Dan Konseling Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Program Tahunan Dan Semesteran Bimbingan Dan Konseling 2. Materi Layanan Dasar, Peminatan, Dan Perencanaan Individual 3. Materi Layanan Responsif 4. Pengembangan Media Layanan bimbingan Dan Konseling No Butir Refleksi Respon/Jawaban 1 Garis besar materi 1. Program Tahunan Dan Semesteran Bimbingan Dan yang dipelajari Konseling a). Struktur program tahunan bimbingan konseling terdiri atas: Rasional, dasar hukum, visi dan misi, deskripsi kebutuhan, tujuan, komponen layanan, bidang layanan, rencana operasional, pengembangan tema atau topik, rencana evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut, sarana prasarana, dan anggaran biaya. b). Strategi pelaksanaan program untuk masing-masing komponen pelayanan yaitu: a) pelayanan dasar melalui bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok, b) pelayanan responsif melalui konseling individual, konseling kelompok, bimbingan teman sebaya, kolaborasi dengan orang tua dan masyarakat, referal, dan kunjungan rumah, c) perencanaan individual melalui penilaian diri, penempatan dan penyaluran, dan d) dukungan sistem melalui pengembangan profesi dan manajemen program.
2. Materi Layanan Dasar, Peminatan, Dan Perencanaan
Individual a). Materi yang disajikan dalam layanan dasar maupun layanan peminatan dan perencanaan individual tidak boleh bersifat teoretis atau bermuara pada pemahaman pengetahuan yang abstrak. Materi layanan dasar maupun layanan peminatan dan perencanaan individual perlu dipertegas tentang car memanfaatkan pengetahuan atau informasi yang diberikan konselor dalam kehidupan sehari-hari b). Terdapat tujuh urutan dalam menyusun materi layanan dasar, peminatan, dan perencanaan individual, yaitu sekuens kronologis, sekuens kausal, sekuens structural, sekuens logis dan psikologis, sekuens spiral, rangkaian dari belakang, dan sekuens berdasarkan hierarkis belajar.
3. Materi Layanan Responsif
a). Layanan responsif yang salah satunya adalah konseling perlu mengimplementasikan pendekatan konseling yang memiliki prosedur sistematis. Pendekatan konseling dikembangkan pada sejumlah paradigma, yaitu Psikoanalisa, Behaviorisme, Humanisme, dan Postmodernisme. b). Pengembangan layanan konseling/konsultasi bidang pribadi adalah dengan membantu siswa untuk mampu dan terampil melakukan manajemen diri. c). Kecemasan akademik menjadi salah satu topik yang dapat dikembangkan guru BK dalam pelaksanan layanan konseling/konsultasi di bidang belajar. Kecemasan akademik dimaknai sebagai kecemasan yang dipicu oleh ketidakyakinan akan kemampuan diri untuk mengatasi tugas-tugas akademik. Upaya pengendalian kondisi cemas dan stres yang dapat dilakukan oleh guru BK untuk membantu siswa adalah dengan mengajarkan rileksasi. Adapun prosedur rileksasi yang dapat dilakukan yaitu: (1) prarileksasi, (2) rileksasi otot, dan (3) rileksasi mental.
4. Pengembangan Media Layanan bimbingan Dan
Konseling a). Media BK secara sederhana dapat dimaknai sebagai alat bantu atau perantaramyang dapat digunakan oleh konselor dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling. Media dapat membantu konselor meminimalisir adanya distorisi pesan yang mungkin terjadi selama proses komunikasi dan interaksi dengan siswa. Pemilihan media dalam pelayanan bimbingan dan konseling membutuhkan sejumlah pertimbangan yang seksama. Pertimbangan yang perlu dilakukan oleh konselor dalam memilih media dalam pelayanan bimbingan dan konseling meliputi: menganalisis peserta didik; menetapkan tujuan media; memilih media layanan bimbingan dan konseling, da menggunakan media b). Konselor dapat mengembangan berbagai format atau jenis media BK, yaitu: (1) media visual; (2) multimedia dan hypermedia; dan (3) simulasi dan game. Beberapa format atau jenis media visual yang dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling meliputi gambar diam, bagan, grafik, poster, dan kartun 2 Daftar materi yang 1. Kesulitan dalam membuat PROTA dan PROMES sulit dipahami di 2. Jenis-jenis sekuens modul ini 3. Memahami cara pengendalian kondisi kecemasan anak 4. Kurang mahir dalam membuat media visual 3 Daftar materi yang 1. Keberhasilan dan kegagalan belajar siswa sering mengalami miskonsepsi
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional