Anda di halaman 1dari 23

“PROFIL KREATIVITAS SISWA SLB KARANGREJO DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA SECARA FARM EDUCATION

MELALUI TANAMAN KROKOT”

Disusun Oleh :

Roby Andriansyah

1802110004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PGRI MADIUN

2021
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pengembangan kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu fokus

pembelajaran matematika. Melalui pembelajaran matematika, siswa diharapkan

memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta

memiliki kemampuan bekerja sama Depdiknas, (2004). Pengembangan kemampuan

berpikir kreatif memang perlu dilakukan karena kemampuan ini merupakan salah

satu kemampuan yang dikehendaki dunia kerja (Career Center Maine Department of

Labor USA, (2004)). Tak diragukan lagi bahwa kemampuan berpikir kreatif juga

menjadi penentu keunggulan suatu bangsa. Daya kompetitif suatu bangsa sangat

ditentukan oleh kreativitas sumber daya manusianya. Pembelajaran matematika perlu

dirancang sedemikian sehingga berpotensi mengembangkan kemampuan berpikir

kreatif siswa. Pengembangan kemampuan berpikir kreatif perlu dilakukan seiring

dengan pengembangan cara mengevaluasi atau cara mengukurnya.

Anak istimewa atau anak dengan kebutuhan khusus adalah anak yang

memiliki ciri khas tersendiri yang biasanya berbeda dengan anak-anak yang normal.

Keadaan ini menuntut anak dengan kebutuhan khusus membutuhkan layanan

pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing jenis kebutuhannya. Anak

yang membutuhkan adalah mereka yang mengalami penyakit emosional, perilaku,

intelektual bahkan fisik. Anak berkebutuhan khusus perlu dipacu tumbuh

kembangnya, perlakuan khusus dari anggota keluarga dan perlakuan khusus dari 3

sekolah, terutama asuhan orang tua dan orang-orang yang berada di sekitarnya .

Anak dengan kebutuhan khusus adalah anak yang sama sekali memiliki perbedaan

karakteristik dengan anak lain. Geniofam (2010) pernah mengemukakan bahwa anak
berkebutuhan khusus memiliki kecacatan intelektual, dan kurangnya transmisi emosi

membuat anak berkebutuhan khusus sulit untuk diprediksi karena ketidakstabilan

emosi bahkan kelainan fisik. Memahami ciri-ciri kehidupan anak dengan kebutuhan

khusus, pertumbuhannya yang bertumpu pada lingkungan adalah tujuan setiap warga

negara. Negara dengan minim penyediaan sekolah inklusi diharapkan bekerja keras

untuk belajar bagi anak dengan kebutuhan khusus, seperti kualitas pendidikan guru

luar biasa, tenaga dan perlengkapan yang memadai dan suportif di sekolah inklusi.

Strategi pembelajaran berdasarkan kurikulum terpadu dapat meningkatkan efisiensi,

tetapi akan mengurangi efektivitas tujuan pembelajaran. Sekalipun guru tidak dapat

melakukannya di kelas besar, akan lebih efektif untuk belajar sesuai dengan

kebutuhan kemampuan siswa masing-masing. Anak-anak dengan kebutuhan khusus

dapat mengikuti atau berpartisipasi penuh dalam kegiatan sekolah dan dapat

menerima pengajaran atau kursus yang berkaitan dengan kebutuhan merek.

B. FOKUS PENELITIAN

Kreativitas merupakan salah satu aspek yang penting bagi anak , terutama

bagianak berkenutuhan khusus untuk menghasilkan inovasi baru dalam menerima

pembelajaran sehingga memberikan dampak yang baik bagi penderita gangguan

disabilitas maupun guru yang mengajar. Sehingga dalam proses pembelajaran

terutama matematika bisa menjadi lebih mudah.

Pentingnya kreativitas dalam matematika dikemukakan oleh Bishop

(Pehnoken, 1997) yang menyatakan bahwa seseorang memerlukan dua keterampilan

berpikir matematis, yaitu berpikir kreatif yang sering diidentikkan dengan intuisi dan
kemampuan berpikir analitik yang diidentikkan dengan kemampuan berpikir logis.

