DISUSUN OLEH :
SHINTYA NABILLA
(102221018)
UNIVERSITAS BATAM
FAKULTAS KEDOKTERAN
PRODI PSIKOLOGI
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya
Makalah ini sayabuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Biopsikologi yaitu
Tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Dr. Andi Ilpajri, M.Kes selaku dosen
Biopsikologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan saya
sebagai mahasiswa. Saya juga menyadari,makalah yang saya tulis ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat saya nantikan
Demikian makalah ini saya buat, atas kritik dan sarannya saya ucapkan terimakasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Otak adalah sebuah organ yang berada di kepala sebagai pengendali semua fungsi
Otak juga membuat manusia bisa berpikir dan memecahkan masalah. Itu mengapa
kesehatan otak sangat penting untuk dijaga agar fungsi tubuh dapat berjalan dengan
baik.
Apa saja jenis cedera yang menyebabkan kerusakan otak? Dokter biasanya
Otak rusak dapat disebabkan berbagai penyakit, mulai dari demensia seperti
penyakit Alzheimer hingga stroke. Kerusakan jaringan otak ini dapat dipicu oleh
berbagai kebiasaan yang tak sehat. Salah satu yang mungkin sering Anda lakukan
Penyakit saraf adalah semua gangguan yang terjadi pada sistem saraf tubuh,
meliputi otak dan sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat), serta saraf yang
menghubungkan sistem saraf pusat dengan seluruh organ tubuh (sistem saraf perifer).
Sistem saraf dalam tubuh bisa mengalami gangguan akibat berbagai faktor, mulai
dari trauma, infeksi, tumor, gangguan sistem kekebalan tubuh, hingga kelainan aliran
darah. Ketika terjadi penyakit pada sistem saraf, penderitanya bisa kesulitan untuk
B. RUMUSAN MASALAH
1
2
C. TUJUAN PENULISAN
PEMBAHASAN
Otak adalah organ vital dan kompleks yang dilindungi oleh tengkorak dan selaput otak
(meninges). Organ ini terdiri dari sejumlah jaringan dan miliaran sel saraf pendukung serta
terhubung dengan sumsum tulang belakang. Bersama dengan sumsum tulang belakang dan
Sebagai bagian dari sistem saraf, otak memiliki banyak fungsi penting. Organ ini
mengontrol semua yang terjadi di tubuh, seperti pikiran, ingatan, ucapan, perasaan,
penglihatan, pendengaran, gerakan lengan dan kaki, serta fungsi organ di dalam tubuh
lainnya, termasuk detak jantung dan pernapasan. Itu mengapa kesehatan otak sangat
penting untuk dijaga agar fungsi tubuh dapat berjalan dengan baik.
Namun ada beberapa yang mengalami kerusakan pada otak/cedera otak. Cedera otak
adalah semua cedera terkait otak yang memengaruhi seseorang secara fisik, emosional, dan
integritas fisik, aktivitas metabolisme, atau kemampuan fungsional sel-sel saraf di otak.
Kejadian umum penyebab cedera otak traumatik, terutama trauma kepala adalah :
- Jatuh
Jatuh dari tempat tidur, terpeleset di kamar mandi, salah langkah, jatuh dari tangga, dan
jatuh lainnya adalah penyebab paling umum cedera otak traumatik secara keseluruhan,
terlebih pada orang dewasa yang lebih tua dan anak kecil.
3
4
- Kecelakaan bermotor
Tabrakan yang melibatkan mobil, sepeda motor, atau sepeda—dan pejalan kaki yang
- Kekerasan
Sekitar 20 persen cedera otak traumatik disebabkan oleh kekerasan, misalnya luka
tembak, kekerasan dalam rumah tangga atau penyiksaan anak. Sindrom guncangan bayi
adalah cedera otak traumatik karena guncangan kuat pada bayi yang merusak sel-sel otak.
- Cedera olahraga
Cedera otak traumatik mungkin disebabkan oleh cedera dari beberapa jenis olahraga,
termasuk sepakbola, tinju, football, bisbol, lacrosse, skateboarding, hoki, dan olahraga
Ledakan adalah penyebab umum cedera otak traumatik dalam personil militer yang
percaya bahwa gelombang tekanan yang masuk melalui otak secara drastis mengganggu
fungsi otak.
