Disusun Oleh :
Dengan ini saya menyatakan bahwa laporan kerja praktek ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah kerja praktek,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak dapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,kecuali secara tertulis diacu dalam naskah
ini dan disebutkan dalam daftar Pustaka.Apabila kemudian hari pernyataan saya
tidak benar,maka saya bersedia menerima sanksi akademis yang berlaku.
Fahmi Awaludien
i
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN
Disusun oleh:
Fahmi Awaludien
NPM : 18.16.1.0028
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT karena atas
limpahan rahmat, ridho, dan karuniaNya laporan Kerja Praktek (KP) dapat
diselesaikan tepat waktu. Shalawat serta salam tak lupa kami haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang selalu menjadi teladan bagi umatnya.
Laporan kerja Praktek (KP) ini merupakan bentuk pertanggung jawaban
tertulis atas terlaksananya kegiatan KP. Durasi kegiatan kurang lebih 4 minggu
mulai hari Jumat, 19 November 2021 sampai dengan hari Minggu , 19 Desember
2021. Kerja Praktek (KP) merupakan tahapan yang harus dijalani mahasiswa
program studi Teknik Mesin semester 7 Universitas Majalengka.
Praktik kegiatan yang dilaksanakan di PT. Pabrik Gula Rajawali II Unit
PG.Jatitujuh Majalengka kegiatan KP tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak,
baik secara langsung maupun tidak. Oleh karena itu, kami mengucapkan teruma
kasih kepada segenap pihak yang telah membantu :
1. Ayah dan ibu, selaku orang tua penulis dan keluarga yang selalu
memberikan kasih sayang, doa, dukungan serta pengorbaan yang tak
ternilai.
2. Prof.Dr. H. Sutarman, M.SC., Selaku Rektor Universitas Majalengka.
3. Dr. H. Riza.M. Yunus, ST., MT., Selaku Dekan Fakulta Teknik.
4. Asep Rachmat, ST., MT, Selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin.
5. Ir.Engkos Koswara M.T, Selaku Pembimbing utama.
6. Asep Rachmat, ST., MT, Selaku Dosen Wali.
Semoga laporan KP ini dapat memberikan manfaat berupa inspirasi dan
motivasi bagi pembaca. Saya menyadari dalam proses pembuatan laporan masih
terdapat banyak kesalahan, oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan
demi perbaikan laporan kami selanjutnya.
Wassallammualaikum.wr.wb
Majalengka, Febuari 2022
Fahmi Awaludien
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB III METODE PELAKSANAAN ............................................................... 28
3.1. Diagram Alir Kerja Praktek ...................................................................... 28
3.2.Penentuan Lokasi Kerja Praktek ................................................................ 28
3.3. Penentuan Waktu Kerja Praktek ............................................................... 29
3.4. Metode Kerja Praktek ............................................................................... 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 30
4.1. Pengambilan Data .................................................................................... 30
4.1.1. Proses Pengolahan Gula .................................................................. 30
4.1.2. Spesifikasi Pompa .......................................................................... 37
4.1.3. Alat yang digunakan ....................................................................... 38
4.1.4.Instalasi Pompa Sentrifugal. ............................................................ 40
4.15. Data Pengujian ................................................................................ 41
4.1.6. Data Pengukuran : ......................................................................... 41
4.17. Perawatan Pompa ............................................................................ 42
4.2 Pengolahan Data ....................................................................................... 45
4.3. Analisa Grafik Karakteristik ..................................................................... 47
BAB V PENUTUP ............................................................................................ 48
5.1. Kesimpulan ................................................................................................. 48
5.2.Saran............................................................................................................ 48
Daftar Pustaka ................................................................................................... 49
Lampiran Gambar .............................................................................................. 50
v
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 4.10. Evaporator ................................................................................... 34
Gambar 4.12.Gula.............................................................................................. 36
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pelaksanaan Kerja Praktek.................................................................... 5
Tabel 4.2 Data Pengukuran 𝑃𝑠𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 dan P discharge Telah diubah ke Satuan
Internasional (Pa) ............................................................................................... 42
Tabel 4.3. Spesifikasi Pompa Sentrifugal di stasiun gilingan Pabrik Gula Rajawali
II Unit PG.Jatitujuh. ........................................................................................... 43
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Q,Whp, dan Efisiensi Pompa Sentrifugal ............... 46
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pabrik Gula (PG) Jatitujuh merupakan salah satu perusahaan agro
industri di Indonesia yang mengolah tebu menjadi gula. Pabrik gula Jatitujuh
terletak di Desa Sumber Kulon Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka,
Provinsi Jawa Barat yang memiliki umur cukup muda yakni 40 tahun dengan
peralatan yang serba modern dan otomatis.
