Dosen pengampu:
Wawan S Zaini, S.Pd, M.Kes
Prof. Dr. Khayan, SKM, M.Kes
Diana Rinawati, SKM, M.Kes
Istiani Annisa, SKM, M.Kes
Disusun oleh :
Kelompok 8:
1.Jihan selviana ramadhan
2.Riska Silfiana
3.Salmanur Septiani
4.Tasya nabila nurul alifah
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada
waktunya yang judul "Gangguan Sistem Perkemihan". Makalah ini di susun dalam
rangka memenuhi nilai tugas untuk mata kuliah" PLEBOTOMI ".
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Meskipun
penulis telah berusaha melakukan yang terbaik. Dalam menuliskan makalah ini. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, demi
kesempurnaan makalah ini. Dan penulis tidak lupa mengucapkan terimaksih kepada
yang terhormat dosen pengampu, bapak Budi Siswanto, Skep, MSC dan Ibu dr. Citra
Trisna MARS. atas bimbingan beliau, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini dan juga para kerabat yang ikut membantu menyelesaikan makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini, akan menambah informasi dan wawasan
bagi para pembaca tentang "LCS, TRANSUDAT, EKSUDAT" secara bersama-sama
dan mengekplorasi secara mandiri.
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cairan serebrospinal (cerebrospinal fluid CSF) adalah cairan yang menggenangi otak
dan akord tulang belakang. Cairan serebrospinal adalah satu dari tiga komponen
utama di dalam tengkorak, dua lainnya adalah pembuluh darah dan otak itu sendiri.
CSF diproduksi oleh pleksus koroid, serangkaian pembuluh darah infolded bahwa
proyek ke dalam ventrikel otak. Dan itu diserap ke dalam sistem vena. Jika produksi
melebihi penyerapan, tekanan CSF naik, dan hasilnya adalah hidrosefalus. Ini juga
dapat terjadi jika jalur CSF yang terhambat, menyebabkan cairan menumpuk. CSF
diperoleh dalam pungsi lumbal dianalisa untukmendeteksi penyakit.
Transudat terjadi sebagai akibat proses bukan radang oleh gangguan kesetimbangan
cairan badan (tekanan osmosis.dsb), sedangkan exudat bertalian dengan salah satu
proses peradangan.
Pemeriksaan cairan badan yang tersangka transudat atau exudat bermaksud untuk
menentukan jenisnya dan sedapat-dapatnya untuk mendapat keterangan tentang
causanya. Transudat adalah cairan dalam ruang interstitial yang terjadi hanya sebagai
Pada umumnya kurang dari 1.012 yang mencerminkan kandungan protein yang
Rendah. Contoh transudat terdapat pada wanita hamil dimana terjadi penekanan
Eksudat adalah cairan radang ekstravaskular dengan berat jenis tinggi (diatas 1.020)
dan seringkali mengandung protein 2-4 mg % serta sel-sel darah putih yang melakukan
emigrasi.Cairan ini tertimbun sebagai akibat permeabilitas vascular (yang
memungkinkan protein plasma dengan molekul besar dapat terlepas). Bertambahnya
tekanan hidrostatik intravaskuler sebagai akibat aliran lokal yang meningkat pula dan
serentetan peristiwa rumit leukosit yang menyebabkan emigrasinya.
Eksudat merupakan substansi yang merembes melalui dinding vasa ke dalam jaringan
sekitarnya pada radang, berupa nanah
BAB II
PEMBAHASAN
syaraf pusat yang menggenangi otak dan medula spinalis ,cairan otak yang
diambil melalui pungsi lumbal. LCS terutama dibuat oleh pleksus koroideus
(terdapat pada ventrikel tertius, ventrikel quartus dan ventrikel lateralis). Fungsi: Alat
pelindung otak dari trauma,bahan lubrikasi sistem nervus centralis,transpor
nutrisi,pelepasan hasil metabolisme 1.2 Transudat Transudat adalah Penimbunan
cairan dalam rongga serosa sebagai akibat
karena gangguan keseimbangan cairan dan bukan merupakan proses radang, jenis
transudat pada umumnya kurang dari 1.012 yang mencerminkan kandungan
protein yang rendah. Contoh transudat terdapat pada wanita hamil dimana terjadi
Pemeriksaan cairan badan yang tersangka transudat atau exudat bermaksud untuk
menentukan jenisnya dan sedapat-dapatnya untuk mendapatkan keterangan tentang
causanya. Eksudat adalah Cairan paologis dan sel yang keluar dari kapiler masuk ke
