Anda di halaman 1dari 12

CASE BASE LEARNING MATA KULIAH MIKOLOGI DASAR

MAKALAH REVIEW JURNAL


INFEKSI JAMUR ZYGOMYCOSIS PADA PASIEN COVID-19

Disusun Oleh :
Kelompok 1

Lailatul Latifah Nur Khasanah 152110113070


Queny Dara Cantika Dewi 152110113056
Tarisha Nur Safitri 152110113049

FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT atas berkat rahmat
dan hidayahnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan lancar.
Dengan selesainya tugas Makalah Case Base Learning menggunakan metode
Review Jurnal ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengajar yang
telah memberikan materi pengajaran dengan baik dan memberikan arahan tugas
dengan jelas sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
sesuai dengan arahan yang telah diberikan.

Penulis juga berharap agar makalah review jurnal ini dapat bermanfaat untuk
menambah wawasan dalam mengenali jamur zygomycosis yang ternyata dapat
menginfeksi seseorang yang sedang terkena COVID-19 dan dapat juga
mengetahui ciri,ciri, dan pencegahan infeksi jamur zygomycosis. penulis
memohon maaf apabila terjadi kesalahan dan kekurangan pada penyelesaian tugas
makalah ini.

Surabaya, 20 Agustus 2022

Penulis
LATAR BELAKANG

Covid-19 merupakan salah satu virus yang muncul sejak tahun 2019.
Virus ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok. Bahkan World Health
Organization sudah menetapkan wabah ini sebagai pandemi global. Salah satu
penyakit yang dapat timbul pada pemulihan Covid-19 adalah munculnya jamur
hitam atau yang biasa disebut dengan Mucormycosis.

Mucormycosis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh sekelompok


jamur berfilamen yang berasal dari ordo Mucorales. Orang yang terinfeksi
biasanya terpapar dari spora jamur yang terdapat di lingkungan sekitar, seperti
permukaan daun, tanah, pupuk kandang, serta makanan yang membusuk.
Mucormycosis memiliki banyak jenis dan setiap jenisnya menyerang bagian
tubuh yang berbeda. Beberapa jenis mucormycosis yaitu Rhinocerebral,
Mucormycosis paru, Mucormycosis gastrointestinal, Mucormycosis kutaneus, dan
Mucormycosis diseminata. India merupakan negara pertama yang melaporkan
lonjakan kasus infeksi jamur hitam di masa pandemi COVID-19. WHO mencatat
angka kasus jamur hitam yang terkait dengan COVID-19 di India mencapai lebih
dari empat puluh satu ribu jiwa, sehingga pada bulan Mei 2021 pemerintah India
menyatakan status epidemi jamur hitam.

Mucormycosis merupakan salah satu infeksi yang jarang terjadi, akan


tetapi mudah menyerang pada orang-orang yang memiliki masalah kesehatan atau
mengonsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam
melawan kuman dan penyakit. Salah satu orang yang mudah terserang
Mucormycosis yaitu para penderita Covid-19 karena imun tubuh penderita Covid-
19 sangat rendah.
Review Jurnal 1 :

Judul Mucor in a Viral Land: A Tale of Two Pathogens

Jurnal Ophthalmology of Journal Indian

Volume, Issue, dan Volume 69, Issue 2, dan 9 halaman


Halaman

Tahun 2021

Penulis Mrittika Sen, Sumeet Lahane1 , Tatyarao P Lahane1 ,


Ragini Parekh1 , Santosh G Honavar

Reviewer Tarisha Nur Safitri (152110113049)

Tanggal 21 Agustus 2022

Abstrak Pada bagian abstrak jurnal ini langsung membahas topik


bahasan yang dibahas oleh penulis, sehingga pembaca
dapat mudah memahami jurnal ini.
Abstrak dari jurnal ini berisi tentang tujuan, hasil
penelitian, dan kesimpulan yang didapat setelah
melakukan penelitian terhadap pasien.

Pengantar Pengantar pada jurnal ini memberikan penjelasan


mengenai persentase kematian, menjelaskan tentang jamur
mucormycosis (zygomycosis) yang bisa mempengaruhi
pasien yang mempunyai masalah imun. Terdapat laporan
tentang pasien COVID-19 yang terinfeksi jamur
mucormycosis (zygomycosis).

Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini adalah
melakukan studi intervensi retrospektif dengan pasien
kasus infeksi jamur mucormycosis (zygomycosis) yang
berasal dari dua rumah sakit pusat rujukan dan pasien
tersebut telah diperiksa secara klinis dan mikrobiologis
terdapat adanya infeksi COVID-19 secara bersamaan dan
sebelumnya sudah terjangkit COVID-19. Data yang
didapatkan sudah melalui persetujuan dari pihak
Institutional Review Board dengan data yang diperoleh
adalah data klinis dan data demografi.
Di dalam metode ilmiah penulis juga mencantumkan
diagnosa pasien COVID-19 berasal dari tes PCR swab dan
terdeteksi adanya infeksi jamur mucormycosis melalui
pemeriksaan histopatologi, sitopatologi, yang
menunjukkan bahwa terdapat hifa jamur di spesimen
biopsi yang mengakibatkan jaringan mengalami kerusakan
serta adanya hasil kultur positif dan kontaminasi faktor
host.

Hasil Penelitian Hasil penelitian pada penelitian ini adalah terdapat enam
pasien yang berusia rata-rata 60,2 tahun dan berjenis
kelamin laki-laki pada bulan Agustus hingga Desember
2020. Negara bagian India Maharashtra, terdapat pasien
yang menderita diabetes mellitus tipe 2 dan terdapat
diagnosa awal yang menunjukkan bahwa itu adalah
COVID-19 dengan jumlah persentase gula darah rata-rata
sebanyak 222,5 ± 144,4 (86ÿ404) mg/dL. Di Dalam jurnal
penulis juga mencantumkan beberapa gambar kondisi
mata pasien terdapat 1 pasien yang terinfeksi jamur
mucormycosis rino-orbital-serebral yang secara bersamaan
sedang mengalami infeksi COVID-19. Untuk waktu
diagnosa gejala infeksi jamur mucormycosis
membutuhkan waktu selama h 15,6 ± 9,6 (3ÿ42) hari
dengan adanya lima kasus. Terdapat gejala yang dialami
pasien seperti nyeri, kemerahan, periokular bengkak,
adanya perubahan pada kelopak mata, penglihatan terbatas,
sakit kepala, dan sebagainya.
Di dalam hasil penelitian juga dicantumkan beberapa obat
yaitu liposomal amfoterisin B dengan vorikonazol,
antibiotik (cefoperazone + sulbactam) dan gabapentin.

Kesimpulan Kesimpulan dari jurnal adalah adanya pandemi infeksi


COVID-19 yang merugikan dalam berbagai aspek sosial
juga menimbulkan adanya infeksi baru yang berasal dari
jamur. Terdapat beberapa laporan atas kasus infeksi jamur
mucormycosis dari berbagai negara oleh karena itu para
ilmuwan kesehatan harus bisa bersama-sama
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan untuk bisa
mengatasi serta mencegah virus baru menyebar sangat
luas.

Review Jurnal 2 :

Judul Emerging cases of mucormycosis in post Covid-19 disease


patients
Jurnal Indian Journal of Microbiology Research
Tahun 2021
Halaman 219-223
Penulis Sonu S Ahirwar
Reviewer Queny Dara Cantika Dewi (152110113056)
Tanggal 21 Agustus 2022

