i
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN (BANDIKLAT)
Gunung Sempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183 Telepon: (0274) 417704
Fax: (0274) 411801 Website: http://diklat.jogjaprov.go.id
Email: diklat@jogjaprov.go.id
BERITA ACARA
EVALUASI AKTUALISASI
Pada hari ini Selasa tanggal Dua Puluh bulan Agustus Tahun Dua Ribu Sembilan
Belas telah dilaksanakan EVALUASI AKTUALISASI bagi Peserta Pelatihan Dasar
CPNS Golongan Tiga Angkatan Tiga Belas Tahun Dua Ribu Sembilan Belas di Badan
Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta, atas nama:
Nama : Muhammad Zainal Abidin, S.Pd.
NIP : 19940328 201903 1 011
No. Presensi : 17
Jabatan : Guru IPS Ahli Pertama
Instansi : SMA Negeri 1 Rongkop Dinas Pendidikan, Pemuda,
dan Olahraga DIY
Mentor : Hery Setiyanto, S.Pd.
Coach : Thantowi Jauhari, S.AP., MPA.
Judul Aktualisasi : “Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
Sebagai Guru Sejarah Dalam Kegiatan Inovasi
Penggunaan Media Pembelajaran Online di SMAN 1
Rongkop Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Daerah Istimewa Yogyakarta”
LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS SEBAGAI GURU SEJARAH DALAM
KEGIATAN INOVASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ONLINE
DI SMAN 1 RONGKOP DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Oleh
Muhammad Zainal Abidin ,
S.Pd. NIP. 19940328 201903 1
011
Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulisan Laporan Aktualisasi dengan judul “Laporan
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pns Sebagai Guru Sejarah Dalam Kegiatan Inovasi
Penggunaan Media Pembelajaran Online di SMAN 1 Rongkop Dinas Pendidikan Pemuda
Dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta” dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Laporan Aktualisasi ini disusun sebagai salah satu persyaratan yang diperlukan untuk
memenuhi syarat kelulusan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) Golongan III di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penulisan laporan ini dapat diselesaikan dengan bimbingan, bantuan, dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sangat besar kepada:
1. Bapak Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si. selaku Kepala Badan Diklat DIY yang telah
memfasilitasi tempat, materi serta mengkoordinasi jajarannya sehingga Pelatihan
Dasar terlaksana dengan baik dan lancar,
2. Bapak Thantowi Jauhari, S.AP., MPA. Selaku Coach yang selalu membimbing dan
memberikan pengarahan dalam menyusun laporan aktualisasi ini,
3. Ibu Hery Setiyanto, S.Pd., selaku mentor yang selalu memberikan masukan serta
saran dalam kegiatan habituasi dan penyusunan laporan aktualisasi.
4. Ibu Budiharti, SE., M.Si selaku penguji evaluasi aktualisasi ini yang telah
memberikan arahan, saran, dan motivasi,
5. Bapak Ibu Widyaiswara yang telah memberikan ilmu dan bimbingan dengan penuh
semangat dan kesabaran,
6. Bapak Sucipto, SE., M.Acc.,selaku wali kelas yang dengan setia mendampingi
kami,
7. Bapak Kepala Sekolah, Bapak/Ibu guru dan karyawan SMA N 1 Rongkop yang
selalu memberikan dukungan dan masukan guna terlaksananya kegiatan habituasi
serta penyusunan laporan aktualisasi ini,
8. Orangtua, yang selalu memberikan dukungan dan doa yang tiada henti,
9. Rekan-rekan peserta Diklatsar, khususnya Golongan III ANGKATAN XIII Tahun
2019 yang selalu memberikan semangat dan dukungannya,
10. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah membantu
dan memberikan dukungan dalam mengikuti Diklatsar dan juga dalam penyusunan
laporan aktualisasi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi sempurnanya laporan aktualisasi ini. Akhir kata semoga
laporans aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan wawasan baik bagi pembaca
maupun bagi diri penulis. Terimakasih.
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
BERITA ACARA EVALUASI AKTUALISASI.........................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................iii
ABSTRAK...................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR..................................................................................................v
DAFTAR ISI..............................................................................................................vii
DAFTAR TABEL........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................x
DAFTAR SINGKATAN.............................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Posisi Organisasi Dalam Lingkup NKRI/SANKRI...............................................1
B. Visi,Misi, Tujuan dan Nilai Organisasi.................................................................2
C. Struktur Organisasi................................................................................................6
D. Tugas dan Fungsi...................................................................................................6
E. Kondisi Organisasi.................................................................................................9
BAB II AGENDA AKTUALISASI
A. Latar Belakang Pemilihan Isu dan Kegiatan........................................................20
B. Proses Aktualisasi................................................................................................28
1. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 1................................................28
2. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 2................................................45
3. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 3................................................71
4. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 4................................................90
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................110
B. Saran..................................................................................................................111
C. Rencana Aksi Penyempurnaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS......111
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Berita Acara Evaluasi Rancangan Aktualisasi
B. Lembar Konsultasi Mentor dan Coach
C. Undangan Mentor dan Lampirannya
D. Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Mentor
E. Lembar Form Masukan Penguji, Mentor, Coach
F. Lembar Komitmen Revisi
G. Slide Presentasi Rancangan Aktualisasi
H. Slide Presentasi Laporan Aktualisasi
I. Matriks Jadwal Aktualisasi
J. Presensi Kehadiran
DAFTAR TABEL
1
Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Sekolah Menengah
Atas yang selanjutnya disingkat SMA, adalah salah satu bentuk pendidikan formal yang
menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang Pendidikan Menengah sebagai lanjutan
dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui
sama/setara SMP atau MTs. Salah satu Sekolah Menengah Atas yang berada di wilayah
Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta adalah SMA Negeri 1 Rongkop yang
memiliki peran dalam melaksanakan pendidikan yang bermutu. Berikut identitas SMA
Negeri 1 Rongkop:
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Rongkop
NPSN 20402118
SMA Negeri 1 Rongkop berdiri pada tanggal 1 April 1990, berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 0389/O/1990
pada tanggal 11 Juni 1990. Mulai menerima siswa baru pada tahun ajaran 1989/1990. Saat
itu SMA Negeri 1 Rongkop belum mempunyai sarana dan prasarana baik Gedung, guru
maupun karyawan yang mencukupi. Sehingga kegiatan belajar mengajar siswa angkatan
pertama dititipkan di SMA Negeri 1 Karangmojo dan proses belajar mengajar siswa
angkatan pertama dimulai siang hingga sore. Seiring berjalannya waktu telah diselesaikan
pembangunan Gedung SMA Negeri 1 Rongkop yang terdiri dari bangunan awal yaitu
perpustakaan, ruang guru, ruang TU, ruang keterampilan dan kamar mandi. Gedung ini
diresmikan penggunaannya oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 16 Desember 1989.
B. VISI, MISI, TUJUAN, DAN NILAI ORGANISASI
1. Visi Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
Terwujudnya peningkatan kemuliaan martabat manusia Jogja
2. Misi Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
1) Meningkatkan kualitas hidup, kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang berkeadilan dan berkeadaban.
2) Mewujudkan tata pemerintahan yang demokratis.
3. Visi SMA Negeri 1 Rongkop
Penuh keimanan dan ketaqwaan, unggul dalam prestasi, terampil, berbasis
budaya dan berwawasan lingkungan.
4. Misi SMA Negeri 1 Rongkop
1) Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang normatif dan efektif,
sehingga dapat mengembangkan cipta, rasa dan karsa siswa secara normal.
2) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan teknologi informasi sehingga
siswa menguasai dan mampu memanfaatkan perkembangan teknologi
informatika.
3) Menyelenggarakan program bimbingan khusus untuk mempersiapkan siswa
agar mampu bersaing memasuki Perguruan Tinggi.
4) Membekali siswa dengan pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan
pengamalan ajaran agama sehingga menjadi siswa yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5) Membekali siswa dengan kemampuan berbahasa Inggris, khususnya dalam hal
berkomunikasi (conversation).
6) Mengembangkan pola pikir dan perilaku yang mencerminkan semangat 6K
dalam kehidupan sehari-hari.
7) Menyelenggarakan pembinaan dan memfasilitasi kegiatan siswa yang
memungkinkan berkembangnya kreatifitas seni dan budaya.
8) Menyelenggarakan pelatihan dan pembinaan berbagai bidang olahraga
sehingga siswa memiliki fisik yang sehat dan bisa mengembangkan bakatnya
di bidang olahraga, prestasi, dan mampu berkompetisi baik di tingkat
kecamatan, kabupaten, provinsi, bahkan di tingkat nasional.
9) Menyelenggarakan dan memfasilitasi kegiatan siswa yang memungkinkan
berkembangnya kreatifitas di bidang penulisan dan penelitian ilmiah maupun
penulisan di bidang kesastraan.
10) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang memungkinkan
berkembangnya kecakapan hidup (life skills) sehingga siswa memiliki
keunggulan dalam memasuki dan menciptakan peluang kerja.
5. Tujuan SMA Negeri 1 Rongkop
1) Mewujudkan masyarakat Rongkop yang berpendidikan sehingga mampu
berkompetisi dalam tatanan kehidupan yang maju.
2) Meningkatkan mutu pendidikan melalui intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
3) Meningkatkan kemampuan akademik dan profesionalisme bagi pendidik dan
tenaga kependidikan.
4) Mewujudkan generasi muda yang berwawasan kebangsaan, menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi serta siap meenruskan estafet pembangunan.
5) Siswa mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
6) Siswa mencintai seni budaya bangsa hingga dapat dibanggakan pada forum
internasional.
7) Siswa memiliki pola hidup yang sehat yang tercermin dari aktivitas pada
berbagai bentuk kegiatan olahraga dan kesehatan yang mendukung pencapaian
prestasi siswa dan kinerja sumber daya insan sekolah.
8) Siswa memiliki kesadaran tentang pentingnya kelestarian dan pemeliharaan
lingkungan hidup.
9) Sekolah memiliki format kegiatan yang mapan untuk mengembangkan jati diri
dan karakter siswa yang beradab dan bermartabat.
10) Sekolah memiliki standar pembelajaran, pendidikan, pembimbingan,
pembinaan, dan pelatihan siswa yang optimal melibatkan siswa dalam proses
pemecahan masalah di tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional.
11) Sekolah memiliki standar penilaian sesuai ketentuan kurikulum nasional yang
berlaku.
12) Kapasitas sumber daya insani sekolah mampu mendukung dan memberikan
layanan pendidikan sesuai Standar Nasional Pendidikan.
13) Kapasitas sumber daya non-insani sekolah mampu memberikan layanan
Pendidikan sesuai Standar Nasional Pendidikan.
14) Membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu
berpartisipasi dan melaksnakan upaya pelestarian lingkungan dan
pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang
akan datang.
15) Mewujudkan warga sekolah yang bertanggungjawab dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan sesuai tata kelola sekolah yang baik
untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
3. Pegawai
Sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil guru Sejarah di SMA Negeri 1 Rongkop,
mempunyai tugas pokok dan fungsi yang dijabarkan pada Peraturan Menteri Negara
Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya yaitu:
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan Pendidikan;
b. Menyusun silabus pembelajaran;
c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
e. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran
yang diampunya;
g. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
h. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
i. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar tingkat sekolah dan nasional;
j. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
k. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
l. Melaksanakan pengembangan diri;
m. Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
n. Membuat karya inovatif.
