Anda di halaman 1dari 10

BBM - RESPI BY AMAL JEM

SESAK NAFAS YANG MENYIKSA


PPOK
ASMA EMFISEMA BRONKITIS KRONIS PNEUMONIA
Klasifikasi Menurut VEP1
1. Derajat 1 : > 80%
2. Derajat 2 : 50 – 80%  sesak muncul saat aktivitas
3. Derajat 3 : 30 – 50 %  penurunan aktivitas
4. Derajat 4 : < 30 %  gejala gagal napas

1) Centraaciner/Centralobular 1) Komuniti
 Most common  Terkena di luar RS
 Damage proximal alveoli  Umumnya gram +
 Affected upper lobus 2) Nosokomial
2) Panacinar  Terkena di dalam RS
 Terkait defisiensi alfa-1 antitripsin  Biasanya lebih parah karena
yaitu inhibitornya protease sistem imun sudah menurun
 Menyerang lower lobus dan bakteri sudah resisten
3) Paraseptal 3) Aspirasi
 Menyerang distal dan peripheral  Kemasukan benda asing ke
lobes paru
4) Ventilator Assosiated Pneumonia
 Pada orang yang menggunakan
ventilator
Episodik  kambuh jika ada pemicu dan ada
faktor predisposisi
Faktor  Atopi  Merokok  S. pneumonia
Risiko  Asap rokok, polusi udara, iritan,  Indoor air pollution  H. influenza
perubahan cuaca  Debu, zat-zat kimia  M. cattarhalis
 Rhinovirus
BBM - RESPI BY AMAL JEM
 Faktor genetic  defisiensi AATD (alfa antitrypsin 1 yang berperan sbg  Pseudomonas aeruginosa
inhibitor protease) (nular lewat infus)
 Aging Kebanyakan adalah gram -
 Female
 Status ekonomi  berpengaruh thd gizi
 Riwayat infeksi saluran nafas
Ax
Ax  Keluhan utama  sesak  Keluhan utama  sesak / batuk :  Keluhan utama :
 Onset  sejak kecil - progresif  makin lama makin sesak - sesak  bisa sampai nyeri dada
 Frekuensi kambuh  tentukan derajat - persisten  menetap sepanjang hari pleuritik
 Gejala malam?  Onset  dewasa / bayi  jika bayi kemungkinan genetik defisiensi antitripsin - bantuk  mukoid / purulen
 Pencetus  alergi  Onset  bronkitis kronis  minimal 3 bulan/ tahun & sudah 2 tahun - demam  tinggi + menggigil
 Membaik  bronkodilator  Gejala lain  batuk  RPD  ISPA, rawat inap di RS,
 Riwayat tx  teratur atau tidak - bisa berdahak / tidak merokok
 Gejala lain  batuk?  Memperburuk  aktivitas  Keluhan lain  sakit kepala, nafsu
 RPD  atopi  Membaik  istirahat + obat makan menurun, lemas
 RPK  keluarga atopi  Riwayat tx  tidak membaik dengan obat batuk biasa
 RPD  batuk
 RPK  emfisema
 Lingkungan  rokok, polusi, BB bisa turun
Px Fisik
Px Fisik KU, Kesadaran  tampak sesak KU, Kesadaran  tampak sesak KU, Kesadaran  tampak sesak KU, Kesadaran  tampak sesak
VS  ↑ RR VS  ↑ RR VS  ↑ RR, demam VS  ↑ RR, demam (bisa sampai 40 C)
Head to toe : Head to toe : Head to toe : Head to toe :
- Kepala  tanda-tanda alergi (allergic shiner, - Pursed lips, pink puffer - Blue bloater  tanda sianosis + - Sakit kepala, nafsu makan menurun,
crease, salute, lidah geografik) Thorax : edema + badan terlihat lemas
Thorax : I  barrel chest, SIC melebar menggemuk Thorax :
I  dbn P  fremitus menurun Thorax : I  Ketertinggalan gerak pada paru
P  dbn P  hipersonor I  dbn yang sakit
P  sonor A  vesikular menurun, ekspirasi P  batas paru - hepar mengecil P  Fremitus mengeras  biasanya
A  wheezing memanjang, bunyi jantung menjauh P  sonor / hipersonor hanya 1 sisi
A  Crackles, Wheezing, ekspirasi P  redup (karena ada cairan)
memanjang bisa ada RBK di semua A  Bronkovesikuler, bronkial, ronki
lapang paru halus/kasar, Mengecil, kemudian
menjadi hilang, Crackles, bunyi ronki,
egofoni.
BBM - RESPI BY AMAL JEM

