Anda di halaman 1dari 10

Remote Audit Di Masa Pandemi Covid 19

Dosen Pengempu Mata Kuliah Pengauditan 1 :


Dr. Ni Wayan Rustiarini, S. E, M. Si, Ak, CA.

Oleh :
Ni Luh Putu Elvi Ponika Apsari (04/2002622010094)

D Akuntansi Pagi
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
FAKULTAS EKONOMI DAN BINIS
TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Remote Audit Di Masa Pandemi Covid 19" dengan
tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengauditan 1. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan tentang remote audit bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bangli, 23 Agustus 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………... i


Daftar Isi …………………………………………………………………………………… ii
BAB I. PENDAHULUAN ………………………………………………………………… 3
A. Latar Belakang …………………………………………………………………….. 3
B. Rumusan Masalah …………………………………………………………………. 3
C. Tujuan ……………………………………………………………………………… 3
BAB II. PEMBAHASAN ………………………………………………………………….. 4
A. Implementasi Remote Audit di Masa Pandemi Covid-19 ………………………….. 4
B. Standar Audit Relevan Terkait Pandemi Covid-19 ………………………………… 4
C. Online Audit Sistem Manajemen di Tengah Pandemi Covid-19 …………………... 4
D. Pendekatan Remote Audit di Masa Pandemi Covid-19 …………………………….. 5
E. Agile Auditing ……………………………………………………………………… 5
F. Mempertahankan Kualitas Audit pada Masa Pandemi Covid-19 ………………….. 6
G. Pendekatan Audit Jarak Jauh (Remote Audit) dalam Kondisi Covid-19 …………... 7
BAB III. PENUTUP ……………………………………………………………………….. 8
A. Kesimpulan ………………………………………………………………………… 8
B. Saran ………………………………………………………………………………... 8
Daftar Pustaka ……………………………………………………………………………… 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Akuntan publik merupakan profesi yang berperan penting untuk memastikan bahwa
laporan keuangan perusahaan dapat dipertanggungjawabkan kepada stakeholder (pemangku
kepentingan). Oleh sebab itu, auditor dituntut untuk terus memperbaiki kinerjanya agar
mampu menghasilkan produk audit yang berkualitas. Namun di tengah pandemi Covid-19,
ketidakpastian ekonomi makro dan mikro serta aktivitas akuntansi dan audit menjadi tidak
terkendali. Situasi yang demikian mengakibatkan terbatasnya akses, terkendalanya perjalanan,
dan ketersediaan auditor atas pertimbangan kesehatan. Padahal dalam situasi tersebut, auditor
dituntut untuk mampu menjaga kualitas audit dengan mendapatkan bukti audit yang cukup
untuk melaporkan suatu opini audit. Tak hanya itu, auditor pun harus menguasai kebijakan
ekonomi, peraturan pemerintah, dan berbagai transaksi nonrutin yang terjadi selama pandemi.
Atas kondisi tersebut, auditor disarankan untuk mengeksplorasi prosedur 3 alternatif untuk
menyelesaikan audit dengan pendekatan audit jarak jauh (remote audit).
Pelaksanaan audit di masa pandemi menyebabkan berbagai macam kendala, diantarannya
adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), audit dilakukan secara work from home,
kesulitan on-site, dan berbagai macam kendala yang menghalangi auditor untuk melakukan
penugasannya disaat pandemi ini (Mulyandini & Rendi, 2021). Menghadapi situasi demikian,
auditor dituntut untuk mempertajam auditnya guna mendeteksi kemungkinan adanya suatu
tindakan kecurangan atau kesalahan dari laporan keuangan perusahaan. Peluang terjadinya
kecurangan atau kesalahan lebih besar terjadi saat masa pandemi, terlebih dengan
digunakannya sistem audit jarak jauh. Minimnya interaksi secara langsung meningkatkan
peluang terjadinya kecurangan (fraud). Kesempatan untuk melakukan mainipulasi atas
dokumen serta penghilangan bukti dan informasi yang relevan akan semakin meiningkat. Oleh
sebab itu, remote audit yang dilakukan oleh seorang auditor dapat mempengaruhi
kemampuannya dalam mendeteksi terjadinya fraud.
Pada masa pandemi covid-19 ini remote audit menjadi pilihan yang tepat dikarenakan
sebagian besar perusahaan masih melakukan kegiatan work from office dan pelarangan
kerumunan. Perusahaan menerapkan protokol pencegahan covid-19 untuk aktivitas
operasional perusahaan dan mengharuskan seluruh auditornya untuk work from home

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana implementasi remote audit di masa pandemic covid – 19?
2. Bagaimana standar audit relevan terkait pandemic covid – 19?
3. Bagaimana Online Audit Sistem Manajemen di Tengah Pandemi Covid-19?
4. Bagaimana dampak kebijakan yang dikeluarkan tentang remote audit di masa mendatang?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui implementasi remote audit di masa pandemic covid – 19
2. Untuk mengetahui standar audit yang relevan terkait pandemic covid – 19
3. Untuk mengetahui oline audit system manajemen di tengah pandemic covid - 19
4. Untuk mengetahui dampak tentang remote audit di masa mendatang

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Implementasi Remote Audit di Masa Pandemi Covid-19


Remote Audit sendiri sudah menjadi lebih sering didengar karena pandemi yang terjadi
memberikan ruang terbatas untuk terjadinya pertemuan atau tatap muka. Remote Audit adalah
audit jalan keluar yang dapat dilakukan sebagian atau seluruhnya di luar lokasi (off-site).
Remote Audit bukan sebagai pengganti audit yang selama ini biasa dilakukan walaupun juga
tidak selalu menjadi pilihan terbaik, namun dapat menjadi pilihan dalam melaksanakan audit
pada masa pandemi seperti ini. Remote audit dapat dilakukan dengan syarat:
a. Ketersediaan data dan dokumen pendukung dalam bentuk digital
b. Tersedianya infrastruktur teknologi, seperti: jaringan internet, aplikasi sistem manajemen
c. Kompetensi dalam menggunakan infrastruktur teknologi (auditor dan auditee)
d. Kompleksitas audit yang dilaksanakan
e. Terdapat kesepakatan antara auditor dan auditee untuk melaksanakan remote audit

B. Standar Audit Relevan Terkait Pandemic Covid – 19


Sebagaimana diatur dalam Technical Newflash bahwa ada beberapa standar audit yang
relevan yang perlu didalami oleh praktisi sebelum memberikan jasa auditnya. Ada 10 standar
audit yang relevan terkait pandemic covid 19 antara lain :
1. SA 315: Pengidentifikasian dan Penilaian Risiko Kesalahan Penyajian Material Melalui
Pemahaman atas Entitas dan Lingkungannya;
2. SA 330: Respon Auditor terhadap Risiko yang Telah Dinilai;
3. SA 501: Pertimbangan Spesifik atas Unsur Pilihan;
4. SA 540: Audit atas Estimasi Akuntansi Nilai Wajar, dan Pengungkapan yang
bersangkutan;
5. SA 560: Peristiwa Kemudian ;
6. SA 570: Kelangsungan Usaha;
7. SA 600: Pertimbangan Khusus Audit atas Laporan Keuangan Grup;
8. SA 700: Perumusan Suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan Keuangan;
9. SA 705: Modifikasi terhadap Opini dalam Laporan Auditor Independen;
10. SA 720: Tanggung Jawab Auditor atas Informasi Lain dalam Dokumen yang Berisi
Laporan Keuangan Auditan.