1
2
1.3.1 Tujuan
1. Menjaga kapasitas pompa sentrifugal untuk menunjang produksi.
2. Semua elemen yang terkontrol dalam pompa sentrifugal bekerja dengan
maksimal.
3. Untuk tersirat efisiensi pompa sentrifugal di stasiun gilingan Pabrik
Gula Rajawali II Unit PG.Jatitujuh ideal dan actual .
1.3.2 Manfaat
1. Kapasitas produksi tercapai untuk memenuhi standarisasi pruduksi.
2. Memperbaiki kerusakan ditiap-tiap komponen dalam pompa sentrifugal
di stasiun gilingan Pabrik Gula Rajawali II Unit PG.Jatitujuh.
3. Mencegah terjadinya turbulensi pada pompa sentrifugal di stasiun
gilingan Pabrik Gula Rajawali II Unit PG.Jatitujuh.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam Kerja Praktek ini meliputi :
1. Kerja praktek dilakukan di PG Rajawali II Unit Jatitujuh yang berlokasi
di Desa Sumber Kulon, Kecamatan Jatitutujuh, Kabupaten Majalengka,
Provinsi Jawa Barat. Yaitu perusahaan yang menghasilkan gula. Secara
khusus, kerja praktek dilakukan pada proses produksi untuk
menghasikan gula kristal.
2. Kerja praktek pada tanggal 19 November 2021 sd 19 Desember 2021 ini
harus bersifat latihan kerja yang berdisiplin dan bertanggung jawab
sesuai dengan aturan pada perusahaan yang bersangkutan.
3. Hanya berfokus pada proses kinerja pompa sentrifugal,perawatan dan
analisa efisiensi di Pabrik Gula Rajawali II Unit PG.Jatitujuh.
4
Kontrak
1
Kerja Praktek
Pembuatan
2 Proposal
Kerja Praktek
Melaksanaan
3
Kerja Praktek
Pengumpulan
dan
4
Pengolahan
Data
Penyusunan
dan
5 Bimbingan
Laporan
Kerja Praktek
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pabrik gula Jatitujuh sendiri dibangun pada tahun 1977 sampai dengan tahun
1978 oleh kontraktor Perancis, Five Cail Babcock (FCB) dan pada tanggal 5
November 1980, PG. Jatitujuh diresmikan oleh presiden Soeharto dalam rangka
meningkatkan produksi gula dalam negeri sehingga dapat memenuhi kebutuhan
gula nasional dan mampu merangsang berdirinya pabrik-pabrik gula baru yang lain.
Kemudian pada tanggal 11 April 1981, muncul Peraturan Pemerintah No. 10 tahun
1981, yang berisi PNP XIV diubah menjadi PTP XIV (Persero) dan PG. Jatitujuh
menjadi salah satu pabrik yang berada dibawah naungan PTP XIV (Persero) yang
berlokasi di Provinsi Jawa Barat.
