DOSEN PENGAMPU:
NOVIANI MUNSIR SKM.,M.KM
OLEH
NAMA :
RESKY AYU WULANDARI (PA19.007)
Metode Model penelitian diuji secara empiris pada pasien rawat jalan RS
Husada. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit swasta
terkemuka yang terakreditasi dengan jumlah pasien rawat jalan
harian yang memadai. Perawatan berkualitas diukur dengan skala
yang dikembangkan dari Prakash dan Srivastava (2019). Skala
kepuasan pasien dikembangkan dari Asnawi et al. (2019) dan
skala loyalitas pasien dikembangkan dari Guo et al. (2020). Skala
usia dan jenis kelamin diadopsi dari penelitian Walsh et al.
(2008), Bener & Ghuloum (2013), dan Okunrintemi et al. (2020).
Sampel kami dipilih secara purposive dengan instrumen
kuesioner dengan skala Likert lima poin. Mereka yang mampu
menjawab pertanyaan dipilih sebagai responden. Kuesioner
dibagikan langsung kepada pasien mulai Oktober hingga
November 2020 dengan tetap mengikuti protokol kesehatan
rumah sakit pandemi COVID-19. Analisis hipotesis dan
korelasional dilakukan dengan pendekatan multivariat Partial
Least Square - Structural Equation Model (PLS-SEM) (Hair,
Howard, & Nitzl, 2020; Hair, Risher, Sarstedt, & Ringle, 2019;
Kock & Hadaya, 2016). PLS-SEM menyediakan lebih dari
sekadar uji relevansi prediktif untuk menilai kualitas model
penelitian (Hair et al., 2019; Shmueli et al., 2019).
Hasil penelitian Hasil penelitian diuji secara empiris pada pasien rawat jalan
RS Husada. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit swasta
terkemuka yang terakreditasi dengan jumlah pasien rawat jalan
harian yang memadai. Perawatan berkualitas diukur dengan skala
yang dikembangkan dari Prakash dan Srivastava (2019). Skala
kepuasan pasien dikembangkan dari Asnawi et al. (2019) dan
skala loyalitas pasien dikembangkan dari Guo et al. (2020). Skala
usia dan jenis kelamin diadopsi dari penelitian Walsh et al.
(2008), Bener & Ghuloum (2013), dan Okunrintemi et al. (2020).
Sampel kami dipilih secara purposive dengan instrumen
kuesioner dengan skala Likert lima poin. Mereka yang mampu
menjawab pertanyaan dipilih sebagai responden. Kuesioner
dibagikan langsung kepada pasien mulai Oktober hingga
November 2020 dengan tetap mengikuti protokol kesehatan
rumah sakit pandemi COVID-19. Analisis hipotesis dan
korelasional dilakukan dengan pendekatan multivariat Partial
Least Square - Structural Equation Model (PLS-SEM) (Hair,
Howard, & Nitzl, 2020; Hair, Risher, Sarstedt, & Ringle, 2019;
Kock & Hadaya, 2016). PLS-SEM menyediakan lebih dari
sekadar uji relevansi prediktif untuk menilai kualitas model
penelitian (Hair et al., 2019; Shmueli et al., 2019).
Judul Faktor terkait praktik gigi dan loyalitas pasien di klinik gigi,
Laem Chabang, Thailand: Peran mediasi kepuasan pasien
Volume dan Vol.1(2), No. 7, hlm1-17
Halaman
Tahun 2021
Penulis Supaprawat Siripipatthanakul
Metode penelitian Populasi Laem Chabang adalah 73.100 (Population. City, nd)
Populasi target penelitian adalah pasien klinik gigi yang tidak
diketahui jumlahnya di Laem Chabang-Thailand. Sampel
ideal penelitian terdiri dari orang dewasa (usia 18 tahun atau
lebih) yang direkomendasikan oleh Maichum et al. (2016).
Sebuah survei standar biasanya memiliki tingkat kepercayaan
95%. (Zikmund, 2003) Ukuran sampel yang dibutuhkan
adalah 385 untuk kesalahan 5% tingkat presisi 95%, dan
P=0,5 dengan Probability Sampling (Stratified Random
Sampling) untuk mengumpulkan data di lima wilayah
mencakup sepuluh klinik gigi di Laem Chabang, Thailand.
Hasil penelitian Penelitian ini berfokus pada sektor pelayanan kesehatan gigi
di daerah Laem Chabang, Thailand. Itu tidak termasuk tujuan
lain. Cakupan layanan kesehatan yang komprehensif harus
dipertimbangkan dalam pengaturan bidang lain seperti apotek
dan klinik medis. Ini bisa memberikan lebih banyak wawasan
tentang sektor ini. Sifat penelitian ini adalah kuesioner yang
dikelola sendiri untuk mengidentifikasi hubungan antara
faktorfaktor yang berhubungan dengan praktik gigi, kepuasan
pasien, dan loyalitas pasien. Penelitian kualitatif seperti
wawancara dan kelompok fokus dapat memberikan lebih
banyak wawasan tentang penelitian masa depan. Virus corona
baru (COVID-19) dapat memengaruhi perilaku konsumen dan
keputusan pembelian di industri apa pun, termasuk sektor
perawatan kesehatan. (Barabari & Moharamzadeh, 2021,
Barocco et al., 2021) Selain itu, manajemen kualitas kesehatan
terkait dengan pengendalian infeksi untuk menciptakan
kepercayaan pasien terhadap praktisi dan klinik mereka.
Peneliti merekomendasikan penelitian lebih lanjut tentang
dampak COVID-19 pada manajemen kualitas layanan
kesehatan dan perilaku konsumen di klinik.