Anda di halaman 1dari 175

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS SEBAGAI GURU SEJARAH


DALAM KEGIATAN INOVASI PENGGUNAAN MEDIA
PEMBELAJARAN ONLINE DI SMAN 1 RONGKOP DINAS
PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA

Nama : Muhammad Zainal Abidin, S.Pd.


No. Presensi : 17 / LATSAR / Golongan III / Angkatan XIII / 2019
NIP: 19940328 201903 1 011

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA


BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN III ANGKATAN XIII
YOGYAKARTA
2019

i
PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
BADAN PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN (BANDIKLAT)
Gunung Sempu, Tamantirto, Kasihan, Bantul 55183 Telepon: (0274) 417704
Fax: (0274) 411801 Website: http://diklat.jogjaprov.go.id
Email: diklat@jogjaprov.go.id

BERITA ACARA
EVALUASI AKTUALISASI

Pada hari ini Selasa tanggal Dua Puluh bulan Agustus Tahun Dua Ribu Sembilan
Belas telah dilaksanakan EVALUASI AKTUALISASI bagi Peserta Pelatihan Dasar
CPNS Golongan Tiga Angkatan Tiga Belas Tahun Dua Ribu Sembilan Belas di Badan
Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta, atas nama:
Nama : Muhammad Zainal Abidin, S.Pd.
NIP : 19940328 201903 1 011
No. Presensi : 17
Jabatan : Guru IPS Ahli Pertama
Instansi : SMA Negeri 1 Rongkop Dinas Pendidikan, Pemuda,
dan Olahraga DIY
Mentor : Hery Setiyanto, S.Pd.
Coach : Thantowi Jauhari, S.AP., MPA.
Judul Aktualisasi : “Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS
Sebagai Guru Sejarah Dalam Kegiatan Inovasi
Penggunaan Media Pembelajaran Online di SMAN 1
Rongkop Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Daerah Istimewa Yogyakarta”

Yogyakarta, 20 Agustus 2019


HALAMAN PENGESAHAN

Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Aktualisasi dengan judul” Nilai-Nilai


Dasar Profesi PNS Sebagai Guru Sejarah Dalam Kegiatan Inovasi Penggunaan Media
Pembelajaran Online di SMAN 1 Rongkop Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Daerah Istimewa Yogyakarta “ yang diimplementasikan, sudah dikonsultasikan dan
disetujui oleh Coach.
ABSTRAK

LAPORAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PROFESI PNS SEBAGAI GURU SEJARAH DALAM
KEGIATAN INOVASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN ONLINE
DI SMAN 1 RONGKOP DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Oleh
Muhammad Zainal Abidin ,
S.Pd. NIP. 19940328 201903 1
011

Kegiatan yang telah dilaksanakan dan dilakukan untuk meningkatkan pemanfaatan


Teknologi Informasi pada pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Rongkop pada tahap
aktualisasi dan habituasi merupakan kegiatan yang didasari oleh permasalahan yang
ditemukan oleh penulis. Permasalahan yang diangkat adalah belum optimalnya media
pembelajaran online di SMA Negeri 1 Rongkop. Dengan tujuan untuk mengatasi
permasalahan tersebut, penulis merumuskan kegiatan yang dapat mendukung dan
meningkatkan pemanfaatan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi, antara lain:
(1) Menyusun Silabus (2) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah, , (3)
Menyusun Modul (4) Kegiatan inovasi yang telah dilakukan adalah kegiatan yang dapat
meningkatkan pemanfaatan media pembuatan Konten video materi Pembelajaran Sejarah
mednggunakan media online instagram di SMA Negeri 1 Rongkop. Kegiatan inovasi
tersebut adalah membuat video media pembelajaran sejarah dengan menggunakan
Instagram sebagai wadah untuk mempublikasikan berbagai materi Sejarah. Kegiatan
tersebut dapat mendukung pemanfaatan media pembelajaran online untuk pembelajaran
Sejarah.

Kata kunci: media pembelajaran online, Sejarah


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulisan Laporan Aktualisasi dengan judul “Laporan
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pns Sebagai Guru Sejarah Dalam Kegiatan Inovasi
Penggunaan Media Pembelajaran Online di SMAN 1 Rongkop Dinas Pendidikan Pemuda
Dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta” dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Laporan Aktualisasi ini disusun sebagai salah satu persyaratan yang diperlukan untuk
memenuhi syarat kelulusan Pendidikan dan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) Golongan III di Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Penulisan laporan ini dapat diselesaikan dengan bimbingan, bantuan, dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sangat besar kepada:
1. Bapak Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si. selaku Kepala Badan Diklat DIY yang telah
memfasilitasi tempat, materi serta mengkoordinasi jajarannya sehingga Pelatihan
Dasar terlaksana dengan baik dan lancar,
2. Bapak Thantowi Jauhari, S.AP., MPA. Selaku Coach yang selalu membimbing dan
memberikan pengarahan dalam menyusun laporan aktualisasi ini,
3. Ibu Hery Setiyanto, S.Pd., selaku mentor yang selalu memberikan masukan serta
saran dalam kegiatan habituasi dan penyusunan laporan aktualisasi.
4. Ibu Budiharti, SE., M.Si selaku penguji evaluasi aktualisasi ini yang telah
memberikan arahan, saran, dan motivasi,
5. Bapak Ibu Widyaiswara yang telah memberikan ilmu dan bimbingan dengan penuh
semangat dan kesabaran,
6. Bapak Sucipto, SE., M.Acc.,selaku wali kelas yang dengan setia mendampingi
kami,
7. Bapak Kepala Sekolah, Bapak/Ibu guru dan karyawan SMA N 1 Rongkop yang
selalu memberikan dukungan dan masukan guna terlaksananya kegiatan habituasi
serta penyusunan laporan aktualisasi ini,
8. Orangtua, yang selalu memberikan dukungan dan doa yang tiada henti,
9. Rekan-rekan peserta Diklatsar, khususnya Golongan III ANGKATAN XIII Tahun
2019 yang selalu memberikan semangat dan dukungannya,
10. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah membantu
dan memberikan dukungan dalam mengikuti Diklatsar dan juga dalam penyusunan
laporan aktualisasi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan aktualisasi ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi sempurnanya laporan aktualisasi ini. Akhir kata semoga
laporans aktualisasi ini dapat memberikan manfaat dan wawasan baik bagi pembaca
maupun bagi diri penulis. Terimakasih.

Yogyakarta, 20 Agustus 2019


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
BERITA ACARA EVALUASI AKTUALISASI.........................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................................iii
ABSTRAK...................................................................................................................iv
KATA PENGANTAR..................................................................................................v
DAFTAR ISI..............................................................................................................vii
DAFTAR TABEL........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR....................................................................................................x
DAFTAR SINGKATAN.............................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Posisi Organisasi Dalam Lingkup NKRI/SANKRI...............................................1
B. Visi,Misi, Tujuan dan Nilai Organisasi.................................................................2
C. Struktur Organisasi................................................................................................6
D. Tugas dan Fungsi...................................................................................................6
E. Kondisi Organisasi.................................................................................................9
BAB II AGENDA AKTUALISASI
A. Latar Belakang Pemilihan Isu dan Kegiatan........................................................20
B. Proses Aktualisasi................................................................................................28
1. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 1................................................28
2. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 2................................................45
3. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 3................................................71
4. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 4................................................90

BAB III ANALISIS DAMPAK


A. Pelaksanaan Kegiatan......................................................................................103
1. Dampak Kegiatan 1....................................................................................103
2. Dampak Kegiatan 2....................................................................................105
3. Dampak Kegiatan 3....................................................................................106
4. Dampak Kegiatan 4....................................................................................107

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan........................................................................................................110
B. Saran..................................................................................................................111
C. Rencana Aksi Penyempurnaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS......111
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
A. Berita Acara Evaluasi Rancangan Aktualisasi
B. Lembar Konsultasi Mentor dan Coach
C. Undangan Mentor dan Lampirannya
D. Surat Pernyataan Kesediaan Menjadi Mentor
E. Lembar Form Masukan Penguji, Mentor, Coach
F. Lembar Komitmen Revisi
G. Slide Presentasi Rancangan Aktualisasi
H. Slide Presentasi Laporan Aktualisasi
I. Matriks Jadwal Aktualisasi
J. Presensi Kehadiran
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Uraian Tugas di Struktur Organisasi Sekolah


Tabel 2. Bangunan Gedung SMA Negeri 1 Rongkop
Tabel 3. Sarana Prasarana Ruang Kantor Tata Usaha
Tabel 4. Sarana Prasarana Ruang Gudang Tata Usaha
Tabel 5. Sarana Prasarana Ruang Gudang
Tabel 6. Sarana Prasarana Ruang Guru
Tabel 7. Sarana Prasarana Ruang Wakil Kepala Sekolah
Tabel 8. Sarana Prasarana Ruang UKS
Tabel 9. Sarana Prasana Ruang BK
Tabel 10. Sarana Prasarana Ruang Perpustakaan
Tabel 11. Sarana Prasarana Ruang Kimia
Tabel 12. Sarana Prasarana Ruang Fisika
Tabel 13. Sarana Prasarana Laboratorium
Biologi Tabel 14. Sarana Prasarana Ruang
Komputer Tabel 15. Sarana Prasarana Ruang
Keterampilan Tabel 16. Sarana Prasarana Masjid
Tabel 17. Sarana Prasarana Ruang Musik
Tabel 18. Sarana Prasarana Ruang Koperasi
Tabel 19. Sarana Prasarana Ruang OSIS
Tabel 20. Sarana Prasarana Ruang Kepala Sekolah
Tabel 21. Data Guru dan Pegawai SMA Negeri 1
Rongkop Tabel 22. Pengelompokkan Isu
Tabel 23. Penetapan Isu Menggunakan USG
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 . Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Rongkop


Gambar 2. Peta Lokasi SMA Negeri 1 Rongkop
Gambar 3. Diagram Analisis Fishbone
Gambar 4. Menyusun materi pokok yang berpedoman pada Kompetensi Dasar
Gambar 5. Merumuskan kegiatan pembelajaran, penilaian, menentukan alokasi waktu, dan
sumber belajar
Gambar 6. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi (IPK) dan tujuan dari KD
Gambar 7. Menyusun materi pembelajaran, metode atau model, media, dan sumber belajar
Gambar 8. Menyusun instrumen penilaian
Gambar 9. Konsultasi dengan mentor
Gambar 10. Memilih materi sesuai konteks
Gambar 11. Merancang tema dan gambar yang digunakan dalam modul
Gambar 12. Konsultasi dengan mentor dan rekan sejawat
Gambar 13. Membagi siswa dalam beberapa kelompok dan memberi tugas kepada masing-
masing kelompok
Gambar 14. Mengawasi kelompok dalam membuat dan mengunggah video tugasnya di
instagram
Gambar 15. Melakukan evaluasi tugas kelompok instagram
DAFTAR SINGKATAN

ASN : Aparatur Sipil Negara


CPNS : Calon Pegawai Negeri Sipil
PNS : Pegawai Negeri Sipil
PTS : Penilaian Tengah Semester
PAS : Penilai Akhir Semester
PAT : Penilaian Akhir Tahun
KI : Kompetensi Inti
KD : Kompetensi Dasar
TI : Teknologi Informasi
RPP : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
UKS : Usaha Kesehatan Sekolah
ANEKA : Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi
BAB I
PENDAHULUAN

A. POSISI ORGANISASI DALAM LINGKUP NKRI/SANKRI


Tujuan bangsa Indonesia yang tertera pada pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun 1945 adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk mencapai tujuan mencerdaskan
kehidupan bangsa maka salah satunya adalah melalui pendidikan. Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirimya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan berperan strategis dalam rangka mengembangkan peserta didik
menjadi warga negara yang baik dan bertanggungjawab terhadap keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu, penumbuh kembang karakter cinta tanah
air, menjunjung perdamaian, dan dapat bekerja sama secara produktif, mengargai
perbedaan, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa sebagai kerangka dasar yang sangat
penting. Sesuai dengan peranan dasarnya yang selalu berorientasi ke masa depan, maka
upaya Pendidikan nasional dituntut untuk melahirkan generasi penerus bangsa yang
memiliki kualitas pemahaman, rasa dan semangat kebangsaan yang lebih baik
dibandingkan generasi saat ini.
Untuk melaksanakan sebuah pendidikan agar terwujud pendidikan yang bermutu
sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan, maka dibutuhkan Satuan Pendidikan.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 10 Satuan Pendidikan
adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur
formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Terkait dengan
hal tersebut pemerintah membuat program wajib belajar. Dimana dengan program wajib
belajar tersebut menjadikan pendidikan yang berkeadilan dan bisa dinikmati oleh seluruh
anak-anak di usia sekolah di negara ini.
Berkaitan pelaksanaan pendidikan di Indonesia, salah satu penyelenggara
pendidikan adalah Sekolah Menengah Atas. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17

1
Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Sekolah Menengah
Atas yang selanjutnya disingkat SMA, adalah salah satu bentuk pendidikan formal yang
menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang Pendidikan Menengah sebagai lanjutan
dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui
sama/setara SMP atau MTs. Salah satu Sekolah Menengah Atas yang berada di wilayah
Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta adalah SMA Negeri 1 Rongkop yang
memiliki peran dalam melaksanakan pendidikan yang bermutu. Berikut identitas SMA
Negeri 1 Rongkop:
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Rongkop

NPSN 20402118

Bentuk Pendidikan : SMA

Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah

No. SK Pendirian : 0389/0/1990

Tanggal SK Pendirian : 11-06-1990

No. SK Operasional : 0389/0/1990

Tanggal SK Operasional : 11-06-1990

SMA Negeri 1 Rongkop berdiri pada tanggal 1 April 1990, berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 0389/O/1990
pada tanggal 11 Juni 1990. Mulai menerima siswa baru pada tahun ajaran 1989/1990. Saat
itu SMA Negeri 1 Rongkop belum mempunyai sarana dan prasarana baik Gedung, guru
maupun karyawan yang mencukupi. Sehingga kegiatan belajar mengajar siswa angkatan
pertama dititipkan di SMA Negeri 1 Karangmojo dan proses belajar mengajar siswa
angkatan pertama dimulai siang hingga sore. Seiring berjalannya waktu telah diselesaikan
pembangunan Gedung SMA Negeri 1 Rongkop yang terdiri dari bangunan awal yaitu
perpustakaan, ruang guru, ruang TU, ruang keterampilan dan kamar mandi. Gedung ini
diresmikan penggunaannya oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta pada tanggal 16 Desember 1989.
B. VISI, MISI, TUJUAN, DAN NILAI ORGANISASI
1. Visi Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
Terwujudnya peningkatan kemuliaan martabat manusia Jogja
2. Misi Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
1) Meningkatkan kualitas hidup, kehidupan dan penghidupan masyarakat
yang berkeadilan dan berkeadaban.
2) Mewujudkan tata pemerintahan yang demokratis.
3. Visi SMA Negeri 1 Rongkop
Penuh keimanan dan ketaqwaan, unggul dalam prestasi, terampil, berbasis
budaya dan berwawasan lingkungan.
4. Misi SMA Negeri 1 Rongkop
1) Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang normatif dan efektif,
sehingga dapat mengembangkan cipta, rasa dan karsa siswa secara normal.
2) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan teknologi informasi sehingga
siswa menguasai dan mampu memanfaatkan perkembangan teknologi
informatika.
3) Menyelenggarakan program bimbingan khusus untuk mempersiapkan siswa
agar mampu bersaing memasuki Perguruan Tinggi.
4) Membekali siswa dengan pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan
pengamalan ajaran agama sehingga menjadi siswa yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5) Membekali siswa dengan kemampuan berbahasa Inggris, khususnya dalam hal
berkomunikasi (conversation).
6) Mengembangkan pola pikir dan perilaku yang mencerminkan semangat 6K
dalam kehidupan sehari-hari.
7) Menyelenggarakan pembinaan dan memfasilitasi kegiatan siswa yang
memungkinkan berkembangnya kreatifitas seni dan budaya.
8) Menyelenggarakan pelatihan dan pembinaan berbagai bidang olahraga
sehingga siswa memiliki fisik yang sehat dan bisa mengembangkan bakatnya
di bidang olahraga, prestasi, dan mampu berkompetisi baik di tingkat
kecamatan, kabupaten, provinsi, bahkan di tingkat nasional.
9) Menyelenggarakan dan memfasilitasi kegiatan siswa yang memungkinkan
berkembangnya kreatifitas di bidang penulisan dan penelitian ilmiah maupun
penulisan di bidang kesastraan.
10) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang memungkinkan
berkembangnya kecakapan hidup (life skills) sehingga siswa memiliki
keunggulan dalam memasuki dan menciptakan peluang kerja.
5. Tujuan SMA Negeri 1 Rongkop
1) Mewujudkan masyarakat Rongkop yang berpendidikan sehingga mampu
berkompetisi dalam tatanan kehidupan yang maju.
2) Meningkatkan mutu pendidikan melalui intrakurikuler maupun ekstrakurikuler.
3) Meningkatkan kemampuan akademik dan profesionalisme bagi pendidik dan
tenaga kependidikan.
4) Mewujudkan generasi muda yang berwawasan kebangsaan, menguasai ilmu
pengetahuan dan teknologi serta siap meenruskan estafet pembangunan.
5) Siswa mampu memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
6) Siswa mencintai seni budaya bangsa hingga dapat dibanggakan pada forum
internasional.
7) Siswa memiliki pola hidup yang sehat yang tercermin dari aktivitas pada
berbagai bentuk kegiatan olahraga dan kesehatan yang mendukung pencapaian
prestasi siswa dan kinerja sumber daya insan sekolah.
8) Siswa memiliki kesadaran tentang pentingnya kelestarian dan pemeliharaan
lingkungan hidup.
9) Sekolah memiliki format kegiatan yang mapan untuk mengembangkan jati diri
dan karakter siswa yang beradab dan bermartabat.
10) Sekolah memiliki standar pembelajaran, pendidikan, pembimbingan,
pembinaan, dan pelatihan siswa yang optimal melibatkan siswa dalam proses
pemecahan masalah di tingkat lokal, nasional, regional, dan internasional.
11) Sekolah memiliki standar penilaian sesuai ketentuan kurikulum nasional yang
berlaku.
12) Kapasitas sumber daya insani sekolah mampu mendukung dan memberikan
layanan pendidikan sesuai Standar Nasional Pendidikan.
13) Kapasitas sumber daya non-insani sekolah mampu memberikan layanan
Pendidikan sesuai Standar Nasional Pendidikan.
14) Membentuk sekolah peduli dan berbudaya lingkungan yang mampu
berpartisipasi dan melaksnakan upaya pelestarian lingkungan dan
pembangunan berkelanjutan bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang
akan datang.
15) Mewujudkan warga sekolah yang bertanggungjawab dalam upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan sesuai tata kelola sekolah yang baik
untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

6. Nilai Organisasi SMA Negeri 1 Rongkop


Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 72 Tahun 2008 tentang Budaya
Pemerintahan di Daerah Istimewa Yogyakarta ditetapkan SATRIYA sebagai budaya
pemerintah di Daerah Istimewa Yogyakarta. SATRIYA memiliki dua makna yaitu:
1) SATRIYA adalah watak ksatria. Watak ksatria adalah sikap memegang teguh
ajaran moral: sawiji, greget, sengguh, ora mingkuh (konsentrasi, semangat,
percaya diri dengan rendah hati dan bertanggung jawab). Semangat golong
gilig yang artinya semangat persatuan kesatuan antara manusia dengan
Tuhannya dan sesama manusia.
2) a. Selaras
b. Akal budi-luhur
c. Teladan-keteladanan
d. Rela melayani
e. Inovatif
f. Yakin dan percaya diri
g. Ahli-profesional
C. STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 1. Struktur Organisasi SMA Negeri 1 Rongkop

D. TUGAS DAN FUNGSI


1. Oganisasi
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga yang menaungi SMA di Pemerintah
Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta menempatkan Dinas Pendidikan Menengah
Kabupaten Gunungkidul untuk membawahi SMA Negeri 1 Rongkop. SMA
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 pasal 1 ayat 13 adalah salah
satu bentuk Pendidikan formal yang menyelenggarakan Pendidikan umum pada
jenjang Pendidikan menengah sebagai lanjuran dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang
sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP atau MTs.
Pendidikan menengah umum berfungsi:
a. Meningkatkan, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai keimanan, akhlak
mulia, dan kepribadian luhur;
b. Meningkatkan, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai kebangsaan dan
cinta tanah air;
c. Mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. Meningkatkan kepekaan dan kemampuan mengapresiasi serta
mengekspresikan keindahan, kehalusan, dan harmoni;
e. Menyalurkan bakat dan kemampuan di bidang olahraga, baik untuk
kesehatan dan kebugaran jasmani maupun prestasi; dan
f. Meningkatkan kesiapan fisik dan mental untuk melanjutkan Pendidikan ke
jenjang Pendidikan tinggi dan/atau untuk hidup mandiri di masyarakat.
(Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 pasal 76 ayat 1)
Sedangkan pendidikan menengah bertujuan untuk membentuk peserta didik
menjadi insan yang;
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan
berkepribadian luhur;
b. Berilmu, cakap, kritis, kreatif dan inovatif;
c. Sehat, mandiri, dan percaya diri; dan
d. Toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggungjawab. (Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 pasal 77)
2. Unit Kerja
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun
2019 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah bahwa dalam melaksanakan tugas untuk mengelola Pendidikan, SMA
menyelenggarakan 3 fungsi yaitu pelaksanaan pendidikan, pelaksanaan hubungan
kerja sama dengan orangtua peserta didik, Komite Sekolah, dan/atau masyarakat serta
pelaksanaan administrasi.
Untuk melaksanaakan Pendidikan Sekolah Menengah Atas dipimpin oleh
seorang Kepala Sekolah di bawah Dinas Pendidikan Menengah. Kepala Skolah
membawahi; Wakil Kepala Sekolah yang membidangi Kepeserta didikan, Kurikulum,
Sarana dan Prasarana, Hubungan Masyarakat, Sub-bagian Tata Usaha sebagaimana
membawahi Kelompok Jabatan Pelaksana, dan kelompok Jabatan Fungsional yaitu
guru, pustakawan, dan terapis (bimbingan karir dan konseling).
Tabel 1. Uraian Tugas di Struktur Organisasi Sekolah
No Bidang Pelaksana Tugas
1 Kepala Sekolah Pemimpin satuan pendidikan yang
mempunyai tugas melaksanakan tugas
manajerial, pengembangan kewirausahaan,
supervisi kepada guru dan tenaga
kependidikan, pendidik (educator), manajer,
pengelola administrasi, penyelia
(supervisor), pemimpin (leader), pembaharu
(inovator), pendorong (motivator).
2 Sub-bagian Tata Usaha Pelaksana adminitrasi pada satuan
Pendidikan yang mempunyai tugas;
manajerial, mengkoordinasikan dengan
Kepala Sekolah terkait dengan ketugasan
Sie Sarana-Prasarana/Aset, Sie
Keuangan/Bendahara Pengeluaran
Pembantu, Sie Keuangan/Bendahara
Pembantu Bendahara Komite, Sie
Kepegawaian, Sie Kesiswaan.
3 Kelompok Jabatan Pelaksana Kelompok pegawai yang bertanggungjawab
untuk Pelaksanan Administrasi pelaksanaan
urusan persuratan, kearsipan, kepegawaian,
pendataan, keuangan, sarana dan prasarana,
layanan kepeserta didikan, layanan
kepustakaan, layanan keamanan dan
kebersihan.
4 Jabatan Fungsional Kelompok jabatan yang berisi fungsi dan
tugas berkaitan dengan pelayanan
fungsional yang berdasarkan pada keahlian
dan keterampilan tertentu.
5 Komite Sekolah Lembaga mandiri yang beranggotakan
orangtua/wali peserta didik, komunitas
sekolah, serta tokoh masyarakat yang peduli
terhadap pendidikan.