6
7
Visi
Menjadi pabrik gula dengan kinerja terbaik agar mampu tumbuh dan
berkembang serta memenuhi harapan pihak-pihak yang berkepentingan
Misi
Lokasi PT. PG. Rajawali II Unit Jatitujuh terletak di desa Sumber, Kecamatan
Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat pada ketinggian 3 – 50 mdpl dan
berjarak sekitar 78 km dari kota Cirebon ke arah barat. Lokasi arealnya terletak
pada dua Kabupaten yakni Majalengka dan Indramayu berada pada garis BT
108°16’24” dan LS 6°31”2” sampai 6°31’40”. Areal PT. PG. Rajawali II Unit PG.
8
Jatitujuh merupakan areal HGU (Hak Guna Usaha) seluas 11.921,56 ha, yang
terdiri dari:
1. Emplasmen : 135,40 ha
2. Jalan : 682,40 ha
4. Pertamina : 66,50 ha
1) Tujuan Perusahaan
2) Fungsi Perusahaan
Ada dua fungsi perusahaan apabila kedua fungsi tersebut dijalankan dengan
lancar, terkoordinir, terintegrasi, dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yaitu:
1) Fungsi Operasi
2) Fungsi Manajemen
A. General Manager
Tugas Kepala Bagian Tata Usaha dan Keuangan adalah sebagai berikut:
Selain kepala bagian yang ada di atas terdapat pula unit lain di PG Jatitujuh
yang langsung di bawah naungan direksi, yaitu Kepala Pusat Penelitian
Agronomi, Kepala Pabrik pakan ternak, dan Kepala divisi hortikultura. Selain
itu terdapat juga karyawan berdasarkan tingkatan prestasi dan massa kerja.
Tingkatan tersebut adalah karyawan pimpinan, karyawan bulanan, karyawan
harian, dan karyawan garapan tebu. Adapun karyawan yang ada hanya pada
massa giling yang disebut karyawan kampanye, karyawan musiman, dan
karyawan tebang, Jumlah Tenaga kerja PG Jatitujuh.
15
NO BAGIAN JUMLAH
1 TUK 39
2 SDM DAN UMUM 22
3 TANAMAN 57
4 TEBANGAN 22
5 INSTALASI 242
7 PABRIKASI 206
8 MEKANISASI 100
JUMLAH 757
3. Rendah hati
4. Terbuka
5. Saling menghormati
6. Profesionalisme
7. Kreatif
8. Inovatif
9. Team work
tempat ke tempat lain dengan cara menaikan tekanan cairan tersebut. Kenaikan
tekanan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan
pengaliran. Pompa beroprasi dengan prinsip membuat perbedaan tekanan antara
bagian masuk (suction) dengan bagian keluar (discharge). Dengan kata lain, pompa
berfungsi mengubah tenaga mekanis dari suatu sumber tenaga (penggerak) menjadi
tenaga kinetis (kecepatan), dimana tenaga ini berguna untuk mengalirkan cairan,
menigkatkan kecepatan, tekanan dan ketinggian cairan. Didalam pengoperasian
penggerak pompa dibutuhkan suatu alat penggerak yang dapat berupa motor listrik,
turbine uap, turbine gas, dan turbine air karena pompa merupakan suatu alat
pengubah tenaga yaitu pengubah energi mekanik dari suatu penggerak menjadi
energi potensial berupa head, sehingga fluida cair tersebut berpindah dan memiliki
tekanan sesuai dengan head yang dimilikinya.
Pompa Sentrifugal yang berada di Stasiun gilingan di PG. Jatitujuh ada 3 unit
yang pemakaian saling bergantian, sehingga ketika terjadi kerusakan pada pompa
masih tersedia spare pompa yang masih dapat digunaka dan tidak menghambat
dalam Proses produksi. Pompa nira sangat berpengaruh karna yang mendorong nira
dari bawah ke-penyaringan nira mentah Setasiun pemurnian.
