Neuro by Nia
Neuro by Nia
Etiologi Adanya oklusi pada pembuluh darah Pecahnya pembuluh darah yang Sama kayak stroke iskemik - Reaktivasi virus HSV 1 di ganglion n.
/ Jenis di otak, jenis: melemah : VII
- Thrombus dari plak aterosklerosis - Aneurisme - Autoimun menyerang myelin
arteri otak (Thrombotic stroke) - Arteriovenous malformation demielinisasi
- Embolus dari pembuluh darah di (AVM)
luar otak (Embolic stroke)
paling sering e.c gg irama jantung Jenis Stroke:
e.g AF 1. SAH
- Aneurisma arteri-arteri pada
circulus arteriosus Willis
- Thunderclap headache : nyeri
kepala terhebat yang pernah
dirasakan pasien
- Muntah
- Kaku kuduk : meningismus +
2. ICH
- Dapat disebabkan karena
trauma atau spontan.
- ICH spontan merupakan
stroke hemorrhagik dan
paling sering disebabkan oleh
hypertensive hemorrhage
pada deep penetrating
AGHNIA KIASATI - BBM
GEJALA
- Paralisis m. fascialis
- Nyeri tajam pada telinga dan
mastoid
- Perubahan pengecapan
- Hiperakusis kelemahan
m.stapedius
- Kesemutan dagu & mulut
- Epiforamata berair
- Bell’s phenomenon kelopak
mata tidak meutup
- Sinkinesis meningkatnya
aair mata saat mengunyah
FAKTOR RESIKO
- Herpes simplex.
TANYAKAN FAKTOR RISIKO (RPD DAN RPK) - Diabetes.
Hipertensi
DM - A common cold.
Penyakit jantung AF - The flu.
Dislipidemia - High blood pressure.
Pernah mengalami TIA atau stroke
- Lyme disease.
Polisitemia
Obesitas - Mononucleosis.
- HIV or another
TANYAKAN KEBIASAAN autoimmune disorder
makanan berlemak, asin, manis - Low humidity
Merokok, alcohol - cold temperatures
AGHNIA KIASATI - BBM
Olahraga berkurang
SKOR ROSIER
Stroke >0
Bukan stroke <0 ( tp tdk sepenuhnya
AGHNIA KIASATI - BBM
disingkirkan)
2. ICH
3.
FARMAKOTERAPI AKUT
3. Antiplatele – Aspirin 1. Anti Hipertensi
- dosis awal 325 mg dalam 24-48 Nitrogliserin 100 μg/menit IV
jam setelah onset
AGHNIA KIASATI - BBM
MANIFES:
FAKTOR RESIKO
- Onset perlahan (24 – 48 jam)
- Riwayat hipertensi
- Gejala sist syaraf: Lethargy/ Coma, Sakit kepala hebat (anterior,
- penyakit ginjal, hepar
konstan), ansietas
- trauma
- Gangguan penglihatan
- Mual.muntah
- Pernapasan cheyne-stokes - Irritability
- Hypotonia
- Riwayat kejang seluruh badan
- Gejala sistem ginjal: Hematuria, oliguria
RPD
- glomerulonefrosis, pyelonephritis, riwayat kehamilan dengan
tanda eklampsi
RIWAYAT KELUARGA:
- Keluarga dengan HT/ riwayat gejala serupa
Tremor (kasar dan irregular 8-10 kali per detik) hilang saat istirahat & mudah
ditemukan di jemari tangan yang terjulur
Spasme otot
3. Nicardipine
dosis bolus 5-15 mg/h IV
R/ nicardipine 5mg/ml No. I
S i. m. m x
Komplikasi Koma, kematian, stoke, nefropati, IM, nefropati, retinopati, gg pembuluh
perifer
Prognosis jika tekanan darah tidak segera diturunkan koma dan meninggal dalam
beberapa jam.