3. Pegawai
Sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil guru Sejarah di SMA Negeri 1 Rongkop,
mempunyai tugas pokok dan fungsi yang dijabarkan pada Peraturan Menteri Negara
Pendayaagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya yaitu:
a. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan Pendidikan;
b. Menyusun silabus pembelajaran;
c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
d. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
e. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
f. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaran
yang diampunya;
g. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
h. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan
memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi;
i. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil
belajar tingkat sekolah dan nasional;
j. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
k. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
l. Melaksanakan pengembangan diri;
m. Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
n. Membuat karya inovatif.

E. KONDISI ORGANISASI
1. Letak Organisasi
SMA Negeri 1 Rongkop merupakan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas yang ada di
Kecamatan Rongkop. Sekolah menengah ini beralamatkan di Jalan Sadeng KM 25,
RT 6 RW 1, Dusun Karangwetan, Desa Semugih, Kecamatan Rongkop, Kabupaten
Gunung kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Kode Pos 55883. Keadaan alam
nya yang berupa Gunung dan perbukitan mengelilingi SMA Negeri 1 Rongkop. Batas-
batas dari Sekolah ini yaitu pada bagian Barat dan Utara berbatasan dengan bukit dan
lahan pertanian warga yang kurang menguntungkan untuk perkembangan sekolah
khususnya dalam hal sarana dan prasarana. Pada sisi Timur menghadap akses Jalan
Nasional III yang memberikan manfaat bagi SMA Negeri 1 Rongkop untuk
mengembangkan sekolah dan mempermudah akses sarana transportasi bagi seluruh
warga sekolah. Sedangkan pada bagian Selatan berbatasan langsung dengan Sekolah
Dasar (SD) Negeri Kerdonmiri II.

Gambar 2. Peta letak SMA Negeri 1 Rongkop

2. Sarana Prasarana
SMA Negeri 1 Rongkop memiliki sarana dan prasarana untuk menunjang
kegiatan belajar mengajar peserta didik agar tercipta suasana pendidikan yang
kondusif sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan. Sarana-prasarana yang
dimiliki SMA Negeri 1 Rongkop antara lain sebagai berikut:
Tabel 2. Bangunan Gedung SMA Negeri 1 Rongkop
No Nama Barang Jumlah
1 Ruang Kelas 14
2 R.Kantor 1
3 Hall 1
4 Perpustakaan 1
5 Laboraturium 2
6 Ketrampilan 1
7 Tempat Ibadah 1
8 Dorlop 1
9 Tempat Parkir 1
10 Bak Air 1
11 Lab.Komputer 1
12 Gapuro 2
13 Lap.Basket 1
14 Pos Satpam 1
15 Gudang 1
16 Lab.Fisika 1

Tabel 3. Sarana Prasarana Ruang Kantor Tata Usaha


No Nama Barang Jumlah
1 Meja Kerja 6
2 Kursi Kerja 6
3 Kursi Rapat 1
4 Papan Data 1
5 Filing Kabinet 3
6 Mesin Tik 1
7 Televisi 1
8 Ampliflier 1
9 Printer 3
10 Stapler Besar 1
11 Almari 1
12 Gambar Pres/Wkl 2
13 Gambar B.Garuda -
14 Jam Dinding 1
15 Laptop 4
16 Speaker Aktif 1
17 Kipas Angin 1
18 Mesin Absensi 1

Tabel 4. Sarana Prasarana Ruang Gudang Tata Usaha


No Nama Barang Jumlah
1 Almari 5
2 Kursi Siswa 1
3 Meja 1
4 Mesin Tik Manual 1
5 Rak Arsip 1
6 Camera 1
7 Cagak Bendera 1
8 Tape Recorder 1
9 Ampliflier 2
10 Ampli Bass Russel 1
Tabel 5. Sarana Prasarana Ruang Gudang
No Nama Barang Jumlah
1 Meja Siswa 6
2 Kursi siswa 5
3 Kotak Bola 1
4 Bola Volly 5
5 Bola Kaki 6
6 Bola Basket 8
7 Lempar Pluru 13
8 Lempar Lembing 10
9 Kursi Kerja 8
10 Mesin Potong Rumput 1
11 Sanyo 2
12 Lemari 5
13 Rak 1

Tabel 6. Sarana Prasarana Ruang Guru


No Nama Barang Jumlah
1 Meja Kerja 20
2 Kursi Kerja 24
3 Gambar/Wakil Pres. 2
4 Gamb.Br Garuda 1
5 Jam Dinding 1
6 Printer 2
7 Kursi Siswa 15
8 Slogan 1
9 Speaker 1
10 Meja Siswa 6
11 Meja Tamu 1 Set
12 Kursi Tamu 1
13 Lemari 1
14 Kipas Angin 3
15 Slogan Sejarah 1

Tabel 7. Sarana Prasarana Ruang Wakil Kepala Sekolah


No Nama Barang Jumlah
1 Meja Kerja 10
2 Kursi Kerja 9
3 Lemari 2
4 Kursi Tamu 1 Set
5 Gambar Pres./Wakil 2
6 Meja Siswa 7
7 Printer 3
8 Jam Dinding 1
9 Papan Data 5
10 Papan Informasi 1
11 Kursi Siswa 3
12 Kipas Angin 2
13 Soun Sistem 1
14 Rak 1
15 Tiang Bendera 2
16 MC Audio 1

Tabel 8. Sarana Prasarana Ruang UKS


No Nama Barang Jumlah
1 Tempat Tidur 1
2 Kotak Obat 1
3 Bantal 4
4 Meja Siswa 1
5 Selinut 2
6 Dlakbar 1
7 Tempat Air 1
8 Kursi Roda 1
9 Timbangam Badan 1
10 Tabung Oksigen 1
11 Tangga 1
12 Ukur Tinggi Badan 2

Tabel 9. Sarana Prasana Ruang BK


No Nama Barang Jumlah
1 Meja Kerja 1
2 Almari Filing Kabinet 1
3 Kursi Siswa 2
4 Meja Siswa 1
5 Jam Dinding 1

Tabel 10. Sarana Prasarana Ruang Perpustakaan


No Nama Barang Jumlah
1 Meja Kerja 3
2 Kursi Kerja 2
3 Rak Buku 12
4 Meja Siswa 6
5 Kursi Siswa 44
6 Meja Siswa 8
7 Tempat Koran 1
8 Rak Buku 5
9 Peta 40
10 Globe 4
11 Buku Perpustakaan 6946
12 Tempat Majalah 1
13 Jam 1
14 Komputer 1
15 Tape Recorder 1

Tabel 11. Sarana Prasarana Ruang Kimia


No Nama Barang Jumlah
1 Meja Kerja 1
2 Kursi Kerja 1
3 Meja Siswa 15
4 Kursi Siswa 66
5 Rak Alat 1
6 Alat Pemadam Kebakaran 1
7 Almari 4
8 Meja Demontrasi 1
9 Papan Tulis 1
10 Speaker 1
11 Stuktur Organisasa 1
12 Tata Tertib 1

Tabel 12. Sarana Prasarana Ruang Fisika


No Nama Barang Jumlah
1 Meja Kerja 1
2 Kursi Kerja 1
3 Meja Siswa 20
4 Kursi Siswa 33
5 Papan Tulis 1
6 Absensi Siswa 1
7 Rak Alat 5
8 Almari 1
9 Keranjang sampah 1
10 Jam 1
11 Gambar Presiden/WKL 2
12 Gambar Garuda 1
13 Slogan Sejarah 1
14 Lemari Besi 1
15 Speaker 1

Tabel 13. Sarana Prasarana Laboratorium Biologi


No Nama Barang Jumlah
1 Meja Kerja 1
2 Kursi Kerja 1
3 Kursi Siswa 60
4 Meja Siswa 12
5 Papan Tulis 1
6 Meja Demontrasi 1
7 Meja Persiapan 1
8 Almari Bahan 4
9 Almari Alat 1
10 Sapu 2
11 Keranjang Sampah 1
12 Kerangka 2
13 Torso 3
14 Mikroskop 54
15 Jam 1

Tabel 14. Sarana Prasarana Ruang Komputer


No Nama Barang Jumlah
1 Meja Komputer 29
2 Komputer 27
3 Papan Tulis 1
4 Kipas Angin 2
5 Almari 1
6 Stavolf 4
7 Jam Dinding 1
8 Sapu 1
9 Keranjang Sampah 1
10 LCD 1
11 Layar LCD 1
12 Kursi Siswa 40
13 Regulator 2

Tabel 15. Sarana Prasarana Ruang Keterampilan


No Nama Barang Jumlah
1 Meja Siswa 33
2 Kursi Siswa 31
3 Kursi Rapat 87
4 Meja Kerja 1
5 Kipas Angin 2
6 LCD 1
7 Spiker 2
8 Papan Tulis 1
9 Ampliflier 1
10 Kursi Tunggu 2
11 Jam Dinding 1
12 Sapu/T.Sampah 2
13 Meja Rapat 2
14 Tiang Bendera 1
15 AC 2
16 Gambar Presiden/WKL 2
17 Gambar Burung Garuda 1
Tabel 16. Sarana Prasarana Masjid
No Nama Barang Jumlah
1 Mimbar 1
2 Speaker Aktif 2
3 Ampliflier 1
4 Mic 1
5 Rak 1
6 Karpet 7
7 Manekin 1
8 Jam Dinding 1
9 Rukuh 10
10 Alquran 4
11 Sapu 1
12 Keranjang Sampah 1

Tabel 17. Sarana Prasarana Ruang Musik


No Nama Barang Jumlah
1 Meja Kerja 1
2 Kursi Siswa 30
3 Meja Siswa 2
4 Papan Tulis 1
5 Absensi Siswa 2
6 Rak Kayu 1
7 Kursi Tunggu 1
8 Sapu 2
9 Keranjang Sampah 1
10 jass drum speart standard 1
11 Cymbal set nebulan 1
12 Ampli Melodi 1
13 Ampli Rytem Russel 1
14 Ampli Bass Russel 1
15 Gitar Rytem frender 1
16 Gitar Bass Fender 1
17 Efect HM-gitar 2
18 Orgen KORG 1
19 Ketipung 1
20 Tong Sampah 3
21 Dasa darma/Trisatya 2
22 Gamelan 1 set

Tabel 18. Sarana Prasarana Ruang Koperasi


No Nama Barang Jumlah
1 Meja Siswa 1
2 Kursi Siswa 1
3 Rak 2
4 Etalase 1
5 Lemari Es 1
Tabel 19. Sarana Prasarana Ruang OSIS
No Nama Barang Jumlah
1 Kursi Kerja 1
2 Meja Siswa 1
3 Kursi Siswa 1
4 Papan Informasi 1
5 Gabar Pres,Wakil 2
6 Gambar B.Garuda 1
7 Sapu 2
8 Keranjang Sampah 1
9 Cagak Bendera 10
10 Stuktur 1
11 Kipas Angin 1

Tabel 20. Sarana Prasarana Ruang Kepala Sekolah


No Nama Barang Jumlah
1 Meja Kerja 1
2 Kursi Kerja 1
3 Kursi Tamu 1 Stel
4 Laptop 1
5 Almari Arsip 1
6 Meja Siswa 1
7 Kursi Siswa 1
8 Tiang Bendera 1
9 Kipas Angin 1
10 Gambar P/Wakil 2
11 Lambang Burung Garuda 1
12 Lemasi Besi 2
13 Keranjang Sampah 1
14 Printer 1
15 Stemik 2
16 Jam 1
17 Pigura 8
18 Piala 57
19 Filling Kabinet 3
20 LCD 13
21 Penghisap Debu 1
3. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) yang ada di SMA Negeri 1 Rongkop khususnya
tenaga pendidik dan kependidikan yaitu Guru berstatus PNS sebanyak 17 orang,
CPNS sebanyak 4 orang, GTT sebanyak 3 orang, serta tenaga kependidikan sebanyak
9 orang, dengan komposisi jabatan antara lain sebagai berikut:

Tabel 21. Data Guru dan Pegawai SMA Negeri 1 Rongkop


NO NAMA NIP L/P PENDIDIKAN JABATAN
1 Ekwantoro, S.Pd., 19660831 L S-2 Manajemen Kepala Sekolah
M.Pd. 199402 1 001 Pendidikan
2 Yatno, S.Pd. 19711005 L S-1 Pendidikan Guru Madya
199412 1 005 Matematika
3 Murwatsih Subrini, 19690617 P S-1 Pendidikan Guru Madya
S.Pd. 199512 2 003 Bahasa dan Seni
4 Jaka Purwantara, 19661120 L S-1 Fisika Guru Madya
S.Pd. 199512 1 001
5 Eka Rinawati, S.Pd. 19750801 P S-1 Pendidikan Guru Muda
200604 2 015 Matematika
6 Sumeiningsih, S.Pd. 19680406 P S-1 Pendidikan Guru Muda
200701 2 020 Bahasa dan Sastra
Indonesia
7 Sukrisno, S.Pd., MM. 19690522 L S-2 Magister Guru Muda
200701 1 006 Manajemen
8 Sri Widodo, S.Pd. 19691204 L S-1 Pendidikan Guru Muda
200701 1 011 Ilmu Pengetahuan
Sosial
9 Hery Setiyanto, S.Pd. 19710707 L S-1 Pendidikan Guru Muda
200701 1 011 Sejarah
10 Sri Danarti Muji 19760325 P S-1 Pendidikan Guru Muda
Catur Handayani, 200801 2 007 Bahasa Inggris
S.Pd.
11 Puji Astuti, S.Pd. 19780203 P S-1 Ilmu Sosial Guru Muda
200801 2 006
12 Siti Amrinah, S.Pd.Si. 19710707 P S-1 Pendidikan Guru Muda
200701 1 011 Biologi
13 Dwi Sumaryani, S.Pd. 19790507 P S-1 Pendidikan Guru Muda
200801 2 017 Kimia
14 Dwi Endang 19740624 P S-1 Pendidikan Guru Muda
Sunaryani, S.H. 200801 2 016 Kewarganegaraan
15 Ari Susana, S.Pd.I. 19831028 P S-1 Pendidikan Guru Muda
200903 2 009 Agama Islam
16 Andriyani Yuli 19790707 P S-1 Teknik Guru Pertama
Wijayanti, S.Kom. 201001 2 011 Informatika
17 Mukiyo 19640204 L S-1 Bimbingan Pengelola
198303 1 002 dan Konseling Barang Subbag
TU
18 Maryani 19650818 P SMA Pengadministrasi
200701 2 029 Kesiswaan
19 Surono 19681115 L SMA Pengelola
200701 1 027 Administrasi
Kepegawaian
20 Sumarsih 19840321 P SMA Pengelola
200801 2 002 Keuangan
21 Rakim 19630604 L Paket B Pemelihara
200701 1 006 Sarana dan
Prasarana
22 Sukadhi 19690820 L Paket B Penjaga Kantor
200701 1 011
23 Sunarto 19660802 L Paket B Pemelihara
200801 1 003 Sarana dan
Prasarana
24 Sigit Nugroho, S.S. 19760711 L S-1 Bahasa Jawa Guru Pertama
200903 1 003
25 Agus Nugroho, S.Pd - L S-1 Pendidikan Guru
Sejarah
26 Sutarji, S.Pd.K. - L S-1 Pendidikan Guru
Agama Kristen
27 Agung Triyana - L SMK – Teknik Laboran
Informasi dan Komputer
Komunikasi
28 Suharmadi - L SMA Pegawai Tidak
Tetap
29 Alfian Harianto, - L S-1 Pendidikan Guru
S.Pd.Jas. Jasmani da
Kesehatan
30 Nofi Andari, S.Pd. 19901123 P S-1 Pendidikan Calon Pegawai
201903 2 011 Bahasa Jawa Negeri Sipil
31 Aprianto Dwi Atmaji, 19930414 L S-1 Pendidikan Calon Pegawai
S.Pd. 201903 1 011 Teknik Negeri Sipil
Informatika
32 Muhammad Zainal 19940328 L S-1 Pendidikan Calon Pegawai
Abidin, S.Pd. 201903 1 011 Sejarah Negeri Sipil
33 Teguh Dwi Arianto, 19950121 L S-1 Pendidikan Calon Pegawai
S.Pd. 201903 1 009 Geografi Negeri Sipil
BAB II

