan RPP.
Apabila waktu sudah habis maka permainan dihentikan dan dilakukan penghitungan skor
untuk masing-masing peserta. Kelompok yang mendapat poin tertinggi ditetapkan
sebagai pemenang dan diberikan penghargaan atau hadiah sesuai dengan kesepakatan
yang telah dibuat.

21
B. PROSES AKTUALISASI
1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi Pegawai Negeri Sipil ini
dilaksanakan di SMAN 1 Srandakan Dinas Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa
Yogyakarta yang beralamat di Jln. Pandan Simo Km.01, Dusun Gerso, Desa Trimurti,
Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, daerah Istimewa Yogyakrta. Kegiatan
aktualisasi ini dilaksanakan selama masa off-class Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
angkatan I, yaitu mulai tanggal 29 April sampai dengan 12 Juni 2016. Adapun jadwal
kegiatan selama proses aktualisasi dan habituasi yang dilaksanakan di SMA N 1
srandakan adalah sebagai berikut :

Tabel : 5. Jadwal Aktualisasi

22
2. Uraian Kegiatan
I. Kegiatan 1 : Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka yang dibuat untuk satu pertemuan atau lebih yang
dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok yang akan disampaikan kepada
siswa, mengacu pada silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa agar
pembelajaran berjalan baik dalam upaya untuk membantu siswa mencapai
kompetensi dasar yang diharapkan.

Tabel: 8.Tabel Aktualisasi Kegiatan 1


AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
Kegiatan / Sub Kegiatan :
Kegiatan / Output Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Kegiatan Sub Kegiatan :
1. Mengkaji Silabus, Program semester, KI-KD, dan jadwal
pelajaran.
2. Membuat RPP
3. Mengesahkan RPP kepada Kepala Sekolah
Output Kegiatan :
Tersusunnya 1 buah dokumen RPP Fisika yang baik,
sistematis, dan terencana, dengan materi Alat Optik.
Tanggal 29 April – 3 Mei 2019
Tingkat Capaian Kegiatan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
berjalan dengan baik dan lancar dan telah tersusun RPP yang
baik, sistematis, dan terencana. Prosentase pencapaian 100%
Diskripsi Proses Menyusun Rencana Pelaksanaan pembelajaran (RPP) harus
dilakukan sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran di
kelas. RPP digunakan oleh guru sebagai pedoman dalam
mengajar, membantu guru dalam menyampaikan materi agar
tidak ada materi yang terlewatkan. Adapun tahapan yang
dilakukan dalam proses penyusunan RPP yaitu:
1. Mengkaji Silabus, Program semester, KI-KD, dan jadwal
pelajaran.

23
Tahapan ini dilakukan agar RPP yang dibuat sesuai
dengan yang diharapkan, yaitu sesuai dengan materi yang
akan diajarkan,sesuai dengan silabus, program semester,
KI-KD, dan juga jadwal pelajaran.
2. Membuat RPP
Setelah tahapan mengkaji silabus, program semster, KI-
KD, dan jadwal pelajaran kemudian dilanjutkan dengan
proses pembuatan RPP. Dalam kegiatan aktualisasi ini
penulis menyusun RPP dengan materi pokok Alat Optik.
Unsur yang wajib dicantumkan dalam membuat RPP
meliputi Identitas; KI-KD dan Indikator Pencapaian;
Tujuan Pembelajaran; Materi; Metode; Langkah-langkah
pembelajaran; Media, alat dan sumber belajar; dan
Penilaian Hasil Pembelajaran. Dalam penyusunan RPP ini
penulis akan menerapkan metode Konselor Teman
Sebaya dalam upaya untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa SMA N 1 Srandakan. Kegiatan konseling dilakukan
oleh salah satu siswa yang bertindak sebagai konselor
kepada teman dalam satu kelompoknya.
3. Mengesahkan RPP kepada Kepala Sekolah
RPP yang telah selesai dibuat kemudian dikonsultasikan
kepada Kepala Sekolah untuk diperiksa. Apabila masih
ada yang belum sesuai maka Kepala Sekolah akan
memberi masukan bagian mana yang harus diperbaiki.
Setelah dilakukan beberapa perbaikan kemudian Kepala
Sekolah akan membubuhkan tanda tangan sebagai bukti
bahwa RPP tersebut sudah layak untuk diterapkan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
Hambatan Hambatan yang dihadapi penulis dalam penyusunan RPP
adalah bahwa penulis harus menyusun langkah-langkah
pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
Solusi Memperbanyak membaca referensi tentang metode-metode
pembelajaran.

24
Daftar Lampiran 1. Silabus
2. KI / KD
3. Program semester (Prosem)
4. Jadwal pelajaran
5. RPP
6. Foto kegiatan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata
Pelatihan:
Kegiatan :
Menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Sub Kegiatan:
1. Mengkaji Silabus, Prosem, KI-KD, dan jadwal pelajaran.
a. Akuntabilitas:
 Mengkaji Silabus, Prosem, KI-KD, dan jadwal pelajaran merupakan
salah satu wujud bentuk tanggung jawab yang dilakukan agar
menghasilkan RPP yang sesuai.
 Sebelum menyusun RPP guru harus mengkaji silabus, prosem, KI-KD,
dan jadwal pelajaran agar ada kesesuaian (konsistensi) antara , prosem,
KI-KD, dan jadwal pelajaran dengan RPP yang dibuat.
b. Nasionalisme:
Guru mengkaji Silabus, Prosem, KI-KD, dan jadwal pelajaran dengan
ikhlas, sehingga pekerjaan ini tidak dianggap sebagai beban.
c. Etika Publik:
Dalam mengkaji silabus, KI-KD, prosem, dan jadwal pelajaran harus
cermat, agar tidak terjadi kesalahan dalam penyusunan RPP.
d. Komitmen Mutu:
Dengan mengkaji RPP, KI-KD, silabus, dan jadwal pelajaran diharapkan
dapat menghasilkan RPP yang baik dan tidak menyimpang dari standart
kurikulum yang ditetapkan sehingga ada jaminan mutu.
Mengkaji KI-KD, silabus, prosem, dan jadwal pelajaran akan membuat
penyusunan RPP lebih efektif.
e. Anti Korupsi:

25
Mengkaji silabus, KI-KD, prosem, dan jadwal pelajaran menunjukkan sikap
kerja keras guru untuk menghasilkan RPP yang baik.