Sementara Kiesswetter (Pehnoken, 1997) menyatakan bahwa kemampuan berpikir

fleksibel yang merupakan salah satu aspek kemampuan berpikir kreatif merupakan

kemampuan penting yang harus dimiliki siswa dalam menyelesaikan masalah

matematika. Pendapat ini menegaskan eksistensi kemampuan berpikir kreatif

matematis

Martin (2009) mengemukakan tiga aspek kemampuan berpikir kreatif, yaitu

produktivitas, originalitas atau keaslian, dan fleksibilitas atau keluwesan.

Produktivitas berkaitan dengan banyaknya hasil karya yang dihasilkan. 3 Originalitas

berkaitan dengan suatu hasil karya yang berbeda dengan hasil karya serupa di

sekitarnya. Fleksibilitas merujuk pada kemauan untuk memodifikasi keyakinan

berdasarkan informasi baru. Seseorang yang tidak berpikir fleksibel tidak mudah

mengubah ide atau pandangan mereka meskipun ia mengetahui terdapat kontradiksi

antara ide yang dimiliki dengan ide baru

Salah satu cara untuk menerapkan pembelajaran matematika kepada anak

berkebutuhan khusus ini yaitu dengan metode farm education melalui pendekatan

steam, untuk memunculkan kreativitas dari anak berkebutuhan khusus tersebut.

Penelitian ini mencoba untuk mengkaji dengan judul “PROFIL

KREATIVITAS SISWA SLB KARANGREJO DALAM PEMBELAJARAN

MATEMATIKA SECARA FARM EDUCATION DENGAN PENDEKATAN

STEAM MELALUI PENANAMAN TANAMAN KROKOT” dapat diuraikan

menjadi rumusan masalah sebagai berikut.


C. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana siswa dapat menemukan sesuatu hal baru (kebaruan) dari yang

telah dipelajari ?

2. Bagaimana flexibitas/ keluwesan siswa dalam belajar ?

3. Bagaimana kelancaran siswa dalam menerima pembelajaran farm education ?

D. TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui bagaimana siswa dapat menemukan sesuatu hal baru

(keorisinilan / kebaruan ) dari yang telah dipelajari

2. Mengetahui flexibilitas/keluwesan siswa dalam belajar ( membuat lebih dari

satu bentuk )

3. Mengetahui kelancaran siswa dalam menerima pembelajaran farm education.

E. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian yang dilaksanakan di SLB Karangrejo ini memiliki beberapa manfaat

antara lain:

Secara teoritis

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini memberikan masukan sekaligus pengetahuan untuk mengetahui

gambaran kualitatif seberapa besar pengaruh farm education dalam

pembelajaran matematika di SLB Karangrejo

2. Bagi Pembaca

Penelitian ini dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya.

Secara praktis

1. Bagi Guru
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

memperbaiki dan menyempurnakan proses belajar matematika di SLB

Karangrejo

2. Bagi Siswa

Dengan adanya penelitian ini menambah pengetahuan siswa mengenai cara-

cara belajar matematika yang lebih mudah dan menyenangkan.

F. DEFINISI ISTILAH

1. SLB Karangrejo

Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Karangrejo Kabupaten Madiun

merupakan sekolah formal bagi siswa berkebutuhan khusus yang terdapat

tingkat SDLB, SMPLB dan SMALB. Sekolah ini tidak jauh dari pusat

kota Madiun yang terletak di Jalan raya Dungus No. 309 Karangrejo

Kecamatan Wungu Kabupaten Madiun. Sekolah Luar Biasa (SLB) telah

beroperasi cukup lama, didirikan tahun 1983 dan mulai beroperasi tahun

1984. Sampai sekarang SDLB ini masih beroperasi dengan mendapat

akreditasi B. SLB ini berdiri di atas tanah dengan status hak milik yang

saat ini diketuai oleh Ibu Siti Riyadhol Badi’ah, S.Pd. Sekolah ini

menerima berbagai kekurangan siswa. Siswa yang menyandang

kebutuhan khusus seperti tuna grahita, tuna rungu, tuna wicara, autis, tuna

netra, dan masih banyak lagi. Bapak-Ibu guru di sekolah ini juga sangat

ramah dan profesional. Terdapat berbagai fasilitas di sekolah tersebut

diantaranya ruang belajar yang nyaman, tamaman bermain, tempat

olahraga, kebun sekolah, asrama siswa, kelas musik, dan masih banyak
lainnya. Fasilitas tersebut dapat dimanfaatkan siswa dalam menujang

bakat dan mengembangkan minat siswa. 

