Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dioda pada umumnya merupakan komponen elektronika yang berfungsi


sebagai penyearah (rectifier) untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC) menjadi
tegangan searah (DC). Dioda menjadi sangat penting karena hampir semua peralatan
elektronika memerlukan sumber arus searah (DC).

Dioda daya mempunyai spesifikasi yang sama dengan dioda biasa pada
umumnya, perbedaan yaitu dioda daya mempunyai kapasitas daya (arus dan
tegangan) yang lebih tinggi dari dioda-dioda sinyal biasa, namun kecepatan
penyaklaran pada dioda daya relatif lebih rendah.

Melihat karakteristik dioda daya yang mempunyai kapasitas daya yang lebih
tinggi dari dioda biasa, maka seringkali doda daya digunakan di dalam rangkaian
elektronika sebagai penyearah. Selain sebagai penyearah, dioda daya juga seringkali
digunakan sebagai freewheeling (bypass) pada regulator-regulator penyakelaran,
rangkaian pemisah, rangkaian umpan balik dari beban ke sumber, dan lain-lain.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan permasalahan yang terurai diatas maka penulis membuat rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari dioda ?
2. Bagaimana bentuk konstruksi dioda ?
3. Bagaimana prinsip kerja dioda ?
4. Apa saja jenis – jenis dioda ?
5. Bagaimana aplikasi/penerapan dioda ?
6. Bagaimana penerapan diode dalam rangkaian penyearah?
1.3. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui pengertian dari
dioda, bentruk konstruksi dari dioda, prinsip kerja dioda, jenis-jenis dioda, penerapan
dioda dan penerapan dioda dalam rangkaian penyearah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian
Dioda adalah piranti elektronik yang hanya dapat melewatkan arus/tegangan
dalam satu arah saja, dimana dioda merupakan jenis VACUUM tube yang memiliki
dua buah elektroda. Karena itu, dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah arus
listrik, yaitu piranti elektronik yang mengubah arus atau tegangan bolak-balik (AC)
menjadi arus atau tegangan searah (DC). Dioda jenis VACUUM tube pertama kali
diciptakan oleh seorang ilmuwan dari Inggris yang bernama Sir J.A. Fleming (1849-
1945) pada tahun 1904.
Dioda daya umumnya digunakan sebagai penyearah arus/tegangan (rectifier)
dengan karakteristik puncak tegangannya maksimum dan arus maju maksimum.
Dioda daya pada umumnya terbuat dari bahan silikon.
Dioda daya merupakan salah satu komponen semikonduktor yang banyak
digunakan dalam rangkaian elektronika daya seperti pada rangkaian penyearah,
freewheeling (bypass) pada regulator-regulator penyakelaran, rangkaian pemisah,
rangkaian umpan balik dari beban ke sumber, dan lain-lain. Dalam penerapannya,
seringkali dioda daya dianggap sebagai saklar ideal walaupun dalam prakteknya ada
perbedaan.
Dalam berbagai rangkaian elektronika komponen semikonduktor dioda sering
kita jumpai jenis dan type yang berbeda beda tergantung dari model dan tujuan
penggunaan rangkaian tersebut dibuat. Dioda merupakan komponen semiconductor
yang paling sederhana. Kata dioda berasal dari pendekatan kata yaitu dua elektroda
yang mana (di berarti dua) mempunyai dua buah elektroda yaitu anoda dan katoda.
2.2. Konstruksi Dioda
Dioda terbentuk dari bahan semikonduktor tipe P dan N yang digabungkan.
Dengan demikian dioda sering disebut PN junction. Dioda adalah gabungan bahan
semikonduktor tipe N yang merupakan bahan dengan kelebihan elektron dan tipe P
adalah kekurangan satu elektron sehingga membentuk Hole. Hole dalam hal ini
berfungsi sebagai pembawa muatan. Apabila kutub P pada dioda (anoda)
dihubungkan dengan kutub positif sumber maka akan terjadi pengaliran arus listrik

2
dimana elektron bebas pada sisi N (katoda) akan berpindah mengisi hole sehingga
terjadi pengaliran arus. Sebaliknya apabila sisi P dihubungkan dengan negatif
baterai/sumber, maka elektron akan berpindah ke arah terminal positif sumber.
Didalam dioda tidak akan terjadi perpindahan elektron.
Konstruksi dioda daya sama dengan dioda-dioda sinyal sambungan PN.
Bedanya adalah dioda daya mempunyai kapasitas daya (arus dan tegangan) yang
lebih tinggi dari dioda-dioda sinyal biasa, namun kecepatan penyaklarannya lebih
rendah.
Dioda daya merupakan komponen semikonduktor sambungan PN yang
mempunyai dua terminal sebagaimana dioda pada umumnya, yaitu terminal anoda
(A) dan katoda (K).

Simbol Dioda Konstruksi Dioda


Sisi Positif (P) disebut Anoda dan sisi Negatif (N) disebut Katoda. Lambang
dioda seperti anak panah yang arahnya dari sisi P ke sisi N. Karenanya ini
mengingatkan kita pada arus konvensional dimana arus mudah mengalir dari sisi P
ke sisi N.
2.3. Prinsip Kerja Dioda
Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah.
Penyearah digunakan untuk mendapatkan arus searah dari suatu arus bolak-
balik. Arus atau tegangan tersebut harus benar-benar rata tidak boleh
berdenyut-denyut agar tidak menimbulkan gangguan bagi peralatan yang
dicatu.
Dioda semikonduktor hanya dapat melewatkan arus pada satu arah
saja, yaitu pada saat dioda memperoleh catu arah/bias maju (forward bias).
Karena di dalam dioda terdapat junction (pertemuan) dimana daerah
semikonduktor type-p dan semi konduktor type-n bertemu. Pada kondisi ini
dioda dikatakan bahwa dioda dalam keadaan konduksi atau menghantar dan
mempunyai tahanan dalam dioda relative kecil. Sedangkan bila dioda diberi
catu arah/bias mundur (Reverse bias) maka dioda tidak bekerja dan pada
kondisi ini dioda mempunyai tahanan dalam yang tinggi sehingga arus sulit

3
mengalir. Apabila dioda silicon dialiri arus AC, maka yang mangalir hanya
satu arah saja sehingga arus output dioda berupa arus DC. Dari kondisi
tersebut maka dioda hanya digunakan pada beberapa pemakaian saja antara
lain sebagai penyearah setengah gelombang (Half Wave Rectifier),
penyearah gelombang penuh (Full Wave Rectifier), rangkaian pemotong
(Clipper), rangkaian penjepit (Clamper) maupun pengganda tegangan
(Voltage Multiplier).
2.4. Jenis – Jenis Dioda
Ada beberapa jenis dari diode pertemuan yang hanya menekankan
perbedaan pada aspek fisik baik ukuran geometrik, tingkat pengotoran, jenis
elektrode ataupun jenis pertemuan, atau benar-benar peranti berbeda seperti
diode Gunn, diode laser dan diode MOSFET.

a. Dioda biasa
Beroperasi seperti penjelasan di atas. Biasanya dibuat dari silikon
terkotori atau yang lebih langka dari germanium. Sebelum pengembangan
diode penyearah silikon modern, digunakan kuprous oksida (kuprox)dan
selenium, pertemuan ini memberikan efisiensi yang rendah dan penurunan
tegangan maju yang lebih tinggi (biasanya 1.4–1.7 V tiap pertemuan, dengan
banyak lapisan pertemuan ditumpuk untuk mempertinggi ketahanan
terhadap tegangan terbalik), dan memerlukan benaman bahan yang besar
(kadang-kadang perpanjangan dari substrat logam dari dioda), jauh lebih
besar dari diode silikon untuk rating arus yang sama.
b. Dioda bandangan
Dioda yang menghantar pada arah terbalik ketika tegangan panjar
mundur melebihi tegangan dadal dari pertemuan P-N. Secara listrik mirip
dan sulit dibedakan dengan diode Zener, dan kadang-kadang salah disebut
sebagai diode Zener, padahal diode ini menghantar dengan mekanisme yang
berbeda yaitu efek bandangan. Efek ini terjadi ketika medan listrik terbalik

4
yang membentangi pertemuan p-n menyebabkan gelombang ionisasi pada
pertemuan, menyebabkan arus besar mengalir melewatinya, mengingatkan
pada terjadinya bandangan yang menjebol bendungan. Dioda bandangan
didesain untuk dadal pada tegangan terbalik tertentu tanpa menjadi rusak.
Perbedaan antara diode bandangan (yang mempunyai tegangan dadal
terbalik diatas 6.2 V) dan diode Zener adalah panjang kanal yang melebihi
rerata jalur bebas dari elektron, jadi ada tumbukan antara mereka. Perbedaan
yang mudah dilihat adalah keduanya mempunyai koefisien suhu yang
berbeda, diode bandangan berkoefisien positif, sedangkan Zener
berkoefisien negatif.
c. Dioda Cat's whisker
Ini adalah salah satu jenis diode kontak titik. Dioda cat's whisker
terdiri dari kawat logam tipis dan tajam yang ditekankan pada kristal
semikonduktor, biasanya galena atau sepotong batu bara[5]. Kawatnya
membentuk anode dan kristalnya membentuk katode. Dioda Cat's whisker
juga disebut diode kristal dan digunakan pada penerima radio kristal.
d. Dioda arus tetap
Ini sebenarnya adalah sebuah JFET dengan kaki gerbangnya
disambungkan langsung ke kaki sumber, dan berfungsi seperti pembatas
arus dua saluran (analog dengan Zener yang membatasi tegangan). Peranti
ini mengizinkan arus untuk mengalir hingga harga tertentu, dan lalu
menahan arus untuk tidak bertambah lebih lanjut.
e. Esaki atau diode terobosan
Dioda ini mempunyai karakteristik resistansi negatif pada daerah
operasinya yang disebabkan oleh quantum tunneling, karenanya
memungkinkan penguatan isyarat dan sirkuit dwimantap sederhana. Dioda
ini juga jenis yang paling tahan terhadap radiasi radioaktif.
f. Dioda Gunn
Dioda ini mirip dengan diode terowongan karena dibuat dari bahan
seperti GaAs atau InP yang mempunyai daerah resistansi negatif. Dengan
panjar yang semestinya, domain dipol terbentuk dan bergerak melalui dioda,
memungkinkan osilator gelombang mikro frekuensi tinggi dibuat.

5
g. Demodulasi radio
Penggunaan pertama diode adalah demodulasi dari isyarat radio
modulasi amplitudo (AM). Dioda menyearahkan isyarat AM frekuensi radio,
meninggalkan isyarat audio. Isyarat audio diambil dengan menggunakan
tapis elektronik sederhana dan dikuatkan.
h. Pengubahan daya
dibuat dari dioda, dimana diode digunakan untuk mengubah arus
bolak-balik menjadi arus searah. Contoh yang paling banyak ditemui adalah
pada rangkaian adaptor. Pada adaptor, diode digunakan untuk menyearahkan
arus bolak-balik menjadi arus searah. Sedangkan contoh yang lain adalah
alternator otomotif, dimana diode mengubah AC menjadi DC dan
memberikan performansi yang lebih baik dari cincin komutator dari dinamo
DC.
2.5. Aplikasi Dioda
Dioda banyak diaplikasikan pada rangkaian penyerah arus power
suplay atau konverter AC ke DC. Masing-masing tipe berbeda tergantung
dari arus maksimum dan juga tegangan breakdwon-nya.
Aplikasi dioda pada kendaraan banyak digunakan untuk penyearahan
arus seperti pada sistem pengisian. Sebagaimana fungsi dioda adalah sebagai
penyearah arus dari arus bolak-balik menjadi arus searah agar dapat
dimanfaatkan untuk mengisi baterai dan menyuplai kebutuhan arus pada
kendaraan.
Fungsi lain dioda ini pada kendaraan adalah sebagai anti shock
tegangan. Contoh aplikasinya adalah pada jenis relay diberikan dioda
dengan tujuan untuk mencegah terjadinya arus balik pada rangkaian. Arus
balik listrik ini dapat berasal dari induksi medan magnet yang dihasilkan
oleh kumparan relay. Induksi listrik ini biasanya lebih tinggi tegangannya
dibandingkan dengan tegangan sumber. Untuk mencegah terjadinya
kerusakan akibat terjadinya tegangan induksi ini maka pada rangkaian relay
dipasangkan rangkaian dioda.

6
2.6. Penerapan Dioda dalam Rangkaian Penyearah
Karena sebuah dioda sambungan PN hanya dapat mengalirkan arus
listrik dalam satu arah, maka dioda dapat dimanfaatkan sebagai penyearah
untuk mengubah arus bolak-balik (AC) menjadi arus searah (DC). Ada dua
jenis penyearah yang kita pelajari, yaitu penyearah setengah-gelombang dan
penyearah gelombang penuh.
a. Penyearah setengah gelombang
Rangkaian penyearah yang paling sederhana adalah penyearah
setengah gelombang, terdiri dari sebuah dioda yang dipasang pada sisi
sekunder sebuah trafo dan diserikan dengan sebuah beban R, seperti pada
gambar penyearah setengah gelombang. Tegangan searah yang dibutuhkan
oleh beban, seperti lampu, relay, bateray, dll. Transformator mengubah
tegangan bolak balik tertentu menjadi tegangan sesuai untuk disearahkan.

Gambar 2.6. Rangkaian Penyearah setengah gelombang


Sumber : analisis 2009

Tegangan sisi sekunder trafo, merupakan tegangan masukan untuk


rangkaian penyearah setengah gelombang. Tegangan masukan ini adalah
tegangan bolak balik yang berbentuk sinusoida. Dalam satu periode,
polaritas tegangan positif dan negatif berubah secara bergantian. Kita hanya
meninjau satu periode gelombang saja, yaitu setengah periode positif dan
setengah periode negatif. Dalam setengah periode positif, dioda diberi panjar
maju (anoda (A) berhubungan dengan polaritas positif dan katoda (K)
berhubungan dengan polaritas negatif), sehingga dioda akan mengalirkan
arus melalui beban R. Untuk beban yang dianggap resistif murni R,
tegangan keluaran atau ujung-ujung beban sama dengan tegangan masukan.
Karena itu, bentuk teganga keluaran sama dengan setengah gelombang
tegangan.

7
Dalam setengah periode negatif berikutnya, dioda diberi panjar
mundur (anoda (A) berhubungan dengan polaritas negatif dan katoda (K)
berhubungan dengan polaritas positif), sehingga dioda tidak akan
mengalirkan arus melalui beban R. Ini mengakibatkan tegangan keluaran
antara ujung-ujung beban sama dengan nol, dan digambarkan dengan garis
lurus mendatar seperti pada gambar bawah.
Bentuk gelombang tegangan keluaran pada rangkaian penyearah
setengah gelombang ditunjukkan pada gambar bawah. Karena menghasilkan
tegangan keluaran searah hanya dalam setengah periode positif dari
gelombang tegangan masukan, maka penyearah ini disebut penyearah
setengah gelombang.

(a) (b)
(a) Bentuk sinyal input dan (b) Bentuk sinyal output penyearah setengah gelombang
Sumber : analisis 2009

b. Penyearah Gelombang Penuh


Agar dapat mengalirkan arus dalam satu gelombang penuh sehingga tegangan
keluaran lebih mudah diratakan dan dapat menghasilkan nilai konstan, kita gunakan
penyearah gelombang penuh. Penyearah gelombang-penuh dapat menggunakan
empat dioda yang dihubungkan seperti jembatan wheatstone, disebut juga penyearah
jembatan, seperti pada gambar rangkaian di bawah ini.

Rangkaian penyearah Gelombang Penuh


Penyearah jembatan selalu hanya sepasang dioda yang mengalirkan arus
melalui beban R, sedang sepasang dioda lainnya tidak. Dalam rangkaian ini,

8
pasangan dioda adalah D1 dengan D4, dan D2 dengan D3. (secara sederhana
pasangan dioda ditunjukkan oleh dioda-dioda yang arah panahnya sejajar).
Dalam setengah periode positif, pasangan dioda D2 dan D3 dipanjar maju,
sedangkan pasangan dioda D1 dan D4 dipanjar mundur. Arus listrik akan mengalir
dari tegangan masukan melalui pasangan dioda D2 dan D3 dan beban R dengan arah
dari a ke b. Jadi, dalam periode ini, tegangan keluaran sama dengan tegangan
masukan.
Dalam setengah periode negatif, pasangan dioda D4 dan D1 dipanjar maju
sedang pasangan dioda D2 dan D3 dipanjar mundur. Arus listrik akan mengalir dari
tegangan masukan melalui pasangan dioda D1 dan D4 dan beban R, dengan arah
yang sama dari a ke b, seperti pada gambar. Dapat kita katakan bahwa tegangan
masukan yang bernilai negatif dijadikan positif pada keluaran. Selanjutnya, bentuk
gelombang tegangan masukan dan tegangan keluaran ditunjukkan pada gambar di
bawah.

(a) (b)
(a) Bentuk sinyal input dan (b) Bentuk sinyal output penyearah gelombang penuh
Sumber : analisis 2009

Oleh karena itu penyearah jembatan menghasilkan tegangan keluaran searah


untuk satu periode gelombang tegangan masukan yang diberikan padanya, maka
penyearah jembatan disebut juga penyearah gelombang penuh.
c. Prinsip Perataan Penyearah Gelombang Penuh
Tegangan searah yang dihasilkan oleh penyearah setengah gelombang maupun
penyearah jembatan (gelombang penuh) memiliki riak yang cukup besar (gelombang
tegangan tidak rata). Tegangan searah seperti ini tidak memenuhi syarat untuk
diberikan kepada komponen-komponen elektronika yang terdapat dalam radio,
televisi dan komputer, yang membutuhkan tegangan searah yang lebih rata. Secara
sederhana tegangan searah dapat diratakan dengan memasang sebuah kapasitor

9
elektrolit kapasitas besar, paralel dengan beban R, seperti pada gambar rangkaian
sistem perataan di bawah ini.

Rangkaian Penyearah Gelombang Penuh berfilter


Sumber : analisis 2009

(a) (b)

(a) Bentuk sinyal input dan (b) Bentuk sinyal output penyearah berfilter
Sumber : analisis 2009

Rangkaian system perataan kapasitor ini disebut kapasitor perata atau kapasitor
penyimpan (reservoir circuit). Sewaktu tegangan pada ujung-ujung beban naik
terhadap waktu antara A dan B, kapasitor C dimuati sedemikian rupa sehingga
polaritas pelat atasnya positif. Sesaat setelah tegangan keluaran penyearah antara B
dan C berkurang, kapasitas C membuang muatan listriknya melalui beban R. sebagai
hasilnya, tegangan pada ujung-ujung beban tidak pernah mencapai nol, tetapi
mengikuti lintasan garis tebal. Tampak bahwa riak gelombang tegangan menjadi
lebih kecil dan tegangan searah yang dihasilkan pada ujung-ujung beban adalah agak
lebih rata.

10
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa dioda berfungsi
sebagai penyearah (rectifier) untuk mengubah tegangan bolak-balik (AC)
menjadi tegangan searah (DC). Dioda menjadi sangat penting karena hampir
semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah (DC).
Dioda daya umumnya digunakan sebagai penyearah arus/tegangan
(rectifier) dengan karakteristik puncak tegangannya maksimum dan arus
maju maksimum. Dioda daya pada umumnya terbuat dari bahan silikon.
Dioda daya merupakan salah satu komponen semikonduktor yang
banyak digunakan dalam rangkaian elektronika daya seperti pada rangkaian
penyearah, freewheeling (bypass) pada regulator-regulator penyakelaran,
rangkaian pemisah, rangkaian umpan balik dari beban ke sumber, dan lain-
lain. Dalam penerapannya, seringkali dioda daya dianggap sebagai saklar
ideal walaupun dalam prakteknya ada perbedaan.
Hampir semua peralatan elektronika memerlukan sumber arus searah.
Penyearah digunakan untuk mendapatkan arus searah dari suatu arus bolak-
balik. Arus atau tegangan tersebut harus benar-benar rata tidak boleh
berdenyut-denyut agar tidak menimbulkan gangguan bagi peralatan yang
dicatu.

11
DAFTAR RUJUKAN

Hendra. 2009. Tugas; Makalah; Dioda Daya; BAB I, (Online),


(http://tugashendra.blogspot.com/2009/04/tugas-makalah-dioda-daya-bab-
1.html), diakses 04 Maret 2012.
Wikipedia. 2012. Diode, (Online), (http://id.wikipedia.org/wiki/Diode), diakses
04 Maret 2012
Ariztik. 2010. Apa itu Dioda (Online), (http://ariztik.wordpress.com/apa-itu-
dioda/), diakses 04 Maret 2012
Smkmuh 3 klaten. 2012. Prinsip kerja Dioda (Online),
(http://smkmuh3ku.sch.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=14), diakses
04 Maret 2012
Aldera. 2008. Dioda. (http://duniaelektronika.blogspot.com/2008/08/dioda-
adalah-piranti-semikonduktor.html). diakses 04 Maret 2012

12

Anda mungkin juga menyukai