C. Online Audit Sistem Manajemen di Tengah Pandemi Covid-19


Sebelum remote audit, auditor ada persiapan karena tidak langsung turun kelapangan. Hal-
hal yang dipersiakan antara lain :
1. Tim auditor mengirimkan list dokumen apa saja yang diperlukan untuk keperluan audit
jarak jauh (dokumen bisa dikirim via email, dibuatkan google drive).
2. Tim auditor dan klien menyepakati media teleconference yang dipilih untuk komunikasi
(Zoom, Hangout, Whatsapp Video, dll)
Adapun metode remote audit antara lain :
1. Opening / Closing Meeting
Melalui fasilitas telekonferensi, termasuk audio, video dan berbagai data

4
2. Observasi Dokumen / Rekaman
Akses jarak jauh, baik secara sinkron (dalam waktu nyata) atau secara tidak sinkron (bila
berlaku)
3. Observasi Lapangan
Melalui rekaman video, video atau audito. Menyediakan akses visual / audio ke lokasi jauh
atau berpotensi berbahaya

Langkah- Langkah yang dilakukan antara lain :


1. Pengiriman data digital (Dokumen/Rekaman) dengan menggunakan email, chat, dan
video call
2. Trial audit melalui media teleconference yang disepakati
3. Opening meeting
4. Pembuatan WA Group sebagai wadah koordinasi secara internal
5. Streaming langsung auditor ke lokasi auditee
6. Wawancara dengan auditee
7. Pembuatan laporan audit
8. Closing meeting

D. Pendekatan Remote Audit di Masa Pandemi Covid-19


Peranan auditor adalah menjadi mediator, disini auditor menjadi jembatan antara
kepentingan eksternal user dimana investor dan kreditur dan juga perusahaan. Jadi klien atau
perusahaan disini menerbitkan laporan keuangan eskternal user yang membutuhkan informasi
keuangan yang disediakan dalam laporan keuangan klien. Dalam penilaian risiko ada 4 item
yaitu :
1. Acceptable Audit Risk (AAR), risiko audit yang dapat diterima biasanya di set awal.
2. Inherent Risk (IR), risiko bawaan ini terait dengan bisnis dan klien dan proses bisnisnya
itu seberapa kompleks.
3. Control Risk (CR), seberapa efektif pengendalian internal perusahaan.
4. Plannel Detection Risk (PDR), risiko deteksi yang direncanakan untuk deterction risk,
kemudian akan menentukan seberapa luas lingkup audit, seberapa banyak prosedur dan
bukti audit yang harus dikumpulkan oleh auditor.

E. Agile Auditing
Agile jika secara umum dapat diartikan sebagai kemampuan untuk beradaptasi dengan
segala perubahan yang terjadi. Agile merupakan mindset yang dibentuk oleh nilai- nilai di
dalam agile manifesto dan prinsip-prinsip agile. Pandemi covid-19 ini membawa banyak
perubahan dari cara bekerja dan sebagainya. Pada intinya agile manifesto ini memberikan
tantangan nilai dan prinsip bagaimana seorang auditor dapat dikatakan agile. Dalam agile
manifesto, auditor dikatakan agile apabila :
1. Individual and Interaction, memfokuskan pada individu, interaksi dan komunikasi
2. Working product, produk yang bekerja itu lebih baik daripada dokumentasi yang
komperensip
3. Customer Collaboration, melibatkan setiap dari tahap pengembangannya tidak hanya
pada saat contract negotiation saja
4. Responding to change, merespon untuk melakukan perubahan terhadap situasi yang
terjadi

5
Pada dasarnya prinsip yang dihandalkan agile itu adalah bisa komunikasi, kolaborasi, dan
menyeleaikan pekerjaan dengan cepat.
Pada agile auditing, Adapun Langkah-langkah yang harus lakukan untuk mengaplikasikan
agile dalam aktivitas audit :
1. Melakukan survei (mengecek kelemahan ataupun kekurangan)
2. Melakukan perbaikan (melakukan define agile dan meletakkan pada Audit Charter)
3. Memilih agile method yang sesuai
4. Mengaplikasikan metode tersebut untuk menemukan cara menjadi agile