Cara kerja pompa ini adalah dengan memberikan gaya tertentu pada volume
fluida tetap dari sisi inlet menuju titik outlet pompa. Pompa jenis ini memiliki
kelebihan memberikan perpindahan fluida yang stabil dan power density (gaya per
satuan berat) yang besar. Jenis - jenis pompa ini terbagi menjadi:
A. Pompa Reciprocating
Cara kerja pompa ini adalah mengubah energi mekanis
dari penggerak pompa menjadi energi dinamis terhadap cairan
yang dipindahkan.Perpindahan energi ke cairan terjadi melalui
elemen berupa gear/crank, cam yang bergerak secara memutar
dan memberikan dorongan terhadap piston yang selanjutnya
menekan fluida sehingga dapat mengalir. Sejumlah volume
fluida akan mengalir masuk melalui inlet menuju silinder,
kemudian fluida ditekan/dipompa keluar melalui outlet. Pompa
jenis ini banyak digunakan untuk mengalirkan fluida dengan
nilai viskositas besar seperti minyak mentah, lumpur dan lain -
lain.
A. Pompa Sentrifugal
Pompa sentrifugal terdiri dari sebuah impeler yang di
tengah - tengahnya terdapat saluran inlet. Pada saat impeler
berputar, fluida mengalir menuju casing di sekitar impeler
19
B. Pompa Aksial
Pompa aksial atau dikenal juga dengan pompa propeler
menghasilkan sebagian besar tekanannya dari propeler dan
gayalifting dari sudu terhadap fluida. Pompa aksial terbagi
menjadi dua jenis yaitu pompa aksial vertikal (single-stage dan
two-stage) dan pompa aksial horizontal.Pada umumnya, pompa
aksial yang banyak digunakan adalah pompa aksial tipe vertikal
sementara tipe horizontal digunakan untuk kebutuhan fluida
dengan debit besar dan tekanan kecil.
C. Special-Effect Pump
Pompa jenis ini digunakan pada industri dengan kondisi
tertentu.beberapa jenis pompa yang termasuk kedalam jenis ini
adalah jet-eductor (injector), gas lift, hydraulic ram dan
elektromagnetik.
D. Pompa Injector
Keterangan :
1) Casing
2) Impeller
22
3) Shaft seal
4) Bearing Housing
5) Shaft
6) Lubricating reservoir
7) Eye of impeller
Valve adalah adalah impeller yang berfungsi sebagai tempat berlalunya cairan
pada impeller.
2. Packing
Packing digunakan untuk mencegah dan mengurangi kebocoran fluida yang
mungkin terjadi pada sisi perbatasan antara bagian pompa yang berputar (poros)
dengan stator. Sistem sealing yang banyak digunakan pada pompa sentrifugal
adalah mechanical seal dan gland packing.
3. Shaft atau poros
Shaft atau Poros berfungsi untuk mentransmisikan putaran dari sumber gerak,
seperti motor listrik, ke pompa. Yang perlu kita perhatikan adalah, pada sebuah
pompa sentrifugal yang bekerja di titik efisiensi terbaiknya, maka gaya bending
porosnya akan secara sempurna terdistribusikan ke seluruh
bagian impeller pompa.
23
4. Discharge nozzle
Discharge nozzle adalah bagian dari pompa yang berfungsi sebagai tempat
keluarnya fluida hasil pemompaan.
5. Casing
Casing merupakan bagian luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung
elemen di dalamnya.
6. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah enerrgi mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan/fluida yang dipomparan secara kontinyu, sehingga cairan
pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat
perpindahan dari cairan/fluida yang masuk sebelumnya.
7. Bearing
Bearing berfungsi untuk menahan gaya berat dan gaya-gaya yang searah dengan
gaya berat tersebut, serta thrust bearing yang berfungsi untuk menahan gaya aksial
yang timbul pada poros pompa relatif terhadap stator pompa.
8. Eye of impeller
ΔP = Pd-Ps……………………………………………………….………………(1)
Dimana :
𝑉
Q = 𝑡 ………………………………………………………………….…………..(2)
Dimana :
t = Waktu (Detik)
3. Head Total
Menurut Astu Pudjanarsa,(2006) Head total pompa yang tersedia harus dapat
mengalirkan fluida sejumlah yang di butuhkan.Head total dicari dari persamaan :
𝑃𝑑−𝑃𝑠
Htotal = 𝜌𝑔
ΔP
Htotal = 𝜌𝑔………………………………………………………..………….…..(3)
26
1. Daya Poros Pompa ( Brake Horse Power ) adalah daya yang dihasilkan
dari Voltase dikalikan arus listrik dikalian cos phi(𝜃,dihitung dengan
persamaan.