E. KONDISI ORGANISASI
1. Letak Organisasi
SMA Negeri 1 Rongkop merupakan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di
Kecamatan Rongkop. Sekolah menengah ini beralamatkan di Jalan Sadeng KM 25,
RT 6 RW 1, Dusun Karangwetan, Desa Semugih, Kecamatan Rongkop, Kabupaten
Gunung kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kode Pos 55883. Keadaan alam
nya yang berupa Gunung dan perbukitan mengelilingi SMA Negeri 1 Rongkop. Batas-
batas dari Sekolah ini yaitu pada bagian Barat dan Utara berbatasan dengan bukit dan
lahan pertanian warga yang kurang menguntungkan untuk perkembangan sekolah
khususnya dalam hal sarana dan prasarana. Pada sisi Timur menghadap akses Jalan
Nasional III yang memberikan manfaat bagi SMA Negeri 1 Rongkop untuk
mengembangkan sekolah dan mempermudah akses sarana transportasi bagi seluruh
warga sekolah. Sedangkan pada bagian Selatan berbatasan langsung dengan Sekolah
Dasar (SD) Negeri Kerdonmiri II.
2. Sarana Prasarana
SMA Negeri 1 Rongkop memiliki sarana dan prasarana untuk menunjang
kegiatan belajar mengajar peserta didik agar tercipta suasana pendidikan yang
kondusif sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan. Sarana-prasarana yang
dimiliki SMA Negeri 1 Rongkop antara lain sebagai berikut:
Tabel 2. Bangunan Gedung SMA Negeri 1 Rongkop
No Nama Barang Jumlah
1 Ruang Kelas 14
2 R.Kantor 1
3 Hall 1
4 Perpustakaan 1
5 Laboraturium 2
6 Ketrampilan 1
7 Tempat Ibadah 1
8 Dorlop 1
9 Tempat Parkir 1
10 Bak Air 1
11 Lab.Komputer 1
12 Gapuro 2
13 Lap.Basket 1
14 Pos Satpam 1
15 Gudang 1
16 Lab.Fisika 1
AGENDA AKTUALISASI
Penilaian Kriteria
No Masalah /Isu TN
U S G
1 Belum optimalnya penggunaan media 5 4 5 14
dalam pembelajaran Sejarah
2 Nilai mata pelajaran sejarah di bawah 4 5 3 12
KKM
3 kurangnya motivasi belajar siswa pada 4 4 3 11
pelajaran sejarah
Keterangan:
Oleh sebab itu, bisa ditarik kesimpulan bahwa permasalahan nilai Urgency, Seriousness,
serta Growth (USG) yang paling tinggi yaitu “Belum optimalnya penggunaan media
dalam pembelajaran Sejarah”.
Materi
Metode pembelajan tidak
menarik bagi siswa
Manusia
Pelayanan Publik
Penyusunan silabus ini dilakukan oleh guru dilakukan secara cermat, teliti, kejelasan
materi serta disesuaikan dengan kemampuan siswa sehingga pelajaran yang akan
diberikan dapat dengan mudah ditangkap oleh siswa. Sehingga pembelajaran sejarah di
kelas akan berjalan dengan optimal dan siswa mendapatkan layanan pembelajaran yang
memuaskan.
Whole of Government
Kerjasama yang dilakukan antara mentor dan penulis sendiri dilakukan dalam rangka
penyusunan silabus yang baik, sehingga terjadi hubungan yang saling menguntungkan
dari hasil kerjasama dengan mentor. Kerjasama itu berupa masukan(kritik dan saran) agar
terwujud silabus yang bermutu.
Sub Kegiatan 1
a) Akuntabilitas
Konsisten
Penyusunan materi dibuat dengan memperhatikan urutan dari materi yang
diajarkan dengan memperhatikan instrument pembelajaran lain. hal ini
memperhatikan keselarasan dengan antara materi yang diajarkan agar
pembelajaran sejarah lebih terarah.
Kejelasan
Penulisan penyusunan silabus dibuat dengan kalimat-kalimat yang mudah
dipahami dan dapat dikembangkan ke dalam RPP.
b) Nasionalisme
Cinta tanah
air:
Materi-materi yang disusun ditanamkan berdasarkan sudut pandang indonesia
sentris, sehingga siswa memiliki semangat kebangsaan.
Semangat
Dalam penyusunan materi silabus, guru menyusun materi dengan rasa
pengabdian yang tinggi serta memanfaatkan waktu luang untuk mengerjakan
tugas penyusunan.
c) Etika Publik
Cermat
Materi yang akan disusun dikaji terlebih dahulu dengan teliti kesesuainya dengan
KD, hal ini untuk meminimalisir kesalahan.
Sesuai aturan
Penyusunan materi memperhatikan Kompetensi Dasar (KD) serta Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK) agar dapat menghasilkan instrument penilaian
yang akurat dan berkualitas.
d) Komitmen
Mutu Orientasi
mutu
Penyusunan materi memperhatikan silabus yang telah disusun dan terukur . selain
itu juga mempertimbangkan kemampuan dari siswa itu sendiri, hal ini digunakan
agar siswa mendapat materi pembelajaran sejarah sebaik mungkin.
Efektif
Guru menentukan batasan materi dalam silabus dan berlandaskan pada sasaran
pembelajaran yang telah direncanakan. Hal ini diharapkan mampu menghasilkan
perangkat pembelajaran yang bermutu , inovatif, dan memacu siswa untuk ikut
aktif dalam pembelajaran sejarah di dalam kelas.
e) Anti
Korupsi
jujur
penyusunan materi silabus dikaji dari sumber referensi yang jelas serta
menghindari plagiarism.
Kerja keras:
Dalam penyusunan materi silabus, Guru mencurahkan segenap waktu, tenaga dan
biaya sendiri .
Sub Kegiatan 2
a) Akuntabilitas
Target
Perumusan silabus berdasarkan pada kompetensi dasar (KD) serta IPK. Fokus
materi dibatasi agar didapat materi yang tepat.
Tanggung jawab:
Kegiatan perumusan kegiatan pembelajaran, penilaian, menetukan alokasi waktu
dan sumber belajar dilakukan dengan memperhatikan banyak pertimbangan
Kejelasan:
Materi disusun sesuai KD yang diambil kemudian dijabarkan secara runtut, jelas,
dan mudah dipahami sehingga dapat diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran, dirumuskan instrument penilaian yang tepat, dan sumber belajar
yang akurat.
b) Nasionalisme
Cinta tanah
air:
Penyusunan silabus menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sebagai
wujud untuk melestarikan bahasa persatuan.
c) Etika Publik
Sopan Santun:
Guru berkonsultasi dengan mentor menggunakan bahasa dan tata bicara yang
halus, penampilan yang rapi dan bersih, guna menghormati mentor.
Komunikatif:
Guru merumuskan batasan materi menggunakan bahasa yang sederhana sehingga
tercipta suasana komunikasi yang baik.
d) Komitmen
Mutu Orientasi
mutu:
Pemilihan instrument penilaian dan sumber belajar didasarkan pada batasan
materi dan alokasi waktu yang telah ditentukan dan menggunakan teknik yang
akurat sehingga menghasilkan instrument penilaian yang berkualitas.
e) Anti
Korupsi
Mandiri:
Perancangan materi pembelajaran, perumusan instrument penilaian, dan
penentuan alokasi waktu dilakukan oleh guru sendiri, bukan hanya menjiplak
karya orang lain, dan tanpa membebankan pekerjaannya ke orang lain.
Tanggung jawab:
Perancangan materi pembelajaran, perumusan instrument penilaian, penentuan
alokasi waktu, dan penentuan sumber belajar dilakukan dengan sungguh-sungguh
dan penuh tanggung jawab sehingga dihasilkan perangkat pembelajaran yang
berkualitas.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Melalui kegiatan penyusunan Silabus ini peserta dapat mengaplikasikan nilai-nilai
ANEKA. Karena dalam penyusunan Silabus seorang guru dituntut untuk profesional,
efektif dan efisien dalam memilihkan materi dan kegiatan, bekerja keras untuk
merumuskan materi, metode, kegiatan, dan penilaian serta bertanggungjawab untuk
dapat menghasilkan rencana pembelajaran yang bermutu dan berkualitas sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud pelayanan seorang guru
terhadap peserta agar pembelajaran di dalam kelas menjadi menarik dan sistematis.
Yogyakarta, 22 Juli 2019
Disetujui oleh,
Mentor
Kompetensi Inti
KI3- Memahami, menganalisis, menerapkan dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari materi yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung
Alok
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran asi Sumber Penilaian
Wak
tu
3.1 Menganalisis Kerajaan-kerajaan maritim 3.1.1 Menjelaskan proses Membaca buku teks, Buku Lisan
kerajaan-kerajaan Indonesia pada masa masuk dan melihat gambar slide Pegangan Tertulis
maritim di Indonesia Hindu dan Buddha dalam berkembangnya agama presentasi, menonton Guru Sejarah Penugasan
pada masa Hindu dan sistem pemerintahan, serta kebudayaan hindu- video, dan/atau Peminatan Portofolio
Buddha dalam sistem sosial, ekonomi, dan budha di indonesia menyimak penjelasan Kelas XI Evaluasi konten
pemerintahan, sosial, kebudayaan serta 3.1.2 Mendeskripsikan sistem guru mengenai kerajaan- Buku video instagram
ekonomi, dan pengaruhnya dalam pemerintahan, sosial, kerajaan maritim Pegangan
kebudayaan serta kehidupan masyarakat ekonomi, dan Indonesia pada masa Siswa
pengaruhnya dalam Indonesia pada masa kini kebudayaan kerajaan Hindu dan Buddha dalam Sejarah
kehidupan Kerajaan maritim Kesutai sistem 12 JP Peminatan
pemerintahan, sosial,
masyarakat Indonesia Hindu dan Buddha 3.1.3 Mendeskripsikan sistem ekonomi, dan kebudayaan Kelas XI
pada masa kini Sistem pemerintahan pemerintahan, sosial, serta pengaruhnya dalam Sumber
Sistem sosial ekonomi, dan kehidupan masyarakat Internet
4.1 Menyajikan hasil sistem ekonomi kebudayaan kerajaan Indonesia pada masa kini Modul
analisis tentang sistem kebudaya-an tarumanegara Membuat dan pembelaja
kerajaan-kerajaan pengaruh Hindu dan 3.1.4 Mendeskripsikan sistem mengajukan ran
maritim Indonesia Buddha dalam pemerintahan, sosial, pertanyaan/Tanya sejarah
pada masa Hindu dan kehidupan masyarakat ekonomi, dan jawab/berdiskusi tentang
Buddha dalam sistem Indonesia masa kini kebudayaan kerajaan informasi yang belum
pemerintahan, sosial, sriwijaya dipahami/informasi
ekonomi, dan 3.1.5 Mendeskripsikan sistem tambahan yang ingin
kebudayaan serta pemerintahan, sosial, diketahui/atau sebagai
pengaruhnya dalam ekonomi, dan klarifikasi mengenai
kehidupan kebudayaan kerajaan kerajaan-kerajaan maritim
masyarakat holing Indonesia pada masa
Indonesia pada masa 3.1.6 Mendeskripsikan sistem Hindu dan Buddha dalam
kini dalam bentuk pemerintahan, sosial, sistem pemerintahan,
tulisan dan/atau ekonomi, dan sosial, ekonomi, dan
media lain kebudayaan kerajaan kebudayaan serta
medang kamulan pengaruhnya dalam
3.1.7 Mendeskripsikan sistem kehidupan masyarakat
pemerintahan, sosial, Indonesia pada masa kini
ekonomi, dan Mengumpulkan data dari
kebudayaan kerajaan berbagai sumber terkait
singasari kerajaan-kerajaan maritim
3.1.8 Mendeskripsikan sistem Indonesia pada masa
pemerintahan, sosial, Hindu dan Buddha dalam
ekonomi, dan sistem pemerintahan,
kebudayaan kerajaan sosial, ekonomi, dan
majapahit kebudayaan serta
3.1.9 Mendeskripsikan sistem pengaruhnya dalam
pemerintahan, sosial, kehidupan masyarakat
ekonomi, dan Indonesia pada masa kini
kebudayaan kerajaan Menganalisis dan menarik
mataram kesimpulan dari data yang
3.1.10 Mendeskripsikan sistem dikumpulkan terkait
pemerintahan, sosial, kerajaan-kerajaan maritim
ekonomi, dan Indonesia pada masa
kebudayaan kerajaan Hindu dan Buddha dalam
sunda sistem pemerintahan,
3.1.11 Mendeskripsikan sistem sosial, ekonomi, dan
pemerintahan, sosial, kebudayaan serta
ekonomi, dan pengaruhnya dalam
kebudayaan kerajaan kehidupan masyarakat
bali Indonesia pada masa kini
3.1.12 Menjelaskan pengaruh
Hindu dan Buddha dalam
kehidupan masyarakat Membuat laporan
hasil analisis dalam
Indonesia masa kini
bentuk tulisan
dan/atau media lain
4.1.1 Membuat analisis tentang mengenai kerajaan-
kerajaan- kerajaan kerajaan maritim
maritim Indonesia pada Indonesia pada masa
masa Hindu dan Buddha Hindu dan Buddha
dalam sistem dalam sistem
pemerintahan, sosial, pemerintahan, sosial,
ekonomi, dan ekonomi, dan
kebudayaan kebudayaan serta
4.1.2 Membuat analisis pengaruhnya dalam
kehidupan masyarakat
tentang pengaruh Indonesia pada masa
Hindu dan Buddha kini
dalam kehidupan Membuat konten
masyarakat Indonesia video instagram
pada masa kini dalam tentang kerajaan
bentuk tulisan maritim hindu-buddha
dan/atau media lain di indonesia yang
dilakukan secara
berkelompok.
