Berakhlak
Berakhlak
Disusun Oleh :
Menyetujui,
Mentor, Coach,
NofviaDeVega,S.Pd.,M.Pd IkaRetnaNingrum,S.Pd.,M.PP
NIP. 198711192015042003 NIP. 198503232008042001
Page | ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN
III TAHUN 2020
Mengesahkan,
Narasumber, Coach,
Page |
KATA PENGANTAR
Segala puji ke hadirat Allah Subhanahu WaTa’ala, karena atas rahmat dan hidayahnya
kegiatan aktualisasi Diklat Dasar CPNS Golongan III angkatan X dapat terealisasi dan
terlaksana dengan baik. Laporan kegiatan aktualisasi ini merupakan gambaran ringkas semua
kegiatan yang telah selesai dilaksanakan pada kegiatan off campus. Kegiatan yang dilakukan
pada program aktualisasi ini selalu beriringan dengan penanaman nilai ANEKA, Manajemen
ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government
Keseluruhan jumlah kegiatan yang telah dilaksanakan dalam laporan aktualisasi ini
berjumlah lima (5) kegiatan. Kegiatan yang telah dilaksanakan pada kegiatan off campus telah
sesuai sebagaimana program kegiatan aktualisasi yang direncanakan pada perancangan
aktualisasi
Ucapan terimakasih tak terhingga dihaturkan kepada Mentor Ibu Nofvia De Vega,
S.Pd., M.Pd, dan coach Ibu Ika Retna Ningrum, S.Pd., M.PP, atas bimbingannya kepada saya
dalam merancang program kegiatan Aktualisasi ini. Terima kasih juga yang sebesar-
besarnya kepada seluruh kawan, partner, rekan kerja dan teman-teman peserta latsar
angkatan X yang telah bersama-sama dalam dalam kondisi apapun yang selalu
memberikan semangat, saran, kritik dan motivasi untuk tetap semangat mengikuti kegiatan ini
hingga selesai. Salam ASN Unggul.
Page |
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................................i
Lembar Pengesahan...........................................................................................................ii
Kata Pengantar....................................................................................................................iii
Daftar Isi............................................................................................................................v
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat................................................................................................3
C. Ruang Lingkup.......................................................................................................3
BAB II Gambaran Umum Organisasi
A. Universitas Borneo Tarakan...................................................................................5
B. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan......................................................................6
C. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.............................................................7
BAB III Landasan Teori
A. Akuntabilitas........................................................................................................11
B. Nasionalisme........................................................................................................15
C. Etika Publik..........................................................................................................19
D. Komitmen Mutu...................................................................................................20
E. Anti Korupsi.........................................................................................................22
BAB IV Rancangan Aktualisasi
A. Identifikasi Isu......................................................................................................35
B. Rumusan Isu.........................................................................................................36
C. Kegiatan Pemecahan Isu......................................................................................38
Page |
BAB VII Penutup
A. Kesimpulan..............................................................................................................70
B. Saran.........................................................................................................................71
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................72
Page |
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Upaya dalam menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul di era
Revolusi Industri 4.0 merupakan salah satu tujuan pemerintah Indonesia terutama dalam
usaha untuk memajukan Negara. Aparatur Sipil Negara (ASN) merupakan sumber daya
manusia yang mana merupakan kunci utama dalam mewujudkan cita-cita bangsa untuk
menciptakan sumber daya manusia yang unggul dan berkualitas, yaitu sumber daya
manusia yang memiliki kualitas dan mampu berkompetisi, sehat dan cerdas, adaptif,
inovatif, terampil, dan berkarakter.
Aparatur Sipil Negara atau yang biasa disingkat dengan ASN berdasarkan Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2015 merupakan profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh Pejabat Pembina kepegawaian dan
diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan
digaji berdaraskan peraturan perundang-undangan. Dengan tugas ini, ASN menjadi
kepanjangan tangan antara masyarakat dan pemerintah itu sendiri. Selaras dengan
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa, seorang ASN dituntut untuk dapat memberikan
contoh yang baik terutama dalam berperilaku dilingkungan kerja maupun di lingkungan
sekitar.
Salah satu peran dan fungsi ASN adalah untuk melayani publik dan melaksanakan
kebijakan yang dibuat oleh pejabat Pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan, oleh karena itu ASN harus memprioritaskan kepentingan publik dan
masyarakat luas, memberikan pelayanan publik yang professional dan berkualitas, taat
kepada peraturan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya tersebut di atas kepentingan
pribadinya.
Seorang ASN memiliki kewajiban untuk mengembangkan kompetensinya dan
Pengembangan kompetensi seorang ASN dirasa perlu dilaksanakan dengan pembinaan
melalui jalur pelatihan yang sejalan dengan telah ditetapkannya UU ASN pasal 63 ayat (3)
dan (4); CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses Diklat
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat, dan motivasi
nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab,
dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Kegiatan yang dapat diikuti
yaitu Pelatihan Dasar bagi Calon PNS sebagai salah satu jenis Pelatihan yang strategis
Page | 1
pasca UU ASN dalam rangka pembentukan karakter PNS dan membentuk kemampuan
bersikap dan bertindak professional mengelola tantangan dan masalah keragaman sosial
kultural dengan menggunakan perspektif Whole of Government yang didasari nilai-nilai
dasar PNS berdasarkan kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan masyarakat. Dalam
pelatihan dasar CPNS ini, peserta menjalani pelatihan dasar sebagai pembekalan dalam
membentuk karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang.
Penerapan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN merupakan bentuk
implementasi nilai-nilai ANEKA di unit kerja peserta Latsar yaitu Universitas Borneo
Tarakan. Pada tahap ini, Peserta diwajibkan untuk melaksanakan kegiatan dan
menerapkan nilai-nilai ANEKA dalam setiap kegiatannya. Oleh karena itu, peserta Latsar
berkewajiban mengungkapkan fakta objektif yang terjadi di satuan kerja masing-masing.
Dunia akademisi dosen adalah unsur penting dalam pengembangan generasi muda,
sumber daya manusia yang berkualitas serta memiliki kompetensi yang mana tidak dapat
di pungkiri berasal dari lingkungan universitas. Keberhasilan dosen dalam
mengembangkan potensi-potensi mahasiswa diperlukan guna mempersiapkan generasi
siap kerja. Dengan ditunjang pembelajaran yang maksimal, maka tanggung jawab dosen
dalam upaya menciptakan dan membentuk sumber daya manusia yang unggul dan
kompeten dapat terwujud. Oleh karenanya, diharapkan setelah mengikuti kegiatan Latsar
CPNS Puslatbang KDOD Angkatan X Tahun 2020 yang dillaksanakan dari tanggal 08
Juni 2020 hingga 08 Agustus 2020, peserta latsar dapat menjadi dosen yang berkompeten
dan unggul.
Pelaksanaan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Golongan III
angkatan X tahun 2020 dilaksanakan dengan mengikuti pola baru, yaitu pola terintegrasi
dimana rangkaian kegiatan tersebut terdiri atas dua tahap. Tahap pertama yaitu On
Campus yang dilaksanakan secara virtual mulai tanggal 08 Juni 2020 hingga 27 Juni
2020. Pelaksanaan tahap pertama ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan
menginternalisasikan nilai-nilai dasar ANEKA serta kedudukan dan peran ASN kepada
para CPNS KEMENDIKBUD Republik Indonesia. Salah satu rangkaian kegiatan On
Campus adalah setiap peserta diwajibkan untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada
di unit kerja masing-masing dan merancang kegiatan pemecahan isu tersebut serta
merumuskan kegiatan dan nilai-nilai apa yang akan diaktualisasikan di dalamnya. Tahap
Page | 2
selanjutnya adalah kegiatan Off Campus yang dimulai dari tanggal 29 Juni 2020 hingga
30 Juli 2020.
Tahap kegiatan off Campus ini bertujuan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai
ANEKA serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI dalam melaksanakan rancangan
kegiatan pemecahan isu. Melalui proses diklat pelatihan dasar, CPNS mendapatkan
penjelasan, pendalaman, penghayatan, dan penguasaan kompetensi. Selayaknya proses
belajar yang baik, suatu konsep akan dapat dikuasai secara penuh setelah diterapkan
dalam proses keseharian di tempat kerja. Penerapan nilai-nilai inilah yang membutuhkan
rangkaian proses perencanaan yang dimulai dengan pengenalan unit kerja, penetapan
masalah dan pemecahan isu untuk kemudian merujuk kepada penerapan nilai-nilai dasar
dalam kegiatan tersebut. Proses penerapan ini dikenal dengan istilah aktualisasi.
Penerapan kegiatan aktualisasi yang dianggap penting dan mendesak untuk dilaksanakan
pada saat Off Campus oleh peserta latsar adalah mengoptimalkan kemahiran berbahasa
inggris mahasiswa dan keterampilan dasar pengajaran mahasiswa. Isu ini diangkat
berdasarkan hasil evaluasi akademik yang dilakukan pada semester ganjil Tahun
Akademik 2020. Dari hasil evaluasi tersebut, diperoleh data bahwa ada 61 mahasiswa
yang mengalami permasalahan di bidang akademik, terutama di sebabkan oleh kesulitan
mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan di program studi Bahasa Inggris. Selain itu, hal
ini juga didukung dari hasil observasi atau pengamatan yan g dilakukan di kelas Speaking
dimana masih terdapat beberapa mahasiswa yang mengalami permasalahan pada
kurangnya kosakata, ketidakpahaman terhadap penggunaan Grammar dan
ketidakmampuan mereka untuk mengekspresikan ide atau gagasan mereka dalam bahasa
inggris.
Page | 3
3. Ruang Lingkup
Rancangan aktualisasi ini akan diselenggarakan pada tanggal 29 Juni 2020 hingga
31 Juli di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Borneo Tarakan yang
meliputi tugas dan fungsi dosen dengan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) dalam
menjalankan pekerjaan dan tanggung jawabnya selaku dosen.
Page | 4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI
Page | 6
C. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris adalah salah satu prodi yang ada di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo Tarakan. Program studi ini
pertama kali secara resmi menyelenggakan proses pendidikan pada 5 Juni 2001, sesuai
dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional 37/D/O/2001. Saat ini Prodi
Pendidikan Bahasa Inggris menyandang status akreditasi “B”.
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Nilai – Nilai, dan Motto Program Studi Pendidikan
Bahasa Inggris
a. Visi
Menjadi Program Studi unggulan dalam bidang keguruan dan ilmu pendidikan
Bahasa Inggris yang profesional, berkarakter, dan menguasai teknologi informasi
di wilayah perbatasan tahun 2020
b. Misi
1) Melaksanakan pendidikan dan pengajaran untuk menghasilkan guru Bahasa
Inggris yang mampu mengembangkan diri dalam profesinya dan profesi lain yang
relevan.
2) Melaksanakan penelitian secara profesional dengan mengutamakan asas kekinian,
perkembangan ilmu pengetahuan, relevansi dan kebutuhan masyarakat perbatasan.
3) Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat dengan penerapan IPTEKS di
wilayah perbatasan.
4) Menyelenggarakan program studi yang efektif, efisien, transparan, akuntabel dan
mandiri untuk mewujudkan tata kelola yang baik.
5) Menjalin kerjasama dengan berbagai lembaga atau instansi terkait (stakeholder)
untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah perbatasan secara
berkelanjutan.
c. Tujuan
1) Menghasilkan guru Bahasa Inggris yang berkompetensi dan mampu
mengembangkan diri dalam profesinya dan profesi lain yang relevan.
2) Menghasilkan penelitian yang berlandaskan asas kekinian, perkembangan ilmu
pengetahuan, relevansi dan kebutuhan masyarakat perbatasan.
3) Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat dengan penerapan IPTEKS di
wilayah perbatasan.
Page | 7
4) Melaksanakan manajemen yang efektif, efisien, transparan, akuntabel dan mandiri
untuk mewujudkan tata kelola yang baik.
5) Mewujudkan kerja sama dengan berbagai lembaga atau instansi terkait
(stakeholder) untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah perbatasan
secara berkelanjutan.
d. Sasaran
Tujuan1 : Menghasilkan guru Bahasa Inggris yang berkompetensi dan mampu
mengembangkan diri dalam profesinya dan profesi lain yang relevan.
Sasaran strategisnya adalah:
1) Persentase lulusan yang mampu bersaing di instansi/sekolah bertaraf internasional
sebanyak 20%.
2) Program studi terakreditasi A
3) Dosen lulusan doktor sebanyak
50% Strategi Pencapaian:
1) Pengembangan kurikulum yang berbasis KKNI
2) Peningkatan kompetensi dosen
3) Penguatan aktivitas ekstrakurikuler untuk menunjang softskill.
4) Mendorong dosen untuk studi lanjut
Page | 8
Tujuan3 : Menghasilkan pengabdian kepada masyarakat dengan penerapan IPTEKS
di wilayah perbatasan.
Sasaran strategisnya adalah:
1) Partisipasi dalam pemecahan masalah dalam masyarakat melalui bantuan teknis
ataupun edukatif sebanyak 5 kegiatan pertahun
2) Meningkatkan pemanfaatan hasil pengabdian pada
masyarakat Strategi Pencapaian:
1) Peningkatan kapasitas dosen dalam Pengabdian pada masyarakat
2) Mendorong dosen melakukan pengabdian yang berkualitas yang memberi solusi
bagi masyarakat, terutama dikawasan perbatasan.
3) Menjalin kerjasama dengan pemangku kepentingan
4) Memfasilitasi dosen untuk mendapatkan dukungan sumberdaya eksternal.
Tujuan5 : Mewujudkan kerja sama dengan berbagai lembaga atau instansi terkait
(stakeholder) untuk meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah perbatasan secara
berkelanjutan.
Sasaran strategisnya adalah:
1) Meningkatkan kerjasama penelitian dan pengabdian dengan berbagai pihak
terutama di wilayah perbatasan.
Page | 9
2) Penyerapan lulusan saat PPL di 5 Kabupaten/Kota semakin meningkat tiap
tahunnya.
Strategi Pencapaian:
1) Membina kerjasama yang baik dengan pemerintah provinsi, dan Kabupaten/Kota,
sekolah dan instansi terkait di wilayah perbatasan.
2) Penempatan mahasiswa di sekolah-sekolah untukmagang/pendampingan/
penelitian secara berkala
3) Peningkatan kerjasama di bidang Praktek Pengalaman Lapangan di 5
Kabupaten/Kota di Kaltara
Page |
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai atas
amanah yang diberikan. Akuntabilitas juga merupakan kewajiban setiap individu,
kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Nilai-
nilai yang terkandung dalam akuntabilitas yang harus dimiliki Aparatur Sipil Negara
(ASN) untuk diterapkan di unit kerja yaitu, kepemimpinan, transparansi, integritas,
tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan dan konsistensi.
Amanah seorang ASN adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik tersebut antara lain
:
a. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi konflik kepentingan,
antara kepentingan publik dengan kepentingan sektor, kelompok dan dan pribadi.
b. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk menghindari dan mencegah keterlibatan
ASN dalam politik praktis.
c. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelayanan publik.
d. Menujukan sikap dan prilaku konsisten dan dapat diandalkan sebagai penyelenggara
pemerintahan.
Aspek-aspek akuntabilitas mencakup beberapa hal berikut:
1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan ( Accountability is a relationship )
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara individu/kelompok/
institusi dengan negara dan masyarakat.
2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil ( Accountability is results oriented )
Page |
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang
bertanggungjawab, adil dan inovatif.
3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan ( Accountability requires reporting )
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan memberikan laporan
kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai
oleh individu/kelompok/institusi, serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan
proses yang telah dilakukan.
4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi ( Accountability is meaningless without
consequences )
Akuntabilitas adalah kewajiban. Kewajiban menunjukkan tanggungjawab, dan
tanggungjawab menghasilkan konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa
penghargaan atau sanksi.