AGENDA AKTUALISASI

A. LATAR BELAKANG PEMILIHAN ISU DAN KEGIATAN


Revolusi industri 4.0 yang telah membawa perubahan yang sangat pesat dalam
berbagai bidang yang meliputi : bidang ekonomi, sosial budaya, serta teknologi dan
informasi. Dari perubahan tersebut telah mendorong setiap negara untuk bersaing dan
untuk mencapai kemajuan dalam bidang bidang tersebut. Hal ini membuat berbagai negara
di dunia untuk berlomba-lomba dalam mewujudkan good government. Indonesia adalah
salah satu negara yang ikut bersaing dalam kancah Revolusi Industri 4.0, maka good
government juga mulai diterapkan di Indonesia dalam mencapai tujuan birokrasi 2025.
Agar hal tersebut bisa terwujudkan, maka diperlukan Aparatur Sipil Negara yang
berkualitas.
Di era globalisasi ini, ASN dituntut untuk meningkatkan kapasitas dan
kemampuanya dalam menghadapi berbagai tantangan Global. Menurut Undang-Undang
Nomor 5 tahun 2014 yang berisi tentang Aparatur Sipil Negara, secara jelas telah
mendorong kesadaran ASN untuk menjalankan profesinya sebagai ASN yang
berlandaskan pada : ASN sebagai profesi berlandaskan pada nilai dasar sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 UU No. 5 Tahun 2014 yang meliputi:
1. memegang teguh ideologi Pancasila;
2. setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah;
3. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
4. menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak;
5. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
6. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
7. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
8. mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik;
9. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah;
10. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun;
11. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
12. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
13. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai;
14. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
15. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
Sedangkan kode etik dan kode perilaku ASN sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang ASN yakni sebagai berikut:
1. melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab dan berintegritas tinggi;
2. melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3. melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4. melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan
etika pemerintahan;
6. menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;
7. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggungjawab, efektif
dan efisien;
8. menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9. memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10. tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain;
11. memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN;
dan
12. melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin Pegawai
ASN.
Selanjutnya ASN perlu menerapkanya dengan meningkatkan kepedulian dan
peran serta untuk meningkatkan kapasitas organisasi dengan memberikan penguatan
dalam menghadapi perubahan global.
ASN juga wajib memahami nilai nilai yang terkandung dalam pancasila serta
mengamalkanya dalam kehidupan sehari hari. dalam hal ini ASN juga mengamalkan nilai
nilai riligius yang berdasar pada ketuhanan yang maha esa, memiliki rasa kemanusiaan
yang adil dan beradab, mengutamakan persatuan Indonesia, mendahulukan musyawarah
mufakat dalam kehidupan sehari-hari serta memiliki rasa sosial yang tinggi terhadap
sesamanya.
Dalam hubunganya dengan kualitas kinerjanya, seorang ASN diharapkan mampu
menanamkan nilai-nilai ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu serta Anti Korupsi). Kelima nilai dasar ANEKA tersebut harus diaktualisasikan
dalam fungsinya sebagai pelaksana kebijakan publik, sebagai pelayan publik serta sebagai
pemersatu bangsa. Bila nilai-nilai itu diterapkan dengan sepenuh hati, maka akan
menghasilkan kualitas pelayanan publik yang optimal. Bila pelayanan publik berjalan
dengan optimal, maka visi kedepan bangsa Indonesia akan mudah dilaksanakan.
SMAN 1 Rongkop merupakan sekolah menengah atas yang terletak di kabupaten
Gunung Kidul tepatnya di kecamatan Rongkop yang beralamatkan di jalan sadeng KM 25,
desa Semugih. Sekolah ini telah berdiri sejak tahun 1990 yang berdasar pada SK Pendirian
Sekolah : 0389/0/1990, dan sekarang ini terdiri dari 12 rombel yang terbagi menjadi kelas
IPA dan IPS. SMAN 1 Rongkop memiliki akreditasi A dan juga menerima bantuan dana
BOS (Bantuan Operasional Sekolah).
Visi dari SMAN 1 Rongkop adalah “Penuh Keimanan Dan Ketaqwaan, Unggul
Dalam Prestasi, Terampil , Berbasis Budaya Dan Berwawasan Lingkungan” sedangkan
untuk misi dari SMAN 1 Rongkop antara lain :
1. Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang normatif dan efektif, sehingga
dapat mengembangkan cipta, rasa dan karsa siswa secara normal.
2. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan teknologi informasi sehingga siswa
menguasai dan mampu memanfaatkan perkembangan teknologi informatika.
3. Menyelenggarakan program bimbingan khusus untuk mempersiapkan siswa agar
mampu bersaing memasuki Perguruan Tinggi.
4. Membekali siswa dengan pengetahuan dan pengalaman dalam melaksanakan
pengamalan ajaran agama sehingga menjadi siswa yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
5. Membekali siswa dengan kemampuan berbahasa Inggris, khususnya dalam hal
berkomunikasi (conversation).
6. Mengembangkan pola pikir dan perilaku yang mencerminkan semangat 6K dalam
kehidupan sehari-hari.
7. Menyelenggarakan pembinaan dan memfasilitasi kegiatan siswa yang
memungkinkan berkembangnya kreatifitas seni dan budaya.
8. Menyelenggarakan pelatihan dan pembinaan berbagai bidang olahraga sehingga
siswa memiliki fisik yang sehat dan bisa mengembangkan bakatnya di bidang
olahraga, prestasi, dan mampu berkompetisi baik di tingkat kecamatan, kabupaten,
provinsi, bahkan di tingkat nasional.
9. Menyelenggarakan dan memfasilitasi kegiatan siswa yang memungkinkan
berkembangnya kreatifitas di bidang penulisan dan penelitian ilmiah maupun
penulisan di bidang kesastraan.
10. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang memungkinkan berkembangnya
kecakapan hidup (life skills) sehingga siswa memiliki keunggulan dalam memasuki
dan menciptakan peluang kerja.
Untuk mencapai visi dan misi tersebut SMAN 1 Rongkop memiliki suatu masalah
yaitu belum optimalnya penggunaan media dalam pembelajaran sejarah. Ini menjadi
masalah bagi pengajar, karena siswa akan menjadi bosan dan tidak tertarik terhadap materi
pembelajaran sejarah. Kemudian masalah lainya yaitu terbatasnya sumber pembelajaran
sejarah yang ada dan yang terakhir ialah kurangnya motivasi belajar siswa.
Belum optimalnya penggunaan media dalam pembelajaran sejarah ini
menyebabkan siswa mengantuk di kelas, mengganggu temannya, izin ke luar dengan dalih
ke toilet, serta tingkat partisipasi yang rendah ketika mengerjakan soal evaluasi
pembelajaran sejarah. Hal ini menimbulkan ke khawatiran guru dalam mengajar sejarah,
karena ketika ujian semester dilaksanakan, nilai ujian siswa dibawah KKM.
Tingkat respon yang rendah siswa terhadap pembelajaran sejarah menggunakan
metode klasikal bisa menyebabkan siswa yang memiliki keterbatasan dalam menangkap
pelajaran menjadi semakin tertinggal. Cara ini bisa disiasati dengan menggunakan media
yang siswa telah terbiasa menggunakanya dalam kehidupan sehari-hari misalnya
instagram. Siswa lebih tertarik dengan hal-hal yang berbau kekinian daripada mengerjakan
Lembar Kerja siswa (LKS). Siswa SMAN 1 Rongkop hampir semuanya telah memiliki
akun media sosial Instagram sendiri. Ini merupakan potensi media pembelajaran yang
menarik untuk diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran sejarah di kelas dan
merupakan hal yang dapat menarik minat dan motivasi siswa untuk belajar.
Berdasarkan kondisi permasalahan diatas maka penulis melihat tiga permasalahan
penting yang ada di SMA Negeri 1 Rongkop, yang kemudian penulis gambarkan dalam
tabel pengelompokan isu. Dibawah ini adalah 3 permasalahan pokok kondisi saat ini,
kondisi yang diharapkan beserta jenis isu, yang antara lain :
Tabe l Pengelompokan Isu

No. Kondisi saat ini Kondisi yang diharapkan Penetapan isu

1. Belum optimalnya Optimalisasi penggunaan Pelayanan publik


penggunaan media dalam media dalam pembelajaran
pembelajaran sejarah sejarah
2. Nilai mata pelajaran Nilai mata pelajaran sejarah Pelayanan publik
sejarah dibawah KKM. diatas KKM
3. kurangnya motivasi belajar Siswa menjadi termotivasi Pelayanan publik
siswa pada pelajaran untuk mengikuti
sejarah pembelajaran sejarah

Untuk menganalisa isu kontemporer diatas, maka penulis menggunakan


teknik analisis USG. Tekhnik analisis isu ini digunakan untuk memahami isu
tersebut secara utuh menggunakan cara berpikir konseptual dicarikan alternative
jalan keluar pemecahan isu. Teknik usg ini menggunakan nilai ukur rentang dari 1-5,
yang mana hal ini menentukan apakah isu yang diangkat tersebut sangat USG atau
tidak sangat USG. Semakin tinggi nilai kriterianya maka isu tersebut sangat USG dan
sebaliknya, bila nilai USG nya semakin rendah maka isu tersebut tidak sangat USG.
Dalam hal ini penjabaran dari USG yaitu :
a. Urgency (U) adalah seberapa darurat/mendesak suatu isu tersebut harus
dibahas, dianalisis, dan ditindak lanjuti. Isu tersebut menjadi sangat penting
untuk diberi perhatian lebih apabila nilai urgensinya semakin tinggi.
b. Seriousness (S) adalah tingkat keseriusan dari masalah. Terkait bagaimana
sebuah isu harus segera dicari solusinya karena dikaitkan dengan dampak yang
akan ditimbulkanya.
c. Growth (G) adalah tingkat perkembangan masalah. Memperhitungkan seberapa
besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani dengan
segera.
Berikut analisis USG berdasarkan tiga pokok analisis isu kontemporer.
Tabel 23. Penilaian USG

Penilaian Kriteria
No Masalah /Isu TN
U S G
1 Belum optimalnya penggunaan media 5 4 5 14
dalam pembelajaran Sejarah
2 Nilai mata pelajaran sejarah di bawah 4 5 3 12
KKM
3 kurangnya motivasi belajar siswa pada 4 4 3 11
pelajaran sejarah

Keterangan:

Urgency = Mendesak Seriousness = Kegawatan Growth = Pertumbuhan


5 = sangat penting 5 = sangat gawat 5 = sangat cepat
4 = penting 4 = gawat 4 = cepat
3 = cukup penting 3 = cukup gawat 3 = cukup cepat
2 = kurang penting 2 = kurang gawat 2 = kurang cepat
1 = tidak penting 1 = tidak gawat 1 = tidak cepat

Oleh sebab itu, bisa ditarik kesimpulan bahwa permasalahan nilai Urgency, Seriousness,
serta Growth (USG) yang paling tinggi yaitu “Belum optimalnya penggunaan media
dalam pembelajaran Sejarah”.

Untuk memahami penyebab dari Belum optimalnya penggunaan media dalam


pembelajaran Sejarah ini, maka penulis menggunakan tehnik analisis fishbone yang terdiri
dari 4 M yaitu : materi, metode dan model, media dan manusia. Dari 4 M tersebut
kemudian di uraikan dalam beberapa variabel permasalahan yang melatar belakanginya.
Tabel. 24. Tehnik analisis fishbone

Metode dan Model

Materi
Metode pembelajan tidak
menarik bagi siswa

Referensi pembelajaran Metode yang digunakan kurang


kurang lengkap Belum
variatif optimalnya
penggunaan
Metode hanya klasikal
media sosial
dalam
Smartphone belum dimanfaatkan Siswa kurang aktif dalam kelas pembelajaran
untukuntuk belajar
Sejarah
LCD belum dimanfaatkan Siswa menggunakan Smartphone
secara optimal hanya untuk chatting dan bermain

Siswa menguasai TI namun kurang


termotivasi menunjukan kemampuanya
Media

Manusia

Gambar 1. Analisis Permasalahan dengan diagram


Fishbone Sumber : Analisis penulis

Menindaklanjuti isu yang telah dipaparkan sebelumnya dan sebagai upaya


optimalisasi proses pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran online maka
dilakukanlah berbagai bentuk kegiatan pada tahapan aktualisasi. Berikut kegiatan-kegiatan
pada saat habituasi guna memecahkan isu permasalahan yang ada:
1. Menyusun Silabus.
a. Menyusun materi pokok yang berpedoman pada Kompetensi Dasar
b. Merumuskan kegiatan pembelajaran, penilaian, menentukan alokasi waktu,
dan sumber belajar.

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 1 kompetensi Dasar (KD)


a. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi (IPK) dan tujuan dari
kompetensi dasar
b. Menyusun materi pembelajaran, metode atau model, media, dan sumber
belajar
c. Menyusun instrumen penilaian
d. Konsultasi dengan mentor
3. Menyusun modul
a. Memilih materi sesuai konteks
b. Merancang tema dan gambar yang digunakan dalam modul
c. Konsultasi dengan mentor dan rekan sejawat
4. Pembuatan Konten Video Pembelajaran Sejarah Instagram
a. Membagi siswa dalam beberapa kelompok dan memberi tugas kepada
masing-masing kelompok
b. Mengawasi kelompok dalam membuat dan mengunggah video tugasnya di
instagram
c. Melakukan evaluasi tugas kelompok instagram
B. PROSES AKTUALISASI
1. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 1
Kegiatan / Sub Kegiatan 1. Menyusun Silabus.
/ Output a. Menyusun materi pokok yang berpedoman
pada Kompetensi Dasar
b. Merumuskan kegiatan pembelajaran,
penilaian, menentukan alokasi waktu, dan
sumber belajar
Output
Tersusunnya 1 dokumen Silabus Sejarah
Tanggal 12 s.d 20 Juli 2019
Tingkat Capaian 1. Menyusun materi pokok yang berpedoman pada
Kompetensi Dasar (100%)
Terlaksananya kegiatan menyusun materi pokok
yang berpedoman pada Kompetensi Dasar sebagai
bahan untuk penyusunan Silabus.

2. Merumuskan kegiatan pembelajaran, penilaian,


menentukan alokasi waktu, dan sumber belajar
(100%)
Terlaksananya kegiatan Merumuskan kegiatan
pembelajaran, penilaian, menentukan alokasi waktu,
dan sumber belajar agar dalam melaksanakan
pembelajaran di dalam kelas dapat berjalan dengan
baik dan sistematis.
Deskripsi Proses Seorang guru wajib menyusun Silabus dengan tujuan agar
guru lebih siap dalam melaksanakan pembelajaran yang
matang. Silabus berfungsi untuk memberikan pedoman agar
pembelajaran dapat terlaksana secara sistematis dan efektif
sesuai dengan yang direncanakan.
Sebelum menyusun Silabus, seorang guru harus
mengumpulkan semua komponen dalam Silabus seperti;
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, Materi Pembelajaran,
Indikator Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Sumber
Penilaian.
Setelah semua komponen tersebut sudah ada maka
selanjutnya ke tahap penyusunan Silabus sesuai dengan
materi yang ditentukan. Di dalam Silabus tertera kegiatan-
kegiatan yang akan dilakukan selama pertemuan
pembelajaran di kelas secara detail sampai dengan proses
untuk memberikan penilaian.
Hambatan Alokasi waktu yang kadang tidak sesuai yang diharapkan
oleh karena ada acara sekolah atau siswa yang pulang lebih
cepat.
Solusi Menyesuaikan alokasi waktu silabus yang ada kondisi riil di
kelas dengan tetap berpedoman pada kalender pendidikan
tahun ajaran 2019/2020
Daftar Lampiran 1. Foto kegiatan
2. Catatan hasil kegiatan
3. 1 dokumen Silabus
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan:
Manajemen ASN
Guru mengerti nilai nilai dasar ASN dan menjalankan tugas tupoksinya sebagai guru
yang professional. Keprofesionalan guru tersebut diantaranya tercermin dari tugasnya
dalam menyusun silabus yang berkualitas. Selain itu guru dituntut untuk mampu
menunjukkan kemampuanya yang berdasar pada nilai- nilai Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etos kerja, Komitmen mutu dan Anti Korupsi(ANEKA). ASN wajib menunjukkan nilai-
nilai tersebut dalam keseharian, agar tercapai tujuan dari good government.

Pelayanan Publik
Penyusunan silabus ini dilakukan oleh guru dilakukan secara cermat, teliti, kejelasan
materi serta disesuaikan dengan kemampuan siswa sehingga pelajaran yang akan
diberikan dapat dengan mudah ditangkap oleh siswa. Sehingga pembelajaran sejarah di
kelas akan berjalan dengan optimal dan siswa mendapatkan layanan pembelajaran yang
memuaskan.
Whole of Government

Kerjasama yang dilakukan antara mentor dan penulis sendiri dilakukan dalam rangka
penyusunan silabus yang baik, sehingga terjadi hubungan yang saling menguntungkan
dari hasil kerjasama dengan mentor. Kerjasama itu berupa masukan(kritik dan saran) agar
terwujud silabus yang bermutu.

Sub Kegiatan 1
a) Akuntabilitas
Konsisten
Penyusunan materi dibuat dengan memperhatikan urutan dari materi yang
diajarkan dengan memperhatikan instrument pembelajaran lain. hal ini
memperhatikan keselarasan dengan antara materi yang diajarkan agar
pembelajaran sejarah lebih terarah.
Kejelasan
Penulisan penyusunan silabus dibuat dengan kalimat-kalimat yang mudah
dipahami dan dapat dikembangkan ke dalam RPP.

b) Nasionalisme
Cinta tanah
air:
Materi-materi yang disusun ditanamkan berdasarkan sudut pandang indonesia
sentris, sehingga siswa memiliki semangat kebangsaan.
Semangat
Dalam penyusunan materi silabus, guru menyusun materi dengan rasa
pengabdian yang tinggi serta memanfaatkan waktu luang untuk mengerjakan
tugas penyusunan.

c) Etika Publik

Cermat
Materi yang akan disusun dikaji terlebih dahulu dengan teliti kesesuainya dengan
KD, hal ini untuk meminimalisir kesalahan.
Sesuai aturan
Penyusunan materi memperhatikan Kompetensi Dasar (KD) serta Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK) agar dapat menghasilkan instrument penilaian
yang akurat dan berkualitas.

d) Komitmen
Mutu Orientasi
mutu
Penyusunan materi memperhatikan silabus yang telah disusun dan terukur . selain
itu juga mempertimbangkan kemampuan dari siswa itu sendiri, hal ini digunakan
agar siswa mendapat materi pembelajaran sejarah sebaik mungkin.
Efektif
Guru menentukan batasan materi dalam silabus dan berlandaskan pada sasaran
pembelajaran yang telah direncanakan. Hal ini diharapkan mampu menghasilkan
perangkat pembelajaran yang bermutu , inovatif, dan memacu siswa untuk ikut
aktif dalam pembelajaran sejarah di dalam kelas.

e) Anti
Korupsi
jujur
penyusunan materi silabus dikaji dari sumber referensi yang jelas serta
menghindari plagiarism.
Kerja keras:
Dalam penyusunan materi silabus, Guru mencurahkan segenap waktu, tenaga dan
biaya sendiri .

Sub Kegiatan 2
a) Akuntabilitas
Target
Perumusan silabus berdasarkan pada kompetensi dasar (KD) serta IPK. Fokus
materi dibatasi agar didapat materi yang tepat.
Tanggung jawab:
Kegiatan perumusan kegiatan pembelajaran, penilaian, menetukan alokasi waktu
dan sumber belajar dilakukan dengan memperhatikan banyak pertimbangan
Kejelasan:
Materi disusun sesuai KD yang diambil kemudian dijabarkan secara runtut, jelas,
dan mudah dipahami sehingga dapat diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran, dirumuskan instrument penilaian yang tepat, dan sumber belajar
yang akurat.

b) Nasionalisme
Cinta tanah
air:
Penyusunan silabus menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar sebagai
wujud untuk melestarikan bahasa persatuan.

c) Etika Publik
Sopan Santun:
Guru berkonsultasi dengan mentor menggunakan bahasa dan tata bicara yang
halus, penampilan yang rapi dan bersih, guna menghormati mentor.
Komunikatif:
Guru merumuskan batasan materi menggunakan bahasa yang sederhana sehingga
tercipta suasana komunikasi yang baik.

d) Komitmen
Mutu Orientasi
mutu:
Pemilihan instrument penilaian dan sumber belajar didasarkan pada batasan
materi dan alokasi waktu yang telah ditentukan dan menggunakan teknik yang
akurat sehingga menghasilkan instrument penilaian yang berkualitas.

e) Anti
Korupsi
Mandiri:
Perancangan materi pembelajaran, perumusan instrument penilaian, dan
penentuan alokasi waktu dilakukan oleh guru sendiri, bukan hanya menjiplak
karya orang lain, dan tanpa membebankan pekerjaannya ke orang lain.
Tanggung jawab:
Perancangan materi pembelajaran, perumusan instrument penilaian, penentuan
alokasi waktu, dan penentuan sumber belajar dilakukan dengan sungguh-sungguh
dan penuh tanggung jawab sehingga dihasilkan perangkat pembelajaran yang
berkualitas.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Melalui kegiatan penyusunan Silabus ini peserta dapat mengaplikasikan nilai-nilai
ANEKA. Karena dalam penyusunan Silabus seorang guru dituntut untuk profesional,
efektif dan efisien dalam memilihkan materi dan kegiatan, bekerja keras untuk
merumuskan materi, metode, kegiatan, dan penilaian serta bertanggungjawab untuk
dapat menghasilkan rencana pembelajaran yang bermutu dan berkualitas sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Kegiatan ini dilakukan sebagai wujud pelayanan seorang guru
terhadap peserta agar pembelajaran di dalam kelas menjadi menarik dan sistematis.
Yogyakarta, 22 Juli 2019
Disetujui oleh,
Mentor

Hery Setiyanto, S.Pd.


NIP. 19710707 200701 1 011
Catatan:
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
SILABUS

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Rongkop


Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Kelas : XI/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2019/2020

Kompetensi Inti
KI3- Memahami, menganalisis, menerapkan dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan
masalah.
KI-4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari materi yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung

Alok
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan Pembelajaran asi Sumber Penilaian
Wak
tu
3.1 Menganalisis Kerajaan-kerajaan maritim 3.1.1 Menjelaskan proses  Membaca buku teks,  Buku  Lisan
kerajaan-kerajaan Indonesia pada masa masuk dan melihat gambar slide Pegangan  Tertulis
maritim di Indonesia Hindu dan Buddha dalam berkembangnya agama presentasi, menonton Guru Sejarah  Penugasan
pada masa Hindu dan sistem pemerintahan, serta kebudayaan hindu- video, dan/atau Peminatan  Portofolio
Buddha dalam sistem sosial, ekonomi, dan budha di indonesia menyimak penjelasan Kelas XI  Evaluasi konten
pemerintahan, sosial, kebudayaan serta 3.1.2 Mendeskripsikan sistem guru mengenai kerajaan-  Buku video instagram
ekonomi, dan pengaruhnya dalam pemerintahan, sosial, kerajaan maritim Pegangan
kebudayaan serta kehidupan masyarakat ekonomi, dan Indonesia pada masa Siswa
pengaruhnya dalam Indonesia pada masa kini kebudayaan kerajaan Hindu dan Buddha dalam Sejarah
kehidupan  Kerajaan maritim Kesutai sistem 12 JP Peminatan
pemerintahan, sosial,
masyarakat Indonesia Hindu dan Buddha 3.1.3 Mendeskripsikan sistem ekonomi, dan kebudayaan Kelas XI
pada masa kini  Sistem pemerintahan pemerintahan, sosial, serta pengaruhnya dalam  Sumber
 Sistem sosial ekonomi, dan kehidupan masyarakat Internet
4.1 Menyajikan hasil  sistem ekonomi kebudayaan kerajaan Indonesia pada masa kini  Modul
analisis tentang  sistem kebudaya-an tarumanegara  Membuat dan pembelaja
kerajaan-kerajaan  pengaruh Hindu dan 3.1.4 Mendeskripsikan sistem mengajukan ran
maritim Indonesia Buddha dalam pemerintahan, sosial, pertanyaan/Tanya sejarah
pada masa Hindu dan kehidupan masyarakat ekonomi, dan jawab/berdiskusi tentang
Buddha dalam sistem Indonesia masa kini kebudayaan kerajaan informasi yang belum
pemerintahan, sosial, sriwijaya dipahami/informasi
ekonomi, dan 3.1.5 Mendeskripsikan sistem tambahan yang ingin
kebudayaan serta pemerintahan, sosial, diketahui/atau sebagai
pengaruhnya dalam ekonomi, dan klarifikasi mengenai
kehidupan kebudayaan kerajaan kerajaan-kerajaan maritim
masyarakat holing Indonesia pada masa
Indonesia pada masa 3.1.6 Mendeskripsikan sistem Hindu dan Buddha dalam
kini dalam bentuk pemerintahan, sosial, sistem pemerintahan,
tulisan dan/atau ekonomi, dan sosial, ekonomi, dan
media lain kebudayaan kerajaan kebudayaan serta
medang kamulan pengaruhnya dalam
3.1.7 Mendeskripsikan sistem kehidupan masyarakat
pemerintahan, sosial, Indonesia pada masa kini
ekonomi, dan  Mengumpulkan data dari
kebudayaan kerajaan berbagai sumber terkait
singasari kerajaan-kerajaan maritim
3.1.8 Mendeskripsikan sistem Indonesia pada masa
pemerintahan, sosial, Hindu dan Buddha dalam
ekonomi, dan sistem pemerintahan,
kebudayaan kerajaan sosial, ekonomi, dan
majapahit kebudayaan serta
3.1.9 Mendeskripsikan sistem pengaruhnya dalam
pemerintahan, sosial, kehidupan masyarakat
ekonomi, dan Indonesia pada masa kini
kebudayaan kerajaan  Menganalisis dan menarik
mataram kesimpulan dari data yang
3.1.10 Mendeskripsikan sistem dikumpulkan terkait
pemerintahan, sosial, kerajaan-kerajaan maritim
ekonomi, dan Indonesia pada masa
kebudayaan kerajaan Hindu dan Buddha dalam
sunda sistem pemerintahan,
3.1.11 Mendeskripsikan sistem sosial, ekonomi, dan
pemerintahan, sosial, kebudayaan serta
ekonomi, dan pengaruhnya dalam
kebudayaan kerajaan kehidupan masyarakat
bali Indonesia pada masa kini
3.1.12 Menjelaskan pengaruh
Hindu dan Buddha dalam
kehidupan masyarakat  Membuat laporan
hasil analisis dalam
Indonesia masa kini
bentuk tulisan
dan/atau media lain
4.1.1 Membuat analisis tentang mengenai kerajaan-
kerajaan- kerajaan kerajaan maritim
maritim Indonesia pada Indonesia pada masa
masa Hindu dan Buddha Hindu dan Buddha
dalam sistem dalam sistem
pemerintahan, sosial, pemerintahan, sosial,
ekonomi, dan ekonomi, dan
kebudayaan kebudayaan serta
4.1.2 Membuat analisis pengaruhnya dalam
kehidupan masyarakat
tentang pengaruh Indonesia pada masa
Hindu dan Buddha kini
dalam kehidupan  Membuat konten
masyarakat Indonesia video instagram
pada masa kini dalam tentang kerajaan
bentuk tulisan maritim hindu-buddha
dan/atau media lain di indonesia yang
dilakukan secara
berkelompok.
Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Indikator Kegiatan pembelajaran Alokasi Sumber penilaian
waktu