Abstrak Pada bagian abstrak dari jurnal yang berjudul Emerging


cases of mucormycosis in post Covid-19 disease patients
membahas tentang Mucormycosis (MC) yang merupakan
ancaman serius dalam situasi pandemi Covid-19
khususnya di wilayah India.
Pengantar Pengantar yang tercantum dalam jural ini membahas
mengenai penjelasan Mucormycosis (MC) dan angka
kasus MC yang semakin meningkat di era pandemi Covid-
19 seta menjelaskan penanganan gejala Mucormycosis
yaitu dengan obat anti jamur dan pembedahan untuk
membantu mengangkat jaringan yang terinfeksi. Selain itu,
dalam bagian pengantar juga dijelaskan bahwa
Mucormycosis (MC) sulit didiagnosa. Bahkan
keterlambatan dalam diagnosis meningkatkan angka
kematian sebesar 35-66%.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu metode cross-
sectional yang dilakukan di laboratorium mikrobiologi
selama dua bulan, mulai dari 15 April 2021 hingga Juni
2021.
Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pasien
dengan Mucormycosis positif berusia lebih dari 60 tahun
(>60 tahun) dan semuanya memiliki sitem kekebalan tubuh
yang lemah.
Kesimpulan Mucormycosis adalah ancaman serius di tengah pandemi
Covid-19, oleh karena itu skrining dan diagnosa dini
sangat diperlukan untuk mencegah kematian.

Review Jurnal 3 :

Judul Mucormycosis and COVID-19: An epidemic within a


pandemic in India
Tahun 2021

Jurnal Mycoses

Halaman 1253-1260

Penulis Lav Selarka, Suktara Sharma, Dinesh Saini, Sanjay


Sharma, Amit Batra, Vishal T. Waghmare, Pratibha
Dileep, Sanket Patel, Raja Shah, Tejas Parikh, Prakash
Darji, Amit Patel, Gaurav Goswami, Anand Shah, Sandeep
Shah, Keras Lathiya, Moksa Shah, Pranita Sharma, Surabi
Chopra, Ankur Gupta, Neha Jain, Erum Khan, Vijay K.
Sharma, Arvind K. Sharma, Amanda CY Chan, Jonathan
JY Ong

Reviewer Lailatul Latifah Nur Khasanah (152110113070)

Tanggal 22 Agustus 2022

Abstrak Pada bagian abstrak dari jurnal yang berjudul


Mucormycosis and COVID-19: An epidemic within a
pandemic in India membahas tentang Penyakit
Coronavirus (COVID-19) menyebabkan keadaan
imunosupresi dan meningkatkan risiko infeksi sekunder
seperti mucormycosis.
Pengantar Pengantar yang tercantum dalam jurnal ini membahas
mengenai penjelasan bahwa pasien covid lebih rentan
terhadap Mucormyosis karena merupakan infeksi
oportunistik yang menyebabkan invasi pembuluh darah
oleh hifa jamur, menyebabkan infark dan nekrosis berbagai
jaringan inang organ akhir.

Metode Penelitian Studi prospektif, observasional, multisenter ini melibatkan


47 pasien berturut-turut dengan mucormycosis, didiagnosis
selama perjalanan penyakit COVID-19 mereka, antara 3
Januari dan 27 Maret 2021. Data mengenai demografi,
kondisi medis yang mendasari, penyakit COVID-19 dan
pengobatan dikumpulkan. Presentasi klinis mucormycosis,
pencitraan dan karakteristik biokimia dan hasil adalah

Hasil Penelitian Selama masa studi, tiga rumah sakit tersier menerima total
2.567 yang didiagnosis dengan COVID-19. Dari jumlah
tersebut, sebanyak 47 (1,8%) subjek yang terdiagnosis
mucormycosis dan COVID-19 diikutsertakan dalam
penelitian ini. Mayoritas adalah laki-laki (n = 35, 74,5%),
dan usia rata-rata adalah 55 ± 12,8 tahun. Sebagian besar
subjek memiliki latar belakang riwayat diabetes mellitus (n
= 36, 76,6%) sedangkan 27 (57,4%) sedang menjalani
pengobatan hipertensi. Sebagai catatan, riwayat sinusitis
hanya ditemukan pada 6 (12,7%) pasien. Yang penting,
pada saat dirawat di rumah sakit, sebagian besar subjek (n
= 31, 66,0%) belum divaksinasi untuk COVID-19. Semua
subjek mengalami demam, batuk, rinorea, mialgia, dan
sesak napas saat beraktivitas atau saat istirahat.
Kesimpulan Mucormycosis dapat terjadi pada pasien COVID-19,
terutama dengan kontrol glikemik yang buruk, penggunaan
kortikosteroid yang meluas dan tidak bijaksana, dan
antibiotik spektrum, dan ventilasi invasif. Karena kematian
yang tinggi, indeks yang tinggi kecurigaan diperlukan
untuk memastikan diagnosis tepat waktu dan pengobatan
yang tepat di populasi berisiko.
KESIMPULAN