Kondisi ini merupakan hasil dari penyakit atau kondisi dalam tubuh dan tidak
disebabkan oleh pukulan di kepala. Berikut merupakan penyebab umum kondisi ini:
- Tumor
- Kelainan metabolic
- Overdosis obat-obatan
Kondisi ini bisa terjadi karena rotasi kuat di kepala, seperti shaken baby syndrom
(sindrom bayi terguncang), atau oleh kekuatan rotasi seperti kecelakaan mobil.
2. Gegar otak/Mild Traumatic Brain Injury (mTBI) atau cedera otak ringan
Gegar otak bisa disebabkan oleh pukulan langsung ke kepala, luka tembak, atau
goyangan kepala yang keras. Gegar otak merupakan jenis cedera otak traumatik yang
paling umum.
3. Luka memar
Kondisi ini disebabkan oleh memar (berdarah) di dalam otak karena kekuatan
4. Cedera Coup-Contrecoup
Cedera otak ini mengacu pada kemunculan luka memar pada daerah yang
berlawanan dengan lokasi trauma. Jenis cedera ini mungkin terjadi ketika intensitas
pukulan begitu hebat hingga tak hanya membuat memar, tetapi juga menyebabkan
Kondisi ini terjadi ketika seseorang mengalami benturan kedua sebelum cedera
sebelumnya pulih. Cedera kedua muncul beberapa hari atau minggu dari yang pertama.
6. Cedera penetrasi
6
Cedera kepala terbuka, juga dikenal sebagai cedera penetrasi, merupakan cedera
otak yang disebabkan oleh lapisan kepala yang diterobos oleh benda tajam. Cedera
penetrasi umum terjadi akibat tusukan pisau, tembakan peluru, atau benda tajam lainnya
Abusive head trauma atau shaken baby syndrome (sindrom bayi terguncang)
merupakan tindakan kekerasan yang menyebabkan cedera otak traumatik. Ini muncul
8. Sindrom terkunci
Ini merupakan kondisi neurologis langka di mana seseorang tidak dapat secara fisik
Kondisi ini terjadi karena adanya pemukulan yang tidak menyebabkan penetrasi
pada tengkorak. Pada cedera ini, otak bengkak hingga tidak cukup ditampung
Seperti halnya tidak ada dua orang yang sama persis, cedera otak juga tidak mungkin
identik dengan satu lainnya. Untuk beberapa orang, kondisi tersebut merupakan awal dari
Kondisi ini butuh satuan penanganan yang berasal dari pengobatan lengkap dan
dukungan berbasis komunitas yang disediakan oleh dokter berpendidikan yang tepat. Jika Anda
mengalami kondisi ini, keluarga dan orang-orang tercinta adalah faktor penting dalam
perawatan.
7
Jika Anda mengalami gejala cedera otak, Anda harus segera pergi ke Unit Gawat
Darurat (UGD). Tim medis kemudian akan fokus menyelamatkan nyawa Anda dengan
termasuk yang sedang atau parah, Anda membutuhkan perawatan khusus di Intensive
Care Unit (ICU) dengan alat-alat media, seperti ventilator, hingga mesin EKG/EEG.
Hal ini diperlukan, khususnya ketika Anda mengalami koma atau tidak stabil secara
medis.Ketika Anda dinyatakan stabil secara medis, Anda akan dipindahkan ke ruangan
dengan perawatan tingkat menengah, di bawah ICU. Kemungkinan Anda juga akan
melewati rehabilitasi.
2. Obat
Pengobatan untuk orang dengan cedera otak dipilih, diresepkan, dan diawasi
dengan hati-hati, sesuai dengan kondisi individu. Apoteker mungkin akan menjelaskan
Sebenarnya otak memiliki banyak perlindungan, dengan adanya tulang tengkorak yang
keras, jaringan berupa selaput keras yang disebut meninges, hingga bantalan berupa cairan
dalam meninges. Meski demikian, otak tetap bisa mengalami kerusakan, berisiko terkena
penyakit, bahkan mengalami penurunan fungsi. Maka dari itu, kamu perlu melakukan cara
Lindungi otak dari kerusakan yang diakibatkan oleh radikal bebas dengan makanan
ikan. Cukupi juga kebutuhan asam lemak omega-3 (seperti ikan salmon dan sarden), asam
folat, vitamin B6, dan B12 yang mampu mengurangi level homosistein. Zat ini dituding
2. Berhenti Merokok
Kebiasaan merokok dapat membuat bagian penting dari otak, yaitu bagian korteks,
rentan mengalami penipisan. Korteks merupakan bagian otak yang berkaitan dengan
kemampuan berpikir, mengingat, bahasa, dan persepsi. Selain itu, rokok juga bertanggung
jawab terhadap beberapa penyakit terkait otak, seperti stroke, aneurisma otak, dan
demensia.