2. Membuat RPP
a. Akuntabilitas
 Membuat RPP merupakan bentuk tanggung jawab seorang guru dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tugas dan fungsinya berdasarkan
permen PAN dan RB no 16 tahun 2009.
 Dalam membuat RPP harus memberikan gambaran yang jelas mengenai
tujuan dan hasil yang ingin dicapai. Langkah-langkah dalam proses
pembelajaran terstruktur dan terencana untuk menghindari kelalaian
dalam penyampaian materi.
 Penyusunan RPP harus konsisten, sesuai dengan tuntutan kurikulum
yang berlaku.
b. Nasionalisme
 Penyusunan RPP harus adil, mempertimbangakn keanekaragaman
siswa.
 Penyususnan RPP dengan menggunakan Bahasa Indonesia dan tata
bahasa yang sesuai dengan EYD (cinta tanah air).
c. Etika Publik
Dalam menyusun RPP menggunakan bahasa yang komunikatif agar mudah
dipahami.
d. Komitmen Mutu
 Menyusun RPP dilakukan dengan cermat agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai.
 Menerapkan metode dan media pembelajaran yang inovatif, diharapkan
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
e. Anti Korupsi
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran menunjukkan sikap disiplin
dari seorang guru dalam tertib administrasi.

3. Mengesahkan RPP kepada Kepala Sekolah


a. Akuntabilitas

26
Guru memohon pengesahan RPP sebagai tuntutan untuk bertanggungjawab
atas tindakan / keputusan yang dibuat.
b. Nasionalisme:
Guru memohon pengesahan RPP yang telah dibuat, dengan menunjukkan
sikap yang hormat terhadap Kepala Sekolah.
c. Etika Publik
Saat memohon pengesahan RPP kepada Kepala Sekolah, maka guru harus
bersikap sopan.
d. Komitmen Mutu
RPP yg telah mendapat pengesahan dari Kepala Sekolah membuktikan
bahwa RPP tersebut sudah layak untuk diterapkan (orientasi mutu).
e. Anti Korupsi:
Guru memohon pengesahan RPP kepada Kepala Sekolah sebagai wujud
transparansi akan tindakan yang telah dilakukan, sehingga Kepala Sekolah
akan lebih mudah dalam melakukan evaluasi.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini:
Seorang guru harus bisa merencanakan kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif,
inovatif, dan menyenangkan. Selain itu pembiasaan-pembiasaan nilai-nilai dasar
ANEKA dalam kegiatan penyusunan RPP akan membentuk pribadi seorang guru
yang bertanggung jawab, ikhlas, dan profesional sehingga akan berdampak positif
pada pelayanan pembelajaran yang lebih baik.
Yogyakarta, 3 Mei 2019
Disetujui Oleh
Mentor

Ag. SUWONDO, M.Pd.Si


NIP. 196603021988111002

27
BUKTI FISIK KEGIATAN I

1. Silabus
Gambar : 3. Screenshoot data silabus Fisika

28
2. KI / KD
Gambar : 4. Screenshoot data KI-KD Fisika SMA / MA

29
3. Program semester
Gambar: 5. Sreenshoot Program Semester

30
4. Jadwal pelajaran
Gambar: 6. Screenshoot Jadwal Pelajaran

Gambar: 7. Screenshoot Kode Guru

31
5. Foto Kegiatan

Gambar:8. Foto guru sedang melaksanakan kegiatan aktualisasi yang pertama yaitu
pembuatan RPP. Foto ini diambil pada hari Jumat, 3 mei 2019.

Gambar : 9. Foto guru sedang melaksanakan kegiatan pengesahan RPP oleh Kepala
Sekolah. Foto ini diambil pada hari rabu, 8 Mei 2019.

32
II. Kegiatan 2 : Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan tatap muka dan proses interaksi antara
pendidik, peserta didik, dan sumber-sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Tabel : 7. Tabel Kegiatan 2


AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
Kegiatan / Sub Kegiatan :
Kegiatan / Output Melaksanakan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Sub Kegiatan :
1. Kegiatan awal.
2. Kegiatan inti.
3. Kegiatan penutup
Output Kegiatan :
Terlaksananya kegiatan belajar mengajar yang baik dan
menyenangkan dengan menerapkan metode konselor teman
sebaya dalam upaya untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa SMA N 1 Bantul.
Tanggal 8 - 9 Mei 2019
Tingkat Capaian Kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan metode
Konselor Teman Sebaya berjalan dengan baik dan lancar.
Prosentase pencapaian sebesar 100%.
Diskripsi Proses Mengajar adalah tugas utama seorang guru. Untuk mata
pelajaran Fisika kelas XI dalam satu minggu terdapat dua kali
tatap muka masing-masing 2 JP. Dalam mengajar guru
berpedoman pada RPP yang telah dibuat dengan menerapkan
metode Konselor Teman Sebaya yang telah di sahkan oleh
Kepala Sekolah. Dalam kegiatan belajar mengajar ini terdapat
tiga tahapan kegiatan, yaitu:
1. Kegiatan awal
Dalam kegiatan awal guru melaksanakan kegiatan-
kegiatan seperti membuka pelajaran, mengajak siswa
untuk mengawali kegiatan belajar mengajar dengan
berdoa bersama; mengecek kehadiran siswa;