Sebaliknya apabila tekanan darah diturunkan secepatnya secara dini
prognosis umumnya baik dan tidak menimbulkan gejala sisa
i. Impulsif
j. Takut dan paranoid
Px fisik Px neurologis hemiplegia alternans
- Sindrom mesensefalon (sindrom Weber)
Hemiplegia alternans okulomotorius (didapatkan hemiplegia
kontralateral lesi dan parese nervus III ipsilateral)
- Sindrom Pons (sindrom Millard Gubler)
Hemiplegia alternans n.abdusens dan n.fasialis (didapatkan
hemiplegia kontralateral lesi dan parese n.VI dan n.VII tipe
LMN)
- Sindrom Medula Oblongata
Hemiplegia alternans n.hipoglosus, hemiplegia alternans
glossopharyngeus dan n.vagus (sindrom Wallenberg)
- Sindrom Benedict
Parese N.III ipsilateral, hemiparesis kontralateral, hiperkinesis
kontralateral dan ataxia.
- Sindrom Avellis
Paralisis palatum molle dan pita suara disertai hemianestesia
kontralateral
- Sindrom Jackson
Sindrom Avellis disertai paralisis lidah ipsilateral
- Sindrom Claude
Parese N.III ipsilateral disertai ataxia cerebellum
- Sindrom Parinaud
Hilangnya tatapan vertikal, midriasis, hilangnya konvergensi ,
refleks cahaya menghilang, retraksi kelopak mata dan
nistragmus retraktorius
- Sindrom Top O Basillar
Sindrom Parinaud, parese N.III ipsilateral dan abulia inisiatif
- Sindrom Nothnagel
Parese N.III unilateral atau bilateral disertai ataxai cerebellar
AGHNIA KIASATI - BBM
Px MRI / CT infark TOAG (Tes Orientasi dan Amnesia Gavelstone) skoring amnesia
penunjang skor 75-100 normal
skor < 75 indikasi amnesia
NRS (Neurobehavioral Rating Scale) memeriksa perubahan perilaku
yang diakibatkan trauma
Anamnes Nyeri kepala hebat pasca Nyeri kepala hebat pasca trauma Nyeri kepala hebat pasca trauma
is trauma Riwayat pingsan 10 menit- 6 jam Riwayat pingsan >6 jam
Riwayat pingsan <10 menit Muntah proyektil Muntah proyektil
Tanyakan kronologi kejadian Tanyakan kronologi kejadian (untuk Tanyakan kronologi kejadian (untuk
( untuk mengetahui adanya mengetahui adanya amnesia atau tidak) mengetahui adanya amnesia atau
amnesia atau tidak) tidak)
Px Fisik Bismillah - Cuci Tangan Bismillah - Cuci Tangan Bismillah – Cuci Tangan
KU/Kesadaran
Head to toe Head to toe Head to toe
Laserasi, abrasi, hematoma Laserasi, abrasi, hematoma padakepala Laserasi,abrasi hematoma,fraktur
pada kepala Periksa tanda fraktur basis cranii battle depresi pada kepala
sign ( memar di prossesus mastoideus) Periksa tanda fraktur basis cranii:
GCS : 13-15 dan raccoon eyes( daerah battle sign, racoom eyes
E : spontan (4), dipanggil gelap/ekimosis di periorbital) Periksa adanya otorhea atau
(3),rangsang nyeri (2), tidak rhinorea (kegawatan : etika ada
ada respon (1) halo sign (darah bercampur CSF)
AGHNIA KIASATI - BBM
Px Neurologis
Reflex cahaya pupil : normal
Reflex patologis negatif
GCS : 3-8
E : spontan (4), harus dipanggil
Periksa adanya otorhea atau rhinorea (3),rangsang nyeri (2), tidak ada