1.3 Exudat.
dalam jaringan pada waktu radang Cairan ini tertimbun sebagai akibat
akibat aliran lokal yang meningkat pula dan serentetan peristiwa rumit leukosit
Eksudat, merupakan substansi yang merembes melalui dinding vasa ke dalam jaringan
sekitarnya pada radang, berupa nanah. Jadi...termasuk discharge yang patologis.
Eksudat terbentuk melalui membran kapiler yang permeabilitasnya abnormal.
Perubahan permeabilitas membran disebabkan adanya peradangan pada pleura
seperti infeksi atau keganasan. Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi terbanyak di
Indonesia dan nomor 3 terbanyak didunia setelah India dan Cina.
Komplikasi yang terjadi seperti efasi pleura terjadi disebabkan keterlambatan
diagnosis, kepatuhan penderita dalam pengobatan, sarana pelayanan kesehatan,
lingkungan dan lain sebagainya sehingga insidennya masih cukup tinggi. Demikian juga
dengan keganasan, biasanya terdiagnosis pada stadium lanjut yang telah berkomplikasi
pada organ lainnya.
2. Jenis-jenis Transudat dan Eksudat
Jenis-jenis Transudat terbagi menjadi 3 macam, yaitu :
1) Hidrotoraks Adalah kondisi penumpukan cairan yang abnormal pada rongga pleura.
Cairan yang dimaksud mangandung protein dan sel
2) Hidroperikardium
Adalah cairan tertunda dalam jaringan disebut adema atau dropsy. Jika kelebihan
cairan dikumpulkan dikemeja atrium, maka itu adalah hydropericardium.
Eksudat serosa
a. Pada beberapa keadaan radang, eksudat hampir terdiri dari cairan dan zat-zat
yang terlarut dengan sangat sedikit leukosit Jenis eksudat nonseluler yang
paling sederhana adalah eksudat serosa.yang pada dasamya terdiri dari protein
yang bocor dari pembuluh-pembuluh darah yang permiable dalam daerah
radang bersama-sama dengan cairan yang menyertainya. Contoh eksudat serosa
yang paling dikenal adalah cairan luka melepuh.
b. Eksudat fibrinosa
Pada beberapa keadaan radang, eksudat hampir terdiri dari cairan dan zat-zat yang
terlarut dengan sangat sedikit leukosit. Jenis eksudat nonseluler yang paling sederhana
adalah eksudat serosa yang pada dasamya terdiri dari protein yang bocor dari
pembuluh-pembuluh darah yang permiable dalam daerah radang bersama-sama
dengan cairan yang menyertainya. Contoh eksudat serosa yang paling dikenal adalah
cairan luka melepuh.
Jenis eksudat ini hanya dapat terbentuk diatas membran mukosa, dimana terdapat
Sel-sel yang dapat mengsekresi musin. Jenis eksudat ini berbeda dengan eksudat lain
karena eksudat ini merupakan sekresi set bukan dari bahan yang keluar dari
Aliran darah. Sekresi musin merupakan sifat normal membran mukosa dan eksudat
musin merupakan percepatan proses dasar fisiologis.Contoh eksudat musin yang paling
dikenal dan sederhana adalah pilek yang menyertai berbagai infeksi pemafasan bagian
atas.