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan pembelajaran Alokasi Sumber penilaian
waktu
3.2 Menganalisis Kerajaan-kerajaan maritim 3.2.1 Mendeskripsikan tentang Membaca buku teks, Buku Lisan
kerajaan-kerajaan Indonesia pada masa Islam kerajaan-kerajaan maritim melihat gambar/peta, Pegangan Tertulis
maritim Indonesia dalam sistem Indonesiapada masa dan/atau menonton video Guru Penugasan
pada masa Islam pemerintahan, sosial, Islam dalam sistem mengenai kerajaan- Sejarah Portofolio
dalam sistem ekonomi, dan kebudayaan pemerintahan,sosial,ekon kerajaan maritim Peminatan Evaluasi konten
pemerintahan, sosial, serta pengaruhnya dalam omi,dan kebudayaan serta Indonesia pada masa Kelas XI video instagram
ekonomi, dan kehidupan masyarakat pengaruhnya dalam 12 JP
Islam dalam sistem Buku
kebudayaan serta Indonesia pada masa kini kehidupan masyarakat pemerintahan, sosial, Pegangan
pengaruhnya dalam Kerajaan maritim Islam Indonesia pada masa kini ekonomi, dan kebudayaan Siswa
kehidupan Sistem pemerintahan serta pengaruhnya dalam Sejarah
masyarakat Indonesia Sistem sosial 3.2.2 Menjelaskan sistem kehidupan masyarakat Peminatan
pada masa kini sistem ekonomi pemerintahan,sosial, Indonesia pada masa kini Kelas XI
sistem kebudaya-an ekonomi,dan kebudayaan Modul
4.2 Menyajikan hasil Pengaruh Islam dalam kerajaan perlak
analisis tentang Membuat dan mengajukan pembelajara
kehidupan masyarakat pertanyaan/Tanya n sejarah
kerajaan-kerajaan
maritim Indonesia Indonesia masa kini jawab/berdiskusi tentang
pada masa Islam informasi yang belum
dalam sistem
pemerintahan, sosial, 3.2.3 Menjelaskan sistem dipahami/informasi
ekonomi, dan pemerintahan, sosial, tambahan yang ingin
kebudayaan serta ekonomi, dan kebudayaan diketahui/atau sebagai
pengaruhnya dalam klarifikasi mengenai
Kehidupan Kerajaan Linge
Masyarakat kerajaan-kerajaan maritim
Indonesia pada masa Indonesia pada masa
kini dalam bentuk 3.2.4 Menjelaskan sistem Islam dalam sistem
tulisan dan/atau pemerintahan, sosial, pemerintahan, sosial,
media lain ekonomi, dan kebudayaan
ekonomi, dan
Kebudayaan kerajaan serta pengaruhnya dalam
samudra pasai kehidupan masyarakat
Indonesia pada masa kini
3.2.5 Menjelaskan sistem Mengumpulkan data dari
pemerintahan,sosial,
berbagai sumber terkait
ekonomi,dan kerajaan-kerajaan maritim
kebudayaan kerajaan Indonesia pada masa
aceh darussalam
Islam dalam sistem
3.2.6 Menjelaskan sistem pemerintahan, sosial,
pemerintahan,sosial, ekonomi, dan kebudayaan
ekonomi, dan serta pengaruhnya dalam
kebudayaan kerajaan
palembang kehidupan masyarakat
Indonesia pada masa kini
Menganalisis dan menarik
kesimpulan dari data yang
dikumpulkan terkait
3.2.7 Menjelaskan sistem kerajaan-kerajaan maritim
pemerintahan, sosial,
ekonomi,dan kebudayaan
kerajaan Jambi
42
Gambar 5. Merumuskan kegiatan pembelajaran, penilaian, menentukan alokasi waktu, dan sumber bela
Deskripsi Proses Media pembelajaran adalah segala alat pengajaran yang digunakan untuk
memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam proses
belajar mengajar sehingga tercapainya tujuan pembelajaran yang sudah
dirumuskan. Di era yang serba digital ini diperlukan media pembelajaran
45
berbasis media online yang memudahkan pendidik untuk dapat
memberikan materi pembelajar dengan cara yang unik, menarik dan
berkualitas kepada peserta didiknya.
Dalam membuat media pembelajaran online ini sebelumnya penulis
menyusun materi silabus dari berbagai sumber yang ada. Setelah itau
disusunlah Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran(RPP). RPP merupakan
instrumen yang sangat penting dalam menyampaikan materi
pembelajaran. Dengan disusunya RPP ini diharapkan akan memudahkan
pemahaman siswa terhadap materi..
Hambatan Sumber- sumber referensi di SMA Negeri 1 Rongkop yang kurang
lengkap, sehingga kurang mendukung untuk proses pembuatan
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran.
Solusi Penulis mencari sumber-sumber referensi RPP yang belum tersedia di
perpustakaan SMAN 1 Rongkop dengan cara mencari sumber referensi
yang valid di internet.
Daftar Lampiran 1. Foto Kegiatan
2. Catatan Pelaksanaan Kegiatan
3. Media Pembelajaran dengan format Sejarah
2. Whole of government
Dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP), Guru melakukan kerjasama dan
koordinasi dengan mentor dan rekan sejawat agar terwujud Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP)
yang runtut, akurat dan berkualitas
3. Pelayanan Publik
Guru memeberikan pelayanan publik yang diwujudkan dengan menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang runtut, terukur dan
jelas maka siswa sebagai publik dapat terlayani dengan baik
Sub Kegiatan 1
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab
Seorang guru CPNS Pendidikan Sejarah dalam merumuskan tujuan pembelajaran harus
memiliki sikap tanggung jawab agar sesuai dengan silabus yang telah dibuat.
Konsistensi
Seorang guru CPNS Pendidikan Sejarah dalam merumuskan Indikator Pencapaian
Kompetensi dan Tujuan harus sesuai dengan Kompetensi Dasar yang telah diambil sehingga
antara Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi serta tujuan selaras.
b. Nasionalisme
Ikhlas
Dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran seorang guru harus melaksanakanya
dengan penuh keikhlasan baik dalam mencurahkan fikiran , waktu dan tenaganya
Kerja keras
Menentukan Indikator Pencapaian Kompetensi harus memperhatikan setiap karakter materi
agar sesuai dengan karakter siswa. Sehingga tidak ada perbedaan antara siswa yang memilki
intelejensi yang tinggi dengan siswa yang memilki intelejensi yang rendah.
c. Etika Publik
Santun
Dalam berkomunikasi dengan mentor serta dengan teman sejawat menggunakan bahasa
yang santun serta menghargai lawan bicara. Menggunakan tata karma juga perlu
diperhatikan agar tercipta komunikasi yang baik.
Tidak diskriminatif
RPP yang disusun dengan tidak menyinggung SARA serta status sosial seseorang.
d. Komitmen Mutu
Efektivitas
Pemilihan kata/diksi yang digunakan dalam menentukan indicator pencapaian kompetensi
dan tujuan sehingga menghasilkan penyusunan kata yang efektif.
Orientasi mutu
Dalam menetukan IPK dan tujuan berdasarkan pada karakter siswa dan kesesuaian dengan
materi sehingga RPP yang telah dibuat akan optimal.
e. Anti Korupsi
Mandiri
Penetuan IPK dan tujuan dilaksanakan secara mandiri serta memperhatikan karakter dari
materi dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
Sederhana
Penyusunan kalimat dalam pembuatan IPK harus dibuat dengan sederhana agar mudah
difahami serta diaplikasikan.
Sub Kegiatan 2
a. Akuntabilitas
Integritas
Materi, metode, model, media serta sumber belajar yang digunakan harus selaras dan
berpatokan pada KD. KD tersebut kemudian dijabarkan dalam materi pembelajaran untuk
menentukan metode pembelajaran yang berkualitas.
Transparansi
Sumber materi harus dituliskan dalam kutipan, footnote, maupun daftar pustaka.
b. Nasionalisme
Cinta tanah air:
Materi yang dimasukkan mengajak siswa untuk lebih mencintai tanah air Indonesia
sehingga siswa memiliki jiwa nasioinalisme yang tinggi
Keadilan :
Kegiatan belajar yang telah disusun dalam RPP mengajak seluruh siswa untuk berpartisipasi
aktif tanpa memandang status apapun. Sehingga hal ini merupakan salah satu wujud dari
keadilan.
c. Etika Publik
Santun:
Bahasa yang digunakan untuk menyusun menggunakan ragam bahasa yang santun agar
tidak menyinggung maupun menimbulkan makna yang negative
Komunikatif:
Guru menyusun materi memakai bahasa yang komunikatif sehingga mudah untuk
dimengerti oleh siswa.
d. Komitmen Mutu
Orientasi mutu:
Mengedepankan sumber-sumber referensi yang jelas, akurat dan terbaru dalam pembuatan
materi, agar materi-materi yang dibuat berkualitas.
Efektivitas
Dalam menyusun materi lebih mengutamakan ketepatan materi yang akan disampaikan
dikaitkan dengan KD. Sehingga dalam pembelajaran siswa dapat lebih mudah menangkap
fokus dari materi tersebut.
e. Anti Korupsi
Mandiri :
Penyusunan materi dilakukan oleh guru itu, menggunakan fikiran dan tenaga, dan waktu
sendiri dan tidak dibebankan ke orang lain. Materi yang disusun bukan merupakan bentuk
plagiarisme.