( kegawatan : ketika ada halo sign respon (1)
(darah bercampur CSF) V : orientasi baik (5), tidak
nyambung (4), sebatas kata
(3),mengerang (2), tidak bersuara
GCS : 9-12 (1)
E : spontan (4), harus dipanggil M : sesuai perintah (6), lokalisasi
(3),rangsang nyeri (2), tidak ada respon perintah (5)
(1)
V : orientasi baik (5), tidak nyambung Px neurologis
(4), sebatas kata (3), Reflex cahaya pupil : biasanya di
mengerang (2), tidak bersuara (1) dapatkan anisokor
M : sesuai perintah (6), lokalisasi Reflex patologis positif
perintah (5) Refleks fisiologis normal/mningkat
Px Neurologis
Reflex cahaya pupil : biasanya di Hamdalah – Cuci Tangan
dapatkan anisokor
Reflex patologis positif bisa negatif
bila masih di meninges (blm parenkim)
Refleks fisiologis normal/mningkat
Hamdalah – Cuci Tangan
Px CT scan: Normal CT scan : SAH/SDH/EDH/ICH CT scan : SAH/SDH/EDH/ICH
AGHNIA KIASATI - BBM
- Kristaloid IV NaCl 0,9% / R/ Infus Manitol 20% 500 ml fl. I - Pasang IV line, RL 20 tpm
RL 20 tpm atau 1,5 Simm - Tangani perdarahan
ml/kgbb/jam - Observasi tanda vital tiap 15 menit
- Tangani perdarahan Elevasikan kepala 30 derajat
- Observasi tanda vital tiap 1 Pasang kateter Elevasikan kepala 30 derajat
jam Begitu stabil : langsung rujuk Pasang kateter
Begitu stabil : langsung rujuk
Elevasikan kepala 30 derajat Farmako
Pasang kateter - Pemberian injeksi Citicolin 250 mg IV Farmako
Begitu stabil : langsung rujuk (neuroprotektan) - Pemberian injeksi Citicolin 250 mg
- Mual muntah IV (neuroprotektan)
R/ ondansetron 4 mg amp No I - Mual muntah
Farmako ANALGETIK + S i.m.m R/ ondansetron 4 mg amp No I
ANTIEMETIK(sesuai symptom) - Antiedema: dexamethason S i.m.m
- Pemberian injeksi Citicolin 250 R/ Inj. Dexamethason 5mg/ml 1 ml - Antiedema: dexamethason
mg IV (neuroprotektan) ampul II R/ Inj. Dexamethason 5mg/ml 1 ml
- Pemberian injeksi Antrain 1 R/ spuit 3 cc No. I ampul II
amp IV (antinyeri dan demam) S pro imm R/ spuit 3 cc No. I
- nyeri kepala - Obat kejang S pro imm
R/ pct 1000 mg/1000 ml vial Diazepam IV 10 mg - Obat kejang
No. I - nyeri kepala Diazepam IV 10 mg
S I.m.m R/ pct 1000 mg/1000 ml vial No. I - nyeri kepala
ATAU tablet S I.m.m R/ pct 1000 mg/1000 ml vial No. I
- mual muntah S I.m.m
R/ ondansetron 4 mg amp No I
S i.m.m Transfer ke ICU atau Neurology Critical Transfer ke ICU atau Neurology Critical
CareUnit CareUnit
MONITORING MONITORING
TX DEFINITIF 1. Aktivitas jantung-> EKG 6. Aktivitas jantung-> EKG
operatif yaitu kraniotomi evakuasi 2. Saturasi oksigen->oksimetri 7. Saturasi oksigen->oksimetri
epidural hematoma bila memburuk 3. Tekanan darah-> sebelum terapi 8. Tekanan darah-> sebelum terapi
aneurisma jaga BP pada 90-140 aneurisma jaga BP pada 90-140
PROGNOSIS mmHg dan pada pasien hipertensi mmHg dan pada pasien
bonam jaga BP < 200mmHg hipertensi jaga BP < 200mmHg
4. Suhu-> jaga pada suhu sekitar 37,2 C 9. Suhu-> jaga pada suhu sekitar
(jika tinggi bisa pakai PCT(PO) 37,2 C (jika tinggi bisa pakai
5. Fluid and hydration-> CVP 5-8mmHg
AGHNIA KIASATI - BBM
PCT(PO)
10. Fluid and hydration-> CVP 5-
TINDAKAN OP:
8mmHg
1. MIDLINESHIFT>5mm
2. VOL>30CC
3. LUAS PERMUKAAN PERDARAHAN
>10MM MAKA KEADAAN GAWAT(OP) TINDAKAN OP:
4. MIDLINESHIFT>5
5. VOL>30CC
PERHATIKAN SAH: 3A/3B, EDH DAN SDH
6. LUAS PERMUKAAN
HANYA DIAGNOSIS KRN SKDI 2 KRN BESAR
PERDARAHAN >10MM MAKA
KRMUNGKINAN EDH DAN SDH TXNYA PASTI
KEADAAN GAWAT(OP)
OP
PERHATIKAN SAH: 3A/3B, EDH DAN SDH
HANYA DIAGNOSIS KRN SKDI 2 KRN
BESAR KRMUNGKINAN EDH DAN SDH
TXNYA PASTI OP
neurologis:
def neurologis :gangguanpenglihatan, hemiparesis, hipestesi, ataksia
1. Sensoris -> bila masi sadar
2. Motoric -> berikan tahanan
3. Fisiologis-> tangan (tricep, brachioradialis), kaki (patella, achiles)
4. Patologis-> Babinski , oppenheim
5. Rangsang meningeal
kaku kuduk
Brudzinski I kepala diangkat nnti kaki fleksi keduanya
Brudzinski II kaki kanan diangkat, kaki kiri ikutan keangkat (fleksi)
6. Syaraf kranialis
N VIII
N IX glosofaring buka mulut, tekan lidah
N X vagus
N XIIjulurkan lidha (hipoglosus)
px 1. CT Scan = gambaran EDH 1. CT Scan SDH: lesi 1. CT Scan: hiperdens di ruang subarachnoid
penunjang berupa lesi hiperdens hiperdens bentuk 2. Px darah lengkap
(lebih putih) berbentuk bulan sabit - Profil lipid
bikonveks 2. Px darah lengkap - Ureum, kreatinin darah
2. Px darah lengkap - Profil lipid - Kadar GDS
- Profil lipid - Ureum, kreatinin
- Ureum, kreatinin darah darah
- Kadar GDS - Kadar GDS
AGHNIA KIASATI - BBM
NYERI KEPALA
Migrain = 4A TTH = 4A Cluster = 3A Trigeminal Neuralgia = 3A
Klasifikasi Tanpa Aura/Common migrain 80% 1. Infrequent Episodic
1. Sekurang-kurangnya 5x serangan - 1x serangan/bulan
berulang dengan manifestasi 4 – 72 - < 12 x serangan/ tahun
jam 2. Frequent Episodic
2. Sedikitnya punya 2 karakter sbb : - 1 – 14 x serangan/bulan
Unilateral - 12 – 180 hari/tahun min
Berdenyut 3bulan
Intensitas sedang/berat 3. Menahun/Kronis
Tambah berat dengan aktivitas fisik - > 15 x serangan/bulan
3. Disertain salah satu sbb : - Sekurangnya 180 hari/tahun
Mual muntah
Fotofobia
Fonofobia
4. Tidak terkait kelaianan lain
Dengan Aura/ Classic Migrain
1. Sekurangnya terjadi 2x serangan yang
didahului gejala neurologi fokal yang
reversible selama 5 – 20 menit,
berlangsung < 60 menit
2. Terdapat min 1 aura sbb :
Gangguan visual
Gangguan sensoris
Gangguan Bicara
3. Min 2 karakter sbb :
Penghlihatan kabur singkat sementara
Min timbul 1 aura secara gradual > 5
menit & atau gejala lain > 5 menit
Berlangsung 5 – 60 menit
4. Tidak berkaitan dengan kelainan lain
Status Migrenous
1. Intensitas berat berlangsung > 72
AGHNIA KIASATI - BBM
jam
2. Tidak berkaitan dengan kelainan
lain
