Anda di halaman 1dari 36

Masalahnya, apabila kolesterol dalam tubuh kita sampai melebihi batas

kebutuhan atau tertimbun di dalam dinding pembuluh darah akan menyebabkan suatu
kondisi yang disebut dengan aterosklerosis, yakni penyempitan atau pengerasan
pembuluh darah. Kadar kolesterol yang tinggi ini akhirnya dapat menyumbat aliran
darah. Apabila penyumbatan terjadi di jantung, tentunya dapat menyebabkan serangan
jantung. Apabila penyumbatan terjadi di otak, dapat menyebabkan serangan otak alias
stroke. Kondisi seperti ini biasanya juga ditandai degan meningkatnya tekanan darah
yang tinggi alias darah tinggi.

Hampir bisa dipastikan, bagi mereka yang bertubuh subur atau mengalami
obesitas, biasanya kolesterol di dalam tubuhnya juga tinggi. Sebaliknya, bagi yang
bertubuh kurus, belum tentu aman dari serangan kolesterol tinggi. Biasanya penderita
kolesterol tinggi sering menderita tekanan darah tinggi, tetapi bisa saja tekanan darahnya
rendah. Bagi yang tekanan darahnya rendah, terapi herbal yang dilakukan harus lebih
hati-hati karena sebagian besar herbal yang berfungsi menurunkan kolesterol biasanya
juga menurunkan tekanan darah.

Kolesterol yang kita butuhkan secara normal diproduksi sendiri oleh tubuh dalam jumlah
yang tepat. Produksinya bisa meningkat berlebihan sekaligus membahayakan apabila
makanan yang dikonsumsi berasal dari lemak hewani, telur, keju, seafood, dan gorengan.

Jadi, sesungguhnya kolesterol bisa menjadi teman, sekaligus lawan. Apabila kolesterol
yang kita butuhkan nilainya di bawah normal, ia bisa menjadi sahabat atau teman kita.
Sebaliknya, bila di atas normal, bisa menjadi musuh yang harus dilawan.

Gejala kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia memang tidak tampak, sehingga itulah
yang menyebabkan seseorang harus rajin melakukan Check Up (periksa darah) secara
berkala 6 bulan sekali setelah berkonsultasi kesehatan dengan dokter terlebih dahulu.
Sementara itu usaha perbaikan dapat dijalankan melalui diet rendah lemak dan rajin
berolahraga. Jikalau segala upaya yang telah dilakukan tidak lagi membuahkan hasil,
maka "Obat" dapat dijadikan sebagai alternatif senjata pamungkas.

Memang tingginya kolesterol (hiperkolesterolemia) bukanlah suatu penyakit dan juga


gejalanya tidak dirasakan, akan tetapi jika kita kurang waspada maka kolesterol yang
tinggi tersebut akan merusak dinding pembuluh darah dan tentunya keadaan demikian
ini dapat memicu timbulnya berbagai penyakit baik yang mengenai jantung yaitu PJK
(penyakit jantung koroner) dan juga otak yaitu stroke.

Bagaimana cara mencegah agar tidak


terkena kolesterol tinggi? Filosofi
mencegah lebih baik daripada mengobati.
Salah satu jenis asupan makanan yang
dapat menurunkan kadar kolesterol
adalah fitosterol.

Fitosterol? Ini adalah sterol yang terdapat dalam tanaman dan mempunyai
struktur yang mirip dengan kolesterol. Fitosterol dapat ditemukan di dalam
sayuran, kacang-kacangan, gandum. Fitosterol dapat membantu menurunkan
kadar kolesterol dengan cara menghambat penyerapan kolesterol di usus sehingga
membantu menurunkan jumlah kolesterol yang memasuki aliran darah.

Persatuan ahli jantung di Amerika Serikat mengeluarkan pedoman edukasi gizi


untuk penatalaksanaan kolesterol tinggi (NCEP ATP3). Dalam pedoman ini
dianjurkan perubahan pola hidup termasuk di antaranya mengonsumsi makanan
rendah lemak jenuh dan mengonsumsi makanan yang mengandung fitosterol
(sejenis kolesterol pada tumbuhan) minimal 1000-3000 miligram sehari.

Penelitian awal di Indonesia telah dilakukan di Departemen Ilmu Gizi Fakultas


Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) terhadap produk Nesvita ProHeart
yang diluncurkan oleh Nestlé Indonesia ini. Penelitian ini dilakukan dalam waktu 6
minggu terhadap 40 penderita hiperkolestemia (kelebihan kolesterol dalam darah)
yang terbagi menjadi 2 kelompok, A dan B.

Kelompok A mendapat konseling gizi (diet rendah kolesterol) dan mengonsumsi


Nesvita ProHeart selama 6 minggu. Kelompok B hanya mendapat konseling gizi
selama 6 minggu. Selama 6 minggu selain pemantauan kadar kolesterol darah
pada awal minggu pertama dan akhir minggu keenam, kepatuhan untuk melakukan
diet rendah kolesterol pada kedua kelompok dan kepatuhan mengonsumsi Nesvita
ProHeart pada kelompok A dipantau setiap 2 minggu.

Setelah 6 minggu, hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kelompok A yang


melakukan diet rendah kolesterol dan mengonsumsi Nesvita ProHeart, secara
rata-rata berhasil menurunkan kolesterol total sebesar 9% (dibanding 1% pada
kelompok B), dan kolesterol LDL (kolesterol jahat) sebesar 12% (dibanding 3%
pada kelompok B).

Mengapa Nesvita ProHeart ? Dr. Leilani Lestarina, Head of Medical & Nutrition
services department, Nestlé Indonesia, saat peluncuran kampanye nasional
“Nesvita ProHeart Cholesterol Control” Juli lalu, menyatakan susu bubuk ini
mengandung kadar lemak rendah namun berkalsium tinggi yang mengandung
formula khusus Acticol, dengan kandungan fitosterol sebanyak 600 miligram di tiap
gelasnya. Kemampuan fitosterol dalam menghambat penyerapan kolesterol mampu
menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Berdasarkan penelitian, mengonsumsi
1000-3000 miligram fitosterol per hari membantu menurunkan kolesterol hingga
10%. Artinya, dengan pola hidup sehat, nutrisi seimbang dan sesuai kebutuhan
minum susu yang mengandung fitosterol 2 gelas per hari, diharapkan kolesterol
akan turun.

Sony Mokalu (36), ayah dua anak yang dulu punya kolesterol tinggi sudah
membuktikan manfaat fitosterol pada Nesvita ProHeart. "Dalam 100 hari
kolesterol total saya turun di bawah batas ambang yang mesti diwaspadai," ujar
Sony pada testimonial di hadapan media. Sony mengaku gaya hidup yang kurang
sehat seperti rajin makan gorengan, merokok, kurang olahraga serta jarang
mengonsumsi sayur menjadi biang masalah penyebab kolesterol tinggi.

"Saya kini lebih sadar diri. Selain berhenti merokok dan mengurangi konsumsi
gorengan, olahraga juga ditingkatkan diimbangi asupan gizi seimbang. Kebetulan
istri sangat mendukung dan menerapkan pola hidup sehat di rumah," lanjutnya.

ASAM URAT TINGGI (normal: L: 3,4-7,0 mg/dl, P: 2,4-5,7 mg/dl)

Asam urat dapat menimbulkan rematik/encok, sakit sendi lutut, pinggang, punggung,
pinggul, pundak, bahu, mengganggu prostat, saluran dan kandung kemih, darah tinggi,
menimbulkan batu ginjal, gagal ginjal, dapat memicu jantung koroner dan diabetes
mellitus/kencing manis.

GEJALANYA:
Badan pegal-pegal, sakit otot, sakit persendian lutut, pinggang, punggung, pinggul,
pundak, bahu dan sering buang air kecil.

RAMUAN PENGOBATAN:
Meniran (semua bagian), kumis kucing (daun), lengkuas (umbi), jahe (umbi), salam
(daun), alpokat (daun), sambiloto (daun), alang-alang (akar), pegagan (daun), buah
merah (sari buah), seledri (daun dan batang), tempuyung (daun), pare (buah), daun
sendok (biji). Perbanyak minum air putih, minimal 8 gelas sehari.

MAKANAN PANTANG:
Menghindari makanan yang mengandung purin tinggi seperti jeroan, otak, daging
sapi/kambing/kerbau, lemak, gorengan, emping, melinjo, kangkung, bayam, es, alkohol,
durian, udang, kepiting, cumi-cumi dan teri.

Cetak

Tag: anemia, darah, gram, hemoglobin, kadar, oksigen, polisitemia

Pengujian ProteinA. Fungsi Protein


Zat pembentuk sel baruZat penyusun sel seperti; nukleoprotein, enzim, hormon,
antibodi, dan kontraksi Zat pengganti sel rusakSumber energi (4 kkal/gram)
B. Pengertian
Polimer dengan asam amino sebagai monomer-monomernya.Polipeptida rantai panjang
dengan salah satu ujungnya berupa asam karboksilat dan ujung lainnya gugus
amina.Makromolekul (BM > 40.000) dan termasuk juga kelompok makronutrien.
C. PengujianKualitatif
1. Biuret
Protein + (CuSO
4
++NaOH 20 %) biru lembayung

2. MillonProtein + Hg2
(NO3)2
merah (gugus fenol pada asam amino tirosin)3. NinhidrinProtein + pereaksi
ninhidrin biru lembayung
Kuantitatif
1. Volumetri-
Kjeldahl
Mengukur kadar protein total berdasarkan jumlah nitrogen yang terdapat dalam sampel
cocok untuk protein tak larut atau terkoagulasi akibat pemanasan dalam
pengolahan.Prinsipnya ialah melakukan tiga tahap pengujian, yaitu :- Destruksi :
mengubah N dalam protein menjadi (NH4)2SO4
- Destilasi : memecah (NH4)2SO4
NH3 ditangkap oleh asam- Titrasi : mengukur sisa asam yang tidak bereaksi dengan
NH
3
Kadar protein akhir dihitung berdasarkan rumus sbg berikut :
= V NaOH (blanko) – V NaOH (sampel)
x N NaOH x 14,008 x 100% Fk sampel (mg)- Titrasi
Formol
Gugus amina diikat oleh formaldehid, sehingga protein menjadi bersifat asam dapat
dititrasi menggunakan basa NaOH cocok untuk produk susu.2. GasometriProtein +
asam nitrit menghasilkan gas N2 dimurnikan dengan kalium permanganat kemudian
dapat diukur volumenya dalam satu tempat tertentu. Metode ini lebih selektif daripada
metode Kjeldahl disebabkan hanya bereaksi dengan gugus amin alifatik primer saja. 3.
SpektrometriMetode ini tepat digunakan untuk sampel yang mengandung protein
terlarut, seperti pada produk-produk hasil ternak (telur dan daging) serta biji-bijian yang
belum mengalami perubahan akibat pemanasan/pengolahan. Ada dua jenis sinar yang
digunakan dalam metode ini, yaitu menggunakan sinar UV atau sinar tampak (visibel).
Adanya gugus aromatik pada asam-asam amino seperti fenilalanin, tirosin, dan triptofan
dapat menangkap sinar UV. Adapun jika menggunakan sinar tampak, maka terlebih
dahulu diperlukan penambahan pereaksi, seperti tiga (3) macam reaksi berikut :- Metode
BiuretReaksi antara ikatan peptida dalam protein dengan logam Cu pada suasana basa
menghasilkan komplek warna biru yang dapat diukur secara spektrofotometri pada λ 540
- 560 nm. Metode ini tepat untuk produk tepung-tepungan, gandum, darah, dan anggur.-
Metode Folin CiocalteuMetode ini didasarkan pada reduksi pereaksi Folin (asam
fosmolibdat dan asam fosfotungsat) oleh gugus fenol pada tirosin dan triptofan
menghasilkan molibdenum warna biru yang dapat diukur secara kolorimetri/
spektrofotometri. Cara ini relatif lebih cepat dan lebih peka, namun warna yang
dihasilkan kurang stabil
- Metode Lowry Metode ini merupakan pengembangan dan penggabungan
dari metode Biuret dan metode Folin yang dilakukan oleh Lowry kurang
lebih 45 tahun yang lalu. Adanya inti aromatis pada asam amino tirosin,
triptofan, dan fenilalanin akan mereduksi kedua macam perekasi
- Lowry A (asam fosfomolibdat : asam fosfotungsat 1:1) menjadi
molibdenum yang berwarna biru yang selanjutnya ditambahkan perekasi
Lowry B (CuSO4 + Na2CO3 2% dalam NaOH 0,1 N + K Na-tatrat 2%)
sehingga menghasilkan warna yang lebih stabil dan dapat diukur
absorbansinya pada λ 600 nm. Metode ini lebih senditif daripada metode
Biuret. 4. SpektrofuorometriAsam amino tirosin dan triptofan dapat
berfluorosensi pada λ eksitasi 280 nm dan λ emisi 348 nm. Keuntungan
metode ini ialah lebih sensitif daripada menggunakan spektrofotometri
UV karena dalam kadar yang lebih kecil mampu membrikan respon yang
lebih tajam, serta lebih selektif karena tidak semua senyawa dapat
berfluorosensi.5. TubidimetriMetode ini didasarkan pada kekeruhan,
dimana protein dalam suatu sampel dapat diendapkan dengan
ditambahkan bahan pengendap protein, seperti asam trikloroasetat,
kalium feri sianida, dam asam sulfosalisilat. Kurva baku dapat dibuat
untuk mengubungkan antara tingkat kekeruhan sampel dengan kadar
protein dalam sampel. Semakin tinggi tingkat kekeruhan sample
menunjukan semakin tinggi pula kadar proteinnya. Metode ini jarang
dilakukan. 6. Pengikatan Zat WarnaAdanya gugus polar dalam protein
dapat mengikat zat warna yang bermuatan berlawanan dengan muatan
protein membentuk komplek warna yang tak larut. Zat warna yang sering
digunakan ialah zat warna asidik seperti Amino Black 10B (λ maks 615
nm) dan Orange G (λ maks 485 nm) karena memiliki 2 gugus –SO3H
(negatif) sehingga akan berikatan kuat dengan gugus amina yang bersifat
basa dari protein.7. Kromatografi- Kromatografi Kertas dan Krom.Lapis
TipisMetode ini sudah jarang dilakukan dengan ditemukannya metode
lain yang lebih peka dan sensitif serta memiliki tingkat akurasi yang lebih
tinggi, seperti KCKT dan KG. - KCKT (Kromatografi Cair Kinerja
Tinggi)Metode ini merupakan penyempurnaan dari metode-metode yang
telah ada, seperti spektrofotometri UV dan sinar tampak yang tidak
mampu mendeteksi asam-asam amino yang tidak memiliki gugus
aromatis. Untuk dapat mendeteksinya, diperlukan satu perlakuan
tambahan terlebih dahulu, yaitu dengan menderivatisasi menjadi asam-
asam amino yang dapat dideteksi (berfluorosen). Oleh karena itu, penting
disini ialah pemilihan satu perekasi penderivat, yaitu yang memiliki
syarat-syarat minimal, seperti :- Mampu menghasilkan produk yang dapat
ditangkap oleh sinar UV maupun sinar tampak (sepktrofotometri) ataupun
dapat membentuk senyawa berfluorosen sehingga dapat diukur dengan
spektrofulorometri.-Mampu menghasilkan produk sebesar mungkin
(100%)- Mampu menghasilkan produk yang stabil selama prose
derivatisasi mampun deteksi. Beberapa pereaksi penderivat yang dapat
digunakan, diantaranya ialah PITC (Fenil isotiosianat), BITC (Butil
isotiosianat), OPA (o-ftalaldehid), dan AQC (6-aminokuinolil-N-
hidroksisuksinimidil-karbamat)- Kromatografi GasDalam metode ini juga
diperlukan satu perlakuan awal untuk menderivatisasi menjadi senyawa
yang lebih volatil atau dapat menguap.