5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja ( Accountability improves performance )
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja PNS dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Akuntabilitas dimaknai sebagai sebuah
hubungan dan proses yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sejak awal, penempatan sumber daya yang tepat dan evaluasi kinerja
Page |
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menciptakan framework
akuntabilitas diantaranya adalah
1) Menentukan tujuan yang ingin dicapai dan tanggungjawab yang harus dilakukan.
2) Melakukan perencanaan atas apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan. Cara
ini dapat dilakukan melalui identifikasi program atau kebijakan yang perlu dilakukan,
siapa yang bertanggungjawab, kapan akan dilaksanakannya dan biaya yang
dibutuhkan.
3) Melakukan implementasi dan memantau kemajuan yang sudah dicapai. Hal tersebut
penting dilakukan untuk mengetahui hambatan dari impelementasi kebijakan atau
program yang telah dilakukan.
4) Memberikan laporan hasil secara lengkap, mudah dipahami dan tepat waktu.
5) Melakukan evaluasi hasil dan menyediakan masukan atau feedback untuk
memperbaiki kinerja yang telah dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat
korektif.
Page |
melakukan pekerjaan sehingga memberikan efek positif bagi pihak lain untuk
berkomitmen pula, terhindarnya dari aspek-aspek yang dapat menggagalkan kinerja
yang baik yaitu hambatan politis maupun keterbatasan sumber daya, sehingga dengan
adanya saran dan penilaian yang adil dan bijaksana dapat dijadikan sebagai solusi.
b. Transparansi
Tujuan dari adanya transparansi adalah
Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama antara kelompok internal
dan eksternal;
Memberikan perlindungan terhadap pengaruh yang tidak seharusnya dan korupsi
dalam pengambilan keputusan;
Meningkatkan akuntabilitas dalam keputusan-keputusan;
Meningkatkan kepercayaan dan keyakinan kepada pimpinan secara keseluruhan.
c. Integritas
Dengan adanya integritas menjadikan suatu kewajiban untuk menjunjung tinggi
dan mematuhi semua hukum yang berlaku, Undang-undang, kontrak, kebijakan, dan
peraturan yang berlaku. Dengan adanya integritas institusi, dapat memberikan
kepercayaan dan keyakinan kepada publik dan/atau stakeholders.
d. Tanggungjawab (Responsibilitas)
Responsibilitas institusi dan responsibilitas perseorangan memberikan kewajiban
bagi setiap individu dan lembaga, bahwa ada suatu konsekuensi dari setiap tindakan
yang telah dilakukan, karena adanya tuntutan untuk bertanggungjawab atas keputusan
yang telah dibuat. Responsibilitas terbagi dalam responsibilitas perorangan dan
responsibilitas institusi. Responsibiltas Perseorangan : Adanya pengakuan terhadap
tindakan yang telah diputuskan dan tindakan yang telah dilakukan, adanya pengakuan
terhadap etika dalam pengambilan keputusan, adanya keterlibatan konstituen yang
tepat dalam keputusan. Responsibilitas Institusi: Adanya perlindungan terhadap
publik dan sumber daya, adanya pertimbangan kebaikan yang lebih besar dalam
pengambilan keputusan, adanya penempatan PNS dan individu yang lebih baik sesuai
dengan kompetensinya, adanya kepastian kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dan
fungsinya untuk melindungi sumber daya organisasi
e. Keadilan
Keadilan adalah landasan utama dari akuntabilitas. Keadilan harus dipelihara dan
dipromosikan oleh pimpinan pada lingkungan organisasinya. Oleh sebab itu,
Page |
ketidakadilan harus dihindari karena dapat menghancurkan kepercayaan dan
kredibilitas organisasi yang mengakibatkan kinerja akan menjadi tidak optimal.
f. Kepercayaan
Rasa keadilan akan membawa pada sebuah kepercayaan. Kepercayaan ini yang
akan melahirkan akuntabilitas. Dengan kata lain, lingkungan akuntabilitas tidak akan
lahir dari hal-hal yang tidak dapat dipercaya.
g. Keseimbangan
Untuk mencapai akuntabilitas dalam lingkungan kerja, maka diperlukan adanya
keseimbangan antara akuntabilitas dan kewenangan, serta harapan dan kapasitas.
Setiap individu yang ada di lingkungan kerja harus dapat menggunakan
kewenangannya untuk meningkatkan kinerja. Adanya peningkatan kerja juga
memerlukan adanya perubahan kewenangan sesuai kebutuhan yang dibutuhkan. Selain
itu, adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga harus disertai dengan
keseimbangan kapasitas sumber daya dan keahlian (skill) yang dimiliki.
h. Kejelasan
Kejelasan juga merupakan salah satu elemen untuk menciptakan dan
mempertahankan akuntabilitas. Agar individu atau kelompok dalam melaksanakan
wewenang dan tanggung jawabnya, mereka harus memiliki gambaran yang jelas
tentang apa yang menjadi tujuan dan hasil yang diharapkan. Dengan demikian, fokus
utama untuk kejelasan adalah mengetahui kewenangan, peran dan tanggungjawab,
misi organisasi, kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan kinerja baik
individu maupun organisasi.
i. Konsistensi
Konsistensi menjamin stabilitas. Penerapan yang tidak konsisten dari sebuah
kebijakan, prosedur, sumber daya akan memiliki konsekuensi terhadap tercapainya
lingkungan kerja yang tidak akuntabel, akibat melemahnya komitmen dan kredibilitas
anggota organisasi.
B. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan
negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme Pancasila adalah
pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya
yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia
Page |
dilandasi nilai-nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa:
menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela berkorban demi
kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air
Indonesia serta tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan
kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
Setiap Pegawai ASN wajib memiliki jiwa nasionalisme Pancasila yang kuat dalam
menjalankan Fungsi dan tugasnya.Jiwa Nasionalisme Pancasila ini harus menjadi dasar
dan mengilhami setiap gerak langkah dan semangat bekerja untuk bangsa dan Negara.
Untuk itu setiap PNS sebagai bagian dari ASN harus senantiasa taat menjalankan Nilai-
nilai Pancasila dan mengaktualisasikannya dengan semangat Nasionalisme yang kuat
menjalankan tugasnya sebagai oelaksana Kebijakan Publik, Pelayan Publik, dan Perekat
dan Pemersatu bangsa. Indikator nilai nasionalisme diambil dari kelima sila dalam
Pancasila. Nilai – nilai tersebut adalah :
Page |
e. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan;
f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan;
g. Berani membela kebenaran dan keadilan;
h. Bangsa indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari masyarakat Dunia
Internasional dan dengan itu harus mengembangkan sikap saling hormat-
menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain
4. Nilai sila keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksaan oleh
permusyawaratan perwakilan
a. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
b. Mengutamakan masyarakat dan mengambil keputusan untuk kepentingan Bersama
c. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai hati nurani
d. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia dan nilai-
nilai kebenaran dan keadilan
Page |
i. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum
j. Suka bekerja keras
k. Menghargai karya orang lain
Page |
C. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus
dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu
pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Dalam
kaitannya dengan pelayanan publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
Kode Etik adalah aturan-aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu kelompok
khusus, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal-hal prinsip dalam bentuk ketentuan-
ketentuan tertulis. Adapun Kode Etik Profesi dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/
etika suatu kelompok khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional tertentu. Berdasarkan
Undang-Undang ASN, kode etik dan kode perilaku ASN yakni sebagai berikut:
1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi.
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang berwenang
sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika
pemerintahan.
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif dan
efisien.
8. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya.
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status, kekuasaan, dan
jabatannya untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri
atau untuk orang lain.
11. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN.
12. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai disiplin pegawai
ASN.
Page |
Sedangkan nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum dalam Undang-
Undang ASN, yakni sebagai berikut:
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat, berdaya
guna, berhasil guna, dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai perangkat
sistem karir.
15. Mengabdi kepada negara dan rakyat
Indonesia Lingkup Etika Publik :
1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.
2. Sisi dimensi reflektif, etika publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang
pilihan sarana kebijakan publik dan alat evaluasi
3. Modalitas etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan
faktual. Dimensi Etika Publik:
1. Dimensi Kualitas Pelayanan Publik
2. Dimensi Modalitas
3. Dimensi Tindakan Integritas Publik
D. Komitmen Mutu
Komitmen mutu bertujuan untuk memberikan kepuasan masyarakat dalam pelayanan
publik. Penilaian mutu berdasarkan pada subyektifitas seseorang. Untuk mengukur
Page |
penilaian tersebut perlu adanya standar pelayanan sehingga sebuah mutu pelayanan dapat
terkontrol dengan baik.
Karakteristik nilai dasar orientasi mutu terbagi atas 6 karakter. Karakteristik pertama
nilai dasar orientasi mutu layanan publik adalah komitmen bagi kepuasan masyarakat. Hal
ini dapat dirumuskan dalam slogan-slogan khusus untuk meyakinkan publik terkait
bagaimana layanan yang akan mereka dapatkan dari institusi yang sedang dikunjungi.
Karakteristik kedua, adalah pemberian layanan yang cepat, tepat, dan dengan senyuman
ramah. Hal ini dimaksudkan untuk memberkan kenyamanan dan kepuasan bagi
masyarakat yang dilayani, sehingga mereka tidak merasa kapok. Karakteristik ketiga,
adalah pemberian layanan yang menyentuh hati, tanpa cacat, tanpa kesalahan, dan tidak
ada pemborosan, sehingga walaupun fasilitas seadanya, masyarakat yang dilayani tetap
dapat merasakan kenyamanan dan kepuasan. Karakteristik keempat, adalah pemberian
layanan yang dapat memberi perlindungan kepada publik, terutama ketika terjadi
perubahan, baik berkaitan dengan pergeseran tuntutan kebutuhan customers/ clients,
perkembangan teknologi, maupun sebagai konsekuensi dari lahirnya kebijakan baru.
Karakteristik kelima, berkaitan dengan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan. Karakteristik keenam, upaya perbaikan secara
berkelanjutan melalui berbagai cara, antara lain: pendidikan, pelatihan, pengembangan ide
kreatif, kolaborasi, dan benchmark.
Komitmen mutu merupakan hasil dari proses yang melibatkan beberapa hal. Berikut
adalah nilai-nilai yang perlu diperhatikan dalam komitmen mutu antara lain:
1. Bekerja dengan berorientasi pada mutu.
2. Inovatif.
3. Selalu melakukan perbaikan mutu.
4. Membangun komitmen pegawai untuk jangka panjang.
5. Membangun kerjasama antar pegawai yang dilandasi kepercayaan dan kejujuran.
6. Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal.
7. Menampilkan kinerja tanpa cacat (zerodefect) dan tanpa pemborosan (zerowaste),
sejak memulai setiap pekerjaan.
8. Menjalankan fungsi pengawasan secara efektif dan efisien dalam bekerja.
Page |
E. Anti Korupsi
Korupsi berasal dari kata latin Corruptio yang artinya kerusakan, kebobrokan, dan
kebusukan. Selaras dengan kata asalnya, korupsi sering dikatakan sebagi kejahatan luar
biasa, salah satu alasannya adalah karena dampaknya yang luar biasa menyebabkan
kerusakan baik dalam ruang lingkup, pribadi, kelurga, masyarakat dan kehidupan yang
lebih luas, Kerusakan tersebut tidak hanya terjadi dalam kurun waktu yang pendek, namun
dapat berdampak secara jangka Panjang.
ASN sebagai aparatur pemerintah yang diberi amanah untuk mengelola
pemerintahan harus memiliki jiwa anti korupsi. Anti korupsi adalah tindakan atau gerakan
yang dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma-
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan Negara maupun
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Kesadaran diri anti korupsi
dibangun melalui pendekatan spiritual, dengan selalu mengingt akan tujuan keberadaan
manusia di muka bumi. Tanggung jawab spiritual yang baik pasti akan menghasilkan niat
yang baik dan mendorong untuk memiliki visi dan misi yang baik, hingga selalu memiliki
semangat untuk melakukan proses atau usah terbaik dan mendapatkan hasil terbaik, a gar
dapat dipertanggungjawabkan secara publik. Kesadaran anti korupsi dapat menghindarkan
ASN dari perilaku dan tindak pidana korupsi.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selaku lembaga yang menangani tindak
pidana korupsi bersama para pakar anti korupsi telah mengidentifikasi nilai-nilai dasar
anti korupsi sebagai berikut:
1. Jujur
Jujur merupakan salah satu nilai yang paling utama dalam anti korupsi, karena tanpa
kejujuran seseorang tidak akan mendapat kepercayaan dalam berbagai hal, termasuk
dalam kehidupan sosial.
2. Peduli
Peduli adalah sebuah nilai dasar dan sikap memperhatikan dan bertindak proaktif
terhadap kondisi atau keadaan di sekitar kita. Peduli adalah sebuah sikap keberpihakan
kita untuk melibatkan diri dalam persoalan, keadaan atau kondisi yang terjadi disekitar
kita.
3. Mandiri
Mandiri memiliki arti tidak banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai hal.
Kemandirian dianggap sebagai suatu hal yang penting harus dimiliki oleh seorang
Page |
pemimpin, karena tanpa kemandirian seseorang tidak akan mampu memimpin orang lain.
4. Disiplin
Disiplin adalah ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan. Sebaliknya untuk mengatur
kehidupan manusia memerlukan hidup yang disiplin. Manfaat dari disiplin ialah
seseorang dapat mencpai tujuan dengan waktu yang lebih efisien. Kedisiplinan
memiliki dampak yang sama dengan nilai-nilai antikorupsi lainnya yaitu dapat
menumbuhkan kepercayaan dari orang lain dalam berbagai hal.
5. Tanggung jawab
Gaya hidup merupakan suatu hal yang sangat penting bagi interaksi dengan
masyarakat disekitar. Dengan gaya hidup yang sederhana manusia dibiasakan untuk
tidak hidup boros, tidak sesuai dengan kemampuannya. Dengan gaya hidup yang
sederhana, seseorang juga dibina untuk memprioritaskan kebutuhan diatas
keinginannya.
6. Kerja keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan. Di dalam kemauan terkandung teka,
ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian, ketabahan, keteguhan dan
pantang mundur. Bekerja keras merupakan hal yang penting guna tercapainya hasil
yang sesuai dengan target. Akan tetapi bekerja keras akan menjadi tidak berguna jika
tanpa adanya pengetahuan.
7. Sederhana
Gaya hidup merupakan suatu hal yang sangat penting bagi interaksi dengan
masyarakat disekitar. Dengan gaya hidup yang sederhana manusia dibiasakan untuk
tidak hidup boros, tidak sesuai dengan kemampuannya. Dengan gaya hidup yang
sederhana, seseorang juga dibina untuk memprioritaskan kebutuhan diatas
keinginannya.
8. Berani
Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan membela
kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab, dan sebagainya.
Keberanian sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan dan keberanian akan
semakin matang jika diiringi dengan keyakinan, serta keyakinan akan semakin kuat
jika pengetahuannya juga kuat.
Page |
9. Adil
Keadilan dari sudut pandang bangsa Indonesia disebut juga keadilan sosial, secara
jelas dicantumkan dalam pancasila sila ke-2 dan ke-5, serta UUD 1945. Keadilan
adalah penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai dengan apa yang
menjadi haknya, yakni dengan bertindak proposional dan tidak melanggar hukum.
Keadilan berkaitan erat dengan hak, dalam konsepsi bangsa Indonesia hak tidak dapat
dipisahkan dengan kewajiban. Dalam konteks pembangunan bangsa Indonesia
keadilan tidak bersifat sektoral tetapi meliputi ideologi. Untuk menciptakan
masyarakat yang adil dan makmur. Adil dalam kemakmuran dan makmur dalam
keadilan.