Pencetus Herediter, menstruasi, stress, frustasi, Stress, cemas, depresi(tidak
tegang, lapar, konsumsi coklat/keju/alkohol
diperparah dengan aktivitas fisik
rutin)
Patofisiologi Peningkatan sensitisasi di nosiseptor Kontraksi menetap otot skelet di Not fully understood. Penekanan vascular, faktor lain
meningeal dan neuron trigeminal kulit kepala, wajah, leher, bahu inflamasi n.V ATAU menekan
sentral Beberapa mekanisme : n. V merusak selubung myelin
Vasodilatasi pembuluh darah Vasokontriksi pembuluh darah 1. Dilatasi vascular
pandangan kabur 2. Stimulasi n. V
3. Circadian effect
menyerang saat tidur
(serangan berpola)
4. Injeksi subkutan
histamine
5. Alkohol
6. < O2
Tempat
Sensitivitas Ada keduanya Tidak ada. Mungkin salah satu Ada salah satu atau keduanya Tidak ada
cahaya/suar
a
Durasi 4 – 72 jam 30 menit – 7 hari 15 – 180 menit < 2 menit (biasanya beberapa
detik)
Pereda Berbaring di tempat gelap, analgesic, tidur Analgesic, stress relief Aktivitas, obat, oksigen Analgetik, hilangkan pencetus
Gejala
Epidemiologi Banyak di perempuan, onset remaja dan Perempuan Laki-laki usia 20 – 40 tahun
dewasa muda
Lain-lain Tidak ada mual/muntah 1. Injeksi Terdapat trigger area di
konjungtiva/lakrimasi nasolabialis dan pipi. Contoh:
periorbital bicara, membasuh muka, gosok
2. Kongesti nasal/rinorea gigi
ipsilateral
3. Edema palpebral
ipsilateral
4. Dahi dan wajah
berkeringat ipsilaterla
5. Ptosis ipsilateral
6. Gelisah
Tx
Farmako ABORTIVE ABORTIVE UNTUK AKUT/ABORTIF 1. Antikonvulsan
1. Analgesik Nonspesifik 1. Analgesic 1. Masker O2 100% Carbamazepine 200 –
Aspirin 1 gram PCT 1000 mg 7L/menit selama 15 1200 mg/day
Ibuprofen 400 mg R/ Paracetamol 500mg menit
Naproxen 500 – 750 mg tab No. X 2. DHE IV 0,5 – 1 mg R/ Carbamazepin
S 3dd tab 2 (prn) 3. Sumpatriptan SC 6 mg/ 200mg tab No. X
2. Vasokonstriktor Spesifik Nasal spray 20 mg S I dd tab I
Ergotamin 1 – 2 mg nasal spray, atau Ibuprofen 400 mg 4. Zolmitriptan 5 – 10 mg
Diklofenak 12,5 – 100 mg Fenitoin 300 – 500
Sumatriptan 6mg/0,5ml SC atau 50mg PO
tab/hari Aspirin 650 – 100mg 5. Metoxyfluran 10 – 15 mg/day
2. Antidepresan Trisiklik
tetes di saputangan
R/ Sumatriptan tab 50mg No. V 2. Kafein 65 mg (adjuvant) : ex: Amytriptiline 10 –
PCT 250mg/Aspirin250mg + R/ DHE 0,5mg amp no. I 75 mg
S 1 dd tab 1
caffeine 65mg S i. m.m
AGHNIA KIASATI - BBM
Status Migren
Cairan + injeksi dihidroergotamin PROFILAKSIS
(DHE) 0,5 – 1 mg @ 6 jam 3. Antidepresan (preventive) PROFILAKSIS
Muntah metoklopramid 10 mg Amytriptiline 10 – 75 mg 1. Verapamil 2 x 40 mg
Benzodiazepin 2. Lithium Karbonat 2 x 300
R/ Amytriptilline 25mg tab mg
No. V
S 1 dd tab 1 (prn) R/Verapamil 40mg tab
No.X
4. Muscle Relaxan S 2 dd tab 1
Tinazidin, Triptan, Baklofen
R/ Tinazidin tab 2 mg No X
S 3 dd tab 1
KEJANG DEMAM
ETIOLOGI / 1. demam : < 2jam Infeksi bakteri , TB, jamur Infeksi virus (HSV, VZV, HZ , cmvdll)