49
memberikan motivasi kepada siswa; serta
menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini. Kegiatan
awal ini dilaksanakan selama 10 menit.
2. Kegiatan inti
Setelah kegiatan awal dilaksanakan, kegiatan
selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan inti yang
dilaksanakan selama 70 menit. Dalam kegiatan
pembelajaran ini guru menerapkan metode Konselor
Teman Sebaya. Awalnya siswa dibagi dalam beberapa
kelompok dengan tiap kelompok terdiri dari kurang
lebih 5 orang siswa, dengan salah satu orang siswa
bertindak sebagai konselor. Setelah guru menyampaikan
beberapa tayangan dan menjelaskan secara singkat
materi, maka selanjutnya konselor yang berperan untuk
membantu anggota dalam satu kelompoknya untuk
menjelaskan materi yang masih belum dipahami.
3. Kegiatan penutup
Kegiatan terakhir dalam proses kegiatan belajar
mengajar yaitu kegiatan penutup. Dalam kegiatan
penutup ini guru bersama-sama siswa membuat
kesimpulan tentang materi yang dibahas hari ini; siswa
melaksanakan kegiatan konseling yang dilakukan
secara berkelompok tentang masalah belajar yang
dihadapi; dan yang terakhir guru menutup kegiatan
belajar mengajar dengan mengajak siswa berdoa
bersama.
Hambatan Siswa masih kurang serius dalam mengikuti pelajaran,
sehingga mengalami kesulitan dalam memahami beberapa
materi, dan tidak semua ruangan kelas terdapat media LCD.
Solusi Guru memberikan motivasi tentang pentingnya belajar, dan
untuk pertemuan selanjutnya pembelajaran dilaksanakan di
ruang laboratorium yang terdapat media LCD.

50
Daftar Lampiran 1. SK beban kerja guru
2. Jadwal pelajaran
3. RPP
4. Daftar kemajuan kelas
5. Contoh lembar konseling
6. Foto kegiatan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata
Pelatihan :

Kegiatan:
Melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Sub Kegiatan:
1. Kegiatan awal
a. Akuntabilitas:
Guru memberikan suri tauladan yang baik saat memulai pembelajaran yaitu
dengan mengucap salam dan mengajak siswa berdoa.
b. Nasionalisme:
Guru membangun kerja sama yang baik dengan siswa, dengan
mengkondisikan siswa agar siap menerima pelajaran.
c. Etika Publik:
Guru membuka pelajaran dengan menunjukkan sikap dan bahasa yang
sopan.
d. Komitmen Mutu:
Guru membuka pelajaran, mengkondidikan siswa, dan melaksanakan
apersepsi dengan mempertimbangkan efisiensi waktu.
e. Anti korupsi
Guru masuk kelas tepat waktu (disiplin) dan melaksanakan kegiatan awal
sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia.

2. Kegiatan inti
a. Akuntabilitas:
Dalam melaksanakan pembelajaran harus ada kejelasan tujuan dan hasil
yang akan dicapai.
b. Nasionalisme:
 Guru menjalin kerja sama yang baik dengan siswa, agar proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan baik.
 Guru bersikap non diskriminatif terhadap semua siswa,
memperlakukan siswa tanpa memandang suku, ras, golongan, agama,
jenis kelamin, dll.
c. Etika Publik:
Dalam melaksanakan pembelajaran guru menggunakan bahasa yang
komunikatif, agar semua siswa dapat memahami materi yang disampaikan.

51
d. Komitmen Mutu:
Dalam melaksanakan pembelajaran guru menerapkan metode pembelajaran
yang inovatif.
f. Anti Korupsi:
Guru bersikap adil terhadap semua siswa, semua siswa mendapatkan
kesempatan yanag sama untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan.

3. Kegiatan penutup
a. Akuntabilitas:
Guru memberikan suri tauladan yang baik saat menutup pembelajaran yaitu
dengan mengajak siswa berdoa dan mengakhiri dengan salam.
b. Nasionalisme:
Dalam membuat kesimpulan tentang materi, harus saling menghargai setiap
pendapat yang disampaikan oleh siswa.
c. Etika Publik:
Guru menutup pelajaran dengan bahasa yang sopan.
d. Anti Korupsi:
Guru mengakhiri pembelajaran tepat waktu (disiplin).

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini:
Melaksanakan kegiatan pembelajaran merupakan tugas utama seorang pendidik.
Terdapat sebuah tantangan yang sangat besar bagi pendidik dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran di kelas yaitu menciptakan suasana belajar yang aktif, kreatif,
inovatif, dan menyenangkan. Apalagi untuk mata pelajaran Fisika yang sebagian
besar siswa menganggap bahwa mata pelajaran Fisika adalah mata pelajaran yang
sangat sulit.
Yogyakarta, 9 Mei 2019
Disetujui Oleh
Mentor

Ag. SUWONDO, M.Pd.Si


NIP. 196603021988111002

52
BUKTI FISIK KEGIATAN II

1. SK Beban Mengajar Guru


Gambar : 11. Foto SK Beban Mengajar Guru

53
54
2. Jadwal pelajaran
Gambar: 11. Screenshot Jadwal Pelajaran

Gambar: 12. Screenshoot Kode Guru

55
3. RPP
Gambar: 13. Screenshot RPP

56
4. Daftar kemajuan kelas

Gambar : 14. Foto Daftar Kemajuan Kelas

5. Contoh lembar konseling

Gambar : 15. Foto Lembar Konseling

57
6. Foto kegiatan Pembelajaran

Gambar :16.
Foto kegiatan pembelajaran dengan metode Konselor Teman Sebaya. Salah seorang
siswa yang bertindak sebagai konselor, menjelaskan materi kepada rekan satu
kelompoknya. Foto ini diambil pada tanggal 8 Mei 2019.