3.2 Menganalisis Kerajaan-kerajaan maritim 3.2.1 Mendeskripsikan tentang  Membaca buku teks,  Buku  Lisan
kerajaan-kerajaan Indonesia pada masa Islam kerajaan-kerajaan maritim melihat gambar/peta, Pegangan  Tertulis
maritim Indonesia dalam sistem Indonesiapada masa dan/atau menonton video Guru  Penugasan
pada masa Islam pemerintahan, sosial, Islam dalam sistem mengenai kerajaan- Sejarah  Portofolio
dalam sistem ekonomi, dan kebudayaan pemerintahan,sosial,ekon kerajaan maritim Peminatan  Evaluasi konten
pemerintahan, sosial, serta pengaruhnya dalam omi,dan kebudayaan serta Indonesia pada masa Kelas XI video instagram
ekonomi, dan kehidupan masyarakat pengaruhnya dalam 12 JP
Islam dalam sistem  Buku
kebudayaan serta Indonesia pada masa kini kehidupan masyarakat pemerintahan, sosial, Pegangan
pengaruhnya dalam  Kerajaan maritim Islam Indonesia pada masa kini ekonomi, dan kebudayaan Siswa
kehidupan  Sistem pemerintahan serta pengaruhnya dalam Sejarah
masyarakat Indonesia  Sistem sosial 3.2.2 Menjelaskan sistem kehidupan masyarakat Peminatan
pada masa kini  sistem ekonomi pemerintahan,sosial, Indonesia pada masa kini Kelas XI
 sistem kebudaya-an ekonomi,dan kebudayaan  Modul
4.2 Menyajikan hasil  Pengaruh Islam dalam kerajaan perlak
analisis tentang  Membuat dan mengajukan pembelajara
kehidupan masyarakat pertanyaan/Tanya n sejarah
kerajaan-kerajaan
maritim Indonesia Indonesia masa kini jawab/berdiskusi tentang
pada masa Islam informasi yang belum
dalam sistem
pemerintahan, sosial, 3.2.3 Menjelaskan sistem dipahami/informasi
ekonomi, dan pemerintahan, sosial, tambahan yang ingin
kebudayaan serta ekonomi, dan kebudayaan diketahui/atau sebagai
pengaruhnya dalam klarifikasi mengenai
Kehidupan Kerajaan Linge
Masyarakat kerajaan-kerajaan maritim
Indonesia pada masa Indonesia pada masa
kini dalam bentuk 3.2.4 Menjelaskan sistem Islam dalam sistem
tulisan dan/atau pemerintahan, sosial, pemerintahan, sosial,
media lain ekonomi, dan kebudayaan
ekonomi, dan
Kebudayaan kerajaan serta pengaruhnya dalam
samudra pasai kehidupan masyarakat
Indonesia pada masa kini
3.2.5 Menjelaskan sistem  Mengumpulkan data dari
pemerintahan,sosial,
berbagai sumber terkait
ekonomi,dan kerajaan-kerajaan maritim
kebudayaan kerajaan Indonesia pada masa
aceh darussalam
Islam dalam sistem
3.2.6 Menjelaskan sistem pemerintahan, sosial,
pemerintahan,sosial, ekonomi, dan kebudayaan
ekonomi, dan serta pengaruhnya dalam
kebudayaan kerajaan
palembang kehidupan masyarakat
Indonesia pada masa kini
 Menganalisis dan menarik
kesimpulan dari data yang
dikumpulkan terkait
3.2.7 Menjelaskan sistem kerajaan-kerajaan maritim
pemerintahan, sosial,
ekonomi,dan kebudayaan
kerajaan Jambi

3.2.8 Menjelaskan sistem


pemerintahan,sosial,ekono
mi kebudayaan islam di
riau.
3.2.9 Menjelaskan sistem Indonesia pada masa
pemerintahan, sosial, Islam dalam sistem
ekonomi, dan pemerintahan, sosial,
kebudayaan kerajaan ekonomi, dan
demak kebudayaan serta
3.2.10 Menjelaskan sistem pengaruhnya dalam
pemerintahan, sosial, kehidupan masyarakat
ekonomi,dan kebudayaan Indonesia pada masa kini
kerajaan pajang  Membuat laporan hasil
3.2.11 Menjelaskan sistem analisis dalam bentuk
pemerintahan, sosial, tulisan dan/atau media
ekonomi,dan kebudayaan lain mengenai kerajaan-
kerajaan mataram kerajaan maritim
3.2.12 Menjelaskan sistem Indonesia pada masa
pemerintahan, sosial, Islam dalam sistem
ekonomi,dan kebudayaan pemerintahan, sosial,
kerajaan cirebon ekonomi, dan
3.2.13 Menjelaskan sistem kebudayaan serta
pemerintahan, sosial, pengaruhnya dalam
ekonomi,dan kebudayaan kehidupan masyarakat
kerajaan banten Indonesia pada masa
3.2.14 Menjelaskan sistem kini
pemerintahan, sosial,  Membuat konten video di
ekonomi,dan kebudayaan instagram secara
kerajaan pontianak berkelompok.
3.2.15 Menjelaskan sistem
pemerintahan, sosial,
ekonomi,dan
kebudayaan kerajaan
banjar
3.2.16 Menjelaskan sistem
pemerintahan, sosial,
ekonomi,dan kebudayaan
kerajaan makassar (goa-
talo)
3.2.17 Menjelaskan sistem
pemerintahan, sosial,
ekonomi,dan kebudayaan
kerajaan buton
3.2.18 Menjelaskan sistem
pemerintahan, sosial,
ekonomi,dan kebudayaan
kerajaan ternate
3.2.19 Menjelaskan sistem
pemerintahan, sosial,
ekonomi,dan kebudayaan
kerajaan tidore
3.2.20 Menjelaskan sistem
pemerintahan, sosial,
ekonomi,dan kebudayaan
kerajaan di nusa tenggara
3.2.21 Menjelaskan pengaruh
Islam dalam kehidupan
masyarakat Indonesia
masa kini
4.2.1 Membuat analisis
tentang kerajaan-
kerajaan maritim
Indonesia pada masa
Islam dalam sistem
pemerintahan, sosial,
ekonomi, dan
kebudayaan

4.2.2 Membuat analisis


tentang pengaruh Islam
dan dalam kehidupan
masyarakat Indonesia
pada masa kini dalam
bentuk tulisan dan/atau
media lain
DAFTAR LAMPIRAN

Bukti Fisik Foto


Hari Tanggal Tempat : Senin s.d Kamis
Kegiatan : 17 s.d 20 Juni 2019
: Ruang Guru SMA Negeri 1 Rongkop
: Membuat Silabus

Gambar 4. Menyusun materi pokok berdasarkan KD pada pembelajaran Sejarah

42
Gambar 5. Merumuskan kegiatan pembelajaran, penilaian, menentukan alokasi waktu, dan sumber bela

CATATAN PELAKSANAAN KEGIATAN 1

Hari Tanggal Tempat : Jumat s.d Jumat


Kegiatan : 12 s.d 19 Juli 2019
: SMA Negeri 1 Rongkop
: Membuat Silabus
Menyusun materi pokok yang berpedoman pada Kompetensi Dasar
Merumuskankegiatanpembelajaran,penilaian,

menentukan alokasi waktu, dan sumber belajar.


Berikut catatan hasil kegiatan yang sudah dilakukan:
Silabus mata pelajaran Sejarah sudah tersusun dengan materi kerajaan maritim di indonesia.
Silabus Sejarah materi kerajaan maritim di Indonesia dapat digunakan pada
semester gasal tahun ajaran berikutnya

Mengetahui Yogyakarta, 19 Juli 2019


Mentor, Peserta,
2. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS 2
Kegiatan / Sub Kegiatan / Menyusun RPP
Output a. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi (IPK) dan
tujuan dari kompetensi dasar
b. Menyusun materi pembelajaran, metode atau model,
media, dan sumber belajar
c. Menyusun instrumen penilaian
d. Konsultasi dengan mentor
Output
Didapatkan 1 RPP yang berkualitas
Tanggal 22 s.d 27 Juli 2019
Tingkat Capaian 1. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi (IPK) dan tujuan
dari kompetensi dasar (100%)
Terlaksananya kegiatan merumuskan indikator pencapaian
kompetensi yang akan digunakan dalam pembelajaran siswa di
kelas
2. Menyusun materi pembelajaran, metode atau model, media, dan
sumber belajar (100%)
Terlaksananya kegiatan menyusun materi pembelajaran, metode
atau model, media dan sumber belajar yang nantinya dapat
digunakan dalam pembelajaran Sejarah.
3. Menyusun instrumen penilaian
Terlaksananya kegiatan menyusun instrumen penilaian, yang
nantinya dapat digunakan dalam pembelajaran Sejarah.
4. Konsultasi dengan mentor
Terlaksananya kegiatan konsultasi dengan mentor agar kegiatan
ini berjalan dengan baik.

Deskripsi Proses Media pembelajaran adalah segala alat pengajaran yang digunakan untuk
memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran dalam proses
belajar mengajar sehingga tercapainya tujuan pembelajaran yang sudah
dirumuskan. Di era yang serba digital ini diperlukan media pembelajaran

45
berbasis media online yang memudahkan pendidik untuk dapat
memberikan materi pembelajar dengan cara yang unik, menarik dan
berkualitas kepada peserta didiknya.
Dalam membuat media pembelajaran online ini sebelumnya penulis
menyusun materi silabus dari berbagai sumber yang ada. Setelah itau
disusunlah Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran(RPP). RPP merupakan
instrumen yang sangat penting dalam menyampaikan materi
pembelajaran. Dengan disusunya RPP ini diharapkan akan memudahkan
pemahaman siswa terhadap materi..
Hambatan Sumber- sumber referensi di SMA Negeri 1 Rongkop yang kurang
lengkap, sehingga kurang mendukung untuk proses pembuatan
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran.
Solusi Penulis mencari sumber-sumber referensi RPP yang belum tersedia di
perpustakaan SMAN 1 Rongkop dengan cara mencari sumber referensi
yang valid di internet.
Daftar Lampiran 1. Foto Kegiatan
2. Catatan Pelaksanaan Kegiatan
3. Media Pembelajaran dengan format Sejarah

Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan:


1. Manajemen ASN
Pengimplementasian nilai-nilai akuntabilitas ASN dengan menjaga integritas dalam penyusunan
Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ditunjukkan dengan dengan rasa tanggung jawab yang
tinggi serta profesional. Seorang guru harus menjalankan tugas sesuai dengan tupoksinya dan juga
menunjukkan kemampuanya dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan sistematis,
akurat dan sesuai aturan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.

2. Whole of government
Dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP), Guru melakukan kerjasama dan
koordinasi dengan mentor dan rekan sejawat agar terwujud Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP)
yang runtut, akurat dan berkualitas
3. Pelayanan Publik
Guru memeberikan pelayanan publik yang diwujudkan dengan menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Dengan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang runtut, terukur dan
jelas maka siswa sebagai publik dapat terlayani dengan baik

Sub Kegiatan 1
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab
Seorang guru CPNS Pendidikan Sejarah dalam merumuskan tujuan pembelajaran harus
memiliki sikap tanggung jawab agar sesuai dengan silabus yang telah dibuat.
Konsistensi
Seorang guru CPNS Pendidikan Sejarah dalam merumuskan Indikator Pencapaian
Kompetensi dan Tujuan harus sesuai dengan Kompetensi Dasar yang telah diambil sehingga
antara Kompetensi Dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi serta tujuan selaras.

b. Nasionalisme
Ikhlas
Dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran seorang guru harus melaksanakanya
dengan penuh keikhlasan baik dalam mencurahkan fikiran , waktu dan tenaganya
Kerja keras
Menentukan Indikator Pencapaian Kompetensi harus memperhatikan setiap karakter materi
agar sesuai dengan karakter siswa. Sehingga tidak ada perbedaan antara siswa yang memilki
intelejensi yang tinggi dengan siswa yang memilki intelejensi yang rendah.

c. Etika Publik
Santun
Dalam berkomunikasi dengan mentor serta dengan teman sejawat menggunakan bahasa
yang santun serta menghargai lawan bicara. Menggunakan tata karma juga perlu
diperhatikan agar tercipta komunikasi yang baik.
Tidak diskriminatif
RPP yang disusun dengan tidak menyinggung SARA serta status sosial seseorang.

d. Komitmen Mutu
Efektivitas
Pemilihan kata/diksi yang digunakan dalam menentukan indicator pencapaian kompetensi
dan tujuan sehingga menghasilkan penyusunan kata yang efektif.
Orientasi mutu
Dalam menetukan IPK dan tujuan berdasarkan pada karakter siswa dan kesesuaian dengan
materi sehingga RPP yang telah dibuat akan optimal.

e. Anti Korupsi
Mandiri
Penetuan IPK dan tujuan dilaksanakan secara mandiri serta memperhatikan karakter dari
materi dan kemampuan yang dimiliki oleh siswa.
Sederhana

Penyusunan kalimat dalam pembuatan IPK harus dibuat dengan sederhana agar mudah
difahami serta diaplikasikan.

Sub Kegiatan 2
a. Akuntabilitas
Integritas
Materi, metode, model, media serta sumber belajar yang digunakan harus selaras dan
berpatokan pada KD. KD tersebut kemudian dijabarkan dalam materi pembelajaran untuk
menentukan metode pembelajaran yang berkualitas.
Transparansi
Sumber materi harus dituliskan dalam kutipan, footnote, maupun daftar pustaka.

b. Nasionalisme
Cinta tanah air:
Materi yang dimasukkan mengajak siswa untuk lebih mencintai tanah air Indonesia
sehingga siswa memiliki jiwa nasioinalisme yang tinggi
Keadilan :
Kegiatan belajar yang telah disusun dalam RPP mengajak seluruh siswa untuk berpartisipasi
aktif tanpa memandang status apapun. Sehingga hal ini merupakan salah satu wujud dari
keadilan.

c. Etika Publik
Santun:
Bahasa yang digunakan untuk menyusun menggunakan ragam bahasa yang santun agar
tidak menyinggung maupun menimbulkan makna yang negative
Komunikatif:
Guru menyusun materi memakai bahasa yang komunikatif sehingga mudah untuk
dimengerti oleh siswa.

d. Komitmen Mutu
Orientasi mutu:
Mengedepankan sumber-sumber referensi yang jelas, akurat dan terbaru dalam pembuatan
materi, agar materi-materi yang dibuat berkualitas.
Efektivitas
Dalam menyusun materi lebih mengutamakan ketepatan materi yang akan disampaikan
dikaitkan dengan KD. Sehingga dalam pembelajaran siswa dapat lebih mudah menangkap
fokus dari materi tersebut.
e. Anti Korupsi
Mandiri :
Penyusunan materi dilakukan oleh guru itu, menggunakan fikiran dan tenaga, dan waktu
sendiri dan tidak dibebankan ke orang lain. Materi yang disusun bukan merupakan bentuk
plagiarisme.
Kerja keras:
Mengoptimalkan waktu semaksimal mungkin dalam menyusun materi dan pemilihan model
pembelajaran agar tercipta pembelajaran yang maksimal, sehingga waktu tidak akan
terbuang sia-sia.
Sub Kegiatan 3.
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab
Penyusunan instrument dilakukan dengan kesungguhan dan sepenuh hati serta secermat
mungkin dalam meminimalisir kesalahan seminimal mungkin.
Konsistensi
Penyusunan instrument penilaian dilakukan dengan teknik dan bentu instrument yang
dijelaskan dalam kisi-kisi, yang kemudian dijabarkan dalam soal dan pedoman penilaian.
Agar teknik, bentu, kisi-kisi serta bentuk soal konsisten

b. Nasionalisme
Kepentingan Publik
Guru dalam merumuskan instrument penilaian adalah sebagai bentuk dari pelayanan publik
dalam tugasnya sebagai abdi Negara.
Etos kerja
Guru mementingkan etos kerja dalam penyusunan instrument penilaian agar dapat
mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai wujud dari amanat kemerdekaan Indonesia

c. Etika Publik
Disiplin
Guru harus mematuhi deadline yang telah ditetapkan dalam perumusan intrumen penilaian,
sehingga pekerjaan akan selesai tepat pada waktunya.
Sopan
Ketika berkomunikasi dengan mentor dalam rangka menyusun instrument penilaian
diharuskan selalu menggunakan bahasa yang santun serta tidak menyakiti perasaan.

d. Komitmen Mutu
Berorientasi Mutu
Guru mengutamakan pentingnya mutu dalam menyusun instrument penilaian yang
memperhatikan keterkaitan isi soal, materi dan tingkat kemampuan dari siswa sendiri agar
soal-soal yang dibuat dapat mengukur kompetensi siswa dengan lebih tepat.
Inovasi
Penerapan inovasi dalam penyusunan instrumen penilaian akan membuat kegiatan
pembelajaran lebih berwarna, sehingga dapat menciptakan kondisi yang menyenangkan
dalam kegiatan pembelajaran.

e. Anti
Korupsi
Jujur
Instrumen penilaian yang dibuat merupakan hasil karya sendiri , yang dibuat berlandaskan
pada nilai-nilai kejujuran dan prinsip integritas.
Tanggung jawab

Penyusunan instrument penilaian dilandasi dengan rasa tanggung jawab yang tinggi, tanpa
pengaruh dari siapapun serta dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Sub Kegiatan 4.
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab
Guru melakukan apa yang disarankan oleh mentor dengan sungguh-sungguh demi
terwujudnya RPP yang berkualitas
Kerjasama
Terjadi hubungan timbal balik yang positif antara mentor dan penulis agar terwujud RPP
yang berkualitas.

b. Nasionalisme
Menghargai pendapat
Dalam berdiskusi dengan mentor, penulis menerima kritik saran dan masukan yang sangat
berguna. Kritik, saran dan masukan tersebut penulis tampung agar menjadi perbandingan
ataupun koreksi bagi RPP yang disusun.
Kekeluargaan
Pengimplementasian asas kekeluargaan dilakukan ketika berdiskusi dengan mentor dalam
membahas hal-hal yang perlu dikoreksi dan diperbaiki. Komunikasi dilakukan dengan
santun dan bahasa yang sopan.
c. Etika Publik
Hormat
Selama dalam masa pembimbingan oleh mentor dalam menyusun RPP ini, penulis menjaga
etika dalam berbicara maupun dalam bersikap di depan mentor. Hal ini semata mata
dilakukan dengan tujuan menghargai mentor.
Berdaya guna
Kegiatan komunikasi yang terjalin dengan mentor dilakukan dengan membahas masalah
masalah penting yang muncul selama penyusunan RPP.
d. Komitmen
Mutu Inovasi
Ide-ide baru yang muncul dari daya kreatifitas penulis, didiskusikan dengan mentor agar
mendapat pandangan dan penguatan. Dengan adanya feedback dari mentor dalam
menuangkan ide, maka penulis merasa tersuport.
Orientasi mutu
Penyeleksian materi RPP dilakukan bersama dengan mentor, hal ini dilakukan dengan
maksud meningkatkan kualitas isi RPP yang disusun.
e. Anti Korupsi
Disiplin
Tenggat waktu yang diberikan oleh mentor dioptimalkan dengan baik oleh penulis. Dengan
optimalnya penggunaan waktu maka tugas akan cepat diselesaikan.
Kerja Keras
Pengoptimalan tenaga, waktu dan fikiran baik oleh penulis maupun mentor dalam rangka
menyusun RPP. Dilandasi oleh semangat serta motivasi, maka RPP dapat tersusun dengan
baik.