A. Whole of Government
ASN sebagai aparatur penyelenggara Negara sudah seharusnya menjadi motor
penggerak persatuan dan kesatuan dari keberagaman tersebut serta menjadi contoh yang
baik bagi warga bangsa. ASN harus memiliki fondasi dan nilai fundamental mengenai
pentingnya merumuskan tujuan bersama, menyiapkan upaya-upaya bersama (kolaborasi
lintas sektor) dalam mencapai tujuan umum serta menciptakan perekat kebangsaan yang
kuat. Hal tersebut dapat tercapai apabila ASN menerapkan dengan baik konsep whole of
government.
Whole of Government adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintahan
yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan pembangunan
kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik. Oleh karenanya dikenal sebagai
pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah kelembagaan yang
terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
WoG ditekankan pada pengintegrasian upaya-upaya kementrian atau lembaga
pemerintah dalam mencapai tujuan-tujuan bersama dalam bentuk kerjasama antar seluruh
Page |
elemen pemerintahan. Karakteristik pendekatan WoG dapat dirumuskan dalam prinsip-
prinsip kolaborasi, kebersamaan, kesatuan, tujuan bersama, dan mencakup keseluruhan
aktor dari seluruh sektor dalam pemerintahan. Karakteristik WoG tersebut dirumuskan
dalam prinsip KISS yaitu koordinasi, integrasi (kolaborasi atau kerjasama), sinergitasi dan
simplikasi. Berdasarkan karakteristik WoG, maka dapat dipraktekkan dalam kontinum
koordinasi merger, dimana pelaksanaan WoG mulai dari koordinasi, maka kelembagaan
yang terlibat dalam pendekatan WoG tidak mengalami perubahan struktur organisasi. Pada
kategori integrasi, kelembagaan mulai cair untuk terlibat dan terdapat penyamaan
perencanaan jangka panjang serta kerjasama. Adapun dalam kategori sinkronisasi dan
simplikasi, kelembagaan menyatukan diri dalam wadah yang relatif lebih permanen.
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik dari sisi
penataan institusi formal maupun informal.
1. Penguatan koordinasi antar lembaga
Penguatan koordinasi dapat dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang
dikoordinasikan masih terjangkau dan manageable. Dalam prakteknya, span of control
atau rentang kendali yang rasional akan sangat terbatas. Salah satu alternatifnya adalah
mengurangi jumlah lembaga yang ada sampai mendekati jumlah yang ideal untuk
sebuah koordinasi. Dengan jumlah lembaga yang rasional, maka koordinasi dapat
dilakukan lebih mudah.
2. Membentuk lembaga koordinasi khusus
Pembentukan lembaga terpisah dan permanen yang bertugas dalam
mengkoordinasikan sektor atau kementerian adalah salah satu cara melakukan WoG.
Lembaga koordinasi ini biasanya diberikan status kelembagaan setingkat lebih tinggi,
atau setidaknya setara dengan kelembagaan yang dikoordinasikannya.
3. Membentuk gugus tugas
Gugus tugas merupakan bentuk pelembagaan koordinasi yang dilakukan di luar
struktur formal, yang sidatnya tidak permanen. Pembentukan gugus tugas biasanya
menjadi salah satu cara agar sumber daya yang terlibat dalam koordinasi tersebut
dicabut sementara dari lingkungan formalnya untuk berkonsentrasi dalam proses
koordinasi tadi.
Page |
4. Koalisi sosial
Koalisi sosial ini merupakan bentuk informal dari penyatuan koordinasi antar
sektor atau lembaga, tanpa perlu membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi
ini.
Page |
Pola pelayanan secara tunggal oleh satu unit kerja pemerintah. Bentuk WoG
yang lebih utuh dimana pelayanan publik disatukan dalam satu unit layanan saja dan
rantai izin sudah dipangkas jadi satu unit saja.
4. Pola pelayanan terpusat
Pola ini mirip dengan pelayanan satu atap dan satu pintu. Yang membedakan
tergantung pada sejauhmana kewenangan koordinasi yang diberikan kepada
koordinator.
5. Pola pelayanan Elektronik
Pola pelayanan menggunakan teknolgi informasi dan komunikasi yang bersifat
on-line sehingga dapat menyesuaikan diri dengan keinginan dan kapasitas pengguna.
Page |
B. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya
aparatur sipil Negara yang unggul selaras dengan perkembangan zaman.
Berdasarkan jenisnya, Pegawai ASN terdiri atas: a) Pegawai Negeri Sipil (PNS); dan
b) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai ASN berkedudukan
sebagai aparatur Negara yang menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan
instansi pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan
partai politik. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka pegawai ASN berfungsi
sebagai berikut: a) Pelaksana kebijakan publik; b) Pelayan publik; dan c) Perekat dan
pemersatu bangsa. Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik
dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka
setiap ASN diberikan hak. Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban
sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya. ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode
etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga
martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU ASN
menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah.
Page |
Selain kedudukan, tugas dan fungsi, ASN juga mempunyai hak dan kewajiban
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dapat
meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan akuntabel, maka setiap
ASN diberikan hak sesuai dengan UU ASN sebagai berikut :
PNS berhak memperoleh :
b. Gaji, tunjangan, dan fasilitas
c. Cuti
d. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
e. Perlindungan
f. Pengembangan kompetensi
a. Jaminan kesehatan
c. Jaminan kematian
d. Bantuan hukum
b. Cuti
c. Perlindungan
d. Pengembangan kompetensi
a. Jaminan kesehatan
c. Jaminan kematian
Page |
d. Bantuan hukum
Setelah mendapatkan haknya maka ASN juga berkewajiban sesuai dengan tugas dan
tanggungjawabnya berdasarkan UU ASN sebagai berikut:
1. Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, NKRI dan Pemerintah yang sah
Dalam UU ASN disebutkan bahwa ASN sebagai profesi berlandaskan pada kode
etik dan kode perilaku. Kode etik dan kode perilaku ASN bertujuan untuk menjaga
martabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilaku yang diatur dalam UU
ASN menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi pemerintah.
Page |
obyektivitas dan juga keadilan. Beberapa langkah nyata dapat dilakukan untuk
menerpakan sistem ini baik dari sisi perencanaan kebutuhan yang berupa transparansi
dan jangkauan penginformasian kepasa masyarakat maupun jaminan obyektifitasnya
dalam pelaksanaan seleksi sehingga instansi pemerintah mendapatkan pegaway yang
tepat dan berintegritas untuk mencapai visi dan misinya.
Pasca recruitment, dalam organisasi berbagai sistem pengelolaan pegawai harus
mencerminkan prinsip merit yang sesungguhnya dimana semua prosesnya didasarkan
pada prinsip-prinsip yang obyektif dan adil bagi pegawai.
Jaminan sistem merit pada semua aspek pengelolaan pegawai akan menciptakan
lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan kinerja. Pegawai diberikan
penghargaan dan pengakuan atas kinerjanya yang tinggi, disisi lain bad performers
mengetahui dimana kelemahan dan juga diberikan bantuan dari organisasi untuk
meningkatkan kinerja.
Page |
Pimpinan Tinggi selama 2 (dua) tahun terhitung sejak pelantikan Pejabat Pimpinan
Tinggi, kecuali Pejabat Pimpinan Tinggi tersebut melanggar ketentuan peraturan
perundang-undangan dan tidak lagi memenuhi syarat jabatan yang ditentukan.
Penggantian pejabat pimpinan tinggi utama dan madya sebelum 2 (dua) tahun dapat
dilakukan setelah mendapat persetujuan Presiden. Jabatan Pimpinan Tinggi hanya
dapat diduduki paling lama 5 (lima) tahun.
Dalam pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi, Pejabat Pembina Kepegawaian
memberikan laporan proses pelaksanaannya kepada KASN. KASN melakukan
pengawasan pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi baik berdasarkan laporan yang
disampaikan oleh Pejabat Pembina Kepegawaian maupun atas inisiatif sendiri.
Pegawai ASN dapat menjadi pejabat Negara. Pegawai ASN dari PNS yang diangkat
menjadi Pejabat Negara diberhentikan sementara dari jabatannya dan tidak kehilangan
status sebagai PNS. Pegawai ASN berhimpun dalam wadah korps profesi Pegawai
ASN Republik Indonesia. Korps profesi Pegawai ASN Republik Indonesia memiliki
tujuan: menjaga kode etik profesi dan standar pelayanan profesi ASN; dan
mewujudkan jiwa korps ASN sebagai pemersatu bangsa. Untuk menjamin efisiensi,
efektivitas, dan akurasi pengambilan keputusan dalam Manajemen ASN diperlukan
Sistem Informasi ASN. Sistem Informasi ASN diselenggarakan secara nasional dan
terintegrasi antar Instansi Pemerintah. Sengketa Pegawai ASN diselesaikan melalui
upaya administratif. Upaya administratif terdiri dari keberatan dan banding
administratif.
C. Pelayanan Publik
Page |
sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang ditentukan dan ditujukan untuk
memberikan kepuasan kepada penerima pelayanan.
Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu
a. Organisasi penyelenggara pelayanan publik;
b. Penerima layanan (pelanggan), yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan;
c. Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Prinsip pelayanan publik yang baik untuk mewujudkan pelayanan prima
adalah:
1) Partisipatif
Pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi hasilnya.
2) Transparan
Pemerintah harus menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
segala hal terkait pelayanan publik yang diselenggarakan. Masyarakat juga harus
diberi akses untuk mempertanyakan dan menyampaikan pengaduan apabila merasa
tidak puas terhadap pelayanan publik pemerintah.
3) Responsif
Pemerintah wajib mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga negara.
Birokrasi wajib mendengarkan aspirasi dan keinginan masyarakat yang menduduki
posisi sebagai agen pelayanan Publik
4) Tidak diskriminatif
Tidak ada perbedaan pemberian layanan kepada masyarakat atas dasar
perbedaan identitas warga negara.
5) Mudah dan murah
Mudah artinya berbagai persyaratan yang dibutuhkan tersebut masuk akal dan
mudah untuk dipenuhi. Murah artinya biaya yang diperlukan dapat dijangkau oleh
seluruh warga negara.
6) Efektif dan efisien
Efektif adalah mampu mewujudkan tujuan yang hendak dicapai (untuk
melaksanakan mandat konstitusi dan mencapai tujuan strategis negara dalam jangka
panjang). Efisien adalah cara mewujudkan tujuan dilakukan dengan prosedur
sederhana, tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
7) Aksesibel
Page |
Pelayanan publik yang harus dapat dijangkau oleh warga negara yang
membutuhkan dalam arti fisik (dekat, terjangkau dengan kendaraan publik, mudah
ditemukan, dan lain – lain) dan dapat dijangkau dalam arti non-fisik yang
terkait dengan biaya dan persyaratan yang harus dipenuhi.
8) Akuntabel
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dipertanggungjawabkan secara
terbuka kepada masyarakat melalui media publik baik secara cetak maupun elektronik.
9) Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan sebagai alat pelindung
kelompok rentan dan mampu menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok kuat.
Pelayanan publik yang prima dapat dicapai dengan melakukan pelayanan sesuai
dengan etiket pelayanan. Etiket pelayanan yang perlu diperhatikan oleh ASN terhadap
pengguna jasa pada umumnya adalah sikap/perilaku, ekspresi wajah, penampilan, cara
berpakaian, cara berbicara, cara mendengarkan, cara bertanya. Beberapa etiket dasar yang
seharusnya dilakukan oleh ASN antara lain:
1. Politeness(sikap sopan);
6. Informality(sikap ramah);
Page |
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Identifikasi Isu
Dalam rancangan aktualisasi ini, ada beberapa isu yang telah diidentifikasi, beberapa
isu tersebut dideskripsikan secara rinci dalam bab ini.
Page |
Sumber Isu : Realitas yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran praktikum di
Laboratorium Bahasa Inggris
Analisis Dampak : Pembelajaran yang tidak didukung dengan kegiatan praktikum
yang maksimal di laboratorium Bahasa akan berdampak pada kurangnya minat
mahasiswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
B. Rumusan Isu
Analisis yang digunakan untuk menentukan isu prioritas yaitu dengan Analisis
Urgency, Seriousness,Growth (USG)
Page |
Tabel 4.1 Analisis USG
No Total Rangking
Identifikasi Isu Urgency Seriousness Growth
Nilai
1 Belum optimalnya
kemahiran berbahasa Inggris
mahasiswa dan keterampilan 4 5 3 12 1
dasar pengajaran mahasiswa
2 Belum maksimalnya
pelaksanaan kegiatan
praktikum bagi mahasiswa 4 3 3 10 2
di laboratorium bahasa
3 Belum maksimalnya
pelayanan administrasi
berbasis digital yang dapat 3 3 2 8 3
dengan mudah diakses
oleh mahasiswa
Keterangan: .
1 : Sangat Kecil
2 : Kecil
3 : Sedang
4 : Besar
5 : Sangat Besar
.
Page |
Isu yang diangkat : Belum optimalnya kemahiran berbahasa Inggris mahasiswa dan keterampilan dasar pengajaran
mahasiswa
1. Melakukan Need Analysis bersama ketua Program Studi, dosen, dan mahasiswa di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
2. Pembuatan materi pembelajaran untuk English Short Course
3. Menyelenggarakan English Short Course bagi mahasiswa yang tercatat dalam evaluasi akademik
4. Melakukan penelitian terkait hasil pembelajaran Bahasa Inggris Mahasiswa
5. Melaksanakan E-Training bagi Calon Guru dalam Keterampilan Pengajaran melalui Webinar
Page |
Page |
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap visi- Penguatan nilai
substansi mata misi organisasi organisasi
pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
2 Mengumpulkan Referensi mahasiswa
untuk pengembangan Nasionalisme
materi pembelajaran short Melakukan
course musyawarah sebelum
pelaksanaan kegiatan
3 Melakukan Review
materi yang akan EtikaPublik Taat
diajarkan pada Aturan Melakukan
mahasiswa untuk finalisasi Draft
kegiatan Short Course materi pembelajaran
yang disahkan oleh
4 Melakukan finalisasi ketua program studi.
draft materi pengajaran
untuk kegiatan short
KomitmenMutu
course
Inovatif
Melakukan
pengembangan
materi pengajaran
yang inovatif
AntiKorupsi
Jujur
Melakukan finalisasi
draft materi
pengajaran dengan
jujur berdasarkan
hasil need analysis
3. Menyelenggarakan 1 Melakukan sosialisasi Daftar Hadir Akuntabilitas Kegiatan ini mendukung Penguatan pada
English Short Course kegiatan pada Mahasiswa Konsisten program studi untuk nilai-nilai
mahasiswa Melaksanakan “Melaksanakan pendidikan organisasi UBT
bagi mahasiswa yang
2 Dokumentasi English short course dan pengajaran untuk yaitu Amanah
tercatat dalam Melaksanakan kegiatan Kegiatan secara konsisten dan menghasilkan guru Bahasa dan Cerdas.
evaluasi akademik English Short Course melaporkan hasil Inggris yang mampu
secara virtual evaluasi kegiatan ke mengembangkan diri
dalam
Page |
Page |
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap visi- Penguatan nilai
substansi mata misi organisasi organisasi
pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
3 Menerapkan materi yang Instrumen ketua program studi. profesinya dan profesi
telah disusun Evaluasi lain yang relevan”
Nasionalisme
4 Mengevaluasi hasil Hasil evaluasi Adil
pelaksanaan English Belajar Dengan tidak adanya
Short Course. Mahasiswa diskriminasi dalam
kegiatan English
Short Course.
EtikaPublik Taat
Aturan Menerapkan
materi yang telah
disusun dalam
kegiatan English
short course dan
melaporkan hasil
progress kegiatan
kepada ketua
program studi.
KomitmenMutu
Inovatif
Melaksanakan
kegiatan English
short course
secara virtual
AntiKorupsi
Peduli
Memberikan English
short course bagi
mahasiswa yang
mengalami kesulitan/
permasalahan
akademik atau yang
Page |
Page |
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap visi- Penguatan nilai
substansi mata misi organisasi organisasi
pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
masuk dalam
evaluasi akademik.