2. Farm Education

Farm education atau pendidikan pertanian ini memuat tentang

bagaimana memanfatkan pertanian sebagai lingkungan belajar di

kehidupan nyata. Farm education adalah bidang penelitian yang

memanfaatkan lingkungan belajar yang bersifat autentik dan

menggabungkan subjek pengetahuan dengan lingkungan nyata, peran,

dan aktivitas yang dalam hal ini merupakan praktik perkebunan

Smeds,Pia, ( 2015). Kolaborasi antara lingkungan nyata dan pengetahuan

akan memunculkan kegiatan praktik secara langsung sehingga dapat

memudahkan siswa dalam mengaplikasikan suatu teori. Program ini

membantu siswa dalam belajar dan mencari pengalaman berkebun,

bertani, dan berternak di lingkungan asli dimana ada tantangan tersendiri.

Banyak faktor dan tantangan yang mempengaruhi. 

Canavari, (2016) menyatakan bahwa, Farm education merupakan

pertanian yang ditujukan untuk pendidikan, dimana seseorang dapat

belajar mengenai berbagai hal termasuk dalam bisnis. Dengan melibatkan

seseorang anak dalam berkebun dapat mendorong anak mengerti

bagaimana proses produksi suatu tanaman sehingga anak tidah hanya tau

hasilnya saja, tetapi juga mengenalkan lingkungan hidup kepada anak.

Sedangkan menurut Crivits, (2017) Farm education adalah pendidikan

perkebunan konseptual yang dapat menumbuhkan prespektif berbeda-


beda tentang proses pendidikan yang membahas analisi, ketahanan, daan

transformasi sosial di lingkungan nyata. 

Farm education mengajak semua orang berinteraksi dengan

lingkungan untuk belajar secara langsung dalam menerapkan

pengetahuan akademis dengan pengetahuan dunia nyata. Program ini juga

bisa sebagai alternatif bagi orang dewasa, remaja, atau bahkan anak-anak

dari lingkungan perkotaan untuk mendapatkan pendidikan perkebunan

secara langsung dan dapat mengasah kemampuan akademis terutama

kemampuan matematis. Menurut Samvira dkk, (2017)kegiatan farm

education dapat memberikan peluang dan pengalaman di bidang

penanaman dan perternakan sehingga mereka dapat mengerti berbagai

aspek kehidupan. Berdasarkan beberapa pendapat ahli, dapat disimpulkan

bahwa farm education merupakan konsep pendidikan secara autentik

memadukan antara pengetahuan akademis dengan lingkungan hidup

melalui kegiatan pertanian, perkebunan, dan peternakan. 

3. Krokot

Menanam bunga krokot mungkin belum terlalu populer bagi

kebanyakan orang di Indonesia. Nama lain untuk bunga krokot adalah

Moss Rose. Bunga krokot juga memiliki nama sebutan dari berbagai

daerah di Indonesia. Masyarakat Jawa sering menyebutnya sebagai

tumbuhan krokot, daerah sunda tumbuhan krokot disebut gelang, di

daerah Maluku disebut jalu-jalu kiki, sedangkan pada daerah Madura

disebut resereyan. Belakangan ini banyak warga kota yang menanam

bunga krokot sebagai hiasan rumah. Bunga krokot memang memiliki


warna yang sangat indah, sehingga tidak heran jika akhir-akhir ini banyak

digunakan sebagai tanaman hias. Berbeda dengan pedesaan, masyarakat

masih menganggap tumbuhan krokot sebagai tumbuhan liar, tumbuh

sembarangan, bahkan dianggap sebagai gulma. 

Tanaman krokot (Portulaca oleracea L.) adalah tanaman yang tumbuh

liar di lapangan dan dapat tumbuh di daerah yang berpasir dan tanah liat.

Krokot ini dapat tumbuh meski kekurangan air dan memiliki sifat

adaptasi yang baik terhadap lingkungan. Krokot termasuk salah satu

gulma pada budidaya tanaman semusim Dalimartha, (2009). Krokot

merupakan tanaman yang dapat dikonsumsi sebagai masakan, obat

herbal, dan juga bisa digunakan untuk tanaman hias karena keindahan

bunganya. 
BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI

Penelitan ini akan dikaji dengan menggunakan pendeketan kualitatif. Untuk

itu perlu dikemukakan definisi dari pendekatan kualitatif itu sendiri. Pendekatna

kualitatif merupakan pendekatan yang lebih menekankan pada aspek pemahaman

secara mendalam terhadap suatu masalah daripada melihat permasalahan.untuk

penelitian generalisasi.