3. Rutin Berolahraga
Olahraga dapat memperbaiki kinerja pembuluh darah kecil dalam mengantarkan darah
yang kaya oksigen menuju otak. Itu mengapa kamu dianjurkan untuk rutin berolahraga,
setidaknya 10 – 30 menit sekali. Lakukan olahraga ringan yang kamu bisa, jangan
memaksakan diri. Antara lain olahraga berjalan kaki, lari, berenang, dan olahraga lainnya.
Selain baik untuk kesehatan otak, olahraga juga membantu mengurangi tekanan darah,
otak, sehingga suplai oksigen ke otak berkurang. Selanjutnya kondisi ini dapat membuat
9
sel otak rusak hingga berakibat kematian. Stroke sebagai salah satu komplikasinya, dapat
menimbulkan gangguan pada kemampuan bicara, melihat atau bergerak, tergantung bagian
Tidur yang cukup (setidaknya 6 – 9 jam sehari untuk orang dewasa) berperan penting
dalam fungsi otak kita, seperti membantu memperkuat dan melindungi memori, membuat
B. Penyakit Saraf
Ada berbagai jenis penyakit saraf yang bisa dialami seseorang, tergantung pada usia
dan faktor pemicunya. Hingga saat ini, penyakit saraf masih menjadi salah satu penyebab
disabilitas dan kematian yang paling umum di dunia. Oleh karena itu, penting bagi Anda
Penyakit saraf adalah semua gangguan yang terjadi pada sistem saraf tubuh, meliputi
otak dan sumsum tulang belakang (sistem saraf pusat), serta saraf yang menghubungkan
sistem saraf pusat dengan seluruh organ tubuh (sistem saraf perifer).
Penyakit saraf merupakan penyakit yang cukup berbahaya yang bisa memengaruhi
kualitas hidup penderitanya, bahkan bisa mengancam nyawa. Jadi, bila Anda mengalami
gejalanya atau berisiko tinggi terkena penyakit saraf, berkonsultasilah dengan dokter untuk
Sistem saraf dalam tubuh bisa mengalami gangguan akibat berbagai faktor, mulai dari
trauma, infeksi, tumor, gangguan sistem kekebalan tubuh, hingga kelainan aliran darah.
Ketika terjadi penyakit pada sistem saraf, penderitanya bisa kesulitan untuk bergerak,
Beberapa gangguan yang mungkin terjadi pada sistem saraf antara lain:
1. Meningitis
Meningitis atau radang selaput otak adalah salah satu jenis penyakit saraf yang kerap
dialami seseorang, terutama pada bayi, anak-anak, dan remaja. Peradangan pada selaput
otak ini umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, tetapi bisa juga terjadi akibat
Penderita meningitis biasanya mengalami beberapa gejala seperti sakit kepala yang
hebat, demam tinggi, dan leher kaku. Apabila penyakit ini tidak ditangani dengan cepat dan
tepat, meningitis bisa mengakibatkan kerusakan permanen pada otak dan memicu
2. Stroke
Stroke merupakan salah satu penyakit tidak menular penyebab kematian terbesar di
dunia, termasuk di Indonesia. Penyakit saraf ini terjadi karena terganggunya pasokan darah
Kondisi ini menyebabkan jaringan otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang
cukup untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Ketika sel-sel otak mulai rusak, penderita
stroke dapat mengalami beberapa gejala, seperti mati rasa pada wajah, kesulitan dalam
berbicara, berjalan, dan melihat, sakit kepala yang hebat, bahkan kelumpuhan.
3. Multiple Sclerosis
Penyakit sklerosis ganda atau multiple sclerosis adalah jenis penyakit saraf yang
berisiko tinggi mengenai otak dan sumsum tulang belakang. Faktanya, penyakit saraf ini
merupakan penyebab kecacatan paling umum pada orang-orang berusia 20–30 tahun.
11
Multiple sclerosis bisa memengaruhi penglihatan, gerakan lengan atau kaki, dan
keseimbangan tubuh penderitanya. Gejala awal yang bisa dirasakan adalah kelelahan,
Penyebab multiple sclerosis sejauh ini belum diketahui secara pasti. Namun, penyakit
ini diduga terjadi akibat penyakit autoimun. Dalam kasus ini, sistem kekebalan tubuh
menyerang zat lemak yang melapisi saraf di otak dan sumsum tulang belakang.