Px Penunjang
Px  Darah  eosinofil meningkat  Darah lengkap + AGD  Darah lengkap + AGD  Darah lengkap  Leukositosis, shift to
Penunjang  Spirometri :  Spirometri  Radiologi left, peningkatan LED
- VEP1 = < 80%  Radiologi Bronkitis kronis  Peningkatan  Radiologi
- VEP1/KVP < 75% Emfisema  Hiperinflasi, hiperlusen, ruang corakan bronkovaskuler, cor Air Bronchogram : udara yang mengisi
- Jika sudah diberikan bronkodilator 10 – 14 retrosternal melebar, difragma mendatar, pulmonale (vasokonstriksi bronkus (terlihat gelap), dapat terlihat
hari, maka perbaikan sebesar > 15% jantung menggantung pembuluh darah paru  RVH) karena ada opasitas alveoli sekitarnya
-
 APE (Arus Puncak Ekspirasi)
- Variabilitas harian = (APE malam/ APE pagi)
: ½ (APE malam + pagi) x 100%
- (+) jika > 20%

 Prick test
 IgE serum

Lobar Pneumonia/bronkopneumonia
BBM - RESPI BY AMAL JEM

bercak-bercak infiltrat pada satu atau


beberapa lobus, jika pada pneumonia
lobaris terlihat adanya konsolidasi
pada satu atau beberapa lobus.
Tx
Farmako Semua derajat  SABA jika eksaserbasi 1st line  makrolid
1. Derajat I  SABA jika perlu R/ Azitromisin tab 500 mg No III (3hari)
2. Derajat II  1 atau lebih jenis bronkodilator kerja lama s. 1 dd tab 1
LAMA R/ Doksisiklin tab 100 mg No III
R/ Inh. Tiotropium bromida 80 mcg/puff lag No I s. 1 dd tab 1
s. 1 dd puff 1 Jika ada komorbid (jantung kronis,
3. Derajat III  sama seperti II + ICS penyakit pulmo, liver, renal, DM,
4. Derajat IV  idem + terapi oksigen imunosupresan)
Jika dahak kental  tambah mukolitik - Antibiotik golongan
florokuinolon
Contoh : moxifloxacin,
gemifloxacin, levofloxacin
(750 mg)
- Beta lactam + makrolit
Step 1  serangan < 2x/bulan
(amoxiclav + azitromisin)
Low dose ICS + SABA
R/ Inh. Budesonid 200 mcg/puff lag No I
Nosokomial
s. 2 dd puff 1
1. Amoksiklaf 3 x 625 mg
R/ Inh Salbutamol 100 mcg/puff lag No I
2. Ceftriaxon 2 x 500 mg
s. 3 dd puff 1
Step 2: Low Dose ICS + SABA
Step 3: Low Dose ICS + LABA + SABA (reliever)
- LABA  Formoterol
Step 4: Med ICS + LABA + SABA (reliever)
- Budesonide 400 – 800 mcg (high)
BBM - RESPI BY AMAL JEM
- Antimuskarinik, contohnya
tiotropium
Step 5: High ICS+ LABA + Tiotropium + SABA
(reliever)
No Diet tinggi lemak, rendah INDIKASI RAWAT INAP (SKOR PORT
Farmako karbohidrat. Diet rendah >70)
karbohidrat membantu
menurunkan PCO2