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Melalui kegiatan penyusunan RPP peserta dapat mengaplikasikan nilai-nilai ANEKA. Seorang pendidik
bertanggungjawab untuk dapat menyampaikan materi kepada peserta didik dengan cara yang
professional, efektif, kreatif dan inovatif. Dengan media pembelajaran yang menarik maka siswa akan
dapat mempelajari materi yang disampaikan lebih cepat dan mudah. Dengan memanfaatkan media
pembelajaran online maka siswa nantinya akan dapat mengakses materi yang lebih menarik karena rata-
rata siswa sekarang sudah memilih gadget yang mendukung pembelajaran menggunakan media online
contohnya instagram. Selain itu secara pribadi kegiatan ini memotivasi penulis untuk dapat terus belajar
mengembangkan diri mengikuti perkembangan zaman sehingga dapat menerapkan pada pembelajaran
yang diampunya.
Yogyakarta, 28 Juni 2019
Disetujui oleh,
Mentor

Hery Setiyanto, S.Pd.


NIP. 19710707 200701 1 011
Catatan:
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………
DAFTAR LAMPIRAN
Bukti Fisik Foto
Hari Tanggal Tempat : Senin s.d jumat
Kegiatan : 21 s.d 27 Juli 2019
: Ruang Guru SMA Negeri 1 Rongkop
: Menyusun RPP

Gambar 6. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi (IPK) dan tujuan dari


kompetensi dasar
Gambar 7. Menyusun materi pembelajaran, metode atau model, media, dan sumber belajar
Gambar 8. Menyusun instrumen penilaian

Gambar 9. Konsultasi dengan mentor


CATATAN PELAKSANAAN KEGIATAN 2

Hari Tanggal Tempat


: Senin s.d Jumat
Kegiatan : 21 s.d 27 Juli 2019
: SMA Negeri 1 Rongkop
: Menyusun RPP
Merumuskan indikator pencapaian kompetensi (IPK) dan tujuan dari kompetensi dasar
Menyusun materi pembelajaran, metode atau model, media, dan sumber belajar
a.
Menyusun instrumen penilaian
Konsultasi dengan mentor
b.

c.
d.

Berikut catatan hasil kegiatan yang sudah dilakukan:


Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Sejarah sudah tersusun dengan baik dan sistematis.
RancanganPelaksanaanPembelajaranpembelajarandapatdigunakanpada
pembelajaran Sejarah pada semester gasal.

Mengetahui Yogyakarta, 28 Juli 2019


Mentor, Peserta,

Hery Setiyanto, S.Pd. Muhammad Zainal Abidin, S.Pd.


NIP. 19710707 200701 1 011 NIP. 19940328 201903 1 011
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMA 1 RONGKOP


Mata Pelajaran : Sejarah (Peminatan)
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Materi Pokok : Kerajaan maritim Hindu dan Buddha
Alokasi Waktu : 4 Minggu x 4 Jam Pelajaran @45 Menit

A. Kompetensi Inti
 KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
 KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural,
dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
 KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan
kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator
3.1 Menganalisis kerajaan-kerajaan maritim  Memahami penjelasan dari guru mengenai materi
Indonesia pada masa Hindu dan kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa
Buddha dalam sistem pemerintahan, Hindu dan Buddha dalam sistem pemerintahan,
sosial, ekonomi, dan kebudayaan serta sosial, ekonomi, dan kebudayaan serta
pengaruhnya dalam kehidupan pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat
masyarakat Indonesia pada masa kini Indonesia pada saat kini
 Mengeksplorasi informasi tentang kerajaan-kerajaan
maritim Indonesia pada masa Hindu dan Buddha
dalam sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan
kebudayaan serta pengaruhnya dalam kehidupan
masyarakat Indonesia pada masa kini
 Mengidentifikasi data dari berbagai sumber terkait
kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa
Hindu dan Buddha dalam sistem pemerintahan,
sosial, ekonomi, dan kebudayaan serta
pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat
Indonesia pada masa kini
 Menganalisis dan membuat kesimpulan dari data
yang dikumpulkan terkait kerajaan-kerajaan maritim
Indonesia pada masa Hindu dan Buddha dalam
sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan
kebudayaan serta pengaruhnya dalam kehidupan
masyarakat Indonesia pada masa kini
4.1 Menyajikan hasil analisis tentang  Membuat laporan hasil analisis dalam bentuk konten
kerajaan-kerajaan maritim Indonesia video melalui media online (instagram) mengenai
pada masa Hindu dan Buddha dalam kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa
sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, Hindu dan Buddha dalam sistem pemerintahan,
dan kebudayaan serta pengaruhnya sosial, ekonomi, dan kebudayaan serta pengaruhnya
dalam kehidupan masyarakat dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada masa
Indonesia pada masa kini dalam kini
bentuk tulisan dan/atau media lain
(instagram).
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
 Memahami penjelasan guru mengenai kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa Hindu dan
Buddha dalam sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan serta pengaruhnya dalam
kehidupan masyarakat Indonesia pada masa kini
 Mengeksplorasi informasi tentang kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa Hindu dan
Buddha dalam sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan serta pengaruhnya dalam
kehidupan masyarakat Indonesia pada masa kini
 Mengidentifikasi data dari berbagai sumber terkait kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa
Hindu dan Buddha dalam sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan serta
pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada masa kini
 Menganalisis dan menarik kesimpulan dari data yang dikumpulkan terkait kerajaan-kerajaan
maritim Indonesia pada masa Hindu dan Buddha dalam sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan
kebudayaan serta pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada masa kini
 Membuat laporan hasil analisis dalam bentuk tulisan dan/atau media lain mengenai kerajaan-
kerajaan maritim Indonesia pada masa Hindu dan Buddha dalam sistem pemerintahan, sosial,
ekonomi, dan kebudayaan serta pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada masa
kini
 Membuat konten video pembelajaran sejarah mengenai kerajaan maritim hindu-buddha secara
berkelompok dan kemudian mengunggahnya melalui media instagram baik dalam bentuk narasi
atau bermain peran.

D. Materi Pembelajaran
Kerajaan-kerajaan maritim Indonesia pada masa Hindu dan Buddha dalam sistem pemerintahan,
sosial, ekonomi, dan kebudayaan serta pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat Indonesia pada
masa kini
 Kerajaan maritim Hindu dan Buddha
 Sistem pemerintahan
 Sistem sosial
 sistem ekonomi
 sistem kebudaya-an
 pengaruh Hindu dan Buddha dalam kehidupan masyarakat Indonesia masa kini

E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan tugas video instagram.

F. Media Pembelajaran
Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 Lembar penilaian
 LCD Proyektor
 Instagram

Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & infocus
 Smartphone android/windows phone/i phone

G. Sumber Belajar
 Buku Sejarah Peminatan Siswa Kelas XI, Kemendikbud terbaru
 Buku refensi yang relevan di perpustakaan SMAN 1 Rongkop.
 Lingkungan setempat

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
1
Pertemuan Ke-1 (4 x 45 Menit)
.
Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
Guru :
Orientasi
● Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada
Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
● Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
● Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
Aperpepsi
● Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya
● Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
● Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Motivasi
● Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
● Apabila materitema/projek ini kerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh ini
dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang
materi :
Kerajaan maritim Hindu dan Buddha

● Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung


● Mengajukan pertanyaan
Pemberian Acuan
● Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.
● Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan
KKM pada pertemuan yang berlangsung
● Pembagian kelompok belajar dalam membuat konten video instagram.
● Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai dengan
langkah-langkah pembelajaran.
Kegiatan Inti ( 150 Menit )
Sintak Model
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
Stimulation KEGIATAN LITERASI
(stimullasi/ Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan
pemberian perhatian pada topik materi Kerajaan maritim Hindu dan Buddha
rangsangan) dengan cara :
→ Melihat (tanpa atau dengan Alat)
Menayangkan gambar/foto/video yang relevan baik online
maupun secara offline.
→ Mengamati
● Lembar kerja materi Kerajaan maritim Hindu dan Buddha
● Pemberian contoh-contoh materi Kerajaan maritim Hindu dan
Buddha untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media
interaktif dari media online.
→ Membaca.
Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan
membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain,
dari internet/materi yang berhubungan dengan Kerajaan maritim
Hindu dan Buddha
→ Menulis
Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait
Kerajaan maritim Hindu dan Buddha
→ Mendengar
Pemberian materi Kerajaan maritim Hindu dan Buddha oleh
guru.
→ Menyimak
Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang
materi pelajaran mengenai materi :
Kerajaan maritim Hindu dan Buddha

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan,


ketelitian, mencari informasi.
Problem CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
statemen Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
(pertanyaan/ mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan
identifikasi dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan
masalah) belajar, contohnya :
→ Mengajukan pertanyaan tentang materi :
Kerajaan maritim Hindu dan Buddha

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai
dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik)
untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Data KEGIATAN LITERASI
collection Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab
(pengumpulan pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:
data) → Mengamati obyek/kejadian
Mengamati dengan seksama materi Kerajaan maritim Hindu dan
Buddha yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide
presentasi yang disajikan dan mencoba
menginterprestasikannya.
→ Membaca sumber lain selain buku teks
Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan
membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna
menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi
Kerajaan maritim Hindu dan Buddha yang sedang dipelajari.
→ Aktivitas
Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat
dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan
diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Kerajaan maritim
Hindu dan Buddha yang sedang dipelajari.
→ Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber
Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Kerajaan
maritim Hindu dan Buddha yang telah disusun dalam daftar
pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)
Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:
→ Mendiskusikan
Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh
dalam buku paket maupun browsing di internet mengenai materi
Kerajaan maritim Hindu dan Buddha
→ Mengumpulkan informasi
Mencatat semua informasi tentang materi Kerajaan maritim
Hindu dan Buddha yang telah diperoleh pada buku catatan
dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
→ Mempresentasikan ulang
Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau
mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Kerajaan
maritim Hindu dan Buddha sesuai dengan pemahamannya
melalui video singkat kemudian mengupload/mengunggahnya di
instagram .
→ Saling tukar informasi tentang materi :
Kerajaan maritim Hindu dan Buddha

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya


sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan
sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan
metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk
mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang
lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Data COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL
processing THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pengolahan Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil
Data) pengamatan dengan cara :
→ Berdiskusi tentang data dari Materi :
Kerajaan maritim Hindu dan Buddha

→ Mengolah informasi dari materi Kerajaan maritim Hindu dan


Buddha yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan
bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerjamaupun tabel.
→ Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi
Kerajaan maritim Hindu dan Buddha
Verification CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)
(pembuktian) Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi
hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber
melalui kegiatan :
→ Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber
yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang
bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin,
taat aturan, berorientasi mutu, kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta
deduktif dalam membuktikan tentang materi :
Kerajaan maritim Hindu dan Buddha

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama


membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik
serta dibuktikan dengan adanya unggahan tentang materi kerajaan
Hindu-buddha di instagram.
Generalization COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)
(menarik Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan
kesimpulan) → Menyampaikan hasil diskusi tentang materi Kerajaan maritim
Hindu dan Buddha berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat dengan sopan.
→ Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara online tentang
materi :
Kerajaan maritim Hindu dan Buddha

→ Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan


tentanag materi Kerajaan maritim Hindu dan Buddha dan
ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan di kolom
instagram.
→ Bertanya atas presentasi tentang materi Kerajaan maritim Hindu
dan Buddha yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)
→ Menyampaikan point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan berupa :
Konten video di instagram tentang materi :
Kerajaan maritim Hindu dan Buddha

→ Menjawab pertanyaan tentang materi Kerajaan maritim Hindu


dan Buddha yang terdapat pada buku pegangan peserta didik
atau lembar kerja yang telah disediakan.
→ Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru
melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan
dengan materi Kerajaan maritim Hindu dan Buddha yang akan
selesai dipelajari
→ Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Kerajaan maritim
Hindu dan Buddha yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara
individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran.
Catatan : Selama pembelajaran Kerajaan maritim Hindu dan Buddha
berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi
sikap: nasionalisme, disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh
menghadapi masalah, tanggungjawab, berorientasi mutu, efektif, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan
Kegiatan Penutup (15 Menit)
Peserta didik :
● Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point
penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Kerajaan
maritim Hindu dan Buddha yang baru dilakukan.
● Mengagendakan pekerjaan rumah berkelompok berupa pembuatan konten video
di instagram sesuai materi pelajaran Kerajaan maritim Hindu dan Buddha yang
baru diselesaikan.
● Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja
yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah
atau dirumah.

Guru :
● Melakukan evaluasi pekerjaan siswa di instagram yang telah selesai diunggah
langsung mengenai materi pelajaran Kerajaan maritim Hindu dan Buddha
● Peserta didik/kelompok yang selesai mengerjakan tugas konten video di
instgram dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat, untuk
penilaian tugas
● Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Kerajaan maritim Hindu dan
Buddha kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

I. Instrumen Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


1. Teknik Instrumen Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang Kode
Jumlah Skor
No Nama Siswa Dinilai Nilai
Skor Sikap
BS JJ TJ DS
1 Soenarto 75 75 50 75 275 68,75 C

2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta
didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar
penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan
dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan
kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi,
singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut

Contoh format penilaian :


Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak Nilai
Skor Sikap
Selama diskusi, saya ikut
1 serta mengusulkan 100
ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi,
setiap anggota
2 50
mendapatkan kesempatan C
250 62,50
untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam
3 membuat kesimpulan 100
hasil diskusi kelompok .
Ikut serta dalam membuat
4 100
video instagram.

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan

- Penilaian Teman Sebaya


Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama
halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian,
membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh
format penilaian teman sebaya :

Nama yang diamati : ...


Pengamat : ...

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak Nilai
Skor Sikap
Mau menerima pendapat
1 100
teman.
Memberikan solusi terhadap
2 100
permasalahan.
Memaksakan pendapat sendiri 450 90,00 SB
3 100
kepada anggota kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
Tidak ikut membuat video
5 50
instagram

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)

- Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan

Skala Jumlah Skor Kode


No Aspek yang Dinilai 25 50 75 100 Skor Sikap Nilai
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan (Lihat Lampiran)


Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik membuat konten video instagram tentang materi sejarah untuk mendapatkan
penilaian.

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:

Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
Kesesuaian penggunaan tata
3
bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal
dikali skor ideal (100)
Instrumen Penilaian Diskusi
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1 Penguasaan materi diskusi
2 Kemampuan menjawab pertanyaan
3 Kemampuan mengolah kata
4 Kemampuan menyelesaikan masalah

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)


- Penilaian Produk (Lihat Lampiran)
- Penilaian Portofolio
Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4

2. Instrumen Penilaian (terlampir)


a. Pertemuan Pertama
b. Pertemuan Kedua
c. Pertemuan Ketiga

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa
memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :
1) Jelaskan tentang Sistem Pembagian Kekuasaan Negara!
2) Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Negara Republik Indonesia
dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian!
3) Jelaskan tentang Nilai-nilai Pancasila dalam Penyelenggaraan pemerintahan!

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Nama Indikator Bentuk Nilai


Nilai Keterangan
No Peserta yang Belum Tindakan Setelah
Ulangan
Didik Dikuasai Remedial Remedial
1

Dst

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1) Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.
2) Mencari informasi secara online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara
3) Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Nilai-nilai Pancasila dalam
kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara
4) Mengamati langsung tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang ada di lingkungan sekitar

Rongkop, 25 Juli 2017

Mengetahui
Mentor Guru Mata Pelajaran

Hery Setiyanto, S.Pd. Muhammad Zainal Abidin, S.Pd.


NIP. 19710707 200701 1 011 NIP. 19940328 201903 1 011

Catatan Mentor
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
3. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS 3
Kegiatan / Sub Kegiatan / Menyusun modul
Output a. Memilih materi sesuai konteks
b. Merancang tema dan gambar yang digunakan dalam
modul
c. Konsultasi dengan mentor dan rekan sejawat
Output
1 Modul Sejarah
Tanggal 2 s.d 5 Juli 2019
Tingkat Capaian 1. Memilih materi sesuai konteks (100%)
Terlaksananya kegiatan memilih materi sesuai konteks dalam
rangka pembuatan modul kelas XI IPS SMA Negeri 1
Rongkop.
2. Merancang tema dan gambar yang digunakan dalam modul
(100%)
Terlaksananya kegiatan merancang tema dan gambar yang
digunakan dalam pembuatan modul yang berisi materi tentang
kerajaan maritim hindu-buddha di indonesia.
3. Konsultasi dengan mentor dan rekan sejawat (100%)

Terlaksananya kegiatan konsultasi dengan mentor agar modul


tersusun dengan baik.

Deskripsi Proses Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan dan menciptakan suasana
belajar yang menarik maka perlu sarana yang tepat. Penulis
menggunakan modul yang nantinya dapat digunakan oleh siswa dalam
membantu tujuan pembelajaran. Modul juga dibuat semenarik
mungkin agar siswa tertarik untuk membaca dan memudahkan dalam
memahami. Dalam membuat modul ini penulis mengambil materi dari
berbagai sumber yang ada baik melalui buku-buku konvensional
maupun ebook serta sumber-sumber lain yang relevan.
Hal ini untuk menunjang pembelajaran Sejarah kelas XI SMA Negeri
1 Rongkop. Dimana nanti siswa tersebut dapat mengakses materi
secara lebih detail.
Hambatan penulis menemukan hambatan dalam dalam pembuatan modul ini
yaitu kurang lengkapnya sumber yang didapatkan oleh penulis di
perpustakaan.
Solusi Mencari ebook yang tersedia di digital library yang tersedia secara
lebih lengkap dan bisa diakses kapanpun dan dimanapun..
Daftar Lampiran 4. Foto kegiatan
5. Catatan hasil kegiatan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan:
1. Manajemen ASN
Seorang guru menunjukkan manajemen ASN dengan melaksanakan salah satu tugas guru yaitu
membuat karya yang penuh dengan inovasi. Modul merupakan sarana pembelajaran yang
berfungsi untuk mempermudah siswa dalam memperoleh sumber belajar. Modul ini dibuat
dengan penuh tanggung jawab dan berorientasi mutu sehingga dihasilkan produk yang baik.
Seorang guru harus menjalankan tugas sesuai dengan tupoksinya dan juga menunjukkan
kemampuanya dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan sistematis, akurat dan
sesuai aturan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai

2. Pelayanan Publik
Penyusunan modul adalah bentuk pelayanan publik dengan maksud untuk mempermudah siswa
dalam memahami materi pembelajaran sejarah di kelas, disusun dengan tata aturan dan kosa kata
bahasa Indonesia yang baik dan benar serta mudah dimengerti. modul ini dibuat dengan tampilan
yang menarik dan kekinian sehingga mendorong motivasi siswa dan diharapkan siswa lebih
tertarik untuk membacanya. Dengan modul ini maka, guru sudah memberikan pelayanan publik
kepada siswa sebagai penerima layanan publik.

3. Whole of Government
Whole of Government diaplikasikan dalam pembuatan modul ini, guru melakukan konsultasi dan
komunikasi dengan rekan sejawat dan mentor. Hal ini dilakukan untuk menentukan materi yang
tepat guna, efektif dan berkualitas. Sehingga materi yang dibuat dapat memacu siswa untuk
berfikir kreatif, inovatif dan berpartisipasi aktif selama kegiatan pembelajaran sejarah di kelas.

Sub Kegiatan 1`
a.Akuntabilitas
Kejelasan
Pembatasan fokus materi dilakukan agar menghasilkan modul yang tepat, jelas dan mudah
difahami. Dengan kejelasan materi yang akan disampaikan maka siswa akan lebih mudah
memahami isi materi
Target
Pemilihan materi modul memiliki tujuan yaitu untuk memudahkan siswa dalam memahami isi
dari materi selain itu materi yang disusun diharapkan menarik minat siswa untuk mengikuti
pembelajaran.

b. Nasionalisme
Etos kerja
Materi yang dihadirkan diharapkan dapat memacu semangat belajar siswa untuk lebih aktif.
Pemilihan materi modul yang sesuai konteks dan menarik minat siswa untuk mengerjakan
soal-soal yang diberikan.
Cinta tanah air
Materi dari modul pembelajaran sejarah ditanamkan di dalamnya nilai-nilai kepahlawanan,
semangat kebangsaan dan cinta tanah air

c. Etika Publik
Cermat
Materi yang dipilih dan disajikan dalam modul telah diteliti dan dikoreksi dengan tujuan
untuk meminimalkan kesalahan-kesalahan dalam pemilihan kata ataupun subtansi dari materi
modul tersebut.
Komunikatif
Bahasa yang digunakan dalam pemilihan materi modul mudah dimengerti oleh siswa serta
menghindari kalimat-kalimat yang rumit serta ambigu.

d. Komitmen Mutu
Inovasi
Materi yang dipilih diambil dari sumber referensi terbaru yang dikembangkan menggunakan
ide-ide yang inovatif serta sesuai dengan konteks.
Efektifitas
Pemilihan kosa kata yang menarik dan menghindari kalimat yang bertele-tele yang
menyebabkan siswa menjadi tidak tertarik. Dengan kalimat padat dan jelas maka dapat
membuat siswa untuk mudah mengingat kembali materi materi yang diberikan.
e. Anti
Korupsi
Mandiri
Tugas penyusunan materi modul dilakukan oleh penulis sendiri tanpa harus dibebankan
kepada orang lain. Pihak lain hanya berkontribusi dalam memberi masukan maupun memberi
sumber referensi.
jujur

pencantuman sumber literatur dari berbagai sumber baik itu dalam bentuk footnote, kutipan
maupun daftar pustaka

Sub Kegiatan 2
a. Akuntabilitas
Partisipasif
Perancangan modul dengan tema dan gambar diharapkan menarik minat siswa untuk berperan
aktif dalam pembelajaran. Dengan demikian akan tercipta suasana pembelajaran yang
menyenangkan.
Target
Penulis memilih tema dan gambar yang sesuai dengan tujuan KD, agar siswa dapat
memahami pelajaran secara penuh di kelas selama pelajaran sejarah

b. Nasionalisme
Rela berkorban
Perancangan tampilan dan gambar dilakukan dengan biaya sendiri serta membutuhkan waktu
di luar jam pelajaran. Selama kegiatan ini, guru mencurahkan seluruh waktu, tenaga dan
fikiran agar terwujud modul yang baik.
Bijaksana
Penentuan tampilan dan gambar memperhatikan berbagai aspek. Misalnya menggunakan
kata-kata yang menyinggung Suku, Agama, Ras, dan Adat istiadat serta menggunakan
kalimat-kalimat dalam bahasa yang baku.

c. Etika Publik
Komunikatif
Bahasa yang digunakan dalam modul menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Pemilihan diksi yang baik ditujukan agar mudah difahami oleh siswa.
Santun
Penulisan menghindari kata-kata tabu yang ada di lingkungan setempat, hal ini untuk
menghindari miss komunikasi dan miss persepsi.

d. Komitmen
Mutu Orientasi
mutu
Guru mengambil inspirasi tampilan maupun gambar dari sumber-sumber yang terpercaya
serta memperhatikan estetika. Istilah-istilah yang menarik juga dapat meningkatkan minat
belajar siswa.
Inovatif
Perancangan tampilan dan gambar yang non mainstream dan eksentrik dapat diterapkan,
namun harus selalu berpedoman pada konteks.

e. Anti
Korupsi
Kerja keras
Guru mencurahkan waktunya di luar jam mengajar dalam kegiatan perancangan tampilan dan
gambar serta mencurahkan segenap daya fikiran maupun tenaga fokus agar tercipta karya
yang berkualitas.
jujur
Guru dalam mengambil referensi baik online maupun offline, menuliskan alamat link nya dan
sumbernya.