4. Epilepsi
Epilepsi atau yang biasa disebut dengan ayan adalah penyakit saraf akibat aktivitas
listrik otak yang tidak normal. Penyakit ini bisa menyebabkan penderita mengalami kejang
Kelainan pada aktivitas listrik otak bisa terjadi karena beberapa hal, antara lain trauma
di kepala, gula darah yang sangat rendah, demam tinggi, dan pengaruh alkohol.
Gejala kejang yang dialami penderita epilepsi biasanya berupa gerakan tangan dan kaki
yang tak terkendali atau aneh dan berulang, kehilangan kesadaran, serta kebingungan.
5. Bell’s Palsy
Bell’s palsy adalah penyakit saraf yang menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan
sementara pada otot-otot di wajah. Kondisi ini terjadi ketika saraf perifer yang mengontrol
Pada Bell’s palsy, satu sisi wajah penderitanya akan menjadi kaku, sehingga ia
kesulitan tersenyum atau menutup mata. Dalam sebagian besar kasus, gejala bersifat
Selain yang disebutkan di atas, tumor otak atau tumor sumsum tulang belakang, ALS,
neuropati perifer, penyakit Parkinson, penyakit saraf motorik, dan penyakit Alzheimer juga
Pengobatan untuk gangguan sistem saraf disesuaikan dengan jenis penyakit dan kondisi
yang menyebabkannya. Misalnya, pada gangguan saraf yang terjadi karena penggunaan
obat tertentu, dokter mungkin akan mengganti obat atau menyesuaikan dosis obat yang
Anda konsumsi.
Bila terjadi karena tumor atau kanker, dokter akan memberikan serangkaian
pengangkatan tumor.
Selain itu, obat-obatan pun mungkin saja diberikan untuk mengatasi berbagai gejala
lain yang timbul, seperti obat pereda nyeri, antikonvulsan, atau antidepresan. Obat-obatan
ini umumnya diberikan untuk mengatasi nyeri yang terkait dengan saraf (neuropati).
Namun, obat antikonvulsan juga merupakan pengobatan epilepsi yang utama untuk
Pada kondisi tertentu, tindakan operasi atau pembedahan pun mungkin dilakukan.
Selain itu, berbagai macam terapi atau rehabilitasi, seperti terapi fisik, okupasi, atau wicara,
Anda dapat mengikuti panduan pencegahan berikut untuk menjaga kesehatan sistem
- Olahraga teratur, seperti berjalan atau jenis olahraga untuk kesehatan otak lainnya.
- Berhenti merokok.
- Tangani kondisi kesehatan yang dapat menurunkan fungsi sistem saraf, seperti diabetes
- Terapkan pola makan yang sehat dan seimbang, dengan mengurangi lemak serta
- Minum banyak air putih untuk membantu mencegah dehidrasi, yang dapat
dokter.
PENUTUP
KESIMPULAN
Cedera otak adalah semua cedera terkait otak yang memengaruhi seseorang secara
fisik, emosional, dan sikap.Cedera mengakibatkan perubahan aktivitas saraf otak, yang
sel-sel saraf di otak. Penyebab kerusakan pada otak dan saraf dapat diakibatkan
oleh banyak hal seperti penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri dan hal kecil
Penyakit saraf adalah gangguan, kelainan, atau kerusakan yang terjadi pada sistem
saraf manusia, sehingga memengaruhi fungsinya. Penyakit pada sistem saraf dapat terjadi
secara perlahan dan menyebabkan hilangnya fungsi secara bertahap (degeneratif). Namun,
kondisi ini juga bisa terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan masalah yang mengancam jiwa
(akut).
3
15
DAFTAR PUSTAKA
https://hellosehat.com/saraf/otak-tulang-belakang/cedera-otak/
https://www.webmd.com/brain/brain-damage-symptoms-causes-treatments
https://hellosehat.com/saraf/otak-tulang-belakang/kerusakan-otak-cedera-kepala/
https://hellosehat.com/saraf/penyakit-saraf/
https://www.alodokter.com/kenali-berbagai-jenis-penyakit-saraf-
ini#:~:text=Penyakit%20saraf%20adalah%20semua%20gangguan,tubuh%20(sistem%20saraf
%20perifer).