Bhp = V X I X COS𝜃……………………………………………………(4)
Dimana :
V : Voltase
I : Arus
COS𝜃 : 0,89
3. Daya air adalah kerja berguna dari pompa persatuan waktunya,kerja berguna
ini yang diterima air pada pompa.
Ph = 𝜌. 𝑔. 𝑄. 𝐻………………………………………………..……..……(5)
Dimana :
H= Hd-Hs…………………………………………………………………(6)
4. Tekanan pompa terdiri dari tekanan hisap dan tekanan buang.Tekanan hisap
(Ps) adalah sebesar tekanan air dari basin yang akan di hisap oleh
pompa.Sementara tekanan buang (Pd) yaitu besarnya tekanan air yang di
buang oleh pompa melalui impeller.
ΔP= ( Hd+Hs )……………………………………………………………(7)
27
𝑊ℎ𝑝
pump = 𝐵ℎ𝑝 …………………………………………………..……..…..(8)
Keluar pompa daya Hp air atau daya Hp hidrolik (hp) adalah daya hp cair
yang di kirim kan oleh pompa,dan dapat di hitung sebagai berikut:
Whp = Q X (hd-hs).𝜌.g……………………….………………………….(9)
Dimana :
Q = Debit
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Mulai
Studi Literatur
Observasi
Pengambilan Data
Pengolahan Data
Analisis
Kesimpulan
Selesai
28
29
BAB IV
Hasil muatan tebu kemudian dikumpulkan di cane yard, bongkar muatan tebu
dilakukan menggunakan Hillo, Grabber, Crane & tippler. Waktu tunggu tebu pada
cane yard 24 jam, apabila lebih maka akan terjadi penurunan sukrosa.
Sebelum tebu masuk ke proses penggilingan, tebu yang ada di cane yard akan
masuk ke cane table kemudian masuk ke cane cutter untuk dilakukan pemotongan
terlebih dahulu agar ukuran lebih kecil sehingga mempermudah proses gilingan,
tebu yang sudah di potong kecil kemudian masuk ke unigrator untuk dicacah
supaya lebih mudah untuk di peras di mill stasion( St. gilingan) & menghasilkan
nira lebih maksimal.
Prinsip kerja clarifier adalah memisahkan nira jernih dari pengotornya yang
sudah menggumpal berdasarkan massa jenisnya. Massa jenis nira akan lebih rendah
dibanding massa jenis pengotornya, maka pengotor akan turun ke bawah sedangkan
nira akan di salurkan ke Dutch State Mines (DSM) screen yang berbentuk saringan
kotak dimana di tengahnya terdapat lembaran saringan yang di atur miring dengan
elevasi yang cukup tajam. Diujung saringan terdapat talang ulir yang mengirim
ampas ke unit gilingan & di sisi bawah terdapat bak penampung nira tersaring, yang
terdapat pompa untuk mengirimnira tersaring ke pemurnian.Kotoran yang sudah
mengandap dipompa ke tanki nira kotor untuk di tapis menggunakan Rotary
Vacuum Filter (RVF)
D. Proses Penguapan
Stasiun penguapan berfungsi untuk menguapkan kandungan air yang terdapat
pada nira encer hasil pemurnian agar di hasilkan nira kental dengan konsentrasi
32% beaume atau setara dengan 64% brix. Penguapan pada nira encer berguna
untuk mempercepat kristalisasi pada proses pemasakan.