Vaksin Influenza
BBM - RESPI BY AMAL JEM
BATUK LAMA
TB Bronkiektasis Bronkitis Akut
Penyebab Mycobacterium tuberculosis Pseudomonas aeruginosa Infeksi :
H. influenza Rhinovirus, coronavirus, RSV, parainfluenza,
S. aureus achlamydia pneumonia, mycoplasma pneumonia
S. pneumonia
Merokok, polusi
Ax
Ax  Keluhan utama  batuk  Keluhan utama  batuk  Keluhan utama  batuk
 Onset  lebih dari 3 minggu  Onset  kronis  Onset  < 3W
 Karakteristik :  Karakteristik :  Karakteristik :
- Awalnya kering  berdahak  + darah - Dahak 3 lapis bau busuk + darah - Dahak jernih / kuning / hijau
- Dahak  warna kuning - Bisa hanya putih / kuning - Bisa ada darah
- Tanyain juga kekentalan dahak  Memperberat  dahak makin banyak di pagi hari,  Memperberat  aktivitas
 Memperberat  aktivitas, malam hari, tidak perubahan posisi bangun dari tidur  Gejala lain :
membaik dengan antibiotik biasa  Gejala lain : - Demam
 Gejala lain : - Demam - Rasa berat di dada
- Demam nglemeng-nglemeng  biasa saat sore - Sesak, nyeri dada - Mengi
- Keringat dingin - Lemas - BB turun
- Batuk sampai nyeri dada - BB turun, mialgia  RPD  batuk lama, alergi
- Sesak  RPD  batuk berulang, alergi  Lingkungan  rokok, tertular, polusi
- Anoreksia  RPK  batuk berulang
- BB turun  Lingkungan  rokok
- Diare
 RPD  TB, HIV, alergi, DM, HT
 RPK  TB, keganasan, alergi, penyakit paru
 Lingkungan  rokok, lantai rumah masih tanah,
berkontak dengan pasien TB, rumah kurang ventilasi,
kurang cahaya
Px Fisik
Px Fisik KU, Kesadaran KU, Kesadaran KU, Kesadaran
VS  demam VS  demam VS  demam
Antropometri  dosis obat Thorax : Head to toe  skin rash, bisa disertai laringitis /
Head to toe : I  retraksi jika berat faringitis
- Konjungtiva anemis P  dbn Thorax :
- Pembesaran KGB leher P  dbn I  barrel chest jika berat
Thorax : A  RBK di lobus bawah, crackles P  fremitus menurun
BBM - RESPI BY AMAL JEM
I  Bagian paru yang sehat tampak hiperinflasi P  bisa hipersonor
(karena yang sakit menarik isi mediastinum) A  RBK, wheezing, krepitasi
P  fremitus meningkat di apex
P  Redup  cairan / Hipersonor
Kavitas  sonor
A  Napas bronkial / Amforik  suara botol ditiup
Ronki kasar/krepitasi apeks

Px Penunjang
Darah Leukositosis, peningkatan LED, penurunan Hb Anemia, leukositosis Leukositosis
CT scan Gambaran signet ring cell

USG Gambaran bunch of grape sign


BBM - RESPI BY AMAL JEM
Rontgen Gambaran tram line/tram track sign dan signet ring cell Tubular Shadow  bayangan garis parallel keluar
Thorax dari hilus menuju apex, corakan paru bertambah
Note: tram line  penebalan dinding bronkus

- Peningkatan corakan bronkovaskuler


- Inflitrat di lobus atas berwarna putih Air fluid level
- Kavitas Khas : honey comb appearance = kista kecil + air fluid level

Sputum Gold standar TB  BTA dengan cat Zn Cat gram

Waktu pengambilan : S-P-S


1) Sewaktu : saat penderita pertama kali datang
2) Pagi : ditampung di RS pada hari kedua
setelah bangun tidur
3) Sewaktu : saat penderita tiba di lab dan
diminta mengeluarkan sputumnya lagih
BBM - RESPI BY AMAL JEM

(+)  ada bakteri tahan asam berwarna merah


Faal Paru FEV1 menurun (< 70%) Menurun
Tx
Dx TB paru BTA (+) kasus baru
Farmako Antibiotik Oksigenasi
Amoksisilin 3x500 mg Antitusif
Atau - Dextrometorphan 3 x 15 mg
Azitromisin 1x500mg Ekspektoran
Mukolitik - Ambroxol 3x30mg
Asetilsistein 2 x 200 mg Antibiotik (5 – 14 hari)
Ambroxol 3 x 30 mg - Amoksisilin 3 x 500 mg
Kategori I - Amoksiklaf 3 x 625 mg
Ex : BB 60 kg Bronkodilator - Eritromisin 3 x 500 mg
R/ OAT 4KDT tab No. XXI Salbutamol 3 x 4 mg Bronkodilator
s. 1 dd 4 tab - Salbutamol 3 x 4 mg
R/ Ferrous sulfat tab 325 mg No XC Nebulizer + saline 7% (pengeluaran mucus)
s. 3 dd tab 1
R/ Vitamin B6 tab 10 mg No XIV
s. 1 dd tab 1 ac

Kategori II
R/ OAT 4KDT tab
BBM - RESPI BY AMAL JEM
S 1 dd … tab
R/ Streptomisin inj 750 mg lag …
S i.m.m.
Non Farmako  Ventilasi dan cahaya cukup di tempat tinggal  Suction drainage  Nutrisi adekuat
 Jika bersin-bersin menggunakan masker agar  Chest physiotherapy  Menghindari rokok
tidak menularkan droplet  Istirahat cukup
Komplikasi TB ekstrapulmoner Pneumonia, Sinusitis, Pleuritis

Anda mungkin juga menyukai