2) Eksudat Seluler
Eksudat seluler terdiri dari:
a. Eksudat netrofilik
Eksudat yang mungkin paling sering dijumpai adalah eksudat yang terutama terdiri
dari neutrofil polimorfonuklear dalam jumlah yang begitu banyak sehingga bagian
cairan dan protein kurang mendapat perhatian. Eksudat neutrofil semacam ini disebut
purulen. Eksudat purulen sangat sering terbentuk akibat infeksi bakteri.Infeksi bakteri
sering menyebabkan konsentrasi neutrofil yang luar biasa. Tingginya di dalam jaringan
dan banyak dari sel-sel ini mati dan membebaskan enzim-enzim hidrolisis yang kuat
disekitarnya. Dalam keadaan ini enzim-enzim hidrolisis neutrofil secara haraf ah
mencernakan jaringan dibawahnya dan mencairkannya. Kombinasi agregasi netrofil
dan pencairan jaringan-jaringan di bawahnya ini disebut suppuratif,atau lebih sering
disebut pus/nanah. Jadi pus terdiri dari :
A neutrofil pmn. Yang hidup dan yang mati neutrofil pmn. Yang hancur
Fungsi dari transudat dan eksudat adalah sebagai respon tubuh terhadap adanya
gangguan sirkulasi dengan kongesti pasif dan oedema (transudat), serta adanya
inflamasi akibat infeksi bakteri (eksudat). Transudat terjadi sebagai akibat proses
bukan radang oleh gangguan
Kesetimbangan cairan badan (tekanan osmosis koloid, stasis dalam kapiler atau
tekanan hidrostatik, kerusakan endotel, dsb.), sedangkan eksudat bertalian dengan
salah satu proses peradangan.
2. Sirosis hepatic
3. Gagal jantung
4. Perbedaan LCS,Transudat dan Eksudat
Foto
5. Cara pengambilan spesimen
5.1 Alat dan Bahan
Sarung tangan
Two wy tap
Depper
Spuit dan jarum (untuk aastesi lokal) Antiseptic Povidon iodine dan alcohol 70%
Lidocain 1% 2 x ml
Pasien dalam posisi miring pada salah satu sisi tubuh. Leher fleksi
Maksimal
Tentukan daerah pungsi lumbal (antara L3-L4 atau L4-L5) yaitu dengan
Garis antara kedua spina ishiadika anterior superior (SIAS ) kiri dan
Kanan.
Dengan
Tentukan kembali daerah pungsi dengan menekan ibu jari tangan yang
Telah memakai sarung tangan steril selama 15-30 detik yang akan
Mulut jarum terbuka ke atas samapai menembus duramater. Jarak antara kulit dan
ruang subarakhnoi berbeda pada tiap anak tergantung umur dan
Keadaan
Aliran
Cairan yang lebih baik, jarum di putar hingga mulut jarum mengarah ke kranial.
Ambil cairan untuk pemeriksaan. Cabut jarum dan tutup lubang tusukan dengan
plester.
6. Pemeriksaan LCS, Transudat dan Eksudat
6.1.Pemeriksaan LCS (Liquor Cerbro spinal )
Parameter yang umum diperiksa pada cairan otak adalah sebagai berikut:
6.1.1. Makroskopik
. Warna
Kekeruhan (Kejernihan)
Bekuan.
BJ
. pH
6.1.2. Mikroskopik
• Pandy
. Nonne
Protein
.Glukosa
Chlorida
6.1.4 Bakteriologi (Pembiakan)
a. Makroskopik
Metode
: Visual (Manual)
. Tujuan
b. Mikroskopik
Bilik Hitung
. Prinsip
LCS diencerkan dengan larutan Turk pekat akan ada sel leukosit
Dan sel lainnya akan lisis dan dihitung selnya dalam kamar hitung
Di bawah mikroskop.
. Tujuan
Giemsa Stain
Polinuklear
. Tujuan
Macam, yaitu :
Pemeriksaan makroskopis
c. Pemeriksaan mikroskopis
Pemeriksaan kimia
d. Pemeriksaan bakterioskopi
Ukurlah dan catatlah volume yang didapat dengan pungsi. Jika semua cairan.
Dikeluarkan jumlah itu memberi petunjuk tenteng luasnya kelainan.
2. Wama Mungkin sangat berbeda-beda, agak kuning, kuning campur hijau, merah
jambu, merah, putih serupa susu, dll. Bilirubin memberi warna kuning pada transudat,
darah yang menjadikannya merah atau coklat, pus memberi warna putih-kuning.