4. Melakukan 1 Mengumpulkan referensi Dokumentasi Akuntabilitas Mendukung misi program Penguatan pada
penelitian terkait terkait penelitian yg Kegiatan Transparansi studi untuk ”melaksanakan nilai-nilai
dilaksanakan penelitian Menyampaikan hasil penelitian secara organisasi UBT
hasil pembelajaran
penelitian dengan profesional dengan yaitu Jujur dan
Bahasa Inggris Amanah.
2 Menulis penelitian Laporan hasil secara objective dan mengutamakan asas
Mahasiswa terkait hasil belajar penelitian kekinian, perkembangan
apa adanya.
mahasiswa ilmu pengetahuan, relevansi
Nasionalisme dan kebutuhan masyarakat
3 Menghargai Orang perbatasan”
Menyusun laporan Lain
hasil penelitian Ditunjukkan dengan
memberi inisial
nama pada subjek
penelitian yang
terkait diteliti.
EtikaPublik Taat
Aturan Menaati
pedoman penulisan
penelitian
menyampaikan
laporan hasil
penelitian tepat
waktu.
KomitmenMutu
Mutu
Penelitian yang
dilaksanakan
bertujuan sebagai
refleksi bagi
dosen
Page |
Page |
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap visi- Penguatan nilai
substansi mata misi organisasi organisasi
pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
dan program studi
untuk mengukur
hasil belajar
mahasiswa.
AntiKorupsi
Bertanggung Jawab
Penelitian ditulis
secara sistematis dan
bertanggung jawab
terkait penggunaan
referensi dan subjek
penelitian untuk
menghindari
kecurangan.
5. Melaksanakan E- 1 Melakukan koordinasi Dokumentasi Akuntabilitas Mendukung misi program Penguatan pada
Training bagi Calon secara virtual dengan Kegiatan Tanggung Jawab studi yaitu untuk nilai-nilai
Guru dalam mahasiswa untuk penelitian Adanya materi “melaksanakan pendidikan organisasi UBT
membentuk kepanitiaan Pelatihan dan daftar dan pengajaran untuk yaitu Cerdas dan
Keterampilan untuk membahasa Kompetitif.
Daftar Hadir hadir peserta dalam menghasilkan guru Bahasa
Pengajaran melalui pelaksanaan E-training Peserta E- Inggris yang mampu
kegiatan
Webinar Training mengembangkan diri
2 Melakukan Penyebaran Nasionalisme dalam profesinya dan
Informasi E-training Musyawarah profesi lain yang relevan.”
Kehadiran Diskusi atau
3 Melakukan rapat peserta dan musyawarah mufakat
Koordinasi kepanitiaan proses diskusi yang dilaksanakan
dengan mahasiswa
untuk merencakana
4 Melakukan persiapan Poster Kegiatan pelaksanaan
kegiatan kegiatan.
Page |
Page |
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap visi- Penguatan nilai
substansi mata misi organisasi organisasi
pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
permohonan ijin
6 Evaluasi penyelenggaraan kepada program studi
E-training Pendidikan Bahasa
Inggris baik secara
tertulis ataupun lisan
terkait pelaksanaan
kegiatan
KomitmenMutu
Inovatif
Pelaksanaan
kegiatan yang
berinovasi dengan
pemanfaatan
teknologi atau kelas
virtual
AntiKorupsi
Peduli dan
Disiplin Melakukan
pengecekan
persiapan kegiatan
dan evaluasi
penyelenggaraan E-
training.
Page |
BAB V ROLE
MODEL
A. BIOGRAFI
Page |
Di mata mahasiswa, beliau merupakan sosok yang dapat dijadikan panutan terutama dalam hal
kedisiplinan dan tanggung jawab. Beliau selalu masuk kelas tepat waktu meskipun kondisi cuaca
sedang tidak baik, hal ini beliau lakukan untuk memberikan contoh terhadap mahasiswa tentang
bagaimana seharusnya kita menghargai waktu dengan cara bersikap disiplin.
Sebagai ketua jurusan pun, beliau sangat berkomitmen tinggi dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya selaku ketua jurusan, karena bagi beliau amanah itu merupakan bentuk
pelayanan kepada mahasiswa dan tanggung jawabnya yang tidak hanya kepada atasan langsung
tetapi juga kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, pelayanan yang diberikan kepada mahasiswa
baik itu pelayanan administrasi ataupun pelayanan akademik lainnya, beliau selalu mengedepankan
dan total dalam memberikan pelayanan bagi mahasiswa. Maka tidak mengherankan jika mahasiswa-
mahasiswa di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris sangat mengidolakan beliau sebagai sosok dosen
yang penuh kepedulian dan sangat disiplin serta bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang
dilakukan.
Di bidang penelitian pun, ibu Nofvia De Vega termasuk sosok dosen yang giat dalam
melaksanakan penelitian di bidang pengajaran dan pengembangan media pengajaran berbasis IT.
Salah satu penelitiannya yang mana memenangkan Hibah Penelitian Dosen Pemula yang
dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi berjudul Designing and Implementing of Interactive Learning
Media Using Macromedia Flash for Primary Education. Ada banyak lagi judul penelitian yang telah
beliau hasilkan dalam menjalankan tugasnya di bidang penelitian dan hal inilah salah satunya yang
memotivasi saya untuk bisa mengikuti jejak langkah beliau dalam menjalankan tugas dan tanggung
jawab dalam tri dharma perguruan tinggi selaku seorang ASN.
Page |
BAB VI
HASIL PELAKSANAAN AKTUALISASI
Bagian ini akan menggambarkan secara rinci tentang jadwal pelaksanaan kegiatan aktualisasi
yang mana dilaksanakan selama 30 hari terhitung sejak tanggal 01 Juli 2020 sampai dengan 30
Juli 2020. Jadwal pelaksanaan kegiatan aktualisasi dapat dilihat pada tabel 5.1 dibawah ini.
Tabel 5.1. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Juli
No Kegiatan
22q
10
11
12
14
15
16
17
18
19
20
21
23
27
24
26
25
1
13
28
29
30
Melakukan Need
Analysis bersama
ketua program
studi, dosen, dan
1.
mahasiswa di
program Studi
Pendidikan Bahasa
Inggris
Pembuatan materi
pembelajaran untuk
2. English Short
Course
Menyelenggarakan
English Short
Course bagi
3.
mahasiswa yang
tercatat dalam
evaluasi akademik.
Melakukan
penelitian terkait
4. hasil pembelajaran
Bahasa Inggris
Mahasiswa
Melaksanakan E-
Training bagi
Calon Guru dalam
5.
Keterampilan
Pengajaran melalui
Webinar
Page |
B. URAIAN CAPAIAN KEGIATAN AKTUALISASI
Kegiatan aktualisasi di unit kerja Universitas Borneo Tarakan merupakan pelaksanaan dari
rancangan aktualisasi dalam kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III pada pusdiklat KDOD
LAN Samarinda. Pelaksanaan habituasi dimulai pada tanggal 01 Juli 2020 sampai dengan 30 Juli
2020 dengan rangkaian kegiatan yang telah dilakukan sebagai berikut:
KEGIATAN 1. Melakukan Need Analysis Bersama Ketua Program Studi, Dosen, dan Mahasiswa
di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.
Waktu Pelaksanaan : 01 Juli – 05 Juli 2020
Kegiatan pertama yaitu Need Analysis telah dilakukan bersama dengan ketua program studi, dosen, mahasiswa d
Adapun tahapan-tahapan dalam kegiatan 1 ini antara lain:
1.1. Pertemuan dengan ketua Program Studi untuk membicarakan agenda aktualisasi. WaktuPelaksanaan : 01 Ju
Kegiatan pertama ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 01 Juli 2020 bertempat di ruang Jurusan Prodi Bahasa Inggris. K
Page |
1.2. Berkoordinasi Dengan Ketua Program Studi Untuk Menentukan Hasil Evaluasi
Akademik Tentang Mahasiswa-Mahasiswa Yang Harus Mengikuti Kegiatan English Short
Course. WaktuPelaksanaan : Kamis, 01 Juli 2020
Kegiatan selanjutnya yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan Ketua Program Studi
Pendididikan Bahasa Inggris yang dilaksanakan pada hari Kamis 02 Juli 2020 dan bertempat di ruang
Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris. Hal ini dilaksanakan sebagai langkah utama dalam menentukan siapa
saja mahasiswa-mahasiswa di Prodi Bahasa Inggris yang wajib atau harus mengikuti kegiatan English
Short Course. Output dari kegiatan ini yaitu ditentukan dan disetujuinya oleh ketua Program Studi berapa
jumlah mahasiswa dan angkatan berapa saja yang wajib mengikuti kegiatan English Short Course ini.
1.3. Menyampaikan kepada mahasiswa untuk memperkenalkan apa itu English short course
dan apa tujuan dari kegiatan tersebut serta melakukan penjadwalan pelaksanaan kegiatan.
WaktuPelaksanaan : Jumat, 03 Juli 2020
Tahapan kegiatan ke tiga yang dilakukan adalah menyampaikan atau memperkenalkan kepada
mahasiswa-mahasiswa di program studi Bahasa Inggris tentang apa itu English Short Course dan
tujuannya mengapa mahasiswa penting untuk mengikuti kegiatan tersebut. Output dari kegiatan ini adalah
banyaknya mahasiswa yang merespon positif dan mendaftar untuk mengikuti kegiatan ini dan
ditentukannya siapa saja dosen yang terlibat. Dokumentasi untuk memperkenalkan kegiatan tersebut dapat
dilihat pada gambar berikut ini.
49 | P a
Gambar 5.3. Penyebaran Informasi kepada Mahasiswa tentang
Kegiatan English Short Course
Kegiatan ke-empat yang selanjutnya dilakukan yaitu melakukan analisa kebutuhan atau kesulitan
belajar yang dihadapi oleh mahasiswa dalam belajar bahasa dan juga keterampilan dasar mengajar yang di
butuhkan oleh mahasiswa. Kegiatan ini dilakukan melalui diskusi dengan ketua program studi dan
beberapa dosen lainnya. Output dari kegiatan ini adalah ditentukannya materi, strategi/metode ajar, dan
juga tema untuk kegiatan E-training keterampilan dasar mengajar.
Page |
Gambar 5.4. Diskusi untuk menentukan Analisa Kebutuhan
1.5. Berkoordinasi Dengan Ketua Program Studi Tentang Hasil Analisa Permasalahan Mahasiswa
Dalam Mengikuti Pembelajaran Bahasa Inggris dan Dalam Permasalahan Konsep Dasar
Pengajaran, Serta Berdiskusi Untuk Menemukan Langkah-Langkah Pengajaran Yang Sesuai
Dalam Kegiatan Short Course.
WaktuPelaksanaan : Kamis, 01 Juli 2020
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari kamis tanggal 01 Juli 2020 di ruang Ketua Program studi
Pendidikan Bahasa Inggris. Kegiatan ini dilaksanakan untuk berkoordinasi dengan ketua Program studi
Pendidikan Bahasa Inggris untuk menemukan permasalahan mahasiswa dalamd belajar Bahasa Inggris
serta untuk menentukan langkah-langkah pengajaran yang sesuai untuk kegiatan English Short Course.
Output dari kegiatan ini adalah adanya masukan atau saran dari ketua Program Studi tentang apa saja
keterampilan atau Skill yang harus lebih ditekankan dalam pengajaran Bahasa Inggris bagi mahasiswa-
mahasiswa yang mengalami kesulitan berbahasa Inggris. Berikut gambar 5.5 yang merupakan
dokumentasi kegiatan tersebut.
Gambar 5.5. Koordinasi dengan Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Page | 51
Tabel 5.2. Aspek-aspek Kegiatan Aktualisasi Need Analysis Bersama Ketua Program Studi
Indikator Penjelasan
AKUNTABILITAS:
Tanggung Jawab
Membuat Notulen dan dokumentasi hasil rapat
dan berkoordinasi dengan ketua program studi.
NASIONALISME:
Menghargai Orang Lain
Menerima masukan dari ketua program studi dan
mahasiswa terkait permasalahan belajar yang mereka
hadapi ETIKAPUBLIK:
Keterkaitan Subtansi Mata Taat Aturan
Pelatihan : Nilai-Nilai Mengikuti arahan dari ketua program studi dalam pelaksanaan
Dasar PNS aktualisasi
KOMITMENMUTU:
Pengembangan kegiatan short course yang bertujuan untuk
perbaikan kualitas dan mutu lulusan
ANTIKORUPSI:
Jujur
Hal ini ditunjukkan dengan adanya surat Persetujuan
untuk melaksanakan kegiatan aktualisasi untuk
menghindari penyalahgunaan wewenang.
Jika saya tidak berkoordinasi dengan Ketua Program studi
Pendidikan Bahasa Inggris, maka saya akan mengalami
kesulitan dalam menganalisa kebutuhan mahasiswa dalam
belajar bahasa inggris serta siapa saja mahasiswa yang
masuk dalam evaluasi akademik jurusan. Di samping itu,
Analisis Dampak sebagai bawahan maka sebaiknya harus berkonsultasi
dengan atasan langsung agar setiap kegiatan yang saya
lakukan mendapat dukungan dan sepengatahuan beliau dan
lebih memudahkan untuk selanjutnya berkoordinasi dengan
mahasiswa-mahasiswa di prodi Pendidikan Bahasa Inggris.
Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap misi program studi
Kontribusi Terhadap Visi Misi yaitu “Melaksanakan pendidikan dan pengajaran untuk
Organisasi menghasilkan guru bahasa Inggris yang mampu mengembangkan
diri dalam profesinya dan profesi lain yang relevan”.
Terdapat kendala dalam kegiatan koordinasi antara saya
dengan ketua prodi pendidikan bahasa inggris yaitu
fleksibilitas waktu untuk melakukan koordinasi dalam
membahas permasalahan mahasiswa di pembelajaran bahasa
Kendala/Hambatan
inggris dan dalam permasalahan konsep dasar pengajaran.
Mengingat banyaknya jumlah mahasiswa yang beliau harus
layani dan jadwal kehadiran piket beliau yang tidak setiap
hari berada di kampus.
Dalam mengatasi kendala ini, saya berkomunikasi secara
pribadi dengan Ketua Prodi dan menyesuaikan dengan
Strategi Mengatasi Kendala
jadwal piket beliau dikampus untuk melaksanakan
pertemuan atau berkoordinasi dengan beliau yang mana
memungkinkan untuk mengadakan pertemuan atau
berkoordinasi.
Page |
KEGIATAN 2. Pembuatan Materi Pembelajaran untuk English Short Course
2.1. Melakukan koordinasi dengan ketua program studi untuk menganalisa kebutuhan
mahasiswa dalam pemberian materi ajar untuk bimbingan short course bagi
mahasiswa. WaktuPelaksanaan : 06 Juli 2020
Langkah pertama dalam kegiatan aktualisasi yang kedua ini yaitu melakukan koordinasi
atau diskusi dengan ketua program studi Pendidikan Bahasa Inggris untuk menentukan isi materi
ajar yang nantinya akan digunakan pada pengajaran English Short Course. Koordinasi atau
diskusi ini dilakukan pada hari Senin tanggal 06 Julli 2020. Output dari kegiatan ini adalah draft
yang nantinya dikembangkan menjadi Materi ajar untuk proses kegiatan pengajaran English
Short Course. Berikut adalah dokumentasi kegiatan tersebut.
Gambar 5.6. Koordinasi Dengan Kaprodi untuk Menentukan Isi Materi Ajar
Page |
2.2. Mengumpulkan Referensi untuk pengembangan materi pembelajaran short course
WaktuPelaksanaan : Minggu, 05 Juli 2020
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari minggu tanggal 05 Juli 2020. Kegiatan ini
merupakan tahap dimana penulis mengumpulkan beberapa referensi yang digunakan untuk
membuat Bahan Ajar. Referensi yang digunakan adalah buku-buku Interchange yang mana
materi-materi yang disajikan pun cukup lengkap dan mudah dipahami oleh mahasiswa. Selain
itu, pemilihan referensi ini juga didasarkan pada adanya empat skill atau keterampilan yang
semuanya ada pada buku ini. Selain mengggunakan referensi ini, beberapa referensi lain juga
ditambahkan untuk melengkapi materi ajar tersebut. Output dari kegiatan ini yaitu Bahan ajar
atau materi pembelajaran yang siap digunakan oleh mahasiswa. Dokumentasi dari beberapa
pengumpulan referensi tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini.