Mucormycosis adalah infeksi jamur yang disebabkan oleh sekelompok


jamur berfilamen yang berasal dari ordo Mucorales. Mucormycosis memiliki
banyak jenis dan setiap jenisnya menyerang bagian tubuh yang berbeda.
Mucormycosis merupakan salah satu infeksi yang jarang terjadi, akan tetapi
mudah menyerang pada orang-orang yang memiliki masalah kesehatan atau
mengonsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam
melawan kuman dan penyakit. Salah satu orang yang mudah terserang
Mucormycosis yaitu para penderita Covid-19 karena imun tubuh penderita Covid-
19 sangat rendah. Menurut beberapa jurnal yang telah di review bahwa laki-laki
paling banyak ditemukan kasus terinfeksi jamur mucormycosis dan usia diatas 40
tahun, tidak hanya itu banyak terdapat kasus kematian akibat dari infeksi jamur
mucormycosis yang bersamaan dengan terinfeksi COVID-19. Infeksi jamur
mucormycosis adalah suatu hal yang serius oleh karena itu ahli kesehatan perlu
bersama-sama mencari penanganan yang tepat,aman, dan cepat karena virus
COVID-19 juga masih ada serta perlu adanya penanganan yang extra terhadap
pasien yang mulai merasakan gejala dari infeksi jamur mucormycosis.

Bukan hanya tenaga kesehatan yang perlu menangani extra pasien infeksi
jamur dan virus tetapi peran masyarakat juga perlu untuk mencegah infeksi jamur
mucormycosis ini dengan cara menjaga kondisi lingkungan sekitar,
mengkonsumsi buah dan sayur yang segar, menjaga kesehatan dan imunitas
tubuh. Dan jika tubuh mulai mengalami gejala sakit yang tidak biasa dan
berangsur cukup lama segera melakukan pemeriksaan ke rumah sakit atau instansi
terdekat agar segera dilakukan penanganan yang tepat dan cepat.
DAFTAR PUSTAKA

Ahirwar, S. S. Emerging cases of mucormycosis in post Covid-19 disease


patients. Indian Journal of Microbiology Research. 2021;8(3):219-223.

Lianah, M. Pd. DASAR-DASAR MIKOLOGI. Alinea Media Dipantara.

Lav Selarka, Suktara Sharma, Dinesh Saini, Sanjay Sharma, Amit Batra, Vishal T.
Waghmare, Pratibha Dileep, Sanket Patel, Raja Shah, Tejas Parikh, Prakash Darji,
Amit Patel, Gaurav Goswami, Anand Shah, Sandeep Shah, Keras Lathiya, Moksa
Shah, Pranita Sharma, Surabi Chopra, Ankur Gupta, Neha Jain, Erum Khan, Vijay
K. Sharma, Arvind K. Sharma, Amanda CY Chan, Jonathan JY Ong.
Mucormycosis and COVID-19: An epidemic within a pandemic in India.
Mycoses. 2021;64(10);1253-1260.

Sen M, Lahane S, Lahane TP, Parekh R, Honavar SG. Mucor in a Viral Land: A
Tale of Two Pathogens. Indian J Ophthalmol. 2021 Feb;69(2):244-252. doi:
10.4103/ijo.IJO 3774_20. PMID: 33463566; PMCID: PMC7933891.

Anda mungkin juga menyukai