Salah satu perwakilan kelompok mengerjakan soal di depan kelas.


Foto ini diambil pada tanggal 8 Mei 2019.

58
7. Foto Kegiatan Konseling

Gambar : 17
Foto kegiatan konseling yang dilakukan di akhir kegiatan pembelajaran.
Salah satu siswa yang bertindak sebagai konselor sedang melakukan konseling kepada
rekannya yang mengalami kesulitan belajar.

59
III. Kegiatan 3: Menyelenggarakan kelas motivasi
Motivasi menjadi hal yang sangat dibutuhkan bagi seorang pelajar. Dengan
motivasi yang tinggi mereka akan lebih semangat dalam menggapai cita-cita.
Penyelenggaraan kelas motivasi bertujuan untuk meningkatkan keyakinan, semangat,
kepercayaan diri, dan membugarkan pola pikir. Dengan menyelenggarakan kelas
motivasi di sekolah diharapkan dapat menginspirasi siswa untuk selalu bersemangat,
berani mencoba, dan pantang menyerah dalam belajar.

Tabel : 8. Tabel Kegiatan 3


AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
Kegiatan / Sub Kegiatan :
Kegiatan / Output Menyelenggarakan kelas motivasi.
Kegiatan Sub Kegiatan :
1. Mempersiapkan materi
2. Pelaksanaan kelas motivasi
Output Kegiatan :
Terselenggaranya kegiatan kelas motivasi yang diharapkan
dapat meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya belajar.
Tanggal 10, 11, 12 dan 27 Mei 2019
Tingkat Capaian Kegiatan kelas motivasi berjalan dengan baik dan lancar.
Prosentase pencapaian sebesar 100 %.
Diskripsi Proses Penyelenggaraan kelas motivasi ini bertujuan untuk
menumbuhkan motivasi belajar dari dalam diri siswa itu
sendiri yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran siswa
akan pentingnya belajar. Ada dua tahapan kegiatan dalam
kelas motivasi, yaitu:
1. Menyiapkan materi
Sebelum melaksanakan kegiatan motivasi, guru
mempersiapkan terlebih dahulu materi yang akan
disampaikan kepada siswa yaitu berupa materi yang dapat
menggugah kesadaran siswa untuk mau belajar, dan juga
video inspiratif.

60
2. Pelaksanaan kelas motivasi
Dalam tahapan ini guru menyampaikan materi motivasi
kepada siswa dan menayangkan beberapa video inspiratif
yang telah disiapkan.
Hambatan Guru kesulitan dalam menentukan waktu pelaksanaan untuk
kegiatan kelas motivasi karena keterbatasan waktu efektif
pertemuan dengan siswa.
Solusi Guru membuat kesepakatan dengan siswa untuk
melaksanakan kegiatan kelas motivasi setelah Penilaian Akhir
Tahun.
Daftar Lampiran 1. Daftar hadir siswa
2. Materi kelas motivasi
3. Foto kegiatan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata
Pelatihan:
1. Menyiapkan materi
a. Akuntabilitas:
Mempersiapkan materi merupakan wujud tanggung jawab guru terhadap
tugasnya, agar materi yang disampaikan nantinya benar-benar dapat
menggugah motivasi belajar siswa.
b. Nasionalisme:
Guru dengan ikhlas meluangkan waktu untuk mempersiapkan materi untuk
kelas motivasi.
c. Etika Publik:
Dalam pembuatan materi menggunakan bahasa yang komunikatif, agar
tepat sasaran.
d. Komitmen Mutu:
Materi yang dibuat diharapkan berdaya guna terhadap peningkatan motivasi
belajar siswa.
e. Anti Korupsi:
Materi hendaknya selesai tepat waktu (disiplin), pada saatnya akan
digunakan materi sudah selesai dibuat.

61
2. Melaksanakan kelas motivasi
a. Akuntabilitas:
Kegiatan kelas motivasi harus memiliki kejelasan tujuan dan hasil yang
ingin dicapai, yaitu meningkatkan motivasi belajar siswa.
b. Nasionalisme:
Dalam memberikan motivasi dan membimbing siswa, guru harus bersikap
non diskrimainatif, tidak membeda-bedakan siswa berdasarkan suku,
agama, latar belakang keluarga, jenis kelamin, dll.
c. Etika Publik:
Dalam menyampaikan materi saat kelas motivasi harus menggunakan bahasa
yang sopan.
d. Komitmen Mutu:
Kegiatan kelas motivasi ini diharapkan berdaya guna, artinya benar-benar
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
e. Anti Korupsi:
Saat kelas motivasi berlangsung harus ada unsur keadilan, artinya setiap
siswa mendapat hak yang sama untuk mendapatkan bimbingan.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini:
Untuk dapat diterima oleh siswa seorang guru harus bisa lebih dekat dan lebih bisa
memahami permasalahan-permasalahan belajar yang dihadapi oleh siswa sehingga
guru dapat menjadi teman dan dapat membantu siswa dalam mengatasi masalah-
masalah belajarnya tersebut. Setiap siswa adalah istimewa, dan masing-masing
mempunyai kecerdasannya masing-masing yang tidak bisa disamakan satu dengan
yang lainnya.
Yogyakarta, 27 Mei 2019
Disetujui Oleh
Mentor

Ag. SUWONDO, M.Pd.Si


NIP. 196603021988111002

62
BUKTI FISIK KEGIATAN III

1. Daftar Hadir
Gambar : 18. Foto daftar hadir kelas motivasi

63
3. Foto Kegiatan

Gambar : 19.
Foto Guru sedang mempersiapkan materi untuk pelaksanaan kelas motivasi. Foto ini
diambil pada tanggal 15 Mei 2019.

Gambar : 20.
Foto pelaksanaan kegiatan kelas motivasi. Guru sedang memberikan materi motivasi kepada
siswa di dalam kelas. Foto ini diambil pada tanggal 27 Mei 2019.