Mengapa di sendi? Sendi merupakan bagian yang paling mudah dihinggapi


kristal-kristal asam urat selain juga pada bagian kulit dan ginjal yang
merupakan akibat dari penambahan kadar asam urat dalam darah. Kristal-
kristal
tersebut akan menyebar ke dalam rongga-rongga sendi sehingga terjadilah
peradangan akut atau terjadi gout. Jika terjadi selama bertahun-tahun,
deposit
kristal asam urat dalam sendi tersebut dapat mengakibatkan kerusakan
sendi
secara permanen.

Asam urat atau gout artritis lebih sering menyerang laki-laki terutama
yang
berumur di atas usia 30 tahun, karena umumnya laki-laki sudah mempunyai
kadar
asam urat yang tinggi dalam darahnya. Sedangkan kadar asam urat pada
wanita
umumnya rendah dan baru meningkat setelah menopause.

Produk buangan termasuk asam urat dan garam-garam anorganik dibuang


melalui
saluran ginjal, kandung kemih dan saluran kemih dalam bentuk urin.
Kegagalan
ginjal dalam proses pembuangan asam urat dalam jumlah yang cukup banyak
dapat
meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Hal tersebut juga dapat
menimbulkan
komplikasi lain yaitu pengendapan asam urat dalam ginjal yang akhirnya
terjadi
pembentukan batu ginjal dari kristal asam urat.

Serangan gout biasanya timbul secara mendadak/akut, kebanyakan


menyerang pada
malam hari. Jika gout menyerang, sendi-sendi yang terserang tampak
merah,
mengkilat, bengkak, kulit diatasnya terasa panas disertai rasa nyeri
yang
sangat hebat, dan persendian sulit digerakan. Serangan pertama gout
pada
umumnya berupa serangan akut yang terjadi pada pangkal ibu jari kaki,
dan
seringkali hanya satu sendi yang diserang. Namun gejala–gejala tersebut
dapat
juga terjadi pada sendi lain seperti pada tumit, lutut, siku dan lain-
lain.

Dalam kasus encok kronis dapat timbul tofus yaitu endapan seperti kapur
di
kulit yang membentuk suatu tonjolan atau benjolan yang menandai
pengendapan
kristal asam urat. Tofus sering timbul pada daun telinga, siku, tumit
belakang
dan punggung tangan.

Berikut ini makanan yang dapat menaikkan kadar asam urat darah, yang
harus
dihindari atau dikontrol oleh penderita gout :
- jeroan seperti usus, limpa, paru, hati, jantung, dan otak.
- Melinjo dan olahannya seperti emping
- Kacang-kacangan yang dikeringkan beserta olahannya seperti kedelai, -
kacang
tanah, kacang hijau, toge, oncom, tempe, tahu.
- Makanan yang diawetkan seperti sarden, kornet.
- Kerang, kepiting, cumi-cumi, udang, ekstrak daging/kaldu
- Minuman beralkohol seperti bir, tape, ragi, tuak, dan minuman hasil
fermetasi
lainnya.
- Sayuran dan buah seperti : bayam, kangkung, daun singkong, asparagus,
kacang
polong, kacang buncis, kembang kol, nanas, durian, dan air kelapa.

Penderita juga dianjurkan untuk memperbanyak minum air putih karena air
membantu mengeluarkan asam urat melalui urin.

Untuk memastikan seseorang terkena gout dapat dilakukan pemeriksaan


sebagai
berikut :
- pemeriksaan kadar asam urat di dalam darah
- Apabila kadar asam urat dalam darah pada laki-laki lebih dari 7 mg/dl
dan
pada wanita lebih dari 6 mg/dl, maka dikatakan menderita asam urat
tinggi yang
memicu terjadinya gout.
- pemeriksaan kadar asam urat dalam urin per 24 jam
- kadar asam urat dalam urin berlebihan bila kadarnya lebih dari 800
mg/24 jam
pada diet biasa atau lebih dari 600 mg/ 24 jam pada diet bebas purin.

Kumpulan.info -

Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari
tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin
ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin tersebut berpindah
ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin. Purin juga
dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau karena
penyakit tertentu.

Normalnya, asam urat ini akan dikeluarkan dalam tubuh melalui feses (kotoran) dan
urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat yang ada menyebabkan
kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat meningkatkan kadar asam urat
adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung banyak
purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan terkumpul pada persendian sehingga
menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.

Penderita asam urat setelah menjalani pengobatan yang tepat dapat diobati sehingga
kadar asam urat dalam tubuhnya kembali normal. Tapi karena dalam tubuhnya ada
potensi penumpukan asam urat, maka disarankan agar mengontrol makanan yang
dikonsumsi sehingga dapat menghindari makanan yang banyak mengandung purin.

Kesimpulan singkat tentang asam urat


Gejala Asam Urat

 Kesemutan dan linu


 Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur
 Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar
biasa pada malam dan pagi.

Solusi Mengatasi Asam Urat

 Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal. Kadar


normalnya adalah 2.4 hingga 6 untuk wanita dan 3.0 hingga 7 untuk pria.
 Kontrol makanan yang dikonsumsi.
 Banyak minum air putih. Dengan banyak minum air putih, kita dapat membantu
membuang purin yang ada dalam tubuh.
Makanan yang Dihindari (mengandung banyak purin)

 Lauk pauk seperti jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak.
 Makanan laut seperti udang, kerang, cumi, kepiting.
 Makanan kaleng seperi kornet dan sarden.
 Daging, telur, kaldu atau kuah daging yang kental.
 Kacang-kacangan seperti kacang kedelai (termasuk hasil olahannya seperti
tempe, tauco, oncom, susu kedelai), kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo,
emping.
 Sayuran seperti daun bayam, kangkung, daun singkong, asparagus, kembang kol,
buncis.
 Buah-buahan seperti durian, alpukat, nanas, air kelapa.
 Minuman dan makanan yang mengandung alkohol seperti bir, wiski, anggur,
tape, tuak.

Sayangnya, fakta ini masih belum diketahui secara luas oleh masyarakat. Akibatnya
banyak orang suka menyamaratakan semua makanan. Orang menyantap apa saja yang
dia inginkan, tanpa mempertimbangkan kandungan di dalamnya. Makanan sumber dari
produk hewani biasanya mengandung purin sangat tinggi.Produk makanan mengandung
purin tinggi kurang baik bagi orang-orang tertentu, yang punya bakat mengalami
gangguan asam urat. Jika mengonsumsi makanan ini tanpa perhitungan, jumlah purin
dalam tubuhnya dapat melewati ambang batas normal.

Beberapa jenis makanan dan minuman yang diketahui bisa meningkatkan kadar asam
urat adalah alkohol, ikan hearing, telur, dan jeroan. Ikan hearing atau sejenisnya
(sarden), dan jeroan merupakan sumber senyawa sangat potensial. Yang tergolong jeroan
bukan saja usus melainkan semua bagian lain yang terdapat dalam perut hewan –seperti
hati, jantung, babat, dan limfa.

KONSUMSI jeroan memperberat kerja enzim hipoksantin untuk mengolah purin.


Akibatnya banyak sisa asam urat di dalam darahnya, yang berbentuk butiran dan
mengumpul di sekitar sendi sehingga menimbulkan rasa sangat sakit. Jeroan memang
merupakan salah satu hidangan menggiurkan, di antaranya soto babat, sambal hati, sate
jantung, dan kerupuk limfa. Tetapi salah satu dampaknya, jika tubuh kelebihan senyawa
purin maka si empunya diri mengalami sakit pada persendian.

Lebih banyak pria

Umumnya yang terserang asam urat adalah para pria, sedangkan pada perempuan
persentasenya kecil dan baru muncul setelah menopause.

Kadar asam urat kaum pria cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia. Pada
wanita, peningkatan itu dimulai sejak masa menopause.
Mengapa asam urat cenderung dialami pria? Ini karena perempuan mempunyai hormon
estrogen yang ikut membantu pembuangan asam urat lewat urine. Sementara pada pria,
asam uratnya cenderung lebih tinggi daripada perempuan karena tidak memiliki hormon
estrogen tersbut.

Jadi selama seorang perempuan mempunyai hormon estrogen, maka pembuangan asam
uratnya ikut terkontrol. Ketika sudah tidak mempunyai estrogen, seperti saat menopause,
barulah perempuan terkena asam urat.

Kalau peningkatan asam urat ini melewati ambang batas yang bisa ditolerir, persoalan
akan timbul pertama pada ginjal, sendi, dan saluran kemih

KALAU menurut hasil pemeriksaan laboratorium kadar asam urat terlalu tinggi, kita
perlu memperhatikan masalah makanan. Makanan dan minuman yang selalu dikonsumsi
apakah merupakan pemicu asam urat. Pada orang gemuk, asam urat biasanya naik
sedangkan pengeluarannya sedikit. Maka untuk keamanan, orang biasanya dianjurkan
menurunkan berat badan.

Yang paling penting untuk diketahui adalah kalau asam urat tinggi dalam darah, tanpa
kita sadari akan merusak organ-organ tubuh, terutama ginjal, karena saringannya akan
tersumbat. Tersumbatnya saringan ginjal akan berdampak munculnya batu ginjal, atau
akhirnya bisa mengakibatkan gagal ginjal.

Asam urat pun merupakan faktor risiko untuk penyakit jantung koroner. Diduga kristal
asam urat akan merusak endotel (lapisan bagian dalam pembuluh darah) koroner. Karena
itu, siapapun yang kadar asam uratnya tinggi harus berupaya untuk menurunkannya agar
kerusakan tidak merembet ke organ-organ tubuh yang lain.