evaporator 1 adalah 1200 𝐶 dengan tekanan 112,48cmHg. Uap & nira berada dalam
pipa yang berbeda sehingga perpindahan panas yang terjadi adalah perpindahan
panas konduksi antara permukaan pipa yang berisi uap panas dengan pipa berisi
nira jernih.Badan penguap 1 menghasilkan nira kental dengan konsentrasi 20-25%
brix & uap nira. Kemudian di alirkan ke badan penguap 2 sebagai sumber uap
pemanas dan nira kental hasil evaporasi 1 dialirkan menuju ke badan penguap 2
sebagai bahan masukan, hasil dari badan penguap 2 adalah nira kental dengan
konsentrasi 27-30% brix& uap nira. Kemudian dialirkan kembali ke badan 3
sebagai bahan masukan, hasil dari proses evaporasi 3 adalah nira kental dengan
konsentrasi 34-40% brix& uap nira. Kemudian di alirkan ke baadan 4sebagai bahan
masakan, hasil dari evaporasi 4 adalah nira kental dengan konsentrasi 40-60 brix
dan uap nira. Kemudian dari badan 4 di alirkan ke badan 5 sebagai bahan masukan,
Pada evaporasi 5 dihasilkan nira kental dengan konsentrasi 60-64% brix & uap nira
5. Uap dari badan 5 ini kemudian di dinginkan sehingga di hasilkan air jatuhan.Air
jatuhan merupakan air sisa proses pemanasan yang terbentuk dari kondensasi uap.
Nira mengalir dari badan penguap yang satu ke badan penguap selanjutnya karena
perbedaan tekanan pada setiap badan penguap .
E. Proses Pemasakan
dalamnya sedikit. Pada proses masakan ini dilakukan pengkondisian vakum pada
setiap pan masakannya. Hal tersebut menyebabkantitik didih air menurun. Oleh
karena titik didih air menurun maka air akan cepat menguap dan keadaan nira akan
menjadi jenuh sehingga dengan cepat akan membentuk kristal. Kondisi vakum yang
dilakukan pada pan iini dapat menurunkan titik didih, sehingga dengan suhu yang
tidak terlalu tinggi tetap dapat menguapkan air yang masih terkandung di dalam
nira.Gula yang dapat di kristalkan hanya sukrosa sedangkan glukosa dan fruktosa
tidak dapat di kristalkan.
Apabila ukuran kristal gula pada setiap pan masakan sudah memenuhi standar
maka hasilnya akan di alirkan kedalam palung pendingin sebelum di lakukan proses
putaran. Palung pendingin yang ada di PG Jatitujuh memiliki pengaduk yang
berfungsi untuk mengaduk terus hasil dari tiap pan masakan agar tidak terjadi
penggumpalan.
Proses yang terjadi di stasiun putaran ini adalah proses pemisahan kristal gula
dari larutannya dengan memanfaatkan gaya sentrifugal, kristal gula yang di
hasilkan akan terlempar ke bagian luar sedangkan larutannya akan turun ke bawah
untuk di proses kembali ke masakan A. Gula yang di hasilkan dari proses
pemasakan masih bercampiur dengan larutannya sehingga di perlukan adanya
sentrifugasi gula yang berfungsi untuk memisahkan kristal gula dari sisa
terlarutnya. Alat sentrifugasi pada stasiun puteran di PG Jatitujuh terdiri dari dua
sistem alat. Yaitu Low Grade Centrifugal (LGC) & High Grade Centrifugal (HGC)
36
LGC di gunakan untuk puteran gula yang di hasilkan dari proses pemasakan
D & pemaskan C yaitu D1 yang terdiri dari 5 unit puteran D2 terdiri dari 2 unit &
puteran C terdiri dari 2 unit.
Gula kering di bagi ke hopper yang terbagi dalam tiga bagian badan sebelum
dilakukan penimbangan, kapasitas hopper PG Jatitujuh adalah 7.000 kw.