Kerja keras:
Mengoptimalkan waktu semaksimal mungkin dalam menyusun materi dan pemilihan model
pembelajaran agar tercipta pembelajaran yang maksimal, sehingga waktu tidak akan
terbuang sia-sia.
Sub Kegiatan 3.
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab
Penyusunan instrument dilakukan dengan kesungguhan dan sepenuh hati serta secermat
mungkin dalam meminimalisir kesalahan seminimal mungkin.
Konsistensi
Penyusunan instrument penilaian dilakukan dengan teknik dan bentu instrument yang
dijelaskan dalam kisi-kisi, yang kemudian dijabarkan dalam soal dan pedoman penilaian.
Agar teknik, bentu, kisi-kisi serta bentuk soal konsisten
b. Nasionalisme
Kepentingan Publik
Guru dalam merumuskan instrument penilaian adalah sebagai bentuk dari pelayanan publik
dalam tugasnya sebagai abdi Negara.
Etos kerja
Guru mementingkan etos kerja dalam penyusunan instrument penilaian agar dapat
mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai wujud dari amanat kemerdekaan Indonesia
c. Etika Publik
Disiplin
Guru harus mematuhi deadline yang telah ditetapkan dalam perumusan intrumen penilaian,
sehingga pekerjaan akan selesai tepat pada waktunya.
Sopan
Ketika berkomunikasi dengan mentor dalam rangka menyusun instrument penilaian
diharuskan selalu menggunakan bahasa yang santun serta tidak menyakiti perasaan.
d. Komitmen Mutu
Berorientasi Mutu
Guru mengutamakan pentingnya mutu dalam menyusun instrument penilaian yang
memperhatikan keterkaitan isi soal, materi dan tingkat kemampuan dari siswa sendiri agar
soal-soal yang dibuat dapat mengukur kompetensi siswa dengan lebih tepat.
Inovasi
Penerapan inovasi dalam penyusunan instrumen penilaian akan membuat kegiatan
pembelajaran lebih berwarna, sehingga dapat menciptakan kondisi yang menyenangkan
dalam kegiatan pembelajaran.
e. Anti
Korupsi
Jujur
Instrumen penilaian yang dibuat merupakan hasil karya sendiri , yang dibuat berlandaskan
pada nilai-nilai kejujuran dan prinsip integritas.
Tanggung jawab
Penyusunan instrument penilaian dilandasi dengan rasa tanggung jawab yang tinggi, tanpa
pengaruh dari siapapun serta dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Sub Kegiatan 4.
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab
Guru melakukan apa yang disarankan oleh mentor dengan sungguh-sungguh demi
terwujudnya RPP yang berkualitas
Kerjasama
Terjadi hubungan timbal balik yang positif antara mentor dan penulis agar terwujud RPP
yang berkualitas.
b. Nasionalisme
Menghargai pendapat
Dalam berdiskusi dengan mentor, penulis menerima kritik saran dan masukan yang sangat
berguna. Kritik, saran dan masukan tersebut penulis tampung agar menjadi perbandingan
ataupun koreksi bagi RPP yang disusun.
Kekeluargaan
Pengimplementasian asas kekeluargaan dilakukan ketika berdiskusi dengan mentor dalam
membahas hal-hal yang perlu dikoreksi dan diperbaiki. Komunikasi dilakukan dengan
santun dan bahasa yang sopan.
c. Etika Publik
Hormat
Selama dalam masa pembimbingan oleh mentor dalam menyusun RPP ini, penulis menjaga
etika dalam berbicara maupun dalam bersikap di depan mentor. Hal ini semata mata
dilakukan dengan tujuan menghargai mentor.
Berdaya guna
Kegiatan komunikasi yang terjalin dengan mentor dilakukan dengan membahas masalah
masalah penting yang muncul selama penyusunan RPP.
d. Komitmen
Mutu Inovasi
Ide-ide baru yang muncul dari daya kreatifitas penulis, didiskusikan dengan mentor agar
mendapat pandangan dan penguatan. Dengan adanya feedback dari mentor dalam
menuangkan ide, maka penulis merasa tersuport.
Orientasi mutu
Penyeleksian materi RPP dilakukan bersama dengan mentor, hal ini dilakukan dengan
maksud meningkatkan kualitas isi RPP yang disusun.
e. Anti Korupsi
Disiplin
Tenggat waktu yang diberikan oleh mentor dioptimalkan dengan baik oleh penulis. Dengan
optimalnya penggunaan waktu maka tugas akan cepat diselesaikan.
Kerja Keras
Pengoptimalan tenaga, waktu dan fikiran baik oleh penulis maupun mentor dalam rangka
menyusun RPP. Dilandasi oleh semangat serta motivasi, maka RPP dapat tersusun dengan
baik.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Melalui kegiatan penyusunan RPP peserta dapat mengaplikasikan nilai-nilai ANEKA. Seorang pendidik
bertanggungjawab untuk dapat menyampaikan materi kepada peserta didik dengan cara yang
professional, efektif, kreatif dan inovatif. Dengan media pembelajaran yang menarik maka siswa akan
dapat mempelajari materi yang disampaikan lebih cepat dan mudah. Dengan memanfaatkan media
pembelajaran online maka siswa nantinya akan dapat mengakses materi yang lebih menarik karena rata-
rata siswa sekarang sudah memilih gadget yang mendukung pembelajaran menggunakan media online
contohnya instagram. Selain itu secara pribadi kegiatan ini memotivasi penulis untuk dapat terus belajar
mengembangkan diri mengikuti perkembangan zaman sehingga dapat menerapkan pada pembelajaran
yang diampunya.
Yogyakarta, 28 Juni 2019
Disetujui oleh,
Mentor
c.
d.
A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
D. Materi Pembelajaran
Kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa Hindu dan Buddha dalam sistem pemerintahan,
sosial, ekonomi, dan kebudayaan serta pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada
masa kini
Kerajaan maritim Hindu dan Buddha
Sistem pemerintahan
Sistem sosial
sistem ekonomi
sistem kebudaya-an
pengaruh Hindu dan Buddha dalam kehidupan masyarakat Indonesia masa kini
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan tugas video instagram.
F. Media Pembelajaran
Media :
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
LCD Proyektor
Instagram
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
Smartphone android/windows phone/i phone
G. Sumber Belajar
Buku Sejarah Peminatan Siswa Kelas XI, Kemendikbud terbaru
Buku refensi yang relevan di perpustakaan SMAN 1 Rongkop.
Lingkungan setempat
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1
Pertemuan Ke-1 (4 x 45 Menit)
.
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
Kerajaan maritim Hindu dan Buddha
yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Kerajaan maritim Hindu dan
Buddha yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide
presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi
Kerajaan maritim Hindu dan Buddha yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat
dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan
diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Kerajaan maritim
Hindu dan Buddha yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Kerajaan
maritim Hindu dan Buddha yang telah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru.
COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh
dalam buku paket maupun browsing di internet mengenai materi
Kerajaan maritim Hindu dan Buddha
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Kerajaan maritim
Hindu dan Buddha yang telah diperoleh pada buku catatan
dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Kerajaan
maritim Hindu dan Buddha sesuai dengan pemahamannya
melalui video singkat kemudian mengupload/mengunggahnya di
instagram .
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Kerajaan maritim Hindu dan Buddha
CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyampaikan point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Konten video di instagram tentang materi :
Kerajaan maritim Hindu dan Buddha
Guru :
● Melakukan evaluasi pekerjaan siswa di instagram yang telah selesai diunggah
langsung mengenai materi pelajaran Kerajaan maritim Hindu dan Buddha
● Peserta didik/kelompok yang selesai mengerjakan tugas konten video di
instgram dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Kerajaan maritim Hindu dan
Buddha kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.
Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta
didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar
penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan
dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan
kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi,
singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan
Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
4 Pelafalan
Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4
Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..
Dst
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar
Mengetahui
Mentor Guru Mata Pelajaran
Catatan Mentor
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
3. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS 3
Kegiatan / Sub Kegiatan / Menyusun modul
Output a. Memilih materi sesuai konteks
b. Merancang tema dan gambar yang digunakan dalam
modul
c. Konsultasi dengan mentor dan rekan sejawat
Output
1 Modul Sejarah
Tanggal 2 s.d 5 Juli 2019
Tingkat Capaian 1. Memilih materi sesuai konteks (100%)
Terlaksananya kegiatan memilih materi sesuai konteks dalam
rangka pembuatan modul kelas XI IPS SMA Negeri 1
Rongkop.
2. Merancang tema dan gambar yang digunakan dalam modul
(100%)
Terlaksananya kegiatan merancang tema dan gambar yang
digunakan dalam pembuatan modul yang berisi materi tentang
kerajaan maritim hindu-buddha di indonesia.
3. Konsultasi dengan mentor dan rekan sejawat (100%)
Deskripsi Proses Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan dan menciptakan suasana
belajar yang menarik maka perlu sarana yang tepat. Penulis
menggunakan modul yang nantinya dapat digunakan oleh siswa dalam
membantu tujuan pembelajaran. Modul juga dibuat semenarik
mungkin agar siswa tertarik untuk membaca dan memudahkan dalam
memahami. Dalam membuat modul ini penulis mengambil materi dari
berbagai sumber yang ada baik melalui buku-buku konvensional
maupun ebook serta sumber-sumber lain yang relevan.
Hal ini untuk menunjang pembelajaran Sejarah kelas XI SMA Negeri
1 Rongkop. Dimana nanti siswa tersebut dapat mengakses materi
secara lebih detail.
Hambatan penulis menemukan hambatan dalam dalam pembuatan modul ini
yaitu kurang lengkapnya sumber yang didapatkan oleh penulis di
perpustakaan.
Solusi Mencari ebook yang tersedia di digital library yang tersedia secara
lebih lengkap dan bisa diakses kapanpun dan dimanapun..
Daftar Lampiran 4. Foto kegiatan
5. Catatan hasil kegiatan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan:
1. Manajemen ASN
Seorang guru menunjukkan manajemen ASN dengan melaksanakan salah satu tugas guru yaitu
membuat karya yang penuh dengan inovasi. Modul merupakan sarana pembelajaran yang
berfungsi untuk mempermudah siswa dalam memperoleh sumber belajar. Modul ini dibuat
dengan penuh tanggung jawab dan berorientasi mutu sehingga dihasilkan produk yang baik.
Seorang guru harus menjalankan tugas sesuai dengan tupoksinya dan juga menunjukkan
kemampuanya dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan sistematis, akurat dan
sesuai aturan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai
2. Pelayanan Publik
Penyusunan modul adalah bentuk pelayanan publik dengan maksud untuk mempermudah siswa
dalam memahami materi pembelajaran sejarah di kelas, disusun dengan tata aturan dan kosa kata
bahasa Indonesia yang baik dan benar serta mudah dimengerti. modul ini dibuat dengan tampilan
yang menarik dan kekinian sehingga mendorong motivasi siswa dan diharapkan siswa lebih
tertarik untuk membacanya. Dengan modul ini maka, guru sudah memberikan pelayanan publik
kepada siswa sebagai penerima layanan publik.
3. Whole of Government
Whole of Government diaplikasikan dalam pembuatan modul ini, guru melakukan konsultasi dan
komunikasi dengan rekan sejawat dan mentor. Hal ini dilakukan untuk menentukan materi yang
tepat guna, efektif dan berkualitas. Sehingga materi yang dibuat dapat memacu siswa untuk
berfikir kreatif, inovatif dan berpartisipasi aktif selama kegiatan pembelajaran sejarah di kelas.