Menurut Cresswell, (2012), pendekatan kualitatif dibagi menjadi lima macam

yaitu phenomenological Research, grounded theory, ethnography, case study dan

narrative research

a. Phenomenological Research (Penelitian Fenomenologis)

Phenomenological Researach merupakan salah satu jenis penelitian

kualitatif, dimana peneliti melakukan penelitian data dengan observasi

partisipan untuk mengetahui fenomena esensial partisiapan dalam

pengalaman hidupnya

b. Grounded Theory (Teori Beralas)

Grounded Theory merupakan salah satu jenis penelitian kualitatif,

dimana peneliti bisa menarik generalisasi apa yang diminati/dianalisis secara

induktif, teori abstract tentang proses, tindakan atau interaksi berdasarkan

pandangan partisipan yang diteliti.

c. Ethnography (Etnografi)

Ethnography merupakan jenis penelitian kualitatif dimana peneliti

melakukan studi terhadap budaya kelompok dalam kondisi yang alamiah

melalui observasi dan wawancara.


d. Case Studies (Studi Kasus)

Case Studies merupakan penelitian kualitatif dimana peneliti

melakukan eksplorasi secara mendalam terhadap program, kejadian,

proses,aktivtitas, terhadap satu atau lebih orang. Suatu kasus terikat oleh

waktu dan aktivitas dan peneliti melakukan pengumpulan data secara

mendetail dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data dan

dalam waktu yang berkesinambungan.

e. Narrative Research (Penelitian Narasi)

Narrative Research merupakan penelitian kualitatif dimana peneliti

melakukan studi terhadap satu orang individua tau lebih untuk mendapatkan

data tentang sejarah perjalanan dalam kehidupannya. Data tersebut

selanjutnya oleh peneliti disusun menjadi laporan naratif kronologis.

Kebaruan atau orisinalitas biasanya ditentukan melalui statistik. Agar

orisinal, suatu respon harus diberikan kurang dari 5 atau 10 orang diantara setiap 100

orang yang mengerjakan tes itu. Kelancaran ditunjukkan melalui jumlah respon

berbeda yang dihasilkan. Fleksibilitas secara umum diukur oleh jumlah kategori

respon yang berbeda. Pendapat lain menjelaskan bahwa kelancaran dalam berpikir

mengacu pada banyaknya jawaban yang dihasilkan. Fleksibilitas dalam berpikir

mengacu pada perubahan dari beberapa jenis: perubahan makna, interpretasi, atau

menggunakan sesuatu, perubahan dalam pemahaman tugas, perubahan strategi dalam

melakukan tugas atau perubahan arah pemikiran. Orisinalitas berarti produk yang

tidak biasa. Sedangkan elaborasi berarti kemampuan seseorang untuk menghasilkan

langkahlangkah rinci untuk membuat rencana kerja . Orisinalitas juga dapat dilihat

sebagai proses menghasilkan ide-ide baru, keluwesan berarti memikirkan berbagai


ide dan cara-cara baru untuk mengatsi situasi, kelancaran muncul melalui seberapa

besar jumlah gagasan, kata-kata dan cara mengekspresikan sesuatu dan elaborasi

ialah memperkaya pengalaman melaui rincian . Penjelasan secara langsung

mengenai aspek dalam berpikir kreatif matematis adalah berikut :

1. Kelancaran meliputi kemampuan menyelesaikan masalah dan memberikan

banyak jawaban terhadap masalah tersebut atau memberikan banyak contoh

atau pernyataan terkait konsep atau situasi matematis tertentu.

2. Keluwesan meliputi kemampuan menggunakan beragam strategi

penyelesaian masalah atau memberikan beragam contoh atau pernyataan

terkait konsep atau situasi matematis tertentu.

3. Kebaruan meliputi kemampuan menggunakan strategi yang bersifat baru,

unik, atau tidak biasa untuk menyelesaikan masalah atau memberikan contoh

atau pernyataan yang bersifat baru, unik, atau tidak biasa.

Farm education adalah menggunakan pertanian sebagai lingkungan belajar

kehidupan nyata yang otentik. Intervensi pengalaman dalam penelitian ini

memanfaatkan pertanian sebagai lingkungan belajar otentik yang memungkinkan

siswa untuk mendapatkan keuntungan dari temuan yang disebutkan di atas.

B. KAJIAN PENELITIAN YANG RELEVAN

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ira Ariyanti, dkk yang berjudul “Kegiatan

Pembelajaran Bertani Pada Siswa Tuna Netra di SLB Agro Industri

Cisarua Kabupaten Bandung Barat”. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa , secara garis besar visi misi SLB Agro Industri menekankan pada
kemandirian peserta didik agar dapat beradaptasi di lingkungan

masyarakat

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang saya teliti adalah

terletak pada pembelajaran pada siswa berkebutuahn khusus yang

berbasis pertanian. Perbedaan yaitu penelitian sebelumnya dilakukan

untuk kemandirian peserta didik agar dapat beradaptasi di lingkungan

masyarakat, sedangkan peneliti sendiri ingin meningkatkan kreativitas

siswa terhadap pembelajaran matematika.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Reni Dwi Indrawati, Sudarsini yang

berjudul “Pengembangan Buku Panduan Pengemasan Sayur Organik

Bagi Siswa Tuna Grahita Ringan SMALB”. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa buku panduan tersebut valid berdasarkan perolehan

skor dari para ahli yaitu ahli bahan ajar, ahli materi, dan calon pengguna

sejumlah 84, serta efektif digunakan bagi siswa tunagrahita ringan dengan

perolehan skor 85,125%.

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang saya teliti adalah

pembelajaran yang berbasis bercocok tanam. Perbedaan nya adalah

peneliti menambahkan aspek matematika dalam meningkatkan kreativitas

siswa berkebutuhan khusus.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Ning Suryani,”Mumpuniarti” yang

berjudul “Kekuatan Kognitif Siswa Tunagrahita Ringan Terhadap

Pembelajaran Keterampilan Budidaya Holtikultura”. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa, anak tunagrahita ringan belum memiliki kognitif


yang lengkap dalam kegiatan keterampilan budidaya hortikultura,

sehingga membutuhkan penguatan dan latihan.

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang saya lakukan

adalah dalam menggunakan pembelajaran berbasis pertanian.

Perbedaanya penelitian terdahulu untuk menumbuhkan kemampuan

kognitif dan keterampilan siswa berkebutuhan khusus dalam budidaya

holtikultura, sedangkan dalam penelitian penulis adalah menumbuhkan

kreativitas dan kebaruan siswa dalam bercocok tanam serta

menambahkan aspek matematika didalam pembelajaran tersebut.

4. Penelitian yang dilakukan oleh Pia Smeds, dkk yang berjudul “Farm

Education and the Value of Learning an Authentic Learnning

Environtment”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan

pertanian terbukti menjadi lingkungan belajar serbaguna yang mendorong

belajar dan mendukung pelajar yang berbeda dalam preferensi belajar

mereka. Dia mendukung siswa dengan kesulitan belajar sedang, serta

siswa berbakat, terima kasih kepada diizinkan untuk mempelajari banyak

aspek subjek untuk dipelajari, dengan kecepatan mereka sendiri.

Menyertakan lingkungan belajar otentik dalam pendidikan meningkatkan

retensi jangka panjang dari apa yang telah dipelajari dan meningkatkan

pemahaman. Mereka yang terlibat dalam pendidikan guru, guru, dan

sekolah sama-sama didesak untuk mempertimbangkan hal ini ketika

merencanakan dan melaksanakan pendidikan.

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang saya teliti adalah

menggunakan metode Farm Education. Perbedaannya adalah peneliti


menggunakan Farm Education dalam peningkatan kreativitas siswa

berkebutuhan khusus terhadap pembelajaran matematika.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Daisy Irawan, dkk yang berjudul “The

Potency of Krokot ( Portulaca Oleracea ) as Functional Food

Ingredients.”. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan

krokot sebagai bahan pangan fungsional dapat membantu melestarikan

tanaman serta mendorong pertanian berkelanjutan.

Persamaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang saya teliti adalah

sama sama menggunakan krokot. Perbedaannya adalah peneliti terdahulu

menggunakan krokot sebagai bahan pangan fungsional sedangkan dalam

penelitian penulis penggunaan krokot sebagai objek tanam dalam

membantu penelitian.