FAKTOR : > 39°C Biasanya dari trak. Respiratorius Biasanya dari trak. Respiratorius
RESIKO 2. usia : 2 tahun
3. riwayat keluarga
4. prenatal (ibu > 35 tahun) dan pascanatal
(BBLR)
5. vaksin/imunisasi
6. Infeksi GI atau sal. napas
KLASIFIKASI A. Sederhana
Singkat (<15 menit)
Berhenti sendiri
Tidak ada deficit neurologis
General (Tonik Klonik)
Tidak berulangdalam 24 jam
B. KOMPLEKS
Lama (>15menit)
Berulang >1x dlm 24 jam
Kejang PARSIAL bisa berkembang jadi
UMUM
AGHNIA KIASATI - BBM
3. Implantasi langsung
trauma kepala terbuka, bedah otak,
LP, mielokel
4. Meningitis pd neonates
Aspirasi cairan amnion
Transplasental (terutama listeria)
MANIFESTASI Suhu naik TIDAK ADA GEJALA KHAS 1. Demam
KLINIS TONIK KLONIK / FOKAL Demam Tinggi mendadak
Tanda dehidrasi (bila penyebabnya Nyeri kepala Sering ditemukan hiperpireksia
diare) Meningismus dengan/tanpa penurunan
kesadaran 2. Penurunan kesadaran dengan cepat
Letargi 3. Anak agak besar sering mengeluh nyeri
Malaise kepala,ensefalopati
Kejang (> 10 menit, perubahan vascular dna 4. Kejang
edema, paralisis todds) Kejang bersifat umum atau fokal, dapat terjadi status
Fungsi serebral intak TIDAK ADA DEF epileptikus
NEUROLOGIS 5. kesadaran menurun
Muntah
PADA BAYI
Demam
Iritabel
Letargi
malas minum
high pitched-cry
Lama kejang
Bagian mana
Sifat (tonik/klonik)
Kegiatan anak sebelum kejang
Kesadaran
Kejang yg ke berapa
RIWAYAT
Kehamilan
Persalinan
Infeksi (pd Kejang Demam: infeksi GI FR)
Tumbuh kembang
Imunisasi
Makan
PX FISIK - KU
- VS
- Meningeal sign : kaku kuduk, Brudzinski I II III IV, kernigMENINGITIS +
- Tanda ↑ TIK : UUB menonjol, papil edema
- Tanda infeksi luar SSP : ISPA, OMA, ISK
- Px neurologis : reflex fisiologis(>> PADA ENSEFALITIS), reflex patologis(+ PADA ENSEFALITIS)
AGHNIA KIASATI - BBM
PX 1. Px lab
PENUNJANG - Untuk tahu penyebab
- Darah perifer, elektrolit, gula darah, kultur darah/urin
2. Pungsi lumbal
- Kemungkinan meningitis Bila meningeal sign +
- Kontraindikasi : anak <12 bulan, kejang sederhana, KU baik
3. Elektroenselograf
- Indikasi : kejang demam FOKAL
- perlambatan atau gelombang epileptiform baik umum maupun fokal
4. CT/MRI
- Kelainan neurologis fokal yang menetap
- Ensefalitis menunjukkan gambaran edema otak baik umum maupun fokal
TX 1. Kausatif 1. Kausatif
2. Antiinflamasi 2. Antiinflamasi
3. Antikonvulsan 3. Antikonvulsan
4. Penurunan TIK 4. Penurunan TIK
5. Antipiretik 5. Antipiretik
TATALAKSANA EHS
AGHNIA KIASATI - BBM
Anti inflamasi
Deksametason 0,6 mg/kgbb/hari IV dibagi
dlm 4 dosis selama 4 hari,
15-30 menit sebelum atau pada saat
pemberian antibiotik
Diazepam 0,5mg/Kg IV
DD HNP
2. Bragard test
- Mempertajam lasegue test (Lasegue + dorsofleksi ankle)
5. Patrick test
AGHNIA KIASATI – BBM
- Eksorotasi hip dengan lutut fleksi 90 derajat (dan diletakkan pada lutut yang satunya) menyebabkan nyeri pada hip atau
bokong.