F. Mempertahankan Kualitas Audit pada Masa Pandemi Covid-19


Respond auditor yang diharapkan adalah memodifikasi prosedur pengumpulan bukti audit,
merevisi proses identifikasi, dan penilian risiko salah saji material, mengubah prosedur audit
yang direncanakan atau melakukan prosedur alternatif atau prosedur lanjutan yang tepat.
Pandemi covid-19 dan skema pembatasan sosial telah menyebabkan terjadinya perubahan
yang cepat sehingga mempengaruhi lingkungan pengendalian perusahaan sehingga
menghadirkan peluang baru untuk pelaku fraud baik dari internal maupun eksternal.
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan supaya bisa menyajikan kualitas audit seperti yang
diinginkan, antara lain :
1. Penyesuaian surat perikatan audit
Auditor perlu menyesuaikan surat perikatan audit apabila terdapat prekondisi audit
yang akan sulit atau tidak dapat lagi dilakukan oleh klien atau auditee maupun auditor
sebagai dampak dari covid-19
2. Merevisi proses identifikasi dan penilaian risiko salah saji material
Dengan adanya pandemi covid-19, auditor perlu menilai Kembali sifat dan tingkat
risiko salah saji material pada tahaan perencanaan audit sehubungan dengan adanya
keadaan baru.
3. Merevisi penentuan materialitas
Penentuan nilai materialitas tidak akan sama ketika kondisi normal dan pada saat
pandemic covid-19. Ketika auditor sudah melakukan revisi atas penilaian risiko sebagai
dampak pandemic covid-19, maka materialitas audit baik perencanaan maupun
pelaksanaan juga perlu dilakukan penyesuaian.
4. Mempertahankan spektisisme dalam merespon risiko fraud
Auditor perlu mempertahankan spektisisme professional dan meningkatkan
kewaspadaan terhadap risiko fraud mungkin akan lebih tinggi dalam masa pandemi
covid-19.
5. Melakukan prosedur alternatif dalam perolehan bukti audit
Auditor disarankan untuk mengeksplorasi prosedur alternatif termasuk penggunaan
teknologi sejauh mungkin untuk dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat.
6. Mendapatkan representasi tertulis tambahan
Auditor harus mempertimbangkan apakah perlu untuk mendapatkan representasi
tertulis tambahan untuk mendukung bukti audit yang relevan dengan kondisi yang
diakibatkan pandemi covid-19.
7. Menerbitkan opini modifikasian dalam hal terjadi pembatasan ruang lingkup

6
Apabila seluruh prosedur audit sudah dilaksanakan dan auditor belum memperoleh
keyakinan memadai, maka secara professional dengan menjalankan integritas, auditor
harus berani menetapkan terjadi “pembatasan ruang lingkup”

G. Pendekatan Audit Jarak Jauh (Remote Audit) dalam Kondisi Covid-19


Remote audit (audit jarak jauh) merupaan sarana elektronik untuk memperoleh bukti audit
dari jarak jauh dan mengevaluasi secara obyektif. Adapun beberapa Teknik audit yang
digunakan dalam remote audit antara lain :
1. Perencanaan
Pada remote audit, perencanaan memakan waktu 2x lipat dari biasanya. Dan
perencanaan penetapan personil, waktu serta file yang diperlukan harus tepat dan teliti.
2. Vouching
Kajian dokumen dilakukan dengan menggunakan media sharing database, sharing
drive, scanner, dan foto dokumen jarak jauh
3. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi atau pemeriksaan langsung menggunakan media live streaming, atau
penggunaan video recording dengan menambahkan alat petunjuk waktu
4. Inquiry
Dapat menggunakan video conference atau panggilan video, auditor harus sudah
memiliki pertanyaan yang lebih mendetail sebagai antisipasi karena ketidak hadiran
secara langsung
Remote audtit bisa menjadi prosedur audit yang efektif, namun saat ini bukan merupakan
solusi jangka Panjang yang permanen. Karena masih banyak keterbatasan didalamnya, serta
kehadiran auditor secara langsung dalam proses audit dirasa masih sangat diperlukan guna
menjaga kualitas integritasnya. Oleh karena itu remote audit ini juga memiliki kekurangan dan
kelebihannya masing-masing.
Keuntungan / Kelebihan Audit Jarak Jauh :
1. Biaya Perjadin, lebih efisien biaya perjalanan auditor
2. Ketersediaan Auditor, karena dapat dilakukan di rumah/kantor, auditor super senior
dapat lebih terlihat aktif
3. Luas Cangkupan, menjelajahi berbagai kota dengan teknologi konfrensi/live streaming
4. Peningkatan Koordinasi, peningkatan yang digunakan teknologi informasi, membuat
komunikasi menjadi lebih sering
Keterbatasan / Kekurangan Audit Jarak Jauh :
1. Sensitivitas Berkurang
Ketidak hadiran auditor secara langsung dapat mengurangi tingkat kejelian auditor
dalam menemukan fraud. Terutama fraud yang disembunyikan
2. Teknologi Euditee
Perangkat pendukung di lokasi auditee terkadang kurang mendukung, serta
terhambat oleh geologi dan struktur bangunan serta kemampuan SDM dalam
penerapannya
3. Pelaksanaan Rekomendasi
Pemberian rekomendasi secara jarak jauh membuat perasaan diawasi menjadi
berkurang, sehingga praktik kecurangan atau kesalahan menjadi berulang