Gambar 4.12.Gula
37
Merk : F.Moret
Type : 4 C REP
Tahun : 1998
No seri : 19653
Voltase : 380 V
Arus : 251 A
Adapun alat yang di perlu di perhatikan dalam pengambilan data yaitu pompa
nira mentah.Alat yang dipakai dalam memperoleh data adalah
1. Flowmeter Digital
Debit laju aliran dalam pipa keluar menuju weirmeter diatur dengan
menggunakan katup debit
Discharge Head
Pressure Discharge
( psi )
Flowmeter Digital
Ball Valve
( Kgf/𝑐𝑚 2)
Diketahui :
: Efisiensi
Tabel 4.2 Data Pengukuran 𝑃𝑠𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 dan P discharge Telah diubah ke Satuan
Internasional (Pa)
No Tanggal Jam 𝑃𝑠𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 P discharge Q
(WIB) (Pa) (Pa) (Kwintal/H)
1 08 Juni 2021 07:00 69350 240000 1187
2 09 Juni 2021 07:00 75000 260000 1609
3 10 Juni 2021 07:00 72000 250000 1417
4 11 Juni 2021 07:00 0 0 0
5 12 Juni 2021 07:00 50000 200000 881
Tabel 4.3. Spesifikasi Pompa Sentrifugal di stasiun gilingan Pabrik Gula Rajawali
II Unit PG.Jatitujuh.
NAMA PERALATAN TAHUN DETAIL TEKNIS
POMPA NIRA 1998 Merk : F.Moret
MENTAH Type : 4 C REP
No seri : 19653
Capacity (Q) :190 𝑀3 /h
Speed : 1460 rpm
44
Seperti mana yang dilakukan dalam perawatan dan perbaikan pompa nira
mentah di PG Rajawali jatitujuh diantaranya :
Bearing
Impeler
Discharge nozzle
3. Tekanan Pompa
ΔP = ( hd+hs)
= 24,46 m + 7,069 m
= 31,52 m
= 31.52 M X 98066,5 Pa
= 309105 Pa
Whp = ΔP X Q
= 309105 Pa x 118,7 m3 /h
= 36690 watt
5. Efisiensi
𝑤ℎ𝑝
= 𝑏ℎ𝑝 x 100 %
36690
= X 100%
84888
= 43 %
Dari grafik dapat di lihat peningkatan dan penurunan efisiensi pompa yang di
pengaruhi beberapa factor lainnya. Actual efesiensi pompa saat beroperasi pada
tanggal 08 Juni 2021 hingga 12 Juni 2021 Terjadinya penurunan efesiensi dari
kinerja pompa
Pada tanggal 08 Juni 2021 sampai dengan 09 Juni 2021 terjadi peningkatan
efisiensi karena dipengaruhi oleh kondisi strainer yang bersih,kondisi Impeller yang
baik , pada tanggal 10 Juni 2021 sampai dengan 11 Juni 2021 terjadi penurunan
efisisiensi hingga 0% dikarena terjadinya penyumbatan di impeller pompa dan
tanggal 11 Juni 2021 sampai dengan 12 Juni 2021 Kenaikan Efisiensi sebesar 25 %
dikarena pengurangan jumlah nira yang dihisap pompa setelah perbaikan impeller.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan observasi dan Analisa kinerja pompa sentrifugal di stasiun
gilingan pada pompa pada saat beroperasi tidak konstan dikarenakan terjadinya
getaran dan juga terjadinya korosi pada komponen impller dalam pipa yang
diakibatkan oleh fluida yang mengalir,sehingga yang mempengaruhi kinerja pompa
sentrifugal adalah sebagai berikut :
5.2.Saran
Adapun saran yang diajukan penulis untuk meningkatan kinerja pompa
sentrifugal di stasiun gilingan PG Jatitujuh adalah sebagai berikut :
1. Melakukan indentifikasi komponen-komponen pompa.
2. Melakukan perbaikan pada komponen yang bermasalah secara berkala
48
Daftar Pustaka
KARASSIK, Igor J., et al. Pump handbook. New York: McGraw-Hill, 2001.
49
Lampiran Gambar
50
51
52
53
54
55
56