Chylus putih serupa susu, B. Pyocyaneus biru-hijau. Warna transudat biasanya
kekuning-kuningan, sedangkan exudat dapat berbeda-beda warnanya dari putih
melalui kuning sampai merah darah sesuaidengan causa peradangan dan beratnya
radang. Warna exudat oleh proses radang ringan tidak banyak berbeda dari warna
transudat.
3. Kejernihan
Inipun mungkin sangat berbeda-beda dari jernih, agak keruh sampai sangat keruh.
Transudat murni kelihatan jernih, sedangkan exudat biasanya ada kekeruhan. Jika
mungkin, kekeruhan yang menunjuk kepada sifat exudat itu dijelaskan lebih lanju
sebagai umpamanya serofibrineus, seropurulent, serosangineus, hemoragik,
Fibrineus, dll
Kekeruhan terutama disebabkan oleh adanya dan banyaknya sel, leukosit dapat
menyebabkan kekeruhan sangat ringan sampai kekeruhan berat seperti bubur.
Eritrosit menyebabkan kekeruhan yang kemerah-merahan.
5. Bau
Biasanya baik transudat mupun exudat tidak mempunyai bau bermakna kecuali kalau
terjadi pembusukan protein. Infeksi dengan kuman anaerob dan oleh E. Coli mungkin
menimbulkan bau busuk, demikian adanya bau mengarahkan exudat.
6. Berat jenis
Harus segera ditentukan sebelum kemungkinan terjainya bekuan. Penetapan ini
Penting untuk menentukan jenis cairan. Kalau jumlah cairan yang tersedia cukup,
Memakai refraktometer. Seperti sudah diterangkan, nilai berat jenis dapat ikut
7. Bekuan
Perhatikan terjadinya bekuan dan terangkan sifatnya (renggang, berkeping. Sanagat
halus, dll) bekuan it tersusun dari fibrin dan hanya didapat pada exudat. Kalau dikira
cairan yang dipungsi bersifat exudat, campurlah tetap cair dan dapat dipakai untuk
pemeriksaan lain-lain.
Tujuan : Untuk menghitung jumlah sel lekosit dalam cairan dan mengetahui bahwa
sampel
Leukosit dalam cairan otak. Untuk cairan yang agak keruh, pilihlah pengenceran yang
sesuai.
Bahan pengenceran sebaiknya larutan NaCl 0,9%, jangan larutan turk. Karen cairan
turk itu mungkin menyebabkan terjadinya bekuan dalam cairan. Cairan yang berupa
transudat biasanya mengandung kurang dari 500 sel/ul. Semakin tinggi angka itu
semakin besar kemungkinan cairan tersebut bersifat eksudat.
Hasil hitung jenis dapat memberikan keterangan tentang jenis radang yang menyertai
proses radang akut hampir semua sel berupa segment. Semakin tenang proses itu
semakin bertambah “limfosit”nya. Dan rangsang
Menahun menghasilkan hanya limfosit saja dalam hitung jenis. Pemeriksaan sitologik
terhadap adanya sel-sel abnormal, teristimewa sel-sell ganas sangat penting.
Sitodiagnostik semacam itu tidak dapat dilakukan dengan
Cara seperti di atas, melainkan mewajibkan teknik khusus menurut Papanicolaou.
Meskipun teknik Papanicolaou tidak diterangkan di sini, perlu diketahui bahwa bahan
yang diperoleh tidak boleh membeku. Proses pembekuan hendaknya di cegah dengan
menggunakan EDTA atau heparin.
Pemeriksaan kimia biasanya dibatasi saja kepada kadar glukosa dan protein
Dalam cairan itu. Alasannya ialah cairan rongga dalam keadaan normal mempunyai
susunan yang praktis serupa dengan susunan plasma darah tanpa albumin dan
globulin-globulin. Transudat mempunyai kadar glukosa sama sperti plasma, sedangkan
eksudat biasanya berisi kurang banyak glukosa teristimewa jika eksudat itu
mengandung banyak leukosit. Protein dalam transudat dan eksudat praktis hanya
fibrinogen saja. Dalam
LCS yang bercampur darah dalam jumlah banyak pada kedua tabung, tidak dapat
diperiksa karena karena akan sama hasilnya dengan pemeriksaan dalam darah,
terutama bila ada bekuan merah sebagaimana darah membeku.