Sub Kegiatan 3
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab
Bertukar ide antara mentor dan penulis diharapkan dapat menghindari kesalahan-kesalahan
dalam penulisan modul.
Transparansi
Keterbukaan dengan mentor menjadi prinsip dalam berkonsultasi. Pemberian informasi juga
dilakukan dengan sedetail-detailnya.
b. Nasionalisme
Musyawarah mufakat
Ide-ide yang keluar, dipertimbangakan bersama-sama dengan mentor agar. Bertukar pendapat
dengan teman sejawat juga ditujukan agar dapat memberi masukan yang berharga.
Kekeluargaan
Ketika berkonsultasi dengan mentor maupun teman sejawat penulis mengedepan prinsip
kekeluargaan demi terciptanya hubungan yang harmonis

c. Etika Publik
Santun
Berbicara denngan nada yang rendah kepada mentor, menggunakan tata bahasa yang halus,
dan selalu menatap wajah dalam berbicara dengan maksud agar mentor merasa dihormati.
Taat perintah
Hal yang baik yang menjadi perintah/arahan mentor dilakukan oleh penulis dalam rangka
terselesaikanya modul yang baik.

d. Komitmen Mutu
Efektifitas
Komunikasi dua arah antara mentor dan penulis memperhatikan waktu-waktu yang tepat,
sehingga tidak mengganggu waktu istirahat maupun waktu sibuk mentor.

e. Anti Korupsi
Ikhlas
Guru melakukan kegiatan konsultasi dengan mentor dilandasi dengan kemantapan hati baik
dalam menerima ataupun menerapkan arahan mentor.
Amanah

Rencana, arahan dan bimbingan lebih lanjut oleh mentor dilaksanakan dengan sepenuh hati
hingga terselesaikan dengan baik.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Melalui kegiatan penyusunan Modul peserta dapat mengaplikasikan nilai-nilai ANEKA. Sebagai
seorang pendidik dituntut untuk dapat mengikuti kemajuan teknologi terutama teknologi yang dapat
digunakan dalam hal pendidikan. Dengan memanfaatkan teknologi informasi diharapkan dapat
mempermudah untuk pencapaian tujuan Pendidikan yang bermutu dan berkualitas. Secara pribadi,
penulis mendapatkan motivasi agar bisa terus mengembangkan diri belajar tentang teknologi dan
informasi yang bekaitan dengan Pendidikan. selain itu penulis juga dituntut untuk bekerja keras untuk
melangsungkan kelas virtual agar tetap bermanfaat ke depannya dalam pembelajaran Sejarah.
Yogyakarta, 6 Agustus 2019
Disetujui oleh,
Mentor

Hery Setiyanto, S.Pd.


NIP. 19710707 200701 1 011
Catatan:
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………
DAFTAR LAMPIRAN

1. Modul Sejarah Kelas XI IPS Kerajaan Hindu-Buddha Maritim

a. KERAJAAN SRIWIJAYA

Sriwijaya adalah sebuah kerajaan yang tentu sudah tidak asing lagi bagi kita, karena
Sriwijaya adalah salah satu kerajaan maritim terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara
pada waktu itu (abad 7 - 15 M).
Sriwijaya berkembang hingga mencapai puncak kebesarannya sebagai kerajaan Maritim,
banyak sumber sejarah yang membuktikan keberadaan kerajaan tersebut. Sumber-sumber
sejarah kerajaan Sriwijaya selain berasal dari dalam juga berasal dari luar seperti dari Cina,
India, Arab, Persia.
Sumber-sumber dari dalamnegeri
Sumber dari dalam negeri antara lain berupa prasasti yang berjumlah 6 buah yang
menggunakan bahasa Melayu Kuno dan huruf Pallawa, serta ber angka tahun Saka.
Prasasti-prasasti tersebut antara lain:
a. Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di Kedukan Bukit, di tepi sungai Talang dekat
Palembang, berangka tahun 605 Saka atau 683 M. Isi dari prasasti tersebut menceritakan
perjalanan suci yang dilakukan Dapunta Hyang, berangkat dari Minangatamwan serta
membawa tentara sebanyak 20 ribu orang. Dari perjalanan tersebut berhasil menaklukkan
beberapa daerah.
b. Prasasti Talang Tuo ditemukan di sebelah barat Palembang yang berangka tahun 606 Saka
/ 684 M. Prasasti tersebut menceritakan pembuatan Taman Sriksetra untuk kemakmuran
semua makhluk dan juga terdapat doa- doa yang bersifat Budha Mahayana.
c. Prasasti Telaga Batu ditemukan di Telaga Batu dekat Palembang yang berangka tahun 683 M.
d. Prasasti Kota Kapur ditemukan di Kota Kapur pulau Bangka berangka tahun 608 Saka
/686 M.
e. Prasasti Karang Berahi ditemukan di Jambi namun tidak berangka tahun.
f. Prasasti Palas Pasemah ditemukan di Lampung Selatan juga tidak berangka
tahun.
Keempat Prasasti yang disebut terakhir yaitu Prasasti Telaga Batu, Kota Kapur, Karang bukit,
dan Palas Pasemah menjelaskan isi yang sama yang berupa kutukan. Dari penjelasan tentang
prasasti-prasasti tersebut, kita dapat memahami bahwa keberadaan kerajaan Sriwijaya.
Sumber-sumber prasasti
Sumber yang berupa prasasti telah ditemukan di Semenanjung Melayu berangka tahun 775 M
yang menjelaskan tentang pendirian pangkalan di Semenanjung Melayu, daerah Ligor. Oleh
karna itu prasasti tersebut, diberi nama Prasasti Ligor. Prasasti berikutnya ditemukan di Negara
India di kota Nalanda yang berasal dari abad ke 9 M. Prasasti tersebut menjelaskan tentang
pendirian Wihara oleh Balaputradewa, raja Sriwijaya.
Sumber Berita Asing
Di samping prasasti-prasasti, eksistensi kerajaan Sriwijaya juga diperkuat dengan adanya
berita-berita dari Cina maupun dari Arab. Adapun berita Cina, diperoleh dari I-Tshing
seorang pendeta Cina yang sering datang ke Sriwijaya sejak tahun 672 M, yang menceritakan
bahwa di Sriwijaya terdapat seribu orang pendeta yang menguasai agama seperti di India dan
di samping itu juga, berita dari dinasti Sung yang menceritakan tentang pengiriman utusan
dari Sriwijaya pada tahun 971 - 992 M.
Nama kerajaan Sriwijaya dalam berita Cina tersebut, dieja dengan nama Shih- lo-fo-shih atau
Fo-shih, sedangkan menurut berita dari Arab Sriwijaya disebut dengan Zabag/Zabay atau
dengan sebutan Sribuza. Dari berita-berita tersebut Arab dijelaskan tentang kekuasaan dan
kebesaran serta kekayaan Sriwijaya.
Demikianlah bukti-bukti tentang sumber dari luar negeri yang menjelaskan keberadaan
Sriwijaya, sehingga melalui sumber-sumber tersebut dapat diketahui perkembangan Sriwijaya
dalam berbagai aspek kehidupan.
Kehidupan Politik
Dalam kehidupan politik. Dapat diketahui bahwa raja pertama Sriwijaya adalah Dapunta
Hyang Sri Jayanaga, dengan pusat kerajaannya ada 2 pendapat yaitu : pendapat pertama yang
menyebutkan pusat Sriwijaya di Palembang karena daerah tersebut banyak ditemukan prasasti
Sriwijaya dan adanya sungai Musi yang strategis untuk perdagangan.Sedangkan pendapat
kedua letak Sriwijaya di Minangatamwan yaitu daerah pertemuan sungai Kampar Kiri dan
Kampar Kanan yang diperkirakan daerah Binaga yaitu terletak di Jambi yang juga strategis
untuk perdagangan. Dari dua pendapat tersebut, maka oleh ahli menyimpulkan bahwa pada
mulanya Sriwijaya berpusat di Palembang. Kemudian dipindahkan ke Minangatamwan.
Untuk selanjutnya Sriwijaya mampu mengembangkan kerajaannya melalui keberhasilan
politik ekspansi/perluasan wilayah ke daerah-daerah yang sangat penting artinya untuk
perdagangan. Hal ini sesuai dengan prasasti yang ditemukan Lampung, Bangka, dan Ligor.
Bahkan melalui benteng I- tshing bahwa Kedah di pulau Penang juga dikuasai Sriwijaya.
Dengan demikian Sriwijaya bukan lagi sebagai negara senusa atau satu pulau, tetapi sudah
merupakan negara antar nusa karena penguasaannya atas beberapa pulau. Bahkan ada yang
berpendapat Sriwijaya adalah negara kesatuan pertama. Karena kekuasaannya luas dan
berperan sebagai negara besar di Asia Tenggara (M.Yamin).Untuk memperjelas pemahaman
Anda tentang daerah kekuasaan Sriwijaya, silahkan Anda simak gambar peta kekuasaan
Sriwijaya pada gambar berikut ini.
Kehidupan Ekonomi
Kerajaan Sriwijaya memiliki letak yang sangat strategis di jalur pelayaran dan perdagangan
Internasional Asia Tenggara. Dengan letak yang sangat strategis tersebut maka kerajaan
Sriwijaya dapat berkembang menjadi pusat perdagangan dan menjadi pelabuhan Transit
sehingga dapat menimbun barang dari dalam maupun luar negeri.
Dengan demikian kedudukan Sriwijaya dalam perdagangan internasional sangatlah baik. Hal
ini juga didukung oleh pemerintahan raja yang cakap dan bijaksana seperti raja Balaputradewa.
Pada masa kejayaanya Sriwijaya memiliki armada laut yang kuat yang mampu menjamin
keamanan di jalur-jalur pelayaran yang menuju Sriwijaya, sehingga banyak pedagang dari luar
yang singgah dan berdagang di wilayah kekuasaan Sriwijaya tersebut.
Dengan adanya pedagang-pedagang dari luar yang singgah tersebut, maka penghasilan
Sriwijaya meningkat dengan pesat. Peningkatan itu diperoleh dari pembayaran upeti, pajak
serta keuntungan dari hasil perdagangan. Dengan demikian Sriwijaya berkembang menjadi
kerajaan yang besar dan makmur.
Faktor lain yang menyebabkan Sriwijaya menjadi kerajaan besar adalah kehidupan sosial
masyarakatnya meningkat dengan pesat, terutama dalam bidang pendidikan. Hasilnya Sriwijaya
terbukti menjadi pusat pendidikan dan penyebaran agama Budha di Asia Tenggara. Hal ini
sesuai dengan berita dari I-Tshing pada abad ke 8 bahwa di Sriwijaya terdapat seribu orang
pendeta yang belajar agama Budha di bawah bimbingan pendeta Budha terkenal yakni
Sakyakirti.
Di samping itu juga pemuda-pemuda Sriwijaya juga mempelajari ajaran agama Budha dan ilmu
lainnya di India, hal ini tertera dalam prasasti Nalanda. Dari prasasti itu diketahui pula bahwa
raja Sriwijaya yaitu Balaputra Dewa mempunyai hubungan erat dengan raja Dewa Paladewa
(India). Raja Dewa Paladewa memberi sebidang tanah untuk asrama pelajar dari Sriwijaya.
Sebagai penganut agama Buddha yang taat maka raja Sriwijaya juga memperhatikan kelestarian
lingkungannya (seperti yang tertera dalam Prasasti Talang Tuo) yang bertujuan untuk
meningkatkan kemakmuran rakyatnya. Dengan demikian kehidupan ekonomi dan sosial
masyarakat Sriwijaya sangat baik dan makmur, dalam hal ini juga diikuti dengan kemajuan
dalam bidang kebudayaan. Kemajuan dalam bidang budaya sampai sekarang dapat diketahui
melalui peninggalan-peninggalan suci seperti stupa, candi atau arca Budha yang ditemukan di
Jambi, Muaratakus, dan Gunung Tua (Padang Lawas) serta di Bukit Siguntang (Palembang).

Gambar Patung Budha di Bukit Siguntang


Kebesaran dan kejayaan Sriwijaya juga akhirnya mengalami kemunduran dan keruntuhan akibat
adanya serangan dari kerajaan lain.
 Serangan pertama dari Raja Dharmawangsa dari Medang, Jawa Timur pada tahun 990
M. pada waktu itu raja Sriwijaya adalah Sri Sudarmaniwarmadewa. Walaupun
serangan tersebut gagal akan tetapi dapat melemahkan Sriwijaya.
 Serangan selanjutnya datang dari kerajaan Colamandala (India Selatan) yang terjadi
pada masa pemerintahan Sri Sangramawijaya tunggawarman pada tahun 1023 M dan
diulang lagi tahun 1030 M yang menyebabkan raja Sriwijaya ditawan.
 Tahun 1068 M Raja Wirarajendra dari Kerajaan Colamandala kembali menyerang
Sriwijaya tetapi Sriwijaya tidak runtuh bahkan pada abad 13 Sriwijaya diberitakan
muncul kembali dan cukup kuat sesuai dengan berita dari Cina.
 Keruntuhan Sriwijaya terjadi pada tahun 1477 saat Majapahit mengirimkan
tentaranya untuk menaklukan Sumatra termasuk kerajaan Sriwijaya.
Demikianlah uraian materi tentang kerajaan Sriwijaya, untukmenguji tingkat pemahaman Anda,
jawablah latihan soal berikut ini :
1. Sebutkan sumber-sumber sejarah kerajaan Sriwijaya!

2. Berilah penjelasan terhadap tikoh-tokoh berikut ini!

3. Sebutkan Faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran dan keruntuhan Sriwijaya!

4. Buatlah konten video di instagram tentang kerajaan Sriwijaya!


B. Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit bukanlah sesuatu yang asing bagi Anda, karena ia salah satu kerajaan
Hindu yang terbesar di Indonesia.
Sumber-sumber Sejarah
Sumber-sumber sejarah yang menjelaskan kerajaan Majapahit sebagian besar berupa
kitab sastra antara lain yaitu :
a. Kitab Pararaton, selain menceritakan raja-raja Singosari juga menjelaskan tentang
raja-raja Majapahit.
b. Kitab Negarakertagama yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365
menjelaskan tentang keadaan kota Majapahit, daerah Jajahannya dan perjalanan
Hayam Wuruk mengelilingi daerah-daerah kekuasaannya.
c. Kitab Sundayana menjelaskan tentang peristiwa perang Bubat.
d. Kitab Usaha Jawa yang menjelaskan tentang penaklukan pulau Bali oleh Gajah
Mada dan Arya Damar.
Selain sumber sejarah di atas, sumber sejarah peninggalan Majapahit juga berupa seni
bangunan seperti candi, pintu gerbang/ gapura, serta pemandian/pertirtaan. Sedangkan sumber
dari luar negeri diperoleh dari berita-berita dari Cina yaitu berita yang ditulis pada masa
dinasti Ming (1368- 1643) dan berita dari Ma-Huan dalam bukunya Ying Yai menceritakan
tentang keadaan masyarakat desa dan kota Majapahit tahun 1418 serta berita dari Portugis
pada tahun 1518. Dari sumber-sumber tersebut di atas, dapat diketahui pemerintahan raja-raja
Majapahit, kehidupan sosial, ekonomi, serta peninggalan budaya-budaya Majapahit.
Berdirinya kerajaan Majapahit adalah usaha dan perjuangan dari Raden Wijaya yang dibantu
oleh para pengikutnya. Raden Wijaya mampu memanfaatkan kedatangan tentara Cina
Mongol (Kubilai Khan) yang datang ke Pulau Jawa untuk menghukum raja Kertanegara.
Kedatangan pasukan Kubilai Khan ini dimanfaatkan untuk menyerang Jayakatwang di Kadiri,
sehingga kekalahan Kertanegara dapat terbalaskan karena Jayakatwang akhirnya meninggal
di Ujung Galuh.
Sedangkan pasukan Kubilai Khan melalui tipu muslihat Raden Wijaya dapat diusir dari pulau
Jawa pada tahun 1293. Setelah berhasil mengusir pasukan Kubilai Khan, maka tahun 1293
Raden Wijaya dinobatkan menjadi raja pertama kerajaan Majapahit dengan gelar Kertarajasa
Jayawardhana. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang kuat, maka selanjutnya Raden
Wijaya melakukan berbagai tindakan antara lain yaitu membangun Majapahit sebagai pusat
pemerintahan, mengawini keempat putri Kertanegara serta membalas jasa dengan memberikan
kekuasaan kepada para sahabat dan pengikutnya. Sebagai contoh: Ranggalawa diangkat
menjadi Adipati Tuban; Sora menjadi penguasa di Daha (Kediri) sendangkan Nambi menjabat
sebagai patih hamangkubhumi (perdana menteri) di istana.
Walaupun demikian, diantara para pengikutnya ada yang tidak puas dan akhirnya menjadi benih
pemberontakan terhadap Majapahit. Ketegangan ini dimanfaatkan oleh Mahapati yang
berambisi menjadi patih hamangkubhumi. Pada masa Kertarajasa masih berkuasa,
pemberontakan pada pemerintahan majapahit sudah dimulai oleh Ranggalawa 1295 M. Ia wafat
dalam pertempuran melawan pasukan kecajuan. Karena fitnah dari Mahapati akhirnya Sora
tewas dalam pertempuran melawan pasukan pemerintah tahun 1298-1300. Adapun Nambi
beserta keluarganya dibinasakan setelah memberontak tahun 1316.

90
Pemberontakan juga muncul pada masa pemerintahan Jayanegara (Kala Gemet), karena
Jayanegara juga dijuluki sebagai raja yang lemah. Diantara pemberontakan tersebut yang
paling berbahaya adalah pemberontakan Kuti tahun 1319 tetapi akhirnya dapat dipadamkan
olehpasukan
Bhayangkari yang
dipimpin oleh
Gajah Mada. Atas
jasanya Gajah Mada
diangkat menjadi
patih di Kahuripan
pada tahun 1319
dan selanjutnya
tahun 1321, dia
diangkat menjadi
patih di Daha.

