Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL

DOSEN :
WARFIAN SAPUTRA, SH., MH.

NAMA :
MUHAMMAD FADHAL RAMADHAN

NIM :
1900874201178
WAKTU :

Rabu, 28 Mei 2022


(13.30 – 15.00)

UNIVERSITAS BATANGHARI JAMBI


FAKULTAS HUKUM
TAHUN AJARAN
2022/2023

[TINDAK PIDANA KORUPSI] Page 1


TEMA :
“TENTANG PEMBERANTASAN KORUPSI SUAP KETUK PALU APBD
PROVINSI JAMBI DENGAN TERSANGKA MANTAN GUBERNUR
JAMBI ZUMI ZOLA DAN HAMPIR SEMUA ANGGOTA DPR PROVINSI
JAMBI”

Pada Undang-Undang Nomor 30 Pasal 2 dan 3 Tahun 2002, Komisi


Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah lembaga negara dalam melaksanakan tugas
dan wewenangnya.
KPK merupakan sebuah Komisi Pemberantasan Korupsi Indonesia pada
dasarnya KPK ini bertujuan untuk Memberantas Tindak Pidana Korupsi
(TIPIKOR). Pemberantasan TIPIKOR dalam Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2002 adalah “Serangkaian tindakan untuk mencegah dan
memberantas tindakan pidana korupsi melalui upaya koordinasi, supervisi,
monitor, penyelidikan, penyidikan, penuntutan pemeriksaan di sidang pengadilan,
dengan peran serta masyarakat berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.”
Dasar Hukum Bentukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini
ditetapkan secara tegas dalam pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia yang

[TINDAK PIDANA KORUPSI] Page 2


berbunyi “dengan Undang-Undang ini di bentuk Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi yang untuk selanjutnya disebut Komisi Pemberantasan Korupsi.”
Dalam Tugas wewenang KPK ini diatur dalam Pasal 6 Undang-Undang
Tahun 2002, tentang :
1) Melakukan Koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan
pemberantasan tipikor.
2) Melakukan supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan
pemberantasan tipikor, instansi yang berwenang termasuk Badan
Pemeriksaan Keuangan, Badan Pengawasan Keuangan dan pembangunan,
Komisi Pemeriksa Kekayaan penyelenggara Negara, Inspektorat pada
Departemen atau Lembaga Pemerintah Non-Departemen.
3) Melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhadap tindak
pidana korupsi.
4) Melakukan tindakan pencegahan tindak pidana korupsi.
5) Melakukan monitor terhadap penyelenggaraaan pemerintahan negara.
Salah satu teori korupsi menurut Jack Bologne Gone Theory yang
menyebutkan bahwa faktor penyebab korupsi adalah keserakahan, kesempatan,
kebutuhan, dan pengungkapan.
Teori Cost-Benefit Model, menurut teori ini, korupsi terjadi jika manfaat
korupsi yang didapat atau dirasakan lebih besar dari biaya atau risikonya pada
Nilai manfaat bersih korupsi.
Menurut buku Motivasi Pelaku Korupsi, berdasarkan motivasi pelaku ini
korupsi dapat dibedakan menjadi 5 (lima), yaitu Korupsi karena kebutuhan,
Korupsi karena ada peluang, Korupsi karena ingin memperkaya diri sendiri,
Korupsi karena ingin menjatuhkan pemerintah dan Korupsi karena ingin
menguasai suatu negara.
Jadi, kita balik lagi ke dalam artikel mengenai kasus korupsi yang tentang
pemberantasan ketuk palu APBD provinsi jambi dengan tersangka mantan
gubernur jambi Zumi Zola dan Hampir semua anggota DPR Provinsi Jambi.

[TINDAK PIDANA KORUPSI] Page 3


"Pemeriksaan saksi dugaan tindak pidana korupsi suap terkait pengesahan
RAPBD Provinsi Jambi Tahun 2018 dengan tersangka FR (Fahrurrozi) dan
kawan-kawan," kata Plt juru bicara KPK Ali Fikri.
Menurut pendapat fadhal mengenai kata pendapat oleh juru bicara Ali
Fikri yang ada di atas ini bahwa semua yang ada terkait RAPBD Provinsi Jambi
tahun 2018 sedang diusut oleh KPK yang sedang bertindak untuk memberantas
Kasus Suap tersebut.
“Saksi-saksi yang dipanggil ini ada 3 (tiga) anggota DPRD Jambi periode
2014-2019, terdiri dari Eka Marlina, Yanti Maria Susanti, serta kusnidar, anggota
DPRD Jambi periode 2019-2014 Yuli Yuliarti, pihak swasta Desnarson

[TINDAK PIDANA KORUPSI] Page 4


Madyanto, dan serta ibu rumah tangga yang bernama Pratiwi Annisa. Sebelumnya
KPK Menetapkan tersangka sekaligus menahan 4 (empat) anggota DPRD Jambi
periode 2014-2019 sebagai tersangka baru dalam kasus suap ketok palu RAPBD
itu mereka terdiri dari Fahrurrozi, Arrakhmat Eka Putra, Wiwid Iswhara, dan
ZainulArfan.”

[TINDAK PIDANA KORUPSI] Page 5


“Rinciannya, Fahrurrozi diduga menerima Rp.375 Juta, Arrakmat Eka
Putra Rp. 275 Juta, Wiwid Iswhara Rp.275 Juta dan Zainul Arfan Rp. 375 Juta.
Keempat yang disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 11 Undang-
Undang Tindak Pidana Korupsi junto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.”
Ada pepatah mengatakan

“BERBUATLAH SESUKAMU DI DUNIA, KELAK DI AKHIRAT


NANTI SEMUA ITU AKAN DI PERTANGGUNG JAWAB KAN....”

[TINDAK PIDANA KORUPSI] Page 6


DAFTAR PUSTAKA

(Nanang T. Puspito, Pendidikan Anti Korupsi untuk Perguruan Tinggi, 2011)

Adji, Indriyanto Seno., Catatan Tentang Pengadilan HAM dan : Masalah-nya,


Artikel dalam Majalah Hukum Pro Justitian Tahun XIX No. 1, Januari 2001,
Fak.Hukum Universitas Parahiyangan, Bandung, 2001

Adji, Oemar Seno, Peradilan Bebas Negara Hukum, Erlangga, Jakarta, 1980

Adorno. T.W., Negative Dialectics, Seabury Press, New York, 1993. Agra, N.E.
at.al Mula Hukum, Bina Cipta, Bandung, 1983.

Alisyahbana, Sutan Takdir, Pembimbing ke Filsafat Metafisika, Dian Rakyat,


Jakarta, 1981.

Allen, C.K., Law in the Making, Oxford University Press, New York, 1964.

Allot, Antony, The Limits of Law, Butterworths, 1980.

Anonim, 7he Encyclopedia Americana, Volume 16, Americana | Corporation,


New York, 1973.

Apeldoorn, Van, Inleiding tot de Studie van het Nederlandse Recht, W.E.J. Tjeenk
Willink, Zwolle, 1995.

Media, Kompas Cyber. "Zumi Zola Ditahan KPK, Fachrori Umar Jadi Plt
Gubernur Jambi - Kompas.com". KOMPAS.com (dalam bahasa Inggris).
Diakses tanggal 2018-04-25.

[TINDAK PIDANA KORUPSI] Page 7

Anda mungkin juga menyukai