2.3. Melakukan Review materi yang diajarkan pada mahasiswa untuk kegiatan
Short Course
WaktuPelaksanaan : 07 Juli -09 Juli 2020
Tahap selanjutnya dalam kegiatan pembuatan materi pembelajaran ini adalah Review
materi yang akan diajarkan pada mahasiswa. Review ini bertujuan untuk mengetahui dari sudut
pandang mahasiswa terhadap draft materi yang sudah disusun, bagaimana pendapat mereka
terhadap isi materi tersebut. Output dari kegiatan ini adalah adanya dokumentasi serta masukan
dan saran dari mahasiswa terkait materi-materi yang perlu ditambahkan dan materi Grammar
yang perlu diperkaya. Berikut dokumentasi dari kegiatan tersebut.
Page |
Gambar 5.8. Review Materi oleh Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris
2.4. Melakukan finalisasi draft materi pengajaran untuk kegiatan English short course
WaktuPelaksanaan : 10 Juli – 14 Juli 2020
Tahap terakhir dalam kegiatan pembuatan materi ajar ini adalah melakukan finalisasi
materi pengajaran untuk kegiatan English Short Course. Kegiatan ini dilaksanakan selama lima
hari dimana output dari kegiatan ini adalah tidak hanya berupa draft tetapi juga berupa buku ajar
yang lengkap yang mengajarkan empat keterampilan berbahasa dan siap digunakan oleh
mahasiswa untuk proses kegiatan English short Course.
Indikator Penjelasan
AKUNTABILITAS:
Konsistensi
Melakukan review dalam mengembangkan materi ajar
untuk kejelasan dan konsistensi terhadap kebutuhan
mahasiswa NASIONALISME:
Melakukan musyawarah sebelum pelaksanaan kegiatan
ETIKAPUBLIK:
Keterkaitan Subtansi Mata Taat Aturan
Pelatihan : Nilai-Nilai Melakukan finalisasi Draft materi pembelajaran yang disahkan
Dasar PNS oleh ketua program studi
KOMITMENMUTU:
Inovatif
Melakukan pengembangan materi pengajaran yang inovatif
ANTIKORUPSI:
Jujur
Melakukan finalisasi draft materi pengajaran dengan jujur
berdasarkan hasil need analysis
Jika saya tidak menyusun materi ajar English Short Course
yang komunikatif dan mencakup empat Skill, maka
Analisis Dampak pembelajaran English Short Course akan menggunakan
metode yang konvensional dan sumber belajar mereka dalam
mempraktikan kemahiran berbicaranya akan kurang.
Kegiatan ini mendukung program studi guna “Melaksanakan
Kontribusi Terhadap Visi Misi pendidikan dan pengajaran untuk menghasilkan guru Bahasa
Organisasi Inggris yang mampu mengembangkan diri dalam profesinya dan
profesi lain yang relevan.”
Dalam pengembangan dan penyusunan materi ajar untuk
English Short Course, kendala yang ada yaitu tingginya
Kendala/Hambatan tingkat ekspektasi mahasiswa terhadap materi pembelajaran
yang diberikan di luar target capaian pembelajaran yang
sudah ditetapkan.
Dalam mengatasi kendala tersebut, saya berkoordinasi
dengan ketua prodi untuk meminta izin memberikan
Strategi Mengatasi Kendala tambahan materi dan menambah beberapa referensi demi
memenuhi harapan mahasiswa dalam pembelajaran dengan
penguasaan empat Skill.
Page | 56
KEGIATAN 3. Menyelenggarakan English Short Course Bagi Mahasiswa yang Tercatat
Dalam Evaluasi Akademik
Waktu Pelaksanaan : 13 Juli 2020 – 30 Juli 2020
Kegiatan pertama dalam penyelenggaraan English Short Course ini adalah melakukan
sosialisasi kegiatan kepada mahasiswa. Kegiatan ini diwajibkan bagi mahasiswa yang tercatat
dalam evaluasi akademik, namun bagi mahasiswa yang ingin meningkatkan keterampilan
berbahasa inggrisnya juga diberikan kesempatan untuk mengikuti kegiatan ini. Output dari
kegiatan ini adalah flier yang disebarkan melalui media sosial dan group English family dan juga
standing banner yang diletakkan di depan ruang Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Dokumentasi
kegiatan tersebut dapat dilihat pada gambar 5.10 dibawah ini.
Page | 57
3.2. Melaksanakan Kegiatan English Short Course secara virtual
WaktuPelaksanaan : 15 Juli – 30 Agustus 2020
Kegiatan pengajaran English Short Course yang dilaksanakan secara virtual dimulai pada
hari Rabu tanggal 15 Juli 2020 setelah masa dimana mahasiswa selesai melaksanakan Ujian AKhir
Semester (UAS). Kegiatan ini diawali dengan pemberian pre-test kepada mahasiswa dan
dilanjutkan dengan pemberian materi ajar. Pertemuan pertama mengajarkan mahasiswa
keterampilan listening dan diikuti dengan keterampilan speaking. Pertemuan untuk kegiatan
English short course ini dilaksanakan setiap hari dari hari senin-sabtu dengan dua sesi yaitu pagi
pukul 09.00 dan malam hari pukul 19.00. Output dari kegiatan ini adalah pelaksanaan English short
course yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas keterampilan berbahasa inggris mahasiswa.
Berikut dokumentasi kegiatan pengajaran tersebut. Kegiatan ini juga terus dilaksanakan tidak
hanya sampai pada tanggal 30 Juli 2020, akan tetapi akan terus berlanjut meski kegiatan aktualisasi
ini telah selesai dilaksanakan. Hal ini bertujuan untuk terus memperbaiki dan meningkatkan
kualitas Bahasa Inggris Mahasiswa di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris.
Page |
ambar 5.12. Penggunaan Materi Ajar pada kegiatan English Short
Tahap akhir dalam penyelenggaraan kegiatan English Short Course ini yaitu
mengevaluasi hasil pelaksanaan English Short Course. Sebenarnya pelaksanaan kegiatan English
Short Course ini akan tetap berlanjut hingga akhir libur semester genap yaitu hingga tanggal 05
September 2020, akan tetapi untuk mengetahui tanggapan dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
ini, evaluasi tetap dilaksanakan di tanggal 30 Juli 2020. Hasil dari evaluasi tersebut
mengungkapkan bahwa mayoritas mahasiswa merasa termotivasi untuk meningkatkan
keterampilan berbahasa inggris mereka melalui kegiatan English Short Course ini. Output dari
kegiatan ini adalah hasil evaluasi kegiatan English Short Course dan berikut adalah dokumentasi dari
kegiatan tersebut.
Page |
Tabel 5.4. Aspek-Aspek Kegiatan AktualisasiPelaksanaan English SHORT COURSE
Indikator Penjelasan
AKUNTABILITAS:
Konsisten
Melaksanakan English short course secara konsisten dan
melaporkan hasil evaluasi kegiatan ke Ketua Program
Studi
NASIONALISME:
Adil
Melaksanakan English short course tanpa adanya diskriminasi,
siapapun mahasiswa di Prodi Bahasa Inggris dapat mengikutinya
ETIKAPUBLIK:
Taat Aturan
Keterkaitan Subtansi Mata Menerapkan materi yang telah disusun dalam kegiatan English
Pelatihan : Nilai-Nilai Dasar short course dan melaporkan hasil progress kegiatan kepada
PNS ketua program studi.
KOMITMENMUTU:
Inovatif
Melaksanakan kegiatan English short course secara virtual
dengan menggunakan berbagai aplikasi yang dapat membantu
mahasiswa belajar
ANTIKORUPSI:
Peduli
Memberikan English short course bagi mahasiswa yang
mengalami kesulitan/permasalahan akademik atau yang
masuk dalam evaluasi akademik
Jika kegiatan English Short Course tidak diselenggarakan,
maka kesempatan mahasiswa untuk mendapatkan
kesempatan meningkatkan kemampuan Berbahasa
Analisis Dampak Inggrisnya akan semakin terbatas. Dengan kegiatan
pelatihan ini, mahasiswa mendapat kesempatan belajar dan
meningkatkan keterampilan bahasa Inggris secara intensif
dengan penguasaan empat keterampilan.
Kegiatan ini mendukung program studi untuk “Melaksanakan
Kontribusi Terhadap Visi Misi pendidikan dan pengajaran untuk menghasilkan guru Bahasa
Organisasi Inggris yang mampu mengembangkan diri dalam profesinya dan
profesi lain yang relevan.”
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah
Kendala/Hambatan adanya jadwal KKN yang bersamaan dengan pelaksanaan
kegiatan English short course ini.
Untuk mengatasi kendala ini, maka diterapkan dua sesi waktu
pembelajaran yaitu pagi dan sore hari agar mahasiswa-mahasiswa
Strategi Mengatasi Kendala yang tidak dapat mengikuti kegiatan English short course dipagi
hari, dapat mengikuti di sore hari.
Page |
KEGIATAN 4. Melakukan Penelitian Terkait Hasil Pembelajaran Bahasa Inggris Mahasiswa
Kegiatan pengumpulan referensi terkait penelitian yang dilakukan selama empat hari di
mulai pada hari Rabu tanggal 15 Juli 2020 sampai 16 Juli 2020. Ruang lingkup penelitian yang
dilaksanakan yaitu terkait hasil belajar Speaking mahasiswa semester 4 angkatan 2018.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu bagaimana perspektif mahasiswa terhadap
pembelajaran online selama masa pandemi dan bagaimana penampilan speaking mahasiswa
yang di tinjau dari beberapa aspek seperti pronunciation, content, fluency, response &
comprehension. Output dari kegiatan ini yaitu dihasilkannya sebuah penelitian yang berfokus
pada hasil speaking mahasiswa, berikut dokumentasi kegiatan pada gambar 5.14 dibawah ini.
Page |
4.2. Menulis penelitian terkait hasil belajar Mahasiswa
WaktuPelaksanaan : 14 Juli – 16 Juli 2020
Page |
Gambar 5.16. Laporan Penelitian terkait Hasil Belajar Speaking Mahasiswa
Page | 62
Tabel 5.6. Aspek-Aspek Kegiatan Aktualisasi Pelaksanaan Penelitian
INDIKATOR PENJELASAN
AKUNTABILITAS:
Transparansi
Menyampaikan hasil penelitian dengan secara objective dan
apa adanya dalam bentuk laporan penelitian.
NASIONALISME:
Menghargai Orang Lain
Ditunjukkan dengan memberi inisial nama pada subjek
penelitian terkait atau yang sedang diteliti.
ETIKAPUBLIK:
Keterkaitan Subtansi Mata Taat Aturan
Pelatihan : Nilai-Nilai Menaati pedoman penulisan penelitian menyampaikan
Dasar PNS laporan hasil penelitian tepat waktu.
KOMITMENMUTU:
Mutu
Penelitian yang dilaksanakan bertujuan sebagai
refleksi bagi dosen dan program studi untuk
mengukur hasil belajar mahasiswa
ANTIKORUPSI:
Bertanggung Jawab
Penelitian ditulis secara sistematis dan bertanggung
jawab terkait penggunaan referensi dan subjek
penelitian untuk menghindari kecurangan.
Jika saya tidak menulis penelitian terkait hasil belajar
Speaking mahasiswa, maka hasil belajar speaking dan
bagaimana respon mahasiswa terhadap pembelajaran online
hanya akan menjadi feedback bagi saya pribadi. Akan
Analisis Dampak tetapi jika ditulis dalam penelitian dan dipublikasikan,
maka cakupan manfaatnya bisa lebih luas yaitu bagi guru,
dosen,
dan mahasiswa dalam mengembangkan motode pengajaran
yang lebih komunikatif untuk pembelajaran online yang
sesuai dengan minat dan keinginan mahasiswa.
Mendukung misi program studi untuk ”melaksanakan
Kontribusi Terhadap penelitian secara profesional dengan mengutamakan asas
Visi Misi Organisasi kekinian, perkembangan ilmu pengetahuan, relevansi dan
kebutuhan masyarakat perbatasan.”
Terbatasnya waktu pelaksanaan penelitian serta referensi
Kendala/Hambatan
yang tersedia di Prodi Bahasa Inggris.
Untuk mengatasi kendala tersebut, saya memanfaatkan
penggunaan teknologi untuk menganalisa hasil belajar
Strategi Mengatasi Kendala
mahasiswa dan menemukan berbagai referensi untuk
menulis penelitian secara online.
Page |
KEGIATAN 5. Melaksanakan E- Training bagi Calon Guru dalam Keterampilan
Pengajaran Melalui Webinar
WaktuPelaksanaan : 01 Juli 2020 – 08 Juli 2020
Kegiatan ke lima yang telah dilaksanakan dalam program aktualisasi ini adalah
Melaksanakan E-training bagi calon Guru dalam Keterampilan Pengajaran melalui
Webinar. Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara keseluruhan selama 8 hari yang mana
dimulai dari tahap persiapan hingga evaluasi penyelenggaraan kegiatan. Berikut adalah
tahap-tahap dalam pelaksanaan kegiatan 5.
Page |
5.2. Melakukan Penyebaran Informasi E-training
WaktuPelaksanaan : 03 Juli 2020 – 07 Juli 2020
Gambar 5.18. Penyebaran Flier dan Informasi E-Training Melalui Sosmed & Live
Youtube
Tahap ketiga dalam pelaksanaan kegiatan E-training ini adalah rapat koordinasi kepanitiaan
yang bertujuan untuk menentukan tema kegiatan dan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan. Dalam rapat
ini pula dibahas tidak hanya materi yang nantinya akan disampaikan, tetapi juga pemberian reward bagi
peserta yang aktif berparsipasi dalam kegiatan tersebut. Reward tersebut adalah voucher pulsa yang
disiapkan bagi 12 mahasiswa yang aktif dalam kegiatan E-training. Rapat koordinasi ini disaksikan secara
langsung oleh ketua program studi pendidikan Bahasa Inggris dan pelaksanaan rapat koordinasi ini
dilaksanakan di ruang Kaprodi Bahasa Inggris. Berikut gambar 5.19 adalah dokumentasi dari kegiatan
Rapat Koordinasi kepanitiaan.
Page |
Gambar 5.19. Rapat Koordinasi Kegiatan
Page |
5.5. Pelaksanaan E-training bagi mahasiswa dalam keterampilan
pengajaran WaktuPelaksanaan : 08 Juli 2020
Kegiatan selanjutnya yang menjadi pokok utama dalam rangkaian kegiatan 5 ini adalah
pelaksanaan E-training bagi mahasiswa dalam keterampilan pengajaran. Kegiatan ini dilaksanakan
pada tanggal 08 Juli 2020 dan dihadiri pula oleh Wakil Dekan FKIP, ketua Prodi Bahasa Inggris,
ketua Prodi BK, dan kepala UPT PPL. Selain itu, antusias mahasiswa untuk hadir pada kegiatan
tersebut juga cukup tinggi, dan jumlah mahasiswa yang mengikuti kegiatan tersebut yakni
sebanyak 107 Mahasiswa. Ada 3 materi yang disampaikan pada acara E-training tersebut yaitu
yang pertama memperkenalkan bagaimana pelaksanaan Praktik mengajar di Sekolah, materi yang
kedua adalah keterampilan dasar mengajar yang harus mereka kuasai sebagai calon guru, dan yang
ketiga adalah bagaimana mahasiswa mampu menghilangkan rasa cemas (anxiety) pada saat
mengajar. Diakhir kegiatan, mahasiswa diminta untuk melakukan simulasi tentang bagaimana
menerapkan dasar-dasar keterampilan mengajar saat berada di dalam kelas. Acara ini dilaksanakan
selama 3,5 jam secara virtual dengan menggunakan Zoom. Dokumentasi kegiatan tersebut dapat
dilihat pada gambar 5.21 dibawah ini.