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan artritis gout:

• Meredakan radang sendi (dengan obat-obatan dan istirahat sendi yang terkena).

• Pengaturan asam urat tubuh (dengan pengaturan diet dan obat-obatan).

Tujuan utama pengobatan artritis gout adalah:

• Mengobati serangan akut secara baik dan benar

• Mencegah serangan ulangan artritis gout akut

• Mencegah kelainan sendi yang berat akibat penimbunan kristal urat

• Mencegah komplikasi yang dapat terjadi akibat peningkatan asam urat pada jantung,
ginjal dan pembuluh darah.

• Mencegah pembentukan batu pada saluran kemih.


Makin cepat seseorang mendapat pengobatan sejak serangan akut, makin cepat pula
penyembuhannya.

Pengobatan dapat diberikan obat anti inflamasi nonsteroid (antirematik) dan obat
penurun kadar asam urat (obat yang mempercepat/meningkatkan pengeluaran asam urat
lewat kemih (probenecid) atau obat yang menurunkan produksi asam urat (allopurinol)).

Pengaturan diet

Selain jeroan, makanan kaya protein dan lemak merupakan sumber purin. Padahal walau
tinggi kolesterol dan purin, makanan tersebut sangat berguna bagi tubuh, terutama bagi
anak-anak pada usia pertumbuhan. Kolesterol penting bagi prekusor vitamin D, bahan
pembentuk otak, jaringan saraf, hormon steroid, garam-garaman empendu dan membran
sel.Orang yang kesehatannya baik hendaknya tidak makan berlebihan. Sedangkan bagi
yang telah menderita gangguan asam urat, sebaiknya membatasi diri terhadap hal-hal
yang bisa memperburuk keadaan. Misalnya, membatasi makanan tinggi purin dan
memilih yang rendah purin.

Makanan yang sebaiknya dihindari adalah makanan yang banyak mengandung purin
tinggi. Penggolongan makanan berdasarkan kandungan purin:

• Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800 mg/100 gram


makanan) adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jeroan, udang, remis, kerang,
sardin, herring, ekstrak daging (abon, dendeng), ragi (tape), alkohol serta makanan
dalam kaleng.

• Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150 mg/100 gram


makanan) adalah ikan yang tidak termasuk golongan A, daging sapi, kerang-kerangan,
kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis, jamur, daun singkong,
daun pepaya, kangkung.

• Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50 mg/100 gram
makanan) adalah keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.

Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7 mg/dl
dengan tidak mengonsumsi bahan makanan golongan A dan membatasi diri untuk
mengonsmsi bahan makanan golongan B. Juga membatasi diri mengonsumsi lemak serta
disarankan untuk banyak minum air putih. Apabila dengan pengaturan diet masih
terdapat gejala-gejala peninggian asam urat darah, sebaiknya berkonsultasi dengan
dokter terdekat untuk penanganan lebih lanjut.

Hal yang juga perlu diperhatikan, jangan bekerja terlalu berat, cepat tanggap dan rutin
memeriksakan diri ke dokter. Karena sekali menderita, biasanya gangguan asam urat
akan terus berlanjut.

Pengalaman mempunyai kelebihan asam urat dalam darah tidaklah menyenangkan.


Selain mengganggu kegiatan sehari-hari, persendian, terutama pergelangan kaki,
pinggang, atau lutut, terasa seperti ditusuk jarum. Mengurangi rasa nyeri itu bukanlah
pekerjaan gampang. Dengan pijat pada bagian persendian dua kali sebulan pun belum
tentu menolong.
Bagi orang yang berusia 40 tahun ke atas, kelebihan asam urat menjadi problem cukup
serius. Kelebihannya dalam darah akan menyebabkan pengkristalan pada persendian dan
pembuluh kapiler darah, terutama yang dekat dengan persendian. Akibatnya, apabila
persendian digerakkan akan terjadi gesekan kristal-kristal tersebut sehingga
menimbulkan rasa nyeri. Demikian juga bila kristal-kristal mengendap di pembuluh
kapiler darah. Bila kita bergerak, kristal-kristal asam urat akan tertekan ke dinding
pembuluh darah kapiler, sehingga ujung kristal yang runcing menusuk dinding
pembuluh darah kapiler. Akibatnya timbul rasa nyeri.

Penumpukan kristal asam urat yang kronis pada persendian menyebabkan cairan getah
bening yang berfungsi sebagai pelincir (lubricant) tidak berfungsi. Akibatnya persendian
tidak dapat digerakkan. Ini sering terjadi pada manula lantaran kelebihan asam urat yang
tidak dihiraukan.

Akibat gangguan metabolisme

Selain yang terjadi secara alami, asam urat dalam darah juga dapat meningkat
disebabkan faktor dari luar terutama dari makanan dan minuman yang dapat merangsang
pembentukan asam urat. Jenis makanan yang dapat merangsang pembentukan asam urat
adalah makanan yang mempunyai kadar karbohidrat dan protein tinggi macam kacang-
kacangan, kerupuk emping atau mlinjo, daging (terutama jeroan), ikan dan coklat
(mengandung teobromina suatu alkaloida turunan purin). Minuman yang mengandung
kafeina seperti, kopi, teh, dan cola juga akan menyebabkan peningkatan asam urat,
karena kopi, teh dan kola mengandung alkaloida turunan purin (ksantin). Kalau dalam
darah kadar alkaloida ini cukup tinggi, maka dengan adanya enzim ksantin oksidase
akan terbentuk asam urat.

Dalam bahasa sehari-hari, seng juga dimaksudkan sebagai pelat seng yang digunakan
sebagai bahan bangunan.

Sifat fisik

Seng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau, dan bersifat
diamagnetik. Walau demikian, kebanyakan seng mutu komersial tidak berkilau.[2] Seng
sedikit kurang padat daripada besi dan berstruktur kristal heksagonal.Lehto 1968, p. 826

Logam ini keras dan rapuh pada kebanyakan suhu, namun menjadi dapat ditempa antara
100 sampai dengan 150 °C.[2] Di atas 210 °C, logam ini kembali menjadi rapuh dan dapat
dihancurkan menjadi bubuk dengan memukul-mukulnya.[3] Seng juga mampu
menghantarkan listrik. Dibandingkan dengan logam-logam lainnya, seng memiliki titik
lebur (420 °C) dan tidik didih (900 °C) yang relatif rendah.[4] Dan sebenarnya pun, titik
lebur seng merupakan yang terendah di antara semua logam-logam transisi selain raksa
dan kadmium.[4]

Terdapat banyak sekali aloi yang mengandung seng. Salah satu contohnya adalah
kuningan (aloi seng dan tembaga). Logam-logam lainnya yang juga diketahui dapat
membentuk aloi dengan seng adalah aluminium, antimon, bismut, emas, besi, timbal,
raksa, perak, timah, magnesium, kobalt, nikel, telurium, dan natrium.[5] Walaupun seng
maupun zirkonium tidak bersifat feromagnetik, aloi ZrZn2 memperlihatkan
feromagnetisme di bawah suhu 35 K.
[sunting] Keberadaan

Kadar komposisi unsur seng di kerak bumi adalah sekitar 75 ppm (0,007%). Hal ini
menjadikan seng sebagai unsur ke-24 paling melimpah di kerak bumi.[6] Tanah
mengandung sekitar 5–770 ppm seng dengan rata-ratanya 64 ppm. Sedangkan pada air
laut kadar sengnya adalah 30 ppb dan pada atmosfer kadarnya hanya 0,1–4 µg/m3.

Sfalerit (ZnS)

Unsur ini biasanya ditemukan bersama dengan logam-logam lain seperti tembaga dan
timbal dalam bijih logam. Seng diklasifikasikan sebagai kalkofil, yang berarti bahwa
unsur ini memiliki afinitas yang rendah terhadap oksigen dan lebih suka berikatan
dengan belerang. Kalkofil terbentuk ketika kerak bumi memadat di bawah kondisi
atmosfer bumi awal yang mendukung reaksi reduksi.[7] Sfalerit, yang merupakan salah
satu bentuk kristal seng sulfida, merupakan bijih logam yang paling banyak ditambang
untuk mendapatkan seng karena ia mengandung sekitar 60-62% seng.

Mineral lainnya juga mengandung seng meliputi smithsonit (seng karbonat), hemimorfit
(seng silikat), wurtzit (bentuk seng sulfida lainnya), dan hidrozinkit. Terkecuali wurtzit,
kesemua mineral ini terbentuk oleh karena proses cuaca seng sulfida primordial.[7]

Total keseluruhan kandungan seng di seluruh dunia adalah sekitar 1,8 gigaton.[8] Hampir
sekitar 200 megatonnya dapat diperoleh secara ekonomis pada tahun 2008.[8] Kandungan
besar seng dapat ditemukan di Australia, Kanada, dan Amerika Serikat.[7] Berdasarkan
laju konsumsi seng sekarang ini, cadangan seng diperkirakan akan habis antara tahun
2027 sampai dengan 2055.[9][10] Sekitar 346 megaton seng telah ditambang sepanjang
sejarahnya sampai dengan tahun 2002. Selain itu, diperkirakan pula sekitar 109
megatonnya masih digunakan.[11]

[sunting] Isotop

Terdapat lima isotop seng yang dapat ditemukan secara alami. 64Zn merupakan isotop
yang paling melimpah (48,63% kelimpahan alami).[12] Isotop ini memiliki waktu paruh
yang sangat panjang, 4.3×1018 a,[13] sedemikiannya radioaktivitasnya dapat diabaikan.[14]
Demikian pula isotop 70Zn (0,6%) yang berwaktu paruh 1.3×1016 a tidak dianggap
sebagai bersifat radioaktif. Isotop-isotop lainnya pula adalah 66Zn (28%), 67Zn (4%) dan
68
Zn (19%).

Terdapat pula dua puluh lima radioisotop yang telah berhasil dikarakterisasikan. 65Zn
yang berumur paruh 243,66 hari adalah radioisotop yang berumur paling lama, diikuti
oleh 72Zn dengan umur paruh 46,5 jam.[12] Seng memiliki 10 isomer inti. 69mZn
merupakan isomer yang berumur paruh paling panjang dengan lama waktu 13,76 jam.[12]
Superskrip m mengindikasikan suatu isotop metastabil. Inti isotop metastabil berada
dalam keadaan tereksitasi dan akan kembali ke keadaan dasarnya dengan memancarkan
foton dalam bentuk sinar gama. 61Zn memiliki tiga keadaan tereksitasi dan 73Zn memiliki
dua keadaan tereksitasi.[15] Sedangkan isotop 65Zn, 71Zn, 77Zn dan 78Zn semuanya hanya
memiliki satu keadaan tereksitasi.[12]

Modus peluruhan yang paling umum untuk isotop seng bernomor massa lebih rendah
daripada 64 adalah penangkapan elektron. Produk peluruhan dari penangkapan elektron
ini adalah isotop tembaga.[12]

Templat:Nuclide + e− → Templat:Nuclide

Sedangkan modus peluruhan paling umum untuk isotop seng bernomor massa lebih
tinggi daripada 64 adalah peluruhan beta, yang akan menghasilkan isotop galium.[12]

Templat:Nuclide → Templat:Nuclide + e− + νe

[sunting] Sifat kimiawi


[sunting] Reaktivitas

Seng memiliki konfigurasi elektron [Ar]3d104s2 dan merupakan unsur golongan 12 tabel
periodik. Seng cukup reaktif dan merupakan reduktor kuat..[16] Permukaan logam seng
murni akan dengan cepat mengusam, membentuk lapisan seng karbonat, Zn5(OH)6CO3,
seketika berkontak dengan karbon dioksida.[17] Lapisan ini membantu mencegah reaksi
lebih lanjut dengan udara dan air.

Seng yang dibakar akan menghasilkan lidah api berwarna hijau kebiruan dan
mengeluarkan asap seng oksida.[18] Seng bereaksi dengan asam, basa, dan non-logam
lainnya.[19] Seng yang sangat murni hanya akan bereaksi secara lambat dengan asam pada
suhu kamar. Asam kuat seperti asam klorida maupun asam sulfat dapat menghilangkan
lapisan pelindung seng karbonat dan reaksi seng dengan air yang ada akan melepaskan
gas hidrogen.[18]

Seng secara umum memiliki keadaan oksidasi +2. Ketika senyawa dengan keadaan
oksidasi +2 terbentuk, elektron pada kelopak elektron terluar s akan terlepas, dan ion
seng yang terbentuk akan memiliki konfigurasi [Ar]3d10.[20] Hal ini mengijinkan
pembentukan empat ikatan kovalen dengan menerima empat pasangan elektron dan
mematuhi kaidah oktet. Stereokimia senyawa yang dibentuk ini adalah tetrahedral dan
ikatan yang terbentuk dapat dikatakan sebagai sp3.[21] Pada larutan akuatik, kompleks
oktaherdal, [Zn(H2O)6]2+, merupakan spesi yang dominan.[22] Penguapan seng yang
dikombinasikan dengan seng klorida pada temperatur di atas 285 °C mengindikasikan
adanya Zn2Cl2 yang terbentuk, yakni senyawa seng yang berkeadaan oksidasi +1.[18]
Tiada senyawa seng berkeadaan oksidasi selain +1 dan +2 yang diketahui.[23]
Perhitungan teoritis mengindikasikan bahwa senyawa seng dengan keadaan oksidasi +4
sangatlah tidak memungkinkan terbentuk.[24]
Sifat kimiawi seng mirip dengan logam-logam transisi periode pertama seperti nikel dan
tembaga. Ia bersifat diamagnetik dan hampir tak berwarna.[25] Jari-jari ion seng dan
magnesium juga hampir identik. Oleh karenanya, garam kedua senyawa ini akan
memiliki struktur kristal yang sama.[26] Pada kasus di mana jari-jari ion merupakan faktor
penentu, sifat-sifat kimiawi keduanya akan sangat mirip.[18] Seng cenderung membentuk
ikatan kovalen berderajat tinggi. Ia juga akan membentuk senyawa kompleks dengan
pendonor N- dan S-.[25] Senyawa kompleks seng kebanyakan berkoordinasi 4 ataupun 6
walaupun koordinasi 5 juga diketahui ada.[18]

umat, 27 Maret 2009


ASAL USUL ASAM URAT

Saat ngebis ke semarang, saya nguping diskusi tetangga yang begitu seru. Bak seorang
ahli memberi petuah pada muridnya. Mereka membicarakan soal asam urat. Beberapa
yang bisa kutip : “Asam urat tuh sebenarnya bermula dari adanya sumbatan pembuluh
darah. Lama-kelamaan sumbatan itu menjadi keras, makanya disebut urat,
ya..membentuk seperti urat. Sumbatan tu juga menjadikan keadaan disana menjadi asam
makanya disebut asam urat“. Begitu kata bapak yang bicara begitu semangat.
Pembicaraan terus berlanjut. Tapi dalam benakku, apa teori udah berubah?? Mungkin
gara-gara saya dah lama ga buka buku kali ya… Tadinya mau ku konfirmasi, tapi gara-
gara takut dikemplangi, dan di cap anak sok tau. Saya diem aja dan membiarkan ia terus
berkoar. Oleh karena itu, saya bertekat, khusus menulis artikel bertema Asam Urat untuk
bulan ini.

Asam Urat adalah Hasil Katabolisme Purin

kristal urat
Apa sih maksudnya? Asam urat (uric acid-dalam bahasa Inggris) adalah hasil akhir dari
katabolisme (pemecahan) purin. Purin adalah salah satu kelompok struktur kimia
pembentuk DNA. Yang termasuk kelompok purin adalah Adenosin dan Guanosin. Saat
DNA dihancurkan, purin pun akan dikatabolisme. Hasil buangannya berupa Asam urat.
(1)

Purin termasuk komponen non-esensial bagi tubuh, artinya purin dapat diproduksi oleh
tubuh sendiri. Apabila kita mengkonsumsi makanan yang mengandung purin, maka
purin tersebut akan langsung dikatabolisme oleh usus.(1) Urat (bentuk ion dari asam
urat), hanya dihasilkan oleh jaringan tubuh yang mengandung xantin oxidase, yaitu
terutama di hati dan usus. Produksi urat bervariasi tergantung konsumsi makanan
mengandung purin, kecepatan pembentukan, biosintesis dan penghancuran purin di
tubuh. Normalnya, 2/3 -3/4 urat di ekskresi (dibuang-red) oleh ginjal melalui urin.
Sisanya memlalui saluran cerna.(2) Berarti semakin banyak makanan yang mengandung
tinggi purin di konsumsi makan makin tinggi kadar asam urat yang diserap.

Tentang gejala, komplikasi dan sebagainya akan dilanjutkan lain waktu….

Kepustakaan
Murray, R; Granner, D; Mayes, P; Rodwell, V. 2003. Harper’s Illustrated Biochemistry,
Twenty-Sixth Edition. In Rodwell, V. metabolism of purine & pyrimidine nucleotides.
New York. McGraw-Hill Companies. p293-302
Kasper, D; Braunwald, E; Fauci, A; Hauser, S ;Longo, D; Jameson, L. 2004. Harrison’s
Principles of Internal Medicine 16th Edition. In Wortmann, R. disorder of purine and
pyrimidine metabolism. New York. McGraw-Hill Professional.

Sumber :
Hasan, Catatan Seorang Dokter
http://mha5an.wordpress.com/2008/10/16/asal-usul-asam-urat/

Sumber Gambar :
http://www.crscientific.com/5-minute-foodcolor-1.7-veg-fiber-400x-2.jpg
Diposkan oleh Akang di 06:57 2 komentar

7 PRINSIP DIET PENDERITA ASAM URAT

Penyakit asam urat memang sangat erat kaitannya dengan pola makan seseorang. Pola
makan yang tidak seimbang dengan jumlah protein yang sangat tinggi merupakan
penyebab penyakit ini.

Meskipun demikian, bukan berarti penderita asam urat tidak boleh mengkonsumsi
makanan yang mengandung protein. Asalkan jumlahnya dibatasi, ya tidak masalah.
Selain itu, pengaturan diet yang tepat bagi penderita asam urat mampu mengontrol kadar
asam dan urat dalam darah.

Berkaitan dengan diet tersebut, berikut ini beberapa prinsip diet yang harus dipatuhi oleh
penderita asam urat.

1. Membatasi asupan purin atau rendah purin


Pada diet normal, asupan purin biasanya mencapai 600-1.000 mg per hari. Namun,
penderita asam urat harus membatasinya menjadi 120-150 mg per hari. Purin merupakan
salah satu bagian dari protein. Membatasi asupan purin berarti juga mengurangi
konsumsi makanan yang berprotein tinggi. Asupan protein yang dianjurkan bagi
penderita asam urat sekitar 50-70 gram bahan mentah per hari atau 0,8-1 gram/kg berat
badan/hari.

2. Asupan energi sesuai dengan kebutuhan


Jumlah asupan energi harus disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada
tinggi badan dan berat badan.

3. Mengonsumsi lebih banyak karbohidrat


Jenis karbohidrat yang dianjurkan untuk dikonsumsi penderita asam urat adalah
karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti, dan ubi. Karbohidrat kompleks ini
sebaiknya dikonsumsi tidak kurang dari 100 gram per hari, yaitu sekitar 65-75% dari
kebutuhan energi total. Sedangkan karbohidrat sederhana jenis fruktosa seperti gula,
permen, arum manis, gulali, dan sirup sebaiknya dihindari karena akan meningkatkan
kadar asam urat dalam darah.

4. Mengurangi konsumsi lemak


Lemak bisa menghambat eksresi asam urat melalui urine. Makanan yang mengandung
lemak tinggi seperti jeroan, seafood, makanan yang digoreng, makanan bersantan,
margarin, mentega, avokad, dan durian sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya
hanya 10-15% dari kebutuhan energi total.

5. Mengonsumsi banyak cairan


Penderita rematik dan asam urat disarankan untuk mengonsumsi cairan minimum 2,5
liter atau 10 gelas sehari. Cairan ini bisa diperoleh dari air putih, teh, kopi, cairan dari
buah-buahan yang mengandung banyak air seperti apel, pir, jeruk, semangkan, melon,
blewah, dan belimbing.

6. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol


Alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini bisa menghambat
pengeluaran asam urat dari tubuh. Karena itu, orang yang sering mengonsumsi minuman
beralkohol memiliki kadar asam urat yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang
tidak mengonsumsinya.

7. Mengonsumsi cukup vitamin dan mineral


Konsumsi vitamin dan mineral yang cukup, sesuai dengan kebutuhan tubuh akan dapat
mempertahankan kondisi kesehatan yang baik.

Prinsip diet bagi penderita asam urat ini terangkum dalam buku Sajian Sehat & Lezat
untuk Penderita Asam Urat yang diterbitkan oleh DeMedia. Buku ini juga berisi tentang
kelompok bahan makanan berdasarkan kadar purin dan 25 resep masakan bagi penderita
asam urat.

Sumber :
http://demediapustaka.com/2008021442/Berita/7-Prinsip-Diet-Penderita-Asam-
Urat.html
14 Febriuari 2008

Sumber Gambar:
http://www.goutyjoint.com/images/organic-fruit-vegetables.jpg
Diposkan oleh Akang di 06:16 1 komentar

PILIHAN MAKANAN PENDERITA ASAM URAT


Penyakit asam urat (Gout Arthritis) terkadang sangat menyiksa penderitanya. Rasa nyeri
dipersendian akibat penumpukan asam urat dapat mengganggu kenyamanan dan aktifitas
sehari-hari.

Selain konsumsi obat-obatan, baik itu obat pereda nyeri maupun obat pengontrol kadar
asam urat, pemilihan jenis makanan mempunyai peran penting untuk mengontrol
penyakit ini.
Jenis makanan yang sebaiknya dihindari oleh penderita asam urat antara lain adalah :

1. Makanan laut seperti udang, kepiting, remis, dan tiram, cumi-cumi.


2. Minuman yang mengandung alkohol seperti tape, bir, tuak pahit, dll.
3. Makanan kaleng seperti sarden, kornet sapi, dll.
4. Jeroan seperti usus, hati, limpa, paru, otak, jantung, ginjal, dll.
5. Beberapa jenis buah-buahan seperti durian, alpokat, air kelapa muda, emping melinjo,
dll
6. Kaldu daging,

Jenis makanan yang boleh dikonsumsi dalam jumlah sedikit antara lain :

1. Tahu dan tempe.


2. Ikan, daging kambing, daging ayam, daging sapi.
3. Beberapa jenis sayuran tertentu seperti kangkung, bayam, brokoli, dan tauge, daun
pepaya, asparagus, kacang-kacangan, jamur.
4. Makanan berlemak seperti santan, margarine, mentega, atau goreng-gorengan. Lemak
dapat menghambat pengeluaran asam urat lewat urin.

Sumber :
http://www.wartamedika.com/2006/07/pilihan-makanan-penderita-asam-urat.html
1 Agustus 2006

Sumber Gambar:
http://mha5an.files.wordpress.com/2008/10/101908-0118-gejaladanko3.png?
w=400&h=430
http://www.3s-wmp.com/images/gout_e.gif
Diposkan oleh Akang di 05:33 1 komentar

Kamis, 26 Maret 2009


CEGAH ASAM URAT DENGAN VITAMIN C
VITAMIN C ternyata tak hanya penting untuk menjaga stamina tubuh. Penelitian terbaru
membuktikan para pria dengan tingkat asupan vitamin C lebih tinggi memiliki risiko
lebih rendah terserang penyakit asam urat atau gout dibanding yang kurang
mengkonsumsi vitamin ini.

Asam urat merupakan sisa metabolisme zat purin yang berasal dari makanan yang
dikonsumsi sehari-hari. Purin tersebut banyak terdapat dalam makanan yang
mengandung protein. Purin juga merupakan hasil samping dari pemecahan sel dalam
darah.Berbagai sayuran dan buah-buahan juga terdapat purin.

Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara normal atau
karena penyakit tertentu.

Secara normal, asam urat yang ada di dalam tubuh akan dikeluarkan dalam tubuh
melalui feses (kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam
urat tersebut maka akan tersimpan dalam tubuh dan kadarnya pun meningkat.

Selanjutnya, asam urat yang berlebih tersebut akan tertimbun pada persendian sehingga
menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. Gejala asam urat di antaranya adalag rasa
kesemutan dan nyeri, sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas,
dan nyeri luar biasa pada malam dan pagi.

Untuk itu, penderita asam urat harus melakukan pengobatan agar kadar asam uratnya
kembali normal yakni 2,4-6 untuk wanita dan 3,0-7 untuk pria.

Selain itu, mereka dengan penyakit ini pun harus mengontrol makanan yang dikonsumsi
utamanya menghindari makanan yang mengandung banyak purin. (cr1)

Konsumsi 500 mg Vitamin C Perhari


Menurut Dr Hyon Choi dari Universitas of British Columbia di Vancouver dalam
laporannya yang tertulis di Archives of Internal Medicine seperti dikutip
indofamilyhealth.com, asupan vitamin C mungkin bisa menjadi pilihan berguna untuk
mencegah asam urat.
Dalam pengamatan yang dilakukan terhadap 47 ribu orang pria Amerika Serikat selama
sepuluh tahun, terbukti tiap 500 miligram pertambahan vitamin C tiap hari,
menghasilkan 17 persen penurunan risiko gout.

Satu butir jeruk memiliki 70 miligram vitamin C. Konsentrasi yang paling banyak ada
pada suplemen vitamin C dalam bentuk pil.

Di antara para pria yang diteliti yang mengkonsumsi 1.500 mg suplemen vitamin C tiap
hari, risiko goutnya lebih rendah hingga 45 persen, dibanding yang mengkonsumsi
kurang dari 250 miligram sehari. (cr1)

Makanan Tinggi Purin


- Daing: jeroan, hati, ginjal, limpa, babat, usus, paru dan otak
- Makanan laut seperti: udang, kerang, cumi, kepiting, makanan kaleng seperi kornet dan
sarden.
- Kacang-kacangan seperti: kacang kedelai termasuk hasil olahannya seperti tempe,
tauco, oncom, susu kedelai, kacang tanah, kacang hijau, tauge, melinjo, emping
- Sayuran seperti: daun bayam, kangkung, daun singkong, asparagus, kembang kol,
buncis. - Buah-buahan seperti: durian, alpukat, nanas, air kelapa.

Sumber :
http://www.tribun-timur.com/read/artikel/16252
12 Maret 2009

Sumber Gambar:
http://blog.nutritiondata.com/photos/uncategorized/2008/06/03/mpj042253000001.jpg
Diposkan oleh Akang di 23:22 1 komentar

JEROAN PEMICU GOUT (ASAM URAT)

Tengah malam Iwan tiba-tiba terbangun. Gara-garanya sendi ibu jari kaki kanannya
terasa nyeri dan kaku. Kulit di atas sendi itu tampak membengkak kemerahan. Baru
pertama kali pemuda berusia 20-an ini merasakan pengalaman seperti itu pada dirinya.
Dari hasil pemeriksaan darah ternyata diketahui, kadar asam urat dalam darahnya
meningkat menjadi 9 mg%. Normalnya, kadar asam urat kurang dari 7 mg%. Usut punya
usut biang keladinya ternyata kedoyanan Iwan pada makanan yang mengandung purin
kadar tinggi, seperti soto jeroan sapi, sate kambing, paru goreng, dll. Jenis makanan
seperti itu memang mudah meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Ujung-ujungnya,
Iwan pun menderita gangguan tadi, yang dalam ilmu kedokteran disebut artritis gout.

Asam urat atau uric acid merupakan hasil akhir nucleic acid atau metabolisme zat purin
(salah satu unsur protein) dalam sel tubuh. Asam urat ini dibawa ke ginjal melalui aliran
darah untuk dikeluarkan bersama air seni. Ginjal yang sehat akan mengatur kadar asam
urat dalam darah agar selalu dalam kadar normal. Namun, asam urat yang berlebihan
tidak akan tertampung dan terolah seluruhnya oleh tubuh. Kelebihan itu akhirnya
menumpuk pada sendi dan jaringan.

Asam urat, dalam jumlah terbatas, juga diproduksi dari makanan yang dicerna. Asam ini
lewat usus besar akan dihancurkan bakteri menjadi zat kimia yang dikeluarkan bersama
faeses.

Produksi asam urat yang berlebihan (hyperuricaemia) berisiko tinggi terhadap beberapa
gangguan seperti penyakit artritis gout, batu ginjal, kerusakan ginjal, serta tekanan darah
tinggi. Gangguan artritis gout merupakan salah satu jenis rematik (ada lebih dari 150
jenis artritis). Kelainan metabolik ini kebanyakan menyerang sendi-sendi perifer atau
tunggal.

Gejala nyeri dan kaku bersifat akut pertama-tama menyerang sendi-sendi ibu jari kaki
(sendi bunion) sampai ke jari-jari lain. Pada taraf lebih lanjut, bisa sampai pergelangan
kaki, lutut, siku, serta sendi-sendi kecil lain pada tangan. Siksaan nyeri dan
pembengkakan tersebut sering kali menyebabkan penderita sulit berjalan. Malah ada
kalanya peradangan disertai demam dan di daerah sendi yang bengkak terasa panas.
Penderitaan bisa berlangsung 24 - 36 jam. Bahkan, bisa lebih lama lagi tergantung parah
tidaknya peradangan.

Namun, serangan akut artritis gout tidak selalu harus dalam keadaan asam urat tinggi.
Fluktuasi kadar asam urat yang cenderung turun-naik, juga bisa mengakibatkan serangan
akut. Misalnya, seseorang dengan kadar asam urat normal bisa terkena serangan akut
beberapa jam setelah makan semangkuk soto jeroan sapi. Soalnya, soto ini menyebabkan
kadar asam urat naik secara mendadak. Sebaliknya, seseorang dengan kadar asam urat
tinggi bisa mendapat serangan akut kalau melakukan diet terlalu ketat atau minum obat
penurun asam urat (allopurinol) dosis tinggi. Diet ketat atau konsumsi obat tersebut
menyebabkan kadar asam urat turun drastis (di bawah 5 mg%).

"Paling tepat, kadar asam urat tidak diturunkan secara drastis, tapi secara perlahan-
lahan," kata dr. Caecilia R. Padang, Ph.D., FACR, konsultan rematologi dari Pusat
Rematik Indonesia, Jakarta. Setelah serangan pertama, saran Caecilia, sebaiknya kadar
asam urat terus dipantau. Kalau sampai mendapat serangan kedua, serangan-serangan
akut berikutnya bakal semakin sering muncul, bahkan berkepanjangan dan kronis.

Selain dari makanan, alkohol (termasuk tape dan tuak), serta obat-obatan tertentu seperti
obat bersifat diuretik penurun tekanan darah tinggi (menaikkan produksi air seni dan
mineral), atau dosis kecil aspirin dalam jangka panjang untuk mencegah serangan
jantung, pun bisa melambungkan kadar asam urat. "Memang kedua macam obat tersebut
sering menjadi pemicu pada pasien berpotensi gout. Namun, hal ini jarang terjadi pada
individu yang tidak mempunyai bakat gout," jelas Caecilia, yang meraih gelar doktornya
di Australia.
Jangan ditunda

Caecilia menambahkan, bila kadar asam urat dalam darah terlalu lama dibiarkan di atas 7
mg%, kristal monosodium urat (MSU) akan menumpuk dalam sendi-sendi dan jaringan.
Kumpulan kristal ini lama-kelamaan membentuk gumpalan di bawah kulit, yang
kemudian membentuk tophi. Bila endapan kristal MSU terjadi dalam ginjal, bisa
mengakibatkan terjadinya batu ginjal, bahkan bisa merusak jaringan ginjal, yang
dikhawatirkan akan mengakibatkan gagal ginjal.

Untuk mengurangi risiko terkena gangguan ginjal, selain kadar asam urat terus dipantau
dan diobati, disarankan agar penderita minum banyak air putih (1 - 2 l sehari atau 3 - 4 l
di musim panas). Warna serta bening tidaknya urine dapat untuk menilai cukup tidaknya
konsumsi air. Khusus ketika bangun pagi, warna urine pertama biasanya lebih tua dan
kurang bening. Setelah itu, warna urine seharusnya bening.

Tophi memiliki ukuran berlainan. Yang kecil atau microtophi hanya dapat dilihat
melalui mikroskop. Yang besar mudah terlihat dan dirasakan. Tophi yang semakin
membesar akan menyebabkan kecacatan: sendi kaki atau tangan menonjol dan menjadi
kaku.

Agar tidak menjadi tophi, saran Caecilia, penderita gout hendaknya terus memantau
penyakitnya. Pertama-tama untuk menghilangkan radang, diberikan obat antiradang
(NSAID = non-steroidal anti-inflammatory drugs) atau colchicine yang sudah dikenal
lebih dari 1.500 tahun dapat mengobati peradangan. Obat ini menunjukkan hasilnya
dalam dua hari. Selanjutnya, diberikan obat penurun asam urat allopurinol serta
probenesid selama 6 bulan - 2 tahun dalam dosis terbatas. Tophi berat membutuhkan
pengobatan selama lima tahun atau lebih. Ada kalanya penderita disarankan minum obat
penurun asam urat darah seumur hidup kalau serangan gout akut terjadi lebih dari lima
kali setahun. Atau, penderita sudah menderita tophi dan atau menderita batu ginjal.

Caecilia mengingatkan agar penderita artritis gout tidak sekali-kali berusaha mengobati
diri sendiri dengan membeli obat bebas tanpa resep dokter. "Banyak kasus berakibat
fatal gara-gara terlalu sering minum obat penghilang sakit atau penghilang radang,"
tuturnya.

Dengan allopurinol, pasien memang tidak bisa sembuh dalam sekali pengobatan. Sering
kali masih disertai dengan beberapa kali serangan akut. Soalnya, setelah kristal urat pada
sendi tersedot habis, masih diteruskan pengurasan kristal urat yang menumpuk pada
jaringan. Hal ini bisa menimbulkan radang sendi kembali akibat keluarnya benda asing
tersebut. "Sering kali penderita berhenti minum allupurinol bila serangan tetap timbul
setelah minum beberapa kali. Mereka mengira obat ini tidak ada khasiatnya," tambah dr.
Caecilia. "Sebab itu kini obat itu dikombinasikan dengan obat pencegah serangan sampai
kadar asam urat stabil."

Obat-obatan kortikosteroid seperti prednisone atau prednisdolone juga sering digunakan


untuk mengobati artritis gout. Namun, obat ini tidak dianjurkan untuk pengobatan jangka
panjang.
Lebih banyak pria

Di Indonesia, penyakit artritis gout pertama kali diteliti oleh seorang dokter Belanda, dr.
van den Horst, pada 1935. Saat itu, ia menemukan 15 kasus gout berat pada masyarakat
kurang mampu di Jawa. Hasil penelitian tahun 1988 oleh dr. John Darmawan di
Bandungan, Jawa Tengah, menunjukkan, di antara 4.683 orang berusia 15 - 45 tahun
yang diteliti, 0,8% menderita asam urat tinggi (1,7% pria dan 0,05% wanita di antara
mereka sudah sampai pada tahap gout).

Awal tahun '90-an, Prof. Dr. E. Tehupedori pernah meneliti kemungkinan adanya
perbedaan kadar asam urat pada etnik tertentu di Ujungpandang. Ternyata tidak! Namun
ditemukan, 50% penderita di kota itu datang berobat setelah 6,5 tahun menderita gout,
bahkan 7 - 9 tahun kemudian saat keadaannya sudah lebih parah (menderita gout
tophikronik).

Caecilia sendiri pernah meneliti daerah kelahirannya, Sulawesi Utara, di mana faktor
risiko artritis gout cukup tinggi, khususnya di pedesaan. Begitu "akrab"-nya masyarakat
di sana dengan penyakit ini sehingga artritis gout dianggap penyakit turun-temurun.
"Akibatnya, mereka kurang menghiraukan gejala dini dan rata-rata baru datang berobat
setelah mengalami kecacatan akibat gout tophi kronik," katanya. Padahal faktor risiko
utamanya, menurut dokter ahli penyakit rematik ini, kemungkinan besar dari pola makan
mereka sehari-hari secara turun-menurun.

Terungkap pula, di Indonesia artritis gout diderita pada usia lebih awal dibandingkan
dengan di negara Barat. Di Indonesia 32% serangan gout terjadi pada pria usia di bawah
34 tahun. Sementara di luar negeri rata-rata diderita oleh kaum pria di atas usia tersebut.

Pada mereka yang setiap hari menenggak alkohol tradisional (tuak atau tape), menurut
Caecilia, faktor risiko gout menjadi 50%. Pada mereka yang minum alkohol lebih dari
seminggu sekali faktor risikonya 40%. Demikian pula mereka yang kebiasaan sehari-hari
makan makanan laut (udang, kepiting, tiram, remis), jeroan, kaldu kental (soto), daging
anjing, kelelawar, dan kambing.
Keluarga yang mempunyai riwayat positif penyakit gout, menurut Caecilia, 60% anggota
keluarganya terkena serangan gout, dan hampir 47,4% di antaranya kaum pria. Pria
gemuk punya kecenderungan lebih tinggi ketimbang yang kurus. Sebaliknya, gout lebih
sedikit diderita pada anak-anak atau wanita di bawah usia menopause.

Gout sering kali disertai penyakit tekanan darah tinggi (22%) dan batu ginjal (13%). Ada
kalanya, gout juga menjadi pemicu penyakit jantung koroner dan diabetes mellitus atau
kencing manis. Sekitar 86% gangguan ginjal ditemukan pada penderita artritis gout di
Minahasa. Namun, belum jelas apakah gangguan ginjal menyebabkan kadar asam urat
meninggi atau sebaliknya. Perlu pula diteliti apakah tekanan darah tinggi yang sulit turun
juga ada hubungannya dengan faktor gangguan ginjal. Jadi, faktor risiko pemunculan
artritis gout bisa karena sejarah keluarga, pola makan, kegemukan,serta gangguan ginjal.

Sudah saatnya pendidikan tentang pencegahan serta perawatan artritis gout


disebarluaskan sampai ke pelosok pedesaan. "Tenaga paramedis puskesmas dapat ikut
memberikan penjelasan tentang penyakit ini serta tindak lanjutnya, baik dari pola makan
maupun perawatannya," ujar Caecilia. "Informasi dengan menggunakan booklet
tampaknya belum tertangkap, dan obat penurun asam urat pun belum disebarkan sampai
ke puskesmas."

Kalau dulu penyakit artritis gout dikatakan hanya diderita kaum pria golongan menengah
ke atas, penelitian terakhir menunjukkan, penyakit itu tidak mengenal kelas.

Sekali terjerat penyakit ini, seseorang harus memperhatikannya seumur hidup. Dengan
mempelajari riwayat penyakit keluarga, mengatur pola makan, rajin mengontrol serta
mengobati secara teratur, artritis gout akan mengalami masa remisi. Artinya, bila asam
urat tetap dipertahankan pada kadar normal, serangan gout diharapkan tidak akan
berulang kembali. (Nanny Selamihardja)

Sumber:
Intisari, dalam :
http://www.bintangmawar.net/forum/showthread.php?t=57524

Sumber Gambar:
http://www.rumahbatiksolo.com/gambar/articlegambar00012besar.jpg
Diposkan oleh Akang di 23:19 0 komentar

MINUM KOPI DAN RESIKO GOUT (ASAM URAT)

Setidaknya minum empat cangkir kopi per hari akan menurunkan risiko itu hingga 40
persen. Gout berawal dari naiknya kadar asam urat dalam darah. Selanjutnya kristal
asam urat menumpuk pada persendian dan daerah sekitarnya. Ini menimbulkan bengkak
dan rasa nyeri.

Kesimpulan itu didasarkan pada data dari sekitar 46 ribu pria yang profesional di bidang
medis yang mengikuti studi bertajuk the Health Professionals Follow-Up. Selama lebih
12 tahun, 757 orang dari antara mereka terdiagnosis mengalami gout. Demikian
dilaporkan Hyon K. Choi, MD, DrPH, beserta tim di University of British Columbia di
Vancouver.
Karena para pria itu mengisi secara detail pertanyaan seputar diet, tim Choi bisa
mencatat konsumsi mereka terhadap kopi dan teh. Ditemukan bahwa banyaknya kopi
yang mereka minum berkaitan dengan berkurangnya risiko gout.

Minum 1-3 cangkir kopi per hari menurunkan risiko gout hingga 8 persen. Risiko itu
menurun hingga 40 persen bila minum 4-5 kopi per hari. Bahkan pada pecandu kopi –
minum 6 cangkir kopi atau lebih per hari – penurunan itu sekitar 60 persen.

Bukan kafein dalam kopi maupun teh yang membuat risiko gout menurun. Meski kopi
decaf memiliki efek, tetapi tidak sebesar efek kopi yang dimasak secara sempurna. Pria
yang minum 1-3 cangkir kopi decaf per hari, penurunan risiko gout 33 persen. Dan yang
minum 4 cangkir kopi decaf atau lebih per hari, hanya mengalami penurunan risiko gout
27 persen.

Memang belum jelas benar mengapa kopi bisa menurunkan risiko gout. Choi dan timnya
mencatat, kopi banyak mengandung antioksidan kuat, seperti asam fenol klorogenik,
yang mungkin berdampak pada turunnya risiko gout. Namun, belum diketahui apakah
perempuan yang suka minum kopi juga menurun risiko goutnya.

"gout" = asam urat

Jadi gimana? kalo saya sih minum kopinya yg normal2 aja deh...

Sumber :
http://www.binus.web.id/index.php?topic=214.0

Sumber Gambar:
http://www.medicine.ox.ac.uk/bandolier/band161/gout3.jpg
Diposkan oleh Akang di 23:07 2 komentar

MEMAHAMI ASAM URAT DAN GINJAL


Asam urat merupakan merupakan hasil akhir dari metabolisme purin yang ada di dalam
tubuh. Sedangkan purin adalah protein dari golongan nukleoprotein yang tidak begitu
dibutuhkan oleh tubuh. Kadar asam urat yang tinggi menyebabkan timbulnya tofus,
benjolan keras berisi semacam serbuk kapur, di bagian kaki dan tangan.

Kadar asam urat yeng berlebihan dalam darah menyebabkan penimbunan kristal asam
urat. Apabila penimbunan kristal itu terbentuk pada cairan sendi, maka terjadilah
penyakit gout atau asam urat. Jika penimbunan itu terjadi pada ginjal, akan muncul batu
asam urat ginjal yang sering disebut dengan batu ginjal.

Pada stadium awal, penyakit ginjal tidak menimbulkan gejala apapun. Namun seiring
dengan metabolisme tubuh, akan terjadi penumpukan sisa-sisa metabolisme dalam tubuh
penderita dan kaki serta tangan jadi membengkak, nafas pendek dan energi untuk
beraktivitas akan menurun.

Fungsi utama ginjal adalah membersihkan darah dari sisa-sisa hasil metabolisme tubuh
yang berada di dalam darah dengan cara menyaringnya. Jika kedua ginjal gagal
menjalankan fungsinya (tahap akhir penyakit ginjal), sisa-sisa hasil metabolisme yang
diproduksi oleh sel normal akan kembali masuk ke dalam darah (uremia).

Gagal ginjal bisa terjadi jika terdapat gangguan pada pembuluh darah vena atau sistem
penyaringannya. Namun, bisa juga berasal dari masalah-masalah kesehatan yang lain,
seperti tekanan darah tinggi dan diabetes atau adanya masalah dengan sistem
penyaringan pada ginjal (seperti pada keadaan glomerulonefritis atau penyakit ginjal
polikistik). Pada kasus lainnya juga ditemukan adanya masalah pada saluran kemih.

Fungsi ini biasa dilambangkan oleh GFR (Glomerular Filtration Rate). Beberapa zat
dianggap menjadi indikator yang baik, di antaranya kreatinin. Sekarang derajat
kerusakan ini diperjelas menjadi 5 tingkatan Chronic Kidney Disease (CKD):

Stadium 1: GFR > 90 ml/menit; Stadium 2: GFR 60-89 ml/menit; Stadium 3: GFR 30-59
ml/menit; Stadium 4: GFR 15-29 ml/menit; Stadium 5: GFR <15>
Caranya, cukup mengukur kadar kreatinin darah ((sCr: serum Creatinin), bisa diketahui
persentase fungsi ginjal dari GFR-nya. Laki-laki GFR = (140 - umur) x (BB)/ (sCr x 72)
dan Wanita GFR = (140 - age) x (weight) x 0.85/ (sCr x 72).

Selanjutnya, tinggal kita cocokkan masuk stadium mana. Yang sudah butuh cuci darah
rutin itu biasanya istilahnya: End-stage CRF (fungsi ginjal tinggal 5%-10%). Sekarang
yang CKD stadium 5 tersebut. Cuci darah yang sewaktu-waktu juga bisa dilakukan bila
diketahui sudah terlanjur/mendadak tinggi. Masalahnya, CKD bersifat progresif. Upaya
ini hanya bisa berusaha memperlambat atau kalau bisa menghambat progresinya agar
tidak tambah berat. Sekarang, mengukur fungsi ginjal sudah jauh lebih maju yakni
dengan menggunakan: Cystatin-C.

Bagi yang ada masalah ginjal, ada beberapa hal yang bisa dilakukan agar fungsi ginjal
tidak bertambah parah, yakni:

1. Mengkonsumsi makanan rendah protein. Tubuh memerlukan protein untuk


membentuk otot. Tapi bagi penderita penyakit ginjal, kelebihan protein menyebabkan
gang-guan pada proses filtrasi atau penyaringan, sehingga terjadilah peningkatan sisa
hasil metabolisme protein dalam darah. Anda dapat mencegah hal ini dengan
mengkonsumsi makanan rendah protein.

2. Mengkonsumsi sedikit garam. Garam natrium berfungsi untuk mempertahankan


cairan dalam tubuh Anda. Untuk mengurangi kadar garam dalam tubuh, bila Anda
membeli makanan, periksalah label makanan carilah makanan yang mempunyai
kandungan natrium di bawah 400 mg untuk sekali makan, gunakan saus yang berkadar
natrium rendah, dan jangan gunakan garam pengganti yang mengandung kalium.

3. Tidak minum terlalu banyak. Ginjal yang normal dapat mengatur keseimbangan
cairan yang masuk dan ke luar dari tubuh. Jika ginjal Anda mengalami gangguan, maka
akan terjadi masalah pada pembentukan urine. Anda harus membatasi konsumsi air.
Sebaiknya hisaplah air jeruk lemon untuk membasahi bibir yang kering, minumlah
hanya untuk mengatasi haus, dan jika Anda menderita diabetes, jagalah ka-dar gula
Anda, agar Anda tidak merasa terlalu haus.

4. Tidak mengkonsumsi fosfat. Makanan dari produk susu, kacang-kacangan yang


dikeringkan dan coklat mengandung banyak fosfat. Jika banyak mengkonsumsi makanan
ini, maka kadar fosfat dalam darah meningkat dan menyebabkan tulang menjadi lebih
rapuh.

Untuk herba penderita ginjal, bisa mengkonsumsi Malac (3x2), caranya, 3 Malac kapsul
dibuka dan dicampur dengan air panas seperempat gelas, diaduk hingga rata, lalu biarkan
ampasnya mengendap, kemudian diminum tanpa ampas. Dosis bisa ditambah 1-2 kapsul
bila stadiumnya sudah mencapai ambang kronis.

Untuk herba penderita asam urat, bisa mengkonsumsi Ardisia disinergikan dengan
Mengkudu Organik. Atau bisa juga sekaligus menerapkan terapi Dtox (kombinasi
Mengkudu Organik, Malac, Herba Tuju Angin dan Teh Asiatica).

Sumber :
H. Agung Yulianto
http://agungy.blogspot.com/2007/06/memahami-asam-urat-dan-ginjal.html

Sumber Gambar:
http://graphics8.nytimes.com/images/2007/08/01/health/adam/1101.jpg
Diposkan oleh Akang di 23:02 2 komentar
Posting Lama
Langgan: Entri (Atom)

PENATALAKSANAAN SPESIMEN

Made S. Pambudi, MN

Tulisan berikut berisikan tentang jenis-jenis spesimen, alasan pemeriksaan tiap


spesimen, dan cara pengambilan spesimen serta tanggungjawab perawat dalam
pemeriksaan spesimen. Spesimen yang diperiksa adalah urin, feses, sputum dan wound
drainage. Dalam tulisan ini juga terdapat berbeberapa tugas yang harus diselesaikan oleh
mahasiswa.

Salah satu kontribusi perawat dalam pengkajian status kesehatan adalah mengambil
spesimen dan cairan tubuh untuk pemeriksaan. Pemeriksaan spesimen biasanya
dilakukan minimal satu kali pada tiap klien rawat. Tujuan pemeriksaan spesimen adalah
menetapkan diagnosa masalah dan menilai respon klien terhadap terapi yang telah
dijalani.

Tanggungjawab perawat dalam pemeriksaan spesimen adalah:


1. memberikan kenyamanan, mempertahankan privasi dan keamanan saat
pengambilan spesimen
2. menjelaskan tujuan pemeriksaan
3. melakukan prosedur pengambilan, penyimpanan dan pengiriman spesimen
dengan benar
4. mencatat informasi yang terkait dengan pemeriksaan pada lembaran dengan
benar
5. melaporkan jika ditemukan hasil yang tidak normal

. Untuk pemeriksaan urinalisa rutin diperlukan:


1. Urin bersih, biasanya urin pertama pagi hari karena urin pertama cenderung
konsentrasinya lebih tinggi, jumlah lebih banyak, dan memiliki pH lebih rendah.
2. Jumlah minimal 10mL
3. Spesimen harus bebas dari feses
4. Diperlukan urin segar (pengambilan kurang dari 1 jam), bila tidak dapat diperiksa
dengan segera, urin harus dimasukan dalam lemari es. Bila urin berada dalam
suhu ruangan untuk periode waktu lama maka kristal urin dan sel darah merah
akan lisis/hancur serta berubah menjadi alkalin.

Tugas mahasiswa
Sebutkan apa saja yang diperiksa dalam pemeriksaan urinalisa rutin dan tuliskan nilai
normalnya!

Adapun tujuan pemeriksaan yang menggunakan urin tampung adalah:


1. mengkaji kemampuan ginjal mengkonsentrasikan dan mendilusi urin
2. menentukan penyakit gangguan metabolisme glukosa
3. menentukan kadar sesuatu dalam urin (misal: albumin, amilase, kreatinin,
hormon tertentu)

Hal yang perlu dilakukan perawat:


1. beri wadah yang telah disiapkan oleh pihak laboratorium
2. jelaskan metodenya
3. catat jam awal dan jam akhir menampung urin

SPESIMEN KATETER INDWELLING


Urin steril dapat diperoleh dengan mengambil urin melalui area kateter yang khusus
disiapkan untuk pengambilan urin dengan jarum suntik. Klem kateter selama kurang
lebih 30 menit jika tidak diperoleh urin waktu pengambilan. Untuk kultur urin
diperlukan 3 mL, dan 30 mL untuk urinalisa rutin. Untuk kultur urin, hati-hati dalam
pengambilan agar tidak terkontaminasi.

PEMBAHASANJawaban atas pertanyaan:A. Jelaskan prosedur dan perbedaan cara


pengambilan, penyimpanan dan pengiriman spesimen sputum dalam bidang
mikrobiologi dan patologi anatomi!Sputum adalah sekret mukus yang dihasilkan dari
paru-paru, bronkus dan trakea. (Sumber: Petunjuk Laboratorium Diagnostik R.
Gandasoebrata:176)SECARA UMUMCara pengambilan sputum secara umum:1.
Pengambilan sputum sebaiknya dilakukan pada pagi hari, dimana kemungkinan untuk
mendapat sputum bagian dalam lebih besar. Atau juga bisa diambilsputum sewaktu.
Pengambilan sputum juga harus dilakukan sebelum pasien menyikat gigi.2. Agar sputum
mudah dikeluarkan, dianjurkan pasien mengonsumsi air yang banyak pada malam
sebelum pengambilan sputum.3. Jelaskan pada pasien apa yang dimaksud dengan
sputum agar yang dibatukkan benar-benar merupakan sputum, bukan air liur/saliva
ataupun campuran antara sputum dan saliva. Selanjutnya, jelaskan cara mengeluarkan
sputum.4. Sebelum mengeluarkan sputum, pasien disuruh untuk berkumur-kumur
dengan air dan pasien harus melepas gigi palsu(bila ada).5. Sputum diambil dari
batukkan pertama(first cough).6. Cara membatukkan sputum:Tarik nafas dalam dan
kuat(dengan pernafasan dada)batukkan kuat sputum dari
bronkustrakeamulutwadah penampung.Wadah penampung berupa pot steril
bermulut besar dan berpenutup(Screw Cap Medium).7. Periksa sputum yang
dibatukkan, bila ternyata yang dibatukkan adalah air liur/saliva, maka pasien harus
mengulangi membatukkan sputum.8. Sebaiknya, pilih sputum yang mengandung unsur-
unsur khusus, seperti, butir keju, darah dan unsur-unsur lain.9. Bila sputum susah
keluarlakukan perawatan mulutPerawatan mulut dilakukan dengan obat glyseril
guayakolat(expectorant) 200 mg atau dengan mengonsumsi air teh manis saat malam
sebelum pengambilan sputum.10. Bila sputum juga tidak bisa didahakkan, sputum dapat
diambil secara:- Aspirasi transtracheal- Bronchial lavage- Lung biopsy
Cara penyimpanan sputum:Yaitu berbeda-beda untuk masing-masing departemen.Cara
pengiriman spesimen:Baik spesimen yang dikirim dalam pot maupun wadah harus
disertai dengan data/keterangan, baik mengenai kriteria spesimen maupun pasien. Ada 2
data yang harus disertakan, yaitu:1. Data 1:Pot/wadah dilabel dengan menempelkan label
pada dinding luar pot. Proses direct labelling yang berisi data: nama, umur, jenis
kelamin, jenis spesimen, jenis tes yang diminta dan tanggal pengambilan.2. Data
2:Formulir/kertas/buku yang berisi data keterangan klinis: dokter yang mengirim,
riwayat anamnesis, riwayat pemberian antibiotik terakhir(minimal 3 hari harus
dihentikan sebelum pengambilan spesimen), waktu pengambilan spesimen, dan
keterangan lebih lanjut mengenai biodata pasien.Jadi, data mengenai spesimen harus
jelas: label dan formulir.Spesimen tidak akan diterima apabila:- Tidak dilengkapi dengan
data yang sesuai.- Jumlah yang dibutuhkan untuk pemeriksaan kurang.- Cara
pengambilan tidak sesuai dengan prosedur yang ada.DEPARTEMEN
MIKROBIOLOGICara pengambilan sputum:1. Cara pengambilan sputum yaitu sama
seperti cara pengambilan sputum secara umum.2. Ingat untuk tetap menjaga viabilitas
bakteri.3. Volume sputum yang diperlukan: minimal 1 ml, biasanya 2-3 ml, sesuai
keperluan.4. Perlu diperhatikan perbedaan teknik dan prosedur pengambilan bakteri
biasa dengan bakteri tahan asam(BTA).5. Dalam pengambilan sputum untuk bakteri
biasacukup sekali pengambilan sputum yang dilakukan pada pagi hari. Dan untuk
prosedur dan cara membatukkan sputum dapat dilihat pada cara pengambilan sputum
secara umum diatas.6. Dalam pengambilan sputum untuk bakteri tahan
asam(BTA)diperlukan 3 kali pengambilan sputum yang disebut sputum SPS(Sewaktu
Pagi Sewaktu).Cara penyimpanan sputum:1. Penyimpanan: < 24 jam pada suhu ruang. 2.
Penyimpanan pada pot steril berpenutup.Cara pengiriman sputum:1. Pengiriman: < 2 jam
pada suhu ruang.2. Bila tidak memungkinkan, simpan dalam media transport.3. Media
transport yang digunakan untuk spesimen sputum:
Media Transport Kegunaan KeteranganAmies medium Kuman anaerob/anaerob
fakultatif
Bagus untuk anaerob fakultatifStuart’s medium Kuman anaerob/anaerob fakultatif
Bagus untuk swabDEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMICara pengambilan
sputum:1. Sputum diambil sesuai dengan prosedur pengambilan sputum secara umum.2.
Sputum langsung dibatukkan dalam Screw Cap Medium.Cara penyimpanan sputum:1.
Sputum ditangani pada bagian sitologi dan termasuk dalam kriteria kental, sel cukup
banyak sehingga langsung dibuat preparat hapusnya.2. Sputum langsung dihapus ke
objek gelas dan langsung difiksasi dengan alkohol 50-70%dengan metode fiksasi
pelapis(coating fixative).3. Fiksasi pelapis yaitu fiksasi dengan campuran alkohol basa
yang memfiksasi sel-sel dan bahan seperti lilin yang membentuk lapisan pelindung yang
tipis diatas sel.4. Cara membuat preparat hapus:Ambil dahak dengan ose sterilHapus
ke objek gelas dengan ukuran 2x3 cmFiksasi dengan alkohol 50-70% dengan
perbangingan 1:15. Alternatif lain selain fiksasi: simpan dalam lemari es 4°C.6. Simpan
dalam lemari es bersuhu -70°C untuk penyimpanan selama bertahun-tahun. Cara
pengiriman sputum:1. Objek gelas sputum yang telah difiksasi cukup disimpan dalam
amplop(tranport: < 1 jam).2. Alternatif lain: pengiriman dengan media transport Screw
Cap Medium.B. Jelaskan perbedaan mendasar antara cara pengambilan, penyimpanan
dan pengiriman spesimen sputum untuk bakteri biasa/bakteri tahan asam dalam bidang
mikrobiologi!
Bakteri Biasa BTA6 Sampel 1 buah 3 buahMetodePaling baiksputum pagiSputum
Sewaktu
Sputum SPSKultur untuk pemeriksaan
Blood agar, dll Loweinstein Jensen agarCara pengambilan sputum untuk BTA:1. Untuk
pemeriksaan sputum BTA diperlukan 3 sampel sputum.2. 3 sampel sputum itu disebut
sputum SPS(Sewaktu Pagi Sewaktu).Sewaktu: dahak dikumpul saat pertama sekali
datang. Ketika pulang, pasien membawa pulang pot untuk kumpul dahak pada pagi hari
kedua.Pagi: dahak dikumpul pada pagi hari kedua dirumah pada pagi hari setelah bangun
tidur.Sewaktu: dahak dikumpul pada hari kedua di laboratorium saat menyerahkan pot.3.
3 sampel itu harus diambil 2 hari berturut-turut(akumulasi waktu 24 jam juga
diperbolehkan).4. Oleh karena itu, sputum SPS sering disebut sputum pagi, siang dan
malam.5. Pengambilan dahak pada tempat terbuka, jauh dari kerumuman orang.Cara
penyimpanan sputum dan cara pengiriman sputum baik untuk bakteri biasa maupun
BTA selanjutnya melalui prosedur yang sama.C. Jelaskan prosedur dan perbedaan cara
pengambilan, penyimpanan dan pengiriman spesimen darah dalam bidang mikrobiologi,
patologi klinik dan parasitologi!
SECARA UMUM
Cara pengambilan darah:1. Ada 3 sampel darah yang dapat diambil:a. Darah Vena-
Biasanya diambil dari lipatan siku tangan.- Pada orang dewasa biasanya diambil dari
vena median cubiti. Pada bayi, dapat digunakan vena jugularis superficialis atau sinus
sagittalis superior.- Digunakan dalam pengambilan sampel darah dengan volume yang
cukup banyak, misalnya, 10 ml.- Gunakan syringe dengan jarum20-21
Gdewasa23G(butterfly needle)anak-anak- Cara pengambilan darah vena:•Ikatkan
torniquet pada lipatan siku atas, kemudian tangan dikepal.•Tentukan vena yang akan
diambil darahnya. Aseptikkan tempat pengambilan dengan povidone iodium 10%,
biarkan mengering, lalu ulangi dengan alkohol 70%.\•Darah vena dipijat/dilonggarkan
dengan tekanan ibu jari/telunjuk.•Tusukkan jarum < 1,25 inch dengan posisi 45° dengan
lengan tangan.•Setelah tertusuk, jarum diturunkan ke posisi 30°•Bila menggunakan
syringe, sedot darah perlahan sampai pada volume darah yang dibutuhkan.•Bila
menggunakan jarum tanpa spuit, biarkan darah langsung mengalir ke media.(media
transport/SPS 0,05%mikrobiologi, antikoagulanpatologi klinik, sediaan hapus
darahparasitologi)•Pengeluaran darah/punksi1 cc/menit.•Lepaskan torniquet,
kemudian tumpat daerah pengambilan darah dengan kapas beralkohol 70%.•Tarik jarum
perlahan-lahan, kemudian lengan ditekuk/dilipat supaya darah berhenti mengalir.
b. Darah Arteri- Biasanya dari lipatan paha/pergelangan tangan.- Arteri yang biasanya
diambil: arteri femoralis dan arteri radialis.- Digunakan sebagai sampel darah untuk
pemeriksaan AGDA dan elektrolit.- Karena digunakan dalam pemeriksaan AGDA,
prosedurnya adalah sebagai berikut:•Tentukan daerah yang akan diambil
darahnya•Lakukan tindakan aseptik dengan povidone iodium 10%, biarkan sampai
mengering, lalu ulangi dengan alkohol 70%.•Siapkan syringe dengan spuit yang telah
dilumuri antikoagulan heparin.•Tusukkan jarum tegak lurus, darah akan mengalir ke
syringe.•Kemudian, jarum dibengkokkan dan ditusuk dalam lilin.c. Darah Kapiler
Biasanya dari ujung jari tangan/kaki/anak daun telinga.- Digunakan dalam pengambilan
sampel darah dengan volume yang sedikit, biasanya untuk screening test.- Cara
pengambilan darah kapiler:•Lakukan tindakan aseptik dengan povidone iodium 10%,
biarkan sampai mengering, lalu ulangi dengan alkohol 70%.•Sterilkan lanset dalam
alkohol 95%•Tusuklah dengan cepat memakai lanset steril. Pada jari tusukkan arah
tegak lurus pada garis-garis sidik kulit jari dan tidak boleh sejajar bila yang akan
diambil spesimennya. Pada anak daun telinga tusukkan pinggirnya dan jangan sampai
sisinya mengeluarkan darah.•Setelah penusukkan selesai, tempat tusukkan ditutup
dengan kapas beralkohol dan biarkan sampai darah tidak keluar.2. Volume darah yang
diambil:10-20 ml

dewasa1-5 ml

anak-anak1-3 ml

bayi3. Kaca objek harus bersihDari debu dan lemak. Rendam dalam deterjen sebelum
dicuci dalam air biasa. Yang kotorbersihkan dulu dengna larutan campuran kalim-
bikromat dalam air(4,9 g per 100 ml)+asam sulfat sama banyak.Cara penyimpanan
darah:Yaitu berbeda-beda untuk masing-masing departemen.Cara pengiriman
spesimen:Baik spesimen yang dikirim dalam pot maupun wadah harus disertai dengan
data/keterangan, baik mengenai kriteria spesimen maupun pasien. Ada 2 data yang harus
disertakan, yaitu:3. Data 1:Botol dilabel dengan menempelkan label pada dinding luar
pot. Proses direct labelling yang berisi data: nama, umur, jenis kelamin, jenis spesimen,
jenis tes yang diminta dan tanggal pengambilan.4. Data 2:Formulir/kertas/buku yang
berisi data keterangan klinis: dokter yang mengirim, riwayat anamnesis, riwayat
pemberian antibiotik terakhir(minimal 3 hari harus dihentikan sebelum pengambilan
spesimen), waktu pengambilan spesimen, dan keterangan lebih lanjut mengenai biodata
pasien.Jadi, data mengenai spesimen harus jelas: label dan formulir.
DEPARTEMEN MIKROBIOLOGICara pengambilan darah:1. Darah yang diambil
biasanya darah vena 2. Volume darah yang diambil:10-20 mldewasa1-5 mlanak-
anak1-3 mlbayi3. Darah diambil saat suhu badan naik/demam tinggi.4. Bakterimia
intermitten, diambil 2-3 kali, interval 24 jam.5. Darah diambil dari 2 tempat yang
berbeda, yaitu pada vena lengan kanan dan vena lengan kiri. Karena bisa saja hasil
berbeda, sehingga menghindari false postitive/false negative.6. Darah kemudian
dimasukkan ke dalam botol berisi media cair TSB(Trypticase Soy Broth) dan botol
digoyangkan diatas meja agar tercampur rata.Perbandingan media cair
TSB:Darah=10:17. Kultur lain: BHI(Brain Heart Infusion).Cara penyimpanan darah:1.
Penyimpanan: < 24 jam pada suhu ruang.2. Bila tidak memungkinkan, gunakan media
transport berupa Stuart medium, Amies medium. Media transport berguna sebagai
antikomplemen(mencegah lisis sel) dan antifagositik(supaya kuman tidak menfagosit
sel).3. Bila media transport tidak tersedia, gunakan antikoagulan SPS(Sodium Polianitol
Sulfonat) 0,05%, jangan menggunakan antikoagulan lain karena dapat membunuh
viabilitas bakteri.Fungsi antikoagulan SPS:-Mengkoagulasi darah.- Menghambat
pertumbuhan kuman.- Mencegah fagositosis.- Mencegah pengaktifan komplemen.Cara
pengiriman darah:1. Pengiriman: < 2 jam pada suhu ruang.2. Bila tidak memungkinkan,
teruskan dengan media transport.DEPARTEMEN PATOLOGI KLINIKCara
pengambilan darah:1. Biasanya digunakan sampel darah vena.2. Sampel darah arteri
digunakan untuk AGDA dan elektrolit.3. Pada saat mengambil darah segar, sebaiknya
pisahkan plasma darah dan serum.
4. Tahap pra analitik harus diperhatikan agar diperoleh hasil yang sahih.Tahap pra
analitik meliputi: puasa/tidak puasa, penghentian obat-obatan, waktu pengambilan,
dll.Puasa:2 jam setelah makan sebanyak 800 kalori volume plasma akan meningkat,
sebaliknya setelah gerak badan volume plasma akan berkurang. Perubahan volume
plasma tersebut akan menyebabkan perubahan jumlah sel darah maupun susunan
plasma.Obat:Kortikosteroidmeningkatkan jumlah eosinofilAdrenalinmeningkatkan
jumlah leukosit dan trombositWaktu pengambilan:Variasi diurnal, kadar besi seum lebih
tinggi pada pagi hari dan lebih rendah pada sore hari(40-100µg/dl). Jumlah eosinofil
juga bervariasi dalam satu hari, nilai lebih tinggi didapat antara jam 10 pagi sampai
malam dan lebih rendah antara tengah malam sampai pagi.Posisi waktu
pengambilan:BerbaringBerdiri, akan mengurangi volume darah, sebaliknya perubahan
posisi bersiri menjadi berbaring akan meningkatkan volume darah sebanyak 10-15%.5.
Wadah dan antikoagulan:
Jenis pemeriksaan BotolBilirubin BerwarnaKimia klinik KuningHaemorrhagic screening
testPlatik/kaca dilapisi silikon
Antikoagulan Tutup tabungEDTA UnguNa-sitrat BiruHeparin
HijauFluorida/Oksalat/Iodoasetat Abu-abuTanpa antikoagulan, tabung vakum
MerahTabung steril KuningCara penyimpanan darah:1. Spesimen darah harus segera
diperiksa: < 1 jam.2. Darah+antikoagulan.3. Antikoagulan adalah suatu bahan
kimia/substans yang dapat menekan/mencegah pembekuan darah.4. Antikoagulan yang
dipakai tergantung parameter yang diminta dan dengan perbandingan tertentu.5. Jenis-
jenis antikoagulan:a. EDTA(Etilen Diamin Tetra Asetat)- Dosis: 1 mg/ml darah.- Cara
kerja: Memisahkan ion Ca
2+
(chelating agent)mencegah penggumpalan eritrosit.
- Digunakan untuk pemeriksaan darah lengkap(plasma+sel darahHb, Ht, eritrosit,
leukosit, trombosit, nilai MC, LED, dll).- Wadah: botol bening bertutup ungu.- Jenis:
natrium/potassium EDTA.b. Na-sitrat- Dosis: Na-sitrat:Darah=1:9- Na sitrat 3,8% 0,109
Misotonik dengan darah.- Cara kerja: mengikat ion Ca
2+
- Digunakan untuk pemeriksaan haemorrhagic test, faktor pembekuan
darah, fungsi trombosit, FDP, LED Westergen.- Wadah: botol bertutup
biru.(botol plastik/kaca berlapis silikonuntuk haemorrhagic test).c.
Heparin- Dosis: 0,2 mg/ml darah.- Cara kerja: dengan bantuan protein
kofaktor bertindak sebagai antiprotombin dan anti trombin.- Digunakan
untuk pemeriksaan AGDA dan elekrolit. d. Na-oksalat- Dosis: Na-
oksalat:Darah=1:4- Wadah: botol bening ujjbertutup abu-abu.e. CPD-
A(Citrate Phospate Dextrose-Adenine)- Dosis: 450 ml CPD-A+63 ml
darah.- Cara kerja:SitratMengikat Ca plasma, mencegah kaskade
koagulasiFosfatmembantu mempertahankan kadar 2,3
DPG(Diphosphogliserat).Adeninuntuk proses metabolisme dan
komponen seluler- Digunakan untuk transfusi darah.f. Na-Fluorida-
Digunakan untuk ;pemeriksaan kadar glukosa darah.- Wadah: botol
bening bertutup abu-abu.Cara pengiriman darah:1. Spesimen darah harus
diperiksa dalam waktu < 1 jam setelah diambil.2. Bila tidak
memungkinkan, gunakan ice pack.
- 3. Pemeriksaan darah lengkapyang memakai EDTA sebaiknya segera
dilakukan karena eritrosit dapat membengkak dan trombosit dapat
mengalami disintegrasi bila pemeriksaan terlalu lama ditunda.Batas
waktu penyimpanan darah EDTA
- Jenis Pemeriksaan Harus diperiksa dalam waktu kurang dariKadar
hemoglobin StabilJumlah leukosit 2 jamJumlah eritrosit 6 jamNilai
hematokrit 6 jamLaju Endap Darah 2 jamJumlah trombosit 1
jamRetikulosit 6 jamSediaan hapus 1 jam(Sumber: Pemeriksaan
Laboratorium Hematologi Sederhana FK UI:3)4. Dalam pemeriksaan
AGDA, spuit harus dilumuri heparinjarum dibengkokkan dan ditanam
ke lilin untuk mencegah hilangnya oksigen/karbon dioksida dari sampel.
Disimpan dalam termos es, dalam jangka waktu 10 menit harus dibawa ke
laboratorium. Sebab, dapat terjadi perubahan tekanan gas.5. Dalam
pemeriksaan haemorraghic, tampung dalam kaca silikon/plastik.
- Cara pengiriman darah:Thin blood smear dan thick blood smear diletkkan
pada kotak yang terpisah.D. Jelaskan prosedur dan perbedaan cara
pengambilan, penyimpanan dan pengiriman spesimen feses dalam bidang
mikrobiologi, patologi klinik dan parasitologi!SECARA UMUMCara
pengambilan spesimen:1. Spesimen berupa feses segar, jika tidak
memungkinkan, lakukan usap rektal.2. Cara pengambilan feses segar:-
Pasien diminta untuk berkemih terlebih dahulu.- Feses segar tidak boleh
bercampur dengan air kloset maupun urin.- Feses ditampung pada pot
steril bermulut lebar dan berpenutup.- Feses dikeluarkan dan ditampung
di atas kertas plastik.- Dengan lidi, ambil banyak feses yang
dibutuhkan:Feses padat: 2-5 gFeses cair: 10-15 ml3. Cara pengambilan
secara usap rektal:
- - Diambil dengan kapas lidi sintesis steril, putar 360° pada mukosa rektal
dengan kedalaman 1-2 cm.- Kemudian, masukkan ke dalam tabung steril,
tutup rapat.Cara penyimpanan feses:Yaitu berbeda-beda untuk masing-
masing departemen.Cara pengiriman spesimen:Baik spesimen yang
dikirim dalam pot maupun wadah harus disertai dengan data/keterangan,
baik mengenai kriteria spesimen maupun pasien. Ada 2 data yang harus
disertakan, yaitu:5. Data 1:Botol dilabel dengan menempelkan label pada
dinding luar pot. Proses direct labelling yang berisi data: nama, umur,
jenis kelamin, jenis spesimen, jenis tes yang diminta dan tanggal
pengambilan.6. Data 2:Formulir/kertas/buku yang berisi data keterangan
klinis: dokter yang mengirim, riwayat anamnesis, riwayat pemberian
antibiotik terakhir(minimal 3 hari harus dihentikan sebelum pengambilan
spesimen), waktu pengambilan spesimen, dan keterangan lebih lanjut
mengenai biodata pasien.Jadi, data mengenai spesimen harus jelas: label
dan formulir.DEPARTEMEN MIKROBIOLOGICara pengambilan
feses:1. Feses diambil sesuai dengan cara umum pengambilan feses.2.
Feses tidak boleh difiksasi dengan formalin.3. Feses ditampung dalam pot
steril bermulut lebar dan ditutup.4. Dengan lidi, ambil feses yang
dibutuhkan, biasanya, 2-5 g untuk feses padat dan 10-15 ml untuk feses
cair.Cara penyimpanan feses:1. Feses tahan < 1 jam pada suhu ruang
untuk transport.2. Bila > 1 jamgunakan media transpot yaitu media
Carry and Blair, Stuart’s medium, Pepton water.3. Penyimpanan: < 24
jam pada suhu ruang, > 24 jam pada suhu 4°CCara pengiriman feses:1.
Transport: < 1 jam pada suhu ruang.2. Bila tidak memungkinkan,
gunakan media transpor atau kultur pada media Tetra Thionate Broth.

Irsan Hasan, Tities Anggraeni Indra

Divisi Hepatologi, Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM –Jakarta

ABSTRAK. Penggunaan albumin dalam beberapa kondisi klinis masih menjadi


kontroversi. Kontra terhadap pemakaian

albumin timbul akibat uji klinis yang tidak menunjang serta biaya terapi yang tinggi.
Dalam penatalaksanaan pasien
sirosis hati albumin sering dimanfaatkan karena efek onkotiknya di samping untuk
memperbaiki kondisi hipoalbuminemia.

Sebagian indikasi telah melalui uji klinis yang memadai, sebagian lagi belum ditunjang
data yang cukup kuat.

7. Memiliki efek antikoagulan dalam kapasitas kecil melalui

banyak gugus bermuatan negatif yang dapat mengikat gu-

gus bermuatan positif pada antitrombin III (heparin like effect).

Hal ini terlihat pada korelasi negatif antara kadar albumin

dan kebutuhan heparin pada pasien heemodialisis.

Anda mungkin juga menyukai