Anda di halaman 1dari 4

PROGRAM

IDENTIFIKASI BAHAYA
LABORATORIUM
PROGRAM
IDENTIFIKASI BAHAYA LABORATORIUM SECARA UMUM

PROGRAM
IDENTIFIKASI BAHAYA LABORATORIUM SECARA UMUM
KERANGKA ACUAN PROGRAM
PELATIHAN KESELAMATAN KERJA TERHADAP STAF

A. PENDAHULUAN
Potensi bahaya di Laboratorium, selain penyakit-penyakit infeksi juga ada
potensi bahaya-bahaya lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di
Laboratorium, yaitu kecelakaan (peledakan, kebakaran, kecelakaan yang
berhubungan dengan instalasi listrik, dan sumber-sumber cidera lainnya),
radiasi,bahan-bahan kimia yang berbahaya, gas-gas anastesi, gangguan
psikososial dan ergonomi. Semua potensi bahaya tersebut di atas, jelas
mengancam jiwa dan kehidupan bagi para karyawan di Laboratorium, para pasien
maupun para pengunjung yang ada di lingkungan Laboratorium.
Dari berbagai potensi bahaya tersebut, maka perlu upaya untuk
mengendalikan, meminimalisasi dan bila mungkin meniadakannya, oleh karena
itu perlu dikelola dengan baik dengan salah satu nya menyusun “Program
Keselamatan Laboratorium” dan sebagai pelaksanaannya disusun kerangka acuan
“Pelatihan Keselamatan Kerja Terhadap Staff”

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Terciptanya cara kerja, lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman dan dalam
rangka keselamatan kerja di Laboratorium.
2. Tujuan Khusus
2.1. Tercapainya standart SDM yang memiliki pola kerja yang aman di
laboratorium
2.2 Ketrampilan SDM Laborat meningkat dalam keselamatan kerja di
laboratorium

C. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN:


1. Menginventaris SDM yang perlu dilatih
2. Menyusun skala prioritas
3. Menentukan Jenis dan tempat Pelatihan
4. Mengusulkan program pelatihan ke Diklat
5. Melaksanakan Pelatihan
6. Evaluasi keefektifan pelaksanaan pelatihan
D. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Menginventaris SDM yang perlu dilatih


Melakukan inventaris untuk tenaga yang perlu dilatih yaitu tenaga yang belum
pernah melakukan pelatihan K3 Laboratorium dan tenaga yang ikut pelatihan
K3 tetapi sudah lebih 5 tahun
2. Menyusun skala prioritas
Melakukan prioritas tenaga yang perlu dilatih K3 yaitu diutamakan tenaga
yang beresiko tinggi terhadap bahaya
3. Menentukan Jenis dan tempat Pelatihan
Melakukan pencarian jenis pelatihan dan menentukannya termasuk tempat
dimana harus melakukan pelatihan
4. Mengusulkan program pelatihan ke Diklat
Penyusun Proposal pelatihan sesuai dengan kegiatan 1-4 di tujukan ke bagian
Diklat
5. Melaksanakan Pelatihan
SDM yang telah ditentukan melaksakan pelatihan K3
6. Evaluasi keefektifan pelaksanaan pelatihan
Melakukan evaluasi terhadap staff laboratorium yang mengikuti pelatihan
antar 1–2 bulan setelah pelatihan.

E. JADWAL PELAKSANAAN
Waktu
No Uraian PIC Biaya
Jan Feb Mar Apr Mei
1 Menginventaris Ka
SDM yang Inst.
perlu dilatih
2 Menyusun Ka
skala prioritas Inst.
3 Menentukan Ka
Jenis dan Inst.
tempat
Pelatihan
4 Mengusulkan Ka
program Inst.
pelatihan ke
Diklat
5 Melaksanakan Ka
Pelatihan Inst.
6 Evaluasi
keefektifan
pelaksanaan
pelatihan

F. EVALUASI DAN TINDAK LANJUT


Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program Pelatihan Keselamatan Kerja
Terhadap Staff secara umum dan secara tertulis apakah program terlaksana
dengan baik atau mengalami kendala. Hasil evaluasi ditindaklanjuti untuk
mengupayakan peningkatan mutu dan kualitas kerja.

G. LAPORAN
Hasil kegiatan dilaporkan secara tertulis kepada Direktur melalui Wakil Direktur
Bidang Penunjang Medis setiap akhir pelaksanaan program, untuk dapat
dilakukan evaluasi dan ditindaklanjuti.

Anda mungkin juga menyukai