Page |
5.6. Evaluasi penyelenggaraan E-training
WaktuPelaksanaan : 08 Juli 2020
Page |
Tabel 5.6. Nilai-Nilai Aktualisasi pada Kegiatan Penyelenggaraan E-
Training
Indikator Penjelasan
AKUNTABILITAS:
Tanggung Jawab
Adanya Materi pelatihan dan daftar hadir peserta dalam
kegiatan
NASIONALISME:
Musyawarah
Diskusi atau musyawarah mufakat yang dilaksanakan
untuk merencanakan pelaksanaan kegiatan E-
Training ETIKAPUBLIK:
Keterkaitan Subtansi Mata Taat Aturan
Pelatihan : Nilai-Nilai Menyampaikan permohonan ijin kepada program studi
Dasar PNS Pendidikan Bahasa Inggris baik secara tertulis ataupun
lisan terkait pelaksanaan kegiatan.
KOMITMENMUTU:
Inovatif
Pelaksanaan kegiatan yang berinovasi dengan
pemanfaatan teknologi atau kelas virtual.
ANTIKORUPSI:
Peduli dan Disiplin
Melakukan pengecekan persiapan kegiatan dan
evaluasi penyelenggaraan E- training.
Apabila nilai-nilai dasar tidak diterapkan dalam pelaksanaan
kegiatan ini, maka pelatihan E-training bagi calon guru tidak at
dap terlaksana dengan maksimal dan pastinya mahasiswa tidak
Analisis Dampak dapat merasakan manfaat dari kegiatan pelatihan ini. Selain itu,
mahasiswa juga tidak memiliki bekal keterampilan apa saja
yang
harus mereka kuasai untuk dapat menjadi seorang guru yang
professional.
Mendukung misi program studi yaitu untuk “melaksanakan
Kontribusi Terhadap Visi Misi pendidikan dan pengajaran untuk menghasilkan guru Bahasa
Organisasi Inggris yang mampu mengembangkan diri dalam profesinya
dan profesi lain yang relevan.”
Kendala yang dihadapi pada pelaksanaan kegiatan ini adalah
penggunaan jaringan yang terkadang tidak stabil dan
Kendala/Hambatan menyebabkan beberapa mahasiswa mengalami kesulitan untuk
menyimak dengan jelas materi yang disampaikan.
Untuk mengatasi kendala tersebut, kami membuat group yang
berisikan seluruh peserta yang mengikuti E-training tersebut,
sehingga materi yang dipresentasikan dapat dibagikan pada group
Strategi Mengatasi Kendala tersebut dan jika masih ada pertanyaan atau hal yang masih
kurang mereka fahami, mereka dapat menggunakan group tersebut
untuk bertanya dan kami akan memberikan tanggapan di group
tersebut.
Page | 69
BAB VII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Seluruh rangkaian kegiatan aktualisasi yang direncanakan telah
dilaksanakan dengan memperhatikan dan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA dan
pelaksanaan kegiatan tersebut seluruhnya dilaksanakan di Program Studi Pendidikan
Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo
Tarakan. Dengan melaksanakan lima kegiatan yang diaktualisasikan oleh penulis
maka dapat disimpulkan beberapa hal dari laporan aktualisasi ini adalah sebagai
berikut:
1. Penulis telah melaksanakan 5 kegiatan aktualisasi yaitu (1) Melakukan Need
Analysis bersama ketua Program Studi, dosen, dan mahasiswa di Program Studi
Pendidikan Bahasa Inggris, (2) Pembuatan materi pembelajaran untuk English Short
Course, (3) Menyelenggarakan English Short Course bagi mahasiswa yang tercatat
dalam evaluasi akademik, (4) Melakukan penelitian terkait hasil pembelajaran Bahasa
Inggris Mahasiswa, (5) Melaksanakan E-Training bagi Calon Guru dalam
Keterampilan Pengajaran melalui Webinar.
2. Kegiatan aktualisasi ketiga yaitu menyelenggarakan kegiatan English Short Course
tidak hanya selesai di kegiatan aktulisasi ini saja yaitu di tanggal 30 Juli 2020.
Kegiatan ini akan tetap terus berlanjut hingga bulan September dimana mahasiswa-
mahasiswa siap untuk memasuki perkuliahan disemester baru atau semester Ganjil TA
2020/2021. Selanjutnya, untuk kegiatan aktualisasi kedua yaitu penyusunan draft
materi ajar pun dapat dilaksanakan diluar dari target yang direncanakan yaitu dapat
terselesaikan berupa Buku Materi Ajar. Selain itu, kegiatan ke empat yaitu
pelaksanaan Penelitian juga mendapatkan progress yang baik dimana penelitian ini
berhasil memenangkan Hibah Penelitian dari Universitas Borneo Tarakan & itu
artinya seluruh rangkaian pelaksanaan kegiatan penelitian ini mendapat bantuan dana
dari Universitas Borneo Tarakan.
3. Pelaksanaan kegiatan aktualisasi telah menerapkan nilai-nilai dasar ASN yang terdiri
atas Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi
yang diakronimkan menjadi ANEKA.
4. Pelaksanaan kegiatan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN di laksanakan di
program studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Dengan adanya aktualisasi nilai-nilai dasar ini maka akan terinternalisasi ke dalam diri
saya ketika menjalankan tugas dan tanggung jawab saya sebagai seorang ASN
yang profesional dan berintegritas tinggi dalam melaksanakan tugas Tri Dharma
Perguruan Tinggi.
Page | 70
B. SARAN
Ada beberapa saran yang dapat diberikan terkait pelaksanaan aktualisasi di Universitas
Borneo
Tarakan, yaitu:
1. Dosen PNS dapat menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA (akuntabilitas, nasionalisme,
etika publik, komitmen mutu, dan anti korupsi) dalam menjalankan peran dan
tanggungjawabnya di kampus tidak hanya setelah melaksanakan Latsar tetapi juga dosen
PNS sebaiknya dapat menjadi Role Model bagi dosen-dosen lainnya dalam menjalankan
pekerjaannya dengan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA.
2. Dosen dan tenaga pendidik yang menduduki jabatan pimpinan atau jabatan
struktural di Perguruan Tinggi sebaiknya diberikan kesempatan untuk mengikuti Latsar
lagi agar dapat kembali mengupgrade, meresapi dan mengamalkan nilai-nilai ANEKA
dalam menjalankan peran dan tanggungjawabnya sebagai pimpinan.
Page |
DAFTAR PUSTAKA
Page |
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III: Whole of Government. Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia.
Peraturan Lembaga Administrasi Negara (PerLAN) No. 12 Tahun 2018 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. 2016. Profil Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.
Page |
LAMPIRA
N
Page |
LAMPIRAN 1. Hasil Evaluasi Akademik Mahasiswa & Dokumentasi Kegiatan 1
Dokumentasi Hasil Kegiatan 1.
Lampiran 2. Surat Pemberian Izin Pelaksanaan English Short Course
Lampiran 3. Daftar Hadir Mahasiswa pada English Short Course
Dokumentasi Evaluasi Kegiatan English Short Course
Lampiran 4. Surat Pemberian Izin Pelaksanaan E-Training
Lampiran 5. Buku Ajar
untuk
English Short Course
Lampiran 6. LAPORAN PENELITIAN
MODULE OF
SHORT COURSE
ENGLISH DEPARTMENT
UNIVERSITAS BORNEO
T A R A K AN
CH A PT ER 1
CHAPTER 1
INTRODUCING
CHAPTER 1 1
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, Modul bahan ajar untuk
kegiatan English Short Course ini dapat terselesaikan. Modul ini dibuat untuk menunjang
kegiatan pembelajaran Mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas
Borneo Tarakan dalam mengikuti English Short Course yang bertujuan untuk
memberikan penguatan dalam penguasaan keterampilan Bahasa Inggris dan modul
ini juga dilengkapi dengan latihan yang mengasah keterampilan Receptive dan
Productive Skill dalam belajar Bahasa Inggris. Modul Bahan Ajar ini terdiri atas 6
(enam) unit dengan rincian sebagai berikut:
1. Unit 1: Introduction
2. Unit 2: Shopping and Prices
3. Unit 3: Daily Activities
4. Unit 4: Profession and Workplaces
5. Unit 5: House and Apartment
6. Unit 6: Holiday
Setelah mengikuti kegiatan English Short Course ini, mahasiswa diharapkan
dapat meningkatkan keterampilan Berbahasa Inggris baik itu keterampilan Receptive
Skill maupun keterampilan Productive Skill. Penyusun berharap Modul Ajar ini dapat
memberi manfaat bagi mahasiswa atau pembaca lainnya dalam pengembangan
kompetensi dan keterampilan Berahasa Inggris. Penyusun menyadari Modul ajar ini
masih memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu, saran dan kritik terhadap modul
bahan ajar ini sangat diharapkan.
2
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
Unit 1. INTRODUCTION.....................................................................................................4
Unit 6. HOLIDAY................................................................................................................27
3
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
CHAPTER 1
INTRODUCTION
4
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
3. WORD POWER
5
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
4. READING ACTIVITY
6
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
5. VocabularyBuilding
7
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
CHAPTER 2
SHOPPING & PRICES
1. WORD POWER
8
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
2. GRAMMAR FOCUS
9
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
3. LISTENING ACTIVITY
Code: B:1, U:3, P:18, Ex: 4
4. READING ACTIVITY
1
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
1
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
CHAPTER 3
DAILY ACTIVITIES
1. WORD POWER
EXERCISE 1. Complete the paragraph on the right with the words on the left.
1
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
Match the Words on the left with the meaning on the right.
1
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
2. GRAMMAR FOCUS
Read this Important information about Passive Voice.
In the active voice, the subject of the sentence DOES the action. In the passive voice, the
subject of the sentence is acted upon.
The passive voice is formed by a form of the verb TOBE+pastparticiple of the main
verb. The verb TO BE can be conjugated in various tenses.
You can use amodalverb+be+pastparticiple (for things in the present/future) - Ex)
Something should be done about this problem.
You can use amodalverb+havebeen+pastparticiple (for things in the past) - Ex) 1
Something should have been done about this problem a long time ago.
The passive voice is used when the person who did the action is unknown,
obvious/unimportant, "people in general," or less important than the object.
We can include “by… (the doer)” if we know who did the action and want to mention it
because it is somewhat important.
We can't use the passive voice with intransitive verbs and some state verbs.
We can use the passive voice with transitive phrasal verbs.
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
EXERCISE 1. INSTRUCTION.Changethesesentencestopassivevoice!
1
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
EXERCISE 2. Complete the Questions using the verb in brackets by using passive. Then, answer the
questions.
3. VOCABULARY BUILDING
1
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
CHAPTER 4
PROFESSION & WORKPLACE
1. WORD POWER
Match the Following Vocabularies with the translation in Bahasa Indonesia.
1
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
2. GRAMMAR FOCUS
1
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
GERUNDPHRASE
1
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
2
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
CHAPTER 5
HOUSE & APARTMENT
B. LISTENING ACTIVITY
Code : B;2, U3, P16&18, ex: 2&4
2
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
LISTENINGACTIVITY
Code : B;2, U3, P18, ex:5
3. GRAMMAR FOCUS
CONDITIONAL SENTENCES
There are four main types of if sentences in English, often called conditional sentences.
These sentences are in two halves, with the if part in one half and the other part where you can
use modal verbs such as can, will, may, might, could and would.
The zero conditional is used to talk about things that are always, or generally, true; it is also
used to talk about scientific facts.
In this type of conditional sentence, you could use when instead of if. It’s always true that when
it rains, the grass grows. This is why this type of sentence is sometimes called a zero
conditional.
2
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
In these sentences, the first part with if shows that the event is unlikely to happen. In English,
we often use this type of sentence (called a second conditional) to talk about hypotheses, or
imaginary future events.
For example, “If I was President of the United States, I would change some laws.” But I know
that I’ll never be the President of the USA – I’m just saying what I would do if I was in his/her
position. Note: in American English, it is correct to use “if I were…” In British English, it’s more
common to say “if I was…”
In these sentences (called “third conditional sentences”), the first part of the sentence
with if didn’t happen. So there is no possibility of the second part of the sentence happening. I
didn’t revise, so I didn’t pass my exams and there is nothing I can do about it now. English
speakers use this type of sentence to show how things could have been different.
2
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
2
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
EXERCISE 3. Put the verb into the Correct tense using Second Conditionals.
2
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
2
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
CHAPTER 6
Holiday
1. WORD POWER
Task 1. Match each words in Column A with its opposite in column B. Then add two more
pairs of adjectives to the list.
Column Column
1. Beautiful A. Boring
2. Big B. Dangerous
3. Cheap C. Dirty
4. Clean D. Expensive
5. Hot E. Stressful
6. Interesting F. Small
7. Safe G. Ugly
8. Relaxing H. Cold
I. ……………………………..
9. ………………………….. J. ………………………………
10. ………………………...
Task 2. Give a check (√) for the activities that you like to do on vacation. Then, make a list
of other activities you like to do on vacation and compare with a partner.
2
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
2. LISTENING ACTIVITY
Code:B2, U2,P9, ex:4
3. LANGUAGE FOCUS
ThePastTense
Past Simple: Past Simple: question and negative
positive
Question
Look at this positive
form for regular Verb :
28
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
29
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
4. READING ACTIVITY
TASK1.Readthetextandcompletethetable.
You’re at your holiday destination, and now you need to continue your journey.
Taxis are quick and efficient for short journeys, but they can be expensive. Many charge
per passenger, piece of luggage, as well as surcharges for airport and night time
journeys. If you want to be free to travel when and where you like, car hire can offer
good value. You pay a daily or weekly rate for hiring a car, plus fuel costs and you choose
the kind of car you want, but most are bad for the environment. Adventurous tourists
can rent a motorbike, moped or bicycle. These are cheaper and also more
environmentally-friendly, but watch out for traffic or people stealing your bike! For
people on a budget, public transport is a good and green option.
Cities usually have a choice of underground, buses, trains and sometimes trams
and cable cars too. In small towns, the options are more limited. Cost and convenience
vary a lot in different places, so look out for special offers like combination tickets,
weekend or all-day travel passes. Of course if you want to save your money and the
planet, you could always walk!
TASK 2. Instruction: Complete this table based on the information above.
taxi
5. WRITING
WRITINGACTIVITY.
There is a problem with the Holidays you like online booking system. Write them an
email giving them the information in your trip search. Use these expressions to help
you.
I want to book.... I’d like to return on...at….
I’d like to travel by.... I’d like to book accommodation in
I’m leaving from.... a....with (catering)
I’m going to.... I’m interested in...tourism
I want to leave on.... In particular, I’d like to....
at....
3
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
TASK 1. Complete the conversation below between a travel agent and a customer with
expressions from the box. Then, practice this conversation with your friend.
Travel Agent : (1) Any ideas about where you want to go on holiday this summer,
Mrs. Novi?
Customer : Well, (2) have a proper family holiday this year.
Travel Agent : OK, there are some good all inclusive package holidays by the sea.
Customer : Mmm! (3) going somewhere different this year.
Travel Agent : (4) taking a city break?
Customer : (5) it, but I think the kids might be bored.
Travel Agent : (6) combine a city break with something for
the kids like Euro Disney?
Customer : That’s a good idea, (7) , but isn’t Euro Disney really
expensive?
Travel Agent : Well, (8) if there are any special offers on at the
moment.
Task2.OurIdealHoliday
Work in groups to plan your ideal holiday – remember you can do anything you like!
Then, tell us about your ideal holiday.
3
MODULE OF ENGLISH
SHORT COURSE
DAFTAR PUSTAKA
Https://www.perfect-english-grammar.com
3
KODE/RUMPUN ILMU: 742/PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
LAPORAN PENELITIAN
UNIVERSITAS BORNEO
TARAKAN
1
HALAMAN PENGESAHAN PENELITIAN
2
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM
Judul Penelitian Dosen Pemula : Students’ Speaking Performance toward the Use of
Online Meeting Class.
