Anda di halaman 1dari 4

Metode electromagnetic merupakan sebuah metode geofisik yang muncul sejak tahun

1900 bersamaan dengan metode geofisik lainya yang mulai berkembang. Terdapat 4 prinsip
area yang dapat di aplikasikan Electromagnetic method yaitu : borehole, offshore,onshore,
dan airbone. Airbone exploration memiliki ruang lingkup yang terbatas yang disebabkan
kedalaman penetrasi medan magnet. Selama tahun 1990. Borehole EM telah dikembangkan
dimana ssaat ini masih digunakan yaitu Logging While Drilling (LWD). Setelah tahun
2000an terjadi peningkatan pada marine electrical method dan hingga saat itu terjadi
peningkatan secara perlahan terhadap metode marine EM. Metode Electromagnetic
dikembangkan untuk dapat melakukan improvisasi teknologi yang bertujuan untuk
mendapatkan informasi yang lebih baik melalui signal atau kebisingan yang diciptakan
(Strack & Texas, 2012). Metode ini melakukan pemetaan secara 3D-Mapping dengan cara
mengukur signal pada frekuensi yang berbeda pada waktu yang sama. Dimana
mentranmisikan konduktivitas pada kedalaman yang berbeda
EQUIPMENT
1. Ground System
Ground electromagnetik survey dengan menggunakan beberapa peralatan
dimana transmitter dapat diletakan atau dipindahkan terhadap receiver, sehingga
masih sering digunakan sebagai konduktor yang baik. Berbeda dengan metode
konvensional EM yang hanya dapat melakukan survey melaluik kandungan mineral,
sedangkan ground system meliputi controlled-source audio magnetollurics (CSAMT)
2. Marine System
Sistem ini merupakan metode terbaru dan tercepat dalam pengembangan
electrical geophysics. Terdapat berbagai metode dalam Marine System
 Marine magnetotellurics (MMT) (Constable et al., 1998; Hoversten et al.,
1998, Zerilli 1999,
 Controlled Source Electromagnetics (CSEM) (Constable, 2010, Johnstad et
al., 2005)
 Time domain CSEM (tCSEM™) (Allegar at al., 2008; Holten et al., 2009,
Strack et al., 2011)
 Focused resistivity marine EM (Davydycheva and Rykhlinski, 2009)
 Marine induced polarization (Davidenko et al., 2009; Legeydo et al., 2009)
3. Airbone System
Pada saat ini airbone geophysical industry memiliki sistem FUGRO Airbone
dimana mendominasi market dan mengontrol mayoritas frekuensi dan time domain
yang digunakan pada saat ini. Dua time domain fixed wing system yang biasa disebut
Megatem dan Tempest, dimana satunya lagi merupakan Spectrem yang dimiliki
oleh perusahaan yang berbeda. Ketiga sistem tersebut memiliki sistem sensor yang
sama (Birds) dimana menggunakan 3 komponen receiver. FUGRO Airbone Survey
menawarkan kualitas dan akurasi yang lebih baik dalam memberikan informasi
struktur dan geologi dibawah permukaan yang tidak dapat diberikan dari
konvensional airbone lainya

Data Processing and Interpretation


Berbagai data EM dapat dilakukan intrepretasi baik dengan model sederhana
1-D ataupun yang lebih komplek 3-D. Dalam hal ini terdapat berbegai peran
universitas dalam mengembangkan data processing untuk Electromagnetic
exploration survey, salah satunya adalah university of Utah, British Columbia
Institute, dan Commonwealth Science and Industrial Research Organization (CSIRO)
yang terdapat di australia (Sheard, Ritchie, Christopherson, & Brand, 2005). Ada dua
komponen penting yang terdapat pada EM yaitu Transmitter dan Receiver

salah satu survey electromagnetic adalah Survey Bed Logging. SBL adalah metode
EM pada lapangan offshore yang memiliki kemampuan dalam melakukan pemetaan
resestivity dibawah permukaan dengan sistem control dari dasar laut. Dasar dari metode SBL
dengan menggunakan mobile horizontal electric dipole (HED) yang mentransmisikan signal
elektromagnetik lemah. Hidrokarbon pada reservoir biasanya memiliki resistivity yang lebih
besar dibandingkan shale ataupun reservoir yang mengandung air. Sehingga SBL akan
memiliki hasil yang berbeda antara reservoar yang mengandung minyak dan air.

Dalam survey subsurface yang bertujan melakukan pemetaan 2D/3D dengan


memberikan adanya layering, strucutral features seperti lipatan atau patahan. Dimana
hidrokarbon biasanya ditemukan pada cekungan sedimen, dimana terdapat analisis cekungan
tersebut seperti
 Hydrocarbon Traps
 Stratigraphy of (source, reservoir, and cap rock)
 Maturation of Source rock
 Migartion
Sheard, S. N., Ritchie, T. J., Christopherson, K. R., & Brand, E. (2005). Mining,
environmental, petroleum, and engineering industry applications of electromagnetic
techniques in geophysics. Surveys in Geophysics, 26(5), 653–669.
https://doi.org/10.1007/s10712-005-1760-0
Strack, K. M., & Texas, H. (2012). Advances in Electromagnetic Methods for Hydrocarbon
Applications. 1922(1912), 1–19. Retrieved from
https://www.spgindia.org/10_biennial_form/P438.pdf

Anda mungkin juga menyukai