- Bila (+) : patologi hip joint atau penyakit sacroiliac.
6. Contra Patrick test
Px penunjang Neuroimaging
1. Foto polos lumbosacral
- eksklusi diagnosis banding: spondilosis, spondilolistesis,
fraktur, keganasan, infeksi, proses degenerasi, penyempitan
disk space.
- Dapat melihat struktur tulang namun tidak bisa melihat
herniated disk
2. CT SCAN
- Menilai struktur tulang jauh lebih baik dibandingkan MRI
dan foto polos
- tidak bisa mengevaluasi radix saraf
3. MRI
- Dapat menvisualisasi soft tissue lebih baik dan informatif
dibandingkan CT SCAN.
- Paling disarankan untuk penegakan diagnosis herniated disc
Tatalaksana
Konservatif
- Analgesik golongan NSAID
- Modifikasi aktivitas (kurangi duduk yang terlalu lama, membungkuk, mengangkat barang) – Fisioterapi,
program olahraga
- Collar neck atau korset lumbal sementara selama 2 minggu
- Injeksi kortikosteroid epidural pada kasus nyeri radikular yang hebat di lumbal
AGHNIA KIASATI – BBM
Indikasi Bedah
- Nyeri yang tidak tertahankan walaupun sudah menjalani terapi konservatif yang adekuat selama > 3 bulan
- Hasil EMG : terdapat kompresi radiks
- Defisit neurologis yang progresif
- Prosedur = discectomy anterior servikal atau laminektomi
AGHNIA KIASATI - BBM
PUSING
Perbedaan BPPV Meniere Motion Sickness
Definisi Masalah mekanis di telinga bagian dalam karena Kelainan telinga bagian dalam yang lebih Terjadi saat otak menerima informasi
kristal kalsium karbonatterakumulasidi kanalis dikenal dengan sindroma endolimpatik dari visual, vestibular dan propioseptif
semisirkularis dan mengganggu pergerakan cairan hidrops yang berkebalikan dengan gerakan
sehingga telinga dalam mengirimkan sinyal palsu abdan
ke otak.
2. Audiogram
Ada gang pendengaran SNHL
3. Tes gliserin
Membuktikan adanya hydrops
Minum gliserol dilihat ada
perbaikan pendengaran tidak
4. Px kalori
Catat lama nystagmus yg timbul
(+) :
Masa laten 3-10 s 5. ENG (electeo nystagmography)
Durasi nystagmus < 30s Tes keseimbangan
Vertigo makin berkurang tiap maneuver
AGHNIA KIASATI - BBM
rendah natrium
8. Konsumsi garam 1500-2000 g Antimuscarinic
9. Hindari factor pencetus R/ scopolamine patch 1,5mg No. 1
S u.c
Medikamentosa
1. Analog histamine
R/ Betahistine maleat tab 6 mg NoXIV
S 2 dd tab 1
2. kortikosteroid
R/ Prednison tab 5 mg No. VII
S 4dd tab 4
2. Lempert/Barbecue LATERAL
AGHNIA KIASATI - BBM
3. Brandt Daroff
Medikamentosa
AGHNIA KIASATI - BBM
1. Analog histamine
R/ Betahistine maleat tab 6 mg NoXIV
s. 2 dd tab 1
2. Antihistamin
R/ Dimenhidrinat tab 50 mg No
s. 3 dd tab 1