1. Tim Pelaksana
Alokasi Waktu
No Nama Jabatan Bidang Keahlian
(jam/minggu)
Pendidikan Bahasa
1. Romlah Ulfaika, M.Pd Ketua 8.00
Inggris
3
7. Kontribusi mendasar pada khalayak sasaran:
Kontribusi mendasar pada penelitian ini adalah mahasiswa jurusan pendidikan Bahasa
Inggris Universitas Borneo Tarakan. Melalui penelitian ini, dapat diketahui bagaimana
hasil kemampuan Speaking atau berbicara mahasiswa jurusan Bahasa Inggris selama
Study from Home (SFH). Hasil penelitian ini juga akan menjadi referensi dan input bagi
dosen-dosen di jurusan pendidikan Bahasa Inggris dalam mengatasi kesulitan atau
penyelesaian permasalahan berbicara mahasiswa di jurusan pendidikan bahasa inggris.
8. Rencana luaran berupa jasa, sistem, produk/jasa, paten, atau luaran lainnya yang
ditargetkan:
- Publikasi Ilmiah Jurnal Nasional Terakreditasi, tahun ke-1 Target:
accepted/published
- Pemakalah dalam pertemuan ilmiah nasional/internasional, tahun ke-1 Target:
accepted/published.
4
TABLE OF CONTENTS
COVER ………………………………………………………………………….... i
PAGE OF APPROVAL ………………………………………………………..… ii
IDENTITY AND DESCRIPTION...............................................................................iii
TABLE OF CONTENTS............................................................................................v
CHAPTER I INTRODUCTION........................................................................................1
A. Background of the Research........................................................................................1
B. Research Questions......................................................................................................2
C. Objectives of the Research..........................................................................................2
D. Output and Target of the Research..............................................................................2
CHAPTER II REVIEW OF RELATED LITERATURES............................................3
A. Online Meeting Class..................................................................................................3
1. Definition of Online Meeting Class.........................................................................3
2. The Advantages of Using Online Meeting Class.....................................................3
3. The Kinds of Online Meeting Class........................................................................5
B. Speaking Performance.....................................................................................................5
1. Definition of Speaking.............................................................................................6
2. Kinds of Speaking...................................................................................................6
3. Characteristics of Good Speaking Performance......................................................7
C. Relevant Studies..........................................................................................................7
D. Road Map of the Research..........................................................................................8
5
CHAPTER IV SCHEDULE........................................................................................12
B. Schedule of the Research...........................................................................................12
REFERENCES.............................................................................................................28
APPENDICES..............................................................................................................29
6
CHAPTER I
INTRODUCTION
In this chapter discusses about background of the research that explain to reveal the
concept to gain the goals or objectives, research problems, objectives of the research and
output target.
The spread of the corona virus had a profound effect on the economic world which
was starting to weaken, but now the impact is being felt by the education world. The policies
taken by many countries including Indonesia through dismissing all educational activities,
making the government and related institutions must present alternative educational
processes for students and students who cannot carry out.
Around at the end of March 2020, Rector of Borneo University announced that the
university would close indefinitely on Friday, 27 March 2020 amid fears of the Coronavirus
(COVID-19) outbreak in Indonesia. Online learning is becoming a solution for students in
the middle of the COVID-19 crisis. Nearly all of the universities have switched to online
learning at this moment. In order to avoid the spread of Coronavirus (COVID-19) around the
campus, Borneo University chose to change its online learning program. Online learning is
not a new thing for UBT, some of the course subjects have already implemented blended
learning that consist of online learning and the students also have been studying online
before the COVID-19 crisis. However, with regard to the pandemic, students of Borneo
7
University must apply online learning to all academic activities in each department.
Definitely, this is going to be a new experience for a lot of students in learning.
Soliman (2014) states one of the advantages using online learning is it can improve
students’ language skill when the students practice reading, listening, speaking, and writing
through various e-learning resources and assignments. One of the skills that can be improved
is the ability to speak or speaking skill. Speaking is one of the important skills because the
goal of learning speaking is to make the students able to communicate well. The students be
able to talk live with the teachers via a videoconference or online meeting class to improve
their speaking skill.
The implementation of online meeting class is conducted also by the lecturer and the
students in the process of learning speaking. Some students feel motivated and interested to
learn speaking by using online meeting class, but unfortunately some of them have the
decrease of vocabulary mastery in their speaking performance. Based on that problem, the
researcher needs to find out the students speaking performance and students perception
toward the use of online meeting class especially in speaking class.
B. Research Questions
The research question in this research is formulated to answer two questions, they
are (1) how is the students’ speaking performance toward the use of online meeting class?,
and (2) How is the students’ perception about the use of online meeting class in learning
speaking?.
8
CHAPTER II
REVIEW OF RELATED LITERATURES
This chapter explains about the reviews that focus on literatures related to the use of
online meeting class toward students’ speaking performance. This chapter discusses the
concept of online meeting class, speaking performance and relevant studies.
.
A. Online Meeting Class
In the online meeting class, the researcher explains definition of online meeting
class, the advantages of using online meeting class, the kinds of online meeting class, and
applying online meeting class in teaching and learning.
9
1. It's flexible when issues of time and place are considered. Every student has the
luxury of choosing a place and time that suits for the students.
4. It is cost effective in the sense that students do not need to travel. It's also cost-
effective in the sense that it offers the opportunity to study for the maximum
number of students without needing many buildings.
7. It allows students to self-pacing. For instance, the asynchronous way allows each
student to learn at their own pace and speed whether slow or fast.
1
3. The Kinds of Online Meeting Class
There are various ways to classify the types of online meeting class or e-
learning. According to Algahtani (2011), there are several classifications based on
their level of involvement in education. Some classifications are also based on
interaction time. Algahtani (2011) classifies e-learning into two basic types, they are
computer-based and the internet-based e-learning.
B. Speaking Performance
1
1. Definition of Speaking
There are various definitions of speaking that have been suggested by experts
in language learning. Speaking is one of the four main aspects in language skills taught
in the teaching of English language. Scott & Ytreberg (2000) suggest that speaking is
probably the most difficult skill for the teacher to be teach. According to Nunan (1991)
speaking is the one of the most important part of learning a second or foreign language,
and the success calculated in terms of the ability to perform a conversation in a language.
For those EFL learners, speaking is considered as being the most necessary language
skills to master since English is a powerful tool for international communication Crystal
(2203).
Speaking is an oral communication; people only need to express their thought
well so that the interlocutor can get the meaning. In speaking, many aspects, such as
pronunciation, grammar, and thoughts, should be reconsidered before speaking. It is
because speaking is an engaging behavior that requires knowledge; pronunciation,
grammar, vocabulary and fluency.
By some definition above, it can be concluded that speaking is the basis of a
person's skills to produce a language that has meaning and understood by others about
what the speaker is saying. In speaking, students learn how to organize ideas, arrange
sentences, and express language in oral form with good pronunciation and language that
can be understood.
2. Kinds of Speaking
Brown (2003) states that much of our language teaching is dedicated to teaching
English communication mastery. It classifies the forms of oral language as follows:
1. Monologue
The monologue is a conversation that did not involve people interacting, it means that
individuals could happen. In a monologue, the speaker is using spoken language for a
long time and involves many people, such as speeches, lectures, readings, news
announcers, for as long as the speaker speaks, during which listener has to listen to what
has been said, both in the speech and so on.
1
2. Dialogue
Dialog requires communicating with two or more people in the conversations. Dialog
includes two or more speakers and could be shared to facilitate social relations with the
aim of providing forward-looking or accurate (transactional) information. The main aim
of the dialog is to transfer the sense of the information or something.
C. Relevant Studies
Relating to this research, the researcher has found related research which
concerned about e-learning and speaking skill. The title of the research is “The
Implementation of Video Learning to Improve Speaking Ability” by Moh. Saleng AS,
Konder Manurung, Darmawan. The research population was 33 students at seventh grade of
1
SMP Negeri Satu Atap Lik Layana Indah. This research applied a pre-experimental research
design. The result of the data analysis exposed that the hypothesis was accepted by regarding
to the analysis that t-test value was higher than the t-table value. It means that the
implementation of video learning is effective to improve the students’ speaking ability at
Junior High school.
1
CHAPTER III
RESEARCH METHOD
This chapter deals with the research method of the study, including the research
design, research procedures, subject and object of the research, research instrument, data
collection technique, and data analysis.
A. Research Design
This study is designed to investigate how the students speaking performance
toward the use of online meeting class and students’ perception about the use of online
meeting class in learning speaking. To meet with the research objectives, this study will use a
descriptive qualitative approach due to the fact that the data of this research will be identified
C. Research Instrument
The instruments which will be used in this research are observation sheet of students
speaking performance and questionnaire.
1. Observation sheet of students speaking performance
In this research, the researcher will use observation sheet which focus to students speaking
performance to obtain the data. There are five aspects or criteria which will be focused in
this observation, they are content, accuracy, fluency and pronunciation, and comprehension
and response.
1
2. Questionnaire
The questionnaire which will be used in this research is open questionnaire. It is used to
gain the data not only about the students’ perception but also their reason in using online
meeting class for their learning.
a. Observation Sheet
The data will be taken after recording the students speaking performance in online meeting
class. Then, it will be observed and checked by two examiners using observation sheet for
students speaking performance.
b. Questionnaire
The data from questionnaire will be taken after the process of students speaking recording.
The students will be given a questionnaire using Google Form and the result of questionnaire
will be analyzed to gain the data of students perception toward the process of learning using
online meeting class.
The data analysis was carried out through sorting out the similar information and
categorizing information. Firstly, the data about students speaking performance or transcript
of students speaking will be described and the description was categorized based on each
indicator observed in this study. Then, the data taken from the transcript are matched based
on the element and criteria of speaking performance that students do in learning speaking.
Then, the result of the data will answer the research question and show how successful and
unsuccessful students in learning speaking by using online meeting class . Next, the last step
is questionnaire that is used as the complement to strengthen the data about the student’s
1
perception toward online meeting class. In this step, the researcher will display the data by
using tables and give explanation about the tables.
1
CHAPTER IV
RESEARCH SCHEDULE
Month
No Activities
July August September
1. Field observation and
proposal making
2. Instrument making
3. Analysis of Data
Collection
4. Draft and report
making
5. Scientific publication
1
CHAPTER IV FINDINGS
& DISCUSSION
a. Observation Sheet
Observation sheet used to see students’ speaking performance. There are five
aspects or criteria which will be focused in this observation, they are content,
accuracy, fluency and pronunciation, and comprehension and response. Observation
sheet was taken by the researcher.
1. Content
The first aspect of this observation is content. The result of the first aspect
was described as follow.
No. Category Number of Students Percentage
1. Excellent 15 20%
2. Good 40 55%
3. Fair 17 23%
4. Poor 3 2%
TOTAL 75 100%
From the table above, it showed that from 75 students there were 15 or 20%
got excellent category. It means that, students’demonstration of excellent mastery of
the topic and comprehensive elaboration, demonstrate comprehensive through
analysis and evaluation of the problem. There were 40 or 55% students in good
category, it means that students’ demonstration of good mastery of the topic and give
most supportive details- demonstrate limited analysis and evaluation of the problem.
There were 17 or 23% students that got fair category, it showed that
students’demonstration of fair mastery of the topic with some missing supportive
details- demonstrate limited analysis of the problem. There were 3 or 2% students’
got poor category, it means that students’ demonstration of inadequate mastery of the
topic with only few important details given.
2. Accuracy
The result of accuracy aspects was described as follow:
No. Category Number of Students Percentage
1. Excellent 12 16%
2. Good 46 62%
3. Fair 15 20%
4. Poor 2 2%
TOTAL 75 100%
1
Based on the table above, there were 12 or 16% students who got excellent category.
It means that, the students mastering grammar and vocabulary with all appropriate
choice of expressions or register. There were 46 or 62% students who got good
category. It means that, the students mastering grammar and vocabulary with mostly
appropriate choice of expressions or register. There were 15 or 20% students in fair
category. It shows that, students’ mastery of grammar and vocabulary, with
occasional inappropriate choice of expressions or register. There were 2 students got
poor category in this aspects. It means that, mastery of grammar and vocabulary, with
frequent inappropriate choiceof expressions/ register.
3. Pronunciation
The result of students’ pronunciation was described as follow.
No. Category Number of Students Percentage
1. Excellent 12 17%
2. Good 48 67%
3. Fair 10 14%
4. Poor 5 2%
TOTAL 75 100%
Based on the table, there were 12 or 17% students who got excellent
category. It means that, students’ speech is very fluent; no unnatural pauses; with
always intelligible and clear pronunciation as well as excellent rhythm and stress
pattern. There were 48 or 67% students got good category, it means that students’
speech is mostly fluent; a few unnatural pauses; with mostly intelligible and clear
pronunciation as well as good rhythm and stress pattern. There were 10 or 14%
students who got fair category, it means that the students’ speech is frequently
halted; frequent unnatural pauses, with fairly intelligible and clear pronunciation but
with some incorrect rhythm and stress pattern. Meanwhile, there were 5 or 2%
students who got poor category. It means that, students’ speech is jerky with poor and
unclear pronunciation and incorrect rhythm and stress pattern.
2
4. Fluency
The result of students’ fluency aspect was describes as follow.
No. Category Number of Students Percentage
1. Excellent 9 12%
2. Good 47 64%
3. Fair 16 22%
4. Poor 3 2%
TOTAL 75 100%
Based on the data above, it showed that there were 9 or 12% students who got
excellent category. It means that, students’ speech is very fluent; no unnatural
pauses; with always intelligible as well as excellent rhythm and stress pattern. There
were 47 or 64% students who got good category. It shows that, students’ speech is
mostly fluent; a few unnatural pauses; with mostly intelligible as well as good rhythm
and stress pattern. There were 16 or 22% students got fair category. It means that,
students’ speech is frequently halted; frequent unnatural pauses, with fairly
intelligible but with some incorrect rhythm and stress pattern. Meanwhile, there were
3 or 2% students got poor category. It shows that, students’ speech is jerky with poor
and unclear pronunciation and incorrect rhythm and stress pattern.
Based on data above, it showed that from 75 students there were 18 or 25%
students who got excellent category. It means that, students has excellent ability to
comprehend the topic discussed and to answer all the questions raised. There were
38 or 52% students got good category. It means that, students has good ability to
comprehend the topic discussed and answer most of the questions raised. There were
15 or 21% students who got fair category. It shows that, students has fair ability to
comprehend the topic discussed and to answer some of the questions raised.
2
Meanwhile, there were 4 or 2% students who got poor category. It shows that,
students has poor ability to comprehend the topic discussed and to answer few of the
questions raised.
b. Questionnaire
In this research, the researcher used questionnare to know students’
perception about online meeting class for their learning. The reseacher used Google
Form to collect the data. There were ten questions that asked by the researcher. The
first is about “ I think online meeting class is intersting.” The data was described as
follow:
No Category Number of Percentage
Students
1. Strongly Disagree 6 8%
2. Disagree 37 49%
3. Agree 32 43%
4. Strongly Agree 0 0%
TOTAL 75 100%
From this question, there were 6 students that strongly disagree, there were 37
students that disagree, 32 students that agree with this perception and there was 0
student that strongly agree with this question. Based on table above, the percetage
can be seen in following chart.
0% First Question
8%
Strongly Disagree
Disagree Agree
43% Strongly Agree
49%
2
Based on figure above, it showed that for the first question there were 6 or 8%
students that strongly disagree with this question, there were 37 or 49% students that
disagree with this question, there were 32 or 43% students that agree with this
question and there was 0% student that chose strongly agree. Based on the result for
the first question it showed that the students diagree with the question that says
online meeting class is interesting.