68
IV. Kegiatan 4: Membuat Media Pembelajaran Ular Tangga Fisika
Media pembelajaran merupakan alat bantu dalam proses belajar mengajar
yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi
antara pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran di sekolah.

Tabel : 9. Tabel Aktualisasi Kegiatan ke-4


AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS
Kegiatan / Sub Kegiatan :
Kegiatan / Output Membuat media pembelajaran ular tangga Fisika
Kegiatan Sub Kegiatan :
1. Mempersiapkan alat, bahan, dan materi
2. Membuat media
3. Mengkonsultasikan media yang dibuat dengan mentor.
Output Kegiatan :
Tersedianya media pembelajaran dalam bentuk permainan
ular tangga fisika.
Tanggal 28 – 31 Juni 2019
Tingkat Capaian Kegiatan pembuatan media pembelajaran ular tangga Fisika
berjalan dengan lancar. Media pembelajaran sudah selesai di
buat dan siap untuk digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar. Prosentase pencapaian sebesar 100 %.
Diskripsi Proses Media pembelajaran memegang peranan yang tak kalah
pentingnya dalam proses belajar mengajar di kelas. Dengan
adanya media pembelajaran diharapkan dapat membantu
siswa agar lebih mudah memahami materi yang disampaikan
oleh guru. Media pembelajaran juga dapat membantu siswa
agar tidak bosan dalam belajar di kelas. Tahapan yang
dilakukan dalam pembuatan media pembelajaran ini adalah
sebagai berikut:
1. Menyiapkan alat dan bahan.
Media pembelajaran yang akan dibuat adalah berupa
permainan ular tangga fisika. Dalam pembuatan media ini
guru membuat sendiri desain papan permainan ular

69
tangganya. Sehingga dalam hal ini alat dan bahan yang
dibutuhkan adalah laptop, dan menyiapkan gambar-
gambar yang akan dicantumkan dalam papan permainan
ular tangga.
2. Membuat media pembelajaran
Setelah alat dan bahan yang dibutuhkan siap, selanjutnya
guru membuat media permainan ular tangga. Ular tangga
Fisika merupakan media pembelajaran yang pada
prinsipnya sama dengan permainan ular tangga pada
umumnya, terdiri dari papan permainan, dadu, dan pion.
Namun dalam permainan ular tangga fisika ini papan
permainannya didesain dengan gambar yang berkaitan
dengan konsep-konsep fisika. Selain membuat papan
permainan, guru juga harus membuat kartu soal, berisi
pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa.
3. Mengkonsultasikan dengan mentor
Setelah desain gambar permainan ular tangga selesai
dibuat guru mengkonsultasikannya dengan mentor, jika
mungkin masih ada hal yang perlu diperbaiki. Apabila
sudah baik, maka media tersebut dapat dicetak untuk
selanjutnya dapat digunakan untuk kegiatan pembelajaran
di kelas.
Hambatan Hambatan dalam pembuatan media ini adalah kesulitan dalam
peemilih tampian yang menarik, dan penulis kurang
menguasai corel untuk membuat desain gambar pada papan
permainan ular tangga Fisika.
Solusi Penulis mencari referensi tentang membuat media yang
menarik dan belajar corel terlebih dahulu dengan meminta
bantuan rekan guru yang lain.
Daftar Lampiran 1. Media permainan ular tangga Fisika
2. Foto kegiatan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata
Pelatihan:

70
Kegiatan:
Membuat media permainan ular tangga Fisika.
Sub Kegiatan:
1. Menyiapkan alat dan bahan
a. Akuntabilitas:
Mempersiapkan alat dan bahan merupakan wujud tanggung jawab guru
untuk dapat membuat media yang baik dan menarik.
b. Nasionalisme:
Guru dengan ikhlas berkenan meluangkan waktu untuk melakukan persiapan
sebelum membuat media, agar dapat dihasilkan media yang baik.
c. Etika Publik:
Guru mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat media
dengan cermat, agar proses pembuatan media nantinya berjalan dengan
lancar.
d. Komitmen Mutu:
Dengan mempersiapkan alat dan bahan sebelum membuat media, proses
pembuatan media pembelajaran akan lebih efisien.
e. Anti Korupsi:
Mempersiapkan alat, bahan, dan materi sebelum membuat media
pembelajaran menunjukkan sikap kerja keras guru untuk menghasilkan
media yang baik.

2. Membuat media
a. Akuntabilitas:
 Dalam membuat media harus jelas maksud dan tujuannya, sehingga
media dapat berfungsi sesuai dengan yang diharapakan.
 Membuat media pembelajaran yang inovatif merupakan tanggung jawab
guru agar proses pembelajaran lebih menarik dan meningkatkan
pemahaman siswa tentang materi yang akan diajarkan.
b. Nasionalisme:
Dalam membuat media, guru harus mempertimbangkan rasa keadilan,
sehingga semua siswa dapat merasakan manfaatnya.

71
c. Etika Publik:
Guru membuat media dengan bahasa yang komunikatif, sehingga materi
mudah dimengerti dan dipahami
d. Komitmen Mutu:
Guru membuat media pembelajaran yang inovatif, agar menumbuhkan
motivasi belajar siswa.
e. Anti Korupsi:
Pembuatan media harus disiplin waktu, artinya pada saat tiba waktunya
untuk digunakan media harus sudah siap.

2. Mengkonsultasikan media yang dibuat dengan mentor


a. Akuntabilitas:
Dengan berkonsultasi dengan mentor diharapkan dapat menghasilkan media
yang baik, sehingga menimbulkan rasa kepercayaan kepada guru.
b. Nasionalisme:
Saat berkonsultasi harus tercipta kerja sama yang baik antara guru dengan
mentor.
c. Etika Publik:
Saat berkonsultasi dengan mentor, maka guru harus bersikap sopan.
d. Komitmen mutu:
Guru berkonsultasi dengan mentor terkait media yang dibuat, untuk meminta
pertimbangan apakah media yang dibuat layak untuk diterapkan kepada
siswa (orientasi mutu).
f. Anti Korupsi:
Guru berkonsultasi dengan mentor terkait media yang dibuat, sebagai wujud
transparansi akan kegiatan yang dilaksanakan, sehingga akan memudahkan
mentor untuk mengevaluasi.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan
ini:
Dengan menerapkan nilai-nilai ANEKA yaitu kerja keras serta kerja sama yang baik
dengan rekan sejawat dan mentor, akhirnya penulis dapat membuat media permainan
ular tangga walaupun awalnya penulis tidak menguasai corel. Selain itu penulis
menjadi terlatih untuk berfikir kreatif, tentang bagaimana membuat media yang baik,

72
menarik, dan menyenangkan yang dapat membantu siswa untuk lebih mudah
memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Yogyakarta, 31 Mei 2019
Disetujui Oleh
Mentor

Ag. SUWONDO, M.Pd.Si


NIP. 196603021988111002

73
BUKTI FISIK KEGIATAN IV

1. Media Permainan Ular Tangga

Gambar : 21. Foto media pembelajaran permainan ular tangga Fisika.

74
2. Foto Kegiatan

Gambar : 22.
Foto Guru sedang membuat media permainan ular tangga dengan bantuan rekan kerja.

Gambar 23 :
Foto pPeserta sedang berkonsultasi dengan mentor, terkait media pembelajaran ular
tangga Fisika yang telah dibuat.

75
BAB III
ANALISIS DAMPAK

Penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS yang dilakukan oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya di lapangan, memberikan dampak positif, dan juga
dampak negatif apabila nilai-nilai tersebut tidak dilaksanakan. Berikut ini adalah uraian
analisa dampak positif apabila nilai-nilai dasar profesi PNS dilaksanakan dan dampak negatif
apabila nilai-nilai tersebut tidak dilaksanakan:

Tabel : 10. Tabel Analisis Dampak


No Kegiatan Nilai Dasar Analisa Dampak
1. Menyusun Akuntabilitas: Dampak negatif bila nilai-nilai
Rencana  Tanggung akuntabilitas tidak diterapkan:
Pelaksanaan jawab  RPP tersusun tidak sesuai dengan
Pembelajaran  Konsistensi silabus, KI-KD, prosem, jadwal
(RPP)  Kejelasan pelajaran, dan materi yang akan
disampaikan.
Sub Kegiatan:  Guru akan mngalami kesulitan dalam
1.Mengkaji penyususnan RPP.
KI_KD, Silabus,  Pembelajaran tidak akan berjalan
Prosem, Jadwal dengan baik karena tidak adanya
Pelajaran. perencanaan yang matang.
2.Membuat RPP  Pembelajaran tidak teratur dan tujuan
3.Mengesahkan pembelajaran tidak dapat tercapai
RPP kepada dengan baik.
Kepala Sekolah
Nasionalisme: Dampak negatif apabila nila-nilai
 Ikhlas nasionalisme tidak diterapkan:
 Adil  Guru merasa terbebani dalam
 Menghormati membuat RPP
 Rencana kegiatan yang disusun
mengandung unsur SARA dan

76
No Kegiatan Nilai Dasar Analisa Dampak
diskriminatif terhadap siswa.
 Tidak tercipta hubungan yang baik
antara guru dengan Kepala Sekolah
karena tidak adanya sikap saling
menghormati.
Etika Publik: Dampak negatif apabila nilai-nilai etika
 Cermat publik tidak diterapkan:
 Komunikatif  Akan terjadi kesalahan-kesalahan
 Sopan dalam penyususnan RPP karena
guru kurang cermat.
 RPP yang dihasilkan sulit dipahami
apabila tidak menggunakan bahasa
yang komunikatif.
 Tidak terjalin hubungan yang baik
antara Kepala Sekolah dan guru.
Komitmen Mutu: Dampak negatif apabila nilai-nilai
 Efektif komitmen mutu tidak diterapkan:
 Inovatif  RPP yang disusun dengan tidak
 Orientasi efektif dan inovatif akan
Mutu menghasilkan pembelajaran yang
kurang berkualitas dan
membosankan.
 RPP yang dibuat tidak terjamin
mutunya apabila tidak ada
pemeriksaan dari Kepala Sekolah.
 Waktu pembelajaran tidak terkontrol
dengan baik.
Anti Korupsi: Dampak negatif apabila nilai-nilai anti
 Kerja keras korupsi tidak diterapkan:
 Disiplin  RPP yang dihasilkan asal-asalan dan
 Transparansi kurang berkualitas.

77
No Kegiatan Nilai Dasar Analisa Dampak
 RPP tersusun tidak tepat waktu.
 Kepala Sekolah akan mengalami
kesulitan untuk mengoreksi dan
mengevaluasi kinerja guru.
2 Melaksanakan Akuntabilitas: Dampak negatif apabila nilai-nilai
kegiatan  Suri tauladan akuntabilitas tidak diterapkan:
pembelajaran  Kejelasan  Jika guru tidak memberikan suri
 Kepemimpin tauladan yang baik, maka siswa akan
Sub kegiatan: an mencontoh perilaku tersebut dan
1. Kegiatan awal rasa hormat kepada guru berkurang.
2. Kegiatan inti  Tidak adanya kejelasan tujuan
3. Kegiatan pembelajaran dan hasil yang ingin
penutup dicapai.
 Kegiatan pembelajaran tidak
berjalan dengan baik, terstruktur,
dan terencana.
Nasionalisme: Dampak negatif apabila nilai-nilai
 Religius nasionalisme tidak diterapkan:
 Kerja sama  Siswa tidak terbiasa berdoa sebelum
 Non dan sesudah melakukan kegiatan.
diskriminatif  Tidak terwujudnya kerja sama yang
 Saling baik antara guru dan siswa akan
menghargai mengakibatkan kegiatan
pembelajaran yang kurang optimal.
 Adanya sikap diskriminatif guru
kepada siswa akan mengakibatkan
tidak terwujudnya pembelajaran
yang adil sehingga akan timbul
kesenjangan pemahaman antara
siswa satu dengan yang lainnya.
 Hubungan guru dan siswa menjadi