Adanya bekuan terlihat berupa kabut putih yang menggumpal karena bekuan terdiri
atas benang fibrin.
Transudat murni kelihatan jernih, sedangkan eksudat biasanya ada kekeruhan Jika
mungkin, kekeruhan yang menunjuk kepada sifat eksudat itu dijelaskan lebih lanjut
sebagai umpamanya scrofibrineus, seropurulent, serosanguineus, hemoragik, fibrincus,
dil
1. Serous
2. Seropurulen 3. Serosanguinis
4. Putrid
5. Purulent
6. Serofibrinous)
1. Positif Palsu
Hasil positif palsu (false positif) dapat terjadi bila sampel sifatnya terlalu basa
Atau encer.
2. Positif
Hasil positif didapatkan pada cairan yang bersifat eksudat, dan transudat biasanya
menjadikan test ini memberikan hasil positif lemah.
3. Negatif
Hasil test negative diperoleh jika pemeriksaan yang dilakukan menggunakan cairan
rongga badan yang normal, yaitu bukan transudat dan eksudat
E. Interprestasi Hasil
1.Pemeriksaan Makroskopis
Warna Transudat
Kuning muda
Eksudat
Hijau
Merah
Darah
Putih kekuningan
Pus
Chylus
Putih susu
Biru kehijauan
Bakteri pyogenes
Tidak khas
Bau busuk (infeksi bakteri).
c. Bau
Transudat Eksudat
Kekeruhan Transudat
Eksudat
: jernih jernih.
: 1000-1015
1018 1030
e. Bekuan
Eksudat
2. Pemeriksaan Mikroskopis
a. Hitung Jumlah Sel Leukosit
Eksudat
Pemeriksaan Bakteriologi
Eksudat
Ditemukan bakteri
Pemeriksaan Kimiawi
Transudat
+) lemah
Eksudat
: (+) kuat
b.
: 2.5 g/dl
Eksudat
4.
:4 g/dl
PENUTUP
A. Kesimpulan
Liquour Cerebro Spinalis adalah cairan otak yang diambil melalui pungsi lumbal. LCS
terutama dibuat oleh eksus koroideus (terda tertius, ventrikel quartus dan ventrikel
lateralis). Pada ventrikel Fungsi: Alat pelindung otak dari trauma,bahan lubrikasi
sistem nervus centralis,transpor nutrisi.pelepasan hasil metabolisme.untuk
Transudat adalah cairan dalam ruang interstitial yang terjadi hanya sebagai akibat
tekanan hidrostatik atau turunnya protein plasma intravascular yang meningkat (tidak
disebabkan proses peradangan/inflamasi). Berat jenis transudat pada umumnya
kurang dari 1.012 yang mencerminkan kandungan protein yang rendah. Contoh
transudat terdapat pada wanita hamil dimana terjadi penekanan dalam cairan tubuh.
Eksudat adalah cairan radang ekstravaskular dengan berat jenis tinggi (diatas 1.020)
dan seringkali mengandung protein 2-4 mg% serta sel-sel darah putih yang melakukan
emigrasi.Cairan ini tertimbun sebagai akibat permeabilitas vascular (yang
memungkinkan protein plasma dengan molekul besar dapat terlepas), bertambahnya
tekanan hidrostatik intravascular sebagai akibat aliran lokal yang meningkat pula dan
serentetan peristiwa rumit leukosit yang menyebabkan emigrasinya.
Cara pemeriksaan LCS.transudat dan eksudat terbagi atas empat macam yaitu
pemeriksaan makroskopi, mikroskopi, kimia, dan baterioskopi.untuk memperoleh
spesiemen LCS,transudat Exudate harus di perhatikan persiapan pasien.penampungan
spesimen dan voulme spesimen yang di butuhkan.
B. Saran
Diharapakan agar dapat mengetahui apa yang dimasud dengan LCS, transudat dan
eksudat serta cara pemeriksaan transudat dan eksuda