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Remote Audit adalah audit jalan keluar yang dapat dilakukan sebagian atau seluruhnya di
luar lokasi (off-site). Remote Audit bukan sebagai pengganti audit yang selama ini biasa
dilakukan walaupun juga tidak selalu menjadi pilihan terbaik, namun dapat menjadi pilihan
dalam melaksanakan audit pada masa pandemi seperti ini. Sebagaimana diatur dalam
Technical Newflash bahwa ada beberapa standar audit yang relevan yang perlu didalami oleh
praktisi sebelum memberikan jasa auditnya
Peranan auditor adalah menjadi mediator, disini auditor menjadi jembatan antara
kepentingan eksternal user dimana investor dan kreditur dan juga perusahaan. Jadi klien atau
perusahaan disini menerbitkan laporan keuangan eskternal user yang membutuhkan informasi
keuangan yang disediakan dalam laporan keuangan klien.
Agile jika secara umum dapat diartikan sebagai kemampuan untuk beradaptasi dengan
segala perubahan yang terjadi. Agile merupakan mindset yang dibentuk oleh nilai- nilai di
dalam agile manifesto dan prinsip-prinsip agile.
Respond auditor yang diharapkan adalah memodifikasi prosedur pengumpulan bukti audit,
merevisi proses identifikasi, dan penilian risiko salah saji material, mengubah prosedur audit
yang direncanakan atau melakukan prosedur alternatif atau prosedur lanjutan yang tepat.
Remote audtit bisa menjadi prosedur audit yang efektif, namun saat ini bukan merupakan
solusi jangka Panjang yang permanen. Karena masih banyak keterbatasan didalamnya, serta
kehadiran auditor secara langsung dalam proses audit dirasa masih sangat diperlukan guna
menjaga kualitas integritasnya.

B. Saran
1. Pengembangan skill kepada ,ahasiswa dengan perbanyak mengikuti Latihan TI dan
seminar audit jarak jauh. Mahasiswa juga perlu optimis karena telah dibekali pengetahuan
atau dasar-dasar untuk melakukan audit jarak jauh
2. Pengembangan serta penyediaan media, sumber pembelajaran serta teknik pembelajaran
yang up to date atau kekinian dan tepat sasaran menjadi kunci agar perang melawan
pandemic seperti Covid-19 dan rintangan lainnya dalam dunia auditing.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.youtube.com/watch?v=tS8HX6nsenk
https://www.youtube.com/watch?v=ekaTDEfs8fM
https://www.youtube.com/watch?v=ar6P1F-rVYg
https://www.youtube.com/watch?v=X_zYGJf-CiE
https://www.youtube.com/watch?v=T0M71DozdT8
https://www.youtube.com/watch?v=XgvqH4K5Nfg
https://www.youtube.com/watch?v=GZkoJWFjM08

Anda mungkin juga menyukai