78
No Kegiatan Nilai Dasar Analisa Dampak
kurang baik, dan hilangnya rasa
hormat siswa kepada guru.
Etika Publik: Dampak apabila nilai-nilai etika publik
 Ramah tidak diterapkan:
 Komunikatif  Guru yang tidak ramah akan menjadi
 Sopan guru yang tidak disukai siswa,
sehingga siswa akan kurang tertarik
untuk mengikuti pelajaran.
 Siswa akan kesulitan memahami
materi dengan baik karena guru
tidak menggunakan bahasa yang
komunikatif dan mudah dipahami.
 Penyampaian materi dengan bahasa
dan perilaku yang tidak sopan akan
menjadi contoh yang tidak baik bagi
siswa.
Komitmen Mutu: Dampak negatif apabila nilai-nilai
 Efektif komitmen mutu tidak diterapkan:
 Efisien  Pembelajaran tidak berjalan efektif
 Inovatif dan efisien sehingga lingkungan
belajar menjadi kurang kondusif dan
proses belajar mengajar tidak
berjalan dengan baik.
 Materi pembelajaran tidak
tersampaikan secara tuntas dan
tujuan pembelajaran tidak tercapai.
 Pembelajaran yang tidak inovatif
akan mengakibatkan siswa cepat
bosan dan menjadi malas untuk
belajar.
Anti Korupsi: Dampak negatif apabila nilai-nilai anti

79
No Kegiatan Nilai Dasar Analisa Dampak
 Disiplin korupsi tidak diterapkan:
 Adil  Pembelajaran tidak berjalan dengan
optimal karena tidak tepat waktu.
 Materi tidak tersampaikan dengan
baik dan tuntas.
 Tidak terwujud pembelajaran yang
adil dan menyenangkan.
 Siswa menjadi malas untuk belajar.
3 Menyelenggarakan Akuntabilitas: Dampak negatif apabila nilai-nilai
Kelas Motivasi:  Tanggung akuntabilitas tidak diterapkan:
jawab  Tidak tersusunnya materi yang baik
Sub Kegiatan:  Kejelasan yang dapat meningkatkan motivasi
3. Menyiapkan siswa.
materi  Tidak ada kejelasan tujuan untuk
4. Melaksanakan apa kegiatan ini dilaksanakan dan
kelas motivasi hasil apa yang ingin dicapai dalam
kegiatan ini.
Nasionalisme: Dampak negatif apabila nilai-nilai
 Ikhlas nasionalisme tidak diterapkan:
 Non  Kegiatan kelas motivasi akan
diskriminatif berjalan kurang optimal.
 Setiap siswa tidak memperoleh
kesempatan yang sama untuk
bertanya atau untuk memperoleh
penjelasan materi dari guru.
Etika Publik: Dampak negatif apabila nilai-nilai etika
 Komunikatif publik tidak diterapkan:
 Sopan  Siswa tidak memahami materi
dengan baik, yang mengakibatkan
tujuan penyelenggaraan kelas
motivasi tidak tercapai.

80
No Kegiatan Nilai Dasar Analisa Dampak
 Penggunaan bahasa yang tidak
sopan akan mengakibatkan siswa
kurang peduli dengan materi yang
disampaikan oleh guru.
Komitmen Mutu: Dampak negatif apabila nilai-nilai
 Berdaya guna komitmen mutu tidak diterapkan:
 Materi dan kegiatan yang
dilaksanakan tidak benar-benar
memberikan manfaat yang baik
yang dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa.
 Materi yang dibuat tidak bisa
menjadi referensi bagi pendidik lain
untuk mengadakan kegiatan serupa.
Anti Korupsi: Dampak negatif apabila nilai-nilai anti
 Disiplin korupsi tidak diterapkan:
 Adil  Materi yang dibuat tidak selesai
tepat waktu.
 Adanya perilaku yang tidak adil
kepada siswa, akan mengakibatkan
suasana kelas motivasi menjadi
tidak kondusif dan menarik.
4 Membuat media Akuntabilitas: Dampak negatif apabila nilai-nilai
pembelajaran ular  Tanggung akuntabilitas tidak diterapkan:
tangga Fisika. jawab  Tidak tersedianya media
 Jelas pembelajaran yang baik yang dapat
Sub kegiatan:  Kepercayaan membantu menciptakan
1. Menyiapkan alat pembelajaran yang menarik dan
dan materi menyenangkan.
2. Membuat  Tidak adanya kejelasan tujuan dan
media hasil yang ingin dicapai, untuk apa

81
No Kegiatan Nilai Dasar Analisa Dampak
3. Mngkonsultasi media pembelajaran ini dibuat.
kan media yang  Pembuatan media yang tidak
dibuat dengan berkualitas akan menurunkan rasa
mentor. kepercayaan kepada guru bahwa
guru mampu membuat media
pembelajaran yang baik, yang dapat
menciptakan suasan belajar yang
menarik dan menyenangkan.
Nasionalisme: Dampak negatif apabila nilai-nilai
 Ikhlas nasionalisme tidak diterapkan:
 Adil  idak tersedia media pembelajaran
 Kerja sama yang baik, karena guru membuat
media dengan sikap tidak ikhlas.
 Tidak terwujudnya keadilan bagi
peserta didik untuk memperoleh
kesempatan yang sama untuk dapat
memanfaatkan media pembelajaran
yang telah dibuat.
 Tidak adanya kerja sama yang baik
antara guru, rekan kerja, dan mentor
akan menghambat kelancaran
pembuatan media.
Etika Publik: Dampak apabila nilai-nilai etika publik
 Cermat tidak diterapkan dalam kegiatan:
 Komunikatif  Pembuatan media yang kurang
 Sopan cermat akan menghasilkan media
yang kurang baik, dan mungkin akan
tidak sesuai dengan materi yang
akan disampaikan.
 Siswa kurang memahami prosedur
pengunaan media sehingga tidak