Gambar 1. Peta kekuasaan kerajaan Majapahit

Pemberontakan terhadap kerajaan Majapahit tetap muncul pada masa pemerintahan Tribuana
Tungga Dewi. Pemberontakan itu antara lain pemberontakan Sadeng dan Keta di daerah Besuki
pada tahun 1331, namun pemberontakan tersebut juga berhasil dipadamkan oleh Gajah Mada.
Atas jasa tersebut maka Gajah Mada diangkat menjadi Mahapatih Majapahit tahun 1333.
Pada saat pengangkatan tersebut, Gajah Mada mengucapkan suatu sumpah, sumpah tersebut
bernama Sumpah Amukti Palapa. Isi dari sumpah tan amukti palapa tersebut yaitu Gajah Mada
bercita-cita mempersatukan wilayah Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit. Sehingga untuk
mewujudkan sumpah tersebut, pasukan Majapahit yang dipimpin Gajah Mada dan dibantu oleh
Adityawarman melakukan ekspansi/penyerangan keberbagai daerah dan berhasil. Atas jasanya,
Adityawarman kemudian diangkat menjadi Raja Melayu pada tahun 1347 untuk menanamkan
pengaruh Majapahit di wilayah Sumatera.
Pada tahun 1350, Majapahit diperintah oleh Hayam Wuruk. Ia bergelar Rajasanegara dan
dalam menjalankan pemerintahan dia didampingi oleh Mahapatih Gajah Mada,
Adityawarman, dan Mpu Nala sehingga pada masa tersebut Majapahit mencapai puncak
kejayaanya, karena daerah kekuasaannya hampir meliputi seluruh Nusantara serta
semenajung malaya dan siam. Majapahit berkembang sebagai kerajaan maritim sekaligus
kerajaan agraris terbesar pada saat itu.
Apa yang dicita-citakan oleh Gaja Mada melalui sumpahnya dapat terlaksana kecuali kerajaan
Pajajaran (Sunda) yang belum dikuasainya. Dalam rangka menakhlukan kerajaan Pajajaran
tersebut, Gajah Mada melakukan Politik perkawinan yang berakibat terjadinya peristiwa
perang Bubat pada tahun 1357. Pada saat perang bubat tersebut menyebabkan terbunuhnya
dyah pitaloka dan raja pajajaran pada waktu itu, serta menimbulkan kebencian di tanah
pasundan
Untuk menjaga keamanan dan memelihara kesatuan daerah kekuasaannya, maka Kerajaan
Majapahit memperkuat armada lautnya di bawah pimpinan Mpu Nala. Selain itu juga
berusaha menjalin persahabatan dengan negara-negara tetangga yang diistilahkan
Mitrekasatata, yang berarti sahabat atau sahabat sehaluan atau hidup berdampingan secara
damai. Pada tahun 1364 Gajah Mada meninggal dunia. Sehingga Majapahit mengalami
kesulitan untuk mencari penggantinya. Barulah tiga tahun kemudian dia digantikan oleh
Gajah Enggon. Meninggalnya Gajah Mada sangat berpengaruh terhadap pemerintahan Hayam
Wuruk, sehingga pemerintahan Hayam Wuruk mengalami kemunduran. Hayam Wuruk
meninggal dunia pada tahun 1389. Selanjutnya tahta Majapahit diduduki oleh
Wikramawardhana.
Pada masa pemerintahan Wikramawardhana (tahun 1389 - 1429) kehidupan politik Majapahit
diwarnai oleh Perang Paregreg atau perang saudara, yakni antara Wikramawardhana dengan
Bhre Wirabumi. Perang Paregreg tersebut terus berkelanjutan yang menyebabkan kebesaran
Majapahit semakin pudar, sehingga banyak daerah-daeah kekuasaannya yang melepaskan diri.
Mengenai runtuhnya Majapahit ada beberapa pendapat yaitu:
1. Majapahit runtuh tahun 1478, ketika Girindrawardhana memisahkan diri dari
Majapahit dan menamakan dirinya sebagai raja Wilwatikta Daha Janggala Kediri.
Tahun peristiwa tersebut di tulis dalam Candrasangkala yang berbunyi Hilang sirna
kertaning
2. Pendapat lain menjelaskan Majapahit runtuh karena diserang oleh Demak yang
dipimpin oleh Adipati Unus pada tahun 1522.
Demikianlah kehidupan politik pemerintahan raja-raja Majapahit, sebagai kerajaan Hindu
terbesar di Nusantara keamanan rakyat terjamin, hukum serta keadilan ditegakkan dengan
tidak pandang bulu.
Dalam kehidupan beragama, raja membentuk suatu dewan khusus yaitu Dharmadhyaksa
kasaiwan yang mengurus agama Syiwa Budha dan Dharmadhyaksa Kasogatan yang mengurus
agama Budha. Keduanya dibantu oleh pejabat keagamaan yang disebut Dharma Upapatti yang
jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. Banyaknya pejabat tersebut menunjukan betapa
kompleksnya permasalahan agama yang harus diatur. Dengan adanya pejabat keagamaan tersebut,
kehidupan keagamaan di kerajaan Majapahit berjalan dengan baik, bahkan tercipta toleransi antar
umat beragama. Hal ini seperti apa yang diceritakan oleh Ma-Huan tahun 1413, bahwa
masyarakat Majapahit di samping beragama Hindu, Budha juga ada yang beragama Islam, dan
semuanya hidup dengan rukun. Dari berita Ma-Huan tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh
Islam sudah ada di kerajaan Majapahit. Kehidupan sosial yang penuh dengan toleransi juga
dibuktikan melalui kitab Sutasoma yang ditulis oleh Mpu Tantular yang di dalamnya ditemukan
kalimat Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma mangrua.
Dalam kehidupan ekonomi, kerajaan Majapahi masih mencerminkan sebagai negara agraris,
karena bidang pertanian lebih menonjol dibandingkan perdagangan antar pulau. Pemerintahan
Majapahit selalu berusaha meningkatkan pertaniannya dengan cara memperbaiki atau
memelihara tanggul sepanjang sungai untuk mencegah terjadinya banjir. Di samping itu
juga memperbaiki jalan-jalan jembatan dalam rangka mempelancar lalu lintas perdagangan.
Komoditas utama perdagangan Majapahit adalah beras dan rempah-rempah. Daerah- daerah
pelabuhan seperti Canggu, Surabaya, Gresik, Sedayu, dan Tuban menjadi pusat perdagangan
karena menampung barang dagangan berupa hasil bumi dari daerah pedalaman.
Di bidang perdagangan walaupun tidak semenonjol kerajaan Sriwijaya, banyak pedagang
Majapahit yang berperan sebagai pedagang perantara. Menurut berita dari Cina, Majapahit telah
memperdagangkan garam, beras, lada, intan, cengkeh, pala, kayu cendana serta gading. Banyak
pedagang Cina yang membeli barang-barang tersebut dari pedagang Majapahit.
Sebagai kerajaan besar, tentu kebudayaan Majapahit berkembang dengan baik. Hasil
peninggalannya berupa seni bangunan, patung, dan karya sastra. Seni bangunan tersebut antara
lain: pemandian, atau petirtaan, gapura yang berbentuk seperti candi bentar maupun Bajang
Ratu, candi Penataran di Blitar dan lain-lain.

Gambar 2. Candi Penataran


Selain seni bangunan, peninggalan Majapahit juga ada yang berupa seni patung yaitu seperti
patung perwujudan Raden Wijaya sebagai Harihara atau sebagai Syiwa dan Wisnu
dalam satu arca, patung putri Suhita dan patung Tribhuwana sebagai Parwati.

Sedangkan peninggalan dalam bidang seni sastra, selain kitab-kitab yang telahdisebutkan pada
uraian materi sebelumnya, juga kitab-kitab yang lain yaitu seperti kitab Arjunawiwaha yang
ditulis oleh Mpu Tantular, kitab Ranggalawe, kitab Sorondaka yang berbentuk kidung dan
juga ada kitab hukum yang ditulis oleh Gajahmada yaitu kitab Kutaramanawa yang
digunakan sebagai dasar hukum diMajapahit.
Kitab Hukum Kutaramanawa disusun berdasarkan kitab Hindu yang lebih tua yaitu kitab
Kutarasastra dan Manawasastra. Dengan demikian dari kitab hukum tersebut, merupakan salah
satu contoh wujud akulturasi dengan kebudayaan India. Demikianlah uraian materi tentang
kehidupan kerajaan Majapahit. Maka untuk mengukur tingkat pemahaman Anda terhadap uraian
materi tersebut, kerjakanlah latihan soal di bawah ini
1. Sebutkan sumber-sumber dari dalam maupun luar negeri yang membuktikan kerajaan Majapahit!

2. Berikan penjelasan pada tokoh-tokoh berikut ini!

3. Sebutkan dua tindakan Raden Wijaya dalam rangka memperkuat


pemerintahannya!

4. Sebutkan pemberontakan di Majapahit yang dapat diatasi oleh Gajah mada pada masa Jayanegara dan
Tribhuwana!

5. Buatlah konten video di instagram tentang kerajaan majapahit!


Foto Kegiatan
Hari: Selasa s.d Jumat Tanggal: 2 s.d 5 Agustus 2019
Tempat: Ruang Guru SMA Negeri 1 Rongkop
Kegiatan: Penyusunan Modul Sejarah Peminatan Kelas XI IPS

Gambar 9. Memilih materi sesuai konteks

95
Gambar 10. Merancang tema dan gambar yang digunakan dalam modul

Gambar 11. Konsultasi dengan mentor dan rekan sejawat


CATATAN PELAKSANAAN KEGIATA

Hari: Senin s.d Jumat


Tanggal: 29 Juli s.d 3 Agustus 2019
Tempat: SMA Negeri 1 Rongkop
Kegiatan: Penyusunan Modul Sejarah Peminatan Kelas XI IPS
Memilih materi sesuai konteks
Merancang tema dan gambar yang digunakan dalam modul
Konsultasi dengan mentor dan rekan sejawat Berikut catatan hasil kegiatan yang sudah dilakukan:
Modul pembelajaran Sejarah sudah terbentuk dengan menggunakan materi dari berbagai sumber dan dise
Materi pembelajaran Sejarah yaitu mengenai Kerajaan Hindu Buddha maritim sudah tersusun dengan baik
semester gasal.

Mengetahui Yogyak
Mentor, Pesert

Hery Setiyanto, S.Pd. Muham


NIP. 19710707 200701 1 011 NIP. 19
4. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS 4
Kegiatan / Sub Kegiatan 1. Pembuatan Konten Video Pembelajaran Sejarah
/ Output Instagram
a. Membagi siswa dalam beberapa kelompok dan
memberi tugas kepada masing-masing
kelompok
b. Mengawasi kelompok dalam membuat dan
mengunggah video tugasnya di instagram
c. Melakukan evaluasi tugas kelompok instagram
Output
Terselesaikanya pembuatan konten video pembelajaran sejarah
di instagram.

Tanggal 5 s.d 10 Agustus 2019


Tingkat Capaian 1. Membagi siswa dalam beberapa kelompok dan memberi
tugas kepada masing-masing kelompok (100%)
Terlaksananya kegiatan membagi siswa dalam beberapa
kelompok serta memberi tugas kepada masing-masing
kelompok Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1
Rongkop.
2. Mengawasi kelompok dalam membuat dan mengunggah
video tugasnya di instagram (100%)
Terlaksananya kegiatan mengawasi kelompok dalam
membuat dan mengunggah video tugasnya di instagram
pada siswa kelas XI IPS SMAN 1 Rongkop.
3. Melakukan evaluasi tugas kelompok instagram(100%)
Terlaksananya kegiatan evaluasi tugas kelompok
instagram pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1
Rongkop.
Deskripsi Proses Proses kegiatan pembuatan konten video pembelajaran sejarah
di instagram dimulai dengan konsultasi dengan mentor untuk
menentukan waktu yang tepat. Berdasarkan hasil konsultasi
dengan mentor yang sekaligus Wakil Kepala Sekolah Urusan
Kesiswaan dan Sarana Prasarana, ditetapkan bahwa kegiatan
pembuatan konten video sejarah di instagram akan
dilaksanakan pada Siswa Kelas XI di SMA Negeri 1 Rongkop
pada minggu pertama dan kedua bulan agustus 2019. Kegiatan
ini dilaksanakan selama 2 minggu pada tanggal 1 s.d. 14
agustus 2019 dengan durasi waktu selama 2 minggu, di mana
penulis menjadi guru sekaligus pembimbing siswa dalam
membuat konten video di instagram. Selanjutnya untuk
menentukan materi pembuatan konten video di instagram,
dilakukan konsultasi dengan ahlinya yaitu Guru Sejarah yang
lebih senior sehingga didapatkan materi yang lengkap. Pada
pelaksanaannya, kegiatan ini terlaksana dengan bantuan rekan
sejawat SMA Negeri 1 Rongkop. Kegiatan pembuatan konten
video sejarah di instagram ini dibagi menjadi 3 yaitu Membagi
siswa dalam beberapa kelompok dan memberi tugas kepada
masing-masing kelompok , Mengawasi kelompok dalam
membuat dan mengunggah video tugasnya di instagram, dan
yang terakhir adalah Melakukan evaluasi tugas kelompok
instagram..
Hambatan Durasi waktu pelaksanaan kegiatan yang berbenturan dengan
kegiatan kegiatan menyambut siswa baru dan hari
kemerdekaan yang cukup padat pada Siswa Kelas XI di SMA
Negeri 1 Rongkop. Kegiatan-kegiatan itu meliputi kegiatan
osis, paskibra, paduan suara dan kegiatan kompetisi olahraga
yang memaksa siswa harus pandai-pandai membagi waktu,
terutama dalam hal ini kegiatan pembuatan konten video
pembelajaran sejarah di instagram.
Solusi Karena waktu kegiatan pelaksanaan pembuatan konten video
pembelajaran sejarah yang berbenturan dengan kegiatan siswa
lainya, maka perlu bekerja sama siswa itu sendiri agar kegiatan
ini berjalan dengan lancar. Selain itu Penulis sebagai pengawas
sekaligus pembimbing juga mempersiapkan segala hal untuk
kegiatan ini lebih awal sehingga tidak membuang banyak
waktu untuk persiapan. Selain itu kegiatan pembuatan konten
video di instagram ini dibuat dengan singkat, padat dan jelas
sehingga kegiatan ini juga bisa terlaksana dengan baik.
Daftar Lampiran 1. Jadwal pelaksanaan kegiatan
2. Foto Kegiatan
3. Video Kegiatan
4. Catatan Hasil Kegiatan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan / Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata Pelatihan:
1. Manajemen ASN
Nilai nilai dasar serta kode etik ASN diimplementasikan dalam kegiatan
pembelajaran. Siswa diajarkan untuk melakukan kerjasama dalam kelompok belajar,
sehingga menciptakan sebuah sistem pembelajaran yang humanis. Melalui
pembelajaran ini peserta didik diharapkan mampu untuk menyelesaikan masalah
serta memahami nilai-nilai yang diajarkan dalam pembelajaran sejarah. Guru
melaksanakan kegiatan pembelajaran ini dengan penuh tanggung jawab, agar
pembelajaran berjalan dengan baik dan bermutu
2. Pelayanan Publik
Model pembelajaran yang partisipasif ini merupakan salah satu pelaksanaan prinsip-
prinsip pelayanan publik dari seorang guru. Pelaksanaan tupoksi guru yang
profesional diimplementasikan agar siswa sebagai penerima layanan publik dapat
terlayani dengan baik.
3. Whole of Government
Selama kegiatan ini membutuhkan kerjasama baik antara mentor maupun teman
sejawat. Kerjasama ini diharapakan dapat memeberikan sinerginitas baik antara
mentor maupun teman sejawat sehingga menghasilkan model pembelajaran yang
berkualitas.

Sub Kegiatan 1
a.
Akuntabilit
as
Partisipasif
Guru mengajak siswa untuk berperan serta dalam kegiatan pembelajaran
sehingga baik siswa dan guru dapat melakukan dialog agar tercapainya tujuan
dari pembelajaran.
Konsisten
Pemberian tugas pada masing-masing kelompok dilakukan dilakukan dengan
mengikuti materi materi yang telah disusun sebelumnya, sehingga mendapatkan
hasil sesuai dengan yang diharapkan.
b. Nasionalisme
Musyawarah mufakat
Guru membagi kelompok siswa mempertimbangkan aspirasi dari siswa itu
sendiri. Semua siswa dapat menyalurkan aspirasinya tanpa adanya tekanan
dengan memperhatikan etika.
Gotong royong
Pelaksanaan tugas pembelajaran ini mengharuskan siswa untuk dapat
berinteraksi dan menjalin kebersamaan.

c. Etika Publik
Komunikatif
Tugas yang diberikan kepada masing masing kelompok menggunakan bahasa
yang mudah difahami oleh siswa serta mengurangi istilah-istilah yang mungkin
membingungkan siswa.
Disiplin
Guru melaksanakan tugas pembagian dan pemberian tugas tersebut dengan
tenggang waktu yang sudah dialokasikan, agar tidak memakan banyak waktu.

d. Komitmen Mutu
Efektifitas
Setiap kelompok dalam pembelajaran ini mengerjakan tugasnya masing-masing.
Hal ini dilakukan agar tiap tugas dilakukan dengan cepat, tepat dan berguna.
Inovasi
Materi yang diberikan memacu siswa untuk mengembangkan ide-ide dan
kreatifitasnya melalui membuat video di instagram.

e. Anti Korupsi
Amanah
Guru melakukan pembagian dan pemberian tugas dengan penuh pengertian,
tanggung jawab serta pelaksanaanya mengikuti apa yang telah direncanakan dari
awal.
Sederhana
Tugas pembagian dan pemberian tugas bagi siswa ini dilakukan dengan tidak
berbelit belit atau menyusahkan siswa itu sendiri, yang akhirnya malah membuat
kegiatan tidak terlaksana dengan baik.

Sub Kegiatan 2
a. Akuntabilitas
Tanggung jawab
Guru mengajarkan siswa untuk melaksanakan tugasnya sepenuh hati dan
mendorong siswa untuk menyelesaikan tugasnya dengan baik.
Kejelasan
Dalam melaksanakan tugas, guru mengharuskan siswa membuat tugas sesuai
dengan materi tugas yang telah diberikan pada masing-masing kelompok.

b. Nasionalisme
Rela berkorban
Saat proses maintenance tugas video siswa, guru harus secara berkala mengecek
tuas siswa apakah sudah diselesaikan atau belum. Proses ini memakan waktu
guru di luar jam pembelajaran kelas.
Tidak diskriminatif
Guru melakukan pengawasan dengan tidak membedakan warna kulit, jenis
kelamin, suku maupun agama, semuanya mendapatkan pengawasan yang sama.
c. Etika Publik
Komunikatif
Selama dalam masa pengawasan ini, guru dan siswa dapat berkonsultasi untuk
menetukan konsep video, materi konten maupun teknis unggah konten ke
instagram.
Cermat
Guru mengawasi tugas siswa secara detail dan berkala, hal tersebut untuk
mewujudkan konten yang berkualitas.

d. Komitmen Mutu
Efektifitas
Pengawasan oleh guru kepada siswa dilakukan untuk memberikan arahan yang
tepat agar video yang dibuat menarik dan berkualitas.
Orientasi mutu
Isi konten dari video di cek sebelum di unggah ke instagram, agar dapat
mengetahui kualitasnya.
e. Anti Korupsi
Mandiri

Guru melakukan proses pengawasan dan filtering sendiri, dengan menggunakan


akun instagram guru sendiri.

Sub Kegiatan 3
a. Akuntabilitas
Netral
Dalam menilai hasil tugas siswa, guru tidak memihak pada suatu kelompok
manapun, tetapi bersifat objektif.
Transparan
Guru memberikan nilai kepada siswa berdasarkan hasil tugas yang telah
dikerjakanya, secara terbuka dan tertulis sehingga siswa dapat melihat langsung
tanpa ada yang di tutup-tutupi.
b. Nasionalisme
Bijaksana
Proses pemberian nilai kepada siswa dengan mempertimbangkan banyak aspek
agar sesuai dan tepat dengan hasil konten yang telah dibuat dan usaha yang telah
dilakukanya.
Tidak diskriminatif
Evaluasi atas tugas membuat video dilakukan tanpa membeda-bedakan latar
belakang siswa ataupun kedekatan siswa, agar penilaian yang guru berikan dapat
diterima oleh siswa.
c. Etika Publik
Cermat
Guru dalam mengevaluasi, memperhatikan alur, konsep dan subtansi dari konten
video secara menyeluruh dan mendetail.
Disiplin
Evaluasi yang dilakukan menggunakan tahapan-tahapan dan alokasi waktu yang
telah direncanakan.
d. Komitmen Mutu
Efektifitas
Evaluasi yang diberikan guru diharapkan dapat menjadi koreksi bagi yang bagi
yang mendapatkan nilai yang rendah serta penyemangat untuk lebih baik lagi
bagi kelompok yang memiliki nilai yang memuaskan.
Orientasi mutu
Guru dalam menentukan kategori grade isi konten menggunakan deret A+ hingga
E , dan memberikan apresiasi bagi konten yang bagus.
e. Anti Korupsi
Adil
Guru dituntut untuk memberikan penilaian yang sebanding dengan usaha dan
hasil kerja siswa. Setiap hal harus diperhatikan agar penilaian tidak merugikan
siswa.
Mandiri
Penilaian dilakukan sendiri tanpa tekanan pihak manapun sebagai bentuk
tanggung jawab serta dedikasi guru untuk pembelajaran sejarah.

Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan kegiatan ini:
Melalui kegiatan pembuatan konten video instagram ini peserta dapat mengaplikasikan
nilai-nilai ANEKA dalam hal ini adalah nilai kejalasan, cinta tanah air, sopan santun, efektif
dan efisien dan kerja keras. Penulis juga bertanggungjawab agar kegiatan pembuatan konten
video di instagram ini berjalan dengan baik. Sehingga diharapkan pada materi sejarah ini
siswa dapat memahami serta meresapi langsung dengan kreatifitas dan inovasi yang ada.
Dari kegiatan ini penulis juga termotivasi untuk bisa mempelajari tentang penggunaan
media sosial agar lebih dalam lagi dalam memberikan pengajaran berbasis online.
Yogyakarta, 26 Juli 2019
Disetujui oleh,
Mentor

Hery Setiyanto, S.Pd.


NIP. 19710707 200701 1 011
Catatan:
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
DAFTAR LAMPIRAN

Pelaksanaan Kegiatan

Gambar 13. Membagi siswa dalam beberapa kelompok


Gambar 14. Mengawasi dan konsultasi siswa tentang konten video instagram
Foto Kegiatan
Hari: Senin s.d Selasa Tanggal: 1 s.d 9 Agustus 2019 Tempat: SMA Negeri 1 Rongkop
Kegiatan: Melakukan kegiatan pembuatan konten video pembelajaran sejarah di instagram sebagai kegia

Gambar 15. Melakukan evaluasi tugas kelompok instagram


Video Kegiatan

Gambar 16. Tampilan konten video pembelajaran sejarah oleh siswa di instagram
CATATAN PELAKSANAAN KEG

Hari Tanggal Tempat : Senin s.d Selasa


Kegiatan : 1 s.d 9 Agustus 2019
: SMA Negeri 1 Rongkop
: Melakukan kegiatan pembuatan

di instagram sebagai kegiatan pendukung pembelajaran Sejarah


Membagi siswa dalam beberapa kelompok dan memberi tugas kepada masing-masing kelompok
Mengawasi kelompok dalam membuat dan mengunggah video tugasnya di instagram
Melakukan evaluasi tugas kelompok instagram Berikut catatan hasil kegiatan yang sudah dilakukan:
Pembagian siswa dalam beberapa kelompok dan memberi tugas kepada masing- masing kelompok sudah
Mengawasi kelompok dalam membuat dan mengunggah video tugasnya di instagram sudah terlaksana de
Kegiatan evaluasi tugas kelompok instagram sudah terlaksana dengan baik .