Sub Kegiatan 1`
a.Akuntabilitas
Kejelasan
Pembatasan fokus materi dilakukan agar menghasilkan modul yang tepat, jelas dan mudah
difahami. Dengan kejelasan materi yang akan disampaikan maka siswa akan lebih mudah
memahami isi materi
Target
Pemilihan materi modul memiliki tujuan yaitu untuk memudahkan siswa dalam memahami isi
dari materi selain itu materi yang disusun diharapkan menarik minat siswa untuk mengikuti
pembelajaran.
b. Nasionalisme
Etos kerja
Materi yang dihadirkan diharapkan dapat memacu semangat belajar siswa untuk lebih aktif.
Pemilihan materi modul yang sesuai konteks dan menarik minat siswa untuk mengerjakan
soal-soal yang diberikan.
Cinta tanah air
Materi dari modul pembelajaran sejarah ditanamkan di dalamnya nilai-nilai kepahlawanan,
semangat kebangsaan dan cinta tanah air
c. Etika Publik
Cermat
Materi yang dipilih dan disajikan dalam modul telah diteliti dan dikoreksi dengan tujuan
untuk meminimalkan kesalahan-kesalahan dalam pemilihan kata ataupun subtansi dari materi
modul tersebut.
Komunikatif
Bahasa yang digunakan dalam pemilihan materi modul mudah dimengerti oleh siswa serta
menghindari kalimat-kalimat yang rumit serta ambigu.
d. Komitmen Mutu
Inovasi
Materi yang dipilih diambil dari sumber referensi terbaru yang dikembangkan menggunakan
ide-ide yang inovatif serta sesuai dengan konteks.
Efektifitas
Pemilihan kosa kata yang menarik dan menghindari kalimat yang bertele-tele yang
menyebabkan siswa menjadi tidak tertarik. Dengan kalimat padat dan jelas maka dapat
membuat siswa untuk mudah mengingat kembali materi materi yang diberikan.
e. Anti
Korupsi
Mandiri
Tugas penyusunan materi modul dilakukan oleh penulis sendiri tanpa harus dibebankan
kepada orang lain. Pihak lain hanya berkontribusi dalam memberi masukan maupun memberi
sumber referensi.
jujur
pencantuman sumber literatur dari berbagai sumber baik itu dalam bentuk footnote, kutipan
maupun daftar pustaka
Sub Kegiatan 2
a. Akuntabilitas
Partisipasif
Perancangan modul dengan tema dan gambar diharapkan menarik minat siswa untuk berperan
aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian akan tercipta suasana pembelajaran yang
menyenangkan.
Target
Penulis memilih tema dan gambar yang sesuai dengan tujuan KD, agar siswa dapat
memahami pelajaran secara penuh di kelas selama pelajaran sejarah
b. Nasionalisme
Rela berkorban
Perancangan tampilan dan gambar dilakukan dengan biaya sendiri serta membutuhkan waktu
di luar jam pelajaran. Selama kegiatan ini, guru mencurahkan seluruh waktu, tenaga dan
fikiran agar terwujud modul yang baik.
Bijaksana
Penentuan tampilan dan gambar memperhatikan berbagai aspek. Misalnya menggunakan
kata-kata yang menyinggung Suku, Agama, Ras, dan Adat istiadat serta menggunakan
kalimat-kalimat dalam bahasa yang baku.
c. Etika Publik
Komunikatif
Bahasa yang digunakan dalam modul menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Pemilihan diksi yang baik ditujukan agar mudah difahami oleh siswa.
Santun
Penulisan menghindari kata-kata tabu yang ada di lingkungan setempat, hal ini untuk
menghindari miss komunikasi dan miss persepsi.
d. Komitmen
Mutu Orientasi
mutu
Guru mengambil inspirasi tampilan maupun gambar dari sumber-sumber yang terpercaya
serta memperhatikan estetika. Istilah-istilah yang menarik juga dapat meningkatkan minat
belajar siswa.
Inovatif
Perancangan tampilan dan gambar yang non mainstream dan eksentrik dapat diterapkan,
namun harus selalu berpedoman pada konteks.
e. Anti
Korupsi
Kerja keras
Guru mencurahkan waktunya di luar jam mengajar dalam kegiatan perancangan tampilan dan
gambar serta mencurahkan segenap daya fikiran maupun tenaga fokus agar tercipta karya
yang berkualitas.
jujur
Guru dalam mengambil referensi baik online maupun offline, menuliskan alamat link nya dan
sumbernya.
Sub Kegiatan 3
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab
Bertukar ide antara mentor dan penulis diharapkan dapat menghindari kesalahan-kesalahan
dalam penulisan modul.
Transparansi
Keterbukaan dengan mentor menjadi prinsip dalam berkonsultasi. Pemberian informasi juga
dilakukan dengan sedetail-detailnya.
b. Nasionalisme
Musyawarah mufakat
Ide-ide yang keluar, dipertimbangakan bersama-sama dengan mentor agar. Bertukar pendapat
dengan teman sejawat juga ditujukan agar dapat memberi masukan yang berharga.
Kekeluargaan
Ketika berkonsultasi dengan mentor maupun teman sejawat penulis mengedepan prinsip
kekeluargaan demi terciptanya hubungan yang harmonis
c. Etika Publik
Santun
Berbicara denngan nada yang rendah kepada mentor, menggunakan tata bahasa yang halus,
dan selalu menatap wajah dalam berbicara dengan maksud agar mentor merasa dihormati.
Taat perintah
Hal yang baik yang menjadi perintah/arahan mentor dilakukan oleh penulis dalam rangka
terselesaikanya modul yang baik.
d. Komitmen Mutu
Efektifitas
Komunikasi dua arah antara mentor dan penulis memperhatikan waktu-waktu yang tepat,
sehingga tidak mengganggu waktu istirahat maupun waktu sibuk mentor.
e. Anti Korupsi
Ikhlas
Guru melakukan kegiatan konsultasi dengan mentor dilandasi dengan kemantapan hati baik
dalam menerima ataupun menerapkan arahan mentor.
Amanah
Rencana, arahan dan bimbingan lebih lanjut oleh mentor dilaksanakan dengan sepenuh hati
hingga terselesaikan dengan baik.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Melalui kegiatan penyusunan Modul peserta dapat mengaplikasikan nilai-nilai ANEKA. Sebagai
seorang pendidik dituntut untuk dapat mengikuti kemajuan teknologi terutama teknologi yang dapat
digunakan dalam hal pendidikan. Dengan memanfaatkan teknologi informasi diharapkan dapat
mempermudah untuk pencapaian tujuan Pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Secara pribadi,
penulis mendapatkan motivasi agar bisa terus mengembangkan diri belajar tentang teknologi dan
informasi yang bekaitan dengan Pendidikan. selain itu penulis juga dituntut untuk bekerja keras untuk
melangsungkan kelas virtual agar tetap bermanfaat ke depannya dalam pembelajaran Sejarah.
Yogyakarta, 6 Agustus 2019
Disetujui oleh,
Mentor
a. KERAJAAN SRIWIJAYA
Sriwijaya adalah sebuah kerajaan yang tentu sudah tidak asing lagi bagi kita, karena
Sriwijaya adalah salah satu kerajaan maritim terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara
pada waktu itu (abad 7 - 15 M).
Sriwijaya berkembang hingga mencapai puncak kebesarannya sebagai kerajaan Maritim,
banyak sumber sejarah yang membuktikan keberadaan kerajaan tersebut. Sumber-sumber
sejarah kerajaan Sriwijaya selain berasal dari dalam juga berasal dari luar seperti dari Cina,
India, Arab, Persia.
Sumber-sumber dari dalamnegeri
Sumber dari dalam negeri antara lain berupa prasasti yang berjumlah 6 buah yang
menggunakan bahasa Melayu Kuno dan huruf Pallawa, serta ber angka tahun Saka.
Prasasti-prasasti tersebut antara lain:
a. Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di Kedukan Bukit, di tepi sungai Talang dekat
Palembang, berangka tahun 605 Saka atau 683 M. Isi dari prasasti tersebut menceritakan
perjalanan suci yang dilakukan Dapunta Hyang, berangkat dari Minangatamwan serta
membawa tentara sebanyak 20 ribu orang. Dari perjalanan tersebut berhasil menaklukkan
beberapa daerah.
b. Prasasti Talang Tuo ditemukan di sebelah barat Palembang yang berangka tahun 606 Saka
/ 684 M. Prasasti tersebut menceritakan pembuatan Taman Sriksetra untuk kemakmuran
semua makhluk dan juga terdapat doa- doa yang bersifat Budha Mahayana.
c. Prasasti Telaga Batu ditemukan di Telaga Batu dekat Palembang yang berangka tahun 683 M.
d. Prasasti Kota Kapur ditemukan di Kota Kapur pulau Bangka berangka tahun 608 Saka
/686 M.
e. Prasasti Karang Berahi ditemukan di Jambi namun tidak berangka tahun.
f. Prasasti Palas Pasemah ditemukan di Lampung Selatan juga tidak berangka
tahun.
Keempat Prasasti yang disebut terakhir yaitu Prasasti Telaga Batu, Kota Kapur, Karang bukit,
dan Palas Pasemah menjelaskan isi yang sama yang berupa kutukan. Dari penjelasan tentang
prasasti-prasasti tersebut, kita dapat memahami bahwa keberadaan kerajaan Sriwijaya.
Sumber-sumber prasasti
Sumber yang berupa prasasti telah ditemukan di Semenanjung Melayu berangka tahun 775 M
yang menjelaskan tentang pendirian pangkalan di Semenanjung Melayu, daerah Ligor. Oleh
karna itu prasasti tersebut, diberi nama Prasasti Ligor. Prasasti berikutnya ditemukan di Negara
India di kota Nalanda yang berasal dari abad ke 9 M. Prasasti tersebut menjelaskan tentang
pendirian Wihara oleh Balaputradewa, raja Sriwijaya.
Sumber Berita Asing
Di samping prasasti-prasasti, eksistensi kerajaan Sriwijaya juga diperkuat dengan adanya
berita-berita dari Cina maupun dari Arab. Adapun berita Cina, diperoleh dari I-Tshing
seorang pendeta Cina yang sering datang ke Sriwijaya sejak tahun 672 M, yang menceritakan
bahwa di Sriwijaya terdapat seribu orang pendeta yang menguasai agama seperti di India dan
di samping itu juga, berita dari dinasti Sung yang menceritakan tentang pengiriman utusan
dari Sriwijaya pada tahun 971 - 992 M.
Nama kerajaan Sriwijaya dalam berita Cina tersebut, dieja dengan nama Shih- lo-fo-shih atau
Fo-shih, sedangkan menurut berita dari Arab Sriwijaya disebut dengan Zabag/Zabay atau
dengan sebutan Sribuza. Dari berita-berita tersebut Arab dijelaskan tentang kekuasaan dan
kebesaran serta kekayaan Sriwijaya.
Demikianlah bukti-bukti tentang sumber dari luar negeri yang menjelaskan keberadaan
Sriwijaya, sehingga melalui sumber-sumber tersebut dapat diketahui perkembangan Sriwijaya
dalam berbagai aspek kehidupan.