For number two question is about “I think online meeting class requires more
study time than face to face class.” The data was described as follow:
No Category Number of Percentage
Students
1. Strongly Disagree 8 11%
2. Disagree 30 40%
3. Agree 33 44%
4. Strongly Agree 4 5%
TOTAL 75 100%
From this question, there were 8 students that strongly disagree, there were 30
students that disagree, 33 students that agree with this perception and there were 4
students that strongly agree with this question. Based on table above, the percetage
can be seen in following chart.
Second Question
5%
44% Agree
40%
Strongly Agree
2
Based on figure above, it showed that for the second question there were 8 or
11% students that strongly disagree with this question, there were 30 or 40% students
that disagree with this question, there were 33 or 44% students that agree with this
question and there were 4 or 5% student that chose strongly agree. From the result
for the second question, the students agree with the question.
The third question is about “I have more eagerness to speak English well and
fluently in online meeting class.” The data was describe as follow:
From this question, there were 5 students that strongly disagree, there were 42
students that disagree, 27 students that agree with this perception and there was 1
student that strongly agree with this question. Based on table above, the percetage
can be seen in following chart.
Third
1%
Question
7%
Strongly Disagree
36% Disagree Agree
2
Based on figure above, it showed that for the third question there were 5 or
7% students that strongly disagree with this question, there were 42 or 56% students
that disagree with this question, there were 27 or 36% students that agree with this
question and there was 1 or 1% student that chose strongly agree. From the result for
the third question, the students disagree with the question.
The fourth question is about “I find online meeting class is easier to improve
my speaking skill.” The data was describe as follow:
No Category Number of Percentage
Students
1. Strongly Disagree 10 13%
2. Disagree 44 59%
3. Agree 21 28%
4. Strongly Agree 0 0%
TOTAL 75 100%
From this question, there were 10 students that strongly disagree, there were
44 students that disagree, 21 students that agree with this perception and there was 0
student that strongly agree with this question. Based on table above, the percetage
can be seen in following chart.
0% Fourth Question
13%
28% Strongly Disagree
Disagree
Agree
Strongly Agree
59%
Based on figure above, it showed that for the fourth question there were 10 or 13%
students that strongly disagree with this question, there were 44 or 59% students that
2
disagree with this question, there were 21 or 28% students that agree with this
question and there was 0% student that chose strongly agree. Based on the result for
fourth question it showed that the students diagree with the question that says online
meeting is easier to improve speaking skill.
The fifth question is “Using online courses is compatible with the way I like
to learn.” The data was described as follow.
No Category Number of Percentage
Students
1. Strongly Disagree 5 7%
2. Disagree 46 61%
3. Agree 23 31%
4. Strongly Agree 1 1%
TOTAL 75 100%
From the fifth question, there were 5 students that strongly disagree, there
were 46 students that disagree, 23 students that agree with this perception and there
was 1 student that strongly agree with this question. Based on table above, the
percetage can be seen in following chart.
1% Fifth Question
7%
Strongly Disagree
31%
Disagree
Agree Strongly
61% Agree
Based on figure above, it showed that for the fifth question there were 5 or
7% students that strongly disagree with this question, there were 46 or 61% students
that disagree with this question, there were 23 or 31% students that agree with this
2
question and there was 1 or 1% student that chose strongly agree. From the result we
can see that the students disagree with the question that say online courses is
compatible with the way the students like to learn.
The sixth is about “I am able to manage my study time effectively and easily
to complate assignments on time with online meeting class.” The data was described
as follow.
From the data above, it showed that there were 10 students that strongly
disagree, there were 38 students that disagree, 26 students that agree with this
perception and there was 1 student that strongly agree with this question. Based on
table above, the percetage can be seen in following chart.
2% Sixth Question
13%
Strongly Disagree
34% Disagree Agree
Strongly Agree
51%
Based on figure above, it showed that for the sixth question there were 10 or
13% students that strongly disagree with this question, there were 38 or 51% students
2
that disagree with this question, there were 26 or 34% students that agree with this
question and there was 1 or 2% student that chose strongly agree. From the result we
can see that the students disagree with the question.
The seventh is about “I feel more confident to speak English when I use
online meeting class rather than face to face class.” The data can be seen below.
No Category Number of Percentage
Students
1. Strongly Disagree 8 11%
2. Disagree 28 37%
3. Agree 38 50%
4. Strongly Agree 1 2%
TOTAL 75 100%
From the data above, it showed that there were 8 students that strongly
disagree, there were 28 students that disagree, 38 students that agree with this
perception and there was 1 student that strongly agree with this question. Based on
table above, the percetage can be seen in following chart.
2% Seventh Question
11%
Strongly Disagree
Disagree
50% Agree
37%
Strongly Agree
2
Based on figure above, it showed that for the seventh question there were 8 or
11% students that strongly disagree with this question, there were 29 or 37% students
that disagree with this question, there were 38 or 50% students that agree with this
question and there was 1 or 2% student that chose strongly agree. From the result we
can see that the students agree with the question and think they more confident to
speak English when they use online meeting class.
From the data above, it showed that there were 5 students that strongly
disagree, there were 43 students that disagree, 27 students that agree with this
perception and there was 0 student that strongly agree with this question. Based on
table above, the percetage can be seen in following chart.
0% Eighth Question
7%
Strongly Disagree
36% Disagree Agree
Strongly Agree
57%
2
Based on figure above, it showed that for the fourth question there were 5 or
7% students that strongly disagree with this question, there were 43 or 57% students
that disagree with this question, there were 27 or 36% students that agree with this
question and there was 0% student that chose strongly agree. Based on the result for
fourth question it showed that the students disagree with the question that says online
meeting class empowered them to speak English more often.
The ninth is about “I can save money by taking online courses.” The data
from google form can be seen below.
No Category Number of Percentage
Students
1. Strongly Disagree 6 8%
2. Disagree 23 31%
3. Agree 35 46%
4. Strongly Agree 11 15%
TOTAL 75 100%
From the data above, it showed that there were 6 students that strongly
disagree, there were 23 students that disagree, 35 students that agree with this
perception and there was 11 student that strongly agree with this question. Based on
table above, the percetage can be seen in following chart.
3
Based on figure above, it showed that for the ninth question there were 6 or
8% students that strongly disagree with this question, there were 23 or 31% students
that disagree with this question, there were 35 or 46% students that agree with this
question and there were 11 or 15% student that chose strongly agree. Based on the
result for ninth question it showed that the students agree that by taking online
courses they can save their money.
The tenth is about “I prefer online meeting class to class to face to face class.”
The data was descibed as follow.
No Category Number of Percentage
Students
1. Strongly Disagree 23 31%
2. Disagree 35 47%
3. Agree 15 20%
4. Strongly Agree 2 2%
TOTAL 75 100%
From the data above, it showed that there were 23 students that strongly
disagree, there were 35 students that disagree, 15 students that agree with this
perception and there was 2 student that strongly agree with this question. Based on
table above, the percetage can be seen in following chart.
2%
Tenth Question
47%
3
Based on figure above, it showed that for the tenth question there were 23 or
31% students that strongly disagree with this question, there were 35 or 47% students
that disagree with this question, there were 15 or 20% students that agree with this
question and there were 2 or 2% student that chose strongly agree. Based on the
result for tenth question it showed that the students disagree with that.
C. Discussion
Based on the data above, the results showed that students disagree with using
online meeting class in learning, it can be seen from 75 students there were 37 or
49% students think that online meeting class is not interesting. According to the
students’ perception, online meeting class cannot improve their speaking skill, the
data showed from 75 students there were 44 or 59% students disagree with statments
that said online meeting class is easier to improve tehir speaking skill. The students
also disagree with the preception that said by using online courses is compatible with
the way they like to learn. From the data, there is an advantage from learning by
taking online courses the students can save their money.
From the result of observation sheet, it showed that students’ speaking
performance toward the use of online meeting class was good. It can be seen from the
result of observation sheet of students’ speaking skill. Each aspect showed that
students’ speaking skill was good. The content aspect showed that from 75 students
there were 40 or 55% students falls in the good category. For the accuracy aspect,
there were 46 or 62% students in the good category. The pronunciation aspect showed
that there were 48 or 67% students got good category. Then, the fluency aspect
showed that there were 47 or 64% students falls into good category. Meanwhle, the
comprehensive and response aspect showed that from 75 students there were 38 or
52% students that falls into good category. From the data above it showed that each
aspect showed students’ speaking skill was good.
3
CHAPTER V
CONCLUSION &
SUGGESTIONS
A. Conclusion
Based on the findings and discussion, the results showed that the students’ speaking
performance toward the use of online meeting class was good. The findings as follows:
1. The results showed that students disagree with using online meeting class in
learning, it can be seen from 75 students there were 37 or 49% students think that
online meeting class is not interesting. According to the students’ perception,
online meeting class cannot improve their speaking skill, the data showed from
75 students there were 44 or 59% students disagree with statements that said
online meeting class is easier to improve their speaking skill. The students also
disagree with the perception that said by using online courses is compatible with
the way they like to learn.
3
2. Based on the result of observation sheet of students’ speaking performance
toward the use of online meeting class was good. Each aspect showed that
students’ speaking skill was good.
B. Suggestion
Based on the research, the researcher wanted to give some suggestions relatedd
to this research. The suggestions are as follows:
1. To the Student
The student should have high motivation in learning. Motivation come from
themselves.
2. To the Lecturer
The lecturer can instructing students online meeting class is different from
being face to face, lecturer can discuss with the students the norms that
support effective learning.
3
REFERENCES
Arkorful, V., & Abaidoo, N. (2015). The role of e-learning, advantages and disadvantages of
its adoption in higher education. International Journal of Instructional Technology and
Distance Learning.
Benson, A. D. (2002). Using Online Learning To Meet Workforce Demand: A Case Study
of Stakeholder Influence. Quarterly Review of Distance Education.
Hedge, T. (2000). Teaching and Learning in the Language Classroom. Oxford : Oxford
University Press.
Hughes, A. (2003). Testing for Language Testing. Cambridge: Cambridge University Press.
Soliman, N. A. (2014). Using E-Learning to Develop EFL Students’ Language Skills and
Activate Their Independent Learning. Creative Education.
https://doi.org/10.4236/ce.2014.510088.
Van Bruggen, J. (2005). Theory and practice of online learning. British Journal of
Educational Technology. https://doi.org/10.1111/j.1467-8535.2005.00445_1.x.
Zhang, D., Zhou, L., Briggs, R. O., & Nunamaker, J. F. (2006). Instructional video in e-
learning: Assessing the impact of interactive video on learning effectiveness.
Information and Management. https://doi.org/10.1016/j.im.2005.01.004.
3
No.
Performance
Appendix 1. Observation Sheet of Students’ Speaking
Student Name
Excellent ( Demonstration of excellent mastery of the topic
and comprehensive elaboration, demonstrate comprehensive
thorough analysis and evaluation of the problem)
Criteri
evaluation of the problem)
a
Fair (Demonstration of fair mastery of the topic with some
missing supportive details- demonstrate limited analysis of the
problem)
Notes
3
No.
Student Name
Excellent (Excellent mastery of grammar and vocabulary
with all appropriate choice of expressions/ register)
ACCURACY
Good (Good mastery of grammar and vocabulary with mostly
appropriate choice of expressions/ register)
Criteri
a
Fair (air master of grammar and vocabulary, with occasional
inappropriate choice of expressions/ register)
Notes
3
No.
Student Name
Excellent (Speech is very fluent; no unnatural pauses; with
PRONOUNCIATION
always intelligible and clear pronunciation as well as excellent
rhythm and stress pattern)
Criteri
rhythm and stress pattern)
a
Fair (Speech is frequently halted; frequent unnatural pauses,
with fairly intelligible and clear pronunciation but with some
incorrect rhythm and stress pattern)
Notes
3
No.
Student Name
Excellent (Speech is very fluent; no unnatural pauses; with
always intelligible as well as excellent rhythm and
stress pattern)
FLUENCY
Good (Speech is mostly fluent; a few unnatural pauses; with
mostly intelligible as well as good rhythm and stress pattern)
Criteri
a
Fair (Speech is frequently halted; frequent unnatural pauses,
with fairly intelligible but with some incorrect rhythm and stress
pattern)
Notes
3
No.
Student Name
Excellent (Excellent ability to comprehend the topic
COMPREHENSION
discussed and to answer all the questions raised )
Criteri
a
Fair (Fair ability to comprehend the topic discussed and to
answer some of the questions raised)
Notes
4
Appendix 2. Questionnaire of Students Perception toward Online Meeting Class
Choose one of the answers of your agreement or disagreement with each of the
following statements (√), and then give a complete reason for your choice.
No Statement Agree Disagree Reason
1. I think online meeting class is interesting.
2. I think Online meeting class requires
more study time than face-to–face class.
3. I have more eagerness to speak English
well and fluently in online meeting class.
4. I find online meeting class is easier to
improve my speaking skill
5. Using online courses is compatible with
the way I like to learn
6. I am able to manage my study time
effectively and easily to complete
assignments on time
with online meeting class.
7. I feel more confident to speak English when I
use online meeting class rather than face to face
class.
8. The activities in online meeting class
empowered me to speak English more
often
9. I can save money by taking online courses
10. I prefer online meeting class to face to face
class.
4
Appendix 3. Questionnaire of Students Perception toward Online Meeting Class
1 LPA
SP GOOD FAIR FAIR GOOD GOOD
2
4
66 DF GOOD GOOD GOOD GOOD GOOD
67 DW EXCELLEN EXCELLENT EXCELLENT GOOD EXCELLENT
T
68 UI FAIR FAIR FAIR FAIR FAIR
69 AK GOOD GOOD GOOD GOOD GOOD
70 MA FAIR FAIR GOOD GOOD FAIR
71 AM EXCELLENT GOOD GOOD GOOD EXCELLENT
72 TA GOOD GOOD GOOD GOOD GOOD
73 GA GOOD GOOD GOOD GOOD GOOD
74 NH FAIR GOOD GOOD GOOD GOOD
75 DA GOOD GOOD GOOD GOOD GOOD
Co-Observer Observer,
4
LEMBAR KONSULTASI COACH
PELATIHAN DASAR CPNS ANGKATAN X
Tanda
No. Hari / Tanggal Uraian Konsultasi Media
Tangan
1. Minggu, Isu, Rancangan, & Sistematika Rancangan Whatsapp
21/06/2020 Aktualisasi
2. Senin, 22/06/2020 Revisi Isu & Kegiatan Aktualisasi Whatsapp
4
LEMBAR KONSULTASI MENTOR
PELATIHAN DASAR CPNS ANGKATAN X
Tanda
No. Hari / Tanggal Uraian Konsultasi Media
Tangan
1. Minggu, Isu, Rancangan, & Sistematika Telepon
21/06/2020 Rancangan Aktualisasi
2. Senin, 22/06/2020 Revisi Isu & Kegiatan Aktualisasi Whatsapp &
Email
3. Rabu, 24/06/2020 Penjelasan tentang Tahap-tahap dalam Whatsapp &
Kegiatan Aktualisasi Email
4. Kamis, Revisi Penerapan nilai dasar ANEKA pada Klasikal/Tatap
25/06/2020 Rancangan aktualisasi Muka
5. Senin, Rencana penerapan/pelaksanaan Kegiatan Whatsapp
29/06/2020 Aktualisasi
6. Selasa, 07/07/2020 Peninjauan Pelaksanaan aktualisasi dan Whatsapp &
Koordinasi Kegiatan yang akan/belum Email
dilaksanakan
7. Senin, 20/07/2020 Evaluasi kegiatan aktualiasi yang telah Whatsapp &
terlaksana Email
8. Rabu, 29/07/2020 Dokumentasi/bukti-bukti yang harus ada Klasikal/Tatap
di lampiran Muka
9. Senin, 03/08/2020 Finalisasi Perbaikan/revisi akhir Penulisan Klasikal/Tatap
Laporan Muka
10. Selasa, 04/08/2020 Pemberian arahan untuk Persiapan Ujian Klasikal/Tatap
Akhir Aktualisasi Muka
4
DOKUMENTASI UJIAN AKHIR AKTUALISASI