82
No Kegiatan Nilai Dasar Analisa Dampak
dapat mengambil manffat dari media
tersebut.
 Tidak terjalin hubungan yang baik
antara guru, rekan kerja, dan mentor
karena guru tidak menggunakan
bahasa dan perilaku yang sopan.
Komitmen Mutu: Dampak negatif apabila nilai-nilai
 Efisien komitmen mutu tidak diterapkan:
 Inovatif  Pembuatan media pembelajaran
 Berkualitas yang tidak efektif, kreatif, dan
inovatif tidak akan menghasilkan
media yang menarik bagi siswa,
tidak dapat membantu siswa untuk
bisa memahami materi dengan lebih
baik, dan tidak memberikan
pengaruh yang positif bagi
peningkatan motivasi belajar siswa.
Anti Korupsi: Dampak negatif apabila nilai-nilai anti
 Kerja keras korupsi tidak diterapkan:
 Disiplin  Tanpa adanya kerja kersa tidak akan
 Transparansi tercipta media pembelajaran yang
baik.
 Pembuatan media pembelajaran
tidak selesai tepat waktu.
 Jika tidak ada transparansi, maka
mentor akan kesulitan dalam
memberikan arahan dan bimbingan
dalam proses pembuatan media
pembelajaran.

83
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari seluruh rangkaian kegiatan pelatihan dasar Calon Pegawai Negeri Sipil yang
dilanjutkan dengan kegiatan aktualisasi dan habituasi di instansi yang telah dijalani oleh
penulis, maka dengan ini penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Penulis telah menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan yang diagendakan dalam
Rancangan Aktualisasi dengan tingkat capaian 100%.
2. Penerapan nilai-nilai ANEKA sangat diperlukan dalam melaksanakan tugas sehari-hari
untuk meningkatkan kualitas diri yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas
pelayanan kepada masyarakat, sehingga masyarakat menjadi puas dan kepercayaan
masyarakat kepada instansi menjadi meningkat.
3. Pentingnya melakukan inovasi dan perubahan dalam kegiatan yang menjadi rutinitas
sehari-hari yang disesuaikan dengan kebutuhan, namun tetap dalam koridor yang berlaku.
4. Hambatan dan kesulitan akan selalu ada, untuk itu dibutuhkan sikap kerja keras dan
pantang menyerah.

B. Saran
Setelah melaksanakan kegiatan aktualisasi dan habituasi selama kurang lebih satu
bulan, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut:
1. Kepada Kepala Sekolah SMA N 1 Srandakan, Mentor, dan Bapak/ Ibu Guru senior
untuk tetap memberikan bimbingan, arahan, dan dukungan kepada penulis dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab di sekolah.
2. Kepada rekan-rekan seangkatan untuk tetap menjalin kekompakan, kerja sama,
saling mendukung dan mengingatkan untuk selalu menerapkan nilai-nilai dasar
ANEKA dalam setiap melaksanakan tugas.

C. Rencana Aksi
Kegiatan aktualisasi dan habituasi penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS tidak
hanya berhenti sampai dengan selesainya laporan ini saja, akan tetapi akan terus
dilakukan secara berkelanjutan dalam setiap sikap, perilaku, perbuatan, dan pemikiran

84
peserta saat melaksanakan kewajiban sesuai dengan tugas dan fungsinya. Untuk itu
rencana aksi peserta setelah selesainya pelatihan dasar CPNS ini adalah sebagai berikut:
1. Melanjutkan kembali kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama kegiatan
aktualisasi dan habituasi dengan tetap menerapkan nilai-nilai ANEKA.
2. Menginternalisasi nilai-nilai ANEKA tidak hanya dalam melaksanakan tugas di
instansi saja, tetapi juga dalam aktifitas sehari-hari.
3. Terus berupaya untuk membuat inovasi, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

85
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Perundang-Undangan:
Permen PAN dan RB No.16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka
Kreditnya.
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No.56 Tahun 2015 tentang Rincia Tugas
dan Fungsi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga.
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No.56 Tahun 2016 tentang Pembentukan,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis
pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga.

Buku / Modul :
Anita Lie.(2004). Cooperatif Learning. Jakarta: Grasindo
Anonim. (2012). Media “Ular Tangga Fisika” untuk Pembelajaran Fisika.
http:///physichlearning.blogspot.com: 10 November 2012.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zein. (1995). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Bhineka Cipta.

86
Tabel: Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
April Mei
No Kegiatan S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J S M S S R K J

29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Membuat Rencana
1 Pelaksanaan Pembelajaran

Penilaian Akhir Tahun (PAT)


(RPP)

Libur Awal Romadhan

Pesantren Ramadhan
Libur Hari Buruh
Melaksanakan Kegiatan
2
Pembelajaran
Mengadakan Kegiatan
3
Kelas Motivasi.
Membuat Media
4 Pembelajaran Permainan
Ular Tangga.

Juni
S M S S R K J S M S S R
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Libur Hari Raya Idul Fitri

(RPP)
2 Melaksanakan Kegiatan
Pembelajaran
3 Mengadakan Kegiatan
Kelas Motivasi.
4 Membuat Media
Pembelajaran Permainan
Ular Tangga.

87

Anda mungkin juga menyukai