C. KERANGKA BERPIKIR

Anak berkebutuhan khusus merupakann manusia yang layak dalam

mendapatkan Pendidikan dan kehidupan untuk masa depannya, tanpa terkecuali

Mereka adalah anak yang mengalami gangguan perkembangan pada tingkat kecerdasan di

bidang interaksi sosial, komunikasi, dan perilaku sehingga mereka sangat membutuhkan

pihak lain untuk meminimalisir kekurangan yang dimilikinya.

Dalam pembelajaran di kehidupan, salah satu aspek dasar yang harus dimiliki

adalah kemampuan dalam berhitung, untuk mencapai hal ini peran serta dari beberapa

pihak sangat diperkukan salah satunya yaitu adalah Lembaga anak berkebutuhan khusus

(SLB) Sekolah Luar Biasa, Guru, pihak keluarga serta masyarakat.

Salah satu cara untuk membantu hal tersebut adalah melalui pembelajarna farm

education, sehingga dapat memunculkan suatu kreativitas siswa yang sebelumnya belum
pernah terungkap, serta siswa berkebutuhan khusus ini dapat menemukan hal hal baru

yang dapat dipelajari melalui pembelajaran farm education.


BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Pada umumnya

penelitian deskriptif menggunakan pedoman wawancara sebagai metode

pengumpulan data. Metode pengumpulan data melalui pedoman wawancara

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

 Informasi diperoleh dari sekumpulan orang

 Informasi yang diperoleh dari sekumpulan orang tersebut merupakan

sampel

 Informasi yang diperoleh melalui bertanya dengan beberapa

pertanyaan.

Menurut Bogdan dan Taylor (Moleong, 2004) mendefinisikan metodelogi

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang hanya menggambarkan, mengungkapkan,

menceritakan, dan meringkas berbagai kondisi dan juga situasi yang ada. Deskripsi

merupakan suatu bentuk karangan yang hidup dan berpengaruh serta berhubungan

dengan pengalaman panca indera seperti penglihatan, pendengaran, perabaan,

penciuman, dan perasaan. Deskripsi memberikan satu gambaran tentang suatu

peristwa atau kejadiaan dalam masalah (Parera, 1993)

B. LOKASI PENELITIAN
Penelitian ini mengambil Lokasi di SLBN Karangrejo Kecamatan Wungu

Kabupaten Madiun.

Pertimbangan pengambilan lokasi di SLBN Karangrejo adalah

 Jarak tidak terlalu jauh

 Pernah dijadikan penelitian oleh kakak tingkat di tahun sebelumnya

 Ketersediaan sarana dan prasarana

C. SUMBER DATA

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Lexy J, 1984).

Jenis sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, dalam hal

ini peran para guru SLB Karang Rejo dan anak anak yang berkebutuhan

khusus serta staff SLB

b. Data sekunder

Yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung yang berasal dari

data tertulis meliputi : buku - buku hasil penelitian sebelumnya, arsip,

dokumentasi, serta data pendukung lainya. Dokumentasi adalah suatu teknik

pengumpulan data dengan cara mencatat arsip-arsip, surat-surat, pendapat,

dan dokumen lainya yang mendukung (Nawawi, 1995)


D. INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun social yang diamati (variable penelitian) (Sugiyono, 2011).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi,

kuisioner (angket), dan dokumen dokumen yang berhubungan dengan penelitian.

Jadi, pada penelitian kali ini peneliti akan memberikan sebuah angket berisi

beberapa pertanyaan kepada siswa berkebutuhan khusus, terkait dengan

pembelajaran farm education yang akan dipelajari dan beberapa pertanyaan setelah

pembelajaran farm education untuk mengklarifikasi kreativitaas siswa berkebutuhan

khusus berdasarkan keorisinilan,flexibilitas dawan kelancaran. Karena mungkin

tidak semua siswa memiliki kriteria tersebut peneliti akan mengelompokkan

berdasarkan tabel berikut

NO NAMA SISWA KEBARUAN FLEXIBILITA KELANCARAN

4.

Dari tabel tersebut nanti akan diketahui mana siswa yang memiliki kriteria

tersebut, dengan memberikan tanda (v) pada aspek diatas.

Untuk menambah validitas data pada penelitian ini, peneliti akan

melakukan wawancara terhadap Kepala Sekolah atau salah satu dari Staf di SLBN

Karangrejo Madiun

E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu dilaksanakan

oleh dua pihak yakni pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan

yangdiwawancarai yang memberikan jawaban – jawaban atas pertanyaan

tersebut (Moleong, 1990).