Mengetahui Y
Mentor, P

Hery Setiyanto, S.Pd. M


NIP. 19710707 200701 1 011 N

BAB III
ANALISA DAMPAK
A. Pelaksanaan Kegiatan

Berdasarkan dari permasalahan kurangnya pemanfaatan media online pada


pembelajaran Sejarah di SMA Negeri 1 Rongkop Gunungkidul, maka penulis
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat mendukung pemanfaatan media
pembelajaran menggunakan media online terutama instagram. Dengan harapan di
jaman yang sudah maju dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat dapat
mempermudah peserta didik untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Dalam
masa aktualisasi dan habituasi penulis melaksanakan kegiatan dengan dilandasi nilai-
nilai dasar Profesi PNS. Nilai tersebut dihabituasikan ke dalam diri pribadi penulis
agar dapat menjadi ASN yang professional dan berkarakter sebagai pelayan publik.
Kegiatan yang telah dilaksanakan selama masa aktualisasi dan habituasi merupakan
solusi yang dilakukan penulis untuk mengatasi permasalahan yang ada di SMA
Negeri 1 Rongkop.
B. Dampak Kegiatan 1
Menyusun Silabus Sejarah
1. Kegiatan Tidak Dilaksanakan
Dampak yang terjadi apabila seorang guru tidak menyusun silabus adalah guru
tidak siap dalam memberikan pembelajaran kepada siswa baik dari segi materi,
metode, langkah kegiatan sampai ke proses evaluasi yang akan diberikan.
Pembelajaran akan bisa tetap terlaksana, akan tetapi menjadi tidak terarahnya
proses pembelajaran karena tidak ada perencanaan dengan baik. Selain itu apabila
Silabus tidak disusun maka guru tidak bisa menganalisa hasil pembelajaran.
Ketika kegiatan pembelajaran menjadi tidak terukur dan terarah maka tujuan
pembelajaran yang bermutu dan berkualitas juga tidak akan tercapai sesuai
dengan yang diharapkan.
2. Kegiatan Dilaksanakan Tanpa Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
Silabus merupakan tanggungjawab seorang guru untuk merancang pembelajaran
dengan efektif, efisien dan bermutu agar bisa menciptakan suasana pembelajaran
yang berkualitas. Apabila seorang guru tidak menerapkan nilai-nilai
tanggungjawab, cermat, efektif dan efisien, berkualitas dan jujur (nilai-nilai
ANEKA) maka dalam proses pembuatan silabus, maka akan terjadi kesenjangan
antara pelaksanaan tujuan pembelajaran dengan kurikulum yang ada diatasnya dan
pembelajaran tidak akan berjalan baik. Serta tujuan dari pembelajaran tersebut
tidak akan tercapai nantinya, karena tidak ada arahan yang sistematis akan
runtutan dan proses yang seharusnya dilalui atau dilakukan.
3. Kegiatan Dilaksanakan Berdasarkan Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
a. Bagi Penulis
Dalam kegiatan menyusun Silabus menjadikan penulis untuk semakin
memahami seberapa pentingnya penyusunan silabus yang matang sebelum
mengajar. Selain itu penulis juga semakin memahami bahwa nilai-nilai dasar
profesi PNS sangat penting untuk diimplementasikan ke dalam setiap
kegiatan, agar kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan dengan hasil
yang terbaik pula. Penulis juga diharapkan untuk bisa cermat dan teliti dalam
memilih indikator, materi, kegiatan pembelajaran, metode, penilaian, alokasi
waktu dan sumber bahan yang paling sesuai dengan kondisi siswa di SMA
Negeri 1 Rongkop.
b. Bagi Organisasi
Dengan membuat silabus ini, maka mendukung pencapaian visi SMA Negeri
1 Rongkop yaitu penuh keimanan dan ketaqwaan, unggul dalam prestasi,
terampil, berbasis budaya dan berwawasan lingkungan. Selain itu juga akan
mendukung misi yaitu menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang
normatif serta efektif, sehingga dapat mengembangkan cipta, rasa dan karsa
siswa secara normal. Dalam membuat Silabus ini juga perlu berkoordinasi
dengan guru dalam satu mata pelajaran yang sama, oleh karena itu dengan
adanya kegiatan penyusunan Silabus ini maka akan mendorong rekan kerja
untuk bisa berkoordinasi dan bekerja sama untuk bisa menghasilkan silabus
yang baik.
c. Bagi Masyarakat
Kegiatan penyusunan silabus dilaksanakan sebagai bentuk tanggungjawab
seorang guru untuk menjadi pelayan publik yang professional dan melayani
dalam bidang pendidikan. dalam hal ini terutama orang tua sebagai wali murid
dari peserta didik akan semakin yakin dan percaya pada guru, sekolah dan
layanan pendidikan yang telah memberikan pembelajaran yang terbaik untuk
putra-putrinya.

C. Dampak Kegiatan 2
Membuat Media Pembelajaran Sejarah Berbasis Teknologi Informasi
1. Kegiatan Tidak Dilaksanakan
Dampak yang terjadi apabila kegiatan membuat RPP Sejarah tidak dilaksanakan
adalah proses pembelajaran akan tetap berjalan tetapi kurang terarah. pengetahuan
yang dimiliki siswa juga tidak akan berkembang sesuai yang diharapkan . Proses
pembelajaran juga akan terkendala karena tidak teraturnya metode dan model
serta materi yang tepat. Ketika proses pembelajaran dilakukan dengan yang
kurang tepat maka akan berdampak pada kurangnya motivasi belajar Sejarah.
Sehingga tingkat kemampuan pemahaman siswa terhadap materi akan berkurang
dan berdampak pada hasil pembelajaran siswa yang kurang maksimal.
2. Kegiatan Dilaksanakan Tanpa Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
Dampak yang terjadi apabila kegiatan pembuatan media pembelajaran
dilaksanakan tanpa dilandasi dengan kejelasan, kerja keras, cermat, berorientasi
mutu dan teliti maka media pembelajaran yang dibuat tidak akan sesuai dengan
materi yang akan dipelajari. Karena dalam menyusun media pembelajaran perlu
menyusun materi yang sesuai dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
dengan jelas, sistematis dan lengkap. Jika materi yang disajikan dalam media
pembelajaran tersebut kurang jelas dan lengkap maka kualitas media
pembelajaran juga akan kurang efektif dan efisien dalam mempermudah siswa
dalam proses pembelajaran sejarah.
3. Kegiatan Dilaksanakan Berdasarkan Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
a. Bagi Penulis
Dengan kegiatan menyusun RPP menggunakan media online pada
pembelajaran Sejarah memberikan motivasi kepada penulis untuk bisa
mempunyai kreatifitas dan inovasi dalam membuat media pembelajaran.
Selain itu penulis juga terdorong untuk bisa bekerja keras belajar dalam
menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran yang sesuai Instrumen
Penilaian Serta Kompetensi Dasar siswa.
b. Bagi Organisasi
Dengan membuat media pembelajaran Sejarah berbasis Teknologi Informasi,
maka akan mendukung visi SMA Negeri 1 Rongkop yaitu “Penuh keimanan,
ketaqwaan, unggul dalam prestasi, terampil, berbasis budaya, dan berwawasan
lingkungan”. Selain itu juga akan mendukung misi dalam hal
“Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang normatif dan efektif,
sehingga dapat mengembangkan cipta, rasa, dan karsa siswa secara normal””.
Dalam pembuatan RPP Sejarah pada pembelajaran Sejarah akan memberikan
rekan kerja sesama guru, motivasi untuk bisa menyusun RPP pembelajaran
yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampu oleh rekan kerja lainnya.
c. Bagi Masyarakat
Kegiatan penyusunan RPP pada pembelajaran ini sebagai bentuk tanggung
jawab guru kepada siswa yang telah dipercayakan oleh orangtua pada sekolah.
Dengan memberikan pelayanan pendidikan yang baik kepada siswa dalam hal
pembelajaran maka dapat meyakinkan masyarakat bahwa sekolah siap
mencerdaskan generasi penerus bangsa sesuai dengan perkembangan jaman
tetapi tetap mengedepankan kualitas mutu pembelajaran.

D. Dampak Kegiatan 3
Menyusun Modul
1. Kegiatan Tidak Dilaksanakan
Dampak yang terjadi apabila kegiatan penyusunan modul pembelajaran Sejarah
tidak dilaksanakan adalah sumber belajar siswa akan terbatas. Sumber belajar
siswa masih akan terpusat pada Lembar Kerja Siswa yang diberikan oleh guru
mata pelajaran. Sedangkan Lembar Kerja Siswa (LKS) kurang lengkap dalam hal
materi.. Sedangkan bila ada fasilitas berupa modul sejarah, siswa akan dengan
mudah mengakses materi dan berdiskusi mengenai pembelajaran secara lebih
lengkap.
2. Kegiatan Dilaksanakan Tanpa Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
Apabila kegiatan penyusunan modul tidak dilandasi dengan nilai tanggung jawab,
transparansi, kreatif , inovatif, mandiri dan kerja keras maka materi pembelajaran
tidak akan tersampaikan kepada siswa dengan baik. Karena untuk meyakinkan
siswa akan manfaat adanya modul pembelajaran perlu bekerja keras. Jika tidak
ada transparansi materi pembelajaran pada modul pembelajaran maka kegiatan
belajar mengajar di kelas tidak akan memberikan manfaat karena siswa tak bisa
mengakses materi pembelajaran secara lengkap.
3. Kegiatan Dilaksanakan Berdasarkan Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
a. Bagi Penulis
Dengan adanya kegiatan penyusunan modul maka memberikan motivasi
kepada penulis untuk bisa mengembangkan diri mempelajari sejarah secara
lebih mendalam. Modul juga bisa digunakan untuk mempermudah proses
pembelajaran. Selain itu juga memberikan dorongan kepada penulis untuk bisa
secara disiplin dan terukur dalam memberikan materi-materi pembelajaran
yang berkelanjutan pada modul yang sudah dibuat.
b. Bagi Organisasi
Dengan penyusunan modul pembelajaran Sejarah menggunakan modul, maka
mendukung visi SMA Negeri 1 Rongkop yaitu “Penuh keimanan dan
ketaqwaan, unggul dalam prestasi, terampil, berbasis budaya dan berwawasan
lingkungan”. Selain itu juga akan mendukung misi dalam hal
“Menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar yang normatif dan efektif,
sehingga dapat mengembangkan cipta, rasa, dan karsa siswa secara normal”.
Dengan adanya modul maka akan memberikan pengetahuan tambahan kepada
rekan kerja untuk bisa menyusun modul pembelajaran. Selain itu juga
memberikan motivasi kepada siswa untuk bisa memahami pembelajaran
sejarah lebih detail dan pembelajaran yang interaktif dan kreatif untuk siswa.

c. Bagi Masyarakat
Dengan adanya kegiatan menyusun modul pembelajaran sejarah merupakan
wujud komitmen guru dan sekolah untuk meningkatkan mutu pelayanan
masyarakat khususnya orangtua dan peserta didik. Guru memberikan
pelayanan kepada siswa agar bisa menerima pembelajaran yang berkualitas
kepada siswa di sekolah.
E. Dampak Kegiatan 4
Melakukan Kegiatan Pembuatan Konten Video Pembelajaran Sejarah di
instagram
1. Kegiatan Tidak Dilaksanakan
Dampak yang terjadi apabila kegiatan pembuatan konten video pembelajaran
sejarah di instagram tidak dilaksanakan adalah kurangnya motivasi siswa dalam
mengikuti pembelajaran sejarah. Berkaitan dengan penggunaan media online
khususnya instagram dalam pembelajaran Sejarah siswa dapat secara langsung
mempraktikanya dengan kegiatan narasi maupun drama yang sesuai dengan
pembelajaran sejarah yang telah disusun. Sehingga apabila tidak ada kegiatan
rutin seperti pembinaan dan sosialisasi dan pembinaan terkait pemakaian maka
siswa cenderung akan lupa dan tidak ada perbaikan dalam hal penggunaan.
2. Kegiatan Dilaksanakan Tanpa Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
Apabila kegiatan pembuatan konten video pembelajaran sejarah di instagram
sebagai kegiatan pendukung pembelajaran Sejarah tidak dilandasi dengan nilai-
nilai musyawarah, cinta tanah air, efektif, orientasi mutu dan jujur maka kegiatan
pembuatan video instagram tidak akan berjalan dengan baik yang berdampak pada
kurang tersampaikannya materi pada siswa . Musyawarah dan koordinasi dengan
mentor juga penting untuk bisa menentukan waktu kegiatan yang tepat, sehingga
apabila tidak ada musyawarah maka tidak akan bisa mendapatkan waktu yang
tepat untuk bisa bertemu dengan siswa. Jika tujuan kegiatan ini tidak
tersampaikan maka upaya untuk menanamkan cinta tanah air khususnya akan
sejarah kerajaan hindu-buddha maritim juga tidak akan terlaksana dengan baik.

3. Kegiatan Dilaksanakan Berdasarkan Nilai-nilai Dasar Profesi PNS


a. Bagi Penulis
Dengan adanya kegiatan pembuatan konten video sejarah di instagram sebagai
kegiatan pendukung pembelajaran Sejarah maka memberikan pemahaman
kepada siswa akan pentingnya mengenang sejarah bangsa di masa dahulu.
Mulai dari kerajaan sriwijaya hingga majapahit, kedua-duanya merupakan
kerajaan hindu-buddha maritim terbesar di masa itu. Kegiatan ini juga
memberikan motivasi kepada penulis untuk terus mengembangkan diri
mempelajari sejarah kerajaan hindu-buddha maritim, karena penulis
menyadari masih kurangnya pemahaman menyeluruh terhadap materi kerajaan
hindu-buddha maritim di indonesia.
b. Bagi Organisasi
Dengan melakukan kegiatan pembuatan konten video sejarah di instagram
sebagai kegiatan pendukung pembelajaran Sejarah, maka akan mendukung
visi SMA Negeri 1 Rongkop yaitu “Penuh keimanan dan ketaqwaan, unggul
dalam prestasi, terampil, berbasis budaya dan berwawasan lingkungan”. Selain
itu juga akan mendukung misi yaitu “Menyelenggarakan kegiatan belajar
mengajar yang normatif dan efektif, sehingga dapat mengembangkan cipta,
rasa, dan karsa siswa secara normal”. Dalam pengadaan kegiatan pembuatan
konten video ini perlu berkoordinasi dengan guru dan juga teman sebaya .
Dengan begitu kegiatan pembuatan video sejarah di instagram ini juga
memberikan motivasi kepada rekan kerja lainnya untuk bisa mengadakan
kegiatan pendukung pembelajaran di dalam maupaun di luar kelas.
c. Bagi Masyarakat
Kegiatan pembuatan konten video pembelajaran sejarah di instagram ini
dilaksanakan sebagai bentuk tanggungjawab seorang guru dan sekolah untuk
bisa menanamkan kecintaan siswa kepada sejarah sebagai wujud cinta tanah
air. Dengan begitu meyakinkan masyarakat bahwa guru dan sekolah berusaha
memberikan yang terbaik dalam hal pengetahuan, keterampilan dan juga
pendidikan karakter siswa.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Penulisan laporan aktualisasi ini merupakan tindak lanjut dari penulisan


rancangan aktualisasi yang telah penulis seminarkan pada hari Rabu, 10 Juli 2019.
Semua kegiatan yang direncanakan dalam rancangan aktualisasi telah dilaksanakan
penulis selama masa aktualisasi dan habituasi di SMA Negeri 1 Rongkop dari tanggal
12 Juli 2019 sampai dengan 17 Agustus 2019. Adapun kesimpulan yang dapat
diambil selama aktualisasi, antara lain:
1. Penulis telah berhasil menyelesaikan semua kegiatan yang sudah
direncanakan dalam Rancangan Aktualisasi dengan baik dan dengan tingkat
pencapaian 100%.
2. Penerapan nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu nilai ANEKA sangat
diperlukan dalam mengimplementasikan kegiatan serta menjalankan tugas
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Dengan
menerapkan nilai-nilai ANEKA maka akan meningkatkan kualitas diri
pribadi yang akhirnya nanti akan dapat meningkatkan pelayanan kepada
publik, dalam konteks ini adalah guru kepada peserta didiknya. Dengan
memberikan pelayanan kepada peserta didik maka akan mendukung
tercapainya tujuan pendidikan di SMA Negeri 1 Rongkop.
3. Dalam menjalankan ketugasan sebagai seorang pendidik, untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran maka perlu membuat kreasi dan
inovasi dalam hal pembelajaran. Kreasi dan Inovasi tersebut harus
disesuaikan dengan kondisi sumber daya manusia dan sarana prasarana yang
dapat mendukung keberhasilan kreasi dan inovasi dalam pembelajaran.
4. Dalam kegiatan aktualisasi dan habituasi ini penulis melakukan inovasi
dengan membuat konten media pembelajaran Sejarah menggunakan media
online khususnya instagram.. Kegiatan ini sebagai upaya untuk mendukung
optimalisasi pemanfaatan media pembelajaran online di SMAN 1 Rongkop
agar dapat memberi pengalaman siswa dalam memahami materi
pembelajaran sejarah.
5. Dalam menjalankan ketugasan masing-masing, pasti tidak akan terlepas dari
kendala dan juga hambatan baik dari diri sendiri, orang lain maupun dari
lingkungan sekitar. Oleh karena itu, setiap guru harus memiliki semangat
pantang menyerah dan mau bekerja keras untuk menemukan solusi atas

masalah yang ditemukan. Apabila tidak bisa mengatasi kendala tersebut


secara mandiri, maka perlu berkonsultasi kepada mentor, rekan kerja atau
atasan untuk meminta bantuan agar mendapatkan solusi yang terbaik.
B. Saran

Sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Guru Sejarah yang memiliki
sedikit pengalaman dan pengetahuan, dalam melaksanakan kegiatan aktualisasi dan
habituasi tentunya tidak akan terlepas dari kekurangan maupun kesalahan. Akan tetapi
dalam kegiatan ke depannya tentunya diharapkan akan adanya perbaikan dan
peningkatan berkaitan dengan kinerja yang dinilai masih belum sesuai dengan yang
diharapkan. Berikut ini saran yang dapat penulis berikan kepada:
1. Kepala SMA Negeri 1 Rongkop
Penulis sebagai CPNS memohon kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1
Rongkop sebagai pimpinan untuk tetap memberikan arahan dan dukungan
kepada penulis agar dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab di sekolah
secara profesional, berdisiplin tinggi dengan tetap menerapkan nilai-nilai
ANEKA.
2. Bapak dan Ibu Guru serta Karyawan SMA Negeri 1 Rongkop
Penulis sebagai CPNS memohon kepada Bapak Ibu Guru dan Karyawan
sebagai rekan kerja penulis untuk tetap memberikan bimbingan, nasehat
saran dan motivasi kepada penulis selama menjalankan ketugasan dan
tanggungjawabnya, untuk bisa menjalin kerjasama dan kekompakan agar
tercapainya tujuan bersama dengan baik. Penulis juga mengharapkan rekan-
rekan kerja bisa saling berbagi ilmu dan pengalamannya agar ke depan
penulis bisa menjadi ASN yang berkualitas.

C. Rencana Aksi Penyempurnaan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS


Setelah penulis melaksanakan kegiatan off class (aktualisasi dan habituasi) selama 30
hari sebagai CPNS Guru Sejarah untuk mengaktualisasikan kegiatan-kegiatan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar profesi PNS, penulis dapat memahami dan termotivasi
untuk terus mengimplementasikan nilai-nilai tersebut untuk menjadi PNS yang
memiliki akuntabilitas, nasionalisme, beretika , berkomitmen mutu serta menanamkan
sifat anti korupsi dalam melaksanakan tugas sebagai Guru Sejarah di SMA Negeri 1
Rongkop. Pelaksanaan nilai-nilai tersebut tidak mudah dilakukan, sehingga perlu
proses pembiasaan dan dilaksanakan secara konsisten. Oleh karena itu, penulis
sebagai CPNS mempunyai gagasan berupa rencana aksi penyempurnaan aktualisasi
yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawab sebagai Guru Sejarah di SMA Negeri 1 Rongkop. Adapun rencana
penyempurnaan sebagai tindak lanjut aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS sebagai
Guru Sejarah adalah sebagai berikut:
a. Akuntabilitas
Penulis dapat lebih profesional, transparan, berintegritas dan mampu
mempertanggungjawabkan setiap kegiatan yang dilakukan.
b. Nasionalisme
Penulis akan selalu berkoordinasi dan bekerja sama dengan rekan kerja yang lain
dalam menyelesaikan ketugasan sekolah. Selain itu, penulis juga akan bekerja
keras untuk bisa menanamkan rasa cinta tanah air dalam melaksanakan
pembelajaran sejarah di kelas.
c. Etika Publik
Penulis akan menjalankan setiap ketugasan dengan cermat, teliti dan disertai sikap
sopan serta tutur kata yang santun sesuai dengan tata krama yang berlaku. Dengan
harapan bisa menjadi teladan dan panutan bagi siswa dalam kegiatan sehari-hari.
d. Komitmen Mutu
Penulis akan selalu mengutamakan mutu dalam menjalankan setiap ketugasan
sekolah. Penulis juga akan terus belajar mengembangkan diri dalam hal
pengetahuan, penggunaan media online maupun offline agar bisa selalu
memunculkan karya yang inovatif dan kreatif. Serta mengimplementasikan
efektifitas dan efisiensi dalam setiap kegiatan.
e. Anti Korupsi
Penulis akan selalu mengedepankan kejujuran, amanah, mandiri, sederhana dan
bekerja keras dalam setiap menjalankan ketugasan.
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan


Nasional. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia.

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan


Pendidikan. Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia

Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 72 Tahun 2008 Tentang Budaya
Pemerintah di Daerah Istimewa Yogyakarta

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16
Tahun 2009 Tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.Jakarta :Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2019 Tentang Pedoman
Organisasi dan Tata Kerja Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III: Akuntabilitas.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III: Nasionalisme.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III: Etika Publik.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III: Komitmen Mutu.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan III: Anti Korupsi.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Manajemen Aparatur Sipil Negara.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Pelayanan Publik.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon
PNS: Whole of Government.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2019. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS:
Analisis Isu Kontemporer.

Sawitri, Indah. 2016.Sejarah Peminatan Ilmu-ilmu sosial Untuk SMA Kelas XI.
CV.Mediatama : Surakarta
121
122
123
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
144
145
146
147
148
149
SLIDE AKTUALISASI

150
151

Anda mungkin juga menyukai