Kehidupan Politik
Dalam kehidupan politik. Dapat diketahui bahwa raja pertama Sriwijaya adalah Dapunta
Hyang Sri Jayanaga, dengan pusat kerajaannya ada 2 pendapat yaitu : pendapat pertama yang
menyebutkan pusat Sriwijaya di Palembang karena daerah tersebut banyak ditemukan prasasti
Sriwijaya dan adanya sungai Musi yang strategis untuk perdagangan.Sedangkan pendapat
kedua letak Sriwijaya di Minangatamwan yaitu daerah pertemuan sungai Kampar Kiri dan
Kampar Kanan yang diperkirakan daerah Binaga yaitu terletak di Jambi yang juga strategis
untuk perdagangan. Dari dua pendapat tersebut, maka oleh ahli menyimpulkan bahwa pada
mulanya Sriwijaya berpusat di Palembang. Kemudian dipindahkan ke Minangatamwan.
Untuk selanjutnya Sriwijaya mampu mengembangkan kerajaannya melalui keberhasilan
politik ekspansi/perluasan wilayah ke daerah-daerah yang sangat penting artinya untuk
perdagangan. Hal ini sesuai dengan prasasti yang ditemukan Lampung, Bangka, dan Ligor.
Bahkan melalui benteng I- tshing bahwa Kedah di pulau Penang juga dikuasai Sriwijaya.
Dengan demikian Sriwijaya bukan lagi sebagai negara senusa atau satu pulau, tetapi sudah
merupakan negara antar nusa karena penguasaannya atas beberapa pulau. Bahkan ada yang
berpendapat Sriwijaya adalah negara kesatuan pertama. Karena kekuasaannya luas dan
berperan sebagai negara besar di Asia Tenggara (M.Yamin).Untuk memperjelas pemahaman
Anda tentang daerah kekuasaan Sriwijaya, silahkan Anda simak gambar peta kekuasaan
Sriwijaya pada gambar berikut ini.
Kehidupan Ekonomi
Kerajaan Sriwijaya memiliki letak yang sangat strategis di jalur pelayaran dan perdagangan
Internasional Asia Tenggara. Dengan letak yang sangat strategis tersebut maka kerajaan
Sriwijaya dapat berkembang menjadi pusat perdagangan dan menjadi pelabuhan Transit
sehingga dapat menimbun barang dari dalam maupun luar negeri.
Dengan demikian kedudukan Sriwijaya dalam perdagangan internasional sangatlah baik. Hal
ini juga didukung oleh pemerintahan raja yang cakap dan bijaksana seperti raja Balaputradewa.
Pada masa kejayaanya Sriwijaya memiliki armada laut yang kuat yang mampu menjamin
keamanan di jalur-jalur pelayaran yang menuju Sriwijaya, sehingga banyak pedagang dari luar
yang singgah dan berdagang di wilayah kekuasaan Sriwijaya tersebut.
Dengan adanya pedagang-pedagang dari luar yang singgah tersebut, maka penghasilan
Sriwijaya meningkat dengan pesat. Peningkatan itu diperoleh dari pembayaran upeti, pajak
serta keuntungan dari hasil perdagangan. Dengan demikian Sriwijaya berkembang menjadi
kerajaan yang besar dan makmur.
Faktor lain yang menyebabkan Sriwijaya menjadi kerajaan besar adalah kehidupan sosial
masyarakatnya meningkat dengan pesat, terutama dalam bidang pendidikan. Hasilnya Sriwijaya
terbukti menjadi pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha di Asia Tenggara. Hal ini
sesuai dengan berita dari I-Tshing pada abad ke 8 bahwa di Sriwijaya terdapat seribu orang
pendeta yang belajar agama Budha di bawah bimbingan pendeta Budha terkenal yakni
Sakyakirti.
Di samping itu juga pemuda-pemuda Sriwijaya juga mempelajari ajaran agama Budha dan ilmu
lainnya di India, hal ini tertera dalam prasasti Nalanda. Dari prasasti itu diketahui pula bahwa
raja Sriwijaya yaitu Balaputra Dewa mempunyai hubungan erat dengan raja Dewa Paladewa
(India). Raja Dewa Paladewa memberi sebidang tanah untuk asrama pelajar dari Sriwijaya.
Sebagai penganut agama Buddha yang taat maka raja Sriwijaya juga memperhatikan kelestarian
lingkungannya (seperti yang tertera dalam Prasasti Talang Tuo) yang bertujuan untuk
meningkatkan kemakmuran rakyatnya. Dengan demikian kehidupan ekonomi dan sosial
masyarakat Sriwijaya sangat baik dan makmur, dalam hal ini juga diikuti dengan kemajuan
dalam bidang kebudayaan. Kemajuan dalam bidang budaya sampai sekarang dapat diketahui
melalui peninggalan-peninggalan suci seperti stupa, candi atau arca Budha yang ditemukan di
Jambi, Muaratakus, dan Gunung Tua (Padang Lawas) serta di Bukit Siguntang (Palembang).
Kerajaan Majapahit bukanlah sesuatu yang asing bagi Anda, karena ia salah satu kerajaan
Hindu yang terbesar di Indonesia.
Sumber-sumber Sejarah
Sumber-sumber sejarah yang menjelaskan kerajaan Majapahit sebagian besar berupa
kitab sastra antara lain yaitu :
a. Kitab Pararaton, selain menceritakan raja-raja Singosari juga menjelaskan tentang
raja-raja Majapahit.
b. Kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365
menjelaskan tentang keadaan kota Majapahit, daerah Jajahannya dan perjalanan
Hayam Wuruk mengelilingi daerah-daerah kekuasaannya.
c. Kitab Sundayana menjelaskan tentang peristiwa perang Bubat.
d. Kitab Usaha Jawa yang menjelaskan tentang penaklukan pulau Bali oleh Gajah
Mada dan Arya Damar.
Selain sumber sejarah di atas, sumber sejarah peninggalan Majapahit juga berupa seni
bangunan seperti candi, pintu gerbang/ gapura, serta pemandian/pertirtaan. Sedangkan sumber
dari luar negeri diperoleh dari berita-berita dari Cina yaitu berita yang ditulis pada masa
dinasti Ming (1368- 1643) dan berita dari Ma-Huan dalam bukunya Ying Yai menceritakan
tentang keadaan masyarakat desa dan kota Majapahit tahun 1418 serta berita dari Portugis
pada tahun 1518. Dari sumber-sumber tersebut di atas, dapat diketahui pemerintahan raja-raja
Majapahit, kehidupan sosial, ekonomi, serta peninggalan budaya-budaya Majapahit.
Berdirinya kerajaan Majapahit adalah usaha dan perjuangan dari Raden Wijaya yang dibantu
oleh para pengikutnya. Raden Wijaya mampu memanfaatkan kedatangan tentara Cina
Mongol (Kubilai Khan) yang datang ke Pulau Jawa untuk menghukum raja Kertanegara.
Kedatangan pasukan Kubilai Khan ini dimanfaatkan untuk menyerang Jayakatwang di Kadiri,
sehingga kekalahan Kertanegara dapat terbalaskan karena Jayakatwang akhirnya meninggal
di Ujung Galuh.
Sedangkan pasukan Kubilai Khan melalui tipu muslihat Raden Wijaya dapat diusir dari pulau
Jawa pada tahun 1293. Setelah berhasil mengusir pasukan Kubilai Khan, maka tahun 1293
Raden Wijaya dinobatkan menjadi raja pertama kerajaan Majapahit dengan gelar Kertarajasa
Jayawardhana. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang kuat, maka selanjutnya Raden
Wijaya melakukan berbagai tindakan antara lain yaitu membangun Majapahit sebagai pusat
pemerintahan, mengawini keempat putri Kertanegara serta membalas jasa dengan memberikan
kekuasaan kepada para sahabat dan pengikutnya. Sebagai contoh: Ranggalawa diangkat
menjadi Adipati Tuban; Sora menjadi penguasa di Daha (Kediri) sendangkan Nambi menjabat
sebagai patih hamangkubhumi (perdana menteri) di istana.
Walaupun demikian, diantara para pengikutnya ada yang tidak puas dan akhirnya menjadi benih
pemberontakan terhadap Majapahit. Ketegangan ini dimanfaatkan oleh Mahapati yang
berambisi menjadi patih hamangkubhumi. Pada masa Kertarajasa masih berkuasa,
pemberontakan pada pemerintahan majapahit sudah dimulai oleh Ranggalawa 1295 M. Ia wafat
dalam pertempuran melawan pasukan kecajuan. Karena fitnah dari Mahapati akhirnya Sora
tewas dalam pertempuran melawan pasukan pemerintah tahun 1298-1300. Adapun Nambi
beserta keluarganya dibinasakan setelah memberontak tahun 1316.
90
Pemberontakan juga muncul pada masa pemerintahan Jayanegara (Kala Gemet), karena
Jayanegara juga dijuluki sebagai raja yang lemah. Diantara pemberontakan tersebut yang
paling berbahaya adalah pemberontakan Kuti tahun 1319 tetapi akhirnya dapat dipadamkan
olehpasukan
Bhayangkari yang
dipimpin oleh
Gajah Mada. Atas
jasanya Gajah Mada
diangkat menjadi
patih di Kahuripan
pada tahun 1319
dan selanjutnya
tahun 1321, dia
diangkat menjadi
patih di Daha.
Pemberontakan terhadap kerajaan Majapahit tetap muncul pada masa pemerintahan Tribuana
Tungga Dewi. Pemberontakan itu antara lain pemberontakan Sadeng dan Keta di daerah Besuki
pada tahun 1331, namun pemberontakan tersebut juga berhasil dipadamkan oleh Gajah Mada.
Atas jasa tersebut maka Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih Majapahit tahun 1333.
Pada saat pengangkatan tersebut, Gajah Mada mengucapkan suatu sumpah, sumpah tersebut
bernama Sumpah Amukti Palapa. Isi dari sumpah tan amukti palapa tersebut yaitu Gajah Mada
bercita-cita mempersatukan wilayah Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Sehingga untuk
mewujudkan sumpah tersebut, pasukan Majapahit yang dipimpin Gajah Mada dan dibantu oleh
Adityawarman melakukan ekspansi/penyerangan keberbagai daerah dan berhasil. Atas jasanya,
Adityawarman kemudian diangkat menjadi Raja Melayu pada tahun 1347 untuk menanamkan
pengaruh Majapahit di wilayah Sumatera.
Pada tahun 1350, Majapahit diperintah oleh Hayam Wuruk. Ia bergelar Rajasanegara dan
dalam menjalankan pemerintahan dia didampingi oleh Mahapatih Gajah Mada,
Adityawarman, dan Mpu Nala sehingga pada masa tersebut Majapahit mencapai puncak
kejayaanya, karena daerah kekuasaannya hampir meliputi seluruh Nusantara serta
semenajung malaya dan siam. Majapahit berkembang sebagai kerajaan maritim sekaligus
kerajaan agraris terbesar pada saat itu.
Apa yang dicita-citakan oleh Gaja Mada melalui sumpahnya dapat terlaksana kecuali kerajaan
Pajajaran (Sunda) yang belum dikuasainya. Dalam rangka menakhlukan kerajaan Pajajaran
tersebut, Gajah Mada melakukan Politik perkawinan yang berakibat terjadinya peristiwa
perang Bubat pada tahun 1357. Pada saat perang bubat tersebut menyebabkan terbunuhnya
dyah pitaloka dan raja pajajaran pada waktu itu, serta menimbulkan kebencian di tanah
pasundan
Untuk menjaga keamanan dan memelihara kesatuan daerah kekuasaannya, maka Kerajaan
Majapahit memperkuat armada lautnya di bawah pimpinan Mpu Nala. Selain itu juga
berusaha menjalin persahabatan dengan negara-negara tetangga yang diistilahkan
Mitrekasatata, yang berarti sahabat atau sahabat sehaluan atau hidup berdampingan secara
damai. Pada tahun 1364 Gajah Mada meninggal dunia. Sehingga Majapahit mengalami
kesulitan untuk mencari penggantinya. Barulah tiga tahun kemudian dia digantikan oleh
Gajah Enggon. Meninggalnya Gajah Mada sangat berpengaruh terhadap pemerintahan Hayam
Wuruk, sehingga pemerintahan Hayam Wuruk mengalami kemunduran. Hayam Wuruk
meninggal dunia pada tahun 1389. Selanjutnya tahta Majapahit diduduki oleh
Wikramawardhana.
Pada masa pemerintahan Wikramawardhana (tahun 1389 - 1429) kehidupan politik Majapahit
diwarnai oleh Perang Paregreg atau perang saudara, yakni antara Wikramawardhana dengan
Bhre Wirabumi. Perang Paregreg tersebut terus berkelanjutan yang menyebabkan kebesaran
Majapahit semakin pudar, sehingga banyak daerah-daeah kekuasaannya yang melepaskan diri.
Mengenai runtuhnya Majapahit ada beberapa pendapat yaitu:
1. Majapahit runtuh tahun 1478, ketika Girindrawardhana memisahkan diri dari
Majapahit dan menamakan dirinya sebagai raja Wilwatikta Daha Janggala Kediri.
Tahun peristiwa tersebut di tulis dalam Candrasangkala yang berbunyi Hilang sirna
kertaning
2. Pendapat lain menjelaskan Majapahit runtuh karena diserang oleh Demak yang
dipimpin oleh Adipati Unus pada tahun 1522.
Demikianlah kehidupan politik pemerintahan raja-raja Majapahit, sebagai kerajaan Hindu
terbesar di Nusantara keamanan rakyat terjamin, hukum serta keadilan ditegakkan dengan
tidak pandang bulu.
Dalam kehidupan beragama, raja membentuk suatu dewan khusus yaitu Dharmadhyaksa
kasaiwan yang mengurus agama Syiwa Budha dan Dharmadhyaksa Kasogatan yang mengurus
agama Budha. Keduanya dibantu oleh pejabat keagamaan yang disebut Dharma Upapatti yang
jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. Banyaknya pejabat tersebut menunjukan betapa
kompleksnya permasalahan agama yang harus diatur. Dengan adanya pejabat keagamaan tersebut,
kehidupan keagamaan di kerajaan Majapahit berjalan dengan baik, bahkan tercipta toleransi antar
umat beragama. Hal ini seperti apa yang diceritakan oleh Ma-Huan tahun 1413, bahwa
masyarakat Majapahit di samping beragama Hindu, Budha juga ada yang beragama Islam, dan
semuanya hidup dengan rukun. Dari berita Ma-Huan tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh
Islam sudah ada di kerajaan Majapahit. Kehidupan sosial yang penuh dengan toleransi juga
dibuktikan melalui kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular yang di dalamnya ditemukan
kalimat Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma mangrua.
Dalam kehidupan ekonomi, kerajaan Majapahi masih mencerminkan sebagai negara agraris,
karena bidang pertanian lebih menonjol dibandingkan perdagangan antar pulau. Pemerintahan
Majapahit selalu berusaha meningkatkan pertaniannya dengan cara memperbaiki atau
memelihara tanggul sepanjang sungai untuk mencegah terjadinya banjir. Di samping itu
juga memperbaiki jalan-jalan jembatan dalam rangka mempelancar lalu lintas perdagangan.
Komoditas utama perdagangan Majapahit adalah beras dan rempah-rempah. Daerah- daerah
pelabuhan seperti Canggu, Surabaya, Gresik, Sedayu, dan Tuban menjadi pusat perdagangan
karena menampung barang dagangan berupa hasil bumi dari daerah pedalaman.
Di bidang perdagangan walaupun tidak semenonjol kerajaan Sriwijaya, banyak pedagang
Majapahit yang berperan sebagai pedagang perantara. Menurut berita dari Cina, Majapahit telah
memperdagangkan garam, beras, lada, intan, cengkeh, pala, kayu cendana serta gading. Banyak
pedagang Cina yang membeli barang-barang tersebut dari pedagang Majapahit.
Sebagai kerajaan besar, tentu kebudayaan Majapahit berkembang dengan baik. Hasil
peninggalannya berupa seni bangunan, patung, dan karya sastra. Seni bangunan tersebut antara
lain: pemandian, atau petirtaan, gapura yang berbentuk seperti candi bentar maupun Bajang
Ratu, candi Penataran di Blitar dan lain-lain.
Sedangkan peninggalan dalam bidang seni sastra, selain kitab-kitab yang telahdisebutkan pada
uraian materi sebelumnya, juga kitab-kitab yang lain yaitu seperti kitab Arjunawiwaha yang
ditulis oleh Mpu Tantular, kitab Ranggalawe, kitab Sorondaka yang berbentuk kidung dan
juga ada kitab hukum yang ditulis oleh Gajahmada yaitu kitab Kutaramanawa yang
digunakan sebagai dasar hukum diMajapahit.
Kitab Hukum Kutaramanawa disusun berdasarkan kitab Hindu yang lebih tua yaitu kitab
Kutarasastra dan Manawasastra. Dengan demikian dari kitab hukum tersebut, merupakan salah
satu contoh wujud akulturasi dengan kebudayaan India. Demikianlah uraian materi tentang
kehidupan kerajaan Majapahit. Maka untuk mengukur tingkat pemahaman Anda terhadap uraian
materi tersebut, kerjakanlah latihan soal di bawah ini
1. Sebutkan sumber-sumber dari dalam maupun luar negeri yang membuktikan kerajaan Majapahit!
4. Sebutkan pemberontakan di Majapahit yang dapat diatasi oleh Gajah mada pada masa Jayanegara dan
Tribhuwana!
95
Gambar 10. Merancang tema dan gambar yang digunakan dalam modul
Mengetahui Yogyak
Mentor, Pesert
Sub Kegiatan 1
a.
Akuntabilit
as
Partisipasif
Guru mengajak siswa untuk berperan serta dalam kegiatan pembelajaran
sehingga baik siswa dan guru dapat melakukan dialog agar tercapainya tujuan
dari pembelajaran.
Konsisten
Pemberian tugas pada masing-masing kelompok dilakukan dilakukan dengan
mengikuti materi materi yang telah disusun sebelumnya, sehingga mendapatkan
hasil sesuai dengan yang diharapkan.
b. Nasionalisme
Musyawarah mufakat
Guru membagi kelompok siswa mempertimbangkan aspirasi dari siswa itu
sendiri. Semua siswa dapat menyalurkan aspirasinya tanpa adanya tekanan
dengan memperhatikan etika.
Gotong royong
Pelaksanaan tugas pembelajaran ini mengharuskan siswa untuk dapat
berinteraksi dan menjalin kebersamaan.
c. Etika Publik
Komunikatif
Tugas yang diberikan kepada masing masing kelompok menggunakan bahasa
yang mudah difahami oleh siswa serta mengurangi istilah-istilah yang mungkin
membingungkan siswa.
Disiplin
Guru melaksanakan tugas pembagian dan pemberian tugas tersebut dengan
tenggang waktu yang sudah dialokasikan, agar tidak memakan banyak waktu.
d. Komitmen Mutu
Efektifitas
Setiap kelompok dalam pembelajaran ini mengerjakan tugasnya masing-masing.
Hal ini dilakukan agar tiap tugas dilakukan dengan cepat, tepat dan berguna.
Inovasi
Materi yang diberikan memacu siswa untuk mengembangkan ide-ide dan
kreatifitasnya melalui membuat video di instagram.
e. Anti Korupsi
Amanah
Guru melakukan pembagian dan pemberian tugas dengan penuh pengertian,
tanggung jawab serta pelaksanaanya mengikuti apa yang telah direncanakan dari
awal.
Sederhana
Tugas pembagian dan pemberian tugas bagi siswa ini dilakukan dengan tidak
berbelit belit atau menyusahkan siswa itu sendiri, yang akhirnya malah membuat
kegiatan tidak terlaksana dengan baik.
Sub Kegiatan 2
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab
Guru mengajarkan siswa untuk melaksanakan tugasnya sepenuh hati dan
mendorong siswa untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Kejelasan
Dalam melaksanakan tugas, guru mengharuskan siswa membuat tugas sesuai
dengan materi tugas yang telah diberikan pada masing-masing kelompok.
b. Nasionalisme
Rela berkorban
Saat proses maintenance tugas video siswa, guru harus secara berkala mengecek
tuas siswa apakah sudah diselesaikan atau belum. Proses ini memakan waktu
guru di luar jam pembelajaran kelas.
Tidak diskriminatif
Guru melakukan pengawasan dengan tidak membedakan warna kulit, jenis
kelamin, suku maupun agama, semuanya mendapatkan pengawasan yang sama.
c. Etika Publik
Komunikatif
Selama dalam masa pengawasan ini, guru dan siswa dapat berkonsultasi untuk
menetukan konsep video, materi konten maupun teknis unggah konten ke
instagram.
Cermat
Guru mengawasi tugas siswa secara detail dan berkala, hal tersebut untuk
mewujudkan konten yang berkualitas.
d. Komitmen Mutu
Efektifitas
Pengawasan oleh guru kepada siswa dilakukan untuk memberikan arahan yang
tepat agar video yang dibuat menarik dan berkualitas.
Orientasi mutu
Isi konten dari video di cek sebelum di unggah ke instagram, agar dapat
mengetahui kualitasnya.
e. Anti Korupsi
Mandiri
Sub Kegiatan 3
a. Akuntabilitas
Netral
Dalam menilai hasil tugas siswa, guru tidak memihak pada suatu kelompok
manapun, tetapi bersifat objektif.
Transparan
Guru memberikan nilai kepada siswa berdasarkan hasil tugas yang telah
dikerjakanya, secara terbuka dan tertulis sehingga siswa dapat melihat langsung
tanpa ada yang di tutup-tutupi.
b. Nasionalisme
Bijaksana
Proses pemberian nilai kepada siswa dengan mempertimbangkan banyak aspek
agar sesuai dan tepat dengan hasil konten yang telah dibuat dan usaha yang telah
dilakukanya.
Tidak diskriminatif
Evaluasi atas tugas membuat video dilakukan tanpa membeda-bedakan latar
belakang siswa ataupun kedekatan siswa, agar penilaian yang guru berikan dapat
diterima oleh siswa.
c. Etika Publik
Cermat
Guru dalam mengevaluasi, memperhatikan alur, konsep dan subtansi dari konten
video secara menyeluruh dan mendetail.
Disiplin
Evaluasi yang dilakukan menggunakan tahapan-tahapan dan alokasi waktu yang
telah direncanakan.
d. Komitmen Mutu
Efektifitas
Evaluasi yang diberikan guru diharapkan dapat menjadi koreksi bagi yang bagi
yang mendapatkan nilai yang rendah serta penyemangat untuk lebih baik lagi
bagi kelompok yang memiliki nilai yang memuaskan.
Orientasi mutu
Guru dalam menentukan kategori grade isi konten menggunakan deret A+ hingga
E , dan memberikan apresiasi bagi konten yang bagus.
e. Anti Korupsi
Adil
Guru dituntut untuk memberikan penilaian yang sebanding dengan usaha dan
hasil kerja siswa. Setiap hal harus diperhatikan agar penilaian tidak merugikan
siswa.
Mandiri
Penilaian dilakukan sendiri tanpa tekanan pihak manapun sebagai bentuk
tanggung jawab serta dedikasi guru untuk pembelajaran sejarah.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Melalui kegiatan pembuatan konten video instagram ini peserta dapat mengaplikasikan
nilai-nilai ANEKA dalam hal ini adalah nilai kejalasan, cinta tanah air, sopan santun, efektif
dan efisien dan kerja keras. Penulis juga bertanggungjawab agar kegiatan pembuatan konten
video di instagram ini berjalan dengan baik. Sehingga diharapkan pada materi sejarah ini
siswa dapat memahami serta meresapi langsung dengan kreatifitas dan inovasi yang ada.
Dari kegiatan ini penulis juga termotivasi untuk bisa mempelajari tentang penggunaan
media sosial agar lebih dalam lagi dalam memberikan pengajaran berbasis online.
Yogyakarta, 26 Juli 2019
Disetujui oleh,
Mentor
Pelaksanaan Kegiatan
Gambar 16. Tampilan konten video pembelajaran sejarah oleh siswa di instagram
CATATAN PELAKSANAAN KEG
Mengetahui Y
Mentor, P
BAB III
ANALISA DAMPAK
A. Pelaksanaan Kegiatan
C. Dampak Kegiatan 2
Membuat Media Pembelajaran Sejarah Berbasis Teknologi Informasi
1. Kegiatan Tidak Dilaksanakan
Dampak yang terjadi apabila kegiatan membuat RPP Sejarah tidak dilaksanakan
adalah proses pembelajaran akan tetap berjalan tetapi kurang terarah. pengetahuan
yang dimiliki siswa juga tidak akan berkembang sesuai yang diharapkan . Proses
pembelajaran juga akan terkendala karena tidak teraturnya metode dan model
serta materi yang tepat. Ketika proses pembelajaran dilakukan dengan yang
kurang tepat maka akan berdampak pada kurangnya motivasi belajar Sejarah.
Sehingga tingkat kemampuan pemahaman siswa terhadap materi akan berkurang
dan berdampak pada hasil pembelajaran siswa yang kurang maksimal.
2. Kegiatan Dilaksanakan Tanpa Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
Dampak yang terjadi apabila kegiatan pembuatan media pembelajaran
dilaksanakan tanpa dilandasi dengan kejelasan, kerja keras, cermat, berorientasi
mutu dan teliti maka media pembelajaran yang dibuat tidak akan sesuai dengan
materi yang akan dipelajari. Karena dalam menyusun media pembelajaran perlu
menyusun materi yang sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
dengan jelas, sistematis dan lengkap. Jika materi yang disajikan dalam media
pembelajaran tersebut kurang jelas dan lengkap maka kualitas media
pembelajaran juga akan kurang efektif dan efisien dalam mempermudah siswa
dalam proses pembelajaran sejarah.
3. Kegiatan Dilaksanakan Berdasarkan Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
a. Bagi Penulis
Dengan kegiatan menyusun RPP menggunakan media online pada
pembelajaran Sejarah memberikan motivasi kepada penulis untuk bisa
mempunyai kreatifitas dan inovasi dalam membuat media pembelajaran.
Selain itu penulis juga terdorong untuk bisa bekerja keras belajar dalam
menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai Instrumen
Penilaian Serta Kompetensi Dasar siswa.
b. Bagi Organisasi
Dengan membuat media pembelajaran Sejarah berbasis Teknologi Informasi,
maka akan mendukung visi SMA Negeri 1 Rongkop yaitu “Penuh keimanan,
ketaqwaan, unggul dalam prestasi, terampil, berbasis budaya, dan berwawasan
lingkungan”. Selain itu juga akan mendukung misi dalam hal
“Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang normatif dan efektif,
sehingga dapat mengembangkan cipta, rasa, dan karsa siswa secara normal””.
Dalam pembuatan RPP Sejarah pada pembelajaran Sejarah akan memberikan
rekan kerja sesama guru, motivasi untuk bisa menyusun RPP pembelajaran
yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampu oleh rekan kerja lainnya.
c. Bagi Masyarakat
Kegiatan penyusunan RPP pada pembelajaran ini sebagai bentuk tanggung
jawab guru kepada siswa yang telah dipercayakan oleh orangtua pada sekolah.
Dengan memberikan pelayanan pendidikan yang baik kepada siswa dalam hal
pembelajaran maka dapat meyakinkan masyarakat bahwa sekolah siap
mencerdaskan generasi penerus bangsa sesuai dengan perkembangan jaman
tetapi tetap mengedepankan kualitas mutu pembelajaran.
D. Dampak Kegiatan 3
Menyusun Modul
1. Kegiatan Tidak Dilaksanakan
Dampak yang terjadi apabila kegiatan penyusunan modul pembelajaran Sejarah
tidak dilaksanakan adalah sumber belajar siswa akan terbatas. Sumber belajar
siswa masih akan terpusat pada Lembar Kerja Siswa yang diberikan oleh guru
mata pelajaran. Sedangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) kurang lengkap dalam hal
materi.. Sedangkan bila ada fasilitas berupa modul sejarah, siswa akan dengan
mudah mengakses materi dan berdiskusi mengenai pembelajaran secara lebih
lengkap.
2. Kegiatan Dilaksanakan Tanpa Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
Apabila kegiatan penyusunan modul tidak dilandasi dengan nilai tanggung jawab,
transparansi, kreatif , inovatif, mandiri dan kerja keras maka materi pembelajaran
tidak akan tersampaikan kepada siswa dengan baik. Karena untuk meyakinkan
siswa akan manfaat adanya modul pembelajaran perlu bekerja keras. Jika tidak
ada transparansi materi pembelajaran pada modul pembelajaran maka kegiatan
belajar mengajar di kelas tidak akan memberikan manfaat karena siswa tak bisa
mengakses materi pembelajaran secara lengkap.
3. Kegiatan Dilaksanakan Berdasarkan Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
a. Bagi Penulis
Dengan adanya kegiatan penyusunan modul maka memberikan motivasi
kepada penulis untuk bisa mengembangkan diri mempelajari sejarah secara
lebih mendalam. Modul juga bisa digunakan untuk mempermudah proses
pembelajaran. Selain itu juga memberikan dorongan kepada penulis untuk bisa
secara disiplin dan terukur dalam memberikan materi-materi pembelajaran
yang berkelanjutan pada modul yang sudah dibuat.
b. Bagi Organisasi
Dengan penyusunan modul pembelajaran Sejarah menggunakan modul, maka
mendukung visi SMA Negeri 1 Rongkop yaitu “Penuh keimanan dan
ketaqwaan, unggul dalam prestasi, terampil, berbasis budaya dan berwawasan
lingkungan”. Selain itu juga akan mendukung misi dalam hal
“Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang normatif dan efektif,
sehingga dapat mengembangkan cipta, rasa, dan karsa siswa secara normal”.
Dengan adanya modul maka akan memberikan pengetahuan tambahan kepada
rekan kerja untuk bisa menyusun modul pembelajaran. Selain itu juga
memberikan motivasi kepada siswa untuk bisa memahami pembelajaran
sejarah lebih detail dan pembelajaran yang interaktif dan kreatif untuk siswa.
c. Bagi Masyarakat
Dengan adanya kegiatan menyusun modul pembelajaran sejarah merupakan
wujud komitmen guru dan sekolah untuk meningkatkan mutu pelayanan
masyarakat khususnya orangtua dan peserta didik. Guru memberikan
pelayanan kepada siswa agar bisa menerima pembelajaran yang berkualitas
kepada siswa di sekolah.
E. Dampak Kegiatan 4
Melakukan Kegiatan Pembuatan Konten Video Pembelajaran Sejarah di
instagram
1. Kegiatan Tidak Dilaksanakan
Dampak yang terjadi apabila kegiatan pembuatan konten video pembelajaran
sejarah di instagram tidak dilaksanakan adalah kurangnya motivasi siswa dalam
mengikuti pembelajaran sejarah. Berkaitan dengan penggunaan media online
khususnya instagram dalam pembelajaran Sejarah siswa dapat secara langsung
mempraktikanya dengan kegiatan narasi maupun drama yang sesuai dengan
pembelajaran sejarah yang telah disusun. Sehingga apabila tidak ada kegiatan
rutin seperti pembinaan dan sosialisasi dan pembinaan terkait pemakaian maka
siswa cenderung akan lupa dan tidak ada perbaikan dalam hal penggunaan.
2. Kegiatan Dilaksanakan Tanpa Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
Apabila kegiatan pembuatan konten video pembelajaran sejarah di instagram
sebagai kegiatan pendukung pembelajaran Sejarah tidak dilandasi dengan nilai-
nilai musyawarah, cinta tanah air, efektif, orientasi mutu dan jujur maka kegiatan
pembuatan video instagram tidak akan berjalan dengan baik yang berdampak pada
kurang tersampaikannya materi pada siswa . Musyawarah dan koordinasi dengan
mentor juga penting untuk bisa menentukan waktu kegiatan yang tepat, sehingga
apabila tidak ada musyawarah maka tidak akan bisa mendapatkan waktu yang
tepat untuk bisa bertemu dengan siswa. Jika tujuan kegiatan ini tidak
tersampaikan maka upaya untuk menanamkan cinta tanah air khususnya akan
sejarah kerajaan hindu-buddha maritim juga tidak akan terlaksana dengan baik.
Sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Guru Sejarah yang memiliki
sedikit pengalaman dan pengetahuan, dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi dan
habituasi tentunya tidak akan terlepas dari kekurangan maupun kesalahan. Akan tetapi
dalam kegiatan ke depannya tentunya diharapkan akan adanya perbaikan dan
peningkatan berkaitan dengan kinerja yang dinilai masih belum sesuai dengan yang
diharapkan. Berikut ini saran yang dapat penulis berikan kepada:
1. Kepala SMA Negeri 1 Rongkop
Penulis sebagai CPNS memohon kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Rongkop sebagai pimpinan untuk tetap memberikan arahan dan dukungan
kepada penulis agar dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab di sekolah
secara profesional, berdisiplin tinggi dengan tetap menerapkan nilai-nilai
ANEKA.
2. Bapak dan Ibu Guru serta Karyawan SMA Negeri 1 Rongkop
Penulis sebagai CPNS memohon kepada Bapak Ibu Guru dan Karyawan
sebagai rekan kerja penulis untuk tetap memberikan bimbingan, nasehat
saran dan motivasi kepada penulis selama menjalankan ketugasan dan
tanggungjawabnya, untuk bisa menjalin kerjasama dan kekompakan agar
tercapainya tujuan bersama dengan baik. Penulis juga mengharapkan rekan-
rekan kerja bisa saling berbagi ilmu dan pengalamannya agar ke depan
penulis bisa menjadi ASN yang berkualitas.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 72 Tahun 2008 Tentang Budaya
Pemerintah di Daerah Istimewa Yogyakarta
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16
Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.Jakarta :Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2019 Tentang Pedoman
Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III: Akuntabilitas.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III: Nasionalisme.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III: Etika Publik.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III: Komitmen Mutu.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III: Anti Korupsi.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Manajemen Aparatur Sipil Negara.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Pelayanan Publik.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Whole of Government.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Analisis Isu Kontemporer.
Sawitri, Indah. 2016.Sejarah Peminatan Ilmu-ilmu sosial Untuk SMA Kelas XI.
CV.Mediatama : Surakarta
121
122
123
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
144
145
146
147
148
149
SLIDE AKTUALISASI
150
151