Wawancara dilakukan dengan cara semi formal agar mampu

memperoleh informasi yang sebenarnya dan proses terbentuknya respon yang

baik dari narasumber. Dalam hal ini peneliti mewawancarai kepala sekolah

selaku penanggung jawab SLBN Karangrejo Madiun, apabila data yang

diperoleh dirasa belum cukup, dapat mewawancarai guru atau staff lainnya di

SLBN Karangrejo Madiun.

b. Kuisioner (angket)

Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik

pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan

diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden (Iskandar, 2008)

Dalam hal ini peneliti akan memberikan beberapa pertanyaan yang

akan coba dijawab oleh siswa berkebutuhan khusus di SLBN Karangrejo

untuk mengetahui kreativitas siswa dalam belajar matematika dengan

menggunakan metode Farm Education.

c. Observasi

Peneliti datang langsung ke tempat lokasi penelitian untuk melihat

kegiatan yang sedang berlangsung. Peneliti mmelakukan observasi ke SLBN


Karangrejo Madiun untuk melihat kegiatan aktivitas yang dilakukan siswa

berkebutuhan khusus sehari hari, dari cara belajar hingga pendekatan yang

dilakukan oleh guru di SLBN Karangrejo

d. Dokumentasi

Peneliti menggunakan teknik pengambilan data dengan dokumentasi

yang berupa data–data yang diperoleh melalui dokumen. Dokumentasi adalah

suatu teknik pengumpulan data dengan cara mencatat arsip–arsip, surat–surat,

pendapat, dan dokumen lainya yang mendukung (Nawawi H. , 1995)

Selain pengumpulan data dengan mencatat arsip,surat,pendapat dan

dokumen dokumen yang mendukung dalam penelitian. Peneliti juga akan

mengambil dokumentasi kegiatan yang berlangsung di SLBN Karangrejo

dengan mengambil foto maupun video.

F. VALIDITAS DATA

Teknik pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan

trianggulasi. Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang diluar itu untuk keperluan pengecekan sebagai

pembanding data tersebut. Menurut (Patton) menyatakan ada 4 macam teknik

triangulasi yaitu triangulasi sumber, triangulasi peneliti, triangulasi metodologis dan

triangulasi teoritis. Sehubungan dengan tema penelitian, maka peneliti menggunakan

triangulasi sumber.

Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informai tertentu melalui

berbagai metode dan sumber perolehan data. Misalnya, selain melalui wawancara

dan observasi, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat (participant obervation),


dokumen tertulis, arsip, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau tulisan pribadi

dan gambar atau foto. Masing-masing cara itu akan menghasilkan bukti atau data

yang berbeda, yang selanjutnya akan memberikan pandangan (insights) yang

berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti..

G. TEKNIK ANALISIS DATA

Teknik Analisis Data merupakan merupakan bagian yang penting dalam

penelitian kualitatif. Pada bagian inin memerlukan pekerjaan yang sistematis dan

komunikatif, komperhensif dalam merangkai data responden, mengorganisasi data,

menyusun data dan merakitnya kedalam satu kesatuan yang logis, sehingga jelas

kaitannya.

1. Reduksi Data

Reduksi Data merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan

dan abstraksi data yang ada dalam catatan lapangan

2. Sajian Data

Sajian data adalah suatu rakitan informasi yang memungkinkan

kesimpulan penelitian dilakukan. Pada bagian ini data yang disajikan

telah disederhanakan dalam reduksi data dan harus ada gambaran secara

menyeluruh dari kesimpulan yan diambil.

3. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan adalah kegiatan analisis yang lebih dikhususkan

pada penafsiran data yang telah disajikan.

Ketiga proses analisis data tersebut adalah merupakan satu kesatuan yang

saling menjelaskan dan berhubungan erat, Sehingga dapat digambarkan sebagai

berikut.
(HB.Sutopo,2002 : 96)

H. PROSEDUR PENELITIAN

Prosedur penelitian dalam penelitian dalam penelitian ini sebagai berikut

1. Persiapan, meliputi perizinan, pemilihan sumber data, penyiapan

instrument penelitian

2. Pengumpulan data, meliputi wawancara, pengisian angket/soal sebelum

dan setelah pembelajaran farm education.

3. Validasi Data, berdasarkan triangulasi sumber

4. Analisis Data

5. Penarikan Kesimpulan berdasarkan hasil penelitian

6. Penyusunan Laporan